Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AZ ZUKHRUF

Image result for tafsir muyassar

(1) "Ha Mim."
(Ha Mim). Pembicaraan tentang huruf-huruf yang terpisah-pisah (seperti ini) telah hadir di awal Surat al-Baqarah.
(2) "Demi Kitab yang jelas."
Allah  bersumpah dengan al-Qur'an yang agung lafazh dan maknanya.
(3-4) "Sesungguhnya Kami menjadikannya sebagai al-Qur'an dalam bahasa Arab, agar kalian mengerti. Dan sesungguhnya al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah."
Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur'an kepada Muhammad  dengan bahasa Arab, agar kalian memahami dan merenungkan makna-makna dan hujjah-hujjahnya. Sesungguhnya ia di Lauhul Mahfuzh di sisi Kami, benar-benar memiliki kedudukan dan derajat yang tinggi, muhkam (bermakna jelas) tanpa ada perselisihan dan pertentangan padanya.
(5) "Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan adz-Dzikr (al-Qur'an) kepada kalian, karena kalian kaum yang melampaui batas?"
Apakah Kami akan berpaling dari kalian dan tidak menurunkan al-Qur'an kepada kalian hanya gara-gara kalian berpaling dan menolak untuk tunduk serta berbuat melampaui batas dengan tidak beriman kepadanya?
(6-8) "Dan betapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu. Dan setiap kali seorang nabi datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. Karena itu Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya dari mereka dan telah berlalu contoh umat-umat terdahulu."

Dan Kami telah mengutus banyak nabi pada abad-abad pertama yang telah berlalu sebelum kaummu wahai Nabi. Tidak ada seorang nabi pun yang datang kepada mereka kecuali mereka memperolok-olok-nya seperti kaummu memperolok-olokmu. Maka Kami membinasakan orang-orang yang mendustakan utusan Kami, padahal mereka lebih besar kekuatan dan perlengkapannya dari kaummu wahai Nabi. Azab atas orang-orang terdahulu telah berlalu disebabkan kekafiran dan pelanggaran serta penghinaan mereka terhadap nabi-nabi mereka. Di sini terkandung hiburan bagi Nabi .
(9) "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?' Pastilah mereka akan menjawab, 'Semuanya diciptakan oleh Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui'."

Bila kamu wahai Rasul bertanya kepada orang-orang musyrik dari kaummu, "Siapa yang menciptakan langit dan bumi?" Niscaya mereka akan menjawab, "Yang menciptakannya adalah Allah yang Mahaperkasa dalam kekuasaanNya, juga Maha Mengetahui keduanya dan segala sesuatu yang ada pada keduanya; tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya.
(10) "Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan Dia menjadikan jalan-jalan di atas bumi untuk kalian, agar kalian mendapat petunjuk."

Dia-lah Yang telah menjadikan untuk kalian bumi yang terhampar, memudahkan untuk kalian jalan-jalan di atasnya untuk kehidupan kalian dan perniagaan kalian, agar dengan jalan-jalan tersebut kalian bisa meraih kemaslahatan kalian, dunia dan agama.
(11) "Dan Yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kalian akan dikeluarkan (dari kubur kalian)."

Dia-lah Yang menurunkan hujan dari langit dengan takaran, tidak melebihi batas sehingga ia menenggelamkan dan tidak pula sedikit sehingga tidak menutupi hajat kebutuhan, sehingga ia menjadi kehidupan untuk kalian dan hewan-hewan kalian, dengan hujan tersebut Kami menumbuhkan lahan yang luas dari bumi yang kosong dari tanaman, sebagaimana Kami mengeluarkan pohon-pohon dan tanam-tanaman dengan hujan yang Kami turunkan dari langit sehingga bumi yang mati itu menjadi hidup. Demikianlah kalian akan dikeluarkan dari kubur kalian setelah kematian kalian wahai manusia.
(12) "Dan Yang menciptakan semua berpasang-pasangan dan menjadikan kapal untuk kalian dan hewan ternak yang kalian kendarai."
Allah yang menciptakan segala jenis hewan-hewan dan tumbuhan, Dia juga membuat kapal-kapal untuk kalian yang kalian naiki di lautan. Di antara hewan-hewan ternak seperti unta, kuda dan bagal serta keledai, ada yang kalian kendarai di daratan.
(13-14) "Agar kalian duduk (mantap) di atas punggungnya, kemudian kalian mengingat nikmat Tuhan kalian, apabila kalian telah duduk di atasnya; dan agar kalian mengucapkan,'Mahasuci (Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya hanya kepada Tuhan kami, kami akan kembali'."
Agar kalian duduk nyaman di atas punggung hewan kendaraan kalian, kemudian kalian mengingat nikmat Tuhan kalian bila kalian mengendarainya dan kalian mengucapkan, "Segala puji bagi Allah yang telah menundukkan ini bagi kami dan kami sendiri tidak mampu menundukkannya." Dan agar kalian mengucapkan, "Sesungguhnya kami akan kembali dan berpulang kepada Tuhan kami setelah kami mati." Ini menjelaskan bahwa Allah Yang memberikan nikmat kepada manusia dengan berbagai bentuknya, itulah Yang berhak untuk disembah dalam kondisi apa pun.
(15) "Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hambaNya sebagai bagian dariNya.933Sesungguhnya manusia itu adalah kafir (nikmat) yang nyata."
Dan orang-orang yang musyrik itu menjadikan bagian bagiNya dari makhlukNya, yaitu ucapan mereka tentang malaikat, "Anak-anak perempuan Allah." Sesungguhnya manusia adalah pengingkar terhadap nikmat-nikmat Tuhannya yang telah Dia limpahkan kepadanya, memperlihatkan pengingkaran dan kekafirannya, menghitung musibah-musibah dan melupakan berbagai nikmat.

[933] Yakni, orang-orang musyrik mengatakan bahwa malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah , padahal malaikat itu adalah sebagian dari makhluk dan ciptaanNya.
(16) "Pantaskah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakanNya dan memberikan anak laki-laki bagi kalian?"
Bahkan apakah kalian wahai orang-orang jahil, mengklaim bahwa Tuhan kalian mengangkat anak perempuan dari makhlukNya, sedangkan kalian sendiri tidak menerimanya untuk diri kalian, dan mengistimewakan kalian dengan anak laki-laki dan menjadikan mereka untuk kalian? Ini merupakan celaan terhadap mereka.
(17) "Dan apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa (kelahiran anak perempuan) yang dia jadikan sebagai perumpamaan bagi (Allah) Yang Maha Pengasih, jadilah wajahnya hitam pekat, karena menahan sedih (dan marah)"
Bila salah seorang dari mereka diberi kabar gembira dengan kelahiran anak perempuan, yang mereka nisbatkan kepada Allah saat mereka mengatakan bahwa malaikat adalah emak perempuan Allah, maka wajahnya menghitam karena buruknya berita gembira tersebut (baginya), dia bersedih, dadanya sarat dengan kepedihan dan penyesalan. Maka bagaimana mereka bisa menisbatkan sesuatu kepada Allah padahal mereka sendiri tidak menerimanya untuk diri mereka? Mahatinggi dan Mahasuci Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir itu setinggi-tingginya.
(18) "Dan apakah patut (menjadi anak Allah) makhluk yang dibesarkan dalam perhiasan sedang dalam pertengkaran saja dia tidak mampu memberi alasan yang jelas (tegas)?"
Apakah kalian lancang menisbatkan kepada Allah seseorang yang dibesarkan dalam kondisi memakai perhiasan, sedangkan dalam urusan berdebat dia tidak jelas hujjahnya karena dia tumbuh dalam perhiasan dan kenikmatan?
(19) "Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka adalah hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih, sebagai jenis perempuan. Apakah mereka pernah menyaksikan penciptaan (malaikat-malaikat itu) ? Kelak akan dicatat kesaksian mereka itu dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban (tentangnya) "
Orang-orang yang menyekutukan Allah itu menjadikan para malaikat yang merupakan hamba-hamba Allah sebagai perempuan. Apakah tereka hadir saat Allah menciptakan mereka sehingga mereka berani menetapkan bahwa mereka adalah perempuan? Kesaksian mereka akan ditulis dan ditanyakan kepada mereka di akhirat.
(20) "Dan mereka berkata, 'Sekiranya (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (para malaikat) itu.' Mereka tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka."
Orang-orang musyrik dari kaum Quraisy itu berkata, "Kalau Allah yang Maha Pengasih menghendaki, niscaya kami tidak menyembah seseorang dari makhlukNya." Ini adalah hujjah batil. Allah telah menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab. Pengambilan hujjah mereka kepada Qadha' dan Qadar termasuk kebatilan yang paling batil setelah adanya peringatan para rasul kepada mereka. Hakikatnya, mereka tidak memiliki ilmu tentang apa yang mereka katakan, akan tetapi mereka mengucapkannya hanya sebatas dugaan dan kebohongan, karena dalam hal ini mereka tidak memiliki bukti dan informasi dari Allah.
(21) "'Atau apakah pernah Kami berikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya, lalu mereka berpegang kepadanya?"
Apakah mereka menghadiri penciptaan malaikat atau apakah Kami memberi mereka sebuah kitab sebelum al-Qur'an yang Kami turunkan, sehingga mereka berpegang kepadanya dan mengamalkan isinya, lalu mereka pun berhujjah atasmu wahai Rasul?
(22) "Bahkan mereka berkata, 'Sesungguhnya kami mendapati nenek mayang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka'."
Sebaliknya mereka berkata, "Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami berjalan di atas sebuah jalan, ajaran dan agama, dan sesungguhnya kami hanya mengikuti dan meneladani jejak nenek moyang kami"
(23) "Dan demikian juga, tidaklah Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelummu (wahai Rasul) di suatu negeri, kecuali orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, 'Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama); dan sesungguhnya kami sekedar para pengikut jejak-jejak mereka'."
Kami tidak mengutus seorang pemberi peringatan sebelummu wahai Rasul pada sebuah negeri, lalu dia memperingatkan penduduknya terhadap hukuman Kami atas kekafiran mereka, dia memerintahkan mereka agar mewaspadai dan berhati-hati terhadap murka dan azab Kami, kecuali para pemuka dan pemimpin mereka yang bergelimang kenikmatan berkata, "Sesungguhnya kami mendapati leluhur kami di atas suatu ajaran dan agama, dan sesungguhnya kami hanya mengikuti dan meneladani jejak mereka."
(24) "(Rasul itu) berkata, 'Apakah (kalian akan tetap mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untuk kalian (agama) yang lebih lurus daripada apa yang kalian dapatkan dianut nenek moyang kalian?' Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami kafir kepada (agama) yang dengannya kalian diutus (untuk kalian sampaikan)'."
Muhammad  dan para rasul yang mendahuluinya berkata kepada orang-orang yang menyangkalnya dengan syubhat batil ini, "Apakah kalian akan tetap mengikuti nenek moyang kalian sekalipun aku telah datang kepada kalian dengan membawa sesuatu dari sisi Tuhan kalian yang lebih membimbing ke jalan yang benar dan lebih menunjukkan jalan yang lurus daripada agama dan ajaran yang kalian warisi dari nenek moyang kalian?" Mereka menjawab dengan penuh pengingkaran, "Sesungguhnya kami tetap ingkar dan kafir kepada apa yang kalian diutus dengannya."
(25) "Maka Kami menghukum (mengazab) mereka, maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (kebenaran) itu."
Maka Kami membalas umat-umat yang mendustakan para rasul tersebut dengan menimpakan hukuman kepada mereka berupa pem-benaman (ke dalam bumi), penenggelaman (di laut) dan lainnya. Maka perhatikanlah wahai Rasul bagaimana akibat dari kehidupan mereka saat mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan para utusanNya? Hendaknya kaummu juga waspada sehingga mereka tidak bersikukuh di atas sikap mendustakan yang mereka lakukan, akibatnya mereka akan ditimpa apa yang telah menimpa umat-umat sebelum mereka.
(26) "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya, 'Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa-apa yang kalian sembah,'
Ingatlah wahai Rasul saat Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya yang menyembah apa yang disembah oleh kaummu, "Sesungguhnya aku bersikap anti dari apa yang kalian sembah selain Allah.'’
(27) 'kecuali Allah Yang lelah menciptakanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi petunjuk kepadaku'."
Kecuali Allah yang telah menciptakanku, Dia akan membimbingku untuk mengikuti jalan yang lurus.
(28) "Dan (Ibrahim) menjadikan (kalimat tauhid) itu kalimat yang kekal pada keturunannya, agar mereka kembali (kepada kalimat tauhid itu)."934
Dan Ibrahim menjadikan kalimat tauhid la ilaha illallah tetap tegak pada orang-orang sesudahnya, agar mereka kembali menaati Tuhan mereka dan mentauhidkanNya serta bertaubat dari kekafiran dan dosa-dosa mereka.

[934] Yakni, Nabi Ibrahim  menjadikan kalimat tauhid sebagai pegangan bagi keturunannya sehingga kalau terdapat di antara mereka yang mempersekutukan Allah  agar segera kembali kepada tauhid itu.
(29) "Bahkan Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan nenek moyang mereka sampai kebenaran (al-Qur'an) datang kepada mereka beserta seorang Rasul yang memberi penjelasan"935
Bahkan Aku telah memberikan kenikmatan kehidupan kepada orang-orang musyrik dari kaummu wahai Rasul, dan nenek moyang mereka, Aku tidak menyegerakan hukuman atas mereka disebabkan kekafiran mereka sebelum mereka didatangi oleh al-Qur'an dan seorang utusan yang menjelaskan apa yang mereka butuhkan terkait dengan perkara-perkara agama mereka.

[935] Yakni, di antara keturunan Nabi Ibrahim  itu ada yang melupakan tauhid dan Allah  tidak mengazab mereka tetapi memberikan kenikmatan dan kehidupan kepada mereka yang seharusnya mereka syukuri. Mereka tidak mensyukuri bahkan menuruti keinginan-nya. karena itu Allah  menurunkan al-Qur'an dan mengutus seorang Rasul untuk membimbing mereka.
(30) "Tetapi ketika kebenaran (al-Qur'an) itu datang kepada mereka, mereka berkata, 'Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami kafir kepadanya'."
Dan manakala al-Qur'an datang kepada mereka dari sisi Allah, mereka berkata, "Apa yang dibawa oleh utusan ini adalah sihir yang dengannya dia menyihir kami, ia bukan wahyu dari Allah, dan sesungguhnya kami mendustakannya."
(31) "Dan mereka (juga) berkata, 'Mengapa al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang yang agung (kaya dan berpengaruh) dari salah satu di antara dua negeri ini (Makkah dan Tha'if)?"'
Orang-orang musyrik dari kaum Quraisy itu berkata, "Bila al-Qur'an ini memang benar datang dari Allah, mengapa ia tidak turun kepada seorang laki-laki agung (pembesar) dari salah satu dari dua kota, yaitu Makkah dan Tha'if?"
(32) "Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu ? Kami-lah Yang membagi (menentukan) penghidupan mereka dalam kehidupan dunia ini, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."
Apakah mereka yang membagi-bagikan status kenabian sehingga mereka bisa memberikannya kepada siapa yang mereka kehendaki? Kamilah Yang membagi-bagikan dalam kehidupan dunia mereka berupa rizki dan makanan, Kami juga tinggikan sebagian dari mereka beberapa derajat atas sebagian yang lain, sehingga ada yang kaya dan ada pula yang miskin, ada yang kuat dan ada pula yang lemah, agar sebagian melengkapi sebagian yang lain dalam kehidupan. Dan rahmat Allah bagimu wahai Rasul, dengan memasukkanmu ke dalam surga adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan berupa kekayaan dunia yang fana.
(33) "Dan sekiranya bukan karena menghindarkan manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), niscaya Kami benar-benar telah membuatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Allah) Yang Maha Pengasih, atap-atap rumah mereka dari perak, demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki,"
Kalau bukan karena menghindarkan manusia untuk bersatu padu menjadi jamaah yang satu di atas kekafiran, niscaya Kami menjadikan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah yang Maha Pengasih untuk rumah-rumah mereka atap dari perak, demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki.
(34-35) "dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka, dan (begitu pula) dipan-dipan tempat mereka bersandar, dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, sedangkan kehidupan akhirat di sisi Tuhanmu disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
Dan Kami menjadikan pintu-pintu rumah mereka dari perak. Kami menjadikan untuk mereka ranjang-ranjang di mana mereka bersandar di atasnya dan Kami memberikan emas kepada mereka, namun semua itu hanyalah kenikmatan dunia, kenikmatan yang sedikit dan tidak langgeng, sedangkan kenikmatan akhirat tersimpan di sisi Tuhanmu bagi orang-orang yang bertakwa, bukan bagi selain mereka.
(36) "Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (al-Qur'an), Kami jadikan untuknya setan (yang menyesatkannya) sehingga ia menjadi teman yang selalu menyertainya."
Barangsiapa berpaling dari dzikir Allah yang Maha Pengasih, yaitu al-Qur'an, tidak takut hukumanNya dan tidak mengambil petunjukNya, maka Kami mengirimkan setan kepadanya di dunia yang menyesatkannya sebagai balasan kepadanya karena dia berpaling dari dzikrullah tersebut, setan tersebut menjadi rekan akrabnya yang menghalang-halanginya melakukan yang halal dan mendorongnya melakukan yang haram.
(37) 'Dan sesungguhnya mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalang-halangi mereka dari jalan yang benar; dan mereka menyangka bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalang-halangi orang-orang yang berpaling dari dzikir Allah (al-Qur'an) dari jalan kebenaran, setan-setan itu memperindah kesesatan bagi mereka, membuat mereka benci kepada iman kepada Allah dan ketaatan kepadaNya. Orang-orang yang berpaling itu menyangka bahwa apa yang mereka pegang berupa kesesatan adalah kebenaran dan petunjuk akibat setan-setan tersebut yang menghiasinya untuk mereka.
(38) "Sehingga apabila orang yang berpaling itu datang kepada Kami (pada Hari Kiamat), dia berkata (kepada teman setannya itu), 'Aduhai! Sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Maka ia (setan itu) memang teman yang paling jahat (bagi manusia)'"
Sehingga orang yang berpaling dari dzikir Allah (al-Qur'an) Yang Maha Pengasih itu datang untuk menghadapi hisab dan mendapatkan balasan, dia berkata kepada rekannya, "Saya berharap antara diriku dengan dirimu terdapat jarak sejauh timur dengan barat, seburuk-buruk rekan adalah kamu, karena kamu telah menyesatkanku."
(39) "Dan (harapan kalian itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepada kalian pada hari itu karena kalian telah menzhalimi (diri kalian sendiri). Sesungguhnya kalian pantas bersama-sama dalam azab itu."
Hari ini tidak ada yang bermanfaat bagi kalian, wahai orang-orang yang berpaling dari al-Qur'an, saat kalian menyekutukan Allah di dunia, saat ini kalian sama-sama dalam azab, kalian dan teman-teman kalian itu. Masing-masing dari kalian memperoleh bagian yang penuh dari azab, sebagaimana kalian berserikat dalam kekafiran.
(40) "Maka apakah engkau (wahai Rasul) dapat menjadikan orang yang tuli bisa mendengar, atau (dapatkah) engkau memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata ?"
Apakah kamu wahai Rasul, mampu membuat orang yang Allah tulikan untuk bisa mendengarkan kebenaran atau kamu mampu memberi petunjuk ke jalan hidayah kepada orang yang hatinya dibutakan oleh Allah sehingga dia tidak melihatnya, atau kamu mampu membimbing orang yang berjalan di atas kesesatan yang nyata lagi jelas ke jalan yang benar? Semua itu bukan wewenangmu, karena tugasmu hanya menyampaikan, bukan tugasmu memberi petunjuk kepada mereka, karena Allah-lahyang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki.
(41-42) ”Maka sungguh sekiranya Kami mewafatkanmu (sebelum engkau mencapai kemenangan), maka sesungguhnya Kami akan menimpakan hukuman (azab) kepada mereka, atau Kami perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka,936 Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka."
Bila Kami mewafatkanmu wahai Rasul, sebelum kamu menang atas orang-orang yang mendustakan dari kaummu, maka Kami akan tetap membalas mereka di akhirat, atau Kami memperlihatkan kepadamu siksa Kami yang telah Kami ancamkan kepada mereka bahwa ia akan turun menimpa mereka, seperti pada hari Perang Badar. Sesungguhnya Kami Mahakuasa untuk melakukan hal itu atas mereka, kuasa untuk memenangkanmu atas mereka dan merendahkan mereka melalui kedua tanganmu dan tangan orang-orang yang beriman kepadamu.

[936] Yakni, kemenangan Nabi Muhammad dan kehancuran kaum musyrikin
(43) "Maka berpegang teguhlah engkau kepada (agama) yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya engkau berada di jalan yang lurus"
Maka berpeganglah wahai Rasul kepada apa yang Allah perintahkan dalam al-Qur'an yang telah Dia wahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus, itulah agama Allah yang Dia perintahkan, yaitu Islam. Di sini terkandung peneguhan bagi Rasulullah  dan sanjungan kepadanya.
(44) "Dan sesungguhnya ia (al-Qur'an) itu benar-benar suatu kemuliaan bagimu dan bagi kaummu, dan kelak kalian akan diminta pertanggungjawaban (nya)."
Sesungguhnya al-Qur'an ini merupakan kemuliaan bagimu dan bagi kaummu dari Quraisy, di mana ia turun dengan bahasa mereka, mereka adalah orang-orang yang paling memahaminya, maka selayaknya mereka menjadi orang-orang yang paling kuat menegakkannya dan paling gigih mengamalkannya. Dan kalian akan ditanya, kamu dan orang-orang yang bersamamu, tentang kewajiban syukur kepada Allah dan mengamalkan tuntutannya.
(45) "Dan tanyakanlah (wahai Rasul) kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelummu, apakah Kami menentukan tuhan-tuhan selain (Allah) Yang Maha Pengasih untuk disembah ?"
Bertanyalah wahai Rasul kepada para pengikut nabi-nabi yang telah Kami utus sebelummu dan para pembawa syariat mereka, "Apakah utusan-utusan mereka mengajak manusia untuk menyembah selain Allah?" Maka mereka akan mengabarkan kepadamu bahwa hal itu tidak terjadi, karena semua rasul mengajak kepada apa yang kamu serukan kepada manusia sekarang, yaitu menyembah Allah  semata, yang tidak ada sekutu bagiNya dan melarang menyembah selainNya.
(46-47) "Dan sungguh Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat (mukjizat-mukjizat) Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka dia (Musa) berkata, 'Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan seluruh alam.' Maka ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa ayat-ayat (mukjizat-mukjizat) Kami, seketika itu mereka menertawakannya."
Sungguh Kami telah mengutus Musa dengan membawa hujjah-hujjah Kami kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya, sebagaimana Kami mengutusmu wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik dari kaummu, maka Musa berkata kepada mereka, "Sesungguhnya aku adalah utusan Tuhan semesta alam." Manakala Musa datang dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata yang membuktikan kebenarannya dalam dakwahnya, ternyata Fir'aun dan orang-orangnya menertawakan ayat-ayat dan bukti-bukti yang dibawa Musa kepada mereka.
(48) "Dan tidaklah Kami perlihatkan suatu ayat (mukjizat) kepada mereka kecuali (ayat itu) lebih besar dari ayat-ayat (yang sebelumnya). Dan Kami timpakan kepada mereka azab,937 agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Dan Kami tidak memperlihatkan kepada Fir'aun dan orang-orangnya sebuah hujjah kecuali ia lebih agung dari yang sebelumnya dan lebih jelas dalam membuktikan kebenaran apa yang didakwahkan oleh Musa. Dan Kami telah menimpakan kepada mereka berbagai macam azab, seperti belalang, kutu, kodok, banjir bandang dan sebagainya, agar mereka meninggalkan kekafiran mereka kepada Allah dan berganti dengan mentauhidkan dan menaatiNya.

[937] Yakni, azab duniawi, sebagai cobaan dari Allah  seperti kekurangan makanan, berjangkitnya hama tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
(49-50) "Dan mereka berkata,'Wahai penyihir!938 Berdoalah kepada Tuhanmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikanNya kepadamu; sesungguhnya kami, (jika doamu dikabulkan) akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk.' Tetapi ketika Kami hilangkan azab itu dari mereka, seketika itu (juga) mereka ingkar janji"
Fir'aun dan para pembesamya berkata kepada Musa, "Wahai tukang sihir", -tukang sihir dihormati di kalangan mereka dan sihir bukan merupakan sifat tercela-, "berdoalah kepada Tuhanmu untuk kami dengan janjiNya yang telah dijanjikanNya kepadamu dan kemuliaan-kemuliaan yang Dia berikan kepadamu agar Dia menghilangkan azab ini, bila Dia menghilangkan azab ini dari kami, maka kami akan menjadi orang-orang yang mendapatkan petunjuk dan beriman kepada apa yang kamu bawa." Manakala Musa berdoa agar azab tersebut diangkat dari mereka dan Kami pun mengangkatnya dari mereka, ternyata mereka menyelisihi dan tetap bersikukuh di atas kesesatan mereka.

[938] Maksud mereka adalah: Nabi Musa 
(51-52) "Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, 'Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir ini adalah milikku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kalian tidak melihat? Bukankah aku lebih baik dari orang ini (Musa) yang hina dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?'
Fir'aun mengumumkan di depan para pembesar kaumnya dengan penuh kebanggaan dan kesombongan sebagai penguasa Mesir, "Bukankah kerajaan Mesir ini adalah milikku, cabang-cabang Nil mengalir di bawah istanaku di sela-sela kebunku, apakah kalian tidak melihat keagunganku dan kekuatanku serta kelemahan dan kemiskinan Musa? Lebih dari itu, aku lebih baik dari orang yang hina ini, dia merendahkan dirinya demi menutupi kebutuhan-kebutuhannya karena kerendahan dan kemiskinannya, dia juga hampir tidak bisa berbicara dengan jelas karena cacat pada lisannya." Fir'aun mengatakan semua itu karena terdorong oleh kekafiran dan penentangannya demi menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.
(53) 'Maka mengapa dia (Musa) tidak dipakaikan gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringinya?'"
"Bila Musa memang benar-benar utusan Tuhan semesta alam, lalu mengapa Dia tidak memberinya gelang-gelang emas atau malaikat hadir bersamanya, sebagian berkaitan dengan sebagian yang lain, lalu mereka satu persatu bersaksi bahwa Musa adalah utusan Allah kepada kami?"
(54) "Maka (Fir'aun) dengan perkataan itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik."
Fir'aun membuat akal kaumnya dungu dan mengajak mereka kepada kesesatan. Dan mereka pun menaatinya, mereka mendustakan Musa. Dan sesungguhnya mereka adalah kaum yang menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan jalan yang lurus.
(55-56) "Maka ketika mereka membuat Kami murka, Kami hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut), lalu Kami jadikan mereka sebagai (kaum) terdahulu dan pelajaran bagi orang-orang yang kemudian."
Manakala mereka membuat Kami murka dengan kemaksiatan yang mereka lakukan terhadap Kami dan pendustaan mereka kepada Musa dan ayat-ayat yang dibawa olehnya, Kami membalas mereka dengan menyegerakan azab yang menimpa mereka, Kami menenggelamkan mereka semuanya di lautan. Maka Kami menjadikan orang-orang yang Kami tenggelamkan itu sebagai pendahulu bagi siapa yang melakukan perbuatan seperti perbuatan mereka dari kalangan orang-orang yang datang sesudah mereka, bahwa mereka pun akan mendapatkan azab, dan sekaligus pelajaran dan nasihat bagi yang lainnya.
(57) "Dan ketika putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (Suku Quraisy) bersorak karenanya."
Manakala orang-orang musyrik menjadikan Isa putra Maryam sebagai perumpamaan ketika mereka mendebat Muhammad  dan berdalih atasnya dengan penyembahan orang-orang Nasrani kepada Isa, maka kaummu karena itu dan demi itu bersuara keras dan gaduh karena senang dan gembira, dan itu manakala Allah menurunkan,
Ø¥ِÙ†َّÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙ…َا تَعْبُدُونَ Ù…ِÙ† دُونِ ٱللَّÙ‡ِ Ø­َصَبُ جَÙ‡َÙ†َّÙ…َ Ø£َنتُÙ…ْ Ù„َÙ‡َا Ùˆَٰرِدُونَ
"Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah kayu bakar api Neraka Jahanam. Kalian akan memasukinya." (Al-Anbiya': 98).
Maka orang-orang musyrik berkata, "Kami rela bila tuhan-tuhan kami sama dengan Isa." Maka Allah menurunkan,
Ø¥ِÙ†َّ ٱلَّØ°ِينَ سَبَÙ‚َتْ Ù„َÙ‡ُÙ… Ù…ِّÙ†َّا ٱلْØ­ُسْÙ†َÙ‰ٰٓ Ø£ُÙˆْÙ„َٰٓئِÙƒَ عَÙ†ْÙ‡َا Ù…ُبْعَدُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang telah Kami tetapkan kebaikan untuknya, mereka dijauhkan darinya." (Al-Anbiya': 101).
Maka yang dimasukkan ke dalam api neraka dari tuhan-tuhan kaum musyrikin adalah yang rela disembah oleh para penyembahnya.
(58) "Dan mereka berkata, 'Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan sembahan kami atau dia (Isa) ?' Mereka tidak memberikan (perumpamaan) itu kepadamu, melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar."939
Orang-orang musyrik dari kaummu berkata wahai Rasul, "Apakah tuhan-tuhan yang kami sembah ini lebih baik atau Isa yang disembah oleh kaumnya? Bila Isa di dalam neraka, maka kami dan tuhan-tuhan kami juga di neraka." Mereka tidak membuat perumpamaan tersebut kecuali hanya untuk membantah, karena mereka adalah kaum yang selalu membantah dengan kebatilan.

[939] Ayat 57 dan 58 ini menceritakan kembali kejadian sewaktu Rasulullah  membacakan di hadapan orang-orang Quraisy ayat 98 Surat al-Anbiya', yang artinya"Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah kayu bakar Jahanam." Maka seorang Ouraisy bernama Abdullah bin az-Zab'ari menanyakan kepada Rasulullah  tentang keadaan Isa yang disembah orang Nasrani, apakah beliau juga menjadi kayu bakar Neraka Jahanam seperti halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah  terdiam dan mereka pun menertawakannya; lalu mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik, antara sembahan-
sembahan mereka dan Nabi Isa. Pertanyaan-pertanyaan mereka itu hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah mencari kebenaran. Jalan pikiran mereka itu adalah kesalahan yang besar. Nabi Isa  tidak mengetahui bahwa dia disembah, dan dia tidak rela dijadikan sembahan.
(59) "Dia (Isa) tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan nikmat (kenabian) kepadanya dan Kami jadikan dia sebagai contoh pelajaran bagi Bani lsraiL”
Isa putra Maryam hanya seorang hamba yang telah Kami beri nikmat dengan derajat kenabian dan Kami menjadikannya sebagai bukti dan pelajaran bagi Bani Israil, bukti yang menetapkan Kuasa Kami.
(60) "Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya ada di antara kalian yang Kami jadikan malaikat-malaikat (yang turun-temurun) sebagai pengganti (kalian) di bumi”
Kalau Kami berkenan, niscaya Kami menjadikan sebagai ganti kalian para malaikat yang sebagian meneruskan sebagian yang lain sebagai ganti manusia.
(61) "Dan sesungguhnya (turunnya) dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya Hari Kiamat. Karena itu, janganlah kalian ragu-ragu tentang (Kiamat) itu. Dan (katakanlah), 'Ikutilah aku! Inilah jalan yang lurus'”
Sesungguhnya turunnya Isa sebelum Hari Kiamat menunjukkan bahwa Kiamat sudah dekat, maka jangan meragukannya, karena ia pasti dan tidak bisa tidak, dan ikutilah apa yang aku kabarkan kepada kalian dari Allah, ini adalah jalan lurus menuju surga, yang tiada kebengkokan padanya,
(62) "Dan janganlah sekali-kali kalian dipalingkan oleh setan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian"
Jangan sampai setan menghalang-halangi kalian dengan godaannya sehingga kalian tidak menaatiKu dalam apa yang Aku perintahkan kepada kalian dan apa yang aku larang kalian melakukannya. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.
(63) "Dan ketika Isa datang membawa keterangan, dia berkata, 'Sungguh aku datang kepada kalian dengan membawa hikmah940 dan untuk menjelaskan kepada kalian sebagian dari apa yang kalian perselisilikan. Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kepadaku.'
Manakala Isa datang kepada Bani Israil dengan membawa keterangnn-keterangan yang nyata dan dalil-dalil; Isa berkain, "Aku datang kepada kalian dengan kenabian, aku akan menjelaskan kepada kalian sebagian perkara yang kalian perselislhkan terkait dengan agama kalian, maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya dan taatilah dalam apa yang aku perintahkan kepada kalian dari Tuhan kalian, yaitu agar kalian bertakwa dan menaati Allah,

[940] Yaknl: Kenabian, Injil, dan hukum,
(64) ’Sesungguhnya Allah, Dia-lah Tuhanku dan Tuhan kalian, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus'."
Sesungguhnya Allah  adalah Tuhanku dan Tuhan kalian semuanya, maka sembahlah Dia semata, dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu pun. Apa yang aku perintahkan kepada kalian ini berupa ketakwaan dan pengesaan Allah dalam uluhiyah adalah jalan yang lurus, ia adalah agama Allah yang haq di mana Dia tidak menerima selainnya dari siapa pun."
(65) "Tetapi golongan-golongan (yang ada) saling berselisih di antara mereka; maka celakalah orang-orang yang zhalim karena azab pada Hari (Kiamat) yang pedih"
Maka orang-orang berselisih tentang perkara Isa sehingga mereka menjadi beberapa kelompok, di antara mereka ada yang mengakui bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah dan inilah yang benar, di antara mereka ada yang mengklaimnya sebagai putra Allah, dan di antara mereka ada yang berkata bahwa dia adalah Allah. Mahatinggi Allah dari perkataan mereka setinggi-tingginya. Kebinasaan dan azab yang pedih di Hari Kiamat atas siapa yang menyifati Isa bukan dengan sifat yang Allah tetapkan untuknya.
(66) "Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu selain Hari Kiamat yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya."
Apakah ada yang ditunggu oleh kelompok-kelompok yang bertikai tentang Isa itu selain Kiamat yang datang kepada mereka secara tiba-tiba saat mereka tidak menyadari dan merasakannya?
(67) ”Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa."
Orang-orang yang berteman akrab dalam kemaksiatan kepada Allah di dunia, sebagian dari mereka akan bersikap anti dari sebagian yang lain di Hari Kiamat, akan tetapi orang-orang yang berkawan di atas landasan takwa kepada Allah, maka perkawanan mereka tetap berlangsung di dunia dan di akhirat.
(68) "(Dikatakan kepada mereka yang bertakwa itu), 'Wahai hamba-hambaKu! Tidak ada ketakutan bagi kalian pada hari ini dan tidak pula kalian bersedih hati.'
Dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa, "Wahai hamba-ham-baKu, tidak ada ketakutan atas kalian di hari ini dari azabKu, dan kalian juga tidak bersedih atas bagian-bagian dunia yang tidak kalian dapatkan."
(69-70) '(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka berserah diri. Masuklah kalian ke dalam surga, kalian dan pasangan kalian akan digembirakan'."
Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mengamalkan apa-apa yang datang kepada mereka, mereka tunduk kepada Allah, Tuhan semesta alam dengan hati dan anggota badan mereka. Dikatakan kepada mereka, "Masuklah kalian bersama rekan-rekan kalian yang beriman ke dalam surga, kalian diberi nikmat di dalamnya dan gembira."
(71) "Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas, dan di dalam surga itu terdapat apa yang diingini oleh jiwa dan segala yang sedap (dipandang) mata. Dan kalian kekal di dalamnya."
Di surga orang-orang yang beriman kepada Allah dan para utusan-Nya itu dikelilingi oleh makanan dalam nampan-nampan emas, minuman dalam gelas-gelas emas, di sana mereka mendapatkan apa yang diinginkan oleh jiwa mereka dan dinikmati oleh pandangan mata mereka, mereka tinggal di sana selama-lamanya.
(72) "Dan itulah surga yang diwariskan (dianugerahkan) kepada kalian disebabkan amal perbuatan yang telah kalian kerjakan."
Surga yang Allah wariskan kepada kalian ini, semuanya disebabkan kebaikan-kebaikan dan amal-amal shalih yang kalian kerjakan di dunia, Allah menjadikannya di antara rahmat dan karuniaNya sebagai balasan bagi kalian.
(73) "Di dalamnya terdapat banyak buah-buahan untuk kalian yang darinya kalian makan."
Di surga kalian mendapatkan buah-buahan yang bermacam-macam, dan dari setiap macamnya kalian makan.
(74-76) "Sesungguhnya orang-orang yang gemar berbuat dosa itu kekal di dalam azab Neraka Jahanam. Tidak akan diringankan (azab) itu dari mereka. dan mereka berputus asa di dalamnya. Dan Kami tidak menzhalimi mereka, tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri."
Sesungguhnya orang-orang yang mengumpulkan dosa-dosa disebabkan kekafiran mereka, mereka berada di dalam siksa Jahanam, mereka kekal di dalamnya, azab tidak diringankan dari mereka, mereka pun berputus asa dari rahmat Allah. Kami tidak menzhalimi para penjahat tersebut dengan menyiksa mereka, sebaliknya justru merekalah yang menzhalimi diri mereka dengan kesyirikan dan pengingkaran mereka bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya, di samping karena mereka menolak untuk mengikuti rasul-rasul Tuhan mereka.
(77-78) "Dan mereka berseru, 'Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.' Dia menjawab. 'Sesungguhnya kalian akan tetap tinggal (di neraka ini).' Sungguh Kami telah datang membawa kebenaran kepada kalian tetapi kebanyakan di antara kalian benci pada kebenaran itu."
Para penjahat itu memanggil-manggil Malik, penjaga Jahanam setelah mereka dimasukkan ke dalam neraka oleh Allah, "Wahai Malik, biarlah Tuhanmu mematikan kami, sehingga kami bisa beristirahat dari penderitaan ini." Maka Malik menjawab, "Kalian tetap tinggal, kalian tidak akan keluar darinya, kalian tidak bisa menghindar darinya." Sungguh Kami telah datang kepada kalian dengan kebenaran dan menjelaskannya untuk kalian, akan tetapi kebanyakan dari kalian membenci kebenaran yang dibawa oleh para rasul.
(79) "Ataukah mereka telah merencanakan suatu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami telah berencana (membalas) tipu daya mereka"941
Sebaliknya apakah orang-orang musyrik itu malah menyusun sebuah rencana untuk melawan kebenaran yang Kami bawa kepada mereka? Sesungguhnya Kami juga merencanakan sesuatu untuk mereka yang menghinakan mereka berupa azab dan siksaan.

[941] Yakni, kaum musyrikin Makkah bukan saja benci kepada kebenaran, bahkan mereka juga telah merencanakan hendak membunuh Nabi Muhammad . Tetapi rencana itu gagal, karena Allah  juga mempunyai rencana untuk menyelamatkan Nabi .
(80) "Ataukah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan Kami (para malaikat) selalu mencatat di sisi mereka"
Apakah orang-orang yang mempersekutukan Allah itu menyangka bahwa Kami tidak mendengar apa yang mereka rahasiakan di dalam jiwa mereka dan apa yang mereka bisik-bisikkan di antara mereka? Benar, Kami mendengar dan mengetahui, dan utusan-utusan Kami, para malaikat penjaga yang mulia, juga menulis apa yang mereka kerjakan.
(81-82) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Jika benar Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, maka akulah orang yang paling pertama menyembah(nya). Mahasuci Tuhan Pemilik langit dan bumi, Tuhan Pemilik Arasy, dari apa yang mereka sifatkan itu'."
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang musyrik dari kaummu yang menganggap bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah, "Bila Allah yang Maha Pengasih memiliki anak, maka aku adalah orang pertama yang menyembah anak yang kalian anggap itu." Akan tetapi hal itu tidak terjadi dan tidak akan terjadi. Mahasuci Allah dari istri dan anak. Ini adalah penyucian dan pembersihan bagi Tuhan langit dan bumi, Tuhan Arasy yang agung, dari kebohongan dan kedustaan yang dibuat-buat oleh orang-orang musyrik berupa penisbatan anak kepada Allah dan anggapan-anggapan batil lainnya.
(83) "Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kesesalan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka."
Maka biarkanlah wahai Rasul, orang-orang yang berdusta atas Nama Allah berbicara dalam kebatilan mereka dan bermain-main di dunia mereka, sampai mereka mendapatkan hari yang diancamkan kepada mereka, yaitu azab, bisa di dunia dan bisa di akhirat atau bisa pula di keduanya sekaligus.
(84) "Dan Dia-lah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi, dan Dia-lah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui."
Hanya Allah semata yang berhak disembah dengan sebenarnya di langit dan di bumi. Dia-lah yang Mahabijaksana yang menciptakan makhlukNya dengan sangat baik dan menetapkan syariat dengan sangat mulia. Dia juga Maha Mengetahui segala sesuatu terkait dengan urusan makhlukNya, tidak ada sesuatu pun darinya yang samar bagiNya.
(85) "Dan Mahabanyak berkah (Allah) Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisiNya-lah ilmu tentang Hari Kiamat, dan hanya kepadaNya-lah kalian akan dikembalikan ."
Keberkahan Allah sangat banyak, kebaikanNya melimpah dan kekuasaanNya sangat agung. Dia-lah pemilik tunggal kerajaan langit yang tujuh dan bumi yang tujuh, serta apa yang ada di antara keduanya seluruhnya. Hanya di sisiNya ilmu tentang saat di mana Kiamat tiba, saat itu seluruh makhluk dibangkitkan dari kubur mereka untuk berdiri di pa-dang hisab, kepada Allah-lah kalian wahai manusia, dikembalikan setelah kematian kalian, lalu Dia memberikan balasan kepada masing-masing sesuai dengan yang berhak dia dapatkan.
(86) "Dan orang-orang yang mereka seru selain Allah tidak memiliki syafa'at (pertolongan di akhirat), kecuali (bagi) orangyang mengakuiyang haq (tauhid) dan mereka mengetahui."
Orang-orang yang disembah oleh orang-orang musyrik itu tidak memiliki syafa'at di sisi Allah untuk seseorang kecuali siapa yang bersaksi dengan benar, mengakui tauhid Allah dan kenabian Muhammad , di samping mereka mengetahui hakikat dari apa yang mereka akui dan saksikan.
(87) "Dan jika engkau bertanya kepada mereka, 'Siapakah yang menciptakan mereka?' Niscaya mereka menjawab, 'Allah,' jadi bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?”
Bila kamu wahai Rasul, bertanya kepada orang-orang musyrik dari kaummu tentang siapa yang menciptakan mereka, pastilah mereka akan menjawab, "Allah-lah yang menciptakan kami." Lalu bagaimana mereka akhirnya berpaling dari penghambaan kepada Allah dan mempersekutu-kanNya dengan sesuatu?
(88-89) ”Dan (Allah mengetahui) ucapannya (Muhammad), 'Wahai Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman,' Maka berpalinglah dari mereka dan katakanlah (kata-kata yang mengandung) keselamatan (baik). Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk)”
Muhammad  berkata mengadukan kaumnya yang mendustakannya kepada Tuhannya, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya orang-orang itu adalah kaum yang tidak beriman kepadaMu dan kepada apa yang Engkau mengutusku dengannya kepada mereka." Maka Allah memerintahkannya untuk berpaling dari mereka dan dari gangguan mereka serta membiarkan mereka disebabkan kekafiran mereka dan penentangan mereka. Jangan terlontar darimu wahai Rasul, kecuali keselamatan bagi mereka sebagaimana yang diucapkan oleh orang-orang yang berakal dan beradab kepada orang-orang bodoh, karena orang-orang yang berakal tidak membalas kebodohan dengan kebodohan dan tidak membalas keburukan dengan yang semisalnya. Mereka pasti akan mengetahui musibah dan bencana yang akan menimpa mereka. Ini merupakan ancaman dan peringatan keras bagi orang-orang kafir yang menentang dan orang-orang yang seperti mereka.


Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger