Latest Audio :
Recent Movies

PERUMPAMAAN


Al-Baqarah ayat 17

Surat Al-Baqarah ayat 17 adalah salah satu ayat yang memberikan perumpamaan bagi keadaan orang-orang munafik. Berikut bunyinya:


Teks Ayat

"مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ"

Artinya:
"Perumpamaan mereka (orang munafik) adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat."
(QS. Al-Baqarah: 17)


Faedah dan Pelajaran dari Ayat Ini

  1. Ciri-Ciri Orang Munafik

    • Ayat ini menggambarkan keadaan orang munafik yang berpura-pura beriman (menyalakan api untuk menerangi kegelapan), tetapi sebenarnya mereka tidak memiliki iman yang sejati.
    • Mereka terlihat seolah-olah mendapatkan cahaya iman pada awalnya, tetapi kemudian Allah menghilangkan cahaya tersebut karena kemunafikan mereka.
  2. Iman Tanpa Keteguhan Akan Hilang

    • Cahaya iman hanya akan tetap ada jika seseorang ikhlas dan teguh dalam keimanannya. Orang munafik kehilangan cahaya iman karena hati mereka penuh keraguan dan berpaling dari kebenaran.
    • Hal ini mengingatkan kita untuk memelihara keimanan dengan amal saleh dan keikhlasan.
  3. Perumpamaan yang Kuat dan Mengena

    • "Api" dalam perumpamaan ini melambangkan hidayah awal yang mereka peroleh, tetapi hidayah itu tidak bertahan lama.
    • Ketika Allah menghilangkan cahaya itu, mereka dibiarkan dalam kegelapan sebagai akibat dari perbuatan mereka sendiri.
    • Ini menunjukkan bahwa iman yang tidak disertai dengan kesungguhan akan mudah hilang.
  4. Orang Munafik dalam Kebingungan

    • Mereka berada dalam kegelapan batin sehingga tidak bisa membedakan antara kebenaran dan kebatilan.
    • Kegelapan ini mencakup:
      • Kegelapan dalam hati (keraguan dan kekufuran).
      • Kegelapan dalam pandangan (tidak mampu melihat kebenaran).
      • Kegelapan dalam jalan hidup (kehidupan tanpa petunjuk Allah).
  5. Peringatan Bagi Orang Beriman

    • Ayat ini menjadi peringatan bagi orang-orang beriman agar tidak mengikuti sifat-sifat munafik seperti:
      • Berpura-pura beriman di hadapan manusia tetapi hatinya kosong dari iman.
      • Mengambil cahaya Islam hanya untuk kepentingan duniawi.
    • Allah menyeru agar kita menjadi hamba-Nya yang jujur, ikhlas, dan bersungguh-sungguh dalam beriman.
  6. Kehilangan Cahaya Adalah Hukuman Allah

    • Hilangnya cahaya dari orang munafik adalah hukuman dari Allah karena mereka menyia-nyiakan petunjuk yang diberikan.
    • Ini menunjukkan bahwa hidayah adalah karunia Allah yang tidak boleh disia-siakan. Jika seseorang menolak atau mengkhianati hidayah itu, Allah dapat mencabutnya.

Kesimpulan

Surat Al-Baqarah ayat 17 memberikan peringatan tegas tentang bahaya kemunafikan. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana orang munafik pada awalnya tampak mendapatkan cahaya iman, tetapi karena kedustaan hati mereka, Allah mencabut cahaya tersebut dan membiarkan mereka dalam kegelapan.

Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu:

  • Menjaga keikhlasan dalam beriman.
  • Beramal saleh sebagai bukti keimanan yang sejati.
  • Menjauhi sifat munafik, seperti pura-pura beriman, tetapi sebenarnya ragu atau tidak sungguh-sungguh dalam agama.
Al-Baqarah ayat 26

Teks Ayat

"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir berkata, 'Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?' Dengan perumpamaan itu banyak orang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang diberi petunjuk. Dan tidak ada yang Dia sesatkan kecuali orang-orang fasik."
(QS. Al-Baqarah: 26)

Faedah dan Hikmah Ayat ini:

1. Allah Tidak Segan untuk Memberikan Perumpamaan, Sekalipun Hal yang Kecil

Allah menjelaskan bahwa Dia tidak malu memberikan perumpamaan dengan sesuatu yang kecil seperti nyamuk atau lebih kecil darinya. Hal ini menunjukkan bahwa:

  • Segala ciptaan Allah, besar atau kecil, memiliki hikmah dan pelajaran.
  • Makhluk kecil sekalipun adalah tanda kekuasaan Allah yang tak terbatas.
  • Hikmah dari perumpamaan tidak dilihat dari besar kecilnya objek, tetapi dari makna yang terkandung di dalamnya.

2. Sikap Berbeda antara Mukmin dan Kafir terhadap Perumpamaan

Ayat ini menunjukkan perbedaan sikap antara orang yang beriman dan orang yang kafir terhadap perumpamaan yang diberikan Allah:

  • Orang mukmin melihat perumpamaan itu sebagai bukti kebenaran dan keagungan Allah, sehingga mereka bertambah iman.
  • Orang kafir merendahkan perumpamaan tersebut, menganggapnya tidak penting, dan justru mempertanyakan maksud Allah.

3. Perumpamaan sebagai Sarana untuk Memberi Petunjuk atau Menyesatkan

  • Petunjuk bagi orang beriman: Perumpamaan menambah keimanan dan pemahaman mereka karena mereka menerima dengan hati yang ikhlas.
  • Kesesatan bagi orang fasik: Orang yang sombong, keras kepala, dan fasik akan semakin jauh dari kebenaran karena menolak perumpamaan tersebut. Ini bukan karena perumpamaan itu salah, tetapi karena sikap batin mereka yang sudah menolak kebenaran.

4. Hanya Orang Fasik yang Disesatkan oleh Perumpamaan Allah

  • Fasik berarti orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan melakukan dosa-dosa besar.
  • Allah tidak menyesatkan seseorang kecuali karena orang itu sendiri memilih jalan kefasikan dan berpaling dari kebenaran.
  • Dengan kata lain, kesesatan terjadi bukan karena kekurangan dalam perumpamaan, tetapi karena kehendak orang tersebut untuk menolak kebenaran.

5. Nyamuk Sebagai Simbol Hikmah

Nyamuk mungkin terlihat kecil dan remeh, tetapi ia adalah makhluk Allah yang luar biasa:

  • Ia memiliki struktur tubuh yang kompleks dan fungsi biologis yang sempurna.
  • Bahkan dalam kehidupan kecilnya, nyamuk menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah, seperti kemampuan untuk mendeteksi mangsa melalui panas tubuh.
  • Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang Allah ciptakan, meskipun kecil, memiliki manfaat, fungsi, dan pelajaran bagi manusia yang mau berpikir.

6. Keharusan untuk Merenungi Makna Perumpamaan

Ayat ini mengajarkan kepada manusia untuk tidak meremehkan pelajaran, bahkan dari hal-hal kecil. Setiap perumpamaan dalam Al-Qur’an memiliki hikmah yang mendalam jika direnungkan, misalnya:

  • Nyamuk menunjukkan ketergantungan makhluk kepada Allah.
  • Hal kecil yang dianggap remeh bisa menjadi bukti kekuasaan Allah yang luar biasa.

Kesimpulan

Ayat ini menegaskan:

  1. Allah Maha Berilmu dan tidak segan memberi perumpamaan, baik besar maupun kecil.
  2. Sikap terhadap perumpamaan mencerminkan iman seseorang.
  3. Orang yang menerima kebenaran akan mendapatkan petunjuk, sedangkan orang yang fasik akan semakin tersesat.
  4. Segala ciptaan Allah, meskipun kecil, memiliki hikmah dan pelajaran yang luar biasa untuk manusia.

Ayat ini mendorong kita untuk merenungi ciptaan Allah dan mengambil pelajaran dari hal-hal yang bahkan tampak kecil sekalipun.

Al-Baqarah ayat 171

Teks Al-Baqarah Ayat 171

"Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu, dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti."
(QS. Al-Baqarah: 171)


Faedah dari Ayat Ini

  1. Perumpamaan tentang Kekufuran dan Ketidakpedulian

    • Ayat ini menggambarkan bahwa orang-orang kafir seperti hewan ternak yang dipanggil oleh penggembalanya, tetapi mereka hanya mendengar suara tanpa memahami maksudnya.
    • Mereka memiliki kemampuan fisik untuk mendengar, melihat, dan berbicara, tetapi tidak menggunakannya untuk memahami kebenaran.
  2. Ciri-ciri Orang yang Menolak Kebenaran

    • Allah menyebutkan bahwa mereka tuli, bisu, dan buta, bukan secara fisik, tetapi dalam aspek spiritual:
      • Tuli: Tidak mendengarkan kebenaran.
      • Bisu: Tidak berbicara untuk mengakui kebenaran.
      • Buta: Tidak dapat melihat tanda-tanda kebesaran Allah.
    • Hal ini menunjukkan bahwa hati mereka tertutup sehingga tidak dapat menerima petunjuk.
  3. Kekafiran Menutup Akal

    • Ayat ini menekankan bahwa orang yang menolak kebenaran kehilangan kemampuan untuk berpikir secara benar. Kekafiran membuat mereka tidak memahami nilai-nilai agama, meskipun dalil-dalil yang disampaikan sudah jelas.
  4. Perbandingan antara Manusia dan Hewan

    • Allah menggunakan perumpamaan ini untuk menunjukkan bahwa orang-orang yang menolak kebenaran memiliki perilaku yang lebih buruk daripada hewan, karena hewan setidaknya merespons panggilan penggembalanya untuk keselamatan mereka, sedangkan orang kafir tidak peduli terhadap keselamatan akhirat.
  5. Pentingnya Memanfaatkan Indra yang Diberikan Allah

    • Ayat ini mengingatkan manusia agar menggunakan akal, hati, pendengaran, dan penglihatan untuk mencari kebenaran. Jika tidak, maka mereka akan seperti orang kafir yang digambarkan dalam ayat ini.
  6. Dakwah yang Tidak Ditanggapi

    • Ayat ini juga menggambarkan bagaimana dakwah kepada orang kafir sering kali tidak menghasilkan respons, karena hati mereka keras. Ini memberikan pelajaran bagi para dai (pendakwah) untuk bersabar dalam menghadapi penolakan dan terus berusaha.

Pelajaran untuk Kehidupan

  • Manfaatkan potensi akal dan hati: Jangan hanya menjadi pendengar pasif. Gunakan akal dan hati untuk memahami dan merenungi kebenaran.
  • Berhati-hati dari sifat lalai: Jangan sampai memiliki sifat seperti orang kafir yang digambarkan dalam ayat ini, yaitu lalai terhadap peringatan dan tanda-tanda Allah.
  • Sabar dalam dakwah: Bagi yang berdakwah, ayat ini mengingatkan bahwa tidak semua orang akan menerima seruan kepada kebenaran. Kesabaran dan ketekunan adalah kunci.
  • Perbaiki hubungan dengan Al-Qur'an: Jadilah orang yang mendengar, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur'an, bukan sekadar mendengar tanpa meresapi.











TAFSIR AL MUYASSAR AN NAAS

Image result for tafsir muyassar

(1) "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,'
Katakanlah wahai Rasul, "Aku berlindung dan bernaung kepada Tuhannya manusia Yang Mahakuasa untuk menolak keburukan was-was.
(2) 'Raja manusia,'
Raja manusia yang bertindak terhadap segala urusan mereka, Mahakaya, tidak membutuhkan mereka.
(3) 'Sembahan manusia,'
Tuhan sembahan manusia yang tidak ada sesembahan yang haq kecuali Dia.
(4) 'dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,'
Dari gangguan setan yang berbisik menggoda saat lalai dan lari menjauh saat berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah.
(5) 'yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,'
Yang meniupkan keburukan dan keragu-raguan dalam jiwa manusia."
(6) 'dari (setan) jin dan (setan) manusia'"
Dari setan-setan jin dan manusia.

TAFSIR AL MUYASSAR AL FALAQ

Image result for tafsir muyassar

(1) "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai Shubuh (fajar),'
Katakanlah wahai Rasul, "Aku berlindung dan bernaung kepada Tuhan Yang menguasai al-Falaq, yaitu waktu Shubuh,
(2) 'dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,'
dari keburukan seluruh makhluk dan gangguan mereka.
(3) ’dan dari kejahatan malam, apabila telah gelap gulita,'
Juga dari keburukan malam yang sangat gelap manakala ia datang dan menyebar, berikut keburukan-keburukan dan gangguan-gangguan yang ada padanya.
(4) ’dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),'
Juga dari keburukan wanita-wanita penyihir yang meniup dalam simpul-simpul yang mereka jalin dengan tujuan menyihir.
(5) ’dan dari kejahatan orang yang dengki, apabila dia dengki'."
Juga dari keburukan orang hasad pembenci manusia manakala dia iri kepada mereka atas nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada mereka, dia ingin agar nikmat-nikmat itu hilang dari mereka dan ingin menimpakan gangguan kepada mereka."

TAFSIR AL MUYASSAR AL IKHLASH

Image result for tafsir muyassar

(1) "Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Esa.'
Katakanlah wahai Rasul, "Dia-lah Allah Pemilik tunggal uluhiyah dan rububiyah, nama-nama dan sifat-sifat; tidak seorang pun yang bersekutu denganNya padanya.
(2) 'Allah tempat meminta segala sesuatu.'
Allah Yang sempurna dalam sifat-sifat kemuliaan dan keutamaan serta keagungan, Yang dituju oleh para makhluk dalam memenuhi segala hajat kebutuhan dan keinginan.
(3) 'Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.'
Dia tidak punya anak, tidak juga bapak, dan tidak juga istri.
(4) ’Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia'."
Dia tidak punya tandingan dan padanan dari makhlukNya, tidak dalam nama-namaNya, tidak dalam sifat-sifatNya, tidak pula dalam perbuatan-perbuatanNya. Mahabanyak kebaikanNya, Mahatinggi, dan Maha Qudus Dia."

TAFSIR AL MUYASSAR AL LAHAB

Image result for tafsir muyassar

(1) "Binasalah kedua tangan Abu Lahab1110 dan benar-benar binasa dia!"
Merugilah kedua tangan Abu Lahab dan sengsara, karena dia telah menyakiti Rasulullah Muhammad . Sungguh kerugian Abu Lahab telah terwujud.

[1110] Yakni, Abu Lahab sendiri.
(2) "Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan"
Harta dan anaknya tidak berguna baginya, keduanya tidak melindunginya dari azab Allah sedikit pun bila ia turun kepadanya.
(3-4) "Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)."
Dia akan masuk api Neraka Jahanam yang menyala-nyala, begitu juga istrinya yang membawa duri-duri lalu meletakkannya di jalan yang dilalui oleh Rasulullah untuk menyakiti beliau.
(5) "Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal."
Di leher istrinya ada tali yang kuat dari sabut yang kasar dan keras, dia diangkat dengannya di dalam api Neraka Jahanam, kemudian dilemparkan ke bawahnya.

TAFSIR AL MUYASSAR AN NASHR

Image result for tafsir muyassar

(1) "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,"
Bila kemenangan atas orang-orang kafir Quraisy telah terwujud bagimu, wahai Rasul, dan penaklukan kota Makkah telah terlaksana,
(2) "dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,"
dan kamu menyaksikan orang-orang dalam jumlah besar masuk Islam secara berkelompok-kelompok,
(3) "maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepadaNya, Sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat"
bila semua itu terjadi, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Tuhanmu dengan memperbanyak bertasbih dengan memujiNya, dan memperbanyak istighfar kepadaNya, sesungguhnya Dia melimpahkan ampunanNya kepada orang-orang yang bertasbih dan beristighfar, Dia mengampuni mereka, menyayangi mereka dan menerima taubat mereka.

TAFSIR AL MUYASSAR AL KAFIRUN

Image result for tafsir muyassar

(1) "Katakanlah, 'Wahai orang-orang kafir!"
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang yang kafir kepada Allah dan RasulNya, "Wahai orang-orang yang kafir kepada Allah,
(2) 'Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah.'
aku tidak menyembah apa yang kalian sembah, yaitu berhala-berhala dan sembahan-sembahan yang palsu.
(3) 'dan kalian bukan penyembah apa yang aku sembah,'
Kalian juga tidak menyembah apa yang aku sembah, yaitu Allah yang Maha Esa, Dia adalah Tuhan alam semesta Yang hanya Dia semata yang berhak disembah.
(4) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah,'
Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah, yaitu berhala-berhala dan tuhan-tuhan yang batil.
(5) 'dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah'
Kalian juga tidak akan menyembah apa yang aku sembah." Ayat ini turun berkaitan dengan orang-orang musyrik tertentu yang Allah telah mengetahui bahwa mereka tidak akan beriman selamanya.
(6) "Untuk kalian agama kalian dan untukku agamaku'."
Bagi kalian agama kalian yang kalian bersikukuh mempertahankannya, dan bagiku agamaku yang aku tidak akan mencari selainnya.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger