Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR SHAAD

Image result for tafsir muyassar


(1-2) "Shad. Demi al-Qur'an yang mengandung peringatan. Tetapi orang-orang yang kafir (berada) dalam kesombongan dan permusuhan."
(Shad). Pembicaraan tentang huruf-huruf yang terpisah-pisah (di awal surat seperti ini) telah hadir di awal Surat al-Baqarah. Allah  bersumpah dengan al-Qur'an yang berisi peringatan kepada manusia dari apa-apa yang mereka lalaikan, tetapi orang-orang kafir itu justru menyombongkan diri di depan kebenaran dan menyimpang darinya.
(3)"Betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong, padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri."
Kami telah membinasakan banyak umat sebelum orang-orang musyrik tersebut, lalu mereka berteriak meminta pertolongan dan mengikrarkan diri bertaubat, padahal waktu tersebut bukanlah waktu diterimanya taubat, bukan pula waktu untuk selamat dan berlari dari apa yang menimpa mereka.
(4-5) "Dan mereka heran karena mereka didatangi seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka sendiri; dan orang-orang kafir berkata, 'Orang ini adalah penyihir yang banyak berdusta. Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan'."
Orang-orang kafir itu merasa aneh terhadap pengangkatan Allah terhadap seorang manusia seperti mereka untuk mengajak mereka menyembah Allah semata dan mempertakutkan mereka terhadap azabNya, dan mereka berkata, "Dia bukan seorang rasul, akan tetapi seorang pembohong dalam perkataannya, penyihir terhadap kaumnya; bagaimana dia menjadikan tuhan-tuhan yang banyak jadi satu? Sungguh apa yang dia bawa dan apa yang dia serukan adalah sesuatu yang aneh."

(6-7) "Lalu pergilah pemuka-pemuka mereka (seraya berkata),'Pergilah kalian dan teguhlah (menyembah) tuhan-tuhan kalian, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki,899 Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir,900 (mengesakan Allah) ini tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan.'
Lalu para tokoh dan para pembesar kaum berusaha mendorong mereka untuk mempertahankan kesyirikan dan memperjuangkan keragaman tuhan-tuhan. Mereka berkata, "Apa yang dibawa oleh Rasul tersebut adalah sesuatu yang direncanakan dengan tujuan meraih kepemimpinan dan kedudukan. Apa yang dia dakwahkan itu belum pernah kami dengar di kalangan leluhur kami, orang-orang Quraisy, dan dalam agama Nasrani. Apa yang dia sampaikan hanyalah kedustaan dan kebohongan.

[899] Yakni, apa yang dibawa oleh Rasul tersebut adalah sesuatu yang direncanakan 
dengan tujuan meraih kepemimpinan dan 
kedudukan. Ada juga yang berpendapat bahwa menurut orang-orang kafir, menyembah tuhan-tuhan berhala yang banyak, itulah yang sebenarnya dikehendaki oleh Allah .
[900] Yang dimaksud oleh orang kafir Ouraisy dengan agama yang terakhir ialah agama 
Nasrani.
(8) 'Mengapa al-Qur'an itu diturunkan kepadanya di antara kita?' Sebenarnya mereka ragu-ragu terhadap al-Qur'an Ku, tetapi mereka belum merasakan azab Ku”
Mengapa Muhammad yang diberi al-Qur'an dan bukan kami?" Justru mereka dalam kebimbangan terhadap wahyuKu kepadamu, wahai Rasul, dan pengangkatanKu terhadapmu sebagai Rasul, lalu mereka berkata demikian, karena mereka belum pernah mencicipi azab Allah, sekiranya mereka telah merasakannya, niscaya mereka tidak akan berkata demikian.
(9) "Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha perkasa tapi Maha Pemberi ?"
Atau apakah mereka memiliki kunci-kunci karunia Tuhanmu Yang Maha perkasa dalam kekuasaanNya, Maha memberi apa yangdikehendaki-Nya dari rizki dan karuniaNya kepada siapa yang dikchendakiNya?
(10) Atau apakah mereka mempunyai kerqjaan langit dan bumi) dan apa yang ada di antara keduanya? (Jika ada). maka biarlah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit)"
Ataukah orang-orang musyrik itu mempunyai kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, sehingga mereka bisa memberi dan menahan? Hendaknya mereka mengambil sebab-sebab yang bisa menyampaikan mereka ke langit sehingga mereka bisa menetapkan apa yang mereka inginkan; apakah memberi atau tidak.
(11-14) "(Mereka itu) adalah bala tentara di sana dari pasukan koalisi yang akan dikalahkan.901 Sebelum mereka itu, kaum Nuh, Ad, dan Fir'aun yang mempunyai bala tentara yang banyak, juga telah mendustakan (rasul-rasul), dan (begitu juga) Tsamudy kaum Luth, dan penduduk Aikah.902 Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul). Semua mereka itu mendustakan rasul-rasul maka pantas mereka merasakan azabKu."
Bala tentara yang mendustakan itu adalah bala tentara yang kalah, sebagaimana sekutu-sekutu kafir sebelum mereka juga dikalahkan. Sebelum mereka kaum Nuh, Ad, Fir'aun pemilik kekuatan yang besar, Tsamud, kaum Luth, juga para penduduk desa dengan pohon-pohon dan kebun-kebun yang lebat, yaitu kaum Syu'aib, semuanya telah mendustakan. Para umat yang bersekutu dalam kekafiran dan pendustaan dan bersatu padu di atasnya, masing-masing dari mereka tidak lain kecuali mendustakan para rasul, sehingga mereka berhak untuk diazab oleh Allah dan hukumanNya pun turun menimpa mereka.
[901] Ayat Ini mengisyaratkan tentang Perang Khandaq (Perang Ahzab) dl mana terdapat 
bala tentara yang terdiri dari beberapa golongan, yaitu golongan kaum musyrikin, Yahudi, dan beberapa kabilah Arab yang menyerang kaum Muslimin di Madinah.

Peperangan ini berakhir dengan kocar-kacirnya bala tentara mereka. Tetapi sebagian ulama

tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud di sini ialah Perang Badar.

[902] Yakni, penduduk Madyan, kaum Nabi Syu'aib

(15) "Dan tidak ada yang mereka tunggu kecuali satu teriakan saja, yang tidak ada selanya."903
Orang-orang musyrik itu tidak menunggu turunnya azab atas mereka bila mereka tetap mempertahankan kesyirikan mereka kecuali satu tiupan yang tidak akan terulang kembali.

[903] Yaitu sebagai tanda Hari Kiamat dan teriakan ini sangat keras dan cepat. 470_2 Tafsir 
Muyassar
(16) "Dan mereka berkata, 'Wahai Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan'."
Dan mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, segerakanlah bagian dari azab kami di dunia sebelum Hari Kiamat tiba." Ini adalah penghinaan dari mereka.
(17) "Bersabarlah atas apa yang mereka katakan; dan ingatlah akan hamba Kami Dawud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia adalah seorang yang banyak kembali (bertaubat kepada Allah)."
Sabarlah wahai Rasul atas apa yang mereka katakan dan tidak kamu sukai, dan ingatlah hamba Kami, Dawud, pemilik kekuatan atas musuh-musuh Allah dan selalu sabar menaatiNya. Sesungguhnya dia banyak bertaubat dan kembali kepada apa yang diridhai oleh Allah. Ini mengandung hiburan untuk Rasulullah .
(18-19) "Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersamanya (Dawud) pada waktu petang dan pagi hari, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul; masing-masing gemar kembali (kepada Allah)"
Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk Dawud, ia bertasbih bersama tasbihnya di pagi hari dan petang hari. Kami menundukkan burung bersamanya dengan berkumpul untuk bertasbih bersamanya dan menaati dan mengikutinya.
(20) "Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya904kebijaksanaan dalam memutuskan perkara."
Dan Kami menguatkan kerajaannya dengan kemenangan, kekuatan dan kebijaksanaan, dan Kami memberikan kenabian kepadanya dan kecakapan berbicara dan menetapkan hukum.

[904] Berupa kenabian, kesempurnaan ilmu, dan ketelitian amal perbuatan.
(21-22) "Dan apakah telah sampai kepadamu berita orang-orang yang berselisih ketika mereka memanjat dinding mihrab? (Yaitu) ketika mereka masuk menemui Dawud, lalu dia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata, Jangan engkau takut! (Kami) berdua sedang berselisih, sebagian dari kami berbuat zhalim kepada yang lain; maka berilah keputusan di antara kami secara adil dan janganlah menyimpang dari kebenaran serta tunjukilah kami ke jalan yang lurus'."
Apakah telah datang kepadamu, wahai Rasul, berita dua orang yang berselisih yang menyelinap masuk kepada Dawud di tempat ibadahnya, sehingga hal itu mengejutkannya? Mereka berkata kepadanya, "Jangan takut, kami adalah dua seteru, salah seorang dari kami menzhalimi yang lain, berikanlah keputusan di antara kami dengan adil, jangan berbuat zhalim dalam menetapkan hukum dan bimbinglah kami ke jalan yang lurus."
(23) "Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja, lalu dia berkata, ’Serahkanlah (kambingmu) itu kepadaku! Dan dia mengalahkanku dalam perdebatan'."
Salah seorang dari keduanya berkata, "Sesungguhnya ini adalah saudaraku, dia memiliki sembilan puluh sembilan kambing, sedangkan aku hanya mempunyai seekor saja, lalu dia berkata kepadaku, 'Berikanlah kambing-kambingmu kepadaku', dan dia mengalahkanku dengan hujjahnya."
(24) "Dia (Dawud) berkata, 'Sungguh dia telah berbuat zhalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zhalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih; dan amat sedikit mereka yang seperti itu'. Dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan kembali (bertaubat)."
Dawud berkata, "Saudaramu itu telah menzhalimimu dengan meminta satu ekor kambingmu itu untuk digabungkan dengan kambing-kambingnya dan sesungguhnya tidak sedikit partner yang melakukan pelanggaran terhadap yang lain dan menzhaliminya dengan mengambil haknya dan tidak menetapkan keadilan untuk dirinya kecuali orang-orang Mukmin yang shalih, sebagian dari mereka tidak melanggar sebagian yang lain dan mereka berjumlah sedikit." Dan Dawud pun mengetahui bahwa Kami mengujinya dengan perseteruan ini, maka dia memohon ampun kepada Tuhannya, dia bersujud mendekatkan diri kepada Allah, kembali dan bertaubat kepadaNya.
(25) "Maka Kami mengampuninya. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik."
Maka Kami mengampuninya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang dekat kepada Kami. Kami menyiapkan untuknya di akhirat tempat kembali yang baik.
(26) "(Allah berfirman), 'Wahai Dawud! Sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan hukum di antara manusia dengan benar (adil) dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan'."

Wahai Dawud, sesungguhnya Kami menjadikanmu berkuasa dan memiliki kerajaan di muka bumi, maka tetapkanlah hukum di antara manusia dengan adil dan obyektif. Jangan mengikuti hawa nafsu dalam menetapkan hukum, karena hal itu akan menyesatkanmu dari agama dan syariat Allah. Sesungguhnya orang-orang yang tersesat dari jalan Allah akan mendapatkan siksa yang pedih di dalam api neraka, karena kelalaian mereka terhadap hari pembalasan dan perhitungan amal. Di sini terkandung pesan kepada ulil amri (pemerintah) agar mereka menetapkan hukum dengan berpijak kepada kebenaran yang diturunkan dari Allah i?, tidak menyimpang darinya karena hal itu akan menyesatkan mereka dari jalanNya.
(27) "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu adalah sangkaan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka."

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya hanya untuk sekedar main-main dan iseng. Itulah dugaan orang-orang kafir, maka celaka mereka, mereka akan masuk ke dalam api neraka di Hari Kiamat, karena dugaan batil mereka dan kekafiran mereka kepada Allah.
(28) "Apakah (pantas) Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau apakah (pantas) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa, sama dengan orang-orang yang jahat?"

Apakah pantas Kami menjadikan orang-orang beriman dan beramal shalih sama seperti orang-orang yang membuat kerusakan di bumi, atau Kami menjadikan orang-orang yang bertakwa lagi beriman sama seperti para pelaku dosa yang kafir? Penyamaan ini tidak layak di sisi Allah, karena Allah akan memberikan pahala bagi orang-orang Mukmin yang bertakwa dan menghukum orang-orang yang merusak lagi celaka.
(29) "(AI-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu ini adalah Kitab yang penuh berkah, agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran."

Apa yang diwahyukan kepadamu ini, wahai Rasul, adalah sebuah kitab yang penuh berkah yang Kami turunkan kepadamu agar mereka merenungkan ayat-ayatnya dan melaksanakan kandungan dan petunjuknya, agar orang-orang yang memiliki akal yang lurus merenungkan apa yang Allah bebankan kepada mereka.
(30) "Dan kepada Dawud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia adalah seorang yang gemar kembali (kepada Allah)"

Dan Kami memberikan kepada Dawud seorang anak bernama Sulaiman sebagai sebuah nikmat dari Kami kepadanya, dan Kami membahagiakannya dengannya. Sebaik-baik hamba adalah Sulaiman, sesungguhnya dia banyak kembali kepada Allah dan pasrah kepadaNya.



(31) "(Ingatlah) ketika pada suatu sore dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang berdiri dengan tiga kaki yang (merupakan) kuda-kuda pilihan (sangat cepat larinya)"

Ingatlah suatu saat di waktu Ashar dia melihat kuda-kuda pilihan yang berlari cepat, kuda-kuda itu berdiri di atas tiga kakinya dan mengangkat kakinya yang keempat, karena kekuatan dan kelincahannya, dia terus melihatnya sampai matahari terbenam.



(32-33) "maka dia berkata, 'Sesungguhnya aku telah lebih memilih kecintaan kepada kebaikan (harta dan kuda) ini, yang membuatku lalai dari mengingat Tuhanku sampai matahari terbenam. Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku Maka dia mulai menghantam kaki dan leher kuda-kuda itu (menyembelihnya). "905
Lalu dia berkata, "Sesungguhnya aku telah lebih mementingkan kecintaan kepada kuda-kuda itu daripada mengingat Tuhanku sampai matahari terbenam dari kedua mataku. Kembalikan kepadaku kuda-kuda yang telah aku lihat tadi." Maka kuda-kuda itu dikembalikan kepadanya, lalu dia mulai menebas kaki-kaki dan leher-lehemya dengan pedang untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena kuda-kuda itu menjadi sebab dirinya melalaikan shalat. Dan mendekatkan diri (kepada Allah) dengan menyembelih kuda disyariatkan dalam syariat Sulaiman .

[905] Yakni, sebagai taqarrub kepada Allah  agar tidak lagi melalaikannya dari beribadah kepada Allah .
(34-36) "Dan sungguh Kami telah menguji Sulaiman dan Kami letakkan di atas kursinya (sepotong) tubuh (yang mati), kemudian dia kembali (bertaubat kepada Kami). Dia berkata, 'Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Pemberi.' Maka Kami tundukkan baginya angin yang berhembus dengan baik menuruti perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya,"

Dan sungguh Kami telah menguji Sulaiman dan Kami meletakkan separuh tubuh anaknya di atas singgasananya. Anak ini lahir setelah Sulaiman bersumpah akan menggilir istri-istrinya, sehingga masing-masing dari mereka akan melahirkan seorang penunggang kuda handal yang berjihad di jalan Allah, namun dia tidak mengucapkan, 'Insya Allah', lalu Sulaiman melakukan sumpahnya, tetapi tidak seorang pun dari mereka yang mengandung kecuali seorang istri yang akhirnya melahirkan separuh jasad bayi. Kemudian Sulaiman kembali kepada Tuhannya dan bertaubat, dia berkata, "Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku dan berikanlah kepadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau Maha banyak berderma dan memberi." Maka Kami mengabulkan permintaannya, Kami menundukkan angin untuknya sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya, ia taat kepada Sulaiman sekalipun ia keras lagi kuat.



(37-39) "dan (Kami tundukkan pula untuknya) setan-setan, semuanya para ahli bangunan dan para penyelam, dan juga (setan-setan) yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami, maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan."

Kami juga menundukkan jin-jin untuknya yang dia pekerjakan dalam berbagai bidang, di antara mereka ada yang menjadi tukang bangunan, ada yang menyelam dalam lautan, ada pula setan-setan bengal yang terbelenggu kakinya. Kerajaan besar itu dan penundukan khusus tersebut adalah pemberian dari Kami kepadamu, wahai Sulaiman. Berilah siapa yang kamu inginkan dan tolaklah, tidak ada perhitungan keburukan atasmu.



(40) "Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik."

Sesungguhnya Sulaiman di sisi Kami di alam akhirat memiliki kedekatan dan tempat kembali yang baik.




(41) "Dan ingatlah akan hamba Kami, Ayyub, ketika dia menyeru Tuhannya, 'Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana'."

Ingatlah juga wahai Rasul, hamba Kami, Ayyub, saat dia berdoa kepada Tuhannya, "Setan telah membuatku lelah dan susah, serta menyakiti badan, harta dan keluargaku."



(42) "(Allah berfirman), 'Hentakkanlah kakimu! Inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum'."

Maka Kami berfirman kepadanya, "Hentakkan kakimu ke tanah, niscaya akan memancarkan air yang sejuk, minumlah air itu dan gunakanlah untuk mandi, niscaya penyakit dan kesulitanmu akan hilang."



(43) "Dan Kami anugerahkan kepadanya (dengan mengembalikan) keluarganya dan Kami lipatgandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat."

Lalu Kami menghapus kesulitannya, Kami memuliakannya, mengembalikan keluarganya; anak-anak dan istrinya, dan Kami juga melipatgandakan jumlah mereka dengan memberinya anak-anak dan cucu-cucu. Semua itu adalah rahmat Kami kepadanya, penghargaan atas kesabarannya, pelajaran dan peringatan bagi para pemilik akal yang lurus, agar mereka mengetahui bahwa akibat dari kesabaran adalah kemudahan dan terangkatnya kesulitan.




(44) "Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dia dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia banyak kembali (kepada Allah)."906
Kami berfirman kepadanya, "Ambillah seikat rumput dengan tanganmu atau yang semisal dengannya, pukullah istrimu dengannya untuk memenuhi sumpahmu, sehingga kamu tidak melanggar sumpah." Hal itu karena Ayyub bersumpah akan memukul istrinya seratus kali bila Allah menyembuhkannya saat dia marah kepada istrinya gara-gara perkara sepele saat dia sakit. Istri Ayyub adalah wanita shalihah, maka Allah menyayanginya dengan keputusan tersebut. Sesungguhnya Kami mendapatkan Ayyub sebagai seorang yang sabar menghadapi ujian; sebaik-baik hamba adalah dia, sesungguhnya dia gemar kembali menuju ketaatan kepada Allah.

[906] Nabi Ayyub  menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya dan dia memohon pertolongan kepada Allah . Allah  kemudian memperkenankan doanya dan memerintahkan agar dia menghentakkan kakinya ke tanah. Nabi Ayyub menaati perintah itu, maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah . Ayyub pun mandi dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah dia dari penyakitnya dan dia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudian berkembang biak sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pada suatu ketika, Nabi Ayyub  teringat akan sumpahnya, bahwa dia akan memukul istrinya apabila sakitnya sembuh disebabkan istrinya pernah lalai mengurusinya sewaktu 
dia masih sakit. Tetapi timbul dalam hatinya rasa iba dan sayang kepada istrinya sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. 
Maka turunlah petunjuk Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 surat ini, agar dia dapat melaksanakan sumpahnya dengan 
tidak menyakiti istrinya, yaitu memukulnya dengan seikat rumput.


(45) "Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub; orang-orang yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar (dalam ketaatan kepada Allah) dan ilmu-ilmu yang mantap (dalam agama)"

Dan ingatlah pula wahai Rasul, hamba-hamba Kami dan nabi-nabi Kami, yaitu Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang kuat dalam menaati Allah, dan berilmu jelas dalam agama Allah.



(46-47) "Sesungguhnya Kami telah mengistimewakan mereka dengan suatu keistimewaan berupa selalu ingat negeri akhirat (dan mengingatkan manusia dengannya). Dan sesungguhnya di sisi Kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang paling baik."

Sesungguhnya Kami mengistimewakan mereka dengan keistimewaan besar, di mana Kami menjadikan alam akhirat terpatri dalam hati mereka, sehingga mereka beramal untuknya dengan menaati Kami, mengajak manusia kepadanya dan mengingatkan mereka tentangnya. Sesungguhnya mereka di sisi Kami termasuk orang-orang yang Kami pilih untuk menjadi pengemban risalah Kami dan Kami memilih mereka untuk menaati Kami.



(48) "Dan ingatlah Isma'il, al-Yasa', dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik."

Ingatlah pula wahai Rasul, hamba-hamba Kami: Isma'il, al-Yasa' dan Dzulkifli dengan sebutan yang baik. Sesungguhnya mereka semuanya termasuk orang-orang pilihan yang Allah pilih dari makhluk-makhlukNya dan Allah memilih keadaan dan sifat yang paling sempurna untuk mereka.



(49-51) "Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) tempat kembali yang terbaik, (yaitu) surga-surga Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. Di dalamnya mereka bersandar (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman (di surga)."

Al-Qur'an ini adalah dzikir dan kemuliaan bagimu wahai Rasul, dan bagi kaummu. Dan sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah dan menaatiNya akan mendapatkan tempat kembali yang baik di sisi Kami, di surga-surga sebagai tempat tinggal mereka, pintu-pintunya terbuka untuk mereka, mereka bersandar di atas peraduan-peraduan yang berhias indah di mana mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan berupa buah-buahan yang bermacam-macam dan minuman, dari semua yang diinginkan oleh jiwa mereka dan dinikmati oleh mata mereka.




(52) "Dan di samping mereka (ada bidadari-bidadari) yang pandangannya hanya tertuju pada suami (mereka) dan umurnya sebaya."

Di sisi mereka ada para bidadari yang pandangan mata mereka terbatas hanya kepada pasangan-pasangan mereka saja, umur-umur mereka sepantaran.



(53-54) "Inilah apa yang dijanjikan kepada kalian pada hari perhitungan. Sesungguhnya ini benar-benar rizki dari Kami yang tidak ada habis-habisnya."
Kenikmatan itulah yang dijanjikan kepada kalian, wahai orang-orang yang bertakwa, di Hari Kiamat. Sesungguhnya ia adalah rizki Kami untuk kalian, tiada henti dan tiada terputus.



(55-56) "Beginilah (keadaan mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk, (yaitu) Neraka Jahanam yang akan mereka masuki; maka itulah seburuk-buruk tempat tinggal"
Apa yang dijelaskan ini adalah untuk orang-orang yang bertakwa. Adapun orang-orang yang melampaui batas dalam kekafiran dan kemaksiatan, maka mereka akan mendapatkan tempat kembali terburuk dan terjelek, yaitu neraka di mana mereka disiksa di dalamnya, ia mengelilingi mereka dari segala penjuru, maka seburuk-buruk tempat tidur adalah tempat tidur mereka.



(57-58) "Inilah (azab neraka), yaitu air yang sangat panas dan limbah nanah (penghuni neraka), maka biarkanlah mereka merasakannya, dan berbagai ma-Cam (azab) yang lain yang serupa itu."
Siksa tersebut berupa air yang sangat panas, nanah yang mengalir dari jasad penduduk neraka, maka silahkan mereka minum, dan mereka juga mendapatkan azab-azab lain yang beraneka ragam dan berwarna-warni namun juga (pedih) seperti itu.





(59) "(Dikatakan kepada mereka), 'Ini rombongan besar (pengikut-pengikut kalian) yang masuk berdesak-desakan bersama kalian (ke neraka).' Tidak ada ucapan selamat datang bagi mereka, karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka; (kata pemimpin-pemimpin mereka)."
Saat orang-orang yang melampaui batas itu masuk ke dalam neraka, sebagian mencaci sebagian yang lain, sebagian berkata kepada sebagian yang lain, "Ini adalah segerombolan orang dalam jumlah besar dari penduduk neraka yang masuk bersama kalian." Lalu mereka menjawab, "Tidak ada selamat datang untuk mereka, tempat mereka di dalam neraka tidak lapang, mereka akan merasakan panasnya api neraka seperti kami merasakannya."



(60) "(Para pengikut mereka menjawab), 'Sebenarnya kalianlah yang (lebih pantas) tidak menerima ucapan selamat datang, karena kalianlah yang menjerumuskan kami ke dalam azab, maka itulah seburuk-buruk tempat menetap'."
Para pengikut berkata kepada para pemimpin, "Justru kalianlah yang tidak ada selamat datang untuk kalian, sebab kalianlah yang memberikan tempat tinggal di neraka ini untuk kami, karena kalianlah yang menyesatkan kami di dunia, dan Jahanam adalah seburuk-buruk tempat tinggal."




(61) "Mereka berkata (lagi), 'Wahai Tuhan kami, barangsiapayang menjerumuskan kami ke dalam (azab) ini, maka tambahkanlah azab kepadanya dua kali lipat di dalam neraka'"
Kelompok pengikut berkata, "Wahai Tuhan kami, lipatgandakanlah siksaan atas orang-orang yang telah menyesatkan kami di dunia."




(62-63) "Dan mereka (orang-orang durhaka) berkata, 'Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat? Dahulu kami menjadikan mereka olok-olokan, ataukah karena penglihatan (kami) yang tidak melihat mereka?'"
Para pemimpin berkata, "Mengapa kami tidak melihat di dalam neraka ini orang-orang yang dulu di dunia kami anggap sebagai orang-orang buruk lagi sengsara? Apakah pelecehan kami dan penghinaan kami terhadap mereka salah? Ataukah mereka berada di neraka hanya saja kami tidak melihat mereka?"



(64) "Sesungguhnya yang demikian benar-benar terjadi, (yaitu) pertengkaran di antara para penghuni neraka"
Sesungguhnya perdebatan di antara penduduk neraka adalah sesuatu yang benar-benar akan terjadi yang tidak ada keraguan tentangnya.




(65) "Katakanlah (wahai Rasul),'Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, tidak ada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa,'

Katakanlah wahai Rasul kepada kaummu, "Sesungguhnya aku hanyalah pemberi peringatan kepada kalian dari azab Allah, jangan sampai ia menimpa kalian disebabkan karena kekafiran kalian terhadapnya. Tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah semata. Dia-lah yang Maha Esa dalam keagungan, nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatanNya, juga Mahaperkasa yang menundukkan dan mengalahkan segala sesuatu.
(66) '(yaitu) Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun'."
Dia juga Penguasa langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, juga Mahaperkasa dalam menetapkan balasan, serta Maha Pengampun terhadap dosa-dosa bagi siapa yang bertaubat dan kembali kepada ridhaNya.
(67-68) "Katakanlah, 'Itu (al-Qur'an) adalah berita besar, yang kalian berpaling darinya.'
Katakanlah wahai Rasul kepada kaummu, "Sesungguhnya al-Qur'an ini adalah kebaikan yang besar manfaatnya, tetapi kalian justru melalaikannya dan berpaling darinya, kalian tidak mengamalkannya.
(69) 'Aku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang al-Mala' al-A'la (malaikat) itu, ketika mereka berbantah-bantahan.'
Aku tidak memiliki ilmu tentang perselisihan malaikat langit tentang urusan penciptaan Adam, kalau sekiranya Allah tidak menyampaikannya kepadaku dan mewahyukannya.
(70) 'Tidak ada yang diwahyukan kepadaku, kecuali bahwa aku ini hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata (dari azab Allah)'."
Allah tidak mewahyukan kepadaku berupa ilmu yang sebelumnya belum aku ketahui kecuali karena aku adalah pemberi peringatan kepada kalian dari azabNya, juga penjelas SyariatNya kepada kalian."
(71-72) "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,'Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)Ku kepadanya; maka tunduklah kalian dengan bersujud kepadanya'."
Katakanlah kepada mereka wahai Rasul, saat Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah basah. Kemudian bila Aku telah menyempurnakan jasad dan bentuk penciptaanNya dan meniupkan arwah kepadanya, sehingga dia hidup, maka sujudlah kepadanya." Sebagai penghormatan dan penghargaan, bukan sujud pengagungan dan ibadah, karena ibadah hanya untuk Allah semata. Dan Allah telah mengharamkan sujud demi menghormati dalam syariat Islam.
(73-74) "Maka para malaikat itu bersujud semuanya, kecuali iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir"
Maka semua malaikat sujud kepadanya karena mereka tunduk dan taat kepada Allah, kecuali iblis, dia tidak sujud karena kesombongan dan ketinggian, dan dia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kafir dalam ilmu Allah .
(75) "(Allah) berfirman, 'Wahai iblis! Apakah yang menghalangimu untuk sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua TanganKu? Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi ?"
Allah berfirman kepada iblis, "Apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam yang telah Aku muliakan dengan menciptakannya dengan kedua TanganKu? Apakah kamu menyombongkan diri kepada Adam atau kamu termasuk golongan yang menyombongkan diri di depan Tuhanmu?" Ayat ini menetapkan sifat "dua tangan" bagi Allah sesuai dengan yang layak bagi keagunganNya.
(76) "(Iblis) berkata, 'Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau menciptakanku dari api dan Engkau menciptakannya dari tanah'."
Iblis berkata menentang Tuhannya, "Aku tidak sujud kepadanya karena aku lebih baik darinya, di mana Engkau menciptakanku dari api dan Engkau menciptakannya dari tanah liat, dan api lebih baik dari tanah."
(77-78) "(Allah) berfirman, 'Kalau begitu keluarlah kamu darinya (surga), karena sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Dan sesungguhnya laknatKu tetap atasmu sampai Hari Pembalasan'."
Allah berfirman kepadanya, "Keluarlah dari surga, sesungguhnya kamu terlaknat dan terusir. Sesungguhnya pengusiranKu terhadapmu dan penjauhanmu dari rahmatKu berlaku atasmu sampai Hari Pembalasan dan perhitungan amal kelak."
(79) "(Iblis) berkata, ’Wahai Tuhanku, berilah penangguhan untukku sampai pada hari mereka dibangkitkan'."
Iblis berkata, "Wahai Tuhanku, tundalah ajalku, jangan mematikanku sampai makhluk-makhluk dibangkitkan dari kubur mereka."
(80-81) "(Allah) berfirman, 'Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi penangguhan, sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (Hari Kiamat)'."
Allah menjawab, "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang ditangguhkan hingga hari yang sudah ditetapkan, yaitu hari ditiupnya sangkakala pertama, saat semua makhluk akan mati."
(82-83) "(Iblis) menjawab, 'Demi KeperkasaanMu, aku benar-benar akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang terpilih (untuk menjadi orang-orang yang ikhlas)'."
Iblis berkata, "Demi keperkasaanMu wahai Tuhanku dan ke-agunganMu, aku akan menyesatkan anak cucu Adam semuanya, kecuali orang yang Engkau pilih dari mereka untuk beribadah kepadaMu dan Engkau jaga sehingga aku tidak mampu menyesatkannya, karena Engkau tidak memberikan jalan untukku terhadapnya."
(84-85) "(Allah) berfirman, 'Maka yang benar (adalah dariKu), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan; Aku benar-benar akan memenuhi Neraka Jahanam denganmu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya'."
Allah berfirman, "Kebenaran itu adalah dariKu, Aku tidak berfirman kecuali kebenaran, sungguh Aku akan mengisi Jahanam denganmu, dan juga keturunanmu serta orang-orang yang mengikutimu seluruhnya."
(86) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Aku tidak meminta imbalan sedikit pun kepada kalian atasnya (dakwahku); dan aku bukanlah termasuk orang yang mengada-ada.'
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang musyrik dan kaummu, "Aku tidak meminta upah atau balasan dari kalian atas dakwahku dan upayaku dalam membimbing kalian. Aku tidak mengakui sesuatu yang bukan hakku, sebaliknya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku tidak memaksakan diri untuk mengira-ngira atau membuat kebohongan.
(87) '(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam.'
Al-Qur'an ini hanyalah peringatan bagi alam semesta, jin dan manusia, yang dengannya mereka mengetahui apa yang berguna bagi mereka terkait dengan kemaslahatan dunia dan agama mereka.
(88) 'Dan kalian benar-benar akan mengetahui (kebenaran) beritanya (al-Qur'an) setelah beberapa waktu lagi."907
Kalian wahai orang-orang musyrik, benar-benar akan mengetahui berita dan kebenaran al-Qur' an ini saat Islam menang dan manusia masuk ke dalam agama Islam berbondong-bondong, demikian pula saat azab menimpa kalian dan segala sebab keselamatan terputus dari kalian.
[907] Kebenaran berita-berita al-Qur'an itu ada yang terlaksana di dunia dan ada pula yang terlaksana di akhirat; yang teriaksana di dunia seperti kebenaran janji Allah  kepada oraog-orang Mukmin bahwa mereka akan menang dalam peperangan melawan kaum musyrikin, dan yang terlaksana di akhirat seperti kebenaran janji Allah  tentang balasan atau per-tobmgan yang akan dilakukan terhadap manusia.




Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger