(1) "Kitab (al-Qur'an) ini diturunkan dari Allah Yang Mahamulia lagi Maha-bijaksana."
Turunnya al-Qur'an hanyalah dari Allah yang Mahaperkasa dalam KuasaNya dan pembalasanNya, juga Mahabijaksana dalam pengaturan dan hukum-hukumNya.
(2) "Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (al-Qur'an) kepadamu (wahai Rasul) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepadaNya."
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu wahai Rasul, al-Qur'an yang mengajak kepada kebenaran dan keadilan. Maka sembahlah Allah semata dan ikhlaskanlah segala ketaatan hanya kepadaNya.
(3) "Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik dan keburukan). Dan orang-orang yang mengambil para pelindung selainNya (berkata), 'Kami tidak menyembah mereka, melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya/' Sesungguhnya Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang pendusta dan sangat kafir,"
Ingatlah, hanya milik Allah semata segala ketaatan yang sempurna yang bebas dari syirik, dan orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan selainNya dan mengangkat sekutu-sekutu selainNya berkata, "Kami tidak menyembah tuhan-tuhan itu bersama Allah kecuali agar ia memberi syafa'at kepada kami di sisi Allah dan mendekatkan kedudukan kami di sisiNya." Akibatnya mereka menjadi kafir karena itu, sebab ibadah dan syafa'at hanya milik Allah semata. Sesungguhnya Allah menetapkan keputusanNya di antara orang-orang yang beriman yang ikhlas dengan orang-orang yang menyekutukanNya dengan sesuatu di Hari Kiamat dalam perkara yang mereka perselisihkan terkait dengan ibadah mereka, lalu Dia membalas masing-masing sesuai dengan haknya. Sesungguhnya Allah tidak memberikan taufik kepada jalan yang lurus bagi siapa yang berdusta atas Nama Allah lagi kafir kepada ayat-ayat dan hujjah-hujjahNya.
(4) "Sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang Dia kehendaki dari apa yang telah diciptakanNya. Mahasuci Dia. Dia-lah Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa"
Sekiranya Allah hendak mengangkat seorang anak, niscaya Dia memilih siapa yang Dia kehendaki dari makhlukNya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari kepemilikan terhadap anak, karena Dia Maha Esa lagi Maha Tunggal, di mana seluruh makhluk bergantung kepadaNya, yang Mahaperkasa yang menundukkan seluruh makhlukNya dengan KuasaNya. Maka segala sesuatu tunduk dan patuh kepadaNya.
(5) "Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun."
Allah menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antaranya dengan haq, Dia mendatangkan malam dan menyirnakan siang, dan mendatangkan siang dan menyirnakan malam. Dia juga menundukkan matahan dan rembulan dengan tatanan yang teratur untuk kemaslahatan hamba-hambaNya. Masing-masing darinya beredar pada orbitnya sampai Hari Kiamat Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah yang melakukan semua itu dan Dia yang melimpahkan nikmat kepada makhlukNya dengan nikmat-nikmat ini. Dia Mahaperkasa atas makhlukNya, Maha Pengampun terhadap dosa-dosa hambaNya yang bertaubat kepadaNya.
(6) "Dia telah menciptakan kalian dari diri yang satu (Adam), kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menciptakan delapan pasang hewan ternak untuk kalian. Dia menciptakan kalian dalam perut ibu kalian penciptaan demi penciptaan dalam tiga kegelapan.908 Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kalian, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia; maka bagaimana kalian dapat dipalingkan (dari kebenaran)?"
Tuhan kalian telah menciptakan kalian wahai manusia, dari Adam dan darinya Allah menciptakan istrinya, dan Dia juga menciptakan delapan jenis hewan-hewan ternak, yaitu jantan dan betina dari unta, sapi, kambing dan domba. Allah menciptakan kalian dalam rahim ibu kalian fase demi fase dalam kegelapan perut, rahim dan selaput yang menutupi kalian dalam rahim. Itulah Allah yang menciptakan semua ini, Tuhan kalian Pemilik tunggal segala kerajaan, yang diesakan dengan ibadah dan yang berhak untuk disembah semata, maka bagaimana kalian berpaling dari penyembahan kepadaNya kepada selainNya dari makhlukNya?
[908] Tiga kegelapan itu ialah: kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak
dalam rahim.
(7) "Jika kalian kafir, maka (ketahuilah) sesungguhnya Allah tidak membutuhkan kalian 909 dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-hambaNya. Dan jika kalian bersyukur, Dia meridhainya bagi kalian. Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain.910 Kemudian kepada Tuhan kalianlah tempat kembali kalian, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada-dada (kalian)."
Jika kalian, wahai manusia, kafir kepada Tuhan kalian dan tidak beriman kepadaNya, serta tidak mengikuti utusan-utusanNya, maka sesungguhnya Allah Mahakaya dan tidak membutuhkan kalian. Dia tidak memiliki hajat kepada kalian, sebaliknya kalianlah yang membutuhkan-Nya, dan Allah tidak meridhai kekafiran bagi hamba-hambaNya dan tidak memerintahkan mereka melakukannya, akan tetapi Dia hanya meridhai disyukurinya kenikmatanNya atas mereka, Satu jiwa tidak memikul beban dosa jiwa yang lain, kemudian tempat kembali kalian adalah kepada Tuhan kaian, lalu Dia membalas kalian sesuai dengan amal perbuatan kalian dan memperhitungkan kalian atasnya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala rahasia jiwa dan apa yang disembunyikan oleh dada manusia.
[909] Yakni, manusia beriman atau tidak beriman, hal itu tidak merugikan Allah sedikit pun.
[910] Yakni, masing-masing memikul dosanya sendiri-sendiri.
(8) "Dan apabila manusia ditimpa suatu bencana, dia berdoa (memohon pertolongan) kepada ’Tuhannya dengan kembali (taat) kepadaNya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu, dan dia mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalanNya, Katakanlah, ’Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sesungguhnya kamu masuk penghuni neraka'."
Bila manusia diterpa oleh ujian, kesulitan dan penyakit, maka dia mengingat Tuhannya, dia memohon dan berdoa kepadaNya, kemudian bila Allah menjawabnya dan mengangkat kesulitannya serta menggantinya dengan kenikmatanNya, maka dia lupa terhadap permohonannya kepada Tuhannya saat dia memerlukanNya dan dia pun menyekutukanNya dengan sesuatu untuk menyesatkan orang lain sehingga tidak beriman dan tidak taat kepada Allah. Katakanlah kepadanya wahai Rasul seraya mengancamnya, “Silakan menikmati kekafiranmu sebentar saja sampai Kematian datang kepadamu dan ajalmu pun habis, karena sesungguhnya tomu termasuk penduduk neraka yang dikekalkan di dalamnya."
(9) "(Apakah kamu wahai orang kafir yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, 'Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ?' Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran"
Apakah orang kafir yang menikmati kekafirannya ini lebih baik ataukah seseorang yang beribadah kepada Tuhannya dan taat kepadaNya, yang mana dia menghabiskan malamnya dalam shalat dan sujud kepada Allah, takut kepada azab akhirat dan berharap rahmat Tuhannya? Katakanlah wahai Rasul, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui Tuhan mereka dan agama mereka yang haq dengan orang-orang yang tidak mengetahui apa pun tentang hal itu?" Mereka tidak sama. Hanya orang-orang yang berakal lurus yang mengingat dan mengetahui perbedaannya.
(10) "Katakanlah (wahai Nabi), 'Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Tuhan kalian'. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah, yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas"
Katakanlah wahai Nabi kepada hamba-hambaKu yang beriman kepada Allah dan RasulNya, "Takutlah kalian kepada Tuhan kalian dengan menaatiNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini dengan beribadah kepada Tuhan mereka dan menaatiNya akan mendapat kebaikan di akhirat, yaitu surga dan juga kebaikan di dunia berupa kesehatan, rizki, kemenangan dan sebagainya. Bumi Allah itu luas, maka berhijrahlah kalian ke tempat di mana kalian bisa menyembah Tuhan kalian dan memungkinkan kalian untuk menegakkan agama kalian. Sesungguhnya orang-orang yang sabar diberi pahala di akhirat tanpa batasan, hitungan dan kadar. Ini adalah pengagungan terhadap balasan dan pahala bagi orang-orang yang sabar.
(11-12) "Katakanlah,'Sesungguhnya aku diperintahkan agar beribadah kepada Allah sebagai seorang yang mengikhlaskan agama (ketaatan) hanya kepadaNya. Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri'."
Katakanlah wahai Rasul kepada manusia, "Sesungguhnya Allah memerintahkanku dan orang-orang yang mengikutiku agar mengikhlaskan ibadah kepadaNya semata, bukan kepada selainNya, juga memerintahkanku agar menjadi orang pertama yang berserah diri kepadaNya dari umatku, tunduk dengan mentauhidkanNya dan mengikhlaskan ibadah kepadaNya serta berlepas diri dari segala macam tuhan yang disembah selain Allah."
(13) "Katakanlah, 'Sesungguhnya aku takut akan azab pada hari yang besar, jika aku durhaka kepada Tuhanku'."
Katakanlah wahai Rasul kepada manusia, "Sesungguhnya aku takut bila aku mendurhakai Tuhanku terkait apa yang Dia perintahkan kepadaku, yaitu agar aku menyembahNya dan mengikhlaskan ketaatan, maka aku akan ditimpa azab di Hari Kiamat, hari di mana kengerian padanya sangat besar."
(14-15) Katakanlah, 'Hanya Allah yang aku ibadahi, sebagai seorang yang mengikhlaskan agama (ketaatan)ku hanya kepadaNya.' Maka sembahlah apa-apa yang kalian mau selainNya, (wahai orang-orang musyrik).911Katakanlah, 'Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada Hari Kiamat.' Ingatlah! Itulah kerugian yang nyata."
Katakanlah wahai Rasul kepada manusia, "Sesungguhnya aku menyembah Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dengan mengikhlaskan ibadah dan ketaatanKu hanya untukNya." Maka sembahlah oleh kalian, wahai orang-orang musyrik, apa yang kalian ingin sembah selain Allah berupa berhala-berhala, patung-patung dan makhluk-makhlukNya yang lain, hal itu tidak merugikanKu sedikit pun. Ini adalah ancaman keras terhadap siapa yang menyembah selain Allah dan mempersekutukannya dengan Allah. Katakanlah wahai Rasul, "Sesungguhnya orang-orang yang benar-benar merugi adalah orang-orang yang merugikan diri dan keluarga mereka di Hari Kiamat dan hal itu dengan menyesatkan mereka dan menghalang-halangi mereka dari beriman di dunia." Ketahuilah, bahwa kerugian orang-orang musyrik itu pada diri dan keluarga mereka di Hari Kiamat adalah kerugian yang jelas dan nyata.
[911] Perintah ini bukanlah menurut arti yang sebenarnya, tetapi sebagai pernyataan kemurkaan Allah terhadap kaum musyrikin
yang telah berkali-kali diajak kepada tauhid, tetapi mereka selalu ingkar.
(16) "Mereka akan mendapatkan (siksa) lapisan-lapisan api dari atas mereka dan di bawah mereka juga ada lapisan-lapisan (api). Demikianlah Allah mengancam hamba-hambaNya (dengan azab itu). Wahai hamba-hambaKu, maka bertakwalah kalian kepadaKu."
Orang-orang yang merugi itu di Hari Kiamat berada dalam Neraka Jahanam, di mana mereka akan mendapatkan potongan-potongan azab neraka dari atas mereka seperti atap yang memayungi, dari bawah mereka juga demikian. Dengan azab yang seperti itulah Allah mempertakutkan hamba-hambaNya agar mereka mewaspadainya. Wahai hamba-hambaKu, bertakwalah kepadaKu dengan menjalankan perintah-perintahKu dan menjauhi larangan-laranganKu.
(17-18) "Dan orang-orang yang menjauhi Thaghut (yaitu tidak) untuk menyembahnya912 dan mereka kembali kepada Allah, mereka pantas mendapat berita gembira, sebab itu sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hambaKu, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.913 Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat"
Dan orang-orang yang menolak untuk taat kepada setan dan tidak menyembah selain Allah, sebaliknya mereka bertaubat kepadaNya dengan beribadah kepadaNya seraya mengikhlaskan agama untukNya, bagi mereka adalah berita gembira dalam kehidupan dunia ini dengan sanjungan yang bagus dan taufik dari Allah, dan di akhirat mereka mendapatkan ridha Allah dan kenikmatan langgeng dalam surga. Maka sampaikanlah berita gembira wahai Nabi kepada hamba-hambaKu yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang paling lurus darinya; dan sebaik-baik perkataan dan sekaligus paling lurus adalah Firman Allah kemudian sabda RasuINya. Mereka itulah orang-orang yang Allah berikan taufik kepada jalan yang benar lagi lurus, Allah menunjukkan kepada mereka akhlak dan perbuatan terbaik, dan mereka adalah orang-orang yang memiliki akal yang sempurna.
[912] Thaghut ialah setan dan apa saja yang dlaembah selain Allah .
[913] Yakni, mereka yang misalnya, mendengarkan ajaran-ajaran al-Qur'an dan juga mendengarkan ajaran-ajaran yang lain, tetapi
yang diikutinya Ialah ajaran-ajaran al-Qur'an karena Ia adalah yang paling baik.
(19) "Maka apakah (engkau hendak mengubah nasib) orang-orang yang telah dipastikan mendapat azab? Apakah engkau (wahai Rasul) akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka ?”
Orang yang berhak mendapatkan keputusan azab, karena dia terus-menerus di atas kesesatan dan penentangannya, sesungguhnya tidak ada cara bagimu wahai Rasul untuk memberinya petunjuk; maka apakah kamu mampu menyelamatkannya dari neraka? Tidak, kamu tidak kuasa untuk melakukan itu.
(20) "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka, akan mendapat kamar-kamar (di surga), yang di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun (bertingkat-tingkat), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji(Nya)"
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan menaatiNya dan mengikhlaskan ibadahnya hanya kepadaNya, di surga, mereka memperoleh kamar-kamar, sebagian darinya dibangun di atas sebagian yang lain, yang mana sungai-sungai mengalir dari bawah tempat tinggal dan kamar-kamar mereka, semua itu Allah janjikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa sebagai janji yang pasti, dan Allah tidak akan menyelisihi janjiNya.
(21) "Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu mengaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu Dia menumbuhkan tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian Dia menjadikannya hancur berderai-derai ? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat,"
Apakah kamu tidak melihat wahai Rasul, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Dia memasukkannya ke dalam tanah, menjadikannya mata air yang memancar dan air yang mengalir, kemudian dengan air ini Allah menumbuhkan tanam-tanaman yang beraneka ragam jenis dan warnanya, kemudian ia pun mengering setelah ia hijau segar, kamu melihatnya menguning, kemudian Allah menjadikannya kayu bakar yang lapuk lagi hancur? Sesungguhnya pada apa yang Allah lakukan itu benar-benar terkandung peringatan dan nasihat bagi orang-orang yang memiliki akal yang selamat.
(22) "Maka apakah orang-orang yang dilapangkan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu) ? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah, Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata."
Apakah orang yang Allah lapangkan dadanya sehingga dia berbahagia dengan menerima Islam, tunduk kepadaNya dan beriman kepada-Nya, sehingga Dia berjalan dengan ilmu yang jelas dalam kehidupannya dan hidayah dari Tuhannya, apakah dia sama dengan orang yang tidak seperti itu? Tentu tidak sama. Celaka dan binasalah orang yang keras hatinya dan berpaling sehingga tidak mengingat Allah. Mereka adalah orang-orang yang berjalan di atas kesesatan yang jelas dari kebenaran.
(23) "Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (al-Qur'an), sebuah Kitab yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang,914 yang membuat gemetar kulit orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allaht yang dengannya (Kitab itu) Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberinya petunjuk."
Allah-lah yang menurunkan perkataan terbaik, yaitu al-Qur'an yang agung, sebagian darinya mirip dengan sebagian yang lain dalam kebagusan, kecanggihan dan keakuratannya. Di dalamnya terkandung kisah-kisah, hukum-hukum, hujjah-hujjah dan keterangan-keterangan, yang tilawahnya diulang, namun jiwa tidak merasa bosan sekalipun sering diulang-ulang, kulit orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka bergetar dan merinding karena mendengarnya, karena mereka terpengaruh dengan ancaman siksa yang ada di dalamnya, kemudian kulit dan hati mereka melunak karena berbahagia dengan janji pahala Allah yang ada di dalamnya. Pengaruh al-Qur'an terhadap diri itu merupakan hidayah Allah kepada hamba-hambaNya. Dan Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya dengan al-Qursan. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah dari beriman kepada al-Qur'an ini karena kekafiran dan penentangannya, maka tidak ada satu pun yang bisa memberinya hidayah dan memberinya taufik.
[914] Yakni, hukum-hukum, pelajaran-pelajaran, dan kisah-kisah itu dlulangulang dalam al-Qur'an, agar lebih kuat pengaruhnya
dan lebih meresap. Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa maksudnya adalah bahwa ayat-ayat al-Qur'an Itu diulang-ulang
membacanya.
(24) "Maka apakah orang yang melindungi wajahnya menghindari azab yang buruk pada Hari Kiamat (sama dengan orang Mukmin yang tidak terkena azab) ? Dan dikatakan kepada orang-orang yang zhalim, 'Rasakanlah oleh kalian balasan apa yang telah kalian usahakan'."
Apakah orang yang dicampakkan ke dalam api neraka dalam keadaan terbelenggu, sehingga dia tidak bisa melindungi diri dari neraka kecuali dengan wajahnya, karena kekafiran dan kesesatannya, lebih baik daripada orang yang mendapatkan kenikmatan di dalam surga karena Allah memberinya petunjuk? Di hari itu dikatakan kepada orang-orang yang zhalim, "Rasakanlah akibat buruk dari kemaksiatan-kemaksiatan yang dulu kalian usahakan di dunia."
(25-26) "Orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul), maka datanglah kepada mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka. Maka Allah menimpakan kepada mereka kehinaan dalam kehidupan dunia. Dan azab akhirat benar-benar lebih besar. Kalau (saja) mereka mengetahui."
Orang-orang sebelum kaummu, wahai Rasul juga telah mendustakan rasul-rasul mereka, lalu azab datang kepada mereka dari arah di mana mereka tidak menyangka bahwa ia akan datang, lalu Allah membuat umat-umat yang mendustakan itu mencicipi azab dan kehinaan di dunia, dan di akhirat Allah menyediakan siksa yang lebih pedih dan lebih keras, Sekiranya orang-orang musyrik itu mengetahui bahwa apa yang menimpa mereka disebabkan kekafiran dan pendustaan mereka, niscaya mereka akan mengambil pelajaran.
(27-28) "Dan sungguh Kami telah membuatkan dalam al-Qur'an ini segala macam perumpamaan bagi manusia agar mereka mendapat pelajaran. (Yaitu) al-Qur'an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan (di dalamnya), agar mereka bertakwa."
Sungguh Kami telah membuat segala perumpamaan kepada orang-orang yang menyekutukan Allah itu dari perumpamaan-perumpamaan umat-umat yang telah berlalu untuk mempertakutkan mereka dan memberi peringatan kepada mereka, sehingga mereka menyadari lalu meninggalkan apa yang mereka perbuat, yaitu kekafiran kepada Allah. Dan Kami menjadikan al-Qur'an ini dengan bahasa Arab yang lafazhnya jelas dan maknanya mudah, tiada kerancuan dan penyimpangan padanya; agar mereka bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
(29) "Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (hamba sahaya) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang berselisih, dan seorang hamba sahaya yang menjadi milik penuh dari seorang (sqja). Adakah kedua hamba sahaya itu sama keadaannya ? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui"
Allah membuat perumpamaan, yaitu seorang hamba sahaya yang dimiliki beberapa sekutu yang bertikai, sehingga hamba sahaya ini bingung dalam membuat mereka semuanya ridha, dan dengan seorang hamba lainnya yang hanya dimiliki oleh seorang majikan, dia mengetahui keinginannya dan apa yang diridhainya. Adakah kedua perumpamaan ini sama? Tidak sama, demikian pula orang musyrik, dia dalam kebingungan dan kebimbangan, sementara orang Mukmin dalam ketenangan dan ketentraman. Pujian yang sempurna lagi lengkap hanyalah milik Allah semata, sebaliknya orang-orang musyrik tidak mengetahui kebenaran sehingga mereka tidak mengikutinya.
(30-31) "Sesungguhnya engkau (wahai Rasul) akan mati dan mereka (juga) akan mati. Kemudian sesungguhnya kalian pada Hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhan kalian."
Sesungguhnya engkau wahai Rasul, akan mati dan mereka juga akan mati. Kemudian kalian semuanya wahai manusia, akan berselisih di Hari Kiamat di sisi Tuhan kalian, sehingga Allah menetapkan keputusan-Nya di antara kalian dengan adil dan obyektif.
(32) "Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan atas Nama Allah dan mendustakan kebenaran ketika ia datang kepadanya? Bukankah tempat tinggal bagi orang-orang kafir (adalah) di Neraka Jahanam?"
Tidak ada seseorang yang lebih zhalim daripada orang yang membuat kebohongan atas Nama Allah dengan menisbahkan sesuatu kepada Allah yang tidak patut denganNya seperti sekutu dan anak, atau dia berkata, "Aku diberi wahyu." Padahal dia tidak diberi apa pun. Dan tidak ada seorang pun yang lebih zhalim daripada seseorang yang mendustakan kebenaran yang turun kepada Muhammad . Bukankah neraka adalah tempat kembali dan tempat tinggal orang-orang yang kafir kepada Allah, tidak membenarkan Muhammad dan tidak melaksanakan apa yang dia bawa? Benar.
(33) "Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
Dan orang yang datang membawa kebenaran pada perkataan dan perbuatannya dari kalangan para nabi dan para pengikut mereka dan sekaligus membenarkannya dengan beriman dan mengamalkannya, mereka adalah orang-orang yang menggabungkan antara sifat-sifat takwa, dan di deretan depan dari mereka adalah penutup para nabi dan para rasul, Muhammad dan orang-orang yang beriman kepadanya, yang melaksanakan SyariatNya dari kalangan para sahabat serta orang-orang yang datang sesudah mereka hingga Hari Pembalasan.
(34) Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang berbuat baik."
Bagi mereka apa yang mereka inginkan di sisi Tuhan mereka berupa berbagai bentuk kenikmatan dan kelezatan. Itulah balasan orang yang menaati Tuhannya dengan sebenar-benarnya dan menyembahNya dengan haq.
(35) "Agar Allah menghapus perbuatan mereka yang paling buruk yang pernah mereka lakukan dan memberi pahala kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan."
Allah hendak melebur perbuatan terburuk yang mereka kerjakan di dunia disebabkan mereka bertaubat dan kembali kepada Allah dengan meninggalkan keburukan yang mereka lakukan dan Allah membalas atas ketaatan mereka di dunia dengan balasan terbaik, yaitu surga.
(36)"Bukankah Allah Yang mencukupi hambaNya? Dan mereka menakut-nakutimu dengan (sesembahan) yang selain Dia. Barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberinya petunjuk."
Bukankah Allah telah menjaga hambaNya, Muhammad dari tipu daya dan makar orang-orang musyrik sehingga mereka tidak kuasa menimpakan keburukan kepadanya? Benar, sesungguhnya Allah mencukupkan untuknya baik dalam urusan agama dan dunianya, membelanya dari siapa yang hendak bertindak buruk terhadapnya. Dan mereka wahai Rasul, menakut-nakutimu dengan tuhan-tuhan mereka di mana mereka mengatakan bahwa ia akan menyakitimu. Barangsiapa dibiarkan oleh Allah lalu disesatkannya dari jalan kebenaran, maka tidak ada satu pun yang bisa memberinya petunjuk.
(37) "Dan barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Mahaperkasa dan mempunyai (kekuasaan untuk) menghukum?"
Barangsiapa diberikan taufik oleh Allah kepada iman dan melaksanakan kitabNya dan mengikuti RasulNya, maka tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya dari jalan kebenaran yang telah dipijaknya. Bukankah Allah itu Mahaperkasa dalam pembalasanNya terhadap orang-orang yang kafir kepadaNya dan maksiat kepadaNya?
(38) "Dan sungguh jika engkau bertanya kepada mereka, 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Niscaya mereka benar-benar menjawab, 'Allah.' Katakanlah, 'Kalau begitu, tahukah kalian tentang apa yang kalian sembah selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan suatu mudarat kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan mudaratNya itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat mencegah rahmatNya?' Katakanlah, 'Cukuplah Allah bagiku. KepadaNya-lah orang-orang yang bertawakal berserah diri'."
Dan jika kamu wahai Rasul, bertanya kepada orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah itu, "Siapa yang menciptakan langit dan bumi?" Niscaya mereka menjawab, "Allah yang menciptakannya." Mereka mengakui yang Maha Pencipta. Maka katakanlah kepada mereka, "Apakah tuhan-tuhan yang kalian persekutukan dengan Allah itu mampu menjauhkan gangguan yang telah Allah takdirkan dariku atau menimpakan keburukan atasku? Apakah ia mampu menahan manfaat yang Allah mudahkan kepadaku atau mencegah rahmat Allah kepadaku?" Mereka akan menjawab, "Tidak mampu." Maka katakanlah kepada mereka, "Allah yang mencukupkanku dan menjagaku, kepadaNya-lah orang-orang bersandar dalam mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemudaratan mereka. Maka Allah Yang di TanganNya semata ada kecukupan, cukup bagiku dan Dia akan melindungiku dari segala perkara yang membuatku berduka."
(39-40) "Katakanlah (wahai Rasul),' Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukan (keadaan) kalian, aku pun juga berbuat (demikian). Kelak kalian akan mengetahui, siapa yang mendapat siksa yang menghinakannya dan kepadanya ditimpakan azab yang kekal."
Katakanlah wahai Rasul kepada kaummu yang menentang keras, "Beramallah sesuai dengan keadaan kalian yang kalian ridhai untuk diri kalian, di mana kalian menyembah sesuatu yang tidak berhak disembah dan tidak memiliki dari urusan hidup sedikit pun, sementara aku juga menjalankan apa yang diperintahkan kepadaku, yaitu menghadapkan wajahku hanya kepada Allah semata dalam perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatanku, kalian akan mengetahui siapa yang akan didatangi oleh azab yang menghinakannya di dunia, sedangkan di akhirat dia akan ditimpa siksa yang langgeng, tidak berakhir dan tidak berkesudahan."
(41) "Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (al-Qur'an) dengan membawa kebenaran untuk manusia, maka barangsiapa mendapat petunjuk, maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu atas dirinya sendiri, dan engkau bukanlah orang yang bertugas mengurus (amal-amal) mereka"
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu wahai Rasul, al-Qur'an dengan kebenaran sebagai hidayah bagi alam semesta kepada jalan yang lurus. Maka barangsiapa mengambil hidayah dari cahayanya, beristiqamah di atas manhajnya., maka manfaatnya kembali kepada dirinya, dan sebaliknya barangsiapa tersesat setelah petunjuk itu jelas baginya, maka mudaratnya akan kembali menimpa dirinya sendiri, dia tidak sedikit pun akan memudaratkan Allah. Dan kamu wahai Rasul, bukanlah penjaga yang bertugas mengurusi amal perbuatan mereka, kamu tidak dihisab karenanya dan tidak kuasa melindungi siapa yang kamu kehendaki, karena tugasmu hanyalah menyampaikan.
(42) 'Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa Seorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan,915 Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir."
Allah-lah Yang mencabut nyawa saat ajalnya tiba. Wafat besar ini adalah wafat kematian saat ajal telah habis, dan Allah juga menahan arwah yang belum mati dalam tidurnya, dan ini adalah wafat kecil. Dari kedua arwah tersebut Allah menahan salah satu arwah yang ditetapkan kematiannya, yaitu arwah orang yang mati dan melepaskan yang lain untuk menyempurnakan ajal dan rizkinya dan hal itu dengan mengembalikannya ke jasad pemiliknya. Sesungguhnya dipegangnya arwah orang yang mati dan orang yang tidur, dilepaskannya arwah orang yang tidur dan ditahannya arwah orang yang mati oleh Allah mengandung petunjuk yang sangat jelas atas Kuasa Allah bagi siapa yang merenung dan berpikir.
[915] Yakni, orang-orang yang mati itu ruhnya ditahan oleh Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati hanya tidur saja, ruhnya dilepaskan sehingga dapat kembali kepadanya lagi.
(43) "Ataukah mereka (orang-orang musyrik) menjadikan (sembahan-sembahan mereka) sebagai para pemberi syafa'at (pertolongan) selain Allah? Katakanlah, !Apakah (kalian tetap melakukan itu) meskipun mereka tidak memiliki sesuatu apa pun dan tidak mengerti (kalau kalian menyembah mereka)?'"
Apakah orang-orang yang menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan mereka yang mereka sembah itu mengangkat tuhan-tuhan itu sebagai pemberi syafa'at bagi mereka yang akan membantu menunaikan hajat mereka di hadapan Allah? Katakanlah kepada mereka wahai Rasul, "Apakah kalian akan tetap mengangkat mereka sebagai para pemberi syafa'at sekalipun mereka tidak memiliki apa pun dan tidak memahami ibadah kalian kepada mereka?"
(44) "Katakanlah, 'Syafa'at itu hanya milik Allah semuanya. Dia memiliki kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepadaNya kalian akan dikembalikan'"
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang musyrik itu, "Hanya milik Allah seluruh syafa'at itu. Hanya milikNya apa yang ada di langit dan di bumi dan segala apa yang ada pada keduanya. Maka segala urusan adalah milik Allah semata, tidak seorang pun yang memberi syafa'at di sisiNya kecuali dengan izinNya, Dia-lah Pemilik langit dan bumi, Dia yang mengatur apa yang ada pada keduanya. Maka semestinya syafa'at itu diminta kepada Allah sebagai Pemiliknya dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepadaNya dan tidak diminta dari tuhan-tuhan yang tidak bisa mendatangkan manfaat atau mudarat. Hanya kepada Allah kalian akan berpulang setelah kematian untuk menghadapi perhitungan dan pembalasan amal."
(45) "Dan apabila yang disebut hanya Nama Allah, kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat. Namun apabila sesembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka menjadi bergembira."
Bila Nama Allah semata disebut, maka hati orang-orang yang tidak beriman kepada kebangkitan setelah kematian akan menjauh. Namun bila berhala-berhala, patung-patung dan para wali yang disembah selain Allah itu disebut, maka mereka akan bersuka cita, karena syirik sesuai dengan hawa nafsu mereka.
(46)"Katakanlah, 'Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, Engkau-lah yang memutuskan di antara hamba-hambaMu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan'."
Katakanlah, "Ya Allah, Pencipta langit dan bumi dan Pembuat keduanya tanpa contoh sebelumnya, Yang mengetahui yang rahasia dan yang nyata, Engkau menetapkan keputusan di antara hamba-hambaMu di Hari Kiamat dalam perkara-perkara yang mereka perselisihkan tentang Perkataan terhadapMu, keagunganMu, kekuasaanMu, iman kepadaMu dan kepada RasulMu, bimbinglah aku kepada kebenaran dalam apa yang diperselisihkan, sesungguhnya Engkau membimbing siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus." Ini adalah di antara doa Rasulullah dan ia adalah pengajaran kepada para hamba agar bersandar kepada Allah dan berdoa kepadaNya dengan nama-namaNya yang sangat baik dan sifat-sifatNya yang Mahatinggi.
(47) "Dan sekiranya orang-orang yang zhalim mempunyai segala apa yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu, niscaya mereka akan menebus diri dengannya dari azab yang buruk pada Hari Kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang dahulu tidak pernah mereka perkirakan."
Sekiranya orang-orang yang menyekutukan sesuatu dengan Allah itu mempunyai segala kekayaan dan perbendaharaan harta benda yang ada di bumi dan ditambah yang semisal dengannya, niscaya di Hari Kiamat nanti mereka akan rela melepasnya untuk menebus diri mereka dari pedihnya azab. Dan sekiranya mereka hendak menebusnya, niscaya ia tetap tidak diterima, semua itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka dari azab Allah, dan di hari itu mereka mengetahui keputusan dan azab Allah yang tidak pernah mereka kira sebelumnya di dunia bahwa ia akan menimpa mereka.
(48) "Dan jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka usahakan dan mereka dikepung oleh apa (azab) yang dahulu mereka selalu memperolok-olokkannya."
Dan tampaklah bagi orang-orang yang mendustakan Hari Pembalasan itu balasan dari perbuatan buruk mereka yang mereka kerjakan, di mana mereka menisbatkan apa yang tidak layak kepada Allah, melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dalam hidup mereka, sehingga siksa yang pedih mengepung mereka dari segala penjuru sebagai hukuman atas mereka karena peremehan mereka terhadap peringatan siksa yang disampaikan oleh Rasulullah dan mereka sama sekali tidak mempedulikannya.
(49) "Maka apabila manusia ditimpa suatu bencana, dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya, dia berkata, 'Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah berdasarkan ilmu (Allah bahwa aku memang layak dan berhak mendapatkannya).' Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui"
Bila manusia ditimpa kesulitan dan kemudaratan, dia memohon kepada Tuhannya agar mengangkatnya darinya, namun bila Kami menghilangkannya darinya dan menggantinya dengan kenikmatan dari Kami, maka dia kembali kafir kepada Tuhannya dan mengingkari karuniaNya dan dia berkata, "Sesungguhnya apa yang aku dapatkan ini berdasarkan ilmu Allah bahwa aku memang layak dan berhak mendapatkannya." Tidak demikian, sebaliknya itu adalah ujian dari Allah kepada hamba-hambaNya agar Dia mengetahui siapa yang syukur dan siapa yang kafir dari mereka, sekalipun kebanyakan dari mereka, karena kebodohan dan dugaan buruk mereka, tidak menyadari bahwa hal itu merupakan istidraj (penguluran waktu) dari Allah bagi mereka dan ujian dariNya atas mereka, apakah mereka akan mensyukuri nikmat-nikmatNya atau tidak.
(50) "Sungguh orang-orang yang sebelum mereka pun telah mengatakan hal itu, maka tidak berguna lagi bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan"
Perkataan mereka ini telah diucapkan pula oleh orang-orang sebelum mereka dari kalangan umat-umat yang telah berlalu lagi mendustakan, maka harta dan anak-anak yang mereka usahakan (di dunia) tidak sedikit pun bisa membantu mereka saat azab Allah datang kepada mereka.
(51) "Lalu mereka ditimpa akibat buruk dari apa-apa yang telah mereka usahakan. Dan orang-orang yang zhalim di antara mereka juga akan ditimpa akibat buruk dari apa-apa yang telah mereka usahakan, dan mereka tidak dapat melakukan apa pun (untuk menghindar dari azab Allah)"
Maka akibat buruk dari perbuatan buruk tersebut menimpa orang-orang yang mengucapkan perkataan tersebut dari kalangan umat-umat, berupa kehinaan hidup di dunia menimpa mereka. Dan orang-orang yang menzhalimi diri mereka dari kaummu wahai Rasul, mengucapkan perkataan ini, mereka juga akan ditimpa akibat buruk dari buruknya perbuatan mereka, sebagaimana hal itu juga telah menimpa orang-orang sebelum mereka, dan mereka tidak akan bisa menyelamatkan diri atau berlari dari Allah.
(52) "Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki)? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (Kuasa Allah) bagi orang-orang yang beriman"
Apakah orang-orang itu tidak mengetahui bahwa rizki Allah kepada manusia bukan merupakan bukti kebaikan hidup pemiliknya, karena sesungguhnya Allah, berdasarkan hikmahNya yang mendalam, melapangkan rizkiNya kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya, baik dia shalih atau durjana, dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki dari mereka? Sesungguhnya dilapangkan dan disempitkannya rizki tersebut benar-benar mengandung petunjuk yang jelas bagi kaum yang membenarkan perintah Allah dan melaksanakannya.
(53) "Katakanlah (wahai Rasul kepada hamba-hambaKu), 'Wahai hamba-hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'."
Katakanlah wahai Rasul kepada hamba-hambaKu yang bergelimang dalam kemaksiatan dan melampaui batas terhadap diri mereka sendiri dengan melakukan dosa-dosa ajakan dari hawa nafsu mereka, "Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah hanya karena banyaknya dosa kalian, sebab Allah mengampuni semua dosa-dosa bagi siapa yang bertaubat darinya dan meninggalkannya sebanyak apa pun dosa-dosa itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi dosa para hambaNya yang bertaubat kepadaNya lagi Maha Penyayang kepada mereka."
(54) Dan kembalilah kalian kepada Tuhan kalian, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum dalang azab kepada kalian, kemudian kalian tidak dapat ditolong.
Kembalilah kalian wahai manusia, kepada Tuhan kalian dengan ketaatan dan taubat, tunduklah kepadaNya sebelum hukumanNya menimpa kalian, kemudian tidak ada yang menolong kalian selain Allah.
(55) "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepada kalian (al-Qur'an) dari Tiihan kalian sebelum datang azab kepada kalian secara mendadak, sedang kalian tidak menyadarinya,"
Ikutilah apa yang terbaik yang diturunkan oleh Tuhan kalian kepada kalian, yaitu al-Qur'an yang agung, semuanya adalah baik, lalu laksanakanlah perintah-perintahNya dan jauhilah larangan-laranganNya sebelum kalian ditimpa azab yang datang secara tiba-tiba sedangkan kalian tidak menyadarinya.
(56) "agar jangan ada orang yang mengatakan, 'Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)',"
Taatilah Tuhan kalian dan bertaubatlah kepadaNya sehingga suatu jiwa tidak akan menyesal dengan berkata, "Duhai, betapa ruginya aku karena dulu di dunia aku menyia-nyiakan kesempatan untuk melaksanakan apa yang Allah perintahkan, aku lalai dari menaatiNya dan menunaikan hakNya, dan sesungguhnya dulu di dunia aku termasuk orang-orang yang memperolok-olok perintah Allah, kitabNya, RasulNya dan orang-orang yang beriman."
(57) "atau (agar jangan) ada yang berkata, 'Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa',"
Atau jiwa akan berkata, "Andai saja Allah membimbingku kepada agamaNya, niscaya aku termasuk orang-orang yang menjauhi syirik dan kekafiran."
(58) "atau (agar jangan) ada yang berkata ketika melihat azab, 'Sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik'."
Atau jiwa akan berkata saat melihat azab Allah telah mengepungnya di Hari Pembalasan, "Seandainya aku memiliki kesempatan untuk kembali ke dunia, sehingga di sana aku termasuk di antara orang-orang yang berbuat baik dengan menaati Tuhan mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh para Rasul kepada mereka."
(59) "Sungguh sebenarnya ayat-ayatKu (yang jelas) telah datang kepadamu, tetapi kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri serta kamu termasuk di antara orang-orang yang kafir."
Perkaranya tidak sebagaimana yang kamu katakan, karena ayat-ayatKu yang jelas yang menunjukkan kepada kebenaran telah datang kepadamu, tetapi kamu mendustakannya, kamu menyombongkan diri sehingga tidak mau mengikutinya, sebaliknya kamu menolaknya dan kamu termasuk orang-orang yang kafir kepada Allah dan RasulNya.
(60) "Dan pada Hari Kiamat engkau akan melihat orang-orang yang berbuat dusta atas Nama Allah, wajah mereka menghitam. Bukankah Neraka Jahanam itu tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri?"
Di Hari Kiamat, kamu akan melihat orang-orang yang mendustakan, yang mengatakan sesuatu tentang Tuhan mereka yang tidak patut dengan keagunganNya dan menisbatkan sekutu dan anak kepadaNya, wajah-wajah mereka menghitam. Bukankah Jahanam adalah tempat kembali dan tempat tinggal bagi siapa yang menyombongkan diri terhadap Allah sehingga dia tidak berkenan untuk mentauhidkan dan menaatiNya? Benar.
(61) "Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka. Mereka tidak disentuh oleh azab dan tidak pula bersedih hati."
Dan Allah menyelamatkan dari Jahanam dan siksanya orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan menjalankan apa-apa yang Dia wajibkan dan menjauhi apa-apa yang Dia larang. Mereka beruntung karena harapan mereka terwujud, yaitu harapan meraih surga, di sana mereka tidak tersentuh azab Jahanam sedikit pun, mereka juga tidak bersedih atas kenikmatan-kenikmatan dunia yang luput dari mereka.
(62) "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu."
Allah adalah Pencipta segala sesuatu seluruhnya, Dia juga Tuhan, Pemilik dan Pengaturnya, Dia Maha Menjaga segala sesuatu, yang mengatur segala urusan makhlukNya.
(63) "MilikNya-lah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi."
Hanya milik Allah kunci-kunci perbendaharaan (kekayaan) langit dan bumi, Dia memberikan sebagian darinya kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhlukNya. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat al-Qur'an dan bukti-buktiNya yang jelas yang terkandung di dalamnya, mereka adalah orang-orang yang benar-benar merugi di dunia dengan tidak dibimbing kepada iman dan di akhirat dengan kekalnya mereka di dalam neraka.
(64) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Apakah kalian menyuruhku menyembah selain Allah, wahai orang-orang yang bodoh ?'"
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang musyrik dari kaummu, "Apakah kalian wahai orang-orang yang tidak mengetahui Allah, memerintahkanku untuk menyembah selain Allah padahal ibadah itu tidak patut untuk sesuatu pun kecuali Dia?"
(65) "Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelum mu, 'Jika engkau benar-benar mempersekutukan (Allah), niscaya amalmu benar-benar gugur (terhapus) dan engkau benar-benar termasuk orang-orang yang rugi'."
Sungguh telah diwahyukan kepadamu wahai Rasul, dan kepada para Rasul sebelummu, "Jika kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu, niscaya amalmu akan batal dan kamu benar-benar termasuk orang-orang yang celaka lagi merugi di dunia dan di akhiratmu, karena tidak ada amal shalih yang diterima bersama syirik."
(66) "Karena itu, hendaklah hanya Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur."
Hanya Allah semata, sembahlah Dia wahai Nabi, dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepadaNya semata yang tiada sekutu bagiNya, dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang mensyukuri Allah atas nikmat-nikmatNya.
(67) "Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan Tangan kananNya.916 Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan*
Orang-orang musyrik itu tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya, saat mereka menyembah selainNya bersamaNya padahal selain Dia tidak memberi manfaat atau mudarat apa pun. Mereka menyamakan makhluk yang lemah dengan Pencipta Yang Mahaagung, di mana di antara bukti besarnya KuasaNya adalah bahwa seluruh bumi dalam genggamanNya di Hari Kiamat, dan langit-langit tergulung di Tangan kananNya. Mahasuci Allah lagi Mahaagung dari apa yang dipersekutukan oleh orang-orang musyrik itu. Ayat ini mengandung dalil yang menetapkan sifat qabdhah (menggenggam) dan yamin (tangan kanan) serta ath-thayy (melipat) bagi Allah sesuai dengan keagungan dan kebesaranNya tanpa menentukan bentuk dan caranya dan tanpa menyamakan.
[916] Ayat ini menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah dan hanya Dia-lah yang berkuasa pada Hari Kiamat
(68) "Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ia (sangkakala itu) ditiup sekali lagi, maka seketika itu mereka bangun (dari kubur mereka) menunggu (keputusan Allah)."
Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah untuk tidak mati, kemudian malaikat meniupnya untuk kedua kalinya sebagai pengumuman hidupnya kembali seluruh makhluk untuk bangkit menghadapi perhitungan amal di depan Tuhan mereka, dan mereka pun bangkit melihat apa yang hendak dilakukan Tuhan mereka terhadap mereka.
(69) 'Dan bumi menjadi terang benderang dengan cahaya Tuhannya; dan buku-buku (catatan amal) diletakkan (diberikan kepada semua makhluk), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka dengan benar (adil), dan mereka tidak dizhalimi."
Bumi bersinar di Hari Kiamat saat Allah Yang Mahahaq hadir untuk memberikan keputusanNya di antara makhluk, para malaikat membeber buku catatan amal setiap orang, para nabi dan para saksi atas umat-umat didatangkan, Allah bertanya kepada para nabi tentang tugas dakwah yang mereka pikul dan jawaban kaum mereka terhadap seruan dakwahnya, sebagaimana umat Muhammad hadir untuk menjadi saksi bahwa para rasul terdahulu telah menyampaikan dakwah mereka kepada umat-umat mereka bila umat-umat tersebut mengingkari penyampaian tersebut, sehingga hujjah Allah tegak atas semua umat lalu Tuhan semesta alam memberikan keputusanNya di antara hamba-hambaNya dengan keadilan yang sempurna dan mereka tidak dizhalimi sedikit pun dengan dikurangi pahalanya atau ditambah hukumannya.
(70) "Dan kepada setiap jiwa diberi balasan dengan sempurna sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan"
Dan Allah memberikan balasan kepada setiap jiwa atas apa yang dilakukannya secara sempurna, berupa kebaikan maupun keburukan. Dan Dia lebih mengetahui tentang apa yang mereka lakukan di dunia, baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan.
(71) "Orang-orang yang kafir digiring ke Neraka Jahanam secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (neraka), pintu-pintunya dibukakan dan penjaga-penjaga berkata kepada mereka, 'Apakah belum pernah datang kepada kalian rasul-rasul dari kalangan kalian yang membacakan ayat-ayat Tuhan kalian dan memperingatkan kepada kalian akan pertemuan di hari kalian ini?' Mereka menjawab, 'Benar (telah datang),' tetapi ketetapan azab telah pasti berlaku terhadap orang-orang kafir."
Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasulNya digiring ke Neraka Jahanam secara berbondong-bondong. Ketika mereka tiba di depannya, para malaikat penjaga membuka tujuh pintunya lalu menghardik mereka sambil berkata, "Bagaimana kalian mendurhakai Allah dan mengingkari bahwa Dia adalah Tuhan Yang Haq? Bukankah Dia telah mengutus para rasul dari kalangan kalian sendiri yang membacakan ayat-ayat Tuhan kalian kepada kalian dan memperingatkan kalian tentang beratnya beban di hari ini?" Mereka menjawab dengan penuh pengakuan terhadap dosa-dosa mereka, "Benar, para rasul Tuhan kami telah datang kepada kami dengan membawa kebenaran." Hanya saja kalimat Allah telah ditetapkan bahwa siksaNya akan menimpa orang-orang yang kafir kepadaNya.
(72) "Dikatakan (kepada mereka), 'Masukilah pintu-pintu Neraka Jahanam itu, (kalian) kekal di dalamnya.' Maka (Neraka Jahanam) itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri."
Dikatakan kepada orang-orang yang mengingkari bahwa Allah adalah Tuhan Yang Haq sebagai sebuah perendahan dan penghinaan bagi mereka, "Masuklah kalian melalui pintu-pintu Jahanam dan kalian akan tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya." Maka sangatlah buruk tempat kembali bagi orang-orang yang menyombongkan diri untuk beriman kepada Allah dan melaksanakan SyariatNya.
(73) "Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, peryaga-penjaganya berkata kepada mereka,'Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian, berbahagialah kalian! Maka masuklah ke dalamnya, kalian kekal di sana'."
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan mentauhidkanNya dan mengamalkan perintahNya digiring ke surga dengan berkelompok-kelompok, hingga ketika mereka tiba di depannya, Nabi meminta kepada Allah agar pintu-pintu surga dibuka, maka ia pun dibuka, para malaikat penjaga surga menyambutnya, memberikan penghormatan kepada mereka dengan penuh kebahagiaan dan suka cita karena kesucian mereka dari noda-noda kemaksiatan seraya berkata kepada mereka, "Selamat untuk kalian, kalian selamat dari segala cacat, kehidupan kalian adalah baik. Masuklah kalian ke dalam surga dan kalian kekal di dalamnya."
(74) "Dan mereka berkata,'Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki.' Maka (surga itulah) sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal."
Orang-orang Mukmin berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah mewujudkan janjiNya kepada kami melalui lisan para rasulNya dan memberikan surgaNya kepada kami di mana kami bisa tinggal di bagian mana pun darinya." Itu adalah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang berbuat baik (ihsan) dalam menaati Tuhan mereka.
(75) "Dan engkau (wahai Nabi) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling Arasy, bertasbih sambil memuji Tuhan mereka; lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil, dan dikatakan, 'Segala puji Allah, Tuhan seluruh alam'."
Dan kamu melihat wahai Nabi, para malaikat mengelilingi Arasy Allah yang Maha Pengasih, mereka menyucikan Tuhan mereka dari segala apa yang tidak layak denganNya. Dan Allah menetapkan keputusan-Nya di antara makhluk-makhlukNya dengan kebenaran dan keadilan, lalu Dia mengizinkan orang-orang yang beriman untuk tinggal di surga dan orang-orang yang kafir di neraka. Dikatakan, "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam atas keputusanNya di antara penghuni surga dan penduduk neraka, pujian karena karunia dan kebaikanNya, pujian karena keadilan dan kebijaksanaanNya."