Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR ASH-SHAFFAT

Image result for tafsir muyassar

(1) Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya[1273],
[1273] Yang dimaksud dengan “rombongan yang bershaf-shaf” ialah para malaikat atau makhluk lain seperti burung-burung.
Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat-Nya yang beribadah dengan berbaris-baris sangat rapi,
(2) dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan maksiat),
malaikat-malaikat yang menggiring awan dengan perintah Allah,
(3) dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran,
dan malaikat-malaikat yang melantunkan dzikir kepada Allah dan firman-Nya.
(4) Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.
Sesungguhnya sesembahan kalian (wahai manusia) adalah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Maka ikhlaskanlah ibadah dan ketaatan hanya kepada-Nya. Allah bersumpah dengan makhluk-Nya yang Dia kehendaki. Adapun makhluk, maka dia hanya boleh bersumpah dengan nama Allah saja. Sumpah dengan nama selain Allah adalah syirik.
(5) Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari.
Dia-lah pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, pengatur matahari kala terbit dan terbenam.

(6) Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
Sesungguhnya Kami menghiasi langit dunia dengan perhiasan yaitu bintang-bintang.
(7) dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,
Dan Kami menjaga langit dengan bintang-bintang dari semua setan Bengal yang nakal lagi terkutuk.
(8) syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru.
Setan-setan tidak akan mampun untuk sampai kepada al-mala’il a’la, yaitu langit dan para malaikat yang ada di sana untuk mendengar perbincangan mereka saat mereka membicarakan wahyu Allah tentang syariat dan takdir-Nya. Setan-setan itu dilempari bola-bola api dari segala penjuru agar mereka tidak bisa mendengar.
(9) Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal,
Sedangkan di akhirat nanti mereka akan mendapatkan siksa yang sangat menyakitkan.
(10) akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.
Kecuali setan yang mencuri pendengaran terhadap satu kata yang dia dengar dari langit secara cepat, lalu dia menyampaikannya kepada setan di bawahnya, lalu yang dibawahnya tersebut menyampaikan kepada yang di bawahnya. Dan mungkin dia sudah terkena lemparan bola api sebelum dia menyampaikannya. Dan mungkin pula dia telah berhasil menyampaikannya dengan takdir Allah sebelum dia terkena lemparan bola api yang membakarnya, lalu yang setan yang lain membawanya kepada dukun-dukun dan mereka membuat seratus kedustaan bersamanya.
(11) Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): “Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa [1274] yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.
[1274] Maksudnya: malaikat, langit, bumi dan lain-lain.
Tanyakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang yang mengingkari kebangkitan : Apakah mereka itu lebih kuat daripada makhluk-makhluk-Ku yang lainnya?? Sesungguhnya Kami menciptakan bapak mereka Adam dari tanah basah, sebagian lengket dnegan sebagian yang lain.
(12) Bahkan kamu menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan kamu.
Bahkan kamu (wahai Rasul) merasa takjub dengan pengingkaran mereka terhadap kebangkitan. Dan yang lebih menakjubkan dari pengingkaran mereka adalah bahwa mereka memperolok-olok dan menghina ucapanmu.
(13) Dan apabila mereka diberi pelajaran mereka tiada mengingatnya.
Bila mereka diingatkan tentang sesuatu yang mereka lupakan atau lalaikan, mereka tidak mau mengambil manfaat dari peringaatan tersebut dan tidak mau merenungkannya.
(14) Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan.
Bila mereka melihat mukjizat yang membuktikan kenabianmu, mereka merasa aneh dan memperolok-olok.
(15) Dan mereka berkata “Ini tiada lain hanyalah sihir yang nyata.
Mereka berkata : Apa yang kamu bawa ini hanyalah sihir yang nyata lagi jelas.

(16) Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)?
Apakah bila kami telah mati dan kami menjadi tanah dan tulang-belulang yang lapuk, apakah kami akan dibangkitkan dari kubur kami dalam keadaan hidup,
(17) Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)”?
Dan apakah leluhur-leluhur kami yang dulu juga akan dibangkitkan??
(18) Katakanlah:”Ya, dan kamu akan terhina”
Katakanlah kepada mereka (wahai Rasul) : Benar, kalian pasti akan dibangkitkan dalam keadaan hina dina.
(19) Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka meIihatnya.
Hanya dengan sekali tiupan dan mereka pun berdiri dari kubur mereka menyaksikan kengerian Hari Kiamat.
(20) Dan mereka berkata:”Aduhai celakalah kita!” Inilah hari pembalasan.
Dan mereka berkata : Celaka kami, ini adalah hari hisab dan pembalasan.

(21) Inilah hari keputusan[1275] yang kamu selalu mendustakannya[1276].
[1275] Hari keputusan maksudnya ialah hari Allah Imemberi keputusan dan pembalasan kepada hamba-Nya.

[1276] Ayat 20 adalah percakapan yang terjadi antara sesama orang- orang kafir.
Dikatakan kepada mereka : Ini adalah hari keputusan di antara manusia dengan adil yang dulu kalian dustakan dan kalian ingkari di dunia.
(22) (kepada malaikat diperintahkan): “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah,
Dan dikatakan kepada  para malaikat : Kumpulkan orang-orang yang kafir kepada Allah dan sekutu-sekutu mereka berikut Illah-Illah yang mereka sembah selain Allah.
(23) selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.
Giringlah mereka semuanya dengan keras ke Neraka Jahanam.
(24) Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya:
Tahanlah mereka sebelum mereka sampai ke Jahanam, karena mereka akan ditanya tentang amal perbuatan mereka dan perkataan-perkataan yang mereka ucapkan di dunia sebagai pengingkaran dan perendahan terhadap mereka.
(25) “Kenapa kamu tidak tolong menolong ?”
Dikatakan kepada mereka sebagai pengingkaran : Mengapa sebagian dari kalian tidak menolong sebagian yang lain??
(26) Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.
Sebaliknya pada hari itu mereka tunduk kepada keputusan Allah, tidak menyelisihinya dan tidak menyimpang darinya, mereka tidak mampu menolong diri mereka sendiri.
(27) Sebahagian dan mereka menghadap kepada sebahagian yang lain berbantah-bantahan.
Sebagian dari orang-orang kafir memandang sebagian yang lain, mereka saling mendebat dan saling menyalahkan.
(28) Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): “Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dan kanan[1277].
[1277] Maksudnya: Para pemimpin itu mendatangi pengikut-pengikutnya dengan membawa tipu muslihat yang mengikat hati.
Para pengikut berkata kepada orang-orang yang diikuti : Sesungguhnya kalian mendatangi kami dari arah agama dan kebenaran, lalu kalian meminta kami untuk meremehkan perkara syariat. Kalian membuat kami menjauh darinya, dan kalian menghiasi kesesatan kepada kami.
(29) Pemimpin-pemimpin mereka menjawab: “Sebenarnya kamulah yang tidak beriman”.
Lalu orang-orang yang diikuti itu menjawab kepada orang-orang yang mengikuti : Perkaranya tidak seperti yang kalian tuduhkan, karena sebenarnya hati kalian sudah mengingkari iman dan menerima kekufuran dan kemaksiatan.
(30) Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas.
Kami sendiri juga tidak memiliki hujjah atau kekuatan atas kalian sehingga dengannya kami menghalang-halangi kalian dari iman. Sebaliknya kalian wahai orang-orang musyrik adalah kaum yang melebihi batas dari jalan kebenaran.

(31) Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa atas kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu).
Maka kita semuanya mendapat ancaman Rabb kita, kita sama-sama akan merasakan adzab, kami dengan kalian, akibat dari apa yang telah kita lakukan berupa dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan di dunia.
(32) Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.
Kami menyesatkan kalian dari jalan Allah dan beriman kepada-Nya. Sesungguhnya kami sebelum kalian memang sudah sesat, maka kami celaka disebabkan oleh kekufuran kami, dan kami mencelakakan kalian bersama dengan kami.
(33) Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab.
Sesungguhnya para pengikut dan orang-orang yang diikuti sama-sama akan merasakan adzab di Hari Kiamat, sebagaimana di dunia mereka sama-sama bermaksiat kepada Allah.
(34) Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat.
Sesungguhnya beginilah Kami berbuat terhadap orang-orang yang memilih untuk bermaksiat kepada Allah di dunia daripada menaati-Nya, sehingga kami menimpakan adzab yang pedih kepada mereka.
(35) Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri,
Orang-orang musyrik itu di dunia, bila dikatakan kepada mereka : Laa ilaha illallah, dan mereka diajak kepadanya serta diminta untuk meninggalkan apa yang meniadakannya, maka mereka menyombongkan diri darinya dan terhadap orang yang membawanya kepada mereka.

(36) dan mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?”
Dan mereka berkata : Apakah kami harus meninggalkan ibadah kepada Illah-Illah kami hanya karena ucapan seorang penyair gila?? Maksud mereka adalah Rasulullah صلی الله عليه وسلم.
(37) Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya).
Mereka dusta, Muhammad tidaklah seperti yang mereka katakan. Sebaliknya, dia datang dengan membawa al-Qur’an dan Tauhid, membenarkan para utusan dalam syariat dan tauhid yang mereka bawa.
(38) Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih.
Sesungguhnya kalian (wahai orang-orang musyrikin) benar-benar akan merasakan adzab yang keras dan menyakitkan akibat dari perkataan, kekufuran dan pendustaan kalian.
(39) Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan,
Di akhirat kalian tidak dibalas kecuali akibat kemaksiatan yang kalian lakukan di dunia.
(40) tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).
Kecuali hamba-hamba Allah yang mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, maka Allah memberikan rahmat secara khusus dan murni kepada mereka. Mereka adalah orang-orang yang selamat dari adzab yang pedih.
(41) Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu,
Orang-orang yang ikhlas itu mendapatkan rizki yang sudah diketahui yang mengalir selamanya di surga,
(42) yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan,
Rizki tersebut adalah buah-buahan yang bermacam-macam.
(43) di dalam syurga-syurga yang penuh ni’mat.
Mereka dimuliakan dengan kemuliaan dari Allah di surga kenikmatan yang langgeng.
(44) di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan.
Dan di antara pemulliaan Allah kepada mereka dan pemuliaan sebgaian dari mereka kepada sebagian yang lain adalah bahwa mereka di atas ranjang-ranjang yang saling berhadap-hadapan.
(45) Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir.
Gelas-gelas Khamar berkeliling di majelis-majelis mereka dari sungai-sungai yang mengalir, mereka tidak khawatir ia akan terputus,

(46) (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum.
Putih warnanya, rasanya nikmat,
(47) Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya.
Tidak membahayakan jasmani dan akal.
(48) Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,
Di majelis-majelis mereka terdapat bidadari-bidadari yang suci, mereka tidak melihat kecuali hanya kepada suami-suami mereka, bermata indah,
(49) seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.
Seolah-olah mereka adalah telur yang terjaga yang belum pernah tersentuh tangan siapapun.
(50) Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap.
Sebagian menghadap kepada sebagian yang lain, bertanya tentang keadaan mereka di dunia dan apa yang mereka derita di sana, serta apa yang Allah limpahkan berupa nikmat kepada mereka di surga. Ini termasuk kenikmatan yang sempurna.

(51) Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman,
Seorang penghuni surga berkata : Dulu di dunia aku mempunyai seorang teman akrab.
(52) yang berkata: “Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?
Dia berkata : Bagaimana bisa kamu membenarkan hari kebangkitan padahal ia sangat mustahil??
(53) Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?”
Apakah bila kami sudah mati, jasad kami hancur luluh dan menjadi tanah serta menyisakan tulang-belulang, apakah kami tetap akan bisa dibangkitkan, dihisab dan dibalas sesuai dengan amal perbuatan kami??
(54) Berkata pulalah ia: “Maukah kamu meninjau (temanku itu)?”
Orang Mukmin yang masuk surga itu berkata kepada rekan-rekannya : Apakah kalian berkenan untuk melongok sehingga kalian bisa melihat nasib rekan tersebut??
(55) Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala.
Lalu dia melongok dan melihat rekannya berada di tengah-tengah api neraka.
(56) Ia berkata (pula): “Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku,
Mukmin itu berkata kepada temannya yang mengingkari kebangkitan : Hampir-hampir saja kamu mencelakakanku dengan menghalang-halangiku dari iman sekiranya aku patuh kepadamu.
(57) jikalau tidaklah karena ni’mat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).
Kalau saja tidak ada karunia dari Rabbku dengan memberiku hidayah kepada iman dan peneguhan-Nya terhadapku di atasnya, niscaya aku termasuk orang-orang yang dimasukkan ke dalam adzab bersamamu.
(58) Maka apakah kita tidak akan mati?,
Apakah benar kami diberi kenikmatan dan dikekalkan, sehingga kami tidak akan mati
(59) melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)?
Kecuali kematian kami yang pertama di dunia, dan kami tidak akan disiksa setelah kami masuk surga??
(60) Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.
Sesungguhnya kenikmatan yang kami dapatkan ini merupakan kemenangan yang terbesar.
(61) Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”
Untuk  kenikmatan yang sempurna seperti ini, kekekalan yang langgeng dan kemenangan yang besar inilah, hendaknya orang-orang yang beramal di dunia beramal untuknya, agar di akhirat mereka mendapatkannya.
(62) (Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum[1278].
[1278] Zaqqum adalah jenis pohon yang tumbuh di neraka.
Apakah kenikmatan surga yang telah disebutkan diatas adalah lebih baik sebagai karunia dan pemberian dari Allah, ataukah pohon Zaqqum yang busuk lagi menjijikkan sebagai makanan penduduk neraka??
(63) Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya Kami menjadikannya sebagai fitnah, di mana orang-orang zhalim terfitnah olehnya untuk diri mereka sendiri dengan kekufuran dan kemaksiatan. Dan mereka pun berkata penuh pengingkaran : Sesungguhnya rekan kalian mengabarkan kepada kalian bahwa di dalam neraka ada pohon, padahal api pasti memakan pohon.
(64) Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala.
Sesungguhnya ia adalah pohon yang tumbuh di dasar Jahanam,
(65) mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan.
buahnya sangat buruk bila di pandang, seolah-olah ia adalah kepala setan

(66) Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.
Bila ia demikian, maka jangan bertanya lagi setelah ini tentang rasanya. Sesungguhnya orang-orang musyrikin itu pasti makan dari pohon tersebut, sehingga perut-perut mereka penuh dengannya.
(67) Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.
Kemudian setelah mereka memakannya, mereka akan minum minuman yang bercampur, buruk lagi sangat panas,
(68) Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.
kemudian setelah adzab ini mereka dikembalikan kepada adzab api neraka.
(69) Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam Keadaaan sesat.
Sesungguhnya mereka mendapatkan leluhur mereka diatas kesyirikan dan kesesatan,\
(70) Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu. Akibat yang diderita umat dahulu yang membangkang terhadap kebenaran.
Lalu mereka pun bersegera mengikuti mereka di atas itu.

(71) Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,
Sungguh kebanyakan umat-umat sebelum umatmu (wahai Rasul) telah tersesat dari kebenaran.
(72) dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka.
Sungguh Kami telah mengutus para utusan kepada umat-umat tersebut. Para utusan itu memperingatkan mereka terhadap adzab Allah namun mereka mengingkarinya.
(73) Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.
Perhatikanlah bagaimana akhr kehidupan umat-umat yang telah diberi peringatan itu lalu mereka ingkar?? Mereka disiksa dan menjadi pelajaran bagi manusia yang lain.
(74) Tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan diazab).
Kecuali hamba-hamba Allah yang Allah selamatkan, dan Allah khususkan dengan rahmat-Nya karena keikhlasan mereka kepada-Nya.
(75) Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami: maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami).
Nabi Kami Nuh berseru kepada Kami, dan Kami pasti akan menolongnya atas kaumnya, dan Kami adalah sebaik-baik penjawab untuk seruannya.

(76) Dan Kami telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang besar.
Dan Kami menyelamatkannya dan keluarganya serta orang-orang yang beriman kepadanya dari gangguan orang-orang musyrikin, dan dari tenggelam karena angin topan yang dahsyat.
(77) Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.
Dan Kami menjadikan anak keturunan Nuh adalah orang-orang yang tersisa setelah tenggelamnya kaumya.
(78) Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian;
Dan Kami menyisakan untuknya nama yang baik dan sanjungan yang mulia pada orang-orang yang datang sesudahnya, sehingga mereka pun menyebut-nyebutnya dengan penuh kebaikan.
(79) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”.
Jaminan keamanan bagi Nuh dan keselamatan untuknya, sehingga dia tidak disebut-sebut dengan keburukan di kalangan orang-orang yang datang sesudahnya. Sebaliknya generasi-generasi sesudahnya akan menyanjungnya.
(80) Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Kami membalas hamba-hamba Kami yang berbuat kebaikan dengan menaati Allah dengan balasan seperti balasan Kami kepada Nuh.

(81) Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.
Sesungguhnya Nuh termasuk hamba-hamba Kami yang membenarkan, ikhlas dan mengamalkan perintah-perintah Allah.
(82) Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain.
Kemudian Kami menenggelamkan kaumnya yang yang lain yang mendustakan dengan angin topan, sehingga tidak tersisa seorang pun dari mereka.
(83) Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh)[1279].
[1279] Maksudnya: Ibrahim termasuk golongan Nuh u dalam keimanan kepada Allah dan pokok-pokok pelajaran agama.
Di antara pengikut Nuh yang berjalan diatas manhaj dan agamanya adalah Nabiyullah Ibrahim,
(84) (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci [1280].
[1280] Maksud “datang kepada Tuhannya” ialah mengikhlaskan hatinya kepada Allah dengan sepenuh-penuhnya.
Saat dia datang kepada Rabbnya dengan membawa hati yang bersih dari segala aqidah sesat dan akhlak tercela.
(85) (Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah itu ?
Saat dia berkata kepada bapaknya dan kaumnya dengan penuh pengingkaran : Apa yang kalian sembah selain Allah itu??

(86) Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong?
Apakah kalian ingin menyembah Ilkah-Ilah bikinan, dan meninggalkan ibadah kepada Allah yang berhak untuk disembah semata??
(87) Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam?”
Lalu apa dugaan kalian terhadap apa yang akan dilakukan oleh Rabbul ‘alamin bila kalian mempersekutukan-Nya dengan menyembah selain-Nya??
(88) Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang.
Lalu Ibrahim memandang bintang-bintang, di mana kaumnya menyembahnya, seraya memikirkan alasan yang akan disodorkan kepada kaumnya agar tidak berangkat bersama mereka menghadiri hari raya mereka.
(89) Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku sakit”.
Maka dia berkata kepada mereka : Saya sakit.
(90) Lalu mereka berpaling daripadanya dengan membelakang.
Ini adalah ungkapan kiasan darinya, maka mereka pun meninggalkannya di belakang mereka.

(91) Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: “Apakah kamu tidak makan[1281]?
[1281] Maksud Ibrahim dengan perkataan itu, ialah mengejek berhala- berhala itu, karena dekat berhala itu banyak diletakkan makanan-makanan yang baik sebagai sajian-sajian.
Maka Ibrahim segera mendatangi berhala-berhala kaumnya, Ibrahim berkata menghinanya : Mengapa kalian tidak makan makanan-makanan yang disuguhkan oleh penjaga-penjaga kalian??
(92) Kenapa kamu tidak menjawab?”
Mengapa kalian diam saja dan tidak mau menjawab pertanyaanku??
(93) Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat).
Lalu Ibrahimpun menghantam dan menghancurkan berhala-berala itu dengan tangan kanannya, untuk membuktikan kepada kaumnya bahwa menyembah berhala-berhala tersebut adalah kesalahan.
(94) Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas.
Lalu kaumnya pun berbondong-bondong mendatangi berhala-berhala mereka dengan penuh kemarahan.
(95) Ibrahim berkata: “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu ?
Maka Ibrahim menghadapi mereka dengan teguh, Ibrahim berkata : Bagaimana bisa kalian menyembah berhala yang kalian pahat sendiri dan kalian buat dengan tangan kalian sendiri??

(96) Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”.
Lalu kalian meninggalkan penyembahan kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan menciptakan amal perbuatan kalian??
(97) Mereka berkata: “Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim;lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu”.
Manakala hujjah telah tegak atas mereka, mereka pun menggunakan kekuatan, mereka berkata : Bangunlah untuknya sebuah bangunan, isilah dengan kayu bakar lalu campakkan ia ke dalamnya.
(98) Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina[1282].
[1282] Maksudnya: Tuhan menggagalkan tipu daya mereka.
Kaum Ibrahim hendak membuat rencana jahat untuk membinasakan Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka orang-orang yang kalah. Allah menggagalkan rencana jahat mereka dan menjadikan api itu dingin dan menyelamatkan Ibrahim.
(99) Dan Ibrahim berkata:”Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku[1283].
[1283] Maksudnya: Ibrahim pergi ke suatu negeri untuk dapat menyembah Allah dan berda’wah.
Ibrahim berkata : Sesungguhnya aku berhijrah kepada Rabbku dari negeri kaumku ke tempat di mana aku bisa beribadah kepada Rabbku, Sesungguhnya Dia akan menunjukkan kebaikan kepadaku dalam agamaku dan duniaku.
(100) Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Ya Rabbi, berilah aku anak yang shalih.

(101) Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar[1284].
[1284] Yang dimaksud ialah Nabi Ismail 
Kami menjawab permintaannya. Kami memberikan kabar gembira dengan kelahiran seorang anak yang sangat bijak, yakni saat dia dewasa, yaitu Ismail.
(102) Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Manakala Ismail dewasa dan berjalan bersama ayahnya, ayahnya berkata kepadanya : Sesungguhnya aku bermimpi menyembelihmu, apa pendapatmu?? (Mimpi para nabi adalah haq). Maka Ismail menjawab demi meraih ridha Rabbnya, berbakti kepada bapaknya dan membantunya untuk menaati Allah : Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu untuk menyembelihku, engkau akan melihatku insya Allah sabar, taat dan hanya berharap pahala dari Allah.
(103) Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
Manakala keduanya berserah diri kepada perintah Allah dan tunduk kepadanya, Ibrahim memiringkan anaknya di atas tanah untuk menyembelihnya.
(104) Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
Kami memanggil Ibrahim dalam keadaan yang sangat sulit tersebut : Wahai Ibrahim, kamu telah melakukan apa yang Aku perintahkan kepadamu
(105) sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1285] sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[1285] Yang dimaksud dengan “membenarkan mimpi” ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah Idan wajib melaksanakannya.
dan kamu telah membenarkan mimpimu. Sesungguhnya Kami akan membalas orang-orang yang berbuat baik sepertimu sebagaimana Kami membalasmu atas pembenaranmu. Kami menyelamatkan mereka dari kesulitan-kesulitan di dunia dan di akhirat.

(106) Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Sesungguhnya perintah untuk menyembelih anakmu adalah ujian yang sangat berat yang telah membuktikan kebenaran imanmu.
(107) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1286].
[1286] Sesudah nyata kesabaran dan keta’atan Ibrahim dan Ismail u maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya Haji.
Kami menyelamatkan Ismail dan Kami menggantinya dengan seekor domba yang besar.
(108) Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
Kami menyisakan sanjungan yang baik bagi Ibrahim pada umat-umat sesudahnya.
(109) (yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.
Penghormatan untuk Ibrahim di sisi Allah, dan doa untuknya agar selamat dari segala celaan.
(110) Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Kami membalas orang-orang yang berbuat baik dalam beribadah kepada Kami sebagaimana Kami membalas Ibrahim atas ketaatan-Nya kepada Kami dan kesediaannya dalam menjalankan perintah Kami.

(111) Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Sesungguhnya Ibrahim termasuk hamba-hamba Kami yang beriman yang telah memberikan hak penghambaan dengan sebaik-baiknya.
(112) Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
Dan Kami menyampaikan berita gembira kepada Ibrahim, bahwa Kami menjadikan Ishaq putranya sebagai nabi di kalangan orang-orang shalih, sebagai balasan untuknya atas kesabaran dan kerelaannnya menerima perintah Rabbnya dan ketaatan kepada-Nya.
(113) Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata. Ni’mat yang diberikan Allah kepada nabi-nabi Musa, Harus, Ilyas, Luth, dan Yunus.
Dan Kami menurunkan keberkahan kepada mereka berdua. Dan di antara anak keturunan mereka berdua ada yang taat kepada Rabbnya, berbuat baik untuk dirinya, namun ada juga yang zhalim secara nyata dengan kekufuran dan kemaksiatannya.
(114) Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan ni’mat atas Musa dan Harun.
Sungguh Kami telah melimpahkan kenabian dan kerasulan kepada Musa dan Harun.
(115) Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar.
Kami menyelamatkan keduanya dan kaum mereka dari tenggelam, dan Kami mengentaskan mereka dari penghambaan  dan kehinaan yang menimpa mereka.

(116) Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang.
Kami telah menolong mereka, sehingga mereka akhirnya mendapatkan kemuliaan, kemenangan dan keunggulan atas Fir’aun dan bala tetntaranya.
(117) Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat jelas.
Dan Kami memberikan Taurat yang jelas kepada keduanya,
(118) Dan Kami tunjuki keduanya ke jalan yang lurus.
Kami membimbing keduanya ke jalan yang lurus yang tidak bengkok, yaitu Islam agama Allah yang dengannya Dia mengutus nabi-nabi-Nya.
(119) Dan Kami abadikan untuk keduanya (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian;
Kami menyisakan sanjungan yang bagus dan nama yang mulia untuk mereka berdua pada orang-orang yang datang sesudah mereka.
(120) (yaitu): “Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun”.
Penghormatan kepada Musa dan Harun dari sisi Allah, pujian dan doa untuk mereka berdua agar selamat dari segala aib.
(121) Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang- orang yang berbuat baik.
Sebagaimana Kami membalas keduanya dengan kebaikan, Kami juga membalas orang-orang yang berbuat baik dari hamba-hamba Kami yang mengikhlaskan diri kepada Kami dengan membenarkan, beriman dan beramal.
(122) Sesungguhnya keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Sesungguhnya Musa dan Harun termasuk hamba-hamba Kami yang mendalam imannya.
(123) Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul.
Sesungguhnya hamba Kami Ilyas termasuk orang-orang yang Kami muliakan dengan kenabian dan kerasulan.
(124) (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu tidak bertakwa?
Tatkala dia berkata kepada kaumnya Bani Israil : Bertakwalah kalian kepada Allah semata dan takutlah kepada-Nya, jangan mempersekutukan-Nya dengan selain-Nya.
(125) Patutkah kamu menyembah Ba’l [1287] dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,
[1287] Ba’l adalah nama salah satu berhala dari orang Phunicia.
Bagaimana kalian menyembah berhala yang lemah lagi makhluk, dan kalian meninggalkan sebaik-baik pencipta yang disifati dengan sifat-sifat terbaik dan paling sempurna, lalu kalian tidak menyembah-Nya??
(126) (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?”
Allah adalah Rabb kalian yang menciptakan kalian, dan menciptakan nenek moyang kalian yang berlalu sebelum kalian??
(127) Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka),
Kaum Ilyas mendustakan nabi mereka, maka Allah pasti akan mengumpulkan mereka di Hari Kiamat untuk menghadapi hisab dan hukuman.
(128) kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).
Kecuali hamba-hamba Allah yang mengikhlaskan agama mereka untuk Allah, mereka adalah orang-orang yang selamat dari adzazb-Nya.
(129) Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.
Dan Kami memberikan sanjungan yang baik untuk Ilyas pada umat-umat sesudahnya.
(130) (yaitu): “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?”
Penghormatan dari Allah dan pujian dari-Nya untuk Ilyas.
(131) Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sebagaimana Kami membalas kebaikan kepada Ilyas atas ketaatannya, Kami juga membalas hamba-hamba Kami yang berbuat baik dan beriman.
(132) Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Sesungguhnya Ilyas termasuk hamba-hamba Allah yang beriman, ikhlas kepada-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya.
(133) Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.
Dan sesungguhnya Kami telah mengangkat hamba Kami Luth, Kami menjadikannya termasuk di antara para rasul,
(134) (Ingatlah) ketika Kami selamatkan dia dan keluarganya (pengikut- pengikutnya) semua,
Saat Kami menyelamatkannya dan seluruh keluarganya dari adzab,
(135) kecuali seorang perempuan tua (isterinya yang berada) bersama-sama orang yang tinggal.
Kecuali seorang wanita tua yaitu istrinya, ia binasa bersama kaumnya yang binasa karena kekufurannya.
(136) "Kemudian Kami binasakan orang-orang yang lainnya." 890
Kemudian Kami membinasakan orang-orang yang tersisa yang mendustakan dari kaumnya.
[890] Yakni, mereka yang tinggal di kota yang tidak ikut bersama Nabi Luth .
(137-138) "Dan sesungguhnya kalian (penduduk Makkah) benar-benar sering melewati (bekas-bekas negeri) mereka ketika kalian (melewatinya) di waktu pagi, dan juga pada waktu malam. Maka mengapa kalian tidak mengerti?"
Sesungguhnya kalian wahai orang-orang Makkah, benar-benar melewati kampung-kampung kaum Luth dan sisa-sisanya dalam perjalanan safar kalian di waktu pagi dan kalian juga melewatinya di waktu malam. Maka mengapa kalian tidak merenungkannya, sehingga kalian merasa takut ditimpa seperti apa yang telah menimpa mereka?
(139-140) "Dan sesungguhnya Yunus benar-benar termasuk salah seorang di antara rasul-rasul. (Ingatlah) ketika dia melarikan diri891 ke kapal yang penuh muatan,"
Sesungguhnya Kami memilih hamba Kami, Yunus dan menjadikannya termasuk para rasul, saat dia berlari meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah kepada kaumnya, lalu dia ikut dalam sebuah kapal yang sarat dengan penumpang dan barang.
[891] Yakni, pergi meninggalkan kewajiban.
(141) "kemudian dia ikut diundi,892 lalu ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian)"
Kapal itu kemudian dikepung oleh ombak-ombak yang besar, maka para penumpangnya melakukan undian untuk meringankan beban kapal karena takut tenggelam, maka Yunus termasuk ke dalam orang-orang yang kalah.
[892] Undian diadakan karena muatan kapal sangat penuh. Kalau tidak dikurangi mungkin akan tenggelam. Oleh sebab itu diadakan undian. Siapa yang kalah dalam undian itu, dilemparkan ke laut Dengan kehendak Allah , Nabi Yunus termasuk di antara orang-orang yang kalah dalam undian tersebut sehingga dia dilemparkan ke laut

(142) "Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela."893
Maka Yunus dibuang ke laut, lalu seekor ikan besar menelannya dan dia telah melakukan sesuatu yang karenanya dia disalahkan.
[893] Yakni, tercela karena dia lari meninggalkan kaumnya.

(143-144) "Maka sekiranya dia tidak termasuk di antara orang-orang yang banyak bertasbih (berdzikir mengingat dan menyebut Allah), niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari mereka dibangkitkan (Hari Kiamat)”
Kalau bukan karena banyaknya ibadah dan amal shalih yang telah dia lakukan sebelum dia dimakan ikan besar tersebut, dan juga tasbihnya saat dia berada di dalam perut ikan tersebut dengan mengucapkan,
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
"Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim(Al-Anbiya': 87), niscaya Yunus akan berdiam diri dalam perut ikan dan perut itu akan menjadi kuburnya sampai Hari Kiamat.

(145) "Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakti.”
Lalu Kami mengeluarkannya dari perut ikan, dan Kami melemparkannya ke sebuah daerah yang tidak berpohon dan tidak memiliki bangunan dalam keadaan lemah.
(146) "Kemudian untuknya Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu"
Dan Kami menumbuhkan untuknya pohon labu yang memayunginya dan bermanfaat baginya.
(147-148) "Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih, sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu"
Dan Kami mengutusnya kepada kaumnya yang berjumlah seratus ribu bahkan lebih dari itu. Mereka membenarkannya dan melaksanakan apayang dibawanya, maka Kami memberikan kenikmatan hidup kepada tereka sampai tiba saat ajal mereka.
(149) "Maka tanyakanlah (wahai Rasul) kepada mereka (orang-orang kafir Makkah), 'Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu, sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?'"894
Maka tanyakanlah wahai Rasul kepada kaummu bagaimana mereka menjadikan anak perempuan untuk Allah padahal mereka sendiri tidak menyukainya, dan mereka menjadikan anak laki-laki untuk diri mereka?
[894] Orang-orang musyrik Ouraisy mengatakan bahwa Allah m mempunyai anak-anak perempuan, yaitu para malaikat, padahal mereka sendiri menganggap hina anak perempuan itu.

(150) "Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan, sedangkan mereka menyaksikan (nya)?"
Tanyakanlah kepada mereka, "Apakah Kami menciptakan para malaikat sebagai perempuan-perempuan dan mereka hadir saat itu?"
(151-152) "Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongan mereka, mereka benar-benar mengatakan, 'Allah mempunyai anak,' dan sesungguhnya mereka benar-benar pendusta
Dan sesungguhnya di antara kebohongan mereka adalah ucapan mereka, "Allah melahirkan anak." Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang benar-benar berdusta, karena mereka berkata apa yang tidak mereka ketahui.
(153) "apakah Dia (Allah) memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki?"
Untuk apa Allah memilih anak-anak perempuan dan bukan anak-anak laki-laki?
(154) "Mengapa kalian ini? Bagaimana (caranya) kalian menetapkan?"
Ketetapan kalian adalah ketetapan paling buruk wahai kaum, di mana kalian memberikan anak-anak perempuan kepada Allah dan anak-anak laki-laki untuk diri kalian sendiri, padahal kalian sendiri tidak ridha perempuan untuk diri kalian.
(155) "Maka mengapa kalian tidak memikirkan?"
Apakah kalian tidak ingat bahwa Allah tidak boleh dan tidak patut memiliki anak? Mahatinggi Allah dari itu setinggi-tingginya.
(156) "Ataukah kalian mempunyai bukti yang jelas?'
Apakah kalian memiliki hujjah yang nyata atas kebohongan dan perkataan kalian itu?
(157) "Maka datangkanlah kitab kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar."
Jika kalian memiliki hujjah dalam sebuah kitab dari sisi Allah, maka datangkanlah hal itu, bila kalian adalah orang-orang yang jujur dalam apa yang kalian katakan.
(158) "Dan mereka mengadakan (hubungan) nasab (keluarga) antara Dia (Allah) dengan makhluk tak terlihat itu. Dan sungguh makhluk tak terlihat itu telah mengetahui bahwa mereka (orang-orang musyrik) benar-benar akan dimasukkan (ke neraka),"
Orang-orang musyrik itu juga menetapkan nasab dan kekerabatan antara Allah dengan para malaikat. Dan para malaikat itu mengetahui bahwa orang-orang musyrik akan dihadirkan untuk diazab di Hari Kiamat.
(159) "Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,"
Mahasuci Allah dari segala perkara yang tidak layak untukNya dari sifat-sifat yang disandangkan oleh orang-orang kafir kepadaNya.
(160) "kecuali hamba-hamba Allah895 yang dibebaskan (dari azab karena keikhlasan mereka dalam beribadah)"
Akan tetapi hamba-hamba Allah yang ikhlas dalam beribadah kepadaNya tidak menyifatiNya kecuali dengan apa yang layak bagi keagunganNya.
[895] Yakni, golongan jin yang beriman. 464 3 Tafsir Muyassar

(161-163) "Maka sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah itu tidak akan dapat menyesatkan (seseorang) terhadap Allah, kecuali orang-orang yang akan masuk ke Neraka Jahanam"
Maka sesungguhnya kalian, wahai orang-orang yang menyekutukan Allah, dan tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Allah itu, tidak mampu menyesatkan siapa pun kecuali siapa yang telah Allah  takdirkan untuk masuk ke dalam Neraka Jahanam karena kekafiran dan kezhalimannya.
(164-166) "Dan tidak satu pun di antara kami (para malaikat), melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu, dan sesungguhnya kami selalu teratur dalam barisan (dalam melaksanakan perintah Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar terus bertasbih (kepada Allah)"
Para malaikat berkata, "Tidak seorang pun dari kami kecuali dia memiliki tempat yang sudah diketahui di langit. Sesungguhnya kami berdiri berbaris dalam beribadah kepada Allah dan menaatiNya. Sesungguhnya kami menyucikan Allah dari segala apa yang tidak layak bagiNya."
(167-169) "Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Makkah) benar-benar pernah berkata,'Sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang terdahulu, tentu kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang dibebaskan (dari azab karena keikhlasan kami)'."
Dan sesungguhnya orang-orang kafir Makkah benar-benar berkata sebelum engkau diutus wahai Rasul, "Seandainya kami dikirimi kitab-kitab dan nabi-nabi seperti yang telah dikirimkan kepada orang-orang sebelum kami, niscaya kami menjadi hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman, mengikhlaskan ibadah kepadaNya."
(170) "Tetapi ternyata mereka kafir terhadapnya (al-Qur'an); maka kelak mereka akan mengetahui (akibat kekafiran mereka itu)”
Tetapi manakala berita orang-orang terdahulu dan ilmu orang-orang terakhir, kitab paling sempurna dan Rasul paling utama, yaitu Muhammad datang kepada mereka, mereka kafir kepadanya, maka mereka akan mengetahui azab apa yang akan mereka terima di akhirat.
(171-173) "Dan sungguh janji Kami telah tetap bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, sesungguhnya mereka itu pasti akan mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya bala tentara Kami-lah896 yang pasti menang."
Dan sungguh kalimat (ketetapan) Kami telah mendahului, yaitu ketetapan yang tidak akan tertolak, untuk hamba-hamba Kami para utusan, bahwa mereka akan mendapatkan kemenangan atas musuh-musuh mereka dengan hujjah dan kekuatan, dan bahwa bala tentara Kami, para mujahidin dijalan Kami, adalah orang-orang yang menang atas musuh-musuh mereka di setiap kesempatan dengan melihat kepada akibat dan akhir kehidupan.
[896] Yakni, para rasul beserta para pengikut mereka.

(174-175) "Maka berpalinglah engkau (wahai Rasul) dari mereka sampai waktu tertentu,897 dan lihatlah kepada mereka, maka kelak mereka akan melihat (azab itu).”
Maka berpalinglah wahai Rasul dari orang-orang yang menentang dan tidak menerima kebenaran sehingga waktu yang Aku berikan kepada mereka habis dan perintah Allah yang berisi azab tiba. Lihatlah dan perhatikanlah azab apa yang akan menimpa mereka akibat penyelisihan tereka terhadapmu? Mereka akan melihat azab Allah yang akan turun Menimpa mereka.
[897] Yakni, sampai Rasulullah  mempunyai kekuatan.

(176-177) "Maka apakah azab Kami yang mereka meminta agar disegerakan? Maka apabila (azab) itu turun di halaman mereka, maka sangat buruklah pagi hari orang-orang yang diperingatkan itu"898
Apakah mereka meminta kepadamu wahai Rasul disegerakannya azab Kami atas mereka? Bila azab Kami turun kepada mereka, maka se-buruk-buruk waktu pagi adalah waktu pagi mereka.
[898] Tidak hanya waktu pagi tetapi sembarang waktu, di mana jika orang-orang yang menyerang melalaikan serangan sebelum waktu Shubuh; maka orang-orang yang kalah, menderita kekalahannya pada waktu pagi.

(178-179) "Dan berpalinglah engkau dari mereka sampai waktu tertentu. Dan lihatlah, maka kelak mereka akan melihat (azab itu)"
Dan berpalinglah dari mereka sampai Allah menetapkan azabNya atas mereka, dan biarkanlah mereka, karena mereka pasti akan melihat azab dan siksaan yang akan menimpa mereka.
(180) "Mahasuci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahaperkasa dari sifat yang mereka katakan itu"
Mahasuci Allah Tuhan Pemilik kemuliaan dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang berdusta atas namaNya.
(181) "Dan selamat sejahtera bagi para rasul."
Penghormatan Allah, sanjunganNya, dan keamananNya selalu tercurah untuk seluruh rasul.
(182) "Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam"
Segala puji bagi Allah Rabbul alamin di dunia dan di akhirat. Dia-lah yang berhak atas itu semata tiada sekutu bagiNya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger