Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR YAASIIN

Image result for tafsir al muyasar
(1) Yaa siin [1264]
[1264] lihat not no.10
Yaa Siin. Pembicaraan tentang huruf-huruf penggalan telah hadir di awal surat al-Baqarah.
Asbabun Nuzul :
Abu Nuaim dalam ad-Dalail dari Ibnu Abbas berkata : Rasulullah membaca dalam sujud, beliau mengeraskan bacaan sehingga ada beberapa orang Quraisy yang merasa terganggu, sehingga mereka berdiri hendak menangkapnya, tiba-tiba tangan mereka terbelenggu ke leher mereka dan mereka menjadi buta tidak bisa melihat, maka mereka pun datang kepada Nabi, mereka berkata : Kami memohon dengan nama Allah dan rahim wahai Muhammad. Maka Nabi pun berdoa sehingga apa yang mereka rasakan hilang, maka turun ayat 1 ini.
Ayat 1-10. Dia berkata : Akan tetapi tidak seorang pun dari orang-orang itu yang beriman.
(2) Demi Al Quraan yang penuh hikmah,
Allah bersumpah dengan al-Qur’an yang muhkam dengan kandungannya yang mencakup hukum-hukum, hikmah-hikmah dan hujjah-hujjah.
(3) Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
Sesungguhnya kamu (wahai Rasul) termasuk orang-orang yang diutus oleh Allah dengan wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya,
(4) (yang berada) diatas jalan yang lurus,
Yang berjalan di atas jalan yang lurus lagi seimbang, yaitu Islam.
(5) (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
Allah menurunkan al-Qur’an ini dengan penurunan dari Dzat yang Mahaperkasa dalam membalas orang-orang yang kafir lagi berdosa, namun Dia Maha Penyayang kepada siapa yang bertaubat dari hamba-hamba-Nya dan beramal shalih.
(6) Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. Kebanyakan orang kafir pasti mendapat azab karena tidak mengindahkan peringatan Allah.
Kami menurunkan al-Qur’an kepadamu (wahai Rasul) agar kamu memperingatkan dengannya suatu kaum yang nenek moyang mereka sebelummu belum diberi peringatan, yaitu orang-orang Arab. Mereka adalah orang-orang yang lalai dari iman dan istiqomah di atas amal shalih. Setiap umat yang mana peringatan terhadapnya terputus, maka mereka akan terjatuh ke dalam kelalaian. Hal ini merupakan dalil diwajibkannya dakwah dan memberi peringatan atas para ulama yang mengetahui Allah dan syariat-Nya, untuk membangunkan kaum muslimin dari kelalaian mereka.
(7) Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
Sungguh adzab memang patut ditimpakan atas kebanyakan orang-orang kafir tersebut setelah kebenaran disampaikan kepada mereka namun mereka menolaknya. Mereka tidak membenarkan Allah dan Rasul-Nya, serta tidak mengamalkan syariat-Nya.
(8) Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.
Sesungguhnya Kami menjadikan orang-orang kafir di mana kebenaran telah disampaikan kepada mereka namun mereka bersikukuh di atas kekufuran daripada iman, seperti orang yang dibelenggu lehernya dengan rantai, lalu tangan dan leher mereka disatukan di bawah dagu mereka, sehingga mereka terpaksa mendongakkan kepala ke langit. Mereka terbelenggu dari segala macam kebaikan, mereka tidak melihat kebenaran dan tidak mengetahui jalannya.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ikrimah berkata : Abu Jahal berkata : Kalau aku melihat Muhammad maka aku akan melakukan ini dan ini, maka Allah menurunkan ayat 8 dan 9. Mereka berkata : Ini Muhammad. Sementara dia berkata : Di mana dia?? Di mana dia?? Dia tidak melihatnya.
(9) Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Dan Kami meletakkan dinding penghalang di depan orang-orang kafir dan juga di belakang mereka. Mereka seperti orang yang dihalang-halangi jalannya di depan kedua matanya dan di belakangnya. Lalu Kami membutakan penglihatan mereka disebabkan oleh kekufuran dan kesombongan mereka. Mereka tidak melihat jalan lurus dan tidak mendapatkan petunjuk kepadanya. Siapa pun yang berpaling dari dakwah Islam dan menentangnya, maka dia layak di adzab.
(10) Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
Sama saja bagi orang-orang kafir yang menentang itu, apakah kamu (wahai Rasul) memperingatkan mereka atau tidak memperingatkan, mereka tetap tidak akan membenarkan dan tidak akan beramal.
(11).Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan [1265] dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
[1265] Maksudnya peringatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad r hanyalah berguna bagi orang yang mau mengikutinya.
Peringatanmu hanya bermanfaat bagi orang yang beriman kepada al-Qur’an dan mengikuti hukum-hukum Allah yang ada di dalamnya, takut kepada Allah yang Maha Pengasih, di mana tidak ada yang melihatnya kecuali Allah. Maka sampaikanlah berita gembira kepadanya dengan ampunan Allah terhadap dosa-dosanya, dan pahala dari Allah di akhirat atas amal shalihnya, yaitu masuk surga.
(12).Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati seluruhnya dengan membangkitkan mereka di Hari Kiamat. Kami menulis kebaikan dan keburukan yang mereka lakukan dan peninggalan-peninggalan mereka di mana mereka merupakan sebabnya dalam kehidupan mereka dan sesudah kematian mereka dalam bentuk kebaikan, seperti anak yang shalih, ilmu yang bermanfaat dan sedekah jariyah. Kami juga menulis keburukan yang mereka kerjakan berupa kesyirikan dan kemaksiatan. Segala sesuatu telah Kami catat dalam sebuah kitab yang jelas yaitu Ummul Kitab yang merupakan induknya, yaitu Lauhul Mahfuzh. Hendaknya orang yang berakal menghisab dirinya, agar menjadi teladan dalam kebaikan dalam hidup dan sesudah matinya.
Asbabun Nuzul :
At-Tirmidzi meriwayatkan dan dia menghasankannya, al-Hakim merwayatkan dan dia menshahihkannya dari Abu Said Al-Khudri berkata : Bani Salimah tinggal di salah satu penjuru Madinah, lalu mereka ingin berpindah ke dekat masjid, maka turun ayat 12 ini.
(13).Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.
Buatlah (wahai Rasul) sebuah perumpamaan bagi orang-orang musyrik kaummu yang menolak dakwahmu agar mereka bisa mengambil pelajaran darinya, yaitu kisah penduduk sebuah desa, tatkala para utusan pergi kepada mereka.
(14).(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu”.
Tatkala Kami mengutus dua orang Rasul kepada mereka untuk berdakwah kepada mereka kepada iman kepada Allah dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya, maka penduduk kedua desa itu mendustakan kedua utusan tersebut. Maka Kami menguatkan keduanya dengan utusan ketiga, maka ketiga utusan tersebut berkata kepada penduduk kampong tersebut : Wahai kaum, sesungguhnya kami ini diutus kepada kalian.
(15).Mereka menjawab: “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka”.
Penduduk desa berkata kepada para Rasul : Kalian hanyalah orang-orang seperti kami, dan Allah Yang Maha Pengasih tidak menurunkan wahyu apa pun, sedangkan kalian sendiri (wahai para utusan) adalah orang-orang yang berdusta.

(16) Mereka berkata: “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu”.
Para Rasul itu menegaskan : Rabb kami yang mengutus kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-utusan kepada kalian,
(17) Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”.
Dan tugas kami hanyalah menyampaikan risalah dengan jelas, kami tidak memegang kunci hidayah kalian, karena hidayah ada di tangan Allah semata.

(18) Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami”.

Penduduk desa berkata : Sesungguhnya kami merasa pesimistis terhadap kalian. Bila kalian tidak menghentikan dakwah kalian kepada kami maka kami akan membunuh kalian dengan melempari kalian dengan batu, dan sungguh hukuman yang setimpal lagi berat akan menimpa kalian dari kami.

(19) Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas”.

Para utusan itu berkata : Pesimis kalian dan amal perbuatan kalian berupa syirik dan keburukan bersama kalian dan tertolak atas kalian. Apakah bila kalian diingatkan dengan sesuatu yang mengandung kebaikan bagi kalian, kalian merasa pesimis dan kalian malah mengancam kami dengan rajam dan hukuman?? Sebaliknya kalian adalah suatu kaum yang sudah terbiasa melampaui batas dalam berbuat maksiat dan mendustakan.

(20) Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas- gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”.

Seorang laki-laki dari sebuah tempat yang jauh di kota datang dengan tergesa-gesa. (Hal itu saat dia mengetahui bahwa penduduk desanya berniat membunuh atau menyiksa para rasul), dia berkata : Wahai kaum, ikutilah para utusan dari Allah kepada kalian,
(21) Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
ikutilah mereka yang tidak memungut harta dari kalian sebagai imbalan dia menyampaikan risalah kepada kalian. Mereka juga di atas petunjuk dalam apa yang mereka dakwahkan kepada kalian, yaitu ibadah hanya kepada Allah semata. Ayat ini mengandung petunjuk tentang keutamaan orang yang berusaha untuk beramar ma’ruf dan bernahi mungkar.
(22) Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan?
Apa yang menghalangiku untuk beribadah kepada Allah yang telah menciptakanku, dan hanya kepada-Nya-lah segala urusan akan kembali??
(23) Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
Apakah aku menyembah Illah-Illah lain selain Allah yang tidak memiliki sedikit pun dar sebuah wewenang bila Allah Yang Maha Pengasih menghendaki keburukan terhadapku, Illah-Illah itu tidak kuasa menolak hal itu atau mencegahnya, dan ia juga tidak mampu menyelamatkanku dari apa yang sedang aku hadapi??
(24) Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
Sesungguhnya bila aku melakukan hal itu, maka aku benar-benar dalam kesalahan yang sangat nyata.
(25) Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.
Sesungguhnya aku beriman kepada Rabb kalian, maka dengarkanlah apa yang aku katakan kepada kalian, taatilah aku dengan beriman kepada-Nya. Manakala dia berkata demikian, kaumnya mengepungnya dan membunuhnya, maka Allah memasukkannya ke dalam surga.
(26) Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke syurga” [1266]. Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.
[1266] Menurut riwayat, laki-laki itu dibunuh oleh kaumnya setelah ia mengucapkan kata-katanya sebagai nasihat kepada kaumnya sebagaimana tersebut dalam ayat 20 s/d 25. Ketika dia akan meninggal. Malaikat turun memberitahukan bahwa Allah telah mengampuni dosanya dan dia akan masuk syurga.
Setelah dia dibunuh, dikatakan kepadanya : Masuklah ke dalam surga. Sebagai penghargaan untuknya.
(27) Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”.
Dia berkata saat dia dalam kenikmatan dan kemuliaan : Seandainya kaumku mengetahui ampunan Rabb-ku dan penghormatan-Nya kepadaku, disebabkan oleh imanku kepada Allah dan kesabaranku di atas ketaatan kepada-Nya dan mengikuti utusan-utusan-Nya sampai aku di bunuh, sehingga mereka pun akan beriman kepada Allah lalu masuk surga sepertiku.
(28) Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
Perkaranya tidak membutuhkan diturunkannya pasukan dari langit untuk mengadzab mereka setelah mereka membunuh laki-laki yang menasihati mereka dan pendustaan mereka terhadap utusan-utusan mereka, karena mereka lebih lemah dan lebih hina dari itu. Dan Kami juga tidak menurunkan malaikat atas umat-umat bila Kami membinasakan mereka, akan tetapi Kami mengirimkan adzab yang menghancurkan mereka.
(29) Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
Kebinasaan mereka hanya dengan satu teriakan, dan mereka pun bergelimpangan tanpa tersisa apa pun dari mereka.
(30) Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
Betapa rugi dan menyesal para hamba di Hari Kiamat saat mereka menyaksikan adzab. Sebelumnya mereka tidak didatangi seorang utusan dari utusan-utusan Allah melainkan mereka menghina dan memperolok-oloknya.
(31) Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka [1267].
[1267] Maksudnya mereka itu tidak kembali kedunia.
Apakah orang-orang yang memperolok-olok itu tidak melihat lalu mengambil pelajaran dari orang-orang sebelum mereka dari abad-abad yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak lagi bisa kembali ke dunia ini??
(32) Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
Semua umat di abad-abad yang telah berlalu dan selain mereka, semuanya akan dihadirkan di sisi Kami pada Hari Kiamat untuk menghadapi hisab dan pembalasan amal.
(33) Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
Dan petunjuk kepada orang-orang musyrikin atas kodrat Allah dalam membangkitkan dan mengumpulkan adalah bumi yang mati ini yang kosong dari tanaman, lalu Kami menghidupkannya dengan menurunkan hujan, dan darinya Kami mengeluarkan berbagai macam bentuk tanaman yang dimakan oleh manusia dan hewan-hewan. Siapa yang menghidupkan bumi dengan tumbuhan, Dia-lah yang menghidupkan manusia setelah kematian.
(34) Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
Dan Kami menumbuhkan di bumi ini kebun-kebun dari kurma dan anggur, dan Kami mengalirkan mata air yang menyiraminya.
(35) supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Semua itu agar manusia makan dari buahnya. Hal itu hanyalah semata rahmat Allah kepada mereka, bukan karena usaha dan upaya mereka, bukan pula karena kekuatan dan daya mereka. Mengapa mereka tetap tidak mau bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang Dia limpahkan kepada mereka yang tidak terhitung dan terhingga??
(36) Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Mahasuci Allah yang Mahaagung yang telah menciptakan berbagai macam makhluk seluruhnya, meluputi berbagai macam tanaman bumi, manusia baik laki-laki maupunperempuan dan makhluk-makhluk Allah lainnya yang tidak mereka ketahui. Hanya Allah yang menciptakan, sehingga tidak pantas Dia dipersekutukan dengan selain-Nya.
(37) Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.
Sebuah tanda yang menunjukkan Tauhid Allah dan kesempurnaan kuasa-Nya adalah adalah malam, darinya Kami mencabut siang sehingga manusia dalam kegelapan.
(38) dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Tanda bagi mereka adalah matahari yang berjalan pada orbitnya, Allah telah menetapkannya sehingga ia tidak melampauinya dan juga tidak menyimpang darinya. Yang demikian itu merupakan pengaturan dari Allah yang Mahaperkasa yang tidakdikalahkan, Maha Mengetahui yang tidak samar sesuatu apapun bagi-Nya.
(39) Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua [1268].
[1268] Maksudnya: bulan-bulan itu pada awal bulan, kecil berbentuk sabit, kemudian sesudah menempati manzilah- manzilah, dia menjadi purnama, kemudian pada manzilah terakhir kelihatan seperti tandan kering yang melengkung.
Rembulan adalah tanda kebesaran Allah pada makhluk-Nya. Allah menetapkan sebuah manzilah untuknya setiap malamnya, mulai terlihat dalam bentuk hilal (bulan sabit) yang kecil sehingga ia sempurna membentuk rembulan yang bulat utuh. Kemudian ia akan kembali mengecil menjadi seperti janjang kurma yang melengkung dalam kelenturan, kemiringan dan kekunigannya karena usianya yang tua dan kering.
(40) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Masing-masing dari matahari, rembulan, malam dan siang memiliki waktu yang telah Allah tetapkan yang tidak mereka lampaui. Maka tidak mungkin matahari menyusul rembulan lalu ia menghapus cahayanya, atau orbit berputarnya berubah. Malam juga tidak mungkin mendahului siang, lalu siang masuk ke dalam malam padahal malam belum habis. Masing-masing dari matahari, rembulan dan bintang-bintang memiliki falak sendiri-sendiri yang padanya mereka bergerak.
(41) Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.
Dalil dan bukti bagi mereka bahwa hanya Allah semata yang berhak untuk disembah, yang melimpahkan segala nikmat, bahwa Kami membawa anak-anak Adam yang selamat dalam bahtera Nuh yang sarat dengan berbagai macam makhluk, agar mereka bisa meneruskan kehidupan setelah angin topan.
(42) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu [1269].
[1269] Maksudnya : binatang-binatang tunggangan, dan alat-alat pengangkutan umumnya.
Dan Kami menciptakan untuk orang-orang musyrikin itu dan lainnya bahtera-bahtera seperti bahtera Nuh dan alat-alat berkendara lainnya yang mereka kendarai dan menyampaikan mereka ke tempat tinggal mereka.
(43) Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
Bila Kami berkehendak, maka Kami akan menenggelamkan mereka, sehingga mereka tidak menemukan penolong dari tenggelam dan mereka pun tidak bisa selamat dari tenggelam.
(44) Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
Kecuali bila Kami merahmati mereka lalu Kami menyelamatkan mereka dan memberi mereka kenikmatan sampai ajal merek, dengan harapan mereka kembali dan memperbaiki kesalahan masa lalu mereka.
(45) Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling).
Bila dikatakan kepada orang-orang musyrikin : Takutlah kalian kepada perkara akhirat dan beban-beban beratnya, serta berbagai keadaan dunia dan kepedihannya,  agar kalian mendapatkan rahmat Allah. Maka mereka berpaling dan tidak menjawabnya.
(46) Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
Orang-orang musyrik itu tidak didatangi sebuah bukti yang nyata dari sisi Rabb mereka untuk membimbing mereka kepada kebenaran dan membuktikan kebenaran Rasul, kecuali mereka berpaling darinya dan tidak mengambil manfaat darinya.
(47) Dan apabila dikatakakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata”.
Bila dikatakan kepada orang-orang kafir : Infakkanlah sebagian rizki yang telah Allah berikan kepada kalian, mereka berkata membela diri di depan orang-orang Mukmin : Apakah kami harus memberi makan kepada orang-orang yang bila Allah berkehendak maka Dia yang akan memberi mereka makan?? Kalian (wahai orang-orang Mukmin) benar-benar dalam kejauhan yang sangat jauh dari kebenaran, manakala kalian memerintahkan hal itu kepada kami.
(48) Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”.
Orang-orang kafir itu berkata dalam rangka mendustakan dan meminta disegerakannya adzab : Kapan kiranya kebangkitan bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam apa yang kalian utarakan??
(49) Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja [1270] yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
[1270] Maksudnya: suara tiupan sangkalala yang pertama yang menghancurkan bumi ini.
Orang-orang musyrikin yang berharap disegerakannya ancaman Allah tersebut kepada mereka tidak menunggu kecuali tiupan faza’ saat Kiamat tiba, yang mematikan mereka secara tiba-tiba, dan saat itu mereka sedang sibuk dengan urusan hidup mereka.
(50) lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
Pada saat sangkakala ditiup, orang-orang musyrikin itu tidak lagi mampu mewasiatkan sesuatu kepada saudaranya dan tidak mampu kembali kepada keluarganya. Sebaliknya mereka pun mati di pasar-pasar dan di tempat-tempat mereka berada.
(51) Dan ditiuplah sangkalala [1271], maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
[1271] Tiupan ini adalah tiupan sangkalala yang kedua yang sesudah nya bangkitlah orang-orang dalam kubur.
Dan sangkakala ditiup untuk kedua kalinya, lalu arwah mereka dikembalikan kepada jasad mereka, dan mereka pun keluar dari kubur mereka dengan cepat menuju Rabb mereka.
(52) Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
Orang-orang yang mendustakan kebangkitan berkata penuh penyesalan : Duhai betapa celakanya kami, siapa yang mengeluarkan kami dari kubur kami?? Lalu dijawab dan dikatakan kepada mereka : Inilah apa yang dijanjikan Allah yang Maha Pengasih, dan disampaikan oleh para Rasul yang benar.
(53) Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba- tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.
Kebangkitan dari kubur hanyalah hasil dari satu tiupan sangkakala, tiba-tiba seluruh makhluk menghadap ke depan Kami untuk menghadapi hisab dan balasan.
(54) Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
Di hari itu hisab terlaksana dengan adil. Suatu jiwa tidak dizhalimi sedikit pun dengan dikurangi kebaikannya atau ditambah keburukannya, dan kalian tidak dibalas kecuali menurut apa yang kalian dulu kerjakan di dunia.
(55) Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
Sesungguhnya penduduk surga di hari itu sibuk dengan berbagai macam kenikmatan yang mereka rasakan, sehingga mereka tidak akan menghiraukan orang lain.
(56) Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
Mereka dan pasangan-pasangan mereka merasakan kenikmatan dan duduk di atas ranjang-ranjang yang berhias di bawah naungan yang teduh.
(57) Di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
Di surga mereka mendapatkan berbagai macam buah-buahan yang lezat, dan mereka mendapatkan berbagai macam kenikmatan yang mereka inginkan.
(58) (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Mereka mendapatkan nikmat lain yang lebih besar, yaitu saat Rabb mereka berbicara kepada mereka, menyayangi mereka dengan memberi salam kepada mereka. Saat itulah keselamatan yang sempurna dari segala sisi terwujud.
(59) Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mu’min) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
Di hari itu dikatakan kepada orang-orang kafir : Menyingkirlah kalian dari orang-orang Mukmin sehingga kalian dibedakan dari mereka.
(60) Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,
Allah berfirman mengingatkan dan mencela mereka : Bukankah aku telah berpesan kepada kalian melalui lisan para Rasul-Ku agar kalian tidak menyembah setan dan menaatinya?? Sesunggunnya dia adalah musuh yang nyata bagi kalian.
(61) dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
Dan Aku memerintahkan kalian agar menyembah-Ku semata. Beribadah kepada-Ku dan menaati-Ku, serta mendurhakai setan adalah agama yang lurus yang menyampaikan kepada ridha dan surga-Ku.
(62) Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan ?.
Sungguh setan telah menyesatkan banyak manusia di antara kalian dari kebenaran. Apakah kalian (wahai orang-orang musyrikin) tidak mempunyai akal yang mencegah kalian untuk mengikuti setan??
(63) Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
Inilah Jahanam yang dulu diancamkan kepada kalian di dunia atas kekufuran kalian kepada Allah dan pendustaan kalian terhadap utusan-utusan-Nya.
(64) Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
Masuklah ke dalamnya hari ini, cicipilah panasnya disebabkan kekufuran kalian.
(65) Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Pada hari itu Kami mengunci mulut orang-orang kafir sehingga mereka tidak berkata-kata. Tangan-tangan mereka berkata kepada Kami tentang apa yang dilakukannya, kaki-kaki mereka bersaksi dengan apa yang diusahakannya di dunia dan apa yang dihasilkannya berupa dosa-dosa.
(66) Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
Kalau Kami berkehendak niscaya Kami menghapus mata-mata mereka dengan menghilangkan penglihatan mereka sebagaimana Kami telah menutup mulut mereka, selanjutnya mereka akan berbondong-bondong menuju titian untuk melintasinya, mana mungkin mereka bisa melewatinya sementara penglihatan mereka telah diambil??
(67) Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali.
Kalau Kami berkenan maka Kami akan merubah penciptaan mereka dan Kami dudukan mereka di tempat-tempat mereka, sehingga mereka tidak bisa berjalan ke depan dan tidak pula kembali ke belakang.
(68) Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya)[1272]. Maka apakah mereka tidak memikirkan?
[1272] Maksudnya: kembali menjadi lemah dan kurang akal.
Barangsiapa yang dipanjangkan usianya sehingga dia tua renta, maka dia akan dikembalikan kepada keadaannya semula saat akalnya lemah dan jasadnya juga lemah. Apakah mereka tidak mau berpikir bahwa Allah yang mampu melakukan ini juga pasti  mampu untuk membangkitkan mereka??
(69) Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quraan itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan.
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepada hamba Kami Muhammad, dan tidak patut baginya untuk menjadi penyair. Apa yang dai bawa adalah dzikir (peringatan)dimana orang-orang yang berakal mengambil nasihat darinya. Dan Al-Qur’an membedakan dengan terang antara yang haq dengan yang batil, hukum-hukumnya jelas, hikmah-hikmah dan nasihat-nasihatnya juga jelas,
(70) supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.

Agar dia memberi peringatan kepada orang yang hatinya hidup dan bashirahnya bercahaya. Sedangkan adzab berhak dipikul oleh orang-orang yang ingkar kepada Allah, karena al-Qur’an telah menegakkan hujjah Allah yanh mendalam atas mereka.
(71) Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
Apakah para makhluk tidak melihat bahwa Kami menciptakan ternak-ternak untuk mereka, Kami menundukkannya untuk mereka, lalu mereka memiliki urusan ternak-ternak itu??
(72) Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
Dan Kami menundukkannya untuk mereka. Di antara ternak-ternak itu ada yang mereka kendarai dalam perjalanan, ada yang mereka gunakan untuk membawa beban dan ada yang mereka makan dagingnya.
(73) Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Mereka juga mendapat manfaat-manfaat lain yang bisa mereka petik, seperti manfaat wol, bulu dan rambut sebagai peralatan, pakaian dan lain-lainnya, mereka juga minum susunya. Mengapa mereka tidak mau bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat-nikmat ini kepada mereka dengan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya??
(74) Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
Orang-orang musyrikin mengangkat Illah-Illah lain selain Allah dengan harapan Illah-Illah itu bisa menolong mereka dan menyelamatkan mereka dari adzab Allah atas mereka.
(75) Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala- berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
Illah-Illah itu tidak kuasa menolong para penyembahnya dan tidak pula mampu menolong diri mereka sendiri. Orang-orang musyrikin berikut Illah-Illah yang mereka sembah, akan dihadirkan seluruhnya kepada adzab, sebagian berlepas diri dari sebagian yang lain.


(76) Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
Janganlah kamu (wahai Rasul) bersedih karena kekufuran mereka kepada Allah, pendustaan mereka kepadamu dan penghinaan mereka kepadamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka tampakkan, dan Kami akan membalas mereka atasnya.
(77) Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
Apakah orang yang mengingkari kebangkitan itu tidak melihat awal mula penciptaannya sehingga dia bisa menjadikannya sebagai bukti atas kebangkitannya, bahwa Kami menciptakannya dari setetes air yang selanjutnya berproses sampai ia menjadi manusia dewasa, dan ternyata dia adalah pendebat yang ulung yang banyak menyangkal??
Asbabun Nuzul :
Nabi menjawab : Ya, Allah membangkitkan ini kemudian Dia mematikanmu, kemudian Dia menghidupkanmu kemudian memasukkanmu ke dalam Neraka Jahanam, maka turun ayat 77 sampai dengan akhir surat ini.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari beberapa jalan dari Mujahid, Ikrimah,Urwah bin az-Zubair dan as-Suddi yang senada dengannya, mereka menamakannya Ubay bin Khalaf.
(78) Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”
Orang yang mengingkari kebangkitan membuat perumpamaan kepada Kami  dengan sebuah perumpamaan yang tidak patut baginya untuk membuatnya. Yaitu menyamakan kuasa Khalik dengan kuasa makhluk, dan dia lupa awal penciptaannya. Maka dia berkata : Siapa yang akan menghidupkan tulang-tulang yang lapuk dan sudah menjadi tanah??
(79) Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.
katakan kepadanya : Yang menghidupkannya adalah yang menciptakannya pertama kali, dan Dia Maha Mengetahui seluruh makhluk-Nya, tidak ada sesuatu-pun yang samar bagi-Nya.
(80) yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”.
Dia-lah yang mengeluarkan bagi kalian api yang membakar dari pohon basah lagi hijau, kalian menyalakan api dari pohon. Dia mampu mengeluarkan sesuatu dari lawannya. Hal ini mengandung dalil atas keesaan Allah dan kesempurnaan kuasa-Nya, dan diantaranya adalah menghidupkan kembali orang-orang yang mati dari kubur mereka.
(81) Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Bukankah Allah yang telah menciptakan langit, bumi dan apa yang ada pada keduanya mampu menciptakan yang semisal dengan mereka, lalu mengembalikan mereka sebagaimana Dia mengawali penciptaan mereka?? Benar, Dia mampu untuk itu. Karena Dia adalah Maha Pencipta terhadap seluruh makhluk-Nya. Maha Mengetahui segala apa yang telah Dia ciptakan dan akan Dia ciptakan, tidak ada sesuatu yang samar bagi-Nya.
(82) Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.
Perkara Allah saat Dia menghendaki sesuatu adalah hanya dengan mengatakan : Jadilah. Maka ia pun jadi. Termasuk dalam hal ini mematikan, menghidupkan, membangkitkan dan mengumpulkan.
(83) Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari kesyirikan dan kelemahan. Karena Dia adalah Maharaja yang menguasai segala sesuatu, yang mengatur segala urusan makhluk-Nya tanpa penentang dan penghalang, dan bukti-bukti kekuasaan dan kesempurnaan nikmat-Nya telah terlihat, serta hanya kepada-Nya kalian akan dikembalikan untuk menghadapi hisab dan pembalasan.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger