Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AL MUNAFIQUN

Image result for tafsir muyassar

(1) "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, 'Kami bersaksi (mengakui) bahwa engkau adaiah Rasul Allah.' Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar RasulNya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta."
Apabila orang-orang munafik itu menghadiri majelismu wahai Rasul, mereka berkata dengan lisan mereka, "Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah." Allah mengetahui bahwa kamu adalah utusan Allah dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik itu adalah para pendusta dalam kesaksian yang mereka perlihatkan kepadamu dan sumpah mereka dengan lisan mereka, serta apa yang mereka simpan dalam dada mereka.
(2) "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sekapal perisai,1014 lalu mereka menghalangi-halangi (manusia) dari Jalan Allah. Sesunppuhnya amal buruklah apa yang telah mereka kerjakan itu,"
Orang-orang munafik itu menjadikan sumpah yang meruku ucapkan sebagai tameng dan pelindung bagi merokn dari hukuman dan siksa dunia, mereka menghalang-halangi diri mereka dan orang-orang dari jalan Allah yang lurus. Sesungguhnya apa yang mereka lakukan Itu sungguhlah buruk.

[1014] Yakni, mereka bersumpah bahwa mereka beriman hanyalah untuk menjaga harta dan diri mereka agar tidak diperangi, atau 
ditawan, atau dirampas hartanya.
(3) "Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kaflr, maka hati mereka dlkunci, sehlngga mereka tidak dapat menperti."
Hal itu karena mereka mengaku beriman secara lahir kemudian kafir secara batin, maka Allah menutup hati mereka disebabkan kekafiran mereka; sehingga mereka tidak mengerti apa yang mengandung kemaslahatan bagi mereka.
(4) "Dan apabila engkau melihat mereka, (penampilan) tubuh mereka membualmu kagum. Dan Jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yanp tersandar.1015 Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; Allah (pasti) membinasakan mereka; bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (darl kebenaran)?"
Apabila kamu melihat orang-orang munafik itu, penampilan dan gaya mereka membuatmu kagum, bila mereka berkata-kata, kamu mendengarkan pembicaraan mereka, karena lisan mereka fasih, tetapi karena hati mereka kosong dari iman dan akal mereka kosong dari pemahaman dan ilmu yang berguna, maka mereka seperti kayu yang tersandar dl dinding yang tidak punya kehidupan, mereka menyangka setiap suara tinggi diarahkan kepada mereka dan merugikan mereka, karena mereka menyadari hakikat dari keadaan mereka, dl samping ketakutan mereka yang luar biasa yang bersemayam di dalam hati mereka, Mereka adalah pare musuh sejati dengan permusuhan yang sangat kuat kepadamu dan orang-orang beriman, maka waspadailah mereka. Allah menghinakan dan mengusir mereka dari rahmatNya: bagaimana mereka dipalingkan dari kebenaran kepada kemunafikan dan kesesalan yang mereka pegang?

[1015] Mereka diumpamakan seperti kayu yang tersandar, maksudnya ialah untuk menyatakan sifat mereka yang buruk meskipun 
tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai berbicara, tetapi sebenarnya otak mereka kosong, tidak dapat memahami kebenaran.
(5) "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Marilah (beriman), agar Rasulullah memohonkan ampunan bagi kalian,' mereka membuang muka dan engkau lihat mereka berpaling dengan menyombongkan diri,"
Apabila dikatakan kepada orang-orang munafik itu, "Datanglah dongan bertaubat dan meminta maaf dari apa yang telah kalian lakukan berupa kata kata buruk dan ucapan rendah, Rasulullah akan meminta ampunan kepada Allah bagi kalian dan maafNya bagi dosa dosa kailan, mereka memiringkan kepala-kepala mereka dan menggerakkannya dengan kesombongan dan penghinaan, Kamu wahai Rasul, melihat mereka berpaling darimu dengan penuh kesombongan dan penolakan untuk melakukan apa yang dituntut kepada mereka,
(6) "Sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) mohonkan ampunan untuk mereka atau tidak engkau mohonkan ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka, sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik"
Sama saja bagi orang orang munafik itu, apakah kamu, wahai Rasul meminta ampunan bagi mereka kepada Allah atau tidak, sesungguhnya Allah tidak akan memaafkan dosa dosa mereka selamanya, karena mereka bersikukuh dalam kefasikan dan bertahan dalam kekafiran. Sesungguhnya Allah tidak akan membimbing kaum yang kafir kepadaNya kepada iman, yang keluar dari ketaatan kepadaNya,
(7) "Merekalah yang berkata (kepada kaum Anshar), 'Janganlah kalian bersedekah kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).' Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami."
Orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang berkata kepada orang-orang Madinah, "Jangan membantu para sahabat Rasulullah dari orang-orang Muhajirin, agar mereka meninggalkannya." Hanya milik Allah semata perbendaraan langit dan bumi, serta apa yang ada di antara keduanya, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami bahwa rizki adalah dari sisi Allah, karena mereka adalah orang-orang yang jahil tentang Allah.
(8) "Mereka berkata, Jika kita benar-benar telah kembali ke Madinah (kembali dari Perang Bani Mushthaliq), pastilah orang yang kuat akan mengusir orang yang lemah dari sana.' Padahal kekuatan itu hanyalah milik Allah, RasulNya dan orang-orang Mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui."
Orang-orang munafik itu berkata, "Bila kami pulang ke Madinah, niscaya golongan kami yang mulia akan mengusir golongan orang-orang beriman yang terhina." Padahal kemuliaan itu hanya milik Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, bukan milik selain mereka, akan tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahuinya karena mereka sangat bodoh.
(9) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta benda kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, janganlah kalian disibukkan oleh harta dan anak-anak kalian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah. Barangsiapa disibukkan oleh harta dan anaknya dari itu, maka mereka adalah orang-orang yang merugi, gagal meraih kemuliaan dan rahmat dari Allah.
(10) "Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kalian, lalu dia berkata (menyesali), 'Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, sehingga aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih'."
Infakkanlah wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, sebagian dari apa yang Kami berikan kepada kalian di jalan-jalan kebaikan dengan bersegera sebelum salah seorang di antara kalian dijemput oleh kematian, melihat tanda-tanda dan alamat-alamatnya, lalu dia menyesal dan berkata, "Wahai Tuhanku, berikanlah aku kesempatan, tundalah kematianku barang beberapa saat, aku akan menyedekahkan hartaku dan aku akan menjadi orang-orang shalih yang bertakwa."
(11) "Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan."
Allah tidak akan menunda kematian satu jiwa bila waktunya sudah tiba dan usianya habis. Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian lakukan, baik kebaikan maupun keburukan, dan akan membalas kalian atasnya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger