(1-4) "Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya, (yaitu azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik. Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepadaNya dalam sehari yang setara dengan lima puluh ribu tahun."1037
Salah seorang dari kalangan orang-orang musyrik berdoa meminta keburukan atas dirinya dan kaumnya agar diturunkan azab atas mereka, dan azab tersebut pasti menimpa mereka pada Hari Kiamat, tidak ada yang dapat menolaknya, (yaitu azab) dari Allah, Pemilik ketinggian dan keagungan. Para malaikat dan malaikat Jibril naik kepadaNya pada hari yang kadarnya 50 ribu tahun dari tahun-tahun dunia, dan itu bagi seorang Muslim adalah seperti shalat fardhu.
[1037] Para malaikat dan Jibril, jika menghadap Tuhan, memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan
waktu 50.000 tahun.
(5) "Maka bersabarlah engkau (wahai Rasul) dengan kesabaran yang baik."
Sabarlah wahai Rasul atas penghinaan mereka dan keinginan mereka agar azab disegerakan dengan kesabaran yang tidak mengandung kesedihan dan keluh kesah kecuali kepada Allah.
(6-7) "Sesungguhnya mereka memandang (azab) itu jauh (mustahil). Sedangkan Kami memandangnya dekat"
Sesungguhnya orang-orang kafir itu memandang azab itu jauh, bagi mereka itu tidak akan terjadi, sedangkan Kami melihatnya dekat, tidak bisa tidak.
(8-9) "(Ingatlah) pada hari ketika langit menjadi bagaikan lelehan minyak, dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan),"
Hari itu langit mencair seperti lelehan minyak, dan gunung-gunung seperti wol yang terbang ringan tertiup angin.
(10) "dan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya "
Seorang kerabat tidak bertanya kepada kerabatnya tentang keadaannya, karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri.
(11-14) "Mereka saling melihat (tetapi tidak saling menyapa). (Pada hari itu), orang yang gemar berbuat dosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya, dan istrinya serta saudaranya, dan keluarga yang melindunginya (di dunia), dan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya."
Mereka saling melihat dan saling mengenal, tetapi tidak ada yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, orang kafir berharap seandainya dia bisa menebus dirinya dari azab Hari Kiamat dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya dan keluarganya yang menaunginya dan kepada mereka dia menisbatkan dirinya, serta dengan seluruh manusia di bumi dan lainnya, kemudian selamat dari azab Allah.
(15-18) "Sama sekali tidak! Sesungguhnya neraka itu api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala, yang memanggil orang yang menjauhkan diri dan berpaling (dari kebenaran di dunia), dan (juga) mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya."1038
Perkaranya tidak seperti yang kamu harapkan wahai orang kafir, kamu tidak bisa menebus dirimu. Sesungguhnya ia adalah Jahanam yang apinya menyala-nyala dan membakar, panasnya yang luar biasa mengelupaskan kulit kepala dan seluruh bagian tubuh, ia memanggil siapa yang berpaling dari kebenaran di dunia, tidak menaati Allah dan RasulNya, mengumpulkan hartanya lalu menyimpannya di gudangnya dan tidak menunaikan hak Allah padanya.
[1038] Yakni, orang yang menyimpan hartanya dan tidak mau mengeluarkan zakat dan tidak pula menginfakkannya ke jalan yang
benar.
(19-30) "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta), dia menjadi kikir, kecuali orang-orang yang (menegakkan) shalat, yaitu mereka yang tetap konsisten melaksanakan shalat mereka, dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta, dan orang-orang yang mempercayai Hari Pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhan mereka; sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seorang pun yang merasa aman (dari kedatangannya), dan orang-orang yang memelihara kemaluan mereka, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki,1039 maka sesungguhnya mereka tidak tercela"
Sesungguhnya manusia diciptakan bertabiat suka berkeluh kesah dan rakus. Bila ditimpa keburukan dan kesulitan, dia banyak berkeluh kesah dan bersedih. Bila mendapatkan kebaikan dan kemudahan, dia banyak menahan dan menolak memberi, kecuali orang-orang yang mendirikan shalat yang menjaganya pada setiap waktunya, tidak disibukkan oleh sesuatu, orang-orang yang pada harta mereka terdapat bagian tertentu yang Allah wajibkan atas mereka, yaitu zakat bagi siapa yang meminta bantuan kepada mereka dan bagi siapa yang menahan diri dengan tidak meminta-minta, orang-orang yang beriman kepada hari perhitungan amal dan pembalasan, lalu mereka menyiapkan diri dengan iman dan amal sha-lih, orang-orang yang takut kepada azab Allah, sesungguhnya azab Tuhan mereka, tidak patut bagi seorang pun merasa aman darinya, orang-orang yang menjaga kehormatan mereka dari segala apa yang Allah haramkan atas mereka, kecuali pada istri-istri mereka dan hamba sahaya mereka, maka sesungguhnya mereka tidak akan dihukum.
[1039] Yaitu, hamba sahaya yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir. Dalam peperangan dengan orang-orang kafir itu,
perempuan-perempuan yang ditawan biasanya dibagi-bagikan kepada kaum Muslimin yang ikut dalam peperangan, dan
statusnya adalah sahaya.
(31-35) "Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks, dan lesbi), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan (juga) orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya, dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksian mereka, dan orang-orang yang menjaga shalat mereka. Mereka itu berada di dalam surga-surga, mereka dimuliakan (di sana)."
Barangsiapa menunaikan hajat biologisnya bukan pada istri atau hamba sahaya, maka mereka adalah orang-orang yang melampaui batas yang halal kepada yang haram. Dan juga orang-orang yang menjaga amanat Allah dan amanat hamba-hamba. Juga orang-orang yang menjaga janji-janji mereka dengan Allah dan dengan manusia. Juga orang-orang yang menunaikan kesaksian mereka dengan benar tanpa merubah atau menyembunyikan. Juga orang-orang yang menjaga shalat dan tidak menyepelekan kewajibannya. Orang-orang dengan sifat-sifat mulia di atas tinggal di dalam surga yang penuh kenikmatan, di dalamnya mereka dimuliakan dengan berbagai bentuk pemuliaan.
(36-39) "Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu (Muhammad)f dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?1040Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan? Tidak mungkin! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui."1041
Apa yang mendorong orang-orang kafir itu berjalan kepadamu wahai Rasul, dan mereka menjulurkan leher-leher mereka kepadamu dan mengarahkan pandangan mereka kepadamu, berkumpul di sisi kanan dan kirimu membentuk lingkaran dan menyusun kelompok-kelompok, sambil berbincang penuh takjub? Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu berharap Allah memasukkannya ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan abadi? Perkaranya tidak seperti yang mereka harapkan, mereka tidak akan memasukinya selamanya. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui, yaitu dari air yang hina sebagaimana halnya orang selain mereka, maka mereka tidak beriman, lalu dari mana mereka bisa berharap masuk surga yang penuh kenikmatan?
[1040] Menurut keterangan sebagian ahli tafsir, ayat ini berhubungan dengan peristiwa ketika Rasulullah shalat dan membaca
al-Qur'an di dekat Ka'bah, lalu orang-orang musyrik berkumpul berkelompok-kelompok di hadapannya sambil mengejek dan
mengatakan, "Jika orang-orang Mukmin benar-benar akan masuk surga sebagaimana kata Muhammad, maka kitalah yang akan
masuk terlebih dahulu." Maka turunlah ayat 38.
[1041] Yaitu, bahwa orang-orang kafir itu diciptakan Allah dari air mani, untuk beriman dan bertakwa kepadaNya, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasul. Jadi, kalau mereka tidak beriman, maka mereka tidak berhak masuk surga.
(40) "Maka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya (matahari, bulan dan bintang), sungguh Kami pasti kuasa,"
Allah bersumpah dengan DiriNya, Dia adalah Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya matahari, rembulan, serta planet-planet lainnya, karena ia mengandung tanda-tanda mengagumkan yang menunjukkan adanya kebangkitan. Sesungguhnya Kami memiliki kemampuan yang sempurna.
(41) "untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami tidak dapat dikalahkan"
Kami bisa mengganti mereka dengan suatu kaum yang lebih baik dari mereka dan lebih patuh kepada Allah. Tidak ada seorang pun yang mendahului Kami, luput dari Kami, dan melemahkan Kami manakala Kami hendak mendatangkan kaum lain yang lebih baik dari mereka.
(42-44) "Maka biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main (dalam kesesatan) sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka, (yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia), mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka."
Tetapi telah ditetapkan dalam ilmu dan kehendak Kami penundaan hukuman terhadap orang-orang kafir dan tidak digantikannya mereka dengan kaum lainnya. Maka biarkanlah mereka tenggelam dalam kebatilan mereka, dan bermain-main di dunia mereka hingga mereka mendapati Hari Kiamat yang azabnya diancamkan kepada mereka, hari itu mereka keluar dari kubur dengan bergegas, sebagaimana di dunia mereka pergi bergegas ke tuhan-tuhan mereka yang mereka rekayasa untuk mereka sembah selain Allah, mereka berjalan dengan cepat, pandangan mata mereka tertunduk ke bawah, kehinaan dan kerendahan membekap mereka. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka di dunia, yang dulu mereka menghina dan mendustakannya.