(1-7) "Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut. Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat) yang bersegera (melaksanakan perintah Allah) dengan cepat, dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia). (Sesungguhnya kalian akan dibangkitkan) pada hari ketika alam ini berguncang oleh tiupan (sangkakala yang pertama), (tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan (kedua)"
Allah bersumpah dengan para malaikat yang mencabut nyawa orang-orang kafir dengan keras, para malaikat yang mencabut nyawa orang-orang beriman dengan semangat dan lembut, para malaikat yang melayang saat turun dari langit dan naik ke langit, para malaikat yang berlomba melaksanakan perintah Allah dengan segera, para malaikat yang melaksanakan perintah-perintah Tuhan mereka terkait dengan tugas yang mereka emban dalam mengatur alam semesta, -dan tidak boleh bagi makhluk untuk bersumpah dengan selain Penciptanya, dan barangsiapa melakukannya, maka dia berbuat syirik-, makhluk-makhluk pasti dibangkitkan dan dihisab. Hari yang bumi berguncang karena tiupan sangkakala pertama, yaitu tiupan kematian, yang diikuti dengan tiupan kedua untuk kebangkitan kembali.
(8-9) "Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, pandangan mereka tertunduk."
Hati orang-orang kafir pada hari itu berguncang karena ketakutan yang berat, pandangan mata mereka tertunduk karena apa yang mereka saksikan.
(10-12) "Mereka (orang-orang kafir) berkata, 'Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?1070 Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur ?' Mereka berkata, 'Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan."
Orang-orang yang mendustakan kebangkitan kembali itu berkata, "Apakah kami akan dikembalikan hidup sesudah kami mati dalam perut bumi? Apakah kami akan dihidupkan sesudah kami menjadi tulang-tulang yang lapuk?" Mereka menjawab sendiri, "Kembalinya kita itu hanya akan menjadi kerugian dan kedustaan."
[1070] Yakni, setelah orang-orang kafir mendengar adanya hari kebangkitan setelah mati, mereka merasa heran dan mengejek,
sebab menurut keyakinan mereka, tidak ada hari kebangkitan. Itulah sebabnya mereka bertanya.
(13-14) "Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. Maka seketika itu mereka keluar (hidup) kembali di bumi."
Sesungguhnya ia hanya satu tiupan, dan mereka pun hidup kembali di muka bumi setelah sebelumnya mereka di dalam perut bumi.
(15-16) "Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa? Ketika Tuhannya memanggilnya di lembah suci, yaitu Lembah Thuwa;"
Apakah telah datang kepadamu wahai Rasul berita tentang Musa? Manakala Tuhannya memanggilnya di lembah suci yang berkah, lembah Thuwa.
(17-19) "pergilah engkau kepada Fir'aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, lalu katakanlah (kepadanya), 'Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesalan), dan aku akan menunjuki (membimbing) mu ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepadaNya?'"
Dia berfirman kepada Musa, "Pergilah kepada Fir'aun, dia telah melampaui batas dalam kedurhakaan. Katakanlah kepadanya, 'Apakah kamu ingin menyucikan dirimu dari keburukan-keburukan dan menghiasinya dengan iman, aku akan menunjukkanmu kepada ketaatan kepada Tuhanmu sehingga kamu takut dan bertakwa kepadaNya?"'
(20-22) "Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi dia (Fir’aun) mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menentang (Musa)"
Musa memperlihatkan mukjizat besar kepada Fir'aun, yaitu tongkat dan tangan (yang bercahaya). Tetapi Fir'aun mendustakan Nabi Allah, Musa dan durhaka kepada Tuhannya, kemudian dia berpaling dari iman, dan berusaha keras dalam menentang Nabi Musa .
(23-26) "Kemudian dia mengumpulkan lalu berseru (memanggil kaumnya), (seraya) berkata, 'Akulah tuhan kalian yang paling tinggi.' Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah)"
Dia mengumpulkan rakyat kerajaannya dan memanggil mereka, dia berkata, "Aku adalah Tuhan kalian yang tidak ada Tuhan di atasnya." Maka Allah menghukumnya dengan azab di dunia dan akhirat, dan menjadikannya sebagai nasihat dan pelajaran bagi orang-orang yang membangkang sepertinya. Sesungguhnya Fir'aun dan apa yang menimpanya merupakan nasihat bagi siapa yang hendak mengambil nasihat dan pelajaran.
(27-33) "Apakah penciptaan kalian yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangunnya? Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya. dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang), setelah itu, bumi Dia hamparkan, darinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya, dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh; (semua itu) untuk kesenangan kalian dan untuk hewan-hewan ternak kalian."
Apakah menurut kalian wahai manusia, dibangkitkannya kalian sesudah kematian lebih berat daripada menciptakan langit? Allah menjunjungnya di atas kalian seperti bangunan, mengangkatnya di angkasa, tidak ada ketidakserasian padanya dan tidak pula ada retak. Allah menjadikan malamnya gelap dengan terbenamnya matahari, menjadikan siangnya terang dengan terbitnya matahari. Allah membentangkan bumi sesudah menciptakan langit, meletakkan manfaat-manfaatnya di dalamnya, memancarkan mata-mata air padanya, menumbuhkan pohon-pohon di atasnya, dan menetapkan gunung-gunung sebagai patok-patoknya. Allah menciptakan seluruh nikmat-nikmat ini bagi kalian dan ternak-ternak kalian. Sesungguhnya menciptakan kalian kembali pada Hari Kiamat adalah lebih mudah bagi Allah daripada menciptakan semua ini, dan semuanya bagi Nya adalah mudah dan ringan.
(34-36) "Maka apabila malapetaka benar (Hari Kiamat) telah datang, yaitu pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah diusahakannya, dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat."
Manakala Hari Kiamat kubra dengan kesulitannya yang berat telah tiba yang ditandai dengan tiupan sangkakala kedua, saat itu diperlihatkan kepada manusia amal-amalnya yang baik dan yang buruk, dia pun mengingatnya dan mengakuinya. Neraka jahanam ditampakkan bagi setiap orang yang memandang yang dapat dilihat dengan mata kepala.
(37-39) "Maka adapun orang-orang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya."
Barangsiapa membangkang terhadap perintah Allah, dan mementingkan hidup di dunia atas hidup di akhirat, maka tempat kembalinya adalah neraka.
(40-41) "Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)."
Sedangkan orang yang takut akan saat dia berdiri menghadap Allah untuk perhitungan amal, dan menahan dirinya dari hawa nafsu yang rusak, maka tempat tinggalnya adalah surga.
(42-46) "Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang Hari Kiamat, 'Kapankah terjadlnya?' Untuk apa engkau perlu menyebutkannya (waktunya)? Kepada Tuhanmu-lah (dikembalikan) kesudahannya (ketentuan waktunya). Engkau (wahai Rasul) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (Hari Kiamat). Pada hari ketika mereka melihat Hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari"
Orang-orang musyrik itu bertanya kepadamu, wahai Rasul, dalam rangka mengejekmu, tentang kapan datangnya Hari Kiamat yang kamu ancamkan kepada mereka, Kamu sama sekali tidak punya ilmu tentangnya, sebaliknya ilmunya kembali kepada Allah semata, urusanmu terhadap Hari Kiamat hanya memperingatkan orang-orang yang takut kepadanya, seolah-olah mereka pada hari mereka melihat Hari Kiamat tidak tinggal di kehidupan dunia, karena ketakutannya yang berat, kecuali antara Zhuhur hingga terbenam matahari, atau antara terbit matahari hingga tengah hari.