Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AL ISRAA

Image result for tafsir muyassar




AL ISRAA : 1

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Terjemah :
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya [847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
________________________________________
[847] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.
Tafsir :
Allah memuji diri-Nya dan mengagungkan urusan-Nya, karena kekuasaan-Nya terhadap apa yang tidak mampu dilakukan oleh seorang pun selain-Nya. Tiada Ilah selain-Nya, dan tiada Rabb selain-Nya. Dialah yang telah memperjalankan hamba-Nya, Muhammad صلی الله عليه وسلم , pada waktu malam, dengan jasad dan ruhnya, dalam keadaan sadar tidak tidur, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, yang Allah berkahi sekelilingnya dengan tanaman, buah-buahan, dan selainnya, serta Dia menjadikannya sebagai tempat bagi banyak Nabi; agar bisa disaksikan keajaiban kekuasaan Allah dan bukti-bukti keesaan-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar semua suara, lagi Maha Melihat semua yang bisa dilihat, lalu Dia memberi masing-masing apa yang menjadi haknya di dunia dan akhirat.

AL ISRAA : 2

وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلاَّ تَتَّخِذُواْ مِن دُونِي وَكِيلاً
Terjemah :
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
Tafsir :
Sebagaimana Allah memuliakan Muhammad صلی الله عليه وسلم dengan Isra, demikian pula Dia memuliakan Musa dengan memberikan Taurat kepadanya, dan menjadikan Taurat itu sebagai penjelas bagi kebenaran dan petunjuk bagi Bani Israil, yang berisikan larangan terhadap mereka dari menjadikan selain Allah sebagai penolong atau sembahan yang kepadanyalah mereka menyerahkan urusan mereka.

AL ISRAA : 3

ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا
Terjemah :
(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
Tafsir :
Hai anak cucu dari orang-orang yang Kami selamatkan dan Kami bawa bersama Nuh di dalam perahu, janganlah mempersekutukan Allah dalam beribadah kepada-Nya, dan jadilah kalian sebagai orang-orang yang banyak bersyukur terhadap nikmat-nikmat-Nya, meneladani Nuh. Sesungguhnya dia adalah seorang hamba yang banyak bersyukur kepada Allah dengan hati, lisan dan anggota badannya.

AL ISRAA : 4

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا
Terjemah :
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali [848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
________________________________________
[848] Yang dimaksud dengan membuat kerusakan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Syu”ya dan memenjarakan Armia dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh Nabi Isa u Akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan. (Al Maraghi).
Tafsir :
Kami kabarkan kepada Bani Israil dalam Taurat yang diturunkan kepada mereka bahwa mereka akan membuat kerusakan dua kali di Baitul Maqdis dan sekitarnya, dengan kezhaliman, membunuh para Nabi, takabbur, melampaui batas dan permusuhan.

AL ISRAA : 5

فَإِذَا جَاء وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَا أُوْلِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُواْ خِلاَلَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُولاً
Terjemah :
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Tafsir :
Ketika kalian membuat kerusakan yang pertama, maka Kami kuasakan kepada mereka hamba-hamba Kami yang mempunyai keberanian dan kekuatan yang dahsyat, yang akan menguasai, membunuh, dan mengusir kalian, lalu mereka merajalela di tengah-tengah pemukiman kalian dengan membuat kerusakan. Hal itu sebagai janji yang sudah pasti terjadi, karena ada sebabnya dari kalian.

AL ISRAA : 6

ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا
Terjemah :
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Tafsir :
Kemudian Kami kembalikan untuk kalian, wahai Bani Israil, kemenangan atas musuh yang telah dikuasakan terhadap kalian. Kami perbanyak rizki dan anak-anak kalian, Kami kuatkan kalian, dan Kami jadikan kalian lebih banyak jumlahnya daripada jumlah musuh kalian. Hal itu disebabkan kalian berbuat kebajikan dan tunduk kepada Allah.

AL ISRAA : 7

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاء وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوؤُواْ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُواْ الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوْاْ تَتْبِيرًا
Terjemah :
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Tafsir :
Jika kalian memperbagus perbuatan dan ucapan kalian, berarti kalian berbuat baik kepada diri kalian sendiri; karena pahalanya akan kembali kepada kalian. Sebaliknya, jika kalian berbuat jahat, maka hukumannya akan kembali kepada diri kalian sendiri. Apabila membuat kerusakan yang kedua telah tiba waktunya, maka Kami kuasakan musuh kalian terhadap kalian untuk kedua kalianya; agar mereka menghinakan dan mengalahkan kalian, lalu tampaklah bekas-bekas kehinaan pada wajah kalian. Juga agar mereka memasuki Baitul Maqdis di hadapan kalian untuk merusaknya, sebagaimana mereka merusaknya pada pertama kalinya. Dan agar mereka menghancurkan semua yang ada di bawah kekuasaan mereka dengan sehancur-hancurnya.

AL ISRAA : 8

عَسَى رَبُّكُمْ أَن يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدتُّمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا
Terjemah :
Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Tafsir :
Mudah-mudahan Rabb kalian, wahai Bani Israil, merahmati kalian setelah pembalasan-Nya, jika memang kalian bertaubat dan mengadakan perbaikan. Jika kalian kembali membuat kerusakan dan berbuat zhalim, maka Kami akan kembali mengadzab kalian dan menghinakan kalian. Kami jadikan Jahanam penjara bagi kalian dan orang-orang kafir secara umum tanpa bisa keluar darinya selama-lamanya. Dalam ayat ini dan sebelumnya terhadap peringatan terhadap umat ini agar tidak melakukan kemaksiatan, agar mereka tidak ditimpa sebagaimana yang menimpa Bani Israil. Sebab, sunnah-sunnah Allah itu sama tidak pernah berubah.

AL ISRAA : 9

إِنَّ هَـذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Terjemah :
Sesungguhnya Al Qur”an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
Tafsir :
Sesungguhnya al-Qur”an yang Kami turunkan kepada hamba Kami Muhammad صلی الله عليه وسلم ini membimbing manusia kepada jalan yang paling baik, yaitu agama Islam. Al-Qur”an memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya dari mereka bahwa mereka mendapatkan pahala yang besar.

AL ISRAA : 10

وأَنَّ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Terjemah :
dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.
Tafsir :
Sementara orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat berikut balasan di sana, Kami sediakan untuk mereka adzab yang pedih di neraka.

AL ISRAA : 11

وَيَدْعُ الإِنسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإِنسَانُ عَجُولاً
Terjemah :
Dan manusia mendo”a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo”a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
Tafsir :
Terkadang manusia mendoakan terhadap diri, anak atau hartanya dengan keburukan, dan itu dilakukan pada saat marah, sebagaimana ia mendoakan dengan kebaikan. Hal itu akibat kejahilan manusia dan ketergesa-gesaannya. Namun, berkat rahmat Allah kepadanya, Dia mengabulkan doanya untuk kebaikan bukan keburukan, karena Dia tahu bahwa ia tidak menyengaja hal itu, dan manusia itu bertabiat tergesa-gesa.

AL ISRAA : 12

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُواْ فَضْلاً مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُواْ عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلاً
Terjemah :
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
Tafsir :
Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda yang menunjukkan keesaan dan kekuasaan Kami, lalu Kami hapuskan tanda malam (yaitu bulan) dan Kami jadikan tanda siang (yaitu matahari) itu terang; agar manusia melihat dalam cahaya siang bagaimana melakukan berbagai urusan penghidupannya, dan mendapat ketentraman dan ketenangan di malam hari. Demikian pula agar manusia (dengan silih bergantinya malam dan siang) mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan bulan-bulan dan hari-hari, sehingga mereka bisa mengatur kemashlahatan yang mereka inginkan berdasarkan perhitungan tersebut. Segala sesuatu telah Kami terangkan dengan sempurna.

AL ISRAA : 13

وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَآئِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا
Terjemah :
Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
Tafsir :
Setiap manusia, Allah jadikan amal perbuatannya, baik kebaikan maupun keburukan, sebagai sesuatu yang menyertainya. Ia tidak dihisab karena perbuatan orang lain, dan tidak pula orang lain dihisab karena amalnya. Pada Hari Kiamat kelak Allah akan mengeluarkan baginya sebuah buku yang didalamnya tertulis semua perbuatannya, dan ia melihatnya dalam keadaan terbuka.

AL ISRAA : 14

اقْرَأْ كَتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
Terjemah :
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”.
Tafsir :
Dikatakan kepadanya : Bacalah buku catatan amalmu. Ia pun membacanya, meskipun ia tidak bisa membaca semasa hidup di dunia. Cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung amal perbuatanmu, sehingga mengetahui balasannya. Ini merupakan keadilan yang terbesar, yaitu dikatakan kepada hamba : Hisablah dirimu, cukuplah ia sebagai penghisab bagimu.

AL ISRAA : 15

مَّنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً
Terjemah :
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng adzab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
Tafsir :
Barangsiapa yang mendapat petunjuk, dan mengikuti jalan kebenaran, maka pahalanya akan kembali kepada dirinya sendiri. Sebaliknya, barangsiapa yang menentang dan mengikuti jalan kebatilan, maka siksanya akan kembali kepada dirinya sendiri. Jiwa yang berdosa tidak memikul dosa jiwa lainnya yang berdosa. Allah tidak akan mengadzab seorang pun kecuali setelah tegak hujjah atasnya, dengan diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab-kitab.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abdul Bar dalam at-Tamhid meriwayatkan dengan sanad dhaif dari Aisyah berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم tentang anak orang-orang musyrik, beliau bersabda : Mereka bersama bapak mereka. Kemudian dia bertanya lagi kepadanya, beliau menjawab : Allah lebih mengetahui apa yang mereka lakukan. Kemudian dia bertanya lagi setelah Islam kuat, maka turunlah ayat 15 ini. Dan beliau bersabda : Mereka di atas fitrah. Atau beliau bersabda : Di surga.

AL ISRAA : 16

وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Terjemah :
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
Tafsir :
Jika Kami bermaksud membinasakan penduduk suatu negeri karena kezhaliman mereka, maka Kami perintahkan orang-orang yang hidup mewah di antara mereka supaya menaati Allah dan mentauhidkan-Nya serta membenarkan Rasul-rasul-Nya, sedangkan selain mereka adalah pengikut mereka. Tetapi mereka mendurhakai perintah Rabb mereka dan mendustakan para Rasul-Nya, maka sudah sepantasnya berlaku terhadap mereka ketetapan adzab yang tidak bisa ditolak, lalu Kami hancurkan mereka dengan kebinasaan yang sempurna.

AL ISRAA : 17

وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِن بَعْدِ نُوحٍ وَكَفَى بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًَا بَصِيرًا
Terjemah :
Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.
Tafsir :
Sudah banyak umat-umat yang mendustakan Rasul-rasul mereka sesudah Nabi Nuh yang telah Kami binasakan. Cukuplah Rabbmu, wahai Rasul, bahwa Dia mengetahui semua perbuatan hamba-hamba-Nya, tidak ada suatu pun yang tersembunyi dari-Nya.

AL ISRAA : 18

مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاء لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا
Terjemah :
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Tafsir :
Barangsiapa yang keinginannya adalah kehidupan dunia yang sementara, dan hanya berusaha untuknya semata, tidak percaya kepada akhirat dan tidak beramal untuknya, maka Allah akan menyegerakan baginya di sana apa yang Allah menginginkan dan menghendakinya, yaitu apa yang telah dituliskan-Nya dalm al-Lauh al-Mahfuzh. Kemudian Allah tentukan baginya Neraka Jahanam di akhirat, yang ia masuki dalam keadaan tercela lagi terusir dari rahmat Allah. Hal itu disebabkan ia menginginkan dunia dan berusaha untuknya, bukan untuk akhirat.

AL ISRAA : 19

وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا
Terjemah :
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.
Tafsir :
Barangsiapa yang menghendaki dengan amal shalihnya pahala negeri akhirat yang abadi, dan berusaha untuknya dengan ketaatan kepada Allah, sedang ia beriman kepada Allah, pahala dan besarnya balasan-Nya, maka mereka itu orang-orang yang perbuatan mereka diterima lagi sebagai simpanan untuk mereka di sisi Rabb mereka, dan mereka akan diberi balasan karenanya.

AL ISRAA : 20

كُلاًّ نُّمِدُّ هَـؤُلاء وَهَـؤُلاء مِنْ عَطَاء رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاء رَبِّكَ مَحْظُورًا
Terjemah :
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu [849] Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
________________________________________
[849] Yang dimaksud “baik golongan ini maupun golongan itu” ialah mereka yang tersebut dalam ayat 18 dan 19 di atas.
Tafsir :
Tiap-tiap golongan dari orang-orang yang beramal untuk dunia yang fana, dan orang-orang yang beramal untuk akhirat yang abadi, Kami tambahkan kepadanya dari rizki Kami. Kami berikan rizki kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yanfg kafir di dunia ; karena rizki itu dari pemberian Rabbmu sebagai karunia dari-Nya. Dan pemberian Rabbmu itu tidak dihalangi dari seorang pun, baik ia beriman maupun kafir.

AL ISRAA : 21

انظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَلَلآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلاً
Terjemah :
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.
Tafsir :
Perhatikanlah, wahai Rasul, tentang cara Allah melebihkan sebagian manusia atas sebagian yang lain di dunia dalam hal rizki dan amal. Sungguh akhirat itu lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaannya bagi orang-orang Mukmin.

AL ISRAA : 22

لاَّ تَجْعَل مَعَ اللّهِ إِلَـهًا آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًا مَّخْذُولاً
Terjemah :
Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).
Tafsir :
Janganlah ragu, wahai manusia, menjadikan di samping Allah sekutu bagi-Nya dalam beribadah kepada-Nya. Akibatnya, kamu mendapat celaan dan ditelantarkan.

AL ISRAA : 23

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
Terjemah :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia [850].
________________________________________
[850] Mengucapkan kata “ah” kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Tafsir :
Rabbmu, wahai manusia, telah memerintahkan, mengharuskan dan mewajibkan agar Dia semata yang diesakan dengan peribadatan, dan dia memerintahkan agar berbuat baik kepada bapak ibu, terutama ketika sudah tua. Karena itu, janganlah kesal dan jangan menganggap berat sesuatu yang kamu lihat dari salah satunya atau keduanya. Janganlah memperdengarkan kata-kata yang jelek kepada keduanya, bahkan jangan pula mengatakan kata-kata “ah” (ta”fif) yang merupakan tingkatan terendah dari kata-kata yang buruk. Jangan sampai muncul darimu perbuatan buruk kepada keduanya, tetapi belaskasihlah kepada keduanya, dan katakanlah selalu kepada keduanya dengan kata-kata yang lemah lembut.

AL ISRAA : 24

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Terjemah :
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Tafsir :
Jadilah kamu sebagai orang yang merendahkan diri dan tawadhu kepada ibu dan ayahmu karena belas kasih kepada keduanya. Mohonlah kepada Rabbmu agar merahmati keduanya dengan rahmat-Nya yang luas, baik semasa masih hidup maupun sesudah mati, sebagaimana keduanya bersabar dalam merawatmu semasa kecil, yang lemah daya dan kekuatan.

AL ISRAA : 25

رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِن تَكُونُواْ صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلأَوَّابِينَ غَفُورًا
Terjemah :
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.
Tafsir :
Rabb kalian, wahai manusia, lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu berupa kebaikan dan keburukan. Jika kehendak dan tujuan kalian adalah mencari keridhaan Allah dan apa yang mendekatkan diri kalian kepada-Nya, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang kembali kepada-Nya dalam segala waktu. Siapa yang diketahui Allah bahwa dalam hatinya tidak ada kecuali bertaubat kepada-Nya dan mencintai-Nya, maka sesungguhnya Dia akan memaafkannya, dan mengampuni dosa-dosa kecil yang dilakukannya, yang merupakan tuntutan dari tabiat manusia.

AL ISRAA : 26

وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلاَ تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
Terjemah :
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Tafsir :
Berbuat baiklah kepada semua orang yang memiliki hubungan kekerabatan denganmu, dan berikan kepadanya haknya berupa berbuat baik dan berbakti. Berilah kepada orang miskin yang tidak memiliki sesuatu yang dapat mencukupi kebutuhannya, dan musafir yang terputus dari keluarga dan hartanya. Janganlah membelanjakan hartamu di luar ketaatan kepada Allah, atau dengan cara pemborosan dan menghambur-hamburkan.

AL ISRAA : 27

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Terjemah :
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang yang boros dan orang-orang yang membelanjakan harta mereka dalam kemaksiatan kepada Allah itu serupa dengan setan, dalam hal keburukan, kerusakan dan kemaksiatan, sedangkan setan itu banyak kufur lagi sangat ingkar kepada nikmat Rabbnya.

AL ISRAA : 28

وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاء رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلاً مَّيْسُورًا
Terjemah :
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas [851].
________________________________________
[851] Maksudnya: apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah seperti yang tersebut dalam ayat 26, maka katakanlah kepada mereka perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran mereka belum mendapat bantuan dari kamu. Dalam pada itu kamu berusaha untuk mendapat rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada mereka hak-hak mereka.
Tafsir :
Jika kamu berpaling dari memberi orang-orang yang kamu diperintahkan supaya memberi mereka; karena tidak ada sesuatu yang bisa kamu berikan kepada mereka, karena mengharapkan rizki yang kamu nanti dari Rabbmu, maka katakanlah kepada mereka kata-kata yang lemah lembut, seperti mendoakan mereka supaya diberi kecukupan dan keluasan rizki. Janjikan kepada mereka bahwa jika Allah memberi kemudahan rizki dari karunia-Nya, maka kamu akan memberi mereka bagian dari rizki itu.
Asbabun Nuzul :
Said bin Mansur meriwayatkan dari Atha al-Khurasani berkata : Beberapa orang dari Muzainah meminta Rasulullah صلی الله عليه وسلم agar membawa mereka, beliau bersabda : Aku tidak mempunyai sesuatu yang bisa membawa kalian. Maka mereka pun pulang sambil bercucuran air mata karena sedih, mereka menyangka Rasulullah صلی الله عليه وسلم marah, maka Allah menurunkan ayat 28 ini.

AL ISRAA : 29

وَلاَ تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلاَ تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا
Terjemah :
Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya [852] karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
________________________________________
[852] Maksudnya, jangan kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu pemurah.
Tafsir :
Jangan menahan tanganmu dari berinfak di jalan kebikan, untuk menyempitkan dirimu, keluargamu dan orang-orang yang membutuhkan. Janganlah pula berlebih-lebihan dalam berinfak, lalu kamu memberi melebihi kesanggupanmu. Akibatnya, kamu menjadi tercela, karena orang-orang mencelamu, dan menyesal karena pemborosanmu dan menyia-nyiakan hartamu.

AL ISRAA : 30

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاء وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
Terjemah :
Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
Tafsir :
Sesungguhnya Rabbmu melapangkan rizki kepada sebagian orang, dan menyempitkannya kepada sebagian yang lain, sejalan dengan ilmu-Nya dan kebijaksanaan-Nya. Sesungguhnya Dia melihat segala rahasia hamba-hamba-Nya, tidak ada sedikit pun dari ihwal mereka yang tersembunyi dari pengetahuan-Nya.

AL ISRAA : 31

وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُم إنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْءًا كَبِيرًا
Terjemah :
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
Tafsir :
Jika kalian telah mengetahui bahwa rizki itu berada di tangan Allah, maka janganlah kalian, wahai manusia, membunuh anak-anak kalian karena takut fakir; karena Dialah Pemberi rizki kepada para hamba-Nya. Dia memberi rizki kepada anak sebagaimana memberi rizki kepada bapak. Sesungguhnya membunuh anak-anak adalah dosa yang besar.

AL ISRAA : 32

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Tafsir :
Janganlah mendekati zina dan hal-hal yang mendorong ke sana, agar kalian tidak terjerumus di dalamnya. Sesungguhnya zina adalah perbuatan yang sangat keji. Dan seburuk-buruk jalan adalah jalan zina.

AL ISRAA : 33

وَلاَ تَقْتُلُواْ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللّهُ إِلاَّ بِالحَقِّ وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلاَ يُسْرِف فِّي الْقَتْلِ إِنَّهُ كَانَ مَنْصُورًا
Terjemah :
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar [853]. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan [854] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
________________________________________
[853] Lihat not 518.
[854] Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau penguasa untuk menuntut kisas atau menerima diat. Lihat surat Al Baqarah (2) ayat 178 not 111, surat An Nisa (4) ayat 92 not 335.
Tafsir :
Janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, kecuali dengan alasan syar”i, seperti qishash, hukum rajam bagi pezina muhshan (yang sudah pernah menikah), atau hukum bunuh bagi orang yang murtad. Barangsiapa dibunuh dengan tanpa alasan syar”i, maka Kami berikan kepada walinya, yaitu ahli waris atau hakim, alasan untuk menuntut bunuh orang yang membunuhnya atau meminta diyat. Tidak dibenarkan bagi wali korban pembunuhan itu melampaui ketentuan Allah dalam melakukan qishas, seperti membunuh dua orang atau sekelompok orang karena membunuh satu orang, atau mencincang-cincang pembunuh. Sesungguhnya Allah menolong wali korban pembunuhan terhadap pembunuhnya hingga dapat membunuhnya sebagai qishash.

AL ISRAA : 34

وَلاَ تَقْرَبُواْ مَالَ الْيَتِيمِ إِلاَّ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُواْ بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُولاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.
Tafsir :
Janganlah mengurus harta anak-anak yang ditinggal mati ayah mereka sebelum usia baligh (yaitu yatim), dan mereka berada dalam pengasuhan kalian, kecuali dengn cara yang lebih baik bagi mereka, yaitu menumbuhkembangkannya, hingga anak yatim itu mencapai usia baligh dan mampu mengurus hartanya dengan baik. Penuhilah semua janji yang kalian buat. Sesungguhnya janji itu, kelak pada Hari kiamat Allah akan menanyai pelakunya, lalu Dia memberinya pahala jika memenuhi janjinya, dan menghukumnya jika mengkhianatinya.

AL ISRAA : 35

وَأَوْفُوا الْكَيْلَ إِذا كِلْتُمْ وَزِنُواْ بِالقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
Terjemah :
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Tafsir :
Sempurnakanlah takaran dan jangan menguranginya, apabila kalian menakar untuk orang lain, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Sesungguhnya adil dalam takaran dan timbangan itu lebih baik bagi kalian di dunia, dan lebih baik akibatnya di sisi Allah di akhirat.

AL ISRAA : 36

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Tafsir :
Janganlah kamu mengikuti, wahai manusia, apa yang tidak kamu ketahui, tapi pastikan dan cek kebenarannya. Sesungguhnya manusia itu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap pendengaran, penglihatan dan hatinya yang telah dipergunakannya. Jika ia mempergunakannya dalam kebajikan, maka ia mendapatkan pahala. Dan jika ia mempergunakannya dalam keburukan, maka ia mendapatkan siksa.

AL ISRAA : 37

وَلاَ تَمْشِ فِي الأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
Tafsir :
Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan congkak lagi sombong; karena kamu tidak akan dapat menembus bumi dengan berjalanmu di permukaannya dengan sifat demikian, dan kamu tidak akan sampai setinggi gunung dengan kecongkakan, bermegah-megahan, dan kesombonganmu.

AL ISRAA : 38

كُلُّ ذَلِكَ كَانَ سَيٍّئُهُ عِنْدَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا
Terjemah :
Semua itu [855] kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.
________________________________________
[855] Maksudnya: semua larangan yang tersebut pada ayat-ayat: 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 36, dan 37 surat ini.
Tafsir :
Semua yang telah disebutkan berupa perintah-perintah dan larangan-larangan, Allah tidak menyukai keburukannya, dan Dia tidak meridhainya bagi hamba-hamba-Nya.

AL ISRAA : 39

ذَلِكَ مِمَّا أَوْحَى إِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ وَلاَ تَجْعَلْ مَعَ اللّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتُلْقَى فِي جَهَنَّمَ مَلُومًا مَّدْحُورًا
Terjemah :
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
Tafsir :
Apa yang telah Kami jelaskan dan Kami terangkan dari hokum-hukum yang agung ini, yaitu perintah kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan larangan terhadap akhlak yang buruk, adalah sebagian dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi. Janganlah kamu, wahai manusia, menjadikan di samping Allah sekutu bagi-Nya dalam beribadah kpeada-Nya, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam Neraka Jahanam dalam keadaan kamu dicela oleh dirimu dan manusia, serta kamu terusir dan dijauhkan dari segala kebaikan.

AL ISRAA : 40

أَفَأَصْفَاكُمْ رَبُّكُم بِالْبَنِينَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلآئِكَةِ إِنَاثًا إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلاً عَظِيمًا
Terjemah :
Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).
Tafsir :
Apakah Rabb kalian, wahai orang-orang musyrik, telah mengistimewakan kalian dengan memberi kalian anak-anak laki-laki, sedangkan Dia sendiri mengambil para malaikat sebagai anak-anak perempuan bagi diri-Nya?? Sesungguhnya perkataan kalian sangat buruk, tidak patut bagi Allah.

AL ISRAA : 41

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَـذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُواْ وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلاَّ نُفُورًا
Terjemah :
Dan sesungguhnya dalam Al Qur”an ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Sanggahan-sanggahan terhadap orang-orang yang mempersekutukan Allah I
Tafsir :
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan dan meragamkan hukum-hukum, permisalan-permisalan, dan pelajaran-pelajaran dalam al-Qur”an ini, agar manusia mengambil pelajaran dan memperhatikan apa yang bermanfaat bagi mereka lalu mengambilnya, dan apa yang merugikan mereka lalu mereka meninggalkannya. Namun, penjelasan itu hanya menambah orang-orang yang zhalim itu semakin jauh dari kebenaran dan lalai dari memperhatikan dan mengambil pelajaran.

AL ISRAA : 42

قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لاَّبْتَغَوْاْ إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً
Terjemah :
Katakanlah: “Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai Arsy”.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik : Seandainya ada ilah-ilah lain di samping Allah, niscaya ilah-ilah itu mencari jalan untuk mengalahkan Allah yang mempunyai Arsy yang agung.

AL ISRAA : 43

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا
Terjemah :
Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.
Tafsir :
Mahasuci Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik dengan kesucian yang sebesar-besarnya.

AL ISRAA : 44

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلاَّ يُسَبِّحُ بِحَمْدَهِ وَلَـكِن لاَّ تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Terjemah :
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Tafsir :
Tujuh langit dan bumi berikut semua makhluk yang berada di dalamnya, dan segala sesuatu yang ada ini mensucikan Allah yang diiringi dengan sanjungan dan pujian kepada-Nya. Tetapi kalian, wahai manusia, tidak menyadari hal itu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun kepada para hamba-Nya, tidak menyegerakan hukuman kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya, lagi Maha Pengampun kepada mereka.

AL ISRAA : 45

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُورًا
Terjemah :
Dan apabila kamu membaca Al Qur”an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,
Tafsir :
Apabila kamu membaca al-Qur”an, lalu orang-orang musyrik mendengarnya, maka Kami adakan antara kamu dengan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, dinding penghalang yang menghalangi akal mereka dari memahami al-Qur”an, sebagai hukuman bagi mereka atas kekafiran dan pengingkaran mereka.
Asbabun Nuzul :
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Syihab berkata : Apabila Rasulullah صلی الله عليه وسلم membacakan al-Qur”an kepada orang-orang musyrik Quraisy, mereka menghinanya : Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding. Maka Allah menurunkan ayat 45 tentang hal itu.

AL ISRAA : 46

وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْاْ عَلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُورًا
Terjemah :
dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Qur”an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya,
Tafsir :
Kami adakan penutup pada hati orang-orang musyrik, agar mereka tidak memahami al-Qur”an. Dan Kami adakan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat mendengarnya. Apabila Kamu menyebut Rabbmu dalam al-Qur”an yang menyeru supaya mentauhidkan-Nya, melarang mempersekutukan-Nya, niscaya mereka kembali ke belakang mereka dalam keadaan menghindar dari ucapanmu, karena mereka merasa sombong dan menolak mentauhidkan Allah dalam beribadah kepada-Nya.

AL ISRAA : 47

نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَسْتَمِعُونَ بِهِ إِذْ يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ وَإِذْ هُمْ نَجْوَى إِذْ يَقُولُ الظَّالِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلاَّ رَجُلاً مَّسْحُورًا
Terjemah :
Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) ketika orang-orang zalim itu berkata: “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir”.
Tafsir :
Kami lebih mengetahui tentang alasan para pemuka Quraisy mendengarkan (al-Qur”an). Sebab, mereka mendengarkan bacaanmu dengan tujuan buruk. Mereka mendengarkan bukan untuk mencari petunjuk dan menerima kebenaran. Kami mengetahui bisik-bisik mereka ketika mereka mengatakan : Kalian tidak mengikuti kecuali seorang laki-laki yang terkena sihir, sehingga akalnya kacau balau.

AL ISRAA : 48

انظُرْ كَيْفَ ضَرَبُواْ لَكَ الأَمْثَالَ فَضَلُّواْ فَلاَ يَسْتَطِيعْونَ سَبِيلاً
Terjemah :
Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). Bagaimana cara membantah keingkaran kaum musyrikin.
Tafsir :
Renungkanlah, wahai Rasul, karena herean dengan perkataan mereka : Sesungguhnya Muhammad adalah penyihir dan penyair gila!! Lalu mereka berbuat zhalim dan menyimpang, serta tidak tertunjukkan kepada jalan kebenaran.

AL ISRAA : 49

وَقَالُواْ أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
Terjemah :
Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”
Tafsir :
Orang-orang musyrik berkata, mengingkari bahwa mereka akan dikembalikan sebagai ciptaan yang baru setelah tulang-belulang mereka rusak dan menjadi hancur berkeping-keping : Apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai ciptaan yang baru??

AL ISRAA : 50

قُل كُونُواْ حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا
Terjemah :
Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi,
Tafsir :
Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul, untuk melemahkan mereka : Jadilah kalian sebagai batu atau besi dalam keras dan kekuatannya, jika kalian mampu melakukannya.

AL ISRAA : 51

أَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَا قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُؤُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ قُلْ عَسَى أَن يَكُونَ قَرِيبًا
Terjemah :
atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”,
Tafsir :
Atau jadilah suatu makhluk yang menurut akal kalian mustahil akan dibangkitkan kembali. Maka mereka akan mengatakan sebagai bentuk pengingkaran : Siapa yang akan mengembalikan kami kepada kehidupan setelah kematian?? Katakanlah kepada mereka : Yang akan mengembalikan kalian ialah Allah yang telah menciptakan kalian dari ketiadaan pada pertama kalinya. Ketika mereka mendengar jawaban ini, mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka penuh keheranan sambal mengejek dan mengatakan (sembari menganggap jauh kemungkinannya) : Kapan kebangkitan itu akan terjadi?? Katakanlah : Tahukah kalian bahwa kebangkitan yang kalian pungkiri dan kalian anggap mustahil itu mungkin sudah dekat terjadinya??

AL ISRAA : 52

يَوْمَ يَدْعُوكُمْ فَتَسْتَجِيبُونَ بِحَمْدِهِ وَتَظُنُّونَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلاَّ قَلِيلاً
Terjemah :
yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.
Tafsir :
Pada hari ketika Pencipta kalian memanggil kalian untuk keluar dari kubur, lalu kalian memenuhi perintah Allah dan mematuhi-Nya. Segala puji bagi-Nya dalam segala keadaan. Kalian mengira (karena mencekamnya Hari Kiamat) bahwa kalian tidak berdiam di dunia kecuali sebentar saja, karena demikian lamanya kalian tinggal di akhirat.

AL ISRAA : 53

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِينًا
Terjemah :
Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Tafsir :
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang beriman supaya mereka mengucapkan kata-kata yang baik dalam percakapan mereka. Karena jika mereka tidak melakukan demikian, maka setan akan menimpakan permusuhan, kerusakan dan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata permusuhannya bagi manusia.

AL ISRAA : 54

رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ إِن يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِن يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ وَكِيلاً
Terjemah :
Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Dia akan memberi rahmat kepadamu jika Dia menghendaki dan Dia akan meng adzabmu, jika Dia menghendaki. Dan, Kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka.
Tafsir :
Rabb kalian lebih mengetahui tentang kalian, wahai manusia,. Jika Dia menghendaki, maka Dia merahmati kalian lalu memberi kalian taufik kepada keimanan. Atau jika Dia menghendaki, maka Dia akan mematikan kalian di atas kekafiran, lalu Dia mengadzab kalian. Kami tidak mengutusmu, wahai Rasul, untuk menjadi penjaga bagi mereka, yang mengatur urusan mereka dan membalas perbuatan mereka. Tugasmu hanyalah menyampaikan misi yang dengannya kamu diutus dan menjelaskan jalan yang lurus.

AL ISRAA : 55

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
Terjemah :
Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Tafsir :
Rabbmu, wahai Rasul, lebih mengetahui tentang siapa yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Kami telah melebihkan sebagian Nabi-nabi atas sebagian yang lain dengan berbagai keutamaan, banyak pengikut, dan diturunkan kitab-kitab. Kami berikan kepada Daud kitab Zabur.

AL ISRAA : 56

قُلِ ادْعُواْ الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ فَلاَ يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلاَ تَحْوِيلاً
Terjemah :
Katakanlah: “Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) [856] selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya.”
________________________________________
[856] Apa yang dikatakan mereka tuhan itu ialah, berhala, malaikat, jin dan sebagainya.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik dari kaummu : Sesungguhnya sembahan-sembahan ini yang kalian seru untuk menghilangkan kemudharatan dari kalian tidak mampu melakukan hal itu, tidak mampu memindahkannya dari kalian kepada orang lain, dan tidak mampu pula memindahkannya dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Sebab, yang kuasa atas hal itu adalah Allah semata.
Ayat ini berlaku umum untuk semua yang diseru selain Allah, baik yang sudah mati maupun yang tidak tampak, dari kalangan para Nabi, orang-orang shalih dan selain mereka, dengan lafal istighatsah, doa maupun selainnya. Sebab tidak ada yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah.
Asbabun Nuzul :
Al-Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Mas”ud berkata : Ada beberapa orang manusia menyembah beberapa orang dari jin, jin masuk Islam sementara orang-orang itu tetap berpegang kepada agama mereka, maka Allah menurunkan ayat 56 ini.

AL ISRAA : 57

أُولَـئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
Terjemah :
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka [857] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.
________________________________________
[857] Maksudnya: Nabi Isa u, para malaikat dan “Uzair yang mereka sembah itu menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah.
Tafsir :
Orang-orang yang diseru orang-orang musyrik, yaitu nabi-nabi, orang-orang shalih dan malaikat, di samping Allah, mereka sendiri berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Rabb mereka dengan amal-amal shalih yang mereka sanggupi, mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut terhadap adzab-Nya. Sesungguhnya adzab Rabbmu adalah sesuatu yang harus diwaspadai dan ditakuti oleh para hamba.

AL ISRAA : 58

وَإِن مَّن قَرْيَةٍ إِلاَّ نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًا شَدِيدًا كَانَ ذَلِك فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا
Terjemah :
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).
Tafsir :
Allah memberi ancaman kepada orang-orang kafir bahwa tidak ada suatu negeri pun yang kafir lagi mendustakan para Rasul, melainkan Allah akan menimpakan hukuman-Nya terhadapnya dengan kebinasaan di dunia sebelum Hari Kiamat, atau dengan adzab yang keras terhadap penduduknya. Ini adalah ketetapan yang telah dituliskan Allah dan qadha yang telah ditentukan-Nya yang sudah pasti akan terjadi, dan ini tertulis dalam al-Lauhul Mahfuzh.

AL ISRAA : 59

وَمَا مَنَعَنَا أَن نُّرْسِلَ بِالآيَاتِ إِلاَّ أَن كَذَّبَ بِهَا الأَوَّلُونَ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُواْ بِهَا وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلاَّ تَخْوِيفًا
Terjemah :
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu [858]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
________________________________________
[858] Maksudnya: Allah menetapkan bahwa orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti yang diberikan kepada Rasul-rasul-Nya yang dahulu, akan dimusnahkan. Orang-orang Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad r supaya diturunkan pula kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada mereka, karena kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.
Tafsir :
Tidak ada yang bias menghalangi Kami untuk menurunkan mukjizat yang diminta orang-orang kafir, melainkan pendustaan umat-umat sebelum mereka. Allah telah mengabulkan permintaan mereka, tapi mereka mendustakan lalu mereka binasa. Kami telah berikan kepada Tsamud (mereka adalah kaum Nabi Shalih) mukjizat yang nyata, yaitu unta betina, tetapi mereka mengingkari mukjizat itu, maka Kami binasakan mereka. Kami tidak mengutus para Rasul dengan membawa tanda-tanda, pelajaran-pelajaran dan mukjizat-mukjizat yang Kami letakkan di tangan mereka, melainkan untuk menakut-nakuti para hamba, agar mereka mengambil pelajaran dan mengingat.
Asbabun Nuzul :
Al-Hakim, ath-Thabrani dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Pendudk Mekkah meminta kepada Nabi صلی الله عليه وسلم agar menjadikan bukit Shafa emas, agar gunung disingkirkan dari mereka sehingga mereka bisa bercocok tanam, maka dikatakan kepada Nabi صلی الله عليه وسلم : Jika kamu berkenan maka bersabarlah menghadapi mereka, atau kamu memberikan apa yang mereka inginkan, tetapi jika mereka tetap kafir maka mereka akan dibinasakan seperti orang-orang sebelum mereka. Nabi صلی الله عليه وسلم menjawab : Aku bersabar. Maka Allah menurunkan ayat 59 ini.

AL ISRAA : 60

وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِالنَّاسِ وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلاَّ فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي القُرْآنِ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلاَّ طُغْيَانًا كَبِيرًا
Terjemah :
Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: “Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia”. Dan Kami tidak menjadikan mimpi [859] yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Qur”an [860]. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
________________________________________
[859] Mimpi adalah terjemah dari kata “Ar Ru”ya” dalam ayat ini maksudnya ialah mimpi tentang perang Badar yang dialami Rasulullah r sebelumnya peristiwa perang Badar itu terjadi. Banyak pula ahli-ahli tafsir menterjemahkan kata “ar ru”ya” tersebut dengan “penglihatan” yang maksudnya: penglihatan yang dialami Rasulullah r di waktu malam Isra dan Mi”raj.
[860] Ialah pohon zaqqum yang tersebut dalam ayat 62 sampai dengan 65 surat As Shaffat.
Tafsir :
Ingatlah, wahai Rasul, ketika Kami berkata kepadamu : Sesungguhnya Rabbmu meliputi manusia dengan ilmu dan kuasa-Nya. Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu secara kasat mata pada malam Isra dan Mi”raj berupa keajaiban makhluk ciptaan melainkan sebagai ujian bagi manusia, agar bisa diketahui yang kafir di antara mereka dari yang beriman. Kami tidak menjadikan pohon Zaqqum terkutuk yang disebutkan dalam al-Qur”an melainkan sebagai ujian bagi manusia. Kami menakut-nakuti orang-orang musyrik dengan aneka macam adzab dan tanda-tanda,tetapi intimidasi tersebut tidak menambah mereka kecuali semakin larut dalam kekafiran dan kesesatan.
Asbabun Nuzul :
Abu Ya”la meriwayatkan dari Ummu Hani” bahwa ketika Nabi صلی الله عليه وسلم Isra, beliau menceritakannya kepada beberapa orang Quraisy dan mereka menghinanya, mereka menuntut bukti, maka Nabi صلی الله عليه وسلم menjelaskan kepada mereka tentang Baitul Maqdis, beliau menyebutkan kepada mereka kisah kafilah dagang mereka, maka al-Walid bin al-Mughirah berkata : Ini adalah seorang ahli sihir. Maka Allah menurunkan ayat 60 ini. Hadits senada diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari al-Hasan.

AL ISRAA : 61

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلآئِكَةِ اسْجُدُواْ لآدَمَ فَسَجَدُواْ إَلاَّ إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا
Terjemah :
Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu semua kepada Adam”, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”
Tafsir :
Ingatlah perkataan Kami kepada malaikat : Bersujudlah kepada Adam sebagai penghormatan dan pemuliaan. Maka, mereka semua bersujud kecuali Iblis. Ia menolak bersujud sambil berkata sebagai bentuk pengingkaran dan penolakan : Apakah aku akan bersujud kepada orang yang lemah ini yang diciptakan dari tanah??

AL ISRAA : 62

قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَـذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إَلاَّ قَلِيلاً
Terjemah :
Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.
Tafsir :
Iblis berkata dengan lancing kepada Allah dan kafir kepada-Nya : Apakah Engkau lihat makhluk yang Engkau istimewakan disbanding aku?? Jika Engkau biarkan aku hidup hingga Hari Kiamat, sungguh aku benar-benar kuasai keturunannya dengan cara menyesatkan dan merusakkannya, kecuali orang-orang yang ikhlas di antara mereka dalam keimanan, dan mereka itu sedikit.

AL ISRAA : 63

قَالَ اذْهَبْ فَمَن تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَآؤُكُمْ جَزَاء مَّوْفُورًا
Terjemah :
Tuhan berfirman: “Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
Tafsir :
Allah berfirman mengancam Iblis dan pengikutnya : Pergilah, barangsiapa di antara keturunan Adam yang mengikutimu lalu menaatimu,maka hukumanmu dan hukuman mereka sudah cukup di Neraka Jahnam.

AL ISRAA : 64

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَوْلادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُورًا
Terjemah :
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka [861].
________________________________________
[861] Maksud ayat ini ialah Allah memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. Tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.
Tafsir :
Anggaplah ringan semua orang yang bisa kamu anggap ringan di antara mereka, dengan mengajaknya untuk bermaksiat kepada-Ku, dan kerahkanlah terhadap mereka semua yang kamu sanggupi berupa pasukanmu yang berkendara dan berjalan kaki. Jadikanlah untuk dirimu berserikat dalam harta mereka, dengan mereka mencarinya dari keharaman, dan berserikat dalam anak-anak dengan menghias-hiasi zina, kemaksiatan dan menyelisihi perintah-perintah Allah sehingga banyak kedurhakaan dan kerusakan. Janjikan para pengikutmu dari keturunan Adam dengan janji-janji dusta, karena semua janji setan itu batil dan tipu daya.

AL ISRAA : 65

إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلاً
Terjemah :
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga”.
Tafsir :
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang beriman lagi ikhlas yang menaati-Ku, kamu tidak memiliki kuasa untuk menyesatkan mereka. Cukuplah Rabbmu, wahai Nabi, sebagai Pelindung dan Penjaga bagi orang-orang mukmin dari tipu daya setan.

AL ISRAA : 66

رَّبُّكُمُ الَّذِي يُزْجِي لَكُمُ الْفُلْكَ فِي الْبَحْرِ لِتَبْتَغُواْ مِن فَضْلِهِ إِنَّهُ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Terjemah :
Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.
Tafsir :
Rabb kalian, wahai manusia, Dia-lah yang menjalankan kapal-kapal di lautan, agar kalian mencari rizki Allah dalam perjalanan dan perniagaan kalian. Sesungguhnya Allah itu Maha Penyayang kepada para hamba-Nya.

AL ISRAA : 67

وَإِذَا مَسَّكُمُ الْضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلاَّ إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الإِنْسَانُ كَفُورًا
Terjemah :
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.
Tafsir :
Apabila kalian ditimpa kesusahan di lautan hingga kalian hampir tenggelam dan binasa, maka hilanglah dari kalian sembahan-sembahan yang dulu kalian sembah, dan kalian hanya mengingat Allah Yang Mahakuasa semata, agar Dia menolong dan menyelamatkan kalian. Kalian pun tulus kepada-Nya dalam memohon pertolongan dan bantuan, lalu Dia membantu dan menyelamatkan kalian. Tatkala Dia telah menyelamatkan kalian ke daratan, maka kalian berpaling dari keimanan, keikhlasan, dan amal shalih. Ini akibat kejahilan dan kekafiran manusia. Dan manusia itu sangat ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah.

AL ISRAA : 68

أَفَأَمِنتُمْ أَن يَخْسِفَ بِكُمْ جَانِبَ الْبَرِّ أَوْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ثُمَّ لاَ تَجِدُواْ لَكُمْ وَكِيلاً
Terjemah :
Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkir balikkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindungpun bagi kamu,
Tafsir :
Apakah kalian lalai, wahai manusia, dari adzab Allah, lalu kalian merasa aman dari ditenggelamkan ke dalam tanah, atau Allah menghujani kalian dengan batu dari langit untuk membinasakan kalian, kemudian kalian tidak mendapati seorang pun yang bisa melindungi kalian dari adzab-Nya??

AL ISRAA : 69

أَمْ أَمِنتُمْ أَن يُعِيدَكُمْ فِيهِ تَارَةً أُخْرَى فَيُرْسِلَ عَلَيْكُمْ قَاصِفا مِّنَ الرِّيحِ فَيُغْرِقَكُم بِمَا كَفَرْتُمْ ثُمَّ لاَ تَجِدُواْ لَكُمْ عَلَيْنَا بِهِ تَبِيعًا
Terjemah :
atau apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) Kami.
Tafsir :
Ataukah kalian merasa aman, wahai manusia, terhadap Rabb kalian, sedangkan kalian kafir kepada-Nya, bila Rabb kalian akan mengembalikan kalian ke laut sekali lagi, lalu Dia mengirimkan kepada kalian angin yang sangat kencang yang memporak-porandakan semua yang diterjangnya, lantas Dia menenggelamkan kalian disebabkan kekafiran kalian. Kemudian kamu tidak mendapati pada Kami pertolongan dan tuntutan apa pun untuk kalian. Sesungguhnya Allah tidak menzhalimi kalian walaupun seberat dzarrah??

AL ISRAA : 70

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً
Terjemah :
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan [862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
________________________________________
[862] Maksudnya: Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di lautan untuk memperoleh penghidupan.
Tafsir :
Sesungguhnya Kami telah muliakan keturunan Adam dengan akal dan diutusnya para Rasul. Kami mudahkan untuk mereka semua yang ada di alam semesta, dan Kami mudahkan untuk mereka binatang di daratan dan bahtera di lautan untuk mengusung mereka. Kami beri mereka rizki dari makanan dan minuman yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang besar atas kebanyakan makhluk.

AL ISRAA : 71

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُوْلَـئِكَ يَقْرَؤُونَ كِتَابَهُمْ وَلاَ يُظْلَمُونَ فَتِيلاً
Terjemah :
(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
Tafsir :
Ingatlah, wahai Rasul, hari kebangkitan sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, ketika Allah menyeru setiap kelompok manusia bersama pemimpin mereka yang dulu mereka ikuti semasa di dunia. Barangsiapa yang shalih di antara mereka dan buku catatan amalannya diberikan di tangan kanannya, maka mereka membaca buku catatan kebaikan mereka itu dengan riang gembira, dan mereka tidak dikurangi pahala amal shalih mereka sedikit pun, meskipun seukuran benang yang ada dalam belahan biji.

AL ISRAA : 72

وَمَن كَانَ فِي هَـذِهِ أَعْمَى فَهُوَ فِي الآخِرَةِ أَعْمَى وَأَضَلُّ سَبِيلاً
Terjemah :
Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).
Tafsir :
Barangsiapa yang di dunia ini buta hatinya dari bukti-bukti kekuasaan Allah, lalu Dia tidak beriman kepada ajaran yang di bawa oleh Rasul Muhammad صلی الله عليه وسلم, maka pada Hari Kiamat kelak ia akan lebih buta dari meniti jalan surga, dan lebih tersesat jalan dari hidayah dan petunjuk.

AL ISRAA : 73

وَإِن كَادُواْ لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذًا لاَّتَّخَذُوكَ خَلِيلاً
Terjemah :
Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentu|ah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang musyrik hampir saja memalingkan kamu, wahai Rasul, dari al-Qur”an yang Allah turunkan kepadamu, agar kamu mengada-adakan atas nama Kami selain apa yang Kami wahyukan kepadamu. Sekiranya kamu melakukan apa yang mereka inginkan, tentulah mereka menjadikanmu sebagai sahabat setia.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Mardawaih dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari jalan Ishaq dari Muhammad bin Abu Muhammad dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata : Umayyah bin Khalaf, Abu Jahal bin Hisyam dan beberapa orang Quraisy datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم, mereka berkata : Wahai Muhammad, kemarilah, usap-usaplah Tuhan-Tuhan kami dan kami akan masuk ke dalam agamamu. Rasulullah صلی الله عليه وسلم sendiri merasa berat berpisah dengan kaumnya dan sangat ingin mereka masuk Islam, maka beliau pun melunak, maka Allah menurunkan ayat 73-75 ini.
Abusy Syaikh meriwayatkan dari Said bin Jubair berkata : Rasulullah صلی الله عليه وسلم menerima Hajar Aswad, mereka berkata : Kami tidak membiarkanmu menerima sehingga kamu juga mau menerima Tuhan-Tuhan kami. Rasulullah صلی الله عليه وسلم berkata : Tidak mengapa aku melakukannya karena Allah mengetahui sebaliknya dariku. Maka ayat 73-75 ini turun. Dia meriwayatkan senada dari Ibnu Syihab.

AL ISRAA : 74

وَلَوْلاَ أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلاً
Terjemah :
Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,
Tafsir :
Seandainya Kami tidak meneguhkanmu di atas kebenaran, dan melindungimu dari menyetujui mereka, niscaya kamu hampir cenderung kepada mereka berkenaan dengan usulan mereka kepadamu, karena begitu kuatnya tipu daya dan perencanaan mereka, dan begitu sangatnya kamu menginginkan hidayah untuk mereka.

AL ISRAA : 75

إِذاً لَّأَذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لاَ تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا
Terjemah :
kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami.
Tafsir :
Seandainya kamu, wahai Rasul, agak cenderung kepada orang-orang muysrik itu berkenaan dengan apa yang mereka minta, kalau begitu Kami benar-benar rasakan kepadamu adzab kehidupan yang berlipat ganda di dunia dan adzab kematian yang berlipat ganda di akhirat. Hal itu karena kesempurnaan nikmat Allah atasmu dan kesempurnaan pengetahuanmu akan Rabbmu. Kemudian kamu tidak akan mendapati seorang pun yang dapat menolongmu dan menghalangi adzab Kami darimu.

AL ISRAA : 76

وَإِن كَادُواْ لَيَسْتَفِزُّونَكَ مِنَ الأَرْضِ لِيُخْرِجوكَ مِنْهَا وَإِذًا لاَّ يَلْبَثُونَ خِلافَكَ إِلاَّ قَلِيلاً
Terjemah :
Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja [863].
________________________________________
[863] Maksudnya: kalau sampai terjadi Nabi Muhammad r diusir, oleh penduduk Mekah, niscaya mereka tidak akan lama hidup di dunia, dan Allah segera akan membinasakan mereka. Hijrah Nabi Muhammad r ke Madinah bukan karena pengusiran kaum Quraisy, melainkan semata-mata karena perintah Allah.
Tafsir :
Sungguh orang-orang kafir hampir mengusirmu dari Makkah dengan cara mereka mengganggumu. Seandainya mereka mengusirmu darinya, maka mereka tidak akan berdiam di sana setelah kepergianmu melainkan sebentar saja, hingga mereka ditimpa adzab yang disegerakan.

AL ISRAA : 77

سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا وَلاَ تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلاً
Terjemah :
(Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu [864] dan tidak akan kamu dapati perobahan bagi ketetapan Kami itu.
________________________________________
[864] Maksudnya: tiap-tiap umat yang mengusir rasul pasti akan dibinasakan Allah. Demikian itulah sunnah (ketetapan) Allah I
Tafsir :
Itu sunnatullah yang menetapkan tentang dibinasakannya umat yang mengusir rasul mereka dari tengah-tengah mereka, dan kamu tidak mendapati, wahai Rasul, perubahan pada sunnah Kami. Jadi janji Kami tidak akan pernah Kami selisihi.

AL ISRAA : 78

أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Terjemah :
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh [865]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
________________________________________
[865] Ayat ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima. Tergelincir matahari untuk waktu shalat Zhuhur dan Ashar, gelap malam untuk waktu Magrib dan Isya.
Tafsir :
Dirikanlah shalat dengan sempurna sejak waktu matahari tergelincir di siang hari sampai waktu gelap malam. Masuk dalam kategorinya ialah shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Dirikanlah pula shalat Shubuh, dan panjangkanlah bacaannya. Sesungguhnya shalat Shubuh itu dihadiri malaikat malam dan malaikat siang.

AL ISRAA : 79

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Terjemah :
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
Tafsir :
Bangunlah, hai Nabi, dari tidurmu pada sebagian malam, lalu bacalah al-Qur”an dalam shalat malam, agar shalat malam itu menjadi tambahan bagimu dalam meninggikan kedudukan dan derajat. Mudah-mudahan Rabbmu membangkitkanmu sebagai pemberi syafaat bagi umat manusia pada Hari Kiamat, agar Allah merahmati mereka dari situasi dan kondisi yang sedang mereka alami, dan agar kamu menempati tempat di mana kamu dipuji oleh orang-orang terdahulu dan terkemudian.

AL ISRAA : 80

وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلْطَانًا نَّصِيرًا
Terjemah :
Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong [866].
________________________________________
[866] Maksudnya: memohon kepada Allah supaya kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari ria dan dari sesuatu yang merusakkan pahala. Ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi supaya berhijrah dari Mekah ke Madinah. Dan ada juga yang menafsirkan: memohon kepada Allah Isupaya kita memasuki kubur dengan baik dan keluar daripadanya waktu hari-hari berbangkit dengan baik pula.
Tafsir :
Katakanlah : Wahai Rabb-ku, masukkanlah aku dalam perkara yang itu baik bagiku dengan masuk yang benar, dan keluarkanlah aku dalam perkara yang buruk bagiku dengan keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu hujjah (argumen) yang kukuh, yang dengannya Engkau menolongku atas semua orang yang menyelisihiku.

AL ISRAA : 81

وَقُلْ جَاء الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Terjemah :
Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik : Islam telah datang dan kemusyrikan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu tidak akan tetap dan kukuh, tetapi kebenaranlah yang kukuh lagi tetap yang tidak akan lenyap.

AL ISRAA : 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا
Terjemah :
Dan Kami turunkan dari Al Qur”an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur”an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Tafsir :
Kami turunkan dari ayat-ayat al-Qur”an yang agung apa yang dapat menyembuhkan hati dari penyakit, seperti ragu-ragu, nifak dan kejahilan, apa yang dapat menyembuhkan badan, dengan cara meruqyahnya dengannya, dan apa yang menjadi sebab diperolehnya rahmat Allah dengan keimanan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur”an ini tidak menambah orang-orang kair ketika mendengarnya, melainkan kekafiran dan kesesatan, karena mereka mendustakannya dan tidak mengimaninya.

AL ISRAA : 83

وَإِذَآ أَنْعَمْنَا عَلَى الإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَؤُوسًا
Terjemah :
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
Tafsir :
Apabila Kami berikan kenikmatan kepada manusia berupa harta, kesehatan dan semacamnya, niscaya ia berpaling dan menjauh dari ketaatan kepada Rabbnya. Apabila ia ditimpa kesusahan berupa kefakiran atau penyakit, maka ia sangat berputus asa; karena ia tidak yakin dengan karunia Allah. Kecuali siapa yang dilindungi Allah dalam dua keadaan yaitu senang dan susahnya.

AL ISRAA : 84

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلاً
Terjemah :
Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya [867] masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
________________________________________
[867] Termasuk dalam pengertian “keadaan” disini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada manusia : Tiap-tiap orang dari kalian bebruat menurut keadaan yang patut baginya. Karena Rabb kalian lebih tahu siapakah yang lebih lurus jalannya kepada kebenaran.

AL ISRAA : 85

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
Terjemah :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
Tafsir :
Orang-orang kafir bertanya kepadamu tentang hakikat ruh, sebagai bentuk penentangan, maka jawablah bahwa hakikat dan keadaan (ihwal) ruh itu termasuk urusan yang hanya Allah semata yang mengetahuinya. Kalian dan semua manusia tidak diberi pengetahuan kecuali sedikit.
Asbabun Nuzul :
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Mas”ud berkata : Aku berjalan bersama Nabi صلی الله عليه وسلم di Madinah, beliau memegang pelepah kurma, beliau melewati beberapa orang Yahudi, maka sebagian berkata kepada yang lain : Bertanyalah kepadanya : Mereka berkata : Katakan kepada kami tentang ruh?? Maka Nabi صلی الله عليه وسلم berdiri sesaat, beliau mengangkat kepalanya, maka aku mengetahui bahwa wahyu turun kepadanya sampai wahyu naik, lalu Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda dengan ayat 85 ini.

AL ISRAA : 86

وَلَئِن شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ ثُمَّ لاَ تَجِدُ لَكَ بِهِ عَلَيْنَا وَكِيلاً
Terjemah :
Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembelapun terhadap Kami,
Tafsir :
Sungguh jika Kami menghendaki untuk menghapus al-Qur”an dari hatimu, niscaya Kami mampu melakukan hak itu, kemudian kamu tidak mendapati bagi dirimu seorang penolongpun yang bisa menghalangi Kami dari melakukan hal itu, atau mengembalikan al-Qur”an padamu.

AL ISRAA : 87

إِلاَّ رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ إِنَّ فَضْلَهُ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًا
Terjemah :
kecuali karena rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya karunia-Nya atasmu adalah besar.
Tafsir :
Tetapi Allah merahmatimu, lalu Dia mengukuhkannya dalam hatimu. Sesungguhnya karunia-Nya atasmu adalah sangat besar. Dia telah memberikan kepadamu al-Qur”an yang agung ini, tempat yang terpuji dan selainnya, yang tidak diberikan kepada seorang pun dari makhluk-Nya.

AL ISRAA : 88

قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُواْ بِمِثْلِ هَـذَا الْقُرْآنِ لاَ يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Terjemah :
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur”an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.
Tafsir :
Katakanlah : Seandainya manusia dan jin bersepakat untuk mencoba mendatangkan yang serupa dengan al-Qur”an yang bermukjizat ini, niscaya mereka tidak akan mampu mendatangkan yang serupa dengan balaghah, makna-makna, dan hukum-hukum al-Qur”an, sekalipun mereka tolong menolong dan bahu membahu atas perkara itu.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalan Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata : Salam bin Misykam bersama beberapa orang Yahudi yang dia sebutkan namanya datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم , mereka berkata : Bagaimana kami mau mengikutimu sementara kamu telah meninggalkan kiblat kami dan apa yang kamu bawa tidak singkron seperti singkronnya Taurat?? Turunkanlah kepada kami sebuah kitab yang kami ketahui, jika tidak maka kami akan menghadirkan seperti apa yang kamu hadirkan. Maka Allah menurunkan ayat 88 ini.

AL ISRAA : 89

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِي هَـذَا الْقُرْآنِ مِن كُلِّ مَثَلٍ فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلاَّ كُفُورًا
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur”an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).
Tafsir :
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan dan meragamkan kepada manusia dalam al-Qur”an ini dari tiap-tiap perumpamaan yang semestinya diambli pelajaran; yang dengan itu dijadikan sebagai hujjah atas mereka, agar mereka mengikutinya dan mengamalkannya. Namun, kebanyakan manusia tidak mau kecuali sangat mengingkari kebenaran dan mengingkari hujjah-hujjah dan bukti-bukti Allah.

AL ISRAA : 90

وَقَالُواْ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الأَرْضِ يَنبُوعًا
Terjemah :
Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,
Tafsir :
Ketika al-Qur”an telah melemahkan orang-orang kafir dan mengalahkan mereka, maka mereka menuntut mukjizat yang sejalan dengan hawa nafsu mereka seraya mengatakan : Kami tidak akan percaya kepadamu, wahai Muhammad, dan melaksanakan apa yang kamu katakana hingga kamu bisa memancarkan mata air yang mengalir untuk kami dari bumi Makkah.

AL ISRAA : 91

أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِّن نَّخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الأَنْهَارَ خِلالَهَا تَفْجِيرًا
Terjemah :
atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,
Tafsir :
Atau kamu mempunyai sebuah kebun yang di dalamnya terdapat macam-macam pohon kurma dan anggur, serta kamu adakan sungai-sungai yang mengalir deras di tengah-tengah kebun tersebut.

AL ISRAA : 92

أَوْ تُسْقِطَ السَّمَاء كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِيَ بِاللّهِ وَالْمَلآئِكَةِ قَبِيلاً
Terjemah :
atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.
Tafsir :
Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping pada kami sebagaimana yang kamu sangka, atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat kepada kami, lalu kami bisa menyaksikannya dengan berhadap-hadapan dan secara langsung.

AL ISRAA : 93

أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِّن زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَى فِي السَّمَاء وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّى تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَّقْرَؤُهُ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنتُ إَلاَّ بَشَرًا رَّسُولاً
Terjemah :
Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca”. Katakanlah: “Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?”
Tafsir :
Atau kamu mempunyai rumah dari emas, atau kamu naik pada tangga-tangga menuju langit, dan kiami tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu kembali dengan membawa kitab dari Allah yang terbuka yang bisa kami baca padanya bahwa engkau benar-benar utusan Allah. Katakanlah, wahai Rasul, karena heran dengan tuntutan orang-orang kafir itu : Mahasuci Rabbku!! Bukankah aku ini hanyalah salah seorang hamba-Nya yang menyampaikan risalah-Nya?? Maka bagaimana mungkin aku sanggup memenuhi tuntutan kalian??

AL ISRAA : 94

وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَن يُؤْمِنُواْ إِذْ جَاءهُمُ الْهُدَى إِلاَّ أَن قَالُواْ أَبَعَثَ اللّهُ بَشَرًا رَّسُولاً
Terjemah :
Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasuI?”
Tafsir :
Tidakkah yang menghalangi orang-orang kafir dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta menaati keduanya, ketika telah datang kepada mereka penjelasan yang cukup dari sisi Allah, melainkan kata-kata mereka, karena kejahilan dan pengingkaran : Apakah Allah telah mengutus seorang Rasul dari jenis manusia??

AL ISRAA : 95

قُل لَّوْ كَانَ فِي الأَرْضِ مَلآئِكَةٌ يَمْشُونَ مُطْمَئِنِّينَ لَنَزَّلْنَا عَلَيْهِم مِّنَ السَّمَاء مَلَكًا رَّسُولاً
Terjemah :
Katakanlah: “Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul”.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, sebagai bantahan terhadap orang-orang musyrik yang mengingkari Rasul itu dari jenis manusia : Seandainya di bumi ada malaikat-malaikat yang berjalan di permukaannya dengan tenang, niscaya Kami telah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari jenis mereka. Tetapi penduduk bumi adalah manusia, dan Rasul yang diutus kepada mereka sudah sepatutnya dari jenis mereka, agar mereka bisa berbincang-bincang dengannya dan memahami perkataannya.

AL ISRAA : 96

قُلْ كَفَى بِاللّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
Terjemah :
Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.
Tafsir :
Katakanlah kepada mereka : Cukuplah Allah sebagai saksi antara aku dengan kalian atas kebenaranku dan kebenaran kenabianku. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui ihwal para hamba-Nya, lagi Maha Melihat perbuatan mereka, dan Dia akan membalas mereka atas perbuatan tersebut.

AL ISRAA : 97

وَمَن يَهْدِ اللّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاء مِن دُونِهِ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا مَّأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
Terjemah :
Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.
Tafsir :
Barangsiapa yang ditunjukkan Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, lalu ditelantarkan dan diserahkan-Nya kepada diri-Nya, maka tiada yantg dapat memberinya petunjuk selain Allah. Orang-orang yang sesat itu akan dibangkitkan Allah pada Hari Kiamat, dan dikumpulkan dengan diseret pada muka mereka dalam keadaan tidak bisa melihat, tidak bisa bicara, dan tidak bisa mendengar. Tempat kembali mereka adalah ke Neraka Jahanam yang menyala-nyala. Setiapkali nyalanya tenang dan apinya padam, maka Kami tambahkan kepada mereka api yang menyala-nyala.

AL ISRAA : 98

ذَلِكَ جَزَآؤُهُم بِأَنَّهُمْ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا وَقَالُواْ أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
Terjemah :
Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (karena mereka) berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”
Tafsir :
Adzab yang telah diterangkan ini adalah hukuman bagi orang-orang musyrik; dikarenakan mereka kafir kepada ayat-ayat dan keterangan-keterangan Allah, mendustakan rasul-rasul-Nya yang menyeru mereka supaya beribadah kepada-Nya, dan perkataan mereka sebagai bentuk pengingkaran (ketika mereka diperintahkan agar mempercayai kebangkitan) : Apakah apabila kami telah mati, dan kami telah menjadi tulang belulang yang rusak dan bagian-bagian yang hancur, kami akan dibangkitkan setelah itu sebagai ciptaan yang baru??

AL ISRAA : 99

أَوَلَمْ يَرَوْاْ أَنَّ اللّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلاً لاَّ رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إَلاَّ كُفُورًا
Terjemah :
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu [868] bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran.
________________________________________
[868] Maksudnya: waktu mereka mati atau waktu mereka dibangkitkan.
Tafsir :
Apakah orang-orang musyrik itu lalai, lalu mereka tidak memperhatikan dan tidak mengetahui bahwa Allah yang telah menciptakan langit dan bumi berikut makhluk-makhluk yang ada di dalamnya dengan tanpa contoh sebelumnya, kuasa menciptakan yang semisal dengan mereka setelah kebinasaan mereka?? Allah menetapkan bagi orang-orang musyrik itu waktu tertentu untuk kematian dan adzab mereka, yang tidak diragukan lagi bahwa itu akan datang kepada mereka. Kendatipun kebenaran dan bukti-buktinya sudah jelas, namun orang-orang kafir itu menolak kecuali mengingkari agama Allah.

AL ISRAA : 100

قُل لَّوْ أَنتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَّأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الإِنفَاقِ وَكَانَ الإنسَانُ قَتُورًا
Terjemah :
Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. Dan adalah manusia itu sangat kikir.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik : Seandainya kalian memiliki perbendaharaan rahmat Rabbku yang tidak akan habis, niscaya kalian bakhil dengannya, lalu kalian tidak memberikannya kepada selain kalian karena takut habis sehingga kalian menjadi fakir. Dan watak manusia itu sangat bakhil dengan apa yang ada di tangannya, kecuali siapa yang dilindungi Allah dengan keimanan.

AL ISRAA : 101

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ فَاسْأَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءهُمْ فَقَالَ لَهُ فِرْعَونُ إِنِّي لَأَظُنُّكَ يَا مُوسَى مَسْحُورًا
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mu”jizat yang nyata [869], maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir”aun berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir”.
________________________________________
[869] Mukjizat yang sembilan itu ialah: tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, taupan, laut, dan bukit Thur.
Tafsir :
Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Sembilan mukjizat nyata yang membuktikan kebenaran kenabiannya, yaitu : tongkat, tangan (yang bercahaya putih), tahun-tahun kekeringan, berkurangnya hasil tanaman, banjir, belalang, kutu, katak dan darah. Bertanyalah, wahai Rasul, kepada orang-orang Yahudi dengan pertanyaan untuk meminta pengakuan, ketika Musa datang kepada para pendahulu mereka dengan membawa mukijzat-mukjizat-Nya yang jelas, lalu Fir”aun berkata kepada Musa : Sesungguhnya aku menyangkamu, hai Musa, sebagai penyiir, yang tertipu lagi terkalahkan akalmu, karena perbuatan-perbuatan aneh yang kamu lakukan.

AL ISRAA : 102

قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنزَلَ هَـؤُلاء إِلاَّ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ بَصَآئِرَ وَإِنِّي لَأَظُنُّكَ يَا فِرْعَونُ مَثْبُورًا
Terjemah :
Musa menjawab: “Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir”aun, seorang yang akan binasa”.
Tafsir :
Musa membantahnya : Sesungguhnya kamu telah yakin, hai Fir”aun, bahwa tiada yang menurunkan sembilan mukjizat yang membuktikan kebenaran kenabianku itu, kecuali Rabb langit dan bumi; agar hal itu menjadi bukti-bukti yang bisa dijadikan sebagai argument oleh orang-orang yang berakal atas keesaan Allah dalam rububiyyah dan ulihiyyah-Nya. Sesungguhnya, aku benar-benar yakin bahwa kamu, hai Fir”aun, adalah seorang yang binasa, terlaknat, lagi terkalahkan.

AL ISRAA : 103

فَأَرَادَ أَن يَسْتَفِزَّهُم مِّنَ الأَرْضِ فَأَغْرَقْنَاهُ وَمَن مَّعَهُ جَمِيعًا
Terjemah :
Kemudian (Fir”aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikut-pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu, maka Kami tenggelamkan dia (Fir”aun) serta orang-orang yang bersama-sama dia seluruhnya,
Tafsir :
Lalu Fir”aun bermaksud mengganggu Musa dan mengusirnya bersama Bani Israil dari negeri Mesir, maka Kami tenggelamkan dia bersama pasukan yang menyertainya di lautan sebagai hukuman bagi mereka.

AL ISRAA : 104

وَقُلْنَا مِن بَعْدِهِ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ اسْكُنُواْ الأَرْضَ فَإِذَا جَاء وَعْدُ الآخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا
Terjemah :
dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: “Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu )”.
Tafsir :
Dan Kami berfirman sesudah kebinasaan Bani Israil : Berdiamlah di bumi Syam. Apabila tiba Hari Kiamat, maka Kami akan datangkan kalian semua dari kubur kalian ke tempat penghisaban.

AL ISRAA : 105

وَبِالْحَقِّ أَنزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
Terjemah :
Dan Kami turunkan (Al Qur”an) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Qur”an itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
Tafsir :
Dengan kebenaranlah Kami turunkan al-Qur”an ini kepada Muhammad صلی الله عليه وسلم , untuk memerintah dan melarang para hamba, menjanjikan pahala dan siksa kepada mereka. Dan demikian pula, al-Qur”an turun dengan benar, adil, dan terjaga dari penyelewengan dan perubahan. Kami tidak mengutusmu, wahai Rasul, melainkan sebagai pembawa berita gembira dengan surga dan pemberi peringatan dengan neraka terhadap siapa yang durhaka dan kafir.

AL ISRAA : 106

وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
Terjemah :
Dan Al Qur”an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.
Tafsir :
Kami turunkan kepadamu, wahai Rasul, al-Qur”an yang Kami jelaskan, Kami tetapkan, dan Kami uraikan, untuk membedakan antara petunjuk dengan kesesatan, kebenaran dengan kebatilan; agar kamu membacakannya kepada manusia dengan perlahan-lahan. Kami menurunkannya secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, sesuai peristiwa dan tuntutan keadaan.

AL ISRAA : 107

قُلْ آمِنُواْ بِهِ أَوْ لاَ تُؤْمِنُواْ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُواْ الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ سُجَّدًا
Terjemah :
Katakanlah: “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur”an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orag-orang yang mendustakan itu : Berimanlah kepada al-Qur”an atau janganlah beriman; karena keimanan kalian tidak menambah kesempurnaaannya, dan pendustaan kalian tidak membuatnya berkurang kesempurnaannya. Sesungguhnya para ulama yang diberi kitab-kitab terdahulu sebelum al-Qur”an, dan mereka mengetahui hakikat wahyu, apabila al-Qur”an dibacakan kepada mereka, maka mereka khusyu lalu bersujud dengan wajah mereka, karena mengagungkan Allah dan bersyukur kepada-Nya.

AL ISRAA : 108

وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولاً
Terjemah :
dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi”.
Tafsir :
Orang-orang yang diberi ilmu itu mengatakan, ketika mendengar al-Qur”an : Mahasuci Rabb kami dan Dia terbebas dari sifat-sifat yang diberikan oleh orang-orang musyrik kepada-Nya. Janji Allah berupa pahala dan siksa tidak lain pasti akan terjadi.

AL ISRAA : 109

وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
Terjemah :
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu.
Tafsir :
Mereka bersujud dengan wajah mereka sambil menangis karena terkesan dengan pesan-pesan al-Qur”an, dan menyimak al-Qur”an berikut pesan-pesannya membuat mereka semakin tunduk kepada perintah Allah dan keagungan kekuasaan-Nya.

AL ISRAA : 110

قُلِ ادْعُواْ اللّهَ أَوِ ادْعُواْ الرَّحْمَـنَ أَيًّا مَّا تَدْعُواْ فَلَهُ الأَسْمَاء الْحُسْنَى وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً
Terjemah :
Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya [870] dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”.
________________________________________
[870] Maksudnya janganlah membaca ayat Al Qur”an dalam shalat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma”mum.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik kaummu yang mengingkari doa yang kamu panjatkan, dengan mengucapkan, ya Allah, ya Rahman. Berdoalah kepada Allah, atau berdoalah kepada ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja dari nama-nama-Nya yang kalian seru, maka sesungguhnya kalian berseru kepada satu Rabb : karena semua nama-Nya adalah husna (mahaindah). Jangan mengeraskan bacaan dalam shalatmu, sehingga orang-orang musyrik mendengarnya, dan janganlah pula merendahkannya, sehingga para sahabatmu tidak mendengarnya. Hendaklah kamu bersikap pertengahan antara jahar (keras) dan berbisik.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Mardawaih dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Suatu hari Rasulullah صلی الله عليه وسلم sedang di Makkah, beliau berdoa, dalam doanya beliau berkata : Ya Allah, ya Rahman. Maka orang-orang musyrik berkata : Lihatlah kepada laki-laki shabi” ini, dia melarang kita berdoa kepada dua Tuhan padahal dirinya sendiri melakukan. Maka Allah menurunkan ayat 110 ini.
Al-Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata : Ia turun pada saat Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersembunyi di Makkah, jika beliau shalat bersama para sahabat, beliau mengangkat suaranya dengan al-Qur”an, maka jika orang-orang musyrik mendengar al-Qur”an, mereka mencacinya berikut yang menurunkan dan yang membawanya, maka turunlah ayat 110 ini.

AL ISRAA : 111

وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَم يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلَّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
Terjemah :
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul : Segala puji bagi Allah yang memiliki kesempurnaan dam sanjungan, yang disucikan dari memiliki anak dan sekutu dalam uluhiyyah-Nya. Dia tidak mempunyai penolong dari makhluk-Nya, karena Dia Mahakaya (tidak membutuhkan makhluk-Nya) lagi Mahakuat, sedangkan mereka fakir lagi membutuhkan kepada-Nya. Karena itu, agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sempurna, dengan memuji-Nya dan beribadah kepada-Nya semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya, serta memurnikan seluruh ketaatan hanya untuk-Nya semata.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger