(1-6) "Demi (angin) yang menerbangkan debu, dan awan yang mengandung (hujan), dan (kapal-kapal) yang berlayar dengan mudah, dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan,968 sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian itu pasti benar, dan bahwasanya (hari) pembalasan (juga) pasti terjadi."
Allah bersumpah dengan angin yang menerbangkan debu, lalu dengan awan yang membawa beban berat air, lalu dengan kapal-kapal yang berlayar di lautan dengan mudah dan lancar, lalu dengan malaikat yang membagikan rahmat Allah kepada makhlukNya, sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian wahai manusia, yaitu kebangkitan dan hisab, pasti terjadi dengan yakin, dan sesungguhnya hisab dan pahala dari amal perbuatan benar-benar akan terwujud, tidak bisa tidak.
[968] Maksudnya, membagi-bagikan urusan makhluk yang diperintahkan kepada mereka,
seperti menurunkan hujan, rizki, dan
seperti menurunkan hujan, rizki, dan
sebagainya.
(7-9) "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan,969 sesungguhnya kalian benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat.970 Dipalingkan darinya (al-Qur'an dan Rasul) orang yang dipalingkan"
Allah juga bersumpah dengan langit yang Dia ciptakan dengan baik, sesungguhnya kalian wahai orang-orang yang mendustakan, benar-benar dalam perkataan yang tidak jelas tentang al-Qur'an ini dan juga tentang Rasul - Akan dipalingkan dari al-Qur'an dan Rasul ini, orang yang dipalingkan dari iman kepada keduanya, karena dia berpaling dari dalil-dalil Allah dan bukti-buktiNya yang meyakinkan, sehingga tidak diberi taufik kepada kebaikan.
[969] Yakni, garis-garis edar bintang, planet, dan benda-benda angkasa lainnya. Ada pula
yang mengartikan Dzatil Hubuk dengan "
yang mengartikan Dzatil Hubuk dengan "
memiliki bentuk ciptaan yang bagus", "memiliki hiasan bintang-bintang" atau "memiliki
bangunan yang kokoh".
bangunan yang kokoh".
[970] Yakni, kaum musyrikin yang berselisih tentang Nabi Muhammad dan al-Qur'an.
(10-11) "Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang tenggelam dalam kebodohan dan kelalaian."
Terkutuklah orang-orang yang berdusta yang menyangka dengan sangkaan yang tidak benar, yaitu orang-orang yang terbenam dan berkubang dalam gelombang kekafiran dan kesesatan.
(12) "Mereka bertanya,'Kapankah hari pembalasan itu?'"
Orang-orang yang berdusta itu bertanya dengan nada pengingkaran dan pendustaan, "Kapan hari hisab dan pembalasan terjadi?"
(13-14) "(Hari pembalasan itu terjadi) pada hari (ketika) mereka diazab di dalam api neraka. (Dikatakan kepada mereka), 'Rasakanlah azab kalian ini. Inilah azab yang dahulu kalian minta agar disegerakan itu'."
Di hari pembalasan, yaitu hari di mana mereka akan diazab dengan dibakar di dalam api neraka, kepada mereka dikatakan, "Rasakanlah azab yang kalian minta disegerakan di dunia."
(15-16) "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata-mata air, mereka mengambil apa yang Tuhan mereka berikan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik;"
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah berada di dalam surga-surga yang besar, dan mata-mata air yang mengalir. Allah memberi mereka segala keinginan mereka dari berbagai macam kenikmatan. Mereka menerimanya dengan penuh kerelaan, jiwa mereka berbahagia. Sesungguhnya mereka sebelum mendapatkan nikmat ini adalah orang-orang berbuat baik di dunia dengan amal-amal shalih mereka.
(17-18) "mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah),"
Orang-orang yang berbuat baik itu, dulu saat di dunia mereka hanya sedikit tidur di malam hari, mereka shalat beribadah kepada Tuhan mereka, dan di akhir malam menjelang Shubuh, mereka meminta ampunan kepada Allah dari dosa-dosa mereka.
(19) "dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta (yang mereka tunaikan)."
Pada harta mereka terdapat hak wajib dan sunnah untuk orang-orang yang membutuhkan yang meminta kepada orang-orang dan orang-orang yang membutuhkan tetapi tidak meminta-minta karena malu.
(20) "Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin"
Di bumi ada pelajaran-pelajaran dan bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan Kuasa Penciptanya bagi orang-orang yang yakin bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya, dan yang membenarkan RasulNya .
(21) "dan (juga) pada diri kalian sendiri. Maka apakah kalian tidak memperhatikan?"
Dalam penciptaan diri kalian juga terkandung bukti atas Kuasa Allah dan pelajaran yang mengisyaratkan kepada keesaan Allah, Pencipta kalian, bahwa tidak ada tuhan bagi kalian yang berhak disembah selain-Nya. Apakah kalian lalai darinya, sehingga kalian tidak melihatnya, lalu mengambil pelajaran darinya?
(22) "Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rizki kalian971 dan apa yang dijanjikan kepada kalian"972
Di langit ada rizki kalian dan apa yang dijanjikan kepada kalian, yaitu kebaikan dan keburukan, pahala dan hukuman, dan selainnya yang semuanya tertulis lagi ditakdirkan.
[971] Yakni, berupa hujan yang bila turun, maka akan mendatangkan berbagai kebaikan.
Dan ada juga ahli tafsir yang
Dan ada juga ahli tafsir yang
mengatakan
bahwa maknanya: di langit ada ketetapan takdir yang tertulis mengenai rizki kalian.
[972] Yakni, apa-apa yang dijanjikan bagi masing-masing manusia yang tertulis di Lauhul
Mahfuzh.
Mahfuzh.
(23) "Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti halnya kalian berbicara"
Allah bersumpah dengan DiriNya Yang Mulia bahwa apa yang Dia janjikan adalah haq, maka jangan meragukannya sebagaimana kalian tidak meragukan ucapan kalian sendiri.
(24-25) "Sudahkah sampai kepadamu (wahai Rasul) kisah tamu Ibrahim, (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, 'Salaman (salam)', Ibrahim menjawab, 'Salamun (salam ). (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya"
Apakah telah datang kepadamu wahai Rasul, kisah tentang tamu Ibrahim yang dia muliakan? Mereka adalah para malaikat yang mulia. Saat mereka masuk ke rumahnya, lalu mereka mengucapkan salam kepada Ibrahim dengan berkata, "Salam untukmu." Ibrahim menjawab, "Salam juga bagi kalian. Kalian adalah orang-orang asing, kami tidak mengenal kalian."
(26-28) "Maka diam-diam dia (Ibrahim) pergi menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang telah dibakar), lalu dia hidangkan kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan), Ibrahim berkata, 'Mengapa tidak kalian makan?' Maka dia (Ibrahim) merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, 'Janganlah engkau takut,' dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishaq)."
Ibrahim meninggalkan mereka dan masuk menemui keluarganya, dia menyembelih seekor anak sapi yang gemuk, memanggangnya dengan api, kemudian menyuguhkannya di hadapan mereka. Dia mempersilakan mereka makan dengan sopan, "Tidakkah kalian makan?" Manakala Ibrahim melihat mereka tidak makan, rasa takut muncul dalam hatinya. Mereka berkata kepada Ibrahim, "Jangan takut, sesungguhnya kami ini adalah utusan-utusan Allah." Dan mereka menyampaikan kabar kepada Ibrahim bahwa istrinya, Sarah, akan melahirkan anak lelaki yang akan menjadi ahli ilmu tentang Allah dan agamaNya, yaitu Ishaq.
(29-30) "Kemudian istrinya datang memekik (tercengang) lalu menepuk wajahnya sendiri seraya berkata, '(Aku ini) seorang perempuan tua yang mandul.' Mereka berkata, 'Demikianlah Tuhanmu berfirman. Sesungguhnya Dia-lah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui'."
Manakala istri Ibrahim mendengar ucapan para malaikat tersebut, dia datang kepada mereka dengan berteriak, dia menampar wajahnya karena takjub kepada perkara ini. Dia berkata, "Bagaimana aku melahirkan sementara aku adalah wanita tua yang mandul?" Malaikat-malaikat Allah itu menjawab, "Demikianlah, Tuhanmu berfirman sebagaimana yang kami kabarkan kepadamu. Dia Mahakuasa atas itu, tidak ada yang aneh dalam KuasaNya. Sesungguhnya Allah Mahabijaksana yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, juga Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hambaNya."
(31-34) "Dia (Ibrahim) berkata, ''Apakah urusan kalian yang penting, wahai para utusan ? Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami diutus kepada kaum pendosa (kaum Luth), agar Kami menimpakan kepada mereka batu-batu dari tanah (yang keras), yang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas itu'."973
Ibrahim berkata kepada para malaikat itu, "Apa tugas yang kalian bawa?" Mereka menjawab, "Sesungguhnya Allah mengutus kami kepada suatu kaum yang berbuat jahat dengan kekafiran mereka kepada Allah. Kami akan menghancurkan mereka dengan tanah liat yang membatu yang ditandai dari Tuhanmu untuk orang-orang yang melebihi batas dalam kedurjanaan dan kedurhakaan itu."
[973] Yakni, yang ditandai dengan tertulisnya nama orang yang akan dibinasakan, pada
masing-masing batu itu.
masing-masing batu itu.
(35) "Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Luth) itu."
Lalu Kami mengeluarkan orang-orang yang beriman dari perkampungan kaum Luth
(36) "Maka Kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali sebuah rumah dari orang-orang Muslim (rumah Luth dan keluarganya)."
Kami tidak melihat di perkampungan tersebut selain satu rumah dari kaum Muslimin, yaitu rumah Luth.
(37) "Dan Kami tinggalkan padanya (negeri itu) suatu ayat (tanda)974 bagi orang-orang yang takut kepada azab yang pedih."
Kami meninggalkan pada perkampungan tersebut bekas azab sebagai bukti atas Kuasa Allah dan pembalasanNya terhadap orang-orang kafir. Itu merupakan pelajaran bagi siapa yang takut kepada azab Allah yang pedih dan menyakitkan.
[974] Yaitu, berupa batu-batu yang bertumpuk-tumpuk yang dipergunakan untuk
membinasakan kaum Luth. Ada pula yang
membinasakan kaum Luth. Ada pula yang
mengatakan bahwa yang dimaksud adalah sebuah telaga yang airnya hitam dan busuk
baunya di sana.
baunya di sana.
(38-39) "Dan pada Musa (terdapat tanda-tanda Kuasa Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa bukti (mukjizat) yang nyata. Tetapi dia (Fir'aun) bersama bala tentaranya berpaling dan berkata, 'Dia adalah seorang penyihir atau orang gila'."
Pada pengutusan Kami terhadap Musa ke Fir'aun dan tokoh kaumnya dengan membawa tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat yang nyata, juga terkandung pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab Allah yang menyakitkan. Fir'aun berpaling karena tertipu oleh kekuatan dan kekuasaannya. Dia berkata tentang Musa, "Dia tukang sihir atau orang gila."
(40) "Maka Kami siksa dia beserta bala tentaranya, yang mana Kami lemparkan mereka ke dalam laut dalam keadaan tercela."
Maka Kami mengazab Fir'aun dan bala tentaranya. Kami menenggelamkan mereka di lautan. Dia melakukan sesuatu yang salah, disebabkan oleh kekafirannya, pengingkarannya dan kedurjanaannya.
(41-42) "Dan (juga) pada (kisah kaum) Ad, ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, (angin itu) tidak membiarkan suatu apa pun yang dilaluinya, kecuali ia menjadikannya (hancur) seperti serbuk."
Dalam pembinasaan kaum Ad juga terkandung bukti dan pelajaran bagi siapa yang merenungkan, manakala Kami mengirim kepada mereka angin yang tidak mengandung keberkahan dan tidak membawa kebaikan, yaitu angin yang tidak menerpa sesuatu kecuali ia menjadikannya seperti sesuatu yang usang.
(43-44) "Dan pada (kisah kaum) Tsamud', ketika dikatakan kepada mereka, 'Bersenang-senanglah kalian sampai waktu yang ditentukan.' Lalu mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan mereka, maka mereka disambar petir dan mereka melihatnya."
Dalam pembinasan kaum Tsamud juga terkandung bukti dan pelajaran, manakala Nabi mereka, Shaleh, berkata kepada mereka, "Silakan kalian bersenang-senang di negeri kalian selama 3 hari hingga ajal kalian habis." Tetapi mereka mendurhakai perintah Tuhan mereka, maka halilintar azab menghancurkan mereka dan mereka menyaksikan azab tersebut dengan mata kepala mereka sendiri.
(45) "Maka mereka tidak mampu bangun dan juga tidak mendapat pertolongan. "
Mereka tidak bisa berlari dan bangkit dari azab yang menimpa mereka, mereka juga tidak bisa menolong diri mereka sendiri.
(46) "Dan sebelum itu (telah Kami binasakan pula) kaum Nuh. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik."
Sebelum mereka itu, Kami juga telah membinasakan kaum Nuh, karena mereka adalah kaum yang menyelisihi perintah Allah, menyimpang dari ketaatan kepadaNya.
(47) "Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya."
Kami juga menciptakan langit dengan sangat bagus. Kami menjadikan langit sebagai atap bagi bumi dengan kekuatan dan kuasa besar. Sesungguhnya Kami melapangkan penjuru-penjuru dan sisi-sisinya.
(48) "Dan bumi Kami hamparkan. maka (Kami adalah) sebaik-baik yang telah membentangkan."
Kami juga menjadikan bumi terbentang untuk manusia tinggal di atasnya. Sebaik-baik penghampar adalah Kami.
(49) "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan, agar kalian mengingat (kebesaran Allah)."
Dari segala sesuatu dari jenis-jenis makhluk. Kami menciptakan dua jenis yang berbeda, agar kalian mengingat Kuasa Allah dan mengambil pelajaran.
(50) "Maka segeralah kembali kepada Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang jelas dariNya untuk kalian."
Larilah kalian wahai manusia, dari azab Allah kepada rahmatNya dengan beriman kepada Allah dan RasulNya, mengikuti perintahNya dan menaatiNya. Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kalian. Dan Rasulullah apabila tertekan oleh suatu perkara, beliau mendirikan shalat. Dan ini adalah bentuk melarikan diri kepada Allah.
(51) "Dan janganlah kalian mengadakan tuhan sembahan yang lain bersama Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang jelas dariNya untuk kalian."
Jangan mengangkat tuhan lain bersama Allah, sesungguhnya aku sangat memperingatkan kalian darinya.
(52) "Demikianlah, tidaklah seorang Rasul datang kepada orang-orang yang sebelum mereka. melainkan mereka (kaumnya) pasti mengatakan. 'Dia itu adalah seorang penyihir atau orang gila'."
Sebagaimana orang-orang Quraisy mendustakan rasul mereka, Muhammad mereka berkata, "Muhammad adalah penyair atau penyihir atau gila", umat-umat sebelum Quraisy juga telah melakukan hal yang sama terhadap rasul-rasul mereka, maka Allah menurunkan azabNya kepada mereka.
(53) "Apakah mereka saling berpesan dengannya (apa yang dikatakan itu)? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas."
Apa orang-orang yang datang terlebih dulu dan orang-orang yang datang kemudian saling berwasiat agar mendustakan Rasul manakala mereka sepakat berkata demikian? Mereka adalah kaum yang melampaui batas, hati dan amal mereka mirip, mereka berada di atas kekafiran dan penentangan, maka orang-orang yang datang kemudian mengucapkan apa yang diucapkan oleh orang-orang yang sebelum mereka.
(54) "Maka berpalinglah engkau dari mereka, dan engkau sama sekali tidak tercela"
Karena itu, berpalinglah wahai Rasul dari orang-orang musyrik itu hingga datang kepadamu keputusan Allah tentang mereka. Kamu tidak disalahkan oleh siapa pun, karena kamu sudah menunaikan tugas risalah yang diembankan kepadamu.
(55) "Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang Mukmin"
Di samping kamu berpaling dari mereka dan tidak menghiraukan tertampaknya mereka, teruslah berdakwah kepada Allah dan menasihati orang-orang yang kamu diutus kepada mereka, karena nasihat dan peringatan tetap bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki hati yang beriman, serta peringatan dan nasihat menegakkan hujjah atas orang-orang yang berpaling.
(56) "Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepadaku"
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia dan mengutus para rasul kecuali untuk tujuan luhur, yaitu beribadah hanya kepadaku semata, bukan kepada selainku.
(57) "Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepadaKu."
Aku tidak menginginkan rizki dari mereka dan Aku tidak berharap mereka memberiKu makan, karena Aku adalah Pemberi rizki dan Pemberi (segala sesuatu). Allah tidak membutuhkan makhlukNya, sebaliknya mereka yang membutuhkanNya. Allah adalah Pencipta mereka, Pemberi mereka rizki dan tidak membutuhkan mereka.
(58) "Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Memberi rizki, Yang Mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh"
Sesungguhnya hanya Allah semata Yang Maha Memberi rizki makhlukNya, Yang menjamin makanan mereka, Pemilik kekuatan yang kokoh, tidak ditundukkan dan tidak dikalahkan, karena Dia memiliki kuasa dan kekuatan sempurna.
(59) ''Maka sesungguhnya untuk orang-orang yang zhalim ada bagian (azab) seperti bagian teman-teman mereka (dahulu); maka janganlah mereka meminta kepadaKu untuk menyegerakannya
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat zhalim dengan mendustakan Rasulullah Muhammad akan mendapatkan bagian dari azab Allah yang akan turun kepada mereka seperti bagian orang-orang yang seperti mereka yang telah mendahului mereka, maka mereka jangan meminta disegerakan azab, sebab ia pasti datang kepada mereka, tidak bisa tidak.
(60) "Maka celakalah orang-orang yang kafir pada hari yang telah dijanjikan kepada mereka (Hari Kiamat)."
Kebinasaan dan kecelakaan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan RasulNya pada sebuah hari yang telah diancamkan kepada mereka dengan turunnya azab saat itu, yaitu Hari Kiamat.