Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AL HUJURAAT

Image result for tafsir muyassar

(1) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kailan mendahului Allah dan RasulNya,967 dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, janganlah kalian memutuskan sebuah perkara mendahului Allah dan RasulNya dalam syariat agama kalian, karena dengan itu kalian terjatuh ke dalam tindakan membuat bid'ah. Takutlah kalian kepada Allah dalam perkataan dan perbuatan kalian, jangan sampai menyelisihi Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah Maha mendengar perkataan-perkataan kalian, Maha mengetahui niat dan perbuatan kalian. Ini merupakan peringatan kepada orang-orang beriman agar tidak melakukan bid'ah dalam agama, atau membuat syariat dalam agama yang tidak Allah izinkan.

[967] Yakni, orang-orang Mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah  dan RasulNya .
(2) "Wahai orang-orang yang beriman, Janganlah kalian meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi, dan janganlah kalian berkata kepadanya dengan suara keras, sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, nanti (pahala) amal-amal kalian bisa terhapus sedangkan kalian tidak menyadari."
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, janganlah meninggikan suara kalian di atas suara Nabi  saat kalian berbicara kepadanya, jangan memanggilnya dengan keras seperti panggilan sebagian dari kalian kepada sebagian yang lain, bedakanlah dia dalam pembicaraan kalian kepadanya, sebagaimana beliau berbeda dari kalian, karena Allah telah memilih beliau sebagai nabi dan rasulNya, mewajibkan atas kalian beriman kepadanya, mencintainya, menaatinya dan meneladaninya. (Semua itu karena) dikhawatirkan amal-amal kalian akan batal sementara kalian tidak menyadari dan merasakannya.
(3) "Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suara mereka di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar*
Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suara mereka di depan Rasulullah , mereka adalah orang-orang yang Allah uji haji mereka dan Allah memilihnya untuk menerima takwa. Bagi mereka ampunan dari dosa-dosa mereka dan pahala yang besar, yaitu surga.
(4) "Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu (wahai Nabi) dari luar kamar-kamar (mu), kebanyakan mereka tidak mengerti."
Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu wahai Nabi, dari balik kamar-kamarmu dengan suara tinggi, kebanyakan dari mereka tidak memiliki akal yang membuat mereka bersopan santun kepada Rasulullah  dan menghormatinya.
(5) "Dan sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu itu akan lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Seandainya mereka bersabar hingga kamu keluar menemui mereka, niscaya hal itu lebih baik bagi mereka di sisi Allah, karena Allah telah memerintahkan mereka agar memuliakanmu. Allah Maha Pengampun terhadap dosa-dosa dan pelanggaran etika yang mereka lakukan karena tidak tahu, lagi Maha Penyayang kepada mereka karena Allah tidak menyegerakan azab kepada mereka.
(6) "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepada kalian membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), sehingga kalian menjadi menyesal karena apa yang telah kalian lakukan itu."
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, bila orang fasik datang kepada kalian dengan membawa sebuah berita, maka periksalah beritanya sebelum membenarkan dan menukilnya agar kalian mengetahui kebenarannya, bila tidak, maka kalian bisa melakukan tindakan zhalim terhadap suatu kaum, akibatnya kalian akan menyesalinya.
(7) "Dan ketahuilah oleh kalian bahwa di tengah-tengah kalian ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kalian dalam banyak hal, pasti kalian akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kalian cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hati kalian serta menjadikan kalian benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,"
Ketahuilah, bahwa di antara kalian ada Rasulullah, bersikaplah sopan kepadanya, sesungguhnya dia lebih mengetahui tentang apa yang baik bagi kalian daripada diri kalian sendiri, dia menginginkan kebaikan bagi kalian, sedangkan kalian terkadang menginginkan keburukan dan kemudaratan yang tidak disetujui oleh Rasulullah. Seandainya Rasulullah  menuruti kalian dalam banyak perkara yang kalian inginkan, niscaya ia membuat kalian kesulitan, tetapi Allah membuat hati kalian mencintai iman dan memandangnya baik, maka kalian pun beriman, dan Allah membuat hati kalian membenci kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat di atas adalah orang-orang yang lurus, yang berjalan di atas jalan yang benar.
(8) "sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana."
Kebaikan yang mereka dapatkan ini merupakan karunia Allah dan nikmatNya. Allah Maha Mengetahui siapa yang mensyukuri nikmatNya, lagi Mahabijaksana dalam mengatur urusan-urusan makhlukNya.
(9) Dan apabila ada dua golongan dari orang-orang Mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."
Bila dua kelompok dari orang-orang yang beriman bertikai, maka kalian wahai orang-orang beriman, harus mendamaikan mereka, menyeru mereka agar berhakim kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah  dan rela menerima hukum keduanya. Bila salah satu dari kedua kelompok melanggar dan menolak seruan kepada Allah dan Rasulullah , maka perangilah mereka hingga mereka kembali kepada hukum Allah dan Rasulullah . Bila mereka telah kembali, maka damaikanlah mereka dengan adil. Berlaku adillah dalam hukum kalian, jangan melampaui hukum Allah dan Rasulullah 3g dalam mengambil keputusan. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil dalam hukum mereka yang memutuskan dengan keadilan di antara makhlukNya. Dalam ayat ini terkandung dalil yang menetapkan sifat "mahabbah (cinta)" bagi Allah secara hakiki sesuai dengan keagungan Allah.
(10) "Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudara kalian (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah, agar kalian mendapat rahmat."
Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara dalam agama, karena itu, bila mereka bertikai, maka damaikanlah di antara saudara-saudara kalian itu. Takutlah kepada Allah dalam segala urusan kalian agar kalian dirahmati olehNya.
(11) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kalian saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim."
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, janganlah orang-orang Mukmin mengejek orang-orang Mukmin lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik daripada orang-orang yang mengejek. Janganlah pula kaum Mukminah mengejek kaum Mukminah lainnya, karena bisa jadi mereka yang diejek itu lebih baik daripada yang mengejek. Jangan pula sebagian dari kalian mencela sebagian lainnya, jangan pula sebagian dari kalian memanggil sebagian yang lain dengan panggilan (gelar) yang dia benci. Seburuk-buruk nama dan sifat adalah kefasikan, yaitu penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan gelar buruk, sesudah kalian masuk Islam dan memahaminya. Barangsiapa tidak bertaubat dari penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan julukan buruk, maka mereka adalah orang-orang yang menzhalimi diri mereka sendiri dengan melanggar larangan-larangan ini.
(12) "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kalian yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, jauhilah banyak prasangka buruk kepada orang-orang beriman, karena sesungguhnya sebagian dari dugaan tersebut adalah dosa. Jangan mencari-cari aurat (aib) kaum Muslimin. Jangan pula sebagian dari kalian berbicara tentang sebagian yang lain di belakangnya dengan sesuatu yang dia benci. Apakah seseorang di antara kalian mau makan daging saudaranya yang sudah mati? Kalian tidak menyukai itu, maka tinggalkanlah ghibah. Takutlah kalian kepada Allah dalam perintah dan laranganNya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat hamba-hambaNya yang beriman dan Maha Penyayang terhadap mereka.
(13) "Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti."
Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari satu bapak, yaitu Adam dan satu ibu, yaitu Hawwa'. Tidak ada keunggulan di antara sebagian kalian atas sebagian yang lain dari sisi nasab. Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku melalui proses berketurunan, agar sebagian dari kalian mengenal sebagian yang lain. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa dan Mahateliti terhadap mereka.
(14) "Orang-orang Arab Badui berkata, 'Kami telah beriman.' Katakanlah (kepada mereka), 'Kalian belum beriman, tetapi katakanlah 'Kami telah tunduk (Islam),' karena iman belum masuk ke dalam hati kalian. Dan jika kalian taat kepada Allah dan RasulNya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatan kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'."
Orang-orang Arab Badui berkata, "Kami beriman kepada Allah dan RasulNya dengan iman sempurna." Katakanlah kepada mereka wahai Nabi, "Jangan mengklaim iman sempurna untuk diri kalian, akan tetapi katakanlah, 'Kami masuk Islam.' Karena iman belum masuk ke dalam hati kalian. Dan jika kalian menaati Allah dan RasulNya, niscaya Allah tidak mengurangi pahala amal perbuatan kalian sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat dari dosa-dosanya dan Maha Penyayang kepadanya." Dalam ayat ini terkandung hardikan terhadap orang-orang yang memperlihatkan iman dan mengikuti as-Sunnah, tetapi amal perbuatannya menyelisihinya.
(15) "Sesungguhnya orang-orang Mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."
Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu adalah yang membenarkan Allah dan RasulNya dan melaksanakan syariatNya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dalam iman mereka, mengorbankan harta dan jiwa mereka dalam jihad di jalan Allah, ketaatan dan (usaha meraih) keridhaanNya. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya.
(16) "Katakanlah (kepada mereka), 'Apakah kalian akan memberitahukan kepada Allah tentang agama (keyakinan) kalian, padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ?'"
Katakanlah wahai Nabi kepada orang-orang Badui itu, "Apakah kalian akan memberitahu Allah tentang agama kalian dan apa yang ada di dalam hati kalian, padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidaklah samar bagiNya apa yang ada dalam hati kalian berupa iman atau kekafiran, kebaikan atau kecenderungan kepada dosa.
(17) "Mereka merasa berjasa kepadamu (wahai Nabi) dengan keislaman mereka. Katakanlah,! Janganlah kalian merasa berjasa kepadaku dengan keislaman kalian, sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepada kalian dengan menunjukkan kalian kepada keimanan, jika kalian orang-orang yang benar'."
Orang-orang Arab Badui itu merasa berjasa kepadamu wahai Nabi, dengan keislaman, bantuan mereka kepadamu, dan dengan mengikutimu. Katakanlah kepada mereka, "Jangan memandang keislaman kalian sebagai jasa atasku, karena manfaatnya bukan untukku akan tetapi untuk kalian sendiri. Justru Allah-lah yang telah melimpahkan nikmat kepada kalian dengan membimbing kalian kepada iman kepadaNya dan RasulNya, bila kalian memang benar dalam iman kalian."
(18) "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan"
Sesungguhnya Allah mengetahui hal yang ghaib yang ada di langit dan di bumi, tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya. Allah Maha Melihat amal-amal kalian, dan Dia akan membalas kalian atasnya, bila baik maka baik, bila buruk, maka buruk.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger