(1) "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (wahai Rasul) kemenangan yang nyata."958
Sesungguhnya Kami memberimu wahai Rasul, kemenangan yang nyata, dalam kemenangan itu Allah meninggikan agamamu dan memenangkanmu atas musuhmu. Kemenangan ini adalah perjanjian damai Hudaibiyah yang menjamin keamanan manusia sebagian dari sebagian yang lain, yang membuat lingkaran dakwah Islam menjadi meluas, siapa yang ingin mengetahui kebenaran Islam bisa mengetahuinya, dalam masa tersebut manusia masuk ke dalam agama Allah dalam jumlah besar, karena itu Allah menamakannya dengan kemenangan yang nyata, yakni tampak dan jelas.
[958] Menurut pendapat sebagian ahli tafsir, yang dimaksud dengan kemenangan di sini
adalah penaklukan Makkah. Ada juga
adalah penaklukan Makkah. Ada juga
yang mengatakan, penaklukan negeri Romawi, dan ada pula yang mengatakan
Perdamaian
Hudaibiyah. Tetapi kebanyakan ahli
Perdamaian
Hudaibiyah. Tetapi kebanyakan ahli
tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud di sini ialah Perdamaian Hudaibiyah.
(2-3) "Agar Allah memberikan ampunan kepadamu apa yang telah lalu dan yang akan datang dari dosamu dan menyempurnakan nikmatNya atasmu serta menunjukimu ke jalan yang lurus, dan agar Allah mendatangkan pertolongan untukmu (atas musuh-musuhmu) dengan pertolongan yang kuat (perkasa)."
Kami memberimu kemenangan itu dan memudahkannya bagimu, karena Allah hendak mengampuni dosa-dosamu yang telah berlalu dan yang akan datang, sebab kemenangan ini mengandung ketaatan-ketaatan yang banyak dan terwujud melalui perjuangan yang melelahkan. Allah menyempurnakan nikmatNya atasmu dengan meninggikan agamamu dan memenangkanmu atas musuh-musuhmu, membimbingmu ke jalan yang lurus, agama yang tidak bengkok. Allah memenangkanmu dengan kemenangan yang kuat yang padanya Islam tidak melemah.
(4) "Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang Mukmin, agar mereka bertambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi,959 dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana."
Dialah Allah Yang menurunkan ketenangan pada hati orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya di hari Hudaibiyah, hati mereka pun menjadi tenang, keyakinan bersemayam kokoh di dalamnya, agar pembenaran mereka kepada Allah dan sikap mereka mengikuti RasulNya semakin bertambah di samping pembenaran dan sikap mengikuti mereka yang sudah ada. Hanya milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, yang dengan mereka Allah memenangkan hamba-hambaNya yang beriman. Allah Maha Mengetahui kebaikan hamba-hambaNya, Mahabijaksana dalam pengaturan dan penciptaanNya,
[959] Yaitu para penolong yang dijadikan Allah untuk membantu kaum Mukminin, seperti malaikat, hewan-hewan, angin kencang, dan sebagainya.
(5) "Agar Dia masukkan orang-orang Mukmin; laki-laki dan perempuan, ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus dari mereka kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah adalah suatu kemenangan yang besar."
Allah hendak memasukkan orang-orang beriman; laki-laki dan perempuan ke dalam surga-surga yang sungai-sungai mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya, mereka tinggal di sana selamanya. Allah menghapus keburukan yang pernah mereka kerjakan, sehingga Dia tidak menghukum mereka atasnya. Balasan tersebut di sisi Allah merupakan keselamatan dari segala kesedihan dan kemenangan meraih segala yang diinginkan.
(6) "Dan agar Dia mengazab orang-orang munafik; laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka terhadap Allah dengan prasangka yang buruk. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan melaknat mereka serta menyediakan Neraka Jahanam bagi mereka. Dan (Neraka Jahanam) itu adalah seburuk-buruk tempat kembali."
Dan Allah mengazab orang-orang munafik; laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik; laki-laki dan perempuan yang berburuk sangka kepada Allah bahwa Allah tidak akan memenangkan NabiNya dan orang-orang beriman yang bersamanya atas musuh-musuhnya, dan Allah tidak akan meninggikan agamaNya, Orang-orang tersebut akan dikepung oleh azab dan apa yang memburukkan mereka, Allah murka terhadap mereka, mengusir mereka dari rahmatNya, menyiapkan bagi mereka api Neraka Jahanam sebagai tempat kembali, dan itu adalah tempat tinggal paling buruk.
(7) "Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana"
Allah memiliki bala tentara langit dan bumi, yang dengan mereka Allah menolong hamba-hambaNya. Allah Mahaperkasa atas makhlukNya lagi Mahabijaksana dalam mengatur urusan mereka.
(8-9) "Sesungguhnya Kami mengutusmu (wahai Rasul) sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar kalian semua beriman kepada Allah dan RasulNya, menguatkan (agama) Nya, mengagungkanNya, dan bertasbih kepadaNya pagi dan petang"
Sesungguhnya Kami mengutusmu wahai Rasul, sebagai saksi atas umatmu bahwa kamu telah menyampaikan, juga sebagai penjelas bagi mereka tentang apa yang dengannya Kami mengutusmu kepada mereka, juga sebagai pemberi kabar gembira berupa surga bagi siapa yang menaatimu, juga sebagai pemberi peringatan berupa azab dunia dan akhirat bagi siapa yang mendurhakaimu; agar kalian beriman kepada Allah dan RasulNya, menolong Allah dan menolong agamaNya, mengagungkan Allah, dan bertasbih kepadaNya, di pagi dan petang hari.
(10) "Sesungguhnya orang-orang yang membai'at (berjanji setia kepada)mu (wahai Nabi), sesungguhnya mereka hanya membai'at (berjanji setia kepada) Allah.960 Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas (janji) dirinya sendiri, dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar."
Sesungguhnya orang-orang yang membai'atmu wahai Nabi, di Hudaibiyah untuk berperang, hakikatnya mereka membai'at Allah, mengikrarkan akad janji kepadaNya demi mendapatkan surga dan ridha Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka. Allah bersama mereka mendengar perkataan-perkataan mereka, melihat tempat mereka, mengetahui lahir dan batin mereka. Barangsiapa membatalkan bai'atnya, akibat buruknya hanya akan kembali kepada dirinya sendiri. Sebaliknya, barangsiapa memenuhi apa yang telah dia janjikan kepada Allah berupa kesabaran saat bertemu musuh di jalan dan menolong NabiNya, Muhammad , niscaya Allah memberinya pahala besar, yaitu surga. Ayat ini menetapkan sifat "tangan" bagi Allah sesuai dengan keagunganNya tanpa menyamakan dan menentukan bentuk dan caranya.
[960] Pada Bulan Dzulqa'dah th. 6 H, Nabi beserta para sahabat hendak mengunjungi Makkah untuk melakukan Umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah, beliau berhenti dan mengutus Utsman
bin Affan lebih dahulu ke Makkah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kaum Muslimin. Mereka menanti-nanti
kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang, karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin, kemudian tersiar kabar bahwa Utsman telah dibunuh. Karena itu, Nabi mengajak agar kaum Muslimin melakukan bai'at (janji setia) kepada beliau. Mereka pun mengadakan bai'at (janji setia) kepada Nabi , untuk memerangi kaum Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Bai'at (janji setia) ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'at ar-Ridhwan. Dan Bai'at ar-Ridhwan ini menggentarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan
untuk mengadakan perjanjian damai dengan kaum Muslimin. Perjanjian ini kemudian terkenal dengan Shulh al-
Hudaibiyah (Perdamaian Hudaibiyah).
(11) "Orang-orang yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) dari kalangan orang-orang Badui akan berkata kepadamu, 'Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.' Mereka mengucapkan dengan mulut mereka apa yang tidak ada dalam hati mereka. Katakanlah, 'Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia menghendaki bencana terhadap kalian, atau jika Dia menghendaki keuntungan bagi kalian? Bahkan Allah Mahateliti terhadap apa-apa yang kalian kerjakan'."
Bila kamu wahai Nabi, menegur orang-orang yang menolak berangkat bersamamu ke Makkah dari kalangan orang-orang Arab Badui, mereka menjawab, "Harta dan keluarga kami telah menyibukkan kami. Mintalah ampunan kepada Tuhanmu untuk kami atas ketertinggalan kami." Mereka mengucapkannya dengan lisan mereka tanpa diyakini oleh hati mereka. Katakanlah kepada mereka, "Siapa yang memiliki kesanggupan untuk melindungi kalian dari Allah bila Allah menginginkan keburukan atau kebaikan atas kalian?" Perkaranya tidak sebagaimana yang dikira oleh orang-orang munafik itu, bahwa Allah tidak mengetahui apa yang mereka simpan dalam dada mereka, yaitu kemunafikan, sebaliknya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka kerjakan, tidak ada sedikit pun dari amal-amal makhlukNya yang samar bagiNya.
(12) "Bahkan (semula) kalian menyangka bahwa Rasul dan orang-orang Mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka selama-lamanya dan dijadikan terasa indah yang demikian itu di dalam hati kalian, dan kalian telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kalian menjadi kaum yang binasa."
Dan tidaklah benar sebagaimana yang kalian klaim, yaitu karena kesibukan kalian dengan harta dan keluarga kalian, akan tetapi sebaliknya kalian mengira bahwa Rasulullah dan para sahabat yang bersamanya akan binasa, tidak pulang kepada kalian selamanya. Setan membaguskan hal itu dalam hati kalian. Kalian menduga dengan dugaan buruk bahwa Allah tidak akan menolong NabiNya, Muhammad dan para sahabatnya atas musuh-musuh mereka. Kalian memang orang-orang celaka yang tidak ada kebaikan pada kalian.
(13) "Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala."
Barangsiapa tidak membenarkan Allah dan apa yang dibawa oleh Rasulullah , serta tidak mengamalkan syariatNya, maka sesungguhnya dia adalah kafir dan berhak untuk diazab. Sesungguhnya Kami menyiapkan azab yang membakar di neraka bagi orang-orang kafir.
(14) "Dan hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan akan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya. Dia memaafkan dengan rahmatNya siapa yang kehendaki lalu menutupi dosanya, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat kepadaNya lagi Maha Penyayang kepadanya.
(15) "Apabila kalian (orang-orang Mukmin) berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal (tidak ikut dalam peristiwa) itu akan berkata, Biarkan kami ikut bersama kalian.' Mereka hendak mengubah janji Allah (kepada kalian). Katakanlah, 'Kalian sekali-kali tidak (boleh) ikut bersama kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.' Maka mereka akan berkata, 'Sebenarnya kalian dengki kepada kami' Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali."
Orang-orang yang tidak berangkat berjihad akan berkata kepadamu wahai Nabi, manakala kamu dan para sahabatmu berangkat untuk mengambil harta rampasan Perang Khaibar yang telah Allah janjikan kepada kalian, "Izinkanlah kami berangkat bersama kalian ke Khaibar." Mereka hendak merubah janji Allah kepada kalian. Katakanlah kepada mereka, "Kalian tidak boleh ikut (berangkat) bersama kami ke Khaibar, karena Allah telah berfirman kepada kami sebelum kami pulang ke Madinah bahwa harta rampasan Perang Khaibar hanya untuk siapa yang ikut dalam perjanjian Hudaibiyah bersama kami." Mereka akan berkata, "Perkaranya tidak seperti itu, Allah tidak memerintahkannya kepada kalian. Kalian hanya ingin menghalang-halangi kami berangkat karena kalian hasad terhadap kami, agar kami tidak mendapatkan harta rampasan perang bersama kalian." Urusannya tidak seperti yang mereka sangka, mereka memang tidak memahami dari Allah apa yang menjadi hak mereka dan apa yang menjadi kewajiban mereka dari masalah agama, kecuali sedikit.
(16) "Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal (tidak ikut berperang) itu, 'Kalian akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kalian (harus) memerangi mereka, atau mereka masuk Islam (tanpa perang). Jika kalian patuhi (ajakan itu), Allah akan memberi kalian pahala yang baik, tetapi jika kalian berpaling seperti yang kalian perbuat sebelumnya, Dia akan mengazab kalian dengan azab yang pedih'."
Katakanlah kepada orang-orang yang tidak berangkat berperang dari orang-orang Arab Badui, "Kalian akan diajak berperang melawan suatu kaum yang punya kekuatan besar dalam peperangan, kalian memerangi mereka atau mereka akan masuk Islam tanpa perang. Bila kalian menaati Allah terhadap apa yang Dia serukan kepada kalian, yaitu memerangi kaum tersebut, niscaya Allah memberi kalian surga, namun bila kalian bermaksiat kepadaNya sebagaimana yang kalian lakukan saat kalian menolak berangkat bersama Rasulullah ke Makkah, niscaya Allah mengazab kalian dengan azab yang menyakitkan.
(17) " Tidak ada dosa atas orang yang buta, tidak juga atas orang-orang yang pincang, dan tidak pula atas orang-orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Barangsiapa taat kepada Allah dan RasulNya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; tetapi barangsiapa berpaling, Dia akan mengazabnya dengan azab yang pedih"
Tidak ada dosa atas orang buta, pincang dan sakit dari kalian wahai manusia, bila yang bersangkutan tidak berangkat berjihad bersama orang-orang beriman, karena mereka tidak memiliki kesanggupan. Barangsiapa menaati Allah dan RasulNya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga-surga yang sungai-sungai mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya, di mana dia tidak berangkat berjihad bersama orang-orang beriman, niscaya Allah mengazabnya dengan azab pedih yang menyakitkan.
(18-19) "Sungguh Allah telah meridhai orang-orang Mukmin ketika mereka membaiat (berjanji setia kepada)mu (wahai Nabi) di bawah pohon itu,961maka Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, sehingga Dia menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat,962 dan juga harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana"
Sungguh Allah telah meridhai orang-orang beriman saat mereka membai'atmu wahai Nabi, di bawah pohon itu. Bai'at ini adalah Bai'at ar-Ridhwan di Hudaibiyah. Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati orang-orang beriman tersebut, yaitu iman, kejujuran dan kesetiaan. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada mereka, meneguhkan hati mereka dan menjanjikan mengganti apa yang tidak terwujud dengan perjanjian Hudaibiyah dengan sebuah kemenangan yang dekat, yaitu kemenangan pada Perang Khaibar dan harta rampasan perang yang besar yang mereka raih dari harta orang-orang Yahudi Khaibar. Allah Mahaperkasa dalam membalas musuh-musuhNya, Mahabijaksana dalam mengatur urusan makhlukNya.
[961] lihat catatan kaki ayat 10 sebelumnya.
[962] Yakni, kemenangan dalam Perang Khaibar.
(20-22) "Allah menjanjikan kepada kalian harta rampasan perang yang banyak yang dapat kalian ambil, maka Dia menyegerakan (rampasan Perang Khaibar) ini untuk kalian963 dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) kalian (agar kalian bersyukur kepadaNya); dan agar menjadi bukti bagi orang-orang Mukmin; serta agar Dia menunjukkan kalian ke jalan yang lurus. Dan (harta-harta rampasan) yang lain yang belum dapat kalian dapatkan, tetapi sesungguhnya Allah telah menentukannya,964 Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dan sekiranya orang-orang yang kafir itu memerangi kalian, pastilah mereka akan berbalik melarikan diri (kalah) dan mereka tidak akan mendapatkan seorang pun pelindung maupun penolong."
Allah menjanjikan harta rampasan perang yang besar kepada kalian yang kalian ambil pada saat yang telah Allah tetapkan, maka Allah menyegerakan harta rampasan Perang Khaibar dan Allah menahan tangan-tangan manusia dari kalian, kalian tidak ditimpa keburukan yang disembunyikan oleh musuh-musuh kalian, yaitu peperangan, mereka juga tidak mengganggu apa yang kalian tinggalkan di belakang kalian di Madinah, agar kekalahan musuh kalian, kemenangan kalian atas mereka dan harta rampasan perang yang kalian dapat bisa menjadi sebuah pelajaran bagi kalian, petunjuk bahwa Allah menjaga dan melindungi kalian, membimbing kalian ke jalan lurus yang tidak bengkok. Allah juga menjanjikan kalian harta rampasan perang lain yang kalian tidak berkuasa atasnya tetapi Allah menguasainya, ia di bawah pengaturan Allah dan kekuasaanNya. Allah menjanjikannya kepada kalian, dan apa yang Allah janjikan pasti akan terjadi. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang melemahkanNya. Bila orang-orang kafir Quraisy memerangi kalian di Makkah, niscaya mereka akan kalah dan memberi kalian punggung-punggung mereka (karena melarikan diri dan kalah), sebagaimana yang dilakukan oleh pihak yang kalah dalam perang, kemudian mereka tidak memiliki penolong dan pembela selain Allah untuk membantu mereka memerangi kalian.
[963] Allah menjanjikan harta rampasan perang yang banyak kepada kaum Muslimin. Dan sebagai pendahuluan, Allah Si memberikan mereka harta rampasan Perang Khaibar.
[964] Yakni, Allah telah menjanjikan kepada kaum Muslimin untuk menaklukkan negeri-negeri yang lain, yang di waktu itu mereka belum dapat menaklukkannya, tetapi negeri-negeri itu telah dipastikan Allah untuk ditaklukkan oleh kaum Muslimin dan dijagaNya dari penaklukan-penaklukan orang-orang lain. Janji Allah ini telah terbukti dengan ditaklukkannya negeri-negeri Persia dan Romawi oleh kaum Muslimin.
(23) "(Demikianlah) sunnah (ketetapan) Allah yang telah berlaku sejak dahulu, dan kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada Sunnah Allah"
Sunnah Allah yang Dia tetapkan berlaku sebelumnya, bahwa Dia menolong dan memenangkan bala tentaraNya atas musuh-musuhNya. Dan kamu wahai Nabi, tidak akan menemukan perubahan pada Sunnah Allah.
(24) "Dan Dia-lah yang mencegah tangan mereka dari (membinasakan) kalian dan (mencegah) tangan kalian dari (membinasakan) mereka di tengah (kota) Makkah setelah Allah memenangkan kalian atas mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan"
Allah yang menahan tangan (kejahatan) orang-orang musyrik terhadap kalian dan tangan kalian terhadap mereka di lembah Makkah sesudah kalian menangkap mereka, sehingga mereka berada di bawah kekuasaan kalian. Orang-orang musyrik itu adalah orang-orang yang hendak menyerang markas Rasulullah di Hudaibiyah, namun kaum Muslimin menangkap mereka, tetapi kaum Muslimin tidak membunuh mereka, sebaliknya melepaskan mereka, jumlah mereka sekitar 80 orang. Allah Maha Melihat perbuatan kalian, tidak ada sesuatu yang samar bagi Allah.
(25) "Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kalian (masuk) Masjidil Haram dan menghambat hewan-hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan) nya. Dan kalau bukan karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kalian ketahui (yang menyembunyikan keimanan mereka di tengah mereka), tentulah kalian akan membunuh mereka, yang menyebabkan kalian ditimpa kesulitan tanpa kalian sadari. Karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmatNya. Sekiranya mereka memisahkan diri, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih."
Orang-orang kafir Quraisy adalah orang-orang yang mengingkari keesaan Allah, menghalang-halangi kalian dari Masjidil Haram di hari Hudaibiyah, menghalang-halangi hewan hadyu, menahannya sehingga tidak bisa sampai ke tempat penyembelihannya, yaitu daerah al-Haram. Kalau bukan karena orang-orang lemah yang beriman dan kaum wanita yang beriman yang ada di tengah-tengah kaum musyrikin di Makkah yang menyembunyikan imannya karena takut terhadap diri mereka dan kalian tidak mengetahui mereka, lalu kalian menyerang Makkah dengan pasukan kalian dan membunuh mereka, akibatnya kalian melakukan dosa dan kerugian tanpa ilmu, niscaya Kami menguasakan kalian atas orang-orang musyrik tersebut. Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmatNya, Dia membimbing mereka ke dalam iman sesudah kekafiran. Seandainya orang-orang Mukmin; laki-laki dan perempuan itu bisa dibedakan dengan orang-orang musyrik Makkah dan meninggalkan mereka, niscaya Kami mengazab orang-orang yang kafir dan mendustakan di antara mereka dengan azab yang pedih dan menyakitkan.
(26) "Ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka (yaitu) kesombongan jahiliyah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang Mukmin, dan (Allah) mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa,965 dan mereka memang lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Manakala orang-orang kafir itu mempertahankan fanatisme jahiliyah di dalam hati mereka, karena mereka tidak ingin mengakui risalah Muhammad , di antara buktinya adalah penolakan mereka untuk menulis dalam perjanjian Hudaibiyah 'Bismillahirrahmanirrahim'. Mereka juga menolak ucapan, "Ini adalah perjanjian Muhammad Rasulullah." Allah menurunkan ketenangan kepada Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya, membuat mereka memegang teguh kalimat La ilaha illallah yang merupakan pangkal segala ketakwaan. Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya lebih berhak atas kalimat takwa daripada orang-orang musyrik. Dan orang-orang beriman memang pemilik sah kalimat ini, bukan orang-orang musyrik. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak yang sesuatu yang samar bagiNya.
[965] Yakni, kalimat tauhid dan memurnikan ketaatan kepada Allah .
(27) "Sungguh Allah akan membuktikan kepada RasulNya tentang kebenaran mimpinya, bahwa kalian pasti akan memasuki Masjidil Haram, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kalian tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kalian ketahui dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat."966
Allah telah membenarkan mimpi NabiNya yang Dia perlihatkan padanya dengan kebenaran bahwa engkau dan para sahabatmu pasti akan masuk ke Baitullah al-Haram dengan aman; di mana kalian tidak takut terhadap orang-orang musyrik, kalian mencukur dan memendekkan rambut kalian. Allah mengetahui kebaikan dan kemaslahatan di balik kegagalan kalian masuk Makkah pada tahun tersebut dan masuknya kalian pada tahun berikutnya, apa-apa yang tidak kalian ketahui. Allah menjadikan kegagalan kalian masuk Makkah yang telah Dia janjikan kepada kalian pada tahun tersebut sebagai kemenangan yang dekat, yaitu perjanjian Hudaibiyah dan kemenangan pada Perang Khaibar.
[966] Selang beberapa lama sebelum terjadi Perdamaian Hudaibiyah, Nabi Muhammad
bermimpi bahwa beliau bersama para sahabatnya memasuki kota Makkah dan Masjidil
Haram dalam keadaan sebagian mereka menggundul rambut dan sebagian lagi
memendekkannya. Nabi mengatakan bahwa mimpi beliau itu akan terjadi. Kemudian
berita ini tersiar di kalangan kaum Muslimin, orang-orang munafik, orang-orang Yahudi dan
Nasrani. Setelah terjadi "Perdamaian Hudaibiyah" dan kaum Muslimin
waktu itu tidak sampai memasuki Makkah, maka orang-orang munafik memperolok-olok
Nabi dan menyatakan bahwa mimpi yang
beliau katakan pasti akan terjadi itu adalah bohong belaka. Maka turunlah ayat ini yang
menyatakan bahwa mimpi Nabi itu pasti
akan menjadi kenyataan pada tahun yang akan datang. Sekiranya pada tahun terjadinya
Perdamaian Hudaibiyah itu kaum
Muslimin memasuki kota Makkah, maka dikhawatirkan keselamatan orang-orang yang
menyembunyikan imannya yang berada
dalam kota Makkah pada waktu itu akan terancam.
(28) "Dia-lah Yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi."
Dia-lah Yang mengutus RasulNya, Muhammad , dengan penjelasan yang terang dan agama Islam, untuk Allah menangkan atas seluruh agama. Cukuplah Allah bagimu wahai Nabi, sebagai saksi bahwa Dia pasti menolongmu dan memenangkan agamamu atas semua agama.
(29) "Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir; tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan siyud mencari karunia Allah dan keridhaan(Nya). Tanda mereka adalah dari bekas sujud di wajah mereka. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat. dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu membuat kagum orang-orang yang menanamnya, karena Allah hendak membuat jengkel hati orang-orang kafir dengan mereka (orang-orang Mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar"
Muhammad adalah Rasulullah, dan orang-orang yang bersamanya di atas agamanya adalah orang-orang yang bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi mereka berkasih sayang di antara mereka. Anda melihat mereka rukuk dan sujud dalam shalat mereka, berharap Tuhan mereka melimpahkan karuniaNya kepada mereka lalu memasukkan mereka ke dalam surga dan meridhai mereka. Tanda ketaatan mereka terlihat pada wajah mereka berupa bekas sujud dan ibadah. Ini adalah sifat mereka di dalam Taurat. Sedangkan sifat mereka di dalam Injil adalah seperti tanaman yang mengeluarkan batang dan cabangnya, kemudian cabangnya menjadi banyak sesudah itu, tanaman tersebut menguat, berdiri tegak kokoh di atas batang-batangnya, terlihat indah dipandang, dan para penanam mengaguminya. Allah hendak membuat orang-orang kafir jengkel dengan orang-orang beriman dalam jumlah mereka yang banyak dan kebaikan hidup mereka. Di sini terkandung dalil yang menunjukkan kafirnya orang yang membenci para sahabat, karena siapa yang dibuat Allah jengkel dengan para sahabat, berarti dalam dirinya terdapat sesuatu yang menjengkelkannya, yaitu kekafiran. Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dari mereka kepada Allah dan RasulNya, mengamalkan apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan menjauhi apa yang Allah larang, ampunan bagi dosa-dosa mereka, pahala besar yang tidak terputus, yaitu surga. Janji Allah adalah janji yang benar dan pasti, tidak diselisihi. Siapa pun yang meniti jejak para sahabat, maka dia masuk dalam hukum mereka, yaitu berhak atas ampunan dari Allah dan pahala yang besar. Para sahabat itu memiliki keutamaan kepeloporan dan perjuangan membela Islam yang tidak dimiliki oleh seorang pun dari umat ini selain mereka. Semoga Allah meridhai mereka dan membuat mereka ridha.