Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AL QALAM

Image result for tafsir muyassar

(1-4) "Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, dengan nikmat (karunia) Tuhanmu, engkau (Muhammad) bukanlah seorang gila. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak ada putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung (luhur)."
Nun, pembicaraan tentang huruf-huruf terpenggal telah hadir di awal Surat al-Baqarah. Allah bersumpah dengan pena yang dengannya para malaikat dan manusia menulis, dan dengan apa yang mereka tulis, berupa kebaikan, manfaat dan ilmu-ilmu, kamu wahai Rasul, bukan orang yang lemah akal dan bodoh pendapat karena nikmat Allah berupa kenabian dan kerasulan. Sesungguhnya kamu, atas beban berat yang kamu pikul selama menyampaikan risalah, akan mendapatkan pahala yang besar yang tidak dikurangi dan tidak terputus, dan sesungguhnya kamu, wahai Rasul, benar-benar memiliki akhlak yang agung, yaitu akhlak-akhlak yang dikandung oleh al-Qur'an. Pelaksanaan terhadap al-Qur'an merupakan ciri khusus Rasulullah, beliau melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.
(5-6) "Maka kelak engkau akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara kalian yang gila?"
Tidak lama lagi kamu, wahai Rasul, dan orang-orang kafir itu akan tahu siapa yang terfitnah dan gila di antara kalian?
(7) "Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya; dan Dia-lah Yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk."
Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui orang yang sengsara yang menyimpang dari agama Allah dan jalan hidayah, dan Dia lebih mengetahui orang yang bertakwa yang mendapatkan hidayah ke jalan kebenaran.
(8) "Maka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah."
Maka teguhlah kamu, wahai Rasul, di atas apa yang kamu pegang, berupa menyelisihi orang-orang yang mendustakan itu dan jangan taati mereka.
(9) "Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak, maka mereka akan bersikap lunak (pula)"
Mereka ingin dan berharap bila kamu bersikap lunak dan berbaik hati kepada mereka sehingga mereka juga bersikap lunak kepadamu.
(10-15) "Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, suka mencela, yang ke sana ke mari menyebarkan fitnah, yang selalu menghalangi kebaikan, yang melampaui batas dan banyak dosa, yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya; karena dia kaya dan banyak anak;1020 apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, '(Ini adalah) dongeng-dongeng orang dahulu'."
Janganlah engkau menaati wahai Rasul, setiap orang yang banyak bersumpah, pembohong lagi rendah, banyak mengghibah orang, berjalan di antara mereka dengan menyebarkan namimah (adu domba), yaitu menukil pembicaraan sebagian dari mereka ke sebagian lainnya untuk merusak hubungan mereka, kikir dan bakhil dalam urusan harta, tidak memberikannya untuk kebenaran, kuat menghalang-halangi kebaikan, melampaui batas dalam melanggar hak manusia dan memakan yang diharamkan, banyak berdosa, kuat kekafirannya, keji dan buruk, dinasabkan bukan kepada bapaknya; hanya karena dia punya harta kekayaan dan anak-anak, dia menyombongkan diri di depan kebenaran. Bila salah satu ayat al-Qur'an dibacakan kepadanya, dia mendustakannya. Dia berkata, "Ini adalah kebatilan dan khurafat orang-orang dulu." Ayat-ayat ini walaupun turun pada sebagian orang-orang musyrik seperti al-Walid bin al-Mughirah, hanya saja ia mengandung peringatan bagi Muslim agar tidak menyamai orang yang memiliki sifat-sifat tercela ini.

[1020] Orang yang mempunyai anak dan kaya lebih mudah mendapat pengikut Tetapi jika dia mempunyai sifat-sifat seperti 
tersebut pada ayat 13, maka tidak boleh diikuti.
(16) "Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai (nya)"1021
Kami akan membuat tanda pada hidungnya yang menempel padanya dan tidak terpisah darinya sebagai hukuman baginya, agar hal itu mempermalukannya di depan orang-orang.

[1021] Yang dimaksud dengan "belalai" di sini ialah hidung. Dipakai kata belalai di sini sebagai celaan.
(17-18) "Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (orang-orang musyrik Makkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil)nya pada pagi hari, tetapi mereka tidak mengecualikan (dengan mengucapkan, 'Insya Allah')."
Sesungguhnya Kami menguji orang-orang Makkah dengan kekeringan dan kelaparan, sebagaimana Kami menguji para pemilik kebun saat mereka bersumpah di antara mereka bahwa mereka akan memanen hasil kebun mereka di pagi buta agar orang-orang miskin dan yang seperti mereka tidak datang meminta, dan mereka tidak berkata,"Insya Allah"
(19-20) "Maka api (yang datang) dari Tuhanmu mengepungnya ketika mereka sedang tidur. Lalu jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,"1022
Maka Allah menurunkan api yang membakar kebun itu di malam hari saat mereka tidur, sehingga kebun itu menghitam seperti malam yang kelam.

[1022] Yakni, terbakarlah kebun itu dan tinggallah arang-arangnya yang hitam seperti malam.
(21-22) "lalu pada pagi hari mereka saling memanggil, 'Pergilah pagi-pagi ke tanaman (sawah, ladang dan kebun) kalian, jika kalian hendak memetik hasil."
Karena itu sebagian memanggil sebagian yang lain saat pagi, "Pergilah segera ke kebun kalian, bila kalian memang hendak memanen buah."
(23-24) "Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik, 'Pada hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebun kalian'."
Maka mereka berangkat dengan segera, mereka merahasiakan pembicaraan di antara mereka, "Jangan membiarkan siapa pun dari orang-orang yang membutuhkan masuk ke kebun kalian."
(25) "Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin), dalam keadaan merasa mampu (melaksanakan niat mereka)."1023
Mereka berangkat ke kebun mereka di pagi hari dengan tujuan tidak baik yaitu tidak memberikan sebagian hasil kebun kepada orang-orang miskin, mereka merasa sangat mampu melakukan apa yang hendak mereka lakukan.

[1023] Ada juga yang memaknainya dengan, "padahal mereka mampu (menolong mereka)".
(26-33) "Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, 'Sesungguhnya kita ini benar-benar orang-orang yang sesat, justru kita tidak memperoleh apa pun.' Berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka,'Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian, mengapa kalian tidak bertasbih (kepada Tuhan kalian) ?'1024 Mereka mengucapkan, Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim. Lalu mereka saling berhadapan dan saling mencela. Mereka berkata, 'Celaka kita! Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang melampaui batas. Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini, sesungguhnya kita mengharapkan (ampunan) kepada Tiihan kita.' Seperti itulah azab (di dunia), dan azab akhirat benar-benar lebih besar sekiranya mereka mengetahui"1025
Manakala mereka melihat kebun mereka terbakar, mereka merasa tidak percaya, mereka berkata, "Kita salah jalan dalam menuju kepadanya." Manakala mereka tahu bahwa kebun itu memang benar kebun mereka, mereka berkata, "Kita gagal mendapatkan hasilnya, disebabkan keinginan kita untuk bersikap bakhil dengan menghalang-halangi orang-orang miskin." Orang yang terbaik dari mereka berkata, "Bukankah aku sudah berkata kepada kalian agar mengucapkan, insya Allah?" Mereka berkata sesudah mereka menyadari kesalahan mereka, "Mahasuci Allah dari kezhaliman terkait apa yang menimpa kami, justru kamilah yang menzhalimi diri kami dengan tidak mengucapkan insya Allah dan menyimpan niat tidak baik." Sebagian memandang sebagian yang lain, sebagian menyalahkan sebagian yang lain karena tidak mengucapkan insya Allah dan menyimpan niat buruk. Mereka berkata, "Celaka kita, kita memang melampaui batas dengan berusaha menghalang-halangi orang-orang fakir dan menyelisihi perintah Allah. Semoga Allah memberi kita sesuatu yang lebih baik daripada kebun kita, karena kami sudah mengakui kesalahan kita dan bertaubat. Sesungguhnya kita hanya berharap kepada Tuhan kita semata, kita mengharapkan maafNya, dan meminta kebaikan dariNya." Hukuman seperti yang menimpa para pemilik kebun itu merupakan hukuman Kami di dunia bagi siapa yang menyelisihi perintah Allah, bakhil dengan apa yang Allah berikan kepadanya berupa nikmat-nikmat dan tidak menunaikan hak Allah padanya. Dan azab akhirat benar-benar lebih besar dan lebih keras daripada azab dunia; seandainya mereka mengetahui, niscaya mereka meninggalkan apa yang mendatangkan azab.
[1024] Yakni, mensyukuri nikmatNya dan tidak meniatkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah , seperti: meniatkan tidak akan memberi fakir miskin.
[1025] Allah  menerangkan bahwa Dia menguji penduduk Makkah dengan menganugerahi nikmat yang banyak untuk mengetahui apakah mereka bersyukur atau tidak, sebagaimana Allah  telah menguji pemilik-pemilik kebun tersebut.
(34) "Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhan mereka"
Sesungguhnya orang-orang yang takut (melindungi diri) dari hukuman Allah dengan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan meninggalkan apa yang Allah larang, bagi mereka di sisi Tuhan mereka di akhirat surga-surga yang berisi kenikmatan yang abadi.
(35) "Apakah patut Kami memperlakukan orang-orang Islam itu seperti orang-orang yang gemar berbuat dosa (orang kafir) ?"1026
Apakah patut Kami menjadikan orang-orang yang tunduk dengan ketaatan kepada Allah itu sama dengan orang-orang kafir?

[1026] Yakni, tidak mungkin sama balasan yang disediakan Allah M untuk masing-masing mereka.
(36) "Mengapa kalian (berbuat demikian)? Bagaimana kalian mengambil keputusan?"
Ada apa dengan kalian? Mengapa kalian menetapkan hukum yang zhalim ini dengan menyamakan keduanya dalam pahala?
(37) "Atau apakah kalian mempunyai kitab (yang diturunkan dari langit) yang kalian pelajari?"
Atau apakah kalian memiliki kitab yang turun dari langit di mana di sana kalian membaca bahwa orang yang taat sama dengan orang yang durhaka, lalu kalian mempelajari apa yang kalian katakan itu?
(38) '(Kalau begitu) sesungguhnya di dalamnya kalian mendapatkan apa yang kalian pilih (mau) itu."
Kalau begitu, kalian mendapati apa yang kalian inginkan di dalam kitab tersebut. Sama sekali tidak demikian.
(39) "Atau apakah kalian memperoleh (janji-janji yang diperkuat dengan) sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai Hari Kiamat; bahwa kalian dapat mengambil keputusan (sekehendak kalian)?"
Atau apakah kalian memiliki perjanjian atas Kami bahwa kalian akan mendapatkan apa yang kalian inginkan dan harapkan?
(40) "Tanyakanlah kepada mereka, siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap (keputusan yang diambil itu) ?"
Tanyakanlah wahai Rasul kepada orang-orang musyrik, siapakah di antara mereka yang berani menjamin dan bertanggung jawab bahwa dia memang demikian dengan hukum tersebut?
(41) "Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu ? kalau begitu mereka mendatangkan sekutu-seutu mereka, jika mereka orang-orang yang benar."
Atau apakah mereka memiliki tuhan-tuhan lain yang menjamin apa yang mereka ucapkan dan membantu mereka mendapatkan apa yang mereka cari? Kalau begitu silahkan mereka mendatangkannya bila mereka jujur dalam klaim mereka.
(42) "(Ingatlah) pada hari ketika betis disingkapkan dan mereka diseru untuk bersujud; maka mereka tidak mampu," 1027
Pada Hari Kiamat, urusan menjadi sulit dan huru-haranya mengerikan. Allah datang untuk menetapkan keputusan di antara makhluk, lalu Allah membuka betisNya yang mulia yang tidak serupa dengan sesuatu apa pun. Nabi bersabda, "Tuhan kita akan menyingkap betisNya, maka setiap Mukmin dan Mukminah akan bersujud kepadaNya, lalu orang yang sujud di dunia karena riya' dan sum'ah hendak sujud, tetapi punggungnya tiba-tiba menjadi satu ruas (kaku)," Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

[1027] Yakni, Allah  akan datang untuk memutuskan perkara di antara manusia, lalu Dia akan menyingkapkan betisNya yang mulia, sehingga semua orang Mukmin; laki-laki dan perempuan akan bersujud kepadaNya. Sedangkan orang-orang yang di dunia 
rukuk dan sujud hanya karena riya' dan sum'ah, maka ketika akan bersujud, punggungnya akan berubah menjadi satu ruas, 
sehingga tidak bisa bersujud. (Sebagaimana hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim).
(43) "pandangan mereka tertunduk ke bawah, diliputi kehinaan. Dan sungguhy dahulu (di dunia) mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat (tetapi mereka tidak melakukan)"
Pandangan mereka tertunduk, mereka tidak bisa mengangkatnya, mereka diliputi kehinaan berat karena azab Allah. Dahulu di dunia mereka diajak untuk shalat dan beribadah kepada Allah saat mereka sehat dan mampu, tetapi mereka tidak mau untuk sujud, karena kesombongan dan keangkuhan.
(44) "Maka biarkanlah Aku dengan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (al-Qur'an). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui
Biarkanlah Aku, wahai Rasul, dengan orang-orang yang mendustakan al-Qur'an ini, sesungguhnya Aku yang akan membalas dan menghukum mereka, Kami akan memberi mereka harta, anak-anak dan kenikmatan-kenikmatan sebagai tipu daya sehingga mereka tidak menyadari bahwa semua itu adalah sebab kebinasaan mereka.
(45) "dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencanaKu sangat teguh"
Aku menangguhkan mereka dan memanjangkan umur mereka agar mereka semakin bertambah dosa. Sesungguhnya balasanKu atas orang-orang kafir adalah kuat dan keras.
(46) "Ataukah engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka, sehingga mereka dibebani dengan hutang?"
Atau apakah kamu, wahai Rasul, meminta upah dunia dari orang-orang musyrik itu atas penyampaian tugas kerasulan sehingga mereka terbelit beban keuangan yang berat?
(47) "Ataukah mereka mengetahui yang ghaib, lalu mereka menuliskannya ?"
Atau apakah mereka punya ilmu ghaib lalu mereka menulis apa yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri bahwa kedudukan mereka di sisi Allah lebih utama dibandingkan orang-orang yang beriman kepadaNya?
(48) "Maka bersabarlah engkau (wahai Rasul) terhadap ketetapan Tiihanmu, dan janganlah engkau seperti orang yang berada dalam (perut) ikan, ketika dia berdoa dengan hati marah (yaitu Yunus)."
Maka bersabarlah wahai Rasul terhadap apa yang ditetapkan dan diputuskan oleh Tuhanmu, termasuk penangguhan terhadap mereka dan penundaan terhadap pertolonganNya kepadamu atas mereka, jangan seperti orang yang ditelan ikan, yaitu Yunus yang marah dan tidak sabar menghadapi kaumnya, saat dia memanggil Tuhannya dalam keadaan dipenuhi kesedihan meminta disegerakannya azab bagi kaumnya.
(49) "Sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela"
Kalau Allah tidak menyusulkan nikmatNya kepadanya dengan membimbingnya untuk bertaubat dan menerima taubatnya, niscaya dia dimuntahkan dari perut ikan di tanah kosong yang mematikan, sedangkan dia melakukan sesuatu yang dipersalahkan.
(50) "Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih"
Lalu Tuhannya memilihnya untuk mengemban risalahNya, lalu menjadikannya termasuk orang-orang shalih yang niat, perkataan dan perbuatan mereka baik.
(51) "Dan sungguh orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka1028 ketika mereka mendengar al-Qur'an dan mereka berkata,'Sesungguhnya dia (Muhammad) itu benar-benar orang gila'."
Orang-orang kafir itu, manakala mereka mendengar al-Qur'an, hampir menimpakan tatapan mata jahat (serangan 'ain) atasmu wahai Rasul, karena kebencian mereka kepadamu, seandainya tidak ada penjagaan dan perlindungan Allah kepadamu. Mereka berkata sesuai dengan hawa nafsu mereka, "Sesungguhnya dia itu benar-benar gila."

[1028] Yakni, dengan serangan 'ain. Penyakit 'ain adalah penyakit yang disarangkan seseorang melalui pandangan mata kepada 
sasaran, yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuatan pandangan syaithaniyyak dan memendam dengki dan hasad terhadap sasarannya, dan ini dikenal luas dalam masyarakat jahiliyah. Ini hendak mereka lakukan kepada Nabi Muhammad , akan tetapi Allah  melindungi beliau sebagaimana yang Dia jamin bagi beliau dalam Surat al-Ma'idah: 67.
(52) "Padahal (al-Qur'an) itu tidak lain kecuali hanya peringatan bagi seluruh alam."
Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah nasihat dan peringatan bagi seluruh alam, yaitu para makhluk dari kalangan jin dan manusia.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger