Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AL A'RAF

Image result for tafsir muyassar

(1) Alif laam mim shaad [527].

[527] Lihat not 10.

Alif Laam Miim Shaad, tentang huruf-huruf al-muqaththa ah (yang terputus) ini telah dibahas pada awal surat Al-Baqarah.

(2) Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

Al-Qur an ini adalah kitab yang agung yang Allah turunkan kepadamu (wahai Rasul), janganlah ada keraguan dalam dadamu bahwa ia benar-benar diturunkan dari Allah. Dan janganlah kamu keberatan untuk menyampaikan dan memberi peringatan (kepada manusia) dengannya. Kami turunkan kepadamu agar kamu memperingatkan orang-orang kafir dan mengingatkan orang-orang mukmin.

(3) Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya [528]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).

[528] Maksudnya: pemimpin-pemimpin yang membawamu kepada kesesatan.

Wahai manusia, ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Rabb kalian, yaitu al-Qur an dan as-Sunnah dengan menjalankan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan. Dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selain Allah, seperti setan-setan, pendeta-pendeta dan rahib-rahib. Sesungguhnya hanya sedikit pelajaran dan ibrah yang dapat kalian ambil (dari mereka), maka kembalilah kalian pada kebenaran.

(4) Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.

Banyak negeri yang telah Kami hancurkan disebabkan penentangan dan pendustaan mereka kepada Rasul-rasul Kami, sehingga mereka mendapatkan kehinaan dan kenistaan dunia hingga akhirat. Lalu, datanglah kepada mereka siksa Kami, sesekali ketika mereka tertidur pada malam hari dan di lain waktu ketika mereka tidur di siang hari. Allah mengkususkan dua waktu tersebut (siang dan malam) karena pada kedua waktu itu banyak orang berdiam di rumah dan beristirahat, maka siksa yang diturunkan pada waktu-waktu itu lebih buruk dan lebih berat (akibatnya).

(5) Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan : Sesungguhnya kami adalah orang- orang yang zalim.

Mereka tidak mengucapkan kata apa pun pada saat siksa itu datang, kecuali pengakuan dosa-dosa dan kejahatan, dan mereka pantas menerima siksa yang turun pada mereka.

(6) Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami),

Sungguh Kami akan menanyakan kepada umat-umat yang telah diutus kepada mereka rasul-rasul : Apa jawaban kalian kepada Rasul-Rasul Kami (pada saat mereka menyeru) kepada kalian? Dan sungguh Kami akan menanyakan kepada Rasul-rasul Kami apakah mereka telah menyampaikan risalah-risalah Rabb mereka? Dan bagaimana respon umat-umat mereka terhadap seruan dakwah tersebut.

(7) maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).

Sungguh Kami akan kisahkan kepada seluruh manusia berdasarkan pengetahuan Kami apa-apa yang telah mereka kerjakan di dunia terhadap perintah-perintah dan larangan-larangan Kami. Dan Kami sekali-kali tidak jauh dari mereka dalam keadaan apa pun.

(8) Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang- orang yang beruntung.

Dan timbangan amal-amal manusia pada Hari Kiamat adalah timbangan yang sebenar-benarnya berdasarkan keadilan, tidak ada kezhaliman di dalamnya. Barangsiapa yang berat timbangan amal-amalnya disebabkan amal kebajikannya yang banyak, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.

(9) Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang- orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

Dan Barangsiapa ringan timbangan amal-amalnya disebabkan banyak kejahatannya, mereka itulah orang-orang yang telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapat ridha Allah. Sebab mereka melampaui batas (hukum-hukum Allah) dengan mengingkari ayat-ayat Allah dan tidak tunduk kepada-Nya

(10) Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

Dan sungguh Kami telah menempatkan kalian (wahai manusia) di bumi. Kami jadikan bumi tempat tinggal bagi kalian, dan Kami jadikan makanan-makanan dan minuman sebagai sumber kehidupan di dalamnya. Akan tetapi, hanya sedikit di antara kalian yang bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat itu.

(11) Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat : Bersujudlah kamu kepada Adam, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

Sungguh telah Kami anugerahkan nikmat kepada kalian dengan menciptakan bapak kalian, Adam, dari sesuatu yang tidak ada sebelumnya. Kemudian, Kami membentuknya menjadi sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Kami perintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai tanda kemuliaan, penghormatan, dan menunjukkan bahwa Adam memiliki keutamaan. Lalu, mereka semua (malaikat) bersujud, tetapi Iblis yang ketika itu masih bersama mereka tidak mau bersujud kepada Adam karena dengki terhadapnya atas penghormatan yang mulia itu.

(12) Allah berfirman : Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu? Menjawab iblis : Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.

Allah berfirman kepada Iblis mengingkari sikapnya yang tidak mau bersujud kepada Adam : Mengapa kamu tidak sujud, padahal Aku telah memerintahkan kepadamu? Iblis menjawab : Aku adalah ciptaan-Mu yang lebih mulia dari padanya, karena aku diciptakan dari api, sedangkan dia (Adam) diciptakan dari tanah. Dia (Iblis) berpendapat bahwa api lebih mulia daripada tanah.

(13) Allah berfirman : Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.

Allah berfirman kepada Iblis : Turunlah kamu dari surga, tidak pantas bagimu menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah kamu darinya, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang rendah dan hina.

(14) Iblis menjawab : Beri tangguhlah saya [529] sampai waktu mereka dibangkitkan.

[529] Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.

Ketika Iblis sudah berputus asa dari rahmat Allah, dia berkata kepada Allah yang Mahaagung lagi Mahatinggi : Tangguhkanlah aku sampai hari kebangkitan agar aku dapat menggoda (menjerumuskan) siapa yang aku mampui dari keturunan Adam.

(15) Allah berfirman : Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.

Allah berfirman : Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang ditangguhkan ajalnya sampai tiupan sangkakala yang pertama ketika semua makhluk mati.

(16) Iblis menjawab : Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

Iblis yang dilaknat Allah berkata : Karena Engkau telah menyesatkan aku, aku akan berusaha keras menyesatkan Bani Adam dari jalan-Mu yang lurus, dan aku akan menghalang-halangi mereka dari agama Islam sebagai fitrah mereka.

(17) kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Kemudian aku akan mendatangi mereka dari segala penjuru. Aku akan menghalang-halangi mereka dari kebenaran dan aku akan perlihatkan kebatilan tampak indah di mata mereka, aku akan tanamkan kepada mereka cinta dunia dan ragu terhadap akhirat. Dan Engkau tidak akan mendapatkan banyak dari keturunan Bani Adam yang bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu.

(18) Allah berfirman : Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.

Allah berfirman kepada Iblis : Keluarlah kamu dari surga dalam keadaan dibenci dan terusir. Sungguh Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dari golonganmu dan semua dari keturunan Adam yang mengikutimu.

(19) (Dan Allah berfirman) : Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.

Wahai Adam, tinggallah kamu dan istrimu, Hawa, di surga. Makanlah buah-buahan sesuka kalian berdua dan janganlah kalian memakan buah dari pohon (tertentu yang diharamkan bagi keduanya). Jika kalian tetap memakannya, maka kalian termasuk orang-orang yang zhalim dan melampaui batas-batas Allah.

(20) Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).

Kemudian, setan menggoda Adam dan Hawa, membisikkan kepada keduanya untuk menjerumuskan mereka pada perbuatan maksiat kepada Allah dengan memakan buah yang dilarang itu, yang akan mengakibatkan terbukanya penutup aurat keduanya. Dia (Iblis) berkata (menggoda) kepada keduanya : Sesungguhnya Rabb kalian melarang memakan buah pohon itu hanya agar kalian berdua tidak sampai menjadi malaikat dan agar kalian tidak kekal dalam kehidupan di surga.

(21) Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya : Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua,

Setan bersumpah atas nama Allah untuk meyakinkan Adam dan Hawa bahwa Dia termasuk orang-orang yang memberi nasihat dalam persoalan memakan buah pohon tersebut, padahal dia berbohong dengan (perkataannya) itu.

(22) maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka : Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu : Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?

Dia (Iblis) mendorong dan menipu keduanya sehingga mereka berdua memakan buah yang dilarang oleh Allah untuk mendekatinya. Maka ketika mereka berdua memakan buah itu, terbukalah aurat mereka berdua, hilanglah pakaian yang mereka kenakan sebelum melakukan pelanggaran itu. Lalu mereka berdua menggunakan sebagian dedaunan surga untuk menutupi aurat. Dan Allah menyeru kepada keduanya : Bukankah Aku telah melarang kalian berdua untuk tidak memakan buah dari pohon itu dan Aku katakan kepada kalian berdua bahwa setan adalah musuh yang nyata permusuhannya kepada kalian?! Di dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa terbukanya aurat termasuk perkara yang besar. Pada masa itu sampai sekarang terbukanya aurat adalah sebuah aib dan sangat buruk, tidak dapat diterima oleh akal.

(23) Keduanya berkata : Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

Adam dan Hawa berdoa : Ya Rabb kami, kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami dengan memakan buah pohon itu, maka jika Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat kehidupan dunia dan akhirat mereka. Ini adalah kata-kata yang diterima oleh Adam dari Rabbnya, lalu dia berdoa kepada Allah dengan kata-kata itu, lalu Allah menerima taubatnya.

(24) Allah berfirman : Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.

Allah berfirman kepada Adam, Hawa dan Iblis : Turunlah kalian dari langit ke bumi agar sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain, bagi kalian di bumi tempat tinggal dan kesenangan sampai ajal kalian habis.

(25) Allah berfirman : Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.

Allah berfirman kepada Adam, Hawa dan keturunannya : Kalian akan hidup di bumi (menjalani hari-hari kehidupan di dunia), di sana kalian akan mati, darinya pula kalian akan dikeluarkan Rabb kalian dan di kumpulkan (di padang Mahsyar) dalam keadaan hidup pada hari kebangkitan.

(26) Hai anak Adam [530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa [531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

[530] Maksudnya ialah: umat manusia 
[531] Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah.

Wahai Bani Adam, Kami telah menjadikan bagi kalian pakaian untuk menutup aurat kalian, yaitu pakaian yang merupakan kebutuhan pokok, dan pakaian untuk keindahan dan memperindah diri, yaitu sebagai pelengkap dan kebutuhan sekunder. Dan pakaian takwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, itulah sebaik-baik pakaian bagi seorang muslim. Itulah yang Allah anugerahkan kepada kalian sebagai bukti rububiyah Allah, keesaan, karunia dan rahmat bagi hamba-hamba-Nya, agar kalian mengingat kenikmatan-kenikmatan ini dan bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut. Yang demikian itu adalah karunia Allah yang dilimpahkan atas makhluk-Nya dengan nikmat-nikmat tersebut.

(27) Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

Wahai Bani Adam, janganlah kalian tertipu oleh setan, dia menghiasi perbuatan maksiat sehingga terlihat indah bagi kalian, sebagaimana setan menggoda bapak ibu kalian (Adam dan Hawa) hingga karena mereka berdua dikeluarkan dari surga. Penutup aurat mereka terlepas sehingga aurat mereka pun terbuka. Setan dan anak keturunannya dapat melihat kalian, sedangkan kalian tidak dapat melihat mereka, maka waspadalah terhadap mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan pemimpin bagi orang kafir yang tidak mengesakan Allah, tidak percaya kepada rasul-rasul-Nya dan tidak berbuat sesuai dengan petunjuk-Nya.

(28) Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji [532], mereka berkata: Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?

[532] Seperti: syirik, thawaf telanjang di sekeliling Kabah dan sebagainya.

Apabila orang-orang kafir melakukan perbuatan keji, mereka beralasan dengan mengatakan bahwa perbuatan itu adalah warisan dari nenek moyang mereka dan bahwa Allah memerintahkan seperti itu. Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka : Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh hamba-hamba-Nya untuk melakukan perbuatan buruk dan keji. Wahai orang-orang musyrik mengapa kalian mengada-adakan kedustaan atas Allah, sedangkan kalian tidak mengetahui apa-apa?

(29) Katakanlah: Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan. Dan (kata- kanlah): Luruskanlah muka (diri)mu [533] di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya).

[533] Maksudnya: tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan pusatkanlah perhatianmu semata-mata kepada Allah.

Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik itu : Rabbku telah menyuruhku untuk berlaku adil dan menyuruh kalian agar mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya di mana pun kalian berada, khususnya ketika kalian berada di dalam masjid. Dan berdoalah kepada-Nya dengan penuh ikhlas dan taat dalam ibadah. Percayalah bahwa akan ada kebangkitan sesudah kematian. Sebagaimana Allah kuasa menciptakan kalian dari sesuatu yang tidak ada, Dia juga kuasa untuk mengembalikan kehidupan kepada kalian sesudah kematian.

(30) Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.

Allah menjadikan hamba-hamba-Nya dalam dua golongan; Golongan yang pertama adalah mereka yang dituntun oleh Allah untuk mendapat petunjuk ke jalan yang lurus. Dan golongan yang kedua adalah mereka yang disesatkan oleh Allah dari jalan yang lurus. Mereka itu adalah orang-orang yang menjadikan setan-setan sebagai pemimpin-pemimpin selain Allah, mereka menuruti setan-setan itu karena kebodohan dan prasangka belaka, bahwasanya mereka telah berjalan di jalan yang lurus (hidayah).

(31) Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid [534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih- lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling Ka bah atau ibadat-ibadat yang lain.

[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

Wahai Bani Adam, pakailah perhiasan indah yang sesuai dengan syariat, yaitu pakaian yang bersih, suci, menutup aurat dan sebagainya pada waktu kalian melaksanakan shalat. Makan dan minumlah yang baik-baik dari sebagian apa yang Allah rizkikan kepada kalian dan janganlah melampaui batas keseimbangan dalam makan atau minum. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas dalam makan dan minum dan lain-lain.

(32) Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik? Katakanlah: Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat [536]. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.

[536] Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja.

Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik yang bodoh itu : Siapakah yang telah mengharamkan atas kalian pakaian yang baik yang telah Allah jadikan perhiasan bagi kalian? Siapakah yang telah mengharamkan atas kalian untuk menikmati rizki Allah yang halal lagi baik itu? Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka : Sesungguhnya pakaian, makanan, dan minuman yang baik yang telah Allah halalkan adalah hak bagi orang-orang yang beriman di dunia, dan juga orang-orang selain mereka, dan hanya khusus untuk orang-orang beriman pada Hari Kiamat. Demikian itulah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagi kaum yang mengetahui penjelasan dan memahami perbedaan.
Asbabun Nuzul :
Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Pada masa jahiliyah ada seorang wanita yang thawaf di Ka bah dengan telanjang, hanya ada sehelai kain yang menutupi alat kelaminnya sambil berkata : Pada hari ini terlihat sebagian atau seluruhnya Apa yang terlihat darinya tidak aku halalkan. Maka turunlah ayat 31, Dan turun ayat 32 ini.

(33) Katakanlah : Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik itu : Sesungguhnya yang Allah haramkan hanyalah perbuatan-perbuatan buruk (keji), baik yang terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Dan Dia mengharamkan segala jenis perbuatan maksiat, di antaranya yang paling besar adalah menganiaya orang lain, sebab perbuatan itu sangat jauh dari kebenaran. Dan Dia mengharamkan atas kalian beribadah kepada selaian-Nya bersama Allah yang mana Dia tidak pernah menurunkan bukti atau petunjuk apa pun yang membenarkan perbuatan kalian itu. Dan tidak ada alasan untuk membenarkan dalam beribadah kepada selain Allah. Allah mengharamkan kalian untuk mengada-adakan kebohongan sesuatu yang tidak Dia syariatkan, kemudian menisbatkannya kepada Allah. Seperti anggapan bahwa Allah memiliki anak dan mengharamkan sebagian pakaian dan makanan yang jelas halal.

(34) Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [537]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.

[537] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.

Dan bagi setiap golongan (kaum) yang ingkar kepada Allah dan mendustakan Rasul-rasul-Nya, niscaya akan ada suatu masa yang mana akan ditimpakan kepada mereka siksa. Apabila waktu yang ditentukan oleh Allah untuk membinasakan mereka telah datang, mereka tidak akan dapat menundanya walaupun hanya sesaat dan tidak pula mereka dapat menyegerakannya.

(35) Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran ter- hadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Wahai Bani Adam, apabila telah datang kepada kalian utusan-utusan-Ku dari golongan kalian, mereka membacakan ayat-ayat kitab-Ku kepada kalian dan menjelaskan bukti-bukti atas kebenaran yang mereka bawa, turutilah mereka. Barangsiapa menjaga diri dari kemurkaan-Ku dan memperbaiki amalannya, tidak akan ada rasa takut bagi mereka terhadap siksa Allah pada Hari Kiamat. Dan mereka tidak pernah bersedih atas kenikmatan-kenikmatan dunia yang tidak mereka dapatkan.

(36) Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Dan orang-orang kafir yang mendustakan bukti-bukti keesaan Allah, lalu menyombongkan diri sehingga tidak mau mengikutinya, mereka itulah penghuni neraka, kekal di dalamnya dan tidak akan pernah keluar selama-lamanya.

(37) Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah? Orang-orang musyrik itu menjawab: Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami, dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.

Tidak ada seorang yang lebih zhalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan atas Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya yang telah diturunkan. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat kebaikan dan keburukan di dunia sesuai dengan ketetapan yang tercatat bagi mereka di Lauh al-Mahfuzh. Apabila datang kepada mereka, malaikat maut dan kawan-kawannya untuk mencabut ruh mereka, para malaikat itu berkata : Manakah sekutu-sekutu, setan-setan, dan berhala-berhala yang dulu kalian sembah selain Allah, (suruhlah mereka datang) untuk menyelamatkan dari keadaan kalian ini? Mereka menjawab : Mereka telah meninggalkan kami, lalu mereka pun mengaku telah ingkar dan mendustakan keesaan Allah ketika hidup di dunia.

(38) Allah berfirman: Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian [538] di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu [539]: Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka. Allah berfirman: Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui.

[538] Maksudnya: pengikut-pengikut [539] Maksudnya: pemimpin-pemimpin

Allah berfirman kepada orang-orang musyrik yang mengada-adakan kebohongan itu : Masuklah kalian ke neraka bersama kelompok (orang-orang) seperti kalian yang ingkar, dari bangsa jin dan manusia sebelum kalian. Setiap kali satu kelompk dari suatu agama masuk ke dalam nereka, mereka mengutuk kelompok lain yang telah tersesat karena telah mengikuti mereka. Apabila kedua kelompok itu bertemu di neraka, kelompok yang terakhir yang mengikuti (kesesatan) sewaktu di dunia mereka berkata kepada orang-orang yang mereka ikuti : Wahai Rabb kami, mereka itulah yang telah menyesatkan kami dari kebenaran, maka turunkanlah siksa neraka yang berlipat ganda kepada mereka. Allah berfirman : Setiap kelompok dari kalian atau mereka akan mendapatkan siksa yang berlipat ganda, tetapi kalian (wahai orang-orang yang mengikuti) tidak mengetahui adzab dan kepedihan yang akan ditimpakan kepada masing-masing kelompok.

(39) Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan.

Pemimpin-pemimpin dari orang-orang yang diikuti dan selain mereka berkata kepada orang-orang yang mengikuti itu : Kami dan kalian sama-sama dalam penyimpangan dan kesesatan dan dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang mendatangkan siksa, kalian tidak lebih baik dari kami. Allah berfirman kepada mereka semua : Maka rasakanlah siksa itu, siksa Neraka Jahanam karena perbuatan maksiat yang telah kalian lakukan.

(40) Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit [540] dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum [541]. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

[540] Artinya: doa dan amal mereka tidak diterima oleh Allah.
[541] Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum.

Sesungguhnya orang-orang kafir yang tidak percaya pada hujjah-hujjah dan ayat-ayat Kami, yang membuktikan keesaan Kami, dan mereka tidak mengerjakan syariat-syariat Kami karena kecongkakan dan kesombongan, tidak akan dibukakakn pintu-pintu langit bagi amal-amal mereka di dunia dan tidak pula bagi roh-roh ketika mereka mati. Dan tidak mungkin orang-orang kafir itu masuk ke dalam surga, kecuali apabila seekor unta dapat masuk ke lubang jarum, dan ini adalah mustahil. Balasan semacam itu Kami berikan kepada orang-orang yang begitu banyak kejahatannya dan begitu besar kedurhakaannya.

(41) Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) [542]. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,

[542] Maksudnya: mereka terkepung dalam api neraka.

Orang-orang kafir itu kekal di neraka, di bawah mereka tempat tidur dari api neraka dan diatasnya selimut dari api neraka (pula). Siksa yang berat semacam ini Allah timpakan kepada orang-orang zhalim yang melanggar hukum-hukum-Nya sehingga mereka ingkar dan berbuat maksiat kepada-Nya.

(42) dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan beramal shalih sesuai dengan kemampuan mereka, Allah tidak akan membebankan kewajiban kepada seseorang, kecuali ia mampu menjalankannya, mereka itulah para penghuni surga, mereka kekal di dalamnya dan tidak akan keluar darinya selama-lamanya.

(43) Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. Dan diserukan kepada mereka: ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.

Dan Allah menghilangkan rasa dendam dan kebencian dari dalam dada para penghuni surga. Dan di antara kesempurnaan nikmat bagi mereka adalah adanya sungai-sungai yang mengalir dari bawah kamar-kamar dan rumah-rumah mereka. Pada saat para penghuni surga itu memusuhinya mereka berkata : Segala puji hanya milik Allah yang telah membmbing kami untuk melakukan amal shalih yang membawa kami ke dalam kenikmatan ini. Kami tidak akan menemukan jalan yang lurus ini jikalau Allah tidak memberikan petunjuk kepada kami dan meneguhkan kami di jalan itu. Sungguh telah datang utusan-utusan Rabb kami dengan membawa berita yang benar, dengan menjanjikan (surga) bagi orang yang taat kepada-Nya dan menjanjikan (neraka) bagi yang durhakan kepada-Nya. Lalu mereka diseur sebagai tanda ucapan selamat dan penghormatan. Itulah surga yang telah Allah wariskan kepada kalian dengan rahmat-Nya dan karena iman dan amal shalih yang telah kalian kerjakan dahulu.

(44) Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)? Mereka (penduduk neraka) menjawab: Betul. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,

Setelah masuk ke dalam surga, para penghuni surga itu menyeru penghuni neraka dengan berkata : Sesungguhnya kami telah mendapatkan kebenaran janji Rabb kami melalui lisan para Rasul-Nya, yaitu memberi pahala kepada orang-orang yang taat. Apakah kalian telah mendapatkan kebenaran janji Rabb kalian melalui lisan Rasul-rasul-Nya, yaitu menimpakan siksa kepada orang-orang yang durhaka? Lalu, para penghuni neraka menjawab : Ya, kami juga telah mendapatkan kebenaran janji Rabb kami. Kemudian ada penyeru di antara penghuni surga dan neraka, mengatakan bahwa kutukan Allah akan ditimpakan kepada orang-orang yang zhalim, yaitu orang-orang yang melanggar hukum-hukum Allah dan ingkar kepada Allah dan para Rasul-Nya.

(45) (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.

Orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang dahulu berpaling dari jalan Allah yang lurus, melarang manusia untuk mengikuti jalan lurus tersebut. Mereka menghendaki agar jalan yang lurus itu menjadi bengkok sehingga terlihat tidak jelas bagi manusia, dan mereka ingkar terhadap akhirat dan apa yang di dalamnya.

(46) Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas Araaf [543] itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun alaikum [544]”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).

[543] Al Araaf artinya: tempat yang tertinggi di antar surga dan neraka.
[544] Artinya: mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu.

Dan di antara penghuni surga dan neraka terdapat sekat penghalang besar yang disebut al-A raf (tempat-tempat yang tinggi). Di atas sekat ini ada orang-orang yang dapat melihat keadaan para penghuni surga maupun neraka dengan tanda-tanda yang ada pada mereka, seperti terangnya wajah-wajah para penghuni surga dan gelapnya wajah-wajah para penghuni neraka. Ashhaabul A raaf (orang-orang yang berada di tempat-tempat yang tinggi) itu adalah mereka yang kebaikan dan kejahatannya sebanding dan mereka (sedang) memohon rahmat Allah. Orang-orang yang berada di tempat-tempat yang tinggi menyapa para penghuni surga dengan ucapan salam dengan mengatakan : Semoga keselamatan atas kalian, sedangkan mereka belum bisa memasukinya dan mereka sangat berharap dapat memasukinya.

(47) Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu.

Dan apabila pandangan orang-orang yang berada di tempat-tempat yang tinggi dialihkan ke arah para penghuni neraka, mereka berkata : Wahai Rabb kami, janganlah Engkau golongkan kami bersama kaum yang zhalim disebabkan kesyirikan dan kekufuran mereka.

(48) Dan orang-orang yang di atas Araaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda- tandanya dengan mengatakan: Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu.

orang-orang yang berada di tempat-tempat yang tinggi menyeru beberapa pemuka orang-orang kafir yang ada di neraka, mereka bisa mengenalinya dari tanda-tanda khusus yang membedakan mereka, lalu mereka berkata : Apa manfaatnya bagi kalian harta-harta dan anak-anak buah yang kalian kumpulkan di dunia, dan apa pula manfaatnya kesombongan bagi kalian sehingga kalian tidak mau beriman kepada Allah dan menerima kebenaran?!

(49) (Orang-orang di atas Araaf bertanya kepada penghuni neraka): Itukah orang-orang [545] yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?. (Kepada orang mumin itu dikatakan): Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati.

[545] Maksudnya: penghuni syurga.

Apakah orang-orang lemah dan fakir dari penghuni surga itu yang dahulu kalian sumpahi di dunia bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah, dan tidak akan masuk surga pada Hari Kiamat? Allah berfirman : Masuklah ke surga wahai orang-orang yang berada di tempat-tempat yang tinggi, kalian telah diampuni, tidak ada rasa takut atas kalian terhadap siksa Allah dan kalian tidak akan bersedih dari kenikmatan dunia yang telah berlalu.

(50) Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu. Mereka (penghuni surga) menjawab: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir,

Para penghuni neraka meminta pertolongan kepada penghuni surga agar mereka mengucurkan air minum atau memberikan sebagian dari makanan yang telah di rezekikan oleh Allah. Lalu, para penghuni surga menjawab bahwa Allah telah mengharamkan makanan dan minuman atas orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan mendustakan para rasul-Nya.

(51) (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

Orang-orang yang Allah haramkan dari nikmat akhirat (surga) adalah mereka yang menjadikan agama yang harus diikuti sebagai permainan dan senda gurau. Mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan sibuk dengan keindahan-keindahannya sehingga lalai dari amal akhirat. Maka pada Hari Kiamat, Allah melupakan mereka dan membiarkan mereka di dalam siksa yang pedih, sebagaimana mereka telah melalaikan amal-amal shalih di dunia untuk memperispkan pertemuan di hari ini (Hari Kiamat). Dan disebabkan mereka ingkar terhadap bukti-bukti dan ayat-ayat Allah padahal mereka sadar bahwa itu adalah haq (benar).

(52) Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami [546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

[546] Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat.

Dan sungguh Kami telah mendatangkan al-Qur an yang Kami turunkan kepadamu (wahai Rasul) kepada orang-orang kafir, Kami menjelaskan di dalamnya pengetahuan yang besar, sebagai petunjuk dari kesesatan menuju kebenaran dan sebagai rahmat bagi kaum yang beriman kepada Allah dan menjalankan syariat-syariat-Nya. Allah mengistimewakan mereka (orang-orang beriman) dan tidak pada yang lainnya, karena mereka itulah orang-orang yang mau mengambil manfaat darinya (al-Qur an).

(53) Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Quran itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya [547] sebelum itu: Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan memberi syafaat bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?. Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.

[547] Maksudnya: orang-orang yang tidak beramal sebagaimana yang digariskan oleh Al Quran.

Orang-orang kafir itu tidak menunggu-nunggu, kecuali terlaksananya bukti kebenaran yang telah dijanjikan di dalam al-Qur an, yaitu siksa yang akan mereka terima. Pada hari ketika hisab (perhitungan), pembalasan dan siksa pada Hari Kiamat terjadi, orang-orang kafir yang meninggalkan dan mengingkari al-Qur an di dunia itu berkata : Sekarang telah sangat jelas bagi kami bahwa Rasul-rasul Rabb kami telah datang dengan membawa kebenaran dan nasihat kepada kami. Adakah bagi kami teman-teman dan pemberi syafaat yang bisa memberikan syafaat kepada kami di sisi Rabb kami, atau kami dapat dikembalikan lagi ke dunia sehingga kami dapat melakukan amal-amal yang diridhai oleh Allah? Sungguh mereka merugi dengan dimasukkan ke dalam neraka dan kekal di dalamnya. Sekutu-sekutu yang dahulu mereka sembah selain Allah telah meninggalkan mereka, dan apa yang mereka ada-adakan di dunia dari hal-hal yang dijanjikan oleh setan telah lenyap.

(54) Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy [548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang- bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

[548] Bersemayam di atas Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

Wahai manusia, sesungguhnya Rabb kalian adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dari tidak ada dalam enam hari. Kemudian, Dia bersemayam di Arsy yang tinggi dengan persemayaman yang (wajib kita imani) sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya. Dia menutup waktu siang dengan malam sehingga hilang cahayanya, dan menutup waktu malam dengan siang sehingga hilang kegelapannya. Keduanya saling menutupi secara bergantian dengan cepat dan terus-menerus. Dan Dialah yang telah menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang. Semuanya tunduk kepada-Nya dan berada dibawah kendali-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Itu semua adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang sangat agung. Ingatlah, hanya Dia yang kuasa menciptakan dan memerintahkan segala sesuatu. Dia Mahaluhur, Mahabesar lagi Mahasuci dari segala kekurangan, Rabb seluruh makhluk.

(55) Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas [549].

[549] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.

Wahai orang-orang yang beriman, berdoalah kepada Rabb kalian dengan merendahkan diri, dengan lembut dan suara yang pelan (rahasia) agar doa itu khusyuk dan jauh dari riya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas-batas syariat-Nya. Pelanggaran yang besar adalah menyekutukan-Nya dengan selain-Nya, seperti berdoa kepada selain Allah, baik itu kepada orang-orang mati atau kepada berhala-berhala dan sebagainya

(56) Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dan janganlah kalian membuat kerusakan di bumi dalam bentuk apa pun, setelah Allah memperbaiki (keadaan) dunia dengan mengutus para Rasul (semoga keselamatan menyertai mereka) dan memakmurkannya dengan ketaatan kepada-Nya. Berdoalah kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, disertai rasa takut akan siksa dan berharap pahala dari-Nya. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.

(57) Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Dan Allah-lah yang meniupkan angin yang baik dan lembut, yang membawa berita gembira, yaitu hujan yang turun dengan izin Allah. Kemudian, manusia merasa senang dengan rahmat Allah. Apabila langit itu membawa awan yang penuh dengan air hujan, Allah mengirimnya untuk menghidupkan suatu negeri yang telah tandus tanahnya dan kering pohon-pohon dan tanaman-tanaannya. Allah turunkan hujan dengan awan itu di daerah yang kering dan tandus. Kemudian Dia menumbuhkan bermacam-macam pohon dan tanaman sehingga pohon-pohon itu kembali berbuah. Begitulah Kami mengeluarkan orang-orang mati dari kubur mereka dalam keadaan hidup setelah mati, seperti Kami menghidupkan negeri yang mati dengan air hujan agar mereka dapat mengambil pelajaran dan menjadikannya petunjuk untuk mengesakan Allah dan beriman kepada kuasa-Nya untuk membangkitkan kembali.

(58) Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

Dan tanah yang subur apabila diguyur hujan akan mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dengan izin dan kehendak-Nya dengan baik dan sangat mudah (bagi Allah). Begitu juga orang-orang yang beriman, ayat-ayat Allah yang turun kepadanya akan membawa manfaat baginya dan membuahkan kehidupan yang baik. Sementara itu tanah yang gersang lagi buruk tidak akan dapat mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, kecuali dengan susah payah, kerdil, dan tidak berguna dan tidak akan dapat mengelurakan tumbuhan yang baik. Begitu juga orang kafir tidak dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah. Perumpamaan-perumpamaan yang indah itu Kami ungkapkan untuk menerangkan ayat-ayat dan bukti-bukti kebenaran bagi orang-orang yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan taat kepada-Nya.

(59) Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Al- lah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).

Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya untuk menyeru mereka pada keesaan Allah dan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya. Dia berkata kepada kaumnya : Wahai kaumku, beribadahlah hanya kepada Allah, tunduklah kepada-Nya dengan taat, tidak ada ilah bagi kalian yang berhak disembah kecuali Dia yang Mahatinggi lagi Mahaagung maka ikhlaskanlah ibadah kalian hanya pada-Nya. Jika kalian tidak melakukannya dan tetap menyembah berhala-berhala, sesungguhnya aku takut akan datang kepada kalian siksa pada hari diberatkannya siksaan kalian, yaitu Hari Kiamat.

(60) Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata : Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.

Pemuka-pemuka dan pembesar mereka berkata : Wahai Nuh, sesungguhnya kami yakin bahwa kamu berada di dalam kesesatan yang nyata dari jalan yang benar.

AL A RAF : 61

قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي ضَلاَلَةٌ وَلَكِنِّي رَسُولٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ
Terjemah :
Nuh menjawab :”Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam.
Tafsir :
Nuh menjawab : Wahai kaumku, bagaimanapun juga aku tidak sesat. Akan tetapi, aku adalah seorang utusan dari Rabb semesta alam, yaitu Rabbku, Rabb kalian, dan Rabb seluruh makhluk.

AL A RAF : 62

أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاَتِ رَبِّي وَأَنصَحُ لَكُمْ وَأَعْلَمُ مِنَ اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui[550].
________________________________________
[550] Maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah.
Tafsir :
Aku menyampaikan kepada kalian risalah yang datang dari Tuhanku. Aku menyampaikan nasihat dan memperingatkan kalian akan siksa Allah, dan menyampaikan kabar gembira akan pahala (surga) dari-Nya. Dan aku mengetahui syariat-syariat-Nya yang kalian tidak ketahui.

AL A RAF : 63

أَوَعَجِبْتُمْ أَن جَاءكُمْ ذِكْرٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِّنكُمْ لِيُنذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُواْ وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Terjemah :
Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?
Tafsir :
Apakah kalian tidak percaya bahwa Allah menurunkan sesuatu peringatan yang membawa kebaikan bagi kalian melalui lisan seorang dari golongan kalian, kalian mengenal nasab dan kejujurannya, untuk memperingatkan kalian akan siksa Allah, dan agar kalian terhindar dari murka-Nya dengan beriman kepada-Nya dan mendapatkan rahmat dan pahala-Nya yang besar?

AL A RAF : 64

فَكَذَّبُوهُ فَأَنجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا إِنَّهُمْ كَانُواْ قَوْماً عَمِينَ
Terjemah :
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
Tafsir :
Mereka mendustakan Nuh. Lalu Kami menyelamatkannya di dalam kapal bersama orang yang beriman, dan Kami tenggelamkan orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Kami yang terang. Sesungguhnya mereka buta mata hatinya sehingga tidak dapat melihat kebenaran.

AL A RAF : 65

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُوداً قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ أَفَلاَ تَتَّقُونَ
Terjemah :
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?
Tafsir :
Sungguh Kami telah mengutus kepada Kamu Ad saudara mereka, yaitu Nabi Hud. Ketika mereka menyekutukan Allah dengan menyembah berhala-berhala. Dia (Hud) berkata kepada mereka : Beribadahlah hanya kepada Allah, tidak ada Ilah bagi kalian yang berhak disembah kecuali Dia yang Mahaagung lagi Mahatinggi. Ikhlaskan ibadah kalian hanya pada-Nya. Mengapa kalian tidak takut pada siksa Allah dan kemurkaan-Nya atas kalian?

AL A RAF : 66

قَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وِإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
Terjemah :
Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata : Sesungguhnya kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta.
Tafsir :
Para pemuka kafir dari kaum Hud berkata : Sungguh kami mengetahui kamu dan seruanmu kepada kami agar kami meninggalkan sembahan-sembahan kami menuju ibadah hanya kepada Allah adalah perbuatan orang yang kurang akal, dan kami yakin bahwa kamu termasuk orang yang berdusta atas nama Allah dengan ucapanmu itu.

AL A RAF : 67

قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي سَفَاهَةٌ وَلَكِنِّي رَسُولٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ
Terjemah :
Hud herkata Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.
Tafsir :
Nabi Hud berkata : Wahai kaumku, tidak ada kekurangan dalam akalku, aku adalah seorang utusan dari Rabb seluruh makhluk kepada kalian.

AL A RAF : 68

أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنَاْ لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ
Terjemah :
Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.
Tafsir :
Aku menyampaikan kepada kalian risalah Rabbku yang diamanahkan kepadaku dan aku bagi kalian (pada apa yang aku dakwahkan kepada kalian yaitu mengesakan Allah dan melaksanakan syariat-Nya) adalah pemberi nasihat yang terpercaya atas wahyu Allah.

AL A RAF : 69

أَوَعَجِبْتُمْ أَن جَاءكُمْ ذِكْرٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِّنكُمْ لِيُنذِرَكُمْ وَاذكُرُواْ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاء مِن بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً فَاذْكُرُواْ آلاء اللّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Terjemah :
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
Tafsir :
Apakah kalian tidak percaya bahwa Allah telah menurunkan sesuatu yang mengingatkan kepada kebaikan kalian melalui lisan seseorang dari golongan kalian, kalian mengenal nasab dan kejujurannya untuk memperingatkan kalian akan siksa Allah? Dan ingatlah nikmat Allah atas kalian, yaitu dengan menjadikan kalian sebagai penerus orang-orang sebelum kalian di muka bumi setelah kaum Nuh dibinasakan. Dan menjadikan kalian semakin kuat dan besar. Maka, ingatlah nikmat-nikmat Allah yang banyak itu atas kalian agar kalian mendapatkan kemenangan yang besar di dunia dan akhirat.

AL A RAF : 70

قَالُواْ أَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللّهَ وَحْدَهُ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ
Terjemah :
Mereka berkata : Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.
Tafsir :
Kaum Ad berkata kepada Hud : Apakah kamu menyeru kepada kami untuk beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala-berhala yang kami warisi dari nenek moyang kami? Maka datangkanlah siksa kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar terhadap apa yang kamu katakan itu.

AL A RAF : 71

قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ رِجْسٌ وَغَضَبٌ أَتُجَادِلُونَنِي فِي أَسْمَاء سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَآؤكُم مَّا نَزَّلَ اللّهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ فَانتَظِرُواْ إِنِّي مَعَكُم مِّنَ الْمُنتَظِرِينَ
Terjemah :
Ia berkata : Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu bersama kamu.
Tafsir :
Nabi Hud berkata kepada kaumnya : Sungguh akan datang kepada kalian siksa dan kemurkaan dari Rabb kalian yang Mahaagung lagi Mahatinggi, apakah kalian masih tetap akan membantahku tentang berhala-berhala yang kalian dan nenek moyang kalian sebut sebagai Ilah? Padahal, Allah sekali-kali tidak pernah menurunkan keterangan tentang itu karena dia hanya makhluk belaka yang tidak bisa mendatangkan bahaya atau manfaat. Sesungguhnya yang berhak disembah hanya Dia, sang Pencipta yang Mahasuci. Maka tunggulah turunnya siksa kepada kalian, aku juga akan menunggu turunnya siksa itu bersama kalian. Itulah puncak ancaman Nabi Hud.

AL A RAF : 72

فَأَنجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَقَطَعْنَا دَابِرَ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَمَا كَانُواْ مُؤْمِنِينَ
Terjemah :
Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman.
Tafsir :
Maka terjadilah siksa Allah dengan dihembuskannya angin yang sangat kencang kepada mereka. Lalu Allah menyelamatkan Nuh bersama orang-orang yang beriman dengan rahmat dan keagungan-Nya. Kemudian Allah membinasakan seluruh orang-orang kafir dari kaumnya dan menghancurkan mereka sehancur-hancurnya. Dan mereka tidak termasuk orang-orang yang beriman karena mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak beramal shalih.

AL A RAF : 73

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ هَـذِهِ نَاقَةُ اللّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللّهِ وَلاَ تَمَسُّوهَا بِسُوَءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Terjemah :
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata : Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.
Tafsir :
Dan Kami utus kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih, tatkala mereka menyembah berhala-berhala selain Allah. Shalih berkata kepada mereka : Wahai kaumku, beribadahlah hanya kepada Allah, tidak ada Ilah bagi kalian yang berhak disembah, kecuali Dia yang Mahatinggi. Ikhlaskanlah ibadah hanya kepada-Nya. Aku telah datang kepada kalian dengan membawa bukti-bukti yang nyata atas kebenaran seruanku kepada kalian. Ingatlah, ketika aku berdoa memohon kepada Allah dihadapan kalian, lalu Dia mengeluarkan unta betina yang besar dari balik batu seperti yang kalian pinta, maka biarkanlah unta itu (bebas) memakan rumput di bumi Allah, jangan sekali-kali mengganggunya sehingga kalian akan ditimpa siksa yang menyakitkan karena perbuatan kalian itu.

AL A RAF : 74

وَاذْكُرُواْ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاء مِن بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا فَاذْكُرُواْ آلاء اللّهِ وَلاَ تَعْثَوْا فِي الأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Terjemah :
Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti- pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.
Tafsir :
Dan ingatlah nikmat Allah atas kalian, yaitu ketika Dia menjadikan kalian sebagai penerus orang-orang sebelum kalian di muka bumi, setelah kaum Ad dibinasakan, dan memberikan kepada kalian tempat di tanah yang baik. Kalian dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar, kalian bisa pahat gunung-gunungnya sehinga menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah atas kalian dan janganlah kalian berjalan di muka bumi dengan berbuat kerusakan.

AL A RAF : 75

قَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُواْ مِن قَوْمِهِ لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُواْ لِمَنْ آمَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَالِحًا مُّرْسَلٌ مِّن رَّبِّهِ قَالُواْ إِنَّا بِمَا أُرْسِلَ بِهِ مُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka : Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?. Mereka menjawab : Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya.
Tafsir :
Para pemuka dan pemimpin-pemimpin yang sombong dari kaum Shalih berkata kepada orang-orang yang beriman yang dinaggap lemah dan hina : Apakah kalian benar-benar mengetahui bahwa Allah telah mengutus Shalih kepada kami? Orang-orang beriman itu menjawab : Sungguh kami percaya pada apa yang telah Allah utus dan kami mengikuti syariat-Nya.

AL A RAF : 76

قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُواْ إِنَّا بِالَّذِيَ آمَنتُمْ بِهِ كَافِرُونَ
Terjemah :
Orang-orang yang menyombongkan diri berkata : Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.
Tafsir :
Orang-orang yang menyombongkan diri itu berkata : Sungguh kami mengingkari apa yang kalian percayai dan ikuti itu, yaitu kenabian Shalih.

AL A RAF : 77

فَعَقَرُواْ النَّاقَةَ وَعَتَوْاْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُواْ يَا صَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
Terjemah :
Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata : Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah).
Tafsir :
Kemudian mereka menyembelih unta betina itu sebagai cemoohan dari mereka terhadap ancaman Shalih. Lalu mereka angkuh tidak menaati perintah Rabb mereka. Mereka berkata dengan nada ejekan dan menganggap bahwa siksa itu tidak akan datang : Wahai Shalih, datangkanlah kepada kami siksa yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu adalah utusan Allah.

AL A RAF : 78

فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُواْ فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Terjemah :
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
Tafsir :
Kemudian orang-orang kafir itu diguncang gempa yang keras hingga jantung mereka copot dan binasa di rumah-rumah mereka dengan telungkup, lutut dan wajah-wajah mereka menempel di tanah, dan tidak ada seorangpun yang selamat.

AL A RAF : 79

فَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلَكِن لاَّ تُحِبُّونَ النَّاصِحِينَ
Terjemah :
Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata : Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang- orang yang memberi nasehat.
Tafsir :
Maka Shalih meninggalkan kaumnya (pada saat mereka telah menyembelih unta betina dan dibinasakan), dia berkata kepada kaumnya : Wahai kaumku, aku telah menyampaikan kepada kalian apa yang Rabbku perintahkan kepadaku untuk disampaikan berupa perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya. Aku telah berusaha keras memberikan dorongan, peringatan, dan nasihat kepada kalian, akan tetapi kalian tidak menyukai orang-orang yang memberikan nasihat. Kalian tolak nasihat-nasihat mereka dan kalian menuruti (keinginan) setan-setan yang terkutuk.

AL A RAF : 80

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّن الْعَالَمِينَ
Terjemah :
Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu [551], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?
________________________________________
[551] Perbuatan faahisyah di sini ialah: homosexuil sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) Nabi Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya : Mengapa kalian melakukan perbuatan mungkar yang sangat keji? Perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kalian.

AL A RAF : 81

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاء بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
Tafsir :
Sungguh kalian mendatangi laki-laki dari dubur-dubur mereka untuk melampiaskan syahwat, kalian tidak memperhatikan betapa kotornya itu, dan justru kalian malah meninggalkan istri-istri yang telah dihalalkan bagi kalian. Kalian adalah kaum yang berlebihan dan melanggar batas-batas Allah. Sesungguhnya mendatangi laki-laki dan meninggalkan wanita adalah perbuatan keji yang diada-adakan oleh kaum Luth dan tidak seorangpun yang melakukannya sebelum mereka.

AL A RAF : 82

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلاَّ أَن قَالُواْ أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
Terjemah :
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan : Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.
Tafsir :
Jawaban kaum Luth ketika Nabi Luth mengingkari perbuatan mereka yang buruk itu tidak lain sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain : Usirlah Luth dan keluarganya dari negeri kalian. Sesungguhnya dia dan orang-orang yang bersamanya adalah orang yang tidak mau mendatangi laki-laki dari dubur.

AL A RAF : 83

فَأَنجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلاَّ امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ
Terjemah :
Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
Tafsir :
Maka Allah menyelamatkan Nabi Luth dan keluarganya (atau pengikut-pengikutnya) dari siksa dengan memerintahkan mereka untuk meninggalkan negeri itu. Kecuali istrinya, ia termasuk orang-orang yang tinggal dan dibinasakan dalam siksa Allah.

AL A RAF : 84

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
Terjemah :
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
Tafsir :
Allah menimpakan siksa kepada orang-orang kafir dari kaum Luth dengan menurunkan hujan batu kepada mereka dan membalikkan negeri mereka sehingga yang atas menjadi di bawah. Perhatikanlah (wahai Rasul) bagaimana akibat orang-orang yang berani melakukan maksiat kepada Allah dan mendustakan para Rasul-Nya.

AL A RAF : 85

وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَوْفُواْ الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلاَ تَبْخَسُواْ النَّاسَ أَشْيَاءهُمْ وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Terjemah :
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan [552] saudara mereka, Syuaib. Ia berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali- kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.
________________________________________
[552] Mad-yan adalah nama putra Nabi Ibrahim u kemudian menjadi nama kabilah yang terdiri dari anak cucu Mad-yan itu. Kabilah ini diam di suatu tempat yang juga dinamai Mad-yan yang terletak di pantai Laut Merah di tenggara gunung Sinai.
Tafsir :
Dan sungguh Kami telah mengutus kepada bangsa Madyan saudara mereka Syu aib. Lalu ia berkata kepada mereka : Wahai kaumku, beribadahlah hanya kepada Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, tidak ada Ilah bagi kalian yang berhak disembah, kecuali Dia yang Mahatinggi. Beribadahlah kalian kepada-Nya dengan ikhlas dan tulus. Sungguh telah datang kepada kalian bukti-bukti kebenaran seruanku kepada kalian dari Allah, maka tunaikanlah hak-hak manusia dengan menyempurnakan takaran dan timbangan. Janganlah kalian mengurangi hak mereka sehingga kalian berbuat aniaya kepada mereka. Janganlah kalian berbuat kerusakan di bumi dengan berbuat ingkar dan aniaya setelah bumi itu diperbaiki melalui para nabi yang terdahulu dengan syariat-syariat mereka. Seruanku kepada kalian itu lebih baik bagi kehidupan dunia dan akhirat kalian, jika kalian percaya terhadap seruanku dan mau mengerjakan syariat-syariat Allah.

AL A RAF : 86

وَلاَ تَقْعُدُواْ بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ وَانظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
Terjemah :
Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut- nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Tafsir :
Janganlah kalian duduk-duduk di jalan dengan tujuan mengancam manusia untuk dibunuh, jika mereka tidak mau menyerahkan harta mereka kepada kalian, dan kalian menghalang-halangi orang yang percaya kepada Allah dan beramal shalih dari jalan-Nya yang lurus. Kalian menginginkan jalan Allah menjadi bengkok dan menyukainya demi mengikuti hawa nafsu kalian, dan menjauhkan manusia dari jalan yang lurus tersebut. Ingatlah nikmat Allah atas kalian, pada waktu jumlah kalian masih sedikit, lalu Dia membuat jumlah kalian menjadi banyak, sehingga kalian menjadi kuat dan perkasa. Dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi dan bagaimana mereka ditimpa kebinasaan dan kehancuran?

AL A RAF : 87

وَإِن كَانَ طَآئِفَةٌ مِّنكُمْ آمَنُواْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ وَطَآئِفَةٌ لَّمْ يْؤْمِنُواْ فَاصْبِرُواْ حَتَّى يَحْكُمَ اللّهُ بَيْنَنَا وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ
Terjemah :
Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.
Tafsir :
Dan jika ada segolongan di antara kalian percaya pada apa yang Allah wahyukan kepadaku dan segolongan yang lain tidak percaya, tunggulah oleh kalian (wahai orang-orang yang mendustakan) ketentuan Allah. Dialah yang akan memutuskan hukum antara kami dan kalian pada saat kalian ditimpa siksa-Nya yang pernah aku peringatkan kepada kalian. Dan Allah yang Mahaagung lagi Mahatinggi adalah sebaik-baik pemberi keputusan terhadap hamba-hamba-Nya.

AL A RAF : 88

قَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُواْ مِن قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَكَ مِن قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا قَالَ أَوَلَوْ كُنَّا كَارِهِينَ
Terjemah :
Pemuka-pemuka dan kaum Syuaib yang menyombongkan dan berkata: Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami. Berkata Syuaib: Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?
Tafsir :
Para pemuka dan pembesar kaum Syuaib yang menyombongkan diri terhadap keimanan kepada Allah dan tidak mengikuti Nabi-Nya, Syuaib, berkata : Wahai Syuaib, sungguh kami akan mengusirmu dan orang-orang yang beriman bersamamu dari negeri kami, kecuali kalian mau mengikuti agama kami. Syuaib menjawab dengan keheranan dan mengingkari perkataan mereka : Apakah kami harus mengikuti agama kalian yang batil itu dengan terpaksa (dan tidak suka), karena kami mengetahui bahwa agama kalian adalah batil?

AL A RAF : 89

قَدِ افْتَرَيْنَا عَلَى اللّهِ كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِي مِلَّتِكُم بَعْدَ إِذْ نَجَّانَا اللّهُ مِنْهَا وَمَا يَكُونُ لَنَا أَن نَّعُودَ فِيهَا إِلاَّ أَن يَشَاء اللّهُ رَبُّنَا وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا عَلَى اللّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ
Terjemah :
Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
Tafsir :
Syuaib berkata kepada kaumnya dengan berusaha membela diri : Sungguh kami telah mengadakan kebohongan terhadap Allah jika kami kembali mengikuti agama kalian setelah Allah menyelamatkan kami darinya. Kami tidak akan berpindah agama kepada selain agama Allah, kecuali jika Allah menghendaki. Pengetahuan Rabb kami meliputi segala sesuatu sehingga Dia mengetahui maslahat hamba-hamba-Nya. Hanya kepada Allah kami mengharapkan petunjuk dan pertolongan. Wahai Rabb kami berilah kami putusan antara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah sebaik-baik pemberi keputusan.

AL A RAF : 90

وَقَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوْمِهِ لَئِنِ اتَّبَعْتُمْ شُعَيْباً إِنَّكُمْ إِذاً لَّخَاسِرُونَ
Terjemah :
Pemuka-pemuka kaum Syuaib yang kafir berkata (kepada sesamanya): Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syuaib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi.
Tafsir :
Para pemuka dan pembesar dari kaum Syuaib yang mendustakan dan menolak seruan Tauhid karena kesombongan mereka itu berkata kepada pengikut Syuaib dengan nada mengancam : Jika kalian tetap mengikuti Syuaib maka sungguh kalian pasti akan binasa.

AL A RAF : 91

فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُواْ فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Terjemah :
Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
Tafsir :
Kemudian mereka ditimpa gempa yang keras sehingga mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka.

AL A RAF : 92

الَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيْبًا كَأَن لَّمْ يَغْنَوْاْ فِيهَا الَّذِينَ كَذَّبُواْ شُعَيْبًا كَانُواْ هُمُ الْخَاسِرِينَ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syuaib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syuaib mereka itulah orang-orang yang merugi.
Tafsir :
Orang-orang yang mendustakan Syuaib itu musnah, seakan-akan mereka tidak pernah tinggal di kota itu dan tidak pernah hidup di dalamnya. Mereka dibinasakan semuanya, sehingga tidak ditemukan peninggalan apa pun dari mereka. Mereka di timpa kerugian dan kehancuran di dunia dan akhirat.

AL A RAF : 93

فَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالاَتِ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ فَكَيْفَ آسَى عَلَى قَوْمٍ كَافِرِينَ
Terjemah :
Maka Syuaib meninggalkan mereka seraya berkata : Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?
Tafsir :
Maka Syuaib meninggalkan kaumnya setelah ia tahu bahwa akan ditimpakan siksa kepada mereka, dia berkata : Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan risalah Rabbku kepada kalian dan aku telah menasihatkan agar kalian memeluk agama Allah dan meninggalkan agama kalian yang dulu, akan tetapi kalian tidak mau mendengar dan tidak patuh. Bagaimana mungkin aku harus bersedih atas kaum yang ingkar terhadap keesaan Allah dan mendustakan para Rasul-Nya?

AL A RAF : 94

وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِّن نَّبِيٍّ إِلاَّ أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ
Terjemah :
Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.
Tafsir :
Kami tidak mengutus seorang nabi pun kepada suatu negeri, yang mengajak penduduknya untuk beribadah kepada Allah dan melarang mereka untuk berbuat syirik, lalu kaumnya mendustakannya, kecuali Kami akan menimpakan kepada mereka kesempitan dan kemelaratan. Kami timpakan kepada mereka penyakit dan penderitaan dan Kami jadikan mereka fakir dan miskin, agar mereka tunduk merendahkan diri, bertaubat, dan kembali kepada Allah serta rujuk kepada kebenaran.

AL A RAF : 95

ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتَّى عَفَواْ وَّقَالُواْ قَدْ مَسَّ آبَاءنَا الضَّرَّاء وَالسَّرَّاء فَأَخَذْنَاهُم بَغْتَةً وَهُمْ لاَ يَشْعُرُونَ
Terjemah :
Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata : Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
Tafsir :
Kemudian Kami ganti kesusahan mereka dengan kesenangan sehingga mereka sejahtera dan bergelimang harta, sebagai ujian agar mereka bersyukur, akan tetapi itu semua tidak berguna. Tidak juga membuat mereka sadar dan berhenti dari perbuatan kufur mereka. Mereka berkata : Inilah kebiasaan penduduk negeri ini sejak lama. Hari ini ada kebaikan, mungkin saja besok datang musibah. Begitulah yang terjadi pada para pendahulu kami. Kemudian Kami timpakan kepada mereka siksa dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadari, tidak terlintas dalam benak mereka bahwa akan terjadi kehancuran.

AL A RAF : 96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
Terjemah :
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Tafsir :
Jika penduduk suatu negeri beriman kepada rasul-rasul Allah, mengikuti mereka, dan meninggalkan apa yang Allah larang, niscaya Allah akan membukakan bagi mereka pintu-pintu kebaikan dari arah mana saja. Akan tetapi mereka mendustakan Allah sehingga Dia menimpakan siksa yang berat disebabkan kekufuran dan kedurhakaan mereka.

AL A RAF : 97

أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتاً وَهُمْ نَآئِمُونَ
Terjemah :
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
Tafsir :
Apakah penduduk negeri itu menyangka bahwa mereka berada di tempat yang aman dari siksa Allah apabila siksa itu datang kepada mereka pada malam hari saat mereka dalam keadaan tidur?

AL A RAF : 98

أَوَ أَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
Terjemah :
Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
Tafsir :
Ataukah penduduk negeri itu merasa aman apabila siksa Allah datang kepada mereka pada pagi hari saat mereka dalam keadaan lalai, sibuk dengan urusan dunia mereka? Allah mengkhususkan dua waktu ini (siang dan malam) sebagai peringatan, karena manusia sering lengah pada kedua waktu itu, maka siksa yang datang pada waktu keduanya sangat menyakitkan.

AL A RAF : 99

أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللّهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Terjemah :
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.
Tafsir :
Maka apakah penduduk negeri yang mendustakan itu merasa aman dari maker (siksa) Allah dan penundaan datangnya siksa tersebut kepada mereka? Hal itu sebagai bentuk istidraj (ujian) bagi mereka atas nikmat-nikmat Allah kepada mereka di dunia, dan hukuman atas perbuatan maker mereka. Tidak ada yang merasa aman dari siksa Allah, kecuali kaum yang binasa.

AL A RAF : 100

أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الأَرْضَ مِن بَعْدِ أَهْلِهَا أَن لَّوْ نَشَاء أَصَبْنَاهُم بِذُنُوبِهِمْ وَنَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لاَ يَسْمَعُونَ
Terjemah :
Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?
Tafsir :
Apakah belum jelas bagi orang-orang yang berdiam di bumi sesudah dihancurkannya penduduk bumi yang terdahulu disebabkan kedurhakaan mereka, lalu mereka malah mengikuti cara hidup mereka? Jika Kami menghendaki, Kami timpakan siksa kepada mereka disebabkan dosa-dosa mereka, sebagaimana Kami timpakan siksa kepada para pendahulu mereka. Kami kunci mati hati mereka sehhingga tidak dapat menerima kebenaran dan tidak bisa mendengar nasihat dan peringatan.

AL A RAF : 101

تِلْكَ الْقُرَى نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَآئِهَا وَلَقَدْ جَاءتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانُواْ لِيُؤْمِنُواْ بِمَا كَذَّبُواْ مِن قَبْلُ كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللّهُ عَلَىَ قُلُوبِ الْكَافِرِينَ
Terjemah :
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir.
Tafsir :
Negeri-negeri yang telah disebutkan (dalam ayat-ayat sebelumnya) itu adalah negeri Kaum Nuh,Hud, Shalih,Luth, dan Syuaib. Kami kisahkan kepadamu (wahai Rasul) berita tentang mereka dan tentang apa yang dibawa oleh Rasul-rasul yang telah diutus kepada mereka. Semua itu adalah pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran dan peringatan bagi orang-orang zhalim. Sungguh telah datang Rasul-rasul Kami kepada penduduk negeri-negeri itu dengan membawa bukti-bukti yang nyata atas kebenaran kerasulan mereka, akan tetapi para penduduk negeri itu tidak beriman disebabkan kesesatan dan pedustaan mereka terhadap kebenaran. Sebagaimana Allah telah mengunci mati hati orang-orang kafir pada umat-umat terdahulu, seperti itu pulalah Allah mengunci mati hati orang-orang yang ingkar kepada Muhammad صلی الله عليه وسلم .

AL A RAF : 102

وَمَا وَجَدْنَا لأَكْثَرِهِم مِّنْ عَهْدٍ وَإِن وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ
Terjemah :
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
Tafsir :
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan dari umat-umat terdahulu dapat dipercaya dan tidak pula memenuhi janji. Kami mendapati kebanyakan dari mereka fasik, tidak taat kepada Allah dan tidak menjalankan perintah-perintah-Nya.

AL A RAF : 103

ثُمَّ بَعَثْنَا مِن بَعْدِهِم مُّوسَى بِآيَاتِنَا إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَظَلَمُواْ بِهَا فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
Terjemah :
Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Firaun [553] dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan.
________________________________________
[553] Firaun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Menurut sejarah, Firaun di masa Nabi Musa u ialah Menephthah (1232-1224 S.M.) anak dari Ramses.
Tafsir :
Kemudian sesudah rasul-rasul yang terdahulu berlalu, Kami utus Musa bin Imran dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami yang nyata kepada Fir aun dan kaumnya. Akan tetapi mereka ingkar dan kufur terhadapnya sebagai bentuk kezhaliman dan perlawanan dari mereka. Perhatikanlah (wahai Rasul), bagaimana Kami perlakukan mereka, akhirnya Kami tenggelamkan mereka semua dengan disaksikan oleh Musa dan kaumnya? Itulah akhir dari orang-orang yang berbuat kerusakan.

AL A RAF : 104

وَقَالَ مُوسَى يَا فِرْعَوْنُ إِنِّي رَسُولٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ
Terjemah :
Dan Musa berkata : Hai Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,
Tafsir :
Musa berkata kepada Fir aun dengan maksud berdialog dan menyampaikan dakwah : Sesungguhnya aku adalah seorang utusan dari Allah Sang Pencipta seluruh makhluk dan Pengurus kehidupan mereka.

AL A RAF : 105

حَقِيقٌ عَلَى أَن لاَّ أَقُولَ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقَّ قَدْ جِئْتُكُم بِبَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَرْسِلْ مَعِيَ بَنِي إِسْرَائِيلَ
Terjemah :
wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku.
Tafsir :
Lebih baik aku tidak mengatakan atas Allah, kecuali yang benar, dan aku wajib menjaga kebenaran itu. Aku telah datang kepada kalian dengan membawa keterangan dan bukti-bukti yang nyata dari Rabb kalian atas kebenaran apa yang aku sampaikan kepada kalian. Bebaskanlah (wahai Fir aun) Bani Israil bersamaku dari penawanan dan penindasanmu, biarkanlah mereka pergi bebas untuk menyembah Allah.

AL A RAF : 106

قَالَ إِن كُنتَ جِئْتَ بِآيَةٍ فَأْتِ بِهَا إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ
Terjemah :
Fir aun menjawab : Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar.
Tafsir :
Fir aun berkata kepada Musa : Jika kamu datang dengan membawa ayat-ayat seperti yang kamu katakan itu, tunjukkan kepadaku dan datangkan kehadapanku untuk membuktikan kebenaran pengakuanmu dan kejujuranmu, jika kamu adalah orang yang benar sebagai Rasul dari Rabb semesta alam sebagaimana pengakuanmu itu.

AL A RAF : 107

فَأَلْقَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِينٌ
Terjemah :
Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.
Tafsir :
Kemudian Musa melemparkan tongkat-Nya, lalu tongkat itu berubah menjadi ular yang besar tampak dilihat oleh mata telanjang.

AL A RAF : 108

وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَاء لِلنَّاظِرِينَ
Terjemah :
Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.
Tafsir :
Dan dia mengeluarkan tangannya dari balik bajunya yang terbuka sampai dada atau dari bawah ketiaknya, tiba-tiba tangan itu bercahaya putih bersih tanpa noda seperti susu sebagai tanda (mukjizat) bagi Fir aun. Apabila tangan itu dimasukkan kembali ke dalam balik bajunya, ia kembali seperti semula, seperti anggota badannya yang lain.

AL A RAF : 109

قَالَ الْمَلأُ مِن قَوْمِ فِرْعَوْنَ إِنَّ هَـذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ
Terjemah :
Pemuka-pemuka kaum Fir aun berkata : Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,
Tafsir :
Para pemuka dari kaum Fir aun berkata : Sesungguhnya Musa adalah seorang penyihir yang menyihir mata-mata manusia sehingga terbayang bagi mereka bahwa tongkat itu seakan-akan ular dan menjadikan sesuatu tampak seperti benda yang lain. Dia adalah orang yang pandai dan mahir melakukan sihir.

AL A RAF : 110

يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُمْ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ
Terjemah :
yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu. (Fir aun berkata) : Maka apakah yang kamu anjurkan?
Tafsir :
Dia (Musa) bermaksud mengusir kalian dari negeri kalian. Fir aun berkata : Apa petunjuk kalian kepadaku wahai manusia terhadap Musa??

AL A RAF : 111

قَالُواْ أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَأَرْسِلْ فِي الْمَدَآئِنِ حَاشِرِينَ
Terjemah :
Pemuka-pemuka itu menjawab : Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir),
Tafsir :
Salah seorang yang hadir dari pemuka kaum Fir aun berkata : Tangguhkanlah Musa dan saudaranya Harun, lalu utuslah beberapa orang ke seluruh penjuru kota negeri Mesir.

AL A RAF : 112

يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ
Terjemah :
supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai.
Tafsir :
Supaya mereka bisa mengumpulkan para penyihir yang pandai dan berpengalaman.

AL A RAF : 113

وَجَاء السَّحَرَةُ فِرْعَوْنَ قَالْواْ إِنَّ لَنَا لأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ
Terjemah :
Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir aun mengatakan : (Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?
Tafsir :
Datanglah para penyihir dan berkata : Apakah kami akan mendapatkan imbalan hadiah dan harta jika kami dapat mengalahkan Musa?

AL A RAF : 114

قَالَ نَعَمْ وَإَنَّكُمْ لَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
Terjemah :
Fir aun menjawab : Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku).
Tafsir :
Fir aun menjawab : Ya, kalian akan mendapat imbalan dan akan dekat denganku jika kalian bisa mengalahkan Musa.

AL A RAF : 115

قَالُواْ يَا مُوسَى إِمَّا أَن تُلْقِيَ وَإِمَّا أَن نَّكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ
Terjemah :
Ahli-ahli sihir berkata : Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?
Tafsir :
Para penyihir itu berkata kepada Musa dengan menyombongkan diri dan meremehkan : Wahai Musa, pilihlah, kamu yang akan melemparkan tongkatmu dahulu atau kami yang akan melemparkan duluan?

AL A RAF : 116

قَالَ أَلْقُوْاْ فَلَمَّا أَلْقَوْاْ سَحَرُواْ أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ
Terjemah :
Musa menjawab: Lemparkanlah (lebih dahulu)! Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan).
Tafsir :
Musa menjawab para penyihir itu : Silakan kalian yang melempar dahulu, setelah mereka melemparkan tali dan tongkat-tongkat, orang-orang yang hadir saat itu tersihir dan apa yang mereka saksikan seakan-akan benar-benar terjadi, padahal itu hanyalah tipuan dan khayalan sehingga banyak orang yang sangat ketakutan. Sungguh, para penyihir itu telah membawa sihir yang sangat kuat dan banyak.

AL A RAF : 117

وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ
Terjemah :
Dan Kami wahyukan kepada Musa: Lemparkanlah tongkatmu!. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.
Tafsir :
Lalu Allah mewahyukan kepada hamba dan Rasul-Nya, Musa, pada kejadian yang besar itu, yaitu kejadian di mana Allah membedakan antara yang hak dan yang batil. Dia memerintahkan Musa untuk melempar apa yang ada pada tangan kanannya, yaitu tongkatnya. Kemudian Musa melemparnya, tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi ular yang besar dan memakan semua yang dilemparkan oleh para penyihir Fir aun, kejadian ini mengilhami manusia bahwa Musa berada pada kebenaran dan Fir aun berada pada kebatilan.

AL A RAF : 118

فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Terjemah :
Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
Tafsir :
Maka nyata dan teranglah bagi orang yang hadir dan menyaksikan peristiwa itu bahwa Musa adalah seorang utusan Allah yang menyeru kepada kebenaran dan sia-sialah kebohongan yang mereka kerjakan.

AL A RAF : 119

فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ وَانقَلَبُواْ صَاغِرِينَ
Terjemah :
Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
Tafsir :
Para penyihir kalah di tempat itu, lalu Fir aun dan kaumnya pergi meninggalkan tempat itu dengan kekalahan dan kehinaan.

AL A RAF : 120

وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ
Terjemah :
Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud [554].
________________________________________
[554] Mereka terus bersujud kepada Allah karena meyakini kebenaran seruan Nabi Musa u dan bukan ia ahli sihir sebagai yang mereka duga semula.
Tafsir :
Para ahli sihir itu serta merta sujud kepada Allah Rabb semesta alam dan mengakui keagungan kekuasaan Allah.

AL A RAF : 121

قَالُواْ آمَنَّا بِرِبِّ الْعَالَمِينَ
Terjemah :
Mereka berkata : Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
Tafsir :
Mereka berkata : Kami beriman kepada Rabb semesta alam.

AL A RAF : 122

رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ
Terjemah :
(yaitu) Tuhan Musa dan Harun.
Tafsir :
Yaitu Rabb Musa dan Harun, Rabb yang hanya kepada-Nya kami wajib menyembah, bukan kepada yang lain.

AL A RAF : 123

قَالَ فِرْعَوْنُ آمَنتُم بِهِ قَبْلَ أَن آذَنَ لَكُمْ إِنَّ هَـذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُواْ مِنْهَا أَهْلَهَا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Firaun berkata: Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);
Tafsir :
Fir aun berkata kepada para ahli sihir itu : Apakah kalian beriman kepada Allah sebelum aku mengizinkan kalian mengimaninya? Sesungguhnya keimanan kalian kepada Allah, kepercayaan kalian kepada Musa, dan pengakuan kalian akan kenabiannya adalah muslihat yang telah kalian rencanakan bersama Musa untuk mengusir penduduk kota kalian ini, sehingga kalian bisa mewarisi semua kebaikan kota ini. Wahai para penyihir, kelak kalian akan mengetahui siksa yang akan menimpa kalian.

AL A RAF : 124

لأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلاَفٍ ثُمَّ لأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ
Terjemah :
demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik [555], kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya.
________________________________________
[555] Maksudnya: tangan kanan dan kaki kiri dan sebaliknya.
Tafsir :
Fir aun berkata : (Wahai para penyihir), sungguh aku akan memotong tangan dan kaki kalian secara bersilang ( tangan kanan dengan kaki kiri atau tangan kiri dengan kaki kanan), kemudian aku akan gantung kalian pada pohon-pohon kurma, sebagai siksaan bagi kalian dan ancaman (terror) bagi orang lain

AL A RAF : 125

قَالُواْ إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ
Terjemah :
Ahli-ahli sihir itu menjawab : Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
Tafsir :
Para ahli sihir itu berkata kepada Fir aun : Kami telah mantap bahwa kami akan kembali kepada Allah, dan siksa-Nya jauh lebih berat daripada siksamu. Pada hari ini kami akan bersabar atas siksamu agar kami bisa selamat dari siksa Allah pada Hari Kiamat.

AL A RAF : 126

وَمَا تَنقِمُ مِنَّا إِلاَّ أَنْ آمَنَّا بِآيَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَاءتْنَا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
Terjemah :
Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat- ayat itu datang kepada kami. (Mereka berdoa): Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).
Tafsir :
Dan kamu (Fir aun) tidak dapat menyalahkan dan mencela kami karena kami telah beriman dan percaya terhadap bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang dibawa oleh Musa dari Rabb kami, kamu dan juga orang selain kamu tidak akan kuasa membuat bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang sama dengan itu, kecuali Allah yang menguasai langit dan bumi. Para ahli sihir itu berdoa : Wahai Rabb kami, limpahkanlah kepada kami kesabaran yang besar dan keteguhan, wafatkanlah kami dalam keadaan tunduk terhadap perintah-Mu dan mengikuti Rasul-Mu.

AL A RAF : 127

وَقَالَ الْمَلأُ مِن قَوْمِ فِرْعَونَ أَتَذَرُ مُوسَى وَقَوْمَهُ لِيُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ وَيَذَرَكَ وَآلِهَتَكَ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبْنَاءهُمْ وَنَسْتَحْيِـي نِسَاءهُمْ وَإِنَّا فَوْقَهُمْ قَاهِرُونَ
Terjemah :
Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Firaun (kepada Firaun): Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan- tuhanmu?. Firaun menjawab: Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka.
Tafsir :
Para pemuka dan pembesar kaum Fir aun yang sombong itu berkata kepada Fir aun : Apakah kamu (Fir aun) akan membiarkan Musa dan kaumnya dari Bani Israil melakukan kerusakan di negeri Mesir ini dengan mengubah agama manusia dengan penyembahan hanya kepada Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, lalu mereka meninggalkanmu dan sembahan-sembahanmu? Fir aun menjawab : Kita akan membunuh anak-anak laki-laki dari Bani Israil dan membiarkan anak-anak perempuan mereka tetap hidup agar mereka menjadi pelayan-pelayan. Sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka.

AL A RAF : 128

قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللّهِ وَاصْبِرُواْ إِنَّ الأَرْضَ لِلّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
Terjemah :
Musa berkata kepada kaumnya: Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Tafsir :
Musa berkata kepada kaumnya dari Bangsa Israil : Mohonlah kalian pertolongan kepada Allah atas Fir aun dan kaumnya, sabarlah kalian atas siksaan Fir aun yang ditimpakan kepada kalian dan anak laki-laki kalian. Sesungguhnya bumi ini seluruhnya hanya milik Allah, Dia akan mewarisaknnya kepada siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah milik orang-orang yang bertakwa yang mengerjakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

AL A RAF : 129

قَالُواْ أُوذِينَا مِن قَبْلِ أَن تَأْتِينَا وَمِن بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الأَرْضِ فَيَنظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
Terjemah :
Kaum Musa berkata: Kami telah ditindas (oleh Firaun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang [556]. Musa menjawab: Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu [557].
________________________________________
[556] Mereka mengeluh kepada Musa u bahwa nasib mereka sama saja; baik sebelum kedatangan Musa u untuk menyeru mereka kepada agama Allah dan melepaskan mereka dari perbudakan Firaun, maupun sesudahnya. Ini menunjukkan kekerdilan jiwa dan kelemahan daya juang pada mereka.
[557] Maksudnya: Allah akan membalas perbuatanmu, yang baik dibalas dengan yang baik, dan yang buruk dibalas dengan yang buruk.
Tafsir :
Kaum Nabi Musa dari Bangsa Israil berkata kepada Nabi mereka : Wahai Musa kami diuji dan disiksa, anak laki-laki kami disembelih dan anak perempuan kami dibiarkan hidup oleh Fir aun dan kaumnya semenjak kamu belum datang sampai kamu datang kepada kami, Musa berkata kepada mereka : Semoga Rabb kalian membinasakan musuh kalian, yaitu Fir aun dan kaumnya, lalu menjadikan kalian khalifah di tanah mereka sesudah kehancuran mereka, sehingga Dia (Allah) dapat menyaksikan apa yang kalian kerjakan, apakah kalian bersyukur atau kufur?

AL A RAF : 130

وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَونَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِّن الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.
Tafsir :
Dan sungguh Kami telah menguji Fir aun dan kaumnya dengan kekeringan yang panjang dan kekurangan buah-buahan hasil bumi mereka agar mereka mau mengambil pelajaran dan sadar dari kesesatan mereka, serta kembali bertaubat kepada Allah.

AL A RAF : 131

فَإِذَا جَاءتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُواْ لَنَا هَـذِهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُواْ بِمُوسَى وَمَن مَّعَهُ أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِندَ اللّهُ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: Itu adalah karena (usaha) kami. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang- orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Tafsir :
Apabila Fir aun dan kaumnya mendapat kesuburan dan rizki yang banyak, mereka berkata : ini adalah milik kami, hasil jerih payah kami, Dan apabila ditimpa kekeringan dan gersang mereka pesimis dan berkata : Ini semua karena Musa dan para pengikutnya. Padahal tidak demikian, kekeringan itu terjadi karena ketentuan dan kekuasaan Allah. Sedangkan yang menimpa mereka itu disebabkan dosa-dosa dan kekufuran mereka, akan tetapi kebanyakan kaum Fir aun itu tidak mengetahui, karena mereka telah tenggelam dalam kebodohan dan kesesatan.

AL A RAF : 132

وَقَالُواْ مَهْمَا تَأْتِنَا بِهِ مِن آيَةٍ لِّتَسْحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ
Terjemah :
Mereka berkata: Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu.
Tafsir :
Kaum Fir aun berkata kepada Musa : Ayat,bukti dan keterangan apa pun yang kamu bawa kepada kami agar kami berpaling dari agama Fir aun, kami tidak akan percaya dan beriman kepadamu (Musa).

AL A RAF : 133

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُّفَصَّلاَتٍ فَاسْتَكْبَرُواْ وَكَانُواْ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ
Terjemah :
Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah [558] sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.
________________________________________
[558] Maksudnya: air minum mereka berubah menjadi darah.
Tafsir :
Maka Kami kirimkan kepada mereka banjir yang besar sehingga meneggelamkan ladang pertanian dan buah-buahan. Kami kirimkan belalang sehingga memakan tanaman, buah-buahan, pintu-pintu rumah, atap-atap dan pakaian-pakaian mereka. Kami kirimkan kutu-kutu yang merusak buah-buahan, hewan ternak dan tanaman-tanaman. Kami kirimkan katak-katak sehingga memenuhi peralatan rumah tangga, makanan dan tempat-tempat tidur mereka. Kami juga mengirimkan darah sehingga sungai-sungai dan sumur-sumur mereka menjadi darah, mereka tidak bisa mendapatkan air bersih untuk diminum. Ini adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang menjelaskan antara satu ayat dengan ayat yang lain, tidak ada yang dapat melakukan itu, kecuali Dia. Akan tetapi, mereka tetap sombong tidak beriman kepada Allah. Mereka adalah kaum yang bermaksiat kepada Allah dan fasik disebabkan kekufuran mereka.

AL A RAF : 134

وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيْهِمُ الرِّجْزُ قَالُواْ يَا مُوسَى ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِندَكَ لَئِن كَشَفْتَ عَنَّا الرِّجْزَ لَنُؤْمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِي إِسْرَآئِيلَ
Terjemah :
Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) merekapun berkata: Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu [559]. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dan pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu.
________________________________________
[559] Maksudnya: karena Musa u telah dianugerahi kenabian oleh Allah, sebab itu mereka meminta dengan perantaraan kenabian itu agar Musa umemohon kepada Allah.
Tafsir :
Dan pada saat Fir aun dan kaumnya mendapat siksa mereka meminta kepada Musa dan berkata : Wahai Musa, mintalah kepada Rabbmu yang telah menurunkan wahyu kepadamu bahwa adzab akan diangkat dengan cara bertaubat, agar Dia mengangkat siksa dari kami. Jika siksa itu diangkat dari kami, niscaya kami akan beriman terhadap apa yang kamu bawa dan mengikuti seruanmu. Kami akan melepaskan Bani Israil bersamamu dan kami tidak akan menghalangi mereka pergi sesuka mereka.

AL A RAF : 135

فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الرِّجْزَ إِلَى أَجَلٍ هُم بَالِغُوهُ إِذَا هُمْ يَنكُثُونَ
Terjemah :
Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya.
Tafsir :
Maka Allah mengangkat siksa dari mereka sampai batas waktu yang harus mereka penuhi. Akan tetapi, penangguhan dan diangkatnya siksa dari mereka sampai batas waktu yang harus dipenuhi itu tidak berguna bagi mereka. Bahkan, tiba-tiba mereka melanggar perjanjian-perjanjian yang telah mereka sepakati bersama Allah dan Musa dan mereka tetap kufur dan sesat.

AL A RAF : 136

فَانتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَكَانُواْ عَنْهَا غَافِلِينَ
Terjemah :
Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu.
Tafsir :
Kemudian ketika tiba batas waktu untuk membinasakan mereka, Kami siksa mereka dengan menimpakan kesengsaraan, Kami tenggelamkan mereka dilautan disebabkan pendustaan mereka terhadap mukjizat-mukjizat yang di bawa oleh Musa. Mereka lalai dari mukjizat-mukjizat itu sehingga kelalaian itu menyebabkan mereka mendustakan.

AL A RAF : 137

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُواْ يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَآئِيلَ بِمَا صَبَرُواْ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُواْ يَعْرِشُونَ
Terjemah :
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya [560] yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Firaun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka [561].
________________________________________
[560] Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Firaun dahulu. Sesudah kerjaan Firaun runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.
[561] Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Firaun yang dihancurkan oleh Allah ialah bangunan-bangunan yang didirikan mereka dengan menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara yang diperintahkan Hamaan mendirikannya dan sebagainya.
Tafsir :
Kami wariskan negeri Syam yang Kami berkati kepada Bani Israil yang dahulu ditindas untuk jadi pelayan-pelayan, Kami keluarkan darinya (negeri itu) tanaman-tanaman, buah-buahan, dan sungai-sungai. Sempurnalah kalimat Rabbmu (wahai Rasul) Yang Mahabaik atas Bani Israil dengan menempatkan mereka di bumi (Syam) karena kesabaran mereka terhadap siksaan Fir aun dan kaumnya. Kami hancurkan gedung-gedung dan ladang-ladang yang dibangun oleh Fir aun dan kaumnya serta semua bangunan dan istana-istana dan selain itu yang mereka dirikan.

AL A RAF : 138

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَآئِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْاْ عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَّهُمْ قَالُواْ يَا مُوسَى اجْعَل لَّنَا إِلَـهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
Terjemah :
Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu [562], maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala). Musa menjawab: Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan).
________________________________________
[562] Maksudnya: bagian utara dari laut Merah.
Tafsir :
Dan Kami seberangkan Bani Israil melewati laut (merah) sehingga ketika mereka melewati suatu kaum yang menyembah berhala-berhala, mereka berkata kepada Musa : Wahai Musa, buatkanlah kami berhala untuk kami sembah dan kami jadikan ilah seperti berhala milik kaum itu. Musa menjawab : Wahai Kaumku, sesungguhnya kalian tidak mengetahui keagungan Allah dan tidak mengetahui bahwa beribadah tidak boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah yang Maha Esa lagi Maha Memaksa.

AL A RAF : 139

إِنَّ هَـؤُلاء مُتَبَّرٌ مَّا هُمْ فِيهِ وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.
Tafsir :
Sesungguhnya kaum yang menyembah berhala itu akan dibinasakan karena kesyirikan yang mereka kerjakan dan akan dihancurkan karena penyembahan mereka terhadap berhala-berhala itu, yaitu berhala-berhala yang tidak dapat membela diri apabila ditimpakan siksa Allah kepada mereka.

AL A RAF : 140

قَالَ أَغَيْرَ اللّهِ أَبْغِيكُمْ إِلَـهًا وَهُوَ فَضَّلَكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
Terjemah :
Musa menjawab: Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat [563].
________________________________________
[563] Lihat not 45.
Tafsir :
Musa berkata kepada kaumnya : Pantaskah aku mencarikan untuk kalian sembahan yang disembah selain Allah? Sedangkan Allah telah menciptakan kalian dan melebihkan kalian atas penduduk seluruh alam pada zaman kalian dengan diutusnya banyak nabi-nabi dari bangsa kalian, Dia menghancurkan musuh kalian dan mengistimewakan kalian dengan ayat-ayat-Nya?

AL A RAF : 141

وَإِذْ أَنجَيْنَاكُم مِّنْ آلِ فِرْعَونَ يَسُومُونَكُمْ سُوَءَ الْعَذَابِ يُقَتِّلُونَ أَبْنَاءكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءكُمْ وَفِي ذَلِكُم بَلاء مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ
Terjemah :
Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Firaun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu.
Tafsir :
Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-nikmat Kami atas kalian, ketika Kami menyelamatkan kalian dari penawanan Fir aun dan keluarganya. Dan (ingatlah) ketika kalian menjadi bangsa yang terhina dan tertindas, anak laki-laki kalian disembelih dan anak-anak perempuan kalian dibiarkan hidup untuk menjadi pelayan-pelayan. Siksa yang demikian itu sampai kalian diselamatkan adalah ujian dari Allah dan nikmat yang besar.

AL A RAF : 142

وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلاَثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً وَقَالَ مُوسَى لأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلاَ تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ
Terjemah :
Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah [564], dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan.
________________________________________
[564] Maksudnya: perbaikilah dirimu dan kaummu serta hal ihwal mereka.
Tafsir :
Allah menjanjikan kepada Musa untuk bermunajat kepada Rabbnya selama tiga puluh malam, kemudian ditambah sepuluh malam, maka sempurnalah waktu Allah untuk berfirman secara langsung kepada Musa selama empat puluh malam. Musa berkata kepada saudaranya, Harun, ketika ia hendak berangkat untuk bermunajat kepada Rabb : Jadilah kamu penggantiku pada kaumku hingga aku kembali, bawalah mereka untuk taat dan beribadah kepada Allah. Janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi.

AL A RAF : 143

وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَـكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ موسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Terjemah :
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau. Tuhan berfirman: Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu [565], dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman.
________________________________________
[565] Para mufassirin ada yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.
Tafsir :
Dan ketika Musa datang pada waktu yang ditentukan, yaitu empat puluh malam, Allah berfirman langsung kepadanya dengan menyampaikan wahyu, perintah, dan larangan. (pada saat itu) Musa ingin melihat Allah dengan mata kepala, lalu diapun meminta itu kepada-Nya. Allah berfirman kepadanya : Kamu tidak akan dapat melihat-Ku (maksudnya, kamu tidak akan mampu melihat-Ku di dunia), tetapi lihatlah kearah gunung itu. Apabila ia tetap di tempatnya pada saat aku menunjukkan diri-Ku padanya, maka kamu akan dapat melihat-Ku. Tatkala Rabbnya menampakkan diri-Nya pada gunung itu, hancurlah gunung itu rata dengan tanah, lalu Musa jatuh pingsan. Ketika tersadar ia berkata : Wahai Rabb-ku, aku menyucikan Engkau dari apa yang tidak sesuai dengan keagungan-Mu, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dari permintaanku untuk dapat melihat-Mu dalam kehidupan dunia ini, dan aku adalah orang pertama dari kaumku yang beriman kepada-Mu.

AL A RAF : 144

قَالَ يَا مُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاَتِي وَبِكَلاَمِي فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَ
Terjemah :
Allah berfirman: Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.
Tafsir :
Allah berfirman : Wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memilihmu atas seluruh manusia untuk menyampaikan risalah dan ayat-ayat-Ku yang Aku firmankan kepadamu tanpa perantara kepada semua makhluk, yang mana Aku mengutusmu kepada mereka. Ambillah perintah dan larangan yang telah Aku berikan kepadamu, berpegang teguhlah kepadanya dan kerjakanlah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang bersyukur kepada Allah atas risalah-Nya yang diberikan kepadamu, dan mengistimewakanmu dengan firman-Nya.

AL A RAF : 145

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الأَلْوَاحِ مِن كُلِّ شَيْءٍ مَّوْعِظَةً وَتَفْصِيلاً لِّكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُواْ بِأَحْسَنِهَا سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ
Terjemah :
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh [566] (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya [567], nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik [568].
________________________________________
[566] Luh ialah: kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa u sesudah munajat di gunung Thursina. [567] Maksudnya: utamakanlah yang wajib-wajib dahulu dari yang sunat dan mubah.
[568] Maksudnya: Allah mmeperlihatkan kampung orang-orang fasik seperti Firaun, Aad, Tsamud dan sebagainya yang kampung-kampung itu hancur bersama mereka akibat kejahatan dan kefasikan mereka.
Tafsir :
Dan telah Kami tulis untuk Musa di dalam Taurat, hukum-hukum yang ia butuhkan untuk mendakwahkan agama-Nya sebagai nasihat untuk memberi peringatan, pelajaran dan penjelasan terhadap hukum halal dan haram, perintah dan larangan, kisah-kisah, akidah-akidah, berita-berita dan hal-hal yang ghaib. Allah berfirman kepadanya (Musa) : Ambillah dengan teguh, yakni ambilah kitab Taurat itu dengan teguh dan sungguh-sungguh, perintahkanlah kaummu untuk mengerjakan apa yang telah Allah syariatkan di dalamnya. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka maupun selain mereka berlaku syirik, akan ditunjukkan kepadanya negeri orang-orang fasik di akhirat, yaitu neraka Allah yang telah disiapkan untuk musuh-musuh-Nya yang tidak taat kepada-Nya.

AL A RAF : 146

سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِن يَرَوْاْ كُلَّ آيَةٍ لاَّ يُؤْمِنُواْ بِهَا وَإِن يَرَوْاْ سَبِيلَ الرُّشْدِ لاَ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلاً وَإِن يَرَوْاْ سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلاً ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَكَانُواْ عَنْهَا غَافِلِينَ
Terjemah :
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku) [569], mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
________________________________________
[569] Yang dimaksud dengan ayat-ayat di sini ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.
Tafsir :
Aku akan memalingkan hati orang-orang yang congkak dari menaatiku dan berlaku sombong kepada manusia dari memahami keterangan-keterangan dan bukti-bukti yang menunjukkan keagungan, syariat dan hukum-hukum-Ku. Mereka tidak mengikuti seorang nabi dan tidak pula mendengarkannya karena kecongkakan mereka. Apabila orang-orang yang menyombongkan diri dari keimanan itu melihat semua ayat-ayat (Allah) mereka tidak beriman karena berpaling dan sikap penentangan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya. Apabila melihat jalan kebaikan, mereka tidak mau mengambilnya. Apabila melihat jalan kesesatan atau kekufuran, mereka malah mengambilnya dan menjadikannya sebagai agama. Demikian itu karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan lalai, tidak memperhatikan dan berpikir untuk mengambil bukti-bukti kebenaran (dari ayat-ayat Allah).

AL A RAF : 147

وَالَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَلِقَاء الآخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ هَلْ يُجْزَوْنَ إِلاَّ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Terjemah :
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.
Tafsir :
Dan orang-orang yang mendustakan keterangan-keterangan dan ayat-ayat Allah dan tidak percaya akan adanya pertemuan dengan-Nya pada Hari Kiamat maka sia-sialah semua perbuatan mereka, karena hilangnya syarat diterimanya amal yaitu beriman kepada Allah dan membenarkan pembalasan-Nya. Mereka tidak akan mendapat balasan apa-apa di akhirat, kecuali sesuai dengan kekufuran dan kedurhakaan yang mereka lakukan di dunia, yaitu kekal di neraka.

AL A RAF : 148

وَاتَّخَذَ قَوْمُ مُوسَى مِن بَعْدِهِ مِنْ حُلِيِّهِمْ عِجْلاً جَسَدًا لَّهُ خُوَارٌ أَلَمْ يَرَوْاْ أَنَّهُ لاَ يُكَلِّمُهُمْ وَلاَ يَهْدِيهِمْ سَبِيلاً اتَّخَذُوهُ وَكَانُواْ ظَالِمِينَ
Terjemah :
Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara [570]. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
________________________________________
[570] Mereka membuat patung anak lembu dari emas. Para Mufassirin berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa dan suara yang seperti lembu itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin ada yang menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara lembu.
Tafsir :
Setelah Musa meninggalkan kaumnya untuk bermunajat kepada Rabbnya, mereka justru membuat sesembahan patung anak lembu yang terbuat dari emas yang tidak bernyawa, tetapi memiliki suara. Apakah mereka tidak mengetahui kalau patung itu tidak dapat berbicara kepada mereka dan tidak dapat menunjukkan mereka kepada kebaikan? Begitulah, mereka melakukan perkara yang sangat buruk. Dan mereka adalah orang-orang yang zhalim terhadap diri mereka sendiri yang menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.

AL A RAF : 149

وَلَمَّا سُقِطَ فَي أَيْدِيهِمْ وَرَأَوْاْ أَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّواْ قَالُواْ لَئِن لَّمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Terjemah :
Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata : Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi.
Tafsir :
Setelah Musa kembali kepada kaumnya, para penyembah patung anak lembu itu menyesal dan mereka sadar bahwa mereka telah tersesat dari jalan yang lurus dan jauh dari agama Allah. Kemudian mereka bertaubat dan memohon ampun, lalu berkata : Jika Tuhan kami tidak mengasihi kami dengan menerima taubat kami dan menghapus dosa-dosa kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang binasa, yaitu orang-orang yang sia-sia amal mereka

AL A RAF : 150

وَلَمَّا رَجَعَ مُوسَى إِلَى قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُونِي مِن بَعْدِيَ أَعَجِلْتُمْ أَمْرَ رَبِّكُمْ وَأَلْقَى الألْوَاحَ وَأَخَذَ بِرَأْسِ أَخِيهِ يَجُرُّهُ إِلَيْهِ قَالَ ابْنَ أُمَّ إِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُونِي وَكَادُواْ يَقْتُلُونَنِي فَلاَ تُشْمِتْ بِيَ الأعْدَاء وَلاَ تَجْعَلْنِي مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Terjemah :
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu [571]? Dan Musapun melemparkan luh-luh [572] (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim
________________________________________
[571] Maksudnya: apakah kamu tidak sabar menanti kedatanganku kembali sesudah munajat dengan Tuhan sehingga kamu membuat patung untuk disembah sebagai menyembah Allah? [572] Lihat not 566.
Tafsir :
Dan ketika Musa kembali kepada kaumnya dari Bani Israil dalam keadaan murka dan bersedih, karena Allah telah mengabarkan kepadanya bahwa Dia telah menguji kaumnya dan Samiri telah menyesatkan mereka. Musa berkata : Betapa buruknya perbuatan yang kalian kerjakan setelah kepergianku, apakah kalian hendak mendahului janji Rabb kalian? Maksudnya, mengapa kalian tidak sabar menunggu kedatanganku yang sudah ditentukan oleh Allah? Lalu Musa melemparkan lauh-lauh (lembaran-lembaran) Taurat dengan murka kepada kaumnya yang menyembah patung anak lembu dan murka juga kepada saudaranya, Harun. Lalu memegang kepalanya dan menariknya. Kemudian Harun berkata dengan penuh harap simpati : Wahai anak ibuku, sesungguhnya kaum itu menghinakanku dan menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, maka janganlah kamu membuat musuh-musuh itu bergembira dengan perlakuanmu itu kepadaku. Janganlah kamu memurkaiku bersama orang-orang yang menentang perintahmu dan menyembah patung anak lembu.

AL A RAF : 151

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلأَخِي وَأَدْخِلْنَا فِي رَحْمَتِكَ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Terjemah :
Musa berdoa: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.
Tafsir :
Setelah Musa mendengar permintaan maaf saudaranya dan mengetahui bahwa dia tidak mengabaikan perintah Allah, dia (Musa) berdoa : Wahai Rabbku, ampunilah kemarahanku dan ampunilah dosa-dosa saudaraku karena dia tidak kuasa melarang perbuatan Bani Israil itu, dan masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu yang luas. Sesungguhnya Engkau Maha Penyayang kepada kami di antara para penyayang.

AL A RAF : 152

إِنَّ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ الْعِجْلَ سَيَنَالُهُمْ غَضَبٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَذِلَّةٌ فِي الْحَياةِ الدُّنْيَا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُفْتَرِينَ
Terjemah :
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan.
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan patung anak lembu sebagai sesembahan akan ditimpa kemurkaan dan kehinaan oleh Rabb mereka di kehidupan dunia, karena mereka ingkar kepada Allah. Seperti itulah Allah memperlakukan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan dan hal baru dalam agama-Nya. Setiap pelaku kebohongan pasti terhina.

AL A RAF : 153

وَالَّذِينَ عَمِلُواْ السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُواْ مِن بَعْدِهَا وَآمَنُواْ إِنَّ رَبَّكَ مِن بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Dan orang-orang yang melakukan kejahatan, yaitu kekafiran dan kemaksiatan, kemudian setelah itu mereka kembali kepada keimanan dan beramal shalih, sungguh Rabbmu Maha Pengampun terhadap dosa-dosa mereka dan tidak akan mempermalukan mereka setelah bertaubat nasuha (benar), lagi Maha Penyayang kepada mereka dan orang-orang yang bertaubat seperti mereka.

AL A RAF : 154

وَلَمَّا سَكَتَ عَن مُّوسَى الْغَضَبُ أَخَذَ الأَلْوَاحَ وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ
Terjemah :
Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
Tafsir :
Setelah kemurkaan Musa reda, dia mengambil lauh-lauh (lembaran-lembaran) Taurat yang sebelumnya di lemparkan ke tanah. Di dalamnya terdapat bukti-bukti kebenaran dan rahmat bagi orang-orang yang takut kepada Allah dan kepada siksa-Nya (pada Hari Kiamat).

AL A RAF : 155

وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ رَجُلاً لِّمِيقَاتِنَا فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُم مِّن قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاء مِنَّا إِنْ هِيَ إِلاَّ فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَن تَشَاء وَتَهْدِي مَن تَشَاء أَنتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ
Terjemah :
Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki [573]. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya.
________________________________________
[573] Perbuatan mereka membuat patung anak lembu dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang-orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak lembu itu. Akan tetapi orang-orang yang kuat imannya, tetap dalam keimanannya.
Tafsir :
Kemudian Musa memilih tujuh puluh orang terbaik dari kaumnya, lalu membawa mereka ke bukit Thursina pada waktu yang telah Allah janjikan kepada Musa untuk menemui-Nya di tempat itu bersama mereka, untuk bertaubat dari dosa penyembahan patung anak lembu yang dilakukan oleh orang-orang bodoh dari Bani Israil. Ketika telah sampai pada tempat yang dituju, mereka malah berkata : Kami tidak akan beriman kepadamu (hai Musa) sebelum kami bisa melihat Allah dengan mata telanjang. Sungguh kamu telah berbicara kepada-Nya secara langsung, maka perlihatkanlah Dia kepada kami. Kemudian mereka pun ditimpa gempa yang kuat, lalu semuanya mati. Kemudian Musa berkata dengan merendahkan diri di hadapan Allah : Wahai Rabbku, apa yang dapat aku katakan kepada Bani Israil apabila aku datang kembali kepada mereka. Sedangkan Engkau telah membinasakan orang-orang pilihan dari mereka? Jika Engkau menghendaki tentu Engkau telah membinasakan aku bersama mereka sebelum ini terjadi, sesunggguhnya yang demikian itu lebih ringan bagiku. Mengapa Engkau membinasakan kami hanya karena perbuatan sebagian orang-orang bodoh di antara kami? Penyembahan kaumku terhadap patung anak lembu itu adalah cobaan dan ujian. Dengan peristiwa itu, Engaku menyesatkan siapa saja yang Engkau kehendaki dari makhluk-makhluk-Mu dan Engkau memberi petunjuk bagi siapa saja yang Engkau kehendaki. Engkaulah pelindung dan penolong kami, maka ampunilah dosa-dosa kami dan kasihanilah Kami dengan rahmat-Mu. Engkaulah sebaik-baik pengampun dan penghapus semua dosa.

AL A RAF : 156

وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَـذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَـا إِلَيْكَ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاء وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَـاةَ وَالَّذِينَ هُم بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.
Tafsir :
Dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang Engkau tetapkan bagi mereka amal kebajikan di dunia dan akhirat. Sungguh kami kembali dalam keadaan bertaubat kepada-Mu. Allah berfirman kepada Musa : Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki dari makhluk-Ku, sebagaimana Aku timpakan kepada kaummu. Sedangkan rahmat-Ku meliputi semua makhluk-Ku, maka Aku akan menganugerahkannya kepada orang-orang yang takut kepada Allah dan kepada siksa-Nya, sehingga mereka menunaikan kewajiban-kewajiban-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dan (rahmat-Ku juga meliputi) orang-orang yang beriman terhadap keterangan-keterangan dan bukti-bukti keesaan Allah.

AL A RAF : 157

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُواْ بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُواْ النُّورَ الَّذِيَ أُنزِلَ مَعَهُ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Terjemah :
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang maruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka [574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.
________________________________________
[574] Maksudnya: dalam syariat yang dibawa oleh Muhammad itu tidak ada lagi beban-beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil. Umpamanya: mensyariatkan membunuh diri untuk sahnya taubat, mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis.
Tafsir :
Kasih sayang ini Aku tetapkan bagi orang-orang yang takut kepada Allah dan menjauhi perbuatan maksiat, dan mengikuti Rasul, yaitu nabi yang ummi, yang tidak membaca dan tidak pula menulis. Dialah Muhammad صلی الله عليه وسلم yang sifat dan cirri-cirinya tertulis di dalam Taurat dan Injil. Dia mengajak manusia kepada Tauhid, ketaatan dan kepada semua kebaikan, dan melarang mereka dari perbuatan syirik, durhaka, dan dari semua keburukan. Dia (Muhammad) menghalalkan bagi mereka makanan, minuman dan sembelihan yang baik-baik dan mengharamkan atas mereka semua yang buruk, seperti daging babi, dan semua makanan atau minuman haram yang mereka halalkan. Dia menghilangkan kewajiban-kewajiban yang berat, seperti kewajiban memotong kulit atau pakaian yang terkena najis, membakar harta rampasan dan qishash sebagai hukuman bagi orang yang membunuh dengan sengaja atau tidak. Maka orang-orang yang percaya kepada Nabi yang ummi, Muhammad صلی الله عليه وسلم , mengakui kenabiannya, memuliakannya, menghormatinya, menolongnya, dan mengikuti al-Qur an yang telah diturunkan kepadanya, dan mengerjakan sunah-sunahnya. Mereka itulah orang-orang yang beruntung dengan mendapatkan apa yang Allah janjikan untuk hamba-hamba-Nya yang beriman.

AL A RAF : 158

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِـي وَيُمِيتُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Terjemah :
Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab- kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.
Tafsir :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada seluruh manusia : Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua, tidak hanya kepada sebagian dari kalian. Dialah Allah yang menguasai langit dan bumi dan semua yang ada pada keduanya, tidak ada Ilah dan peribadahan, kecuali hanya untuk-Nya yang Maha Terpuji. Dia Mahakuasa untuk menciptakan makhluk, membinasakan, lalu membangkitkan-Nya. Berimanlah kalian kepada-Nya dan akuilah keesaan-Nya. Berimanlah kepada Rasul-Nya, Muhammad صلی الله عليه وسلم , seorang Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, dan kepada apa-apa yang diturunkan kepada para nabi sebelumnya. Ikutilah rasul ini (Muhammad), dan komitmenlah untuk melakukan apa yang diperintahkan kepada kalian, berupa ketaatan kepada Allah, agar kalian mendapat petunjuk ke jalan yang lurus.

AL A RAF : 159

وَمِن قَوْمِ مُوسَى أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ
Terjemah :
Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan [575].
________________________________________
[575] Maksudnya: mereka memberi petunjuk dan menuntun manusia dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah Idan juga dalam hal mengadili perkara-perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedomankan petunjuk dan tuntunan Allah.
Tafsir :
Dan di antara kaum Musa dari Bangsa Israil terdapat golongan yang berpegang teguh dengan kebenaran, mengajak manusia kepadanya dan berlaku adil dalam memutuskan hukum untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mereka.

AL A RAF : 160

وَقَطَّعْنَاهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَسْبَاطًا أُمَمًا وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى إِذِ اسْتَسْقَاهُ قَوْمُهُ أَنِ اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَأَنزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَـكِن كَانُواْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Terjemah :
Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing- masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: Pukullah batu itu dengan tongkatmu!. Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa [576]. (Kami berfirman): Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu. Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.
________________________________________
[576] Lihat not 53.
Tafsir :
Dan Kami membagi-bagi kaum Nabi Musa, Bani Israil itu menjadi dua belas suku sesuai dengan jumlah al-Asbath (anak-anak Ya qub), setiap suku dikenal melalui pemimpinnya masing-masing. Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya tatkala mereka merasakan haus dahaga yang amat sangat saat mereka terusir di padang pasir : Pukullah batu itu dengan tongkatmu, maka memancarlah dari batu itu dua belas mata air, setiap suku dari kedua belas suku itu mengenal tempat minum mereka masing-masing, tidak ada suku yang masuk ke dalam tempat minum suku yang lain. Kami naungkan awan diatas mereka, Kami turunkan kepada mereka Manna, yaitu minuman yang berwarna putih mirip dengan getah karet rasanya manis seperti madu. Dan Kami turunkan Salwa, yaitu burung semacam burung sumaanaa (puyuh). Kami berfirman kepada mereka : Makanlah oleh kalian yang baik-baik dari apa yang telah Kami rizkikan kepada kalian. Akan tetapi mereka malah tidak mau dan cepat merasa bosan dengan Manna dan Salwa yang sudah mereka makan sejak lama. Lalu, mereka berkata : Kami sudah tidak bisa sabar dengan hanya satu jenis makanan saja. Kemudian mereka meminta makanan-makanan yang baik itu diganti dengan yang jauh lebih rendah. Mereka tidak zhalim kepada Kami ketika mereka tidak mau bersyukur kepada Kami dan tidak menjalankan apa yang Allah wajibkan atas mereka akan tetapi mereka yang berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri dengan melewatkan semua kebaikan dan cenderung mencelakakan diri mereka sendiri.

AL A RAF : 161

وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُواْ هَـذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُواْ مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُولُواْ حِطَّةٌ وَادْخُلُواْ الْبَابَ سُجَّدًا نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطِيئَاتِكُمْ سَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
Terjemah :
Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki. Dan katakanlah: Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) kedurhakaan Bani Israil kepada Rabb dan kepada nabi mereka, Musa, dan mereka mengganti ucapan yang seharusnya mereka ucapkan, ketika Allah berfirman kepada mereka : Tinggallah kalian di negeri BaitulMaqdis, makanlah buah-buahan, biji-bijian, dan tumbuh-tumbuhan sesuka kalian di mana saja dan kapan saja, dan ucapkanlah : Huththa annaa dzunuubanaa (hapuskanlah dosa-dosa kami), dan masuklah kalian melalui pintu itu dengan merendahkan diri kepada Allah, niscaya Kami akan mengampuni dosa-dosa kalian, Kami tidak akan menghukum kalian dan Kami akan menambah kebaikan dunia dan akhirat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.

AL A RAF : 162

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاء بِمَا كَانُواْ يَظْلِمُونَ
Terjemah :
Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka [577], maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka.
________________________________________
[577] Mereka diperintah untuk mengucap: hiththatun (berarti: mohon dilepaskan dari dosa), namun mereka mengubahnya sambil mencemoh dan mengucap: hinthatun syaiirah (berarti: gandum).
Tafsir :
Maka orang-orang yang ingkar kepada Allah itu mengubah ucapan yang semestinya mereka ucapkan, lalu mereka memasuki pintu gerbang (Baitulmaqdis) dengan merayap pada dubur sambil mengucapkan : Habbatun fi sya ratin (artinya, biji dalam sehelai rambut) sebagai ganti dari kata : Huththa annaa dzunuubanaa (hapuskanlah dosa-dosa kami). Kemudian Kami turunkan siksa kepada mereka dari langit, maka Kami binasakan mereka disebabkan kezhaliman dan kedurhakaan mereka.

AL A RAF : 163

واَسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعاً وَيَوْمَ لاَ يَسْبِتُونَ لاَ تَأْتِيهِمْ كَذَلِكَ نَبْلُوهُم بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
Terjemah :
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri [578] yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu [579], di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
________________________________________
[578] Yaitu kota Eliah yang terletak di pantai laut Merah antara kota Mad-yan dan bukit Thur.
[579] Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu, karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat.
Tafsir :
Dan tanyakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang Yahudi itu tentang berita penduduk negeri yang tidak jauh dari laut Merah, ketika para penduduknya melanggar hukum-hukum Allah pada hari Sabtu, di mana Allah memerintahkan mereka untuk mengagungkan hari Sabtu dan tidak berburu ikan (pada hari itu). Lalu Allah mencoba dan menguji mereka dengan mendatangkan banyak ikan-ikan pada hari Sabtu di permukaan air laut. Apabila hari Sabtu berlalu, ikan-ikan itu pergi dan tidak pernah tampak lagi, sehingga mereka tidak melihat apa pun di laut pada hari itu. Mereka menunggu ikan-ikan itu pada hari Sabtu di lubang-lubang yang disediakan, kemudian mereka manangkap ikan-ikan itu setelah hari Sabtu. Sebagaimana Kami sebutkan kepada kalian bahwa penampakan ikan-ikan di permukaan air pada hari di haramkannya berburu dan menyembunyikan ikan-ikan itu pada hari dihalalkannya berburu, termasuk ujian dan cobaan, maka begitulah Kami menguji mereka disebabkan kefasikan dan ketidaktaatan mereka terhadap Allah.

AL A RAF : 164

وَإِذَ قَالَتْ أُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا اللّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا قَالُواْ مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Terjemah :
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras? Mereka menjawab: Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu [580], dan supaya mereka bertakwa.
________________________________________
[580] Alasan mereka itu ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi peringatan.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) ketika segolongan orang dari mereka berkata kepada golongan yang lain, yaitu golongan yang menasihati orang-orang yang melampaui batas pada hari Sabtu dan melarang mereka dari perbuatan maksiat kepada Allah pada hari itu : Mengapa kalian menasihati kaum yang akan dihancurkan oleh Allah di dunia disebabkan kedurhakaan mereka kepada-Nya atau akan ditimpakan siksa berat kepada mereka di akhirat? Orang-orang yang memberi nasihat itu berkata : Kami menasihati dan melarang mereka dari perbuatan maksiat agar kami dimaafkan, karena kami telah menunaikan perintah Allah, yaitu menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, agar mereka (orang-orang yang dinasihati) bertakwa kepada Allah, takut kepada-Nya, dan bertaubat dari perbuatan maksiat terhadap Rabb-Nya dan melanggar apa-apa yang diharamkan bagi mereka.

AL A RAF : 165

فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِ أَنجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُواْ يَفْسُقُونَ
Terjemah :
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
Tafsir :
Maka ketika golongan yang melampaui batas pada hari Sabtu itu meninggalkan semua peringatan yang diperingatkan kepada mereka dan terus berada pada kesesatan dan kedurhakaan. Mereka tidak menghiraukan peringatan dari golongan yang memberi nasihat itu. Maka Allah menyelamatkan orang-orang yang melarang (dari perbuatan jahat) dan menimpakan siksa yang pedih lagi keras kepada orang-orang yang melampaui batas pada hari Sabtu disebabkan penentangan mereka terhadap perintah Allah dan ketidaktaatan mereka kepada-Nya.

AL A RAF : 166

فَلَمَّا عَتَوْاْ عَن مَّا نُهُواْ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ
Terjemah :
Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: Jadilah kamu kera yang hina [581].
________________________________________
[581] Lihat not 60.
Tafsir :
Maka ketika golongan itu bersikap sombong dan melanggar apa-apa yang dilarang oleh Allah, agar tidak berburu ikan pada hari Sabtu, lalu Allah berfirman kepada mereka : Jadilah kalian kera-kera yang hina yang jauh dari segala kebaikan. Maka jadilah mereka seperti itu.

AL A RAF : 167

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَن يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) ketika Rabb-mu memberitahukanmu dengan jelas bahwa Dia akan mengirimkan orang yang akan membawa seburuk-buruk siksa dan kehinaan kepada orang-orang Yahudi sampai hari kiamat. Sesungguhnya Rabb-mu wahai Rasul Mahacepat siksa-Nya bagi orang-orang yang berhak menerimanya disebabkan kekufuran dan kedurhakaannya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun atas dosa-dosa orang-orang yang bertaubat lagi Maha Penyayang terhadap mereka.

AL A RAF : 168

وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأَرْضِ أُمَمًا مِّنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Terjemah :
Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Tafsir :
Kami membagi-bagi Bani Israil menjadi beberapa golongan di bumi, di antara mereka ada yang menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-hamba-Nya. Dan di antara mereka ada yang bersikap teledor dan aniaya terhadap diri mereka sendiri. Kami menguji mereka dengan kesejahteraan hidup dan keluasan rizki dan Kami juga menguji mereka dengan kehidupan yang sulit dan berbagai musibah agar mereka kembali taat kepada Allah dan bertaubat dari semua kedurhakaan kepada-Nya.

AL A RAF : 169

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُواْ الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَـذَا الأدْنَى وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِن يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مُّثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِم مِّيثَاقُ الْكِتَابِ أَن لاَّ يِقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقَّ وَدَرَسُواْ مَا فِيهِ وَالدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Terjemah :
Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: Kami akan diberi ampun. Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
Tafsir :
Lalu datanglah sesudah orang-orang yang Kami sebutkan itu pengganti yang jahat, mereka mewarisi kitab dari pendahulu-pendahulu mereka, mereka membacanya dan mengetahuinya, tetapi mereka melanggar hukum-hukumnya, mereka mengambil kesenangan dunia dari usaha yang rendah, seperti risywah (suap-menyuap) dan lain sebagainya. Demikian itu disebabkan ketamakan dan keserakahan mereka. Meski begitu, mereka berkata : Sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosa kami. Ini adalah angan-angan yang kosong. Dan apabila datang harta yang banyak lagi haram kepada orang-orang Yahudi, mereka mengambil dan menghalalkannya, mereka tetap melakukan dosa dan memakan yang haram. Bukankah telah diambil perjanjian mereka untuk menegakkan Taurat dan mengerjakannya, dan agar mereka tidak akan berkata atas Allah, kecuali yang benar dan tidak berdusta atas-Nya? Mereka mengetahui kandungan Taurat, akan tetapi mereka menyia-nyiakan dan tidak mengerjakannya, dan mereka melanggar perjanjian dengan Allah dalam hal itu. Dan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah, menjalankan perintah-perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Apakah orang-orang yang mengambil hasil usaha yang rendah itu mengerti bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang bertakwa?

AL A RAF : 170

وَالَّذِينَ يُمَسَّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ
Terjemah :
Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.
Tafsir :
Dan adapun orang-orang yang berpegang teguh kepada al-Kitab (Taurat) dan mengerjakan hukum-hukum yang ada di dalamnya, memelihara shalat dengan segala batasannya dan tidak mengabaikan waktu-waktunya, maka sesungguhnya Allah akan memberikan pahala atas amal-amal shalih yang mereka kerjakan dan tidak akan menyia-nyiakannya.

AL A RAF : 171

وَإِذ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَظَنُّواْ أَنَّهُ وَاقِعٌ بِهِمْ خُذُواْ مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Terjemah :
Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka) : Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) ketika Kami mengangkat bukit ke atas Bani Israil, seakan-akan bukit itu awan yang menaungi mereka dan meyakini bahwa bukit itu akan menimpa mereka, jika mereka tidak mau menerima hukum-hukum Taurat. Kami berfirman kepada mereka : Peganglah dengan teguh apa yang telah kami berikan kepada kalian, yakni kerjakanlah syariat-syariat yang Aku berikan kepada kalian dengan sungguh-sungguh dan ingatlah perjanjian-perjanjian yang telah Kami ambil dari kalian, tepatilah isi perjanjian itu agar kalian bertakwa kepada Rabb kalian sehingga kalian akan selamat dari siksa-Nya.

AL A RAF : 172

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Terjemah :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata- kan: Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan),
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) ketika Rabbmu mengeluarkan anak cucu Adam dari tulang sulbi bapak-bapak mereka, lalu mengambil kesaksian mereka terhadap keesaan Allah sebagai fitrah bagi mereka bahwa Allah adalah Rabb, Pencipta dan Penguasa mereka. Lalu, mereka mengakui (kesaksian) itu. Demikian itu karena khawatir mereka akan ingkar pada Hari Kiamat sehingga tidak menetapkan sesuatupun darinya dan mengira bahwa bukti-bukti itu tidak pernah datang kepada mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa tentang itu. Akan tetapi mereka lalai.

AL A RAF : 173

أَوْ تَقُولُواْ إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِن قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّن بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ
Terjemah :
atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu [582]?
________________________________________
[582] Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang tua mereka itu.
Tafsir :
Atau agar kalian tidak mengatakan : Sesungguhnya bapak-bapak kami telah berbuat syirik dan melanggar perjanjian-perjanjian sebelum kami, kemudian kami mengikuti jejak mereka. Maka apakah Engkau akan tetap menyiksa kami disebabkan dosa-dosa mereka (orang-orang yang sia-sisa amal mereka) yang menjadikan sekutu bagi Allah dalam ibadah?

AL A RAF : 174

وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Terjemah :
Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Tafsir :
Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat Kami dan menerangkan di dalamnya apa yang Kami perbuat terhadap umat-umat terdahulu. Seperti itulah Kami menjelaskan ayat-ayat dan menerangkannya kepada kaummu (wahai Rasul) agar mereka tidak melakukan perbuatan syirik lagi dan kembali kepada Rabb mereka.

AL A RAF : 175

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيَ آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ
Terjemah :
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Tafsir :
Dan kisahkanlah (wahai Rasul) kepada umatmu, berita tentang seseorang dari Bani Israil yang telah Kami berikan kepadanya bukti-bukti dan ayat-ayat Kami, lalu mempelajarinya, tapi kemudian ia mengingkarinya dan meninggalkannya begitu saja. Kemudian ia digoda oleh setan sehingga ia termasuk orang-orang yang tersesat dan binasa karena ia melanggar perintah Allah dan menuruti kehendak setan.

AL A RAF : 176

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَـكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemah :
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Tafsir :
Dan jika Kami menghendaki untuk mengangkat derajatnya dengan memberikan ayat-ayat kepadanya, niscaya Kami akan melakukannya. Tetapi ia cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya, dan ia lebih mengutamakan kesenangan dan syahwatnya atas kehidupan akhirat, tidak taat kepada Allah dan melanggar perintah-perintah-Nya. Perumpamaan orang ini seperti seekor anjing jika kamu mengusir atau membiarkannya dia akan tetap menjulurkan lidahnya. Begitu juga orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, jika kamu sampaikan seruan kepadanya atau kamu membiarkannya maka ia tetap kufur. Demikianlah itu (wahai Rasul) adalah sifat kaum yang tersesat sebelum kamu datang kepada mereka dengan membawa petunjuk dan risalah. Ceritakanlah (wahai Rasul) kisah-kisah umat-umat terdahulu karena pemberitaanmu itu merupakan mukjizat yang besar, agar kaummu dapat mengambil pelajaran terhadap yang kamu bawa dan beriman kepadamu.

AL A RAF : 177

سَاء مَثَلاً الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَأَنفُسَهُمْ كَانُواْ يَظْلِمُونَ
Terjemah :
Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat- ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.
Tafsir :
Amat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan bukti-bukti dan keterangan-keterangan-Nya, lalu mereka mengingkari. Mereka zhalim terhadap diri mereka sendiri disebabkan pendustaan mereka terhadap keterangan-keterangan dan bukti-bukti ini.

AL A RAF : 178

مَن يَهْدِ اللّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَن يُضْلِلْ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Terjemah :
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah [583], maka merekalah orang-orang yang merugi.
________________________________________
[583] Lihat not 34.
Tafsir :
Barangsiapa yang diberi taufik oleh Allah kepada keimanan dan ketaatan, dialah orang yang mendapat petunjuk. Barangsiapa yang tidak diberi taufik dan disesatkan, dialah orang yang merugi dan binasa. Karena memberi petunjuk dan menyesatkan adalah hak Allah semata.

AL A RAF : 179

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَا أُوْلَـئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. Kedatangan azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat- ayat-Nya dengan cara istidraj [584].
________________________________________
[584] Yaitu: dengan membiarkan orang itu bergelimang dalam kesesatannya, hingga orang itu tidak sadar bahwa dia didekatkan secara berangsur-angsur kepada kebinasaan.
Tafsir :
Dan Kami telah menciptakan untuk neraka (yang didalamnya Allah akan mengadzab orang-orang yang berhak mendapat adzab di akhirat) banyak dari golongan jin dan manusia yang mempunyai hati, tapi tidak pernah dipakai untuk berfikir, sehingga tidak pernah mengharap pahala dan tidak pernah takut akan siksa. Mereka mempunyai mata, tapi tidak pernah dipakai untuk melihat ayat-ayat dan dalil-dalil Allah. Mereka mempunyai telinga, tapi tidak pernah dipakai untuk mendengar ayat-ayat dan dalil-dalil Allah sehingga mereka dapat merenunginya. Mereka itu seperti binatang yang tidak paham akan kalimat yang diucapkan kepadanya dan tidak paham apa yang dilihatnya, tidak berpikir dengan hatinya tentang kebaikan dan keburukan sehingga dia bisa membedakan antara keduanya. Bahkan mereka (manusia dan jin) itu lebih sesat dari binatang-binatang itu. Karena binatang masih dapat melihat apa yang bermanfaat dan berbahaya baginya dan mau mengikuti tuannya, sedangkan mereka tidak demikian. Mereka itulah orang-orang yang lalai dari iman kepada Allah dan taat kepada-Nya.

AL A RAF : 180

وَلِلّهِ الأَسْمَاء الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُواْ الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَآئِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Terjemah :
Hanya milik Allah asmaa-ul husna [585], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama- nama-Nya [586]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
________________________________________
[585] Maksudnya: nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
[586] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk nama-nama selain Allah.
Tafsir :
Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik yang menunjukkan kesempurnaan dan keagungan-Nya, semua nama-nama-Nya adalah baik. Mintalah dari-Nya apa saja yang kalian inginkan dengan menyebut nama-nama-Nya. Jauhilah orang-orang yang mengubah nama-nama-Nya dengan menambah, mengurangi, atau menyelewengkannya. Seperti menamakan selain Allah dengan nama-nama-Nya, seperti orang-orang musyrik menamai sesembahan-sesembahan mereka dengan nama-nama itu, atau memaknai nama-nama itu dengan makna yang tidak dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan mendapat balasan amal-amal mereka yang buruk yang mereka kerjakan sewaktu di dunia berupa kufur kepada Allah, menyimpangkan nama-nama-Nya dan mendustakan Rasul-Nya.

AL A RAF : 181

وَمِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ
Terjemah :
Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.
Tafsir :
Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan terdapat golongan utama yang memberi petunjuk kepada kebenaran dan menyeru kepadanya. Dengan kebenaran itu, mereka berlaku adil dalam memutuskan hukum di antara manusia. Mereka adalah para pemimpin yang membawa petunjuk, yaitu orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah dengan keimanan dan amal shalih.

AL A RAF : 182

وَالَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.
Tafsir :
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, mengingkarinya, dan tidak mengambil pelajaran darinya, Kami bukakan bagi mereka pintu-pintu rizki dan sumber-sumber kehidupan di dunia, sebagai cobaan bagi mereka sehingga apabila mereka telah tenggelam (dalam kenikmatan dunia itu) dan mereka yakin bahwa mereka telah mendapat kemuliaan, maka Kami siksa mereka atas kelalaian itu, sedangkan mereka tidak mengetahui. Inilah siksa Allah atas pendustaan mereka terhadap bukti-bukti dan ayat-ayat Allah.

AL A RAF : 183

وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
Terjemah :
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.
Tafsir :
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu ditangguhkan sehingga mereka meyakini bahwa mereka tidak akan disiksa, maka bertambahlah kedurhakaan dan kekufuran mereka, sehingga siksa mereka dilipatgandakan. Allah berfirman : Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh, yakni kuat dan keras sehingga tidak dapat ditolak dengan kekuatan atau usaha apa pun.

AL A RAF : 184

أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُواْ مَا بِصَاحِبِهِم مِّن جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلاَّ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Terjemah :
Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan.
Tafsir :
Apakah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu tidak berpikir dan mengambil pelajaran dengan akal mereka, sehingga mereka mengetahui bahwa Muhammad tidak gila? Dia (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan bagi mereka dari siksa Allah atas kekufuran mereka apabila mereka tidak beriman terhadap-Nya. Dan dia adalah seorang pemberi nasihat yang nyata.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim dan Abusy Syaikh meriwayatkan dari Qatadah berkata : Diceritakan kepada kami bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم berdiri di atas bukit Shafa, beliau menyeru orang-orang Quraisy dan menyeru mereka suku demi suku : Wahai Nabi fulan, wahai Bani fulan. Beliau memperingatkan mereka dari adzab dan siksa Allah, maka seseorang dari mereka berkata : Teman kalian ini sudah gila, dia semalaman mengigau sampai pagi. Maka Allah menurunkan ayat 184 ini.

AL A RAF : 185

أَوَلَمْ يَنظُرُواْ فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا خَلَقَ اللّهُ مِن شَيْءٍ وَأَنْ عَسَى أَن يَكُونَ قَدِ اقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Qur an itu?
Tafsir :
Apakah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah itu tidak memperhatikan kerajaan Allah yang agung dan kekuasaan-Nya yang kuat di langit dan di bumi, dan apa yang Dia ciptakan pada keduanya, sehingga mereka berpikir dan mengambil pelajaran darinya dan memperhatikan ajal mereka yang mungkin telah dekat, sehingga mereka dibinasakan dalam kekufuran, kemudian mereka dikembalikan kepada siksa Allah dan hukumannya yang amat pedih? Maka dengan peringatan dan ancaman apalagi sesudah al-Qur an yang membuat mereka mau membenarkan dan beramal?

AL A RAF : 186

مَن يُضْلِلِ اللّهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَيَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Terjemah :
Barangsiapa yang Allah sesatkan [587], maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.
________________________________________
[587] Lihat not 34.
Tafsir :
Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah dari jalan yang lurus, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk, dan Dia membiarkan mereka kebingungan dalam kekufuran.

AL A RAF : 187

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي لاَ يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلاَّ هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ تَأْتِيكُمْ إِلاَّ بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللّهِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: Bilakah terjadinya? Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Tafsir :
Orang-orang kafir Makkah itu bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang Hari Kiamat, kapan terjadinya? Katakanlah kepada mereka : Pengetahuan tentang terjadinya Hari Kiamat ada pada Allah, tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskannya kecuali Dia. Pengetahuan tentang Hari Kiamat itu sungguh berat dan dirahasiakan dari penghuni langit dan bumi, tidak ada malaikat yang didekatkan atau seorang nabi pun yang mengetahui kapan terjadinya. Kiamat tidak akan datang, kecuali dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu tentang Hari Kiamat karena kamu dianggap mengetahuinya, mereka meminta penjelasan tentangnya dengan pertanyaan itu. Katakanlah kepada mereka : Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat ada di sisi Allah yang mengetahui rahasia langit dan bumi. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa Kiamat itu tidak ada yang mengetahui, kecuali Allah.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata : Hamal bin Abu Qusyair dan Samuel bin Zaid berkata kepada Rasulullah صلی الله عليه وسل : Katakan kepada kami kapan datangnya Kiamat jika kamu adalah nabi seperti yang kamu katakan, kami mengetahui apa itu? Maka Allah menurunkan ayat 187 ini. Dia juga meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata : Orang-orang Quraisy berkata : maka dia menyebutkan sepertinya.

AL A RAF : 188

قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Katakanlah: Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Tafsir :
Katakanlah (wahai Rasul) : Aku tidak kuasa mengambil kebaikan untuk diriku sendiri, tidak pula menolak kejahatan yang menimpaku, kecuali Allah menghendaki. Jika aku mengetahui hal yang ghaib sungguh aku akan membuat sebab-sebab yang dapat memperbanyak kebaikan dan maslahat untuk diriku, dan niscaya aku dapat menjaga diriku dari kejahatan sebelum terjadi. Aku hanyalah seorang utusan Allah yang diutus kepada kalian, aku memberi peringatan akan siksa-Nya dan menyampaikan kabar gembira dengan pahala bagi kaum yang percaya bahwa aku adalah utusan Allah dan menjalankan syariat-Nya.

AL A RAF : 189

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلاً خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَت دَّعَوَا اللّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحاً لَّنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Terjemah :
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur.
Tafsir :
Wahai manusia, Dialah yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, yaitu Adam, dan menciptakan istrinya dari dirinya, yaitu Hawa, agar dia (Adam) merasa bahagia dan tenteram kepadanya. Maka setelah mencampuri istrinya, (dua jenis manusia keluar dari keturunan Adam yang saling bercampur), kemudian mengandung kandungan yang ringan, lalu kandungan itu terus berjalan hingga sempurna. Maka setelah mendekati kelahiran dan kandungan itu mulai terasa berat, suami dan istri itu beroda kepada Rabb keduanya : Sesungguhnya jika Engkau memberikan kepada kami anak yang sempurna dan shalih, niscaya kami termasuk orang yang bersyukur kepada-Mu atas anugerah anak yang shalih itu.

AL A RAF : 190

فَلَمَّا آتَاهُمَا صَالِحاً جَعَلاَ لَهُ شُرَكَاء فِيمَا آتَاهُمَا فَتَعَالَى اللّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Terjemah :
Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya [588] menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.
________________________________________
[588] Maksudnya: orang-orang musyrik itu menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak itu dengan arti bahwa anak itu mereka pandang sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah. Karena itulah mereka menamakan anak-anak mereka dengan Abdul Uzza, Abdu Manaah, Abdu Syam dan sebagainya.
Tafsir :
Maka tatkala Allah menganugerahkan kepada keduanya anak yang shalih, mereka berdua menyekutukan Allah pada anak itu, yaitu anak yang diciptakan oleh Allah sendiri dan keduanya malah menjadikan anak itu sesembahan selain Allah. Allah Mahatinggi lagi Mahasuci dari segala kesyirikan itu

AL A RAF : 191

أَيُشْرِكُونَ مَا لاَ يَخْلُقُ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ
Terjemah :
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.
Tafsir :
Mengapa orang-orang musyrik itu menyekutukan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya dalam ibadah? Padahal mereka itu tidak dapat menciptakan apa pun, bahkan mereka itu adalah ciptaan-Nya?

AL A RAF : 192

وَلاَ يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلاَ أَنفُسَهُمْ يَنصُرُونَ
Terjemah :
Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.
Tafsir :
Dan berhala-berhala itu tidak mampu menolong penyembah-penyembahnya atau menolak bahaya dari dirinya sendiri. Jika ia tidak dapat menciptakan sesuatu pun, bahkan dia adalah buatan (manusia), tidak mampu menolak bahaya untuk para penyembahnya dan tidak pula untuk dirinya sendiri. Bagaimana mungkin dijadikan sekutu terhadap Allah? Sesungguhnya ini adalah kezhaliman dan kebodohan yang besar.

AL A RAF : 193

وَإِن تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لاَ يَتَّبِعُوكُمْ سَوَاء عَلَيْكُمْ أَدَعَوْتُمُوهُمْ أَمْ أَنتُمْ صَامِتُونَ
Terjemah :
Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam diri.
Tafsir :
Wahai orang-orang musyrik, jika kalian menyeru berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah itu kepada petunjuk, niscaya dia tidak akan dapat mendengar seruan kalian dan tidak pula mau mengikuti kalian. Kalian seru atau tidak adalah sama karena dia tidak mendengar dan tidak pula melihat, tidak dapat memberi petunjuk dan tidak dapat diberi petunjuk.

AL A RAF : 194

إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Terjemah :
Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.
Tafsir :
Wahai orang-orang musyrik, sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah adalah hamba-hamba Allah sebagaimana kalian adalah hamba-hamba-Nya juga. Jika kalian percaya bahwa berhala-berhala itu dapat mengabulkan dan memenuhi permintaan kalian dan berhak untuk disembah, berdoalah kepada mereka agar mereka mengabulkan permintaan kalian. Jika ternyata tidak bisa, sesungguhnya kalian berdusta dengan mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah.

AL A RAF : 195

أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُواْ شُرَكَاءكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلاَ تُنظِرُونِ
Terjemah :
Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras [589], atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku).
________________________________________
[589] Kata yabthisyuun di sini diartikan bertindak dengan keras; maksudnya: menampar, merusak, memukul, merenggut dengan kasar dan sebagainya.
Tafsir :
Apakah berhala-berhala ini mempunyai kaki sehingga dapat berjalan membantu kalian? Atau mempunyai tangan sehingga dapat menjaga dan menolong kalian dari segala macam kejahatan? Atau mempunyai mata sehingga dapat melihat yang ghaib yang tidak dapat kalian lihat? Atau mempunyai telinga sehingga dapat mendengar dan memberitahukan kalian segala yang tidak dapat kalian dengar? Jika sesembahan-sesembahan kalian tidak mempunyai semua itu, apa yang kalian harapkan dari penyembahan kalian terhadapnya, sedangkan sesembahan-sesembahan itu tidak mempunyai apa-apa yang dapat digunakan untuk memperoleh manfaat atau menolak mudharat? Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik yang menyembah berhala-berhala itu : Berdoalah kepada sesembahan-sesembahan kalian yang kalian jadikan sekutu-sekutu Allah dalam ibadah, kemudian bekerjasamalah untuk menimpakan bencana kepadaku, kalian tidak akan ditangguhkan maka segerakanlah, aku tidak peduli dengan sesembahan-sesembahan kalian karena aku hanya bersandar kepada perlindungan Allah.

AL A RAF : 196

إِنَّ وَلِيِّـيَ اللّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ
Terjemah :
Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.
Tafsir :
Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang selalu menjaga dan menolongku. Dia-lah yang telah menurunkan al-Qur an kepadaku dengan kebenaran. Dan dia melindungi hamba-hamba-Nya yang shalih dan menolong mereka dari musuh-musuh mereka dan tidak akan menghinakan mereka.

AL A RAF : 197

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِ لاَ يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلآ أَنفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ
Terjemah :
Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.
Tafsir :
Wahai orang-orang musyrik, berhala-berhala yang kalian seru selain Allah itu tidak mampu menolong kalian dan tidak juga mampu menolong dirinya sendiri.

AL A RAF : 198

وَإِن تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لاَ يَسْمَعُواْ وَتَرَاهُمْ يَنظُرُونَ إِلَيْكَ وَهُمْ لاَ يُبْصِرُونَ
Terjemah :
Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat.
Tafsir :
Dan jika kalian (wahai orang-orang musyrik) menyeru berhala-berhala itu kepada istiqamah dan kebaikan, mereka tidak dapat mendengar seruan kalian. Dan kamu (wahai Rasul) memperhatikan berhala-berhala orang-orang musyrik itu seakan-akan memandangmu, padahal mereka tidak melihat karena mereka tidak mempunyai pandangan (hati) dan penglihatan (mata).

AL A RAF : 199

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Terjemah :
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
Tafsir :
Ambillah olehmu (wahai Nabi) dan umatmu kelebihan dari akhlak dan perilaku manusia dengan tanpa paksaan dan kecurigaan (maafkanlah kesalahan manusia). Janganlah kamu meminta sesuatu yang memberatkan mereka sehingga mereka menjauhimu. Perintahlah mereka untuk mengucapkan atau melakukan yang baik, dan hindarilah pertentangan dengan orang-orang bodoh yang tidak waras.

AL A RAF : 200

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Terjemah :
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah [590]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
________________________________________
[590] Maksudnya: membaca Audzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim.
Tafsir :
Jika kamu (wahai Nabi) ditimpa godaan setan atau kamu merasa ada bisikan agar berpaling dari kebaikan atau hasutan untuk melakukan kejahatan, maka kembalilah kepada Allah dengan memohon perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar setiap perkataan lagi Maha Mengetahui semua perbuatan.

AL A RAF : 201

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa dari hamba-hamba Allah dan takut akan siksa-Nya dengan mengerjakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi larangan-larangan-Nya, apabila ditimpa bisikan setan, mereka segera ingat akan kewajiban taat kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Dan apabila mereka berhenti dari mendurhakai Allah atas kesadaran mereka, mereka segera menjalankan perintah-perintah Allah dan melawan tipu daya setan.

AL A RAF : 202

وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لاَ يُقْصِرُونَ
Terjemah :
Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).
Tafsir :
Dan teman-teman setan, yaitu orang-orang yang durhaka dari kalangan manusia yang sesat dibantu oleh setan dari kalangan jin untuk menyesatkan dan membinasakan manusia. Sesungguhnya setan-setan dari kalangan jin tidak memiliki kemampuan untuk membantu setan-setan dari kalangan manusia dalam kesesatan, dan setan-setan dari kalangan manusia pun tidak memiliki kemampuan untuk membantu mengerjakan kejahatan setan-setan dari kalangan jin.

AL A RAF : 203

وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِم بِآيَةٍ قَالُواْ لَوْلاَ اجْتَبَيْتَهَا قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يِوحَى إِلَيَّ مِن رَّبِّي هَـذَا بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu? Katakanlah: Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Tafsir :
Dan apabila kamu (wahai Rasul) tidak mendatangi orang-orang musyrik itu dengan membawa suatu ayat, maka mereka berkata : Mengapa kamu tidak membuat ayat-ayat itu sendiri saja? Katakanlah kepada mereka wahai Rasul : Sesungguhnya yang demikian itu bukan hakku dan aku tidak dibenarkan membuatnya, karena Allah hanya menyuruhku untuk mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dari sisi-Nya, yaitu al-Qur an yang aku bacakan kepada kalian sebagai hujjah dan bukti-bukti dari Rabb kalian, dan (al-Qur an itu mengandung) keterangan yang menunjukkan orang-orang beriman kepada jalan yang lurus dan kepada rahmat Allah, yaitu rahmat yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

AL A RAF : 204

وَإِذَا قُرِىءَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Terjemah :
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat [591].
________________________________________
[591] Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah mamum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Quran.
Tafsir :
Wahai manusia, apabila al-Qur an dibacakan kepada kalian, dengarkan dan perhatikanlah sehingga kalian merenungkannya agar kalian mendapat rahmat Allah.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim dan lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata : Ayat 203 ini turun berkenaan dengan orang yang mengangkat suara dalam shalat di belakang Nabi صلی الله عليه وسلم .
Dia juga meriwayatkan darinya berkata : Mereka berbicara di dalam shalat maka turunlah ayat 203 ini. Dia meriwayatkan senada dari Abdullah bin Mughaffal, Ibnu Jarir meriwayatkan senada dari Ibnu Mas ud.

AL A RAF : 205

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
Terjemah :
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
Tafsir :
Dan sebutlah nama Rabb-mu (wahai Rasul) di dalam dirimu dengan khusyuk dan merendahkan diri karena Allah. Serulah Dia dengan suara yang sedang, tidak keras dan tidak pula pelan sekali pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai dari dzikir kepada Allah dalam setiap waktu.

AL A RAF : 206

إِنَّ الَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud [592].
________________________________________
[592] Ini salah satu ayat saj-dah yang disunatkan kita bersujud setelah membacanya atau mendengarnya, baik di dalam sembahyang maupun di luar sembahyang. Sujud ini dinamakan sujud Tilawah.
Tafsir :
Sesungguhnya para malaikat yang berada di sisi Rabbmu tidak enggan untuk beribadah kepada Allah, bahkan mereka tunduk terhadap perintah-perintah-Nya, menycikan-Nya pada waktu siang dan malam, dan mereka menjauhkan-Nya dari segala sifat yang tidak layak bagi-Nya. Mereka bersujud hanya kepada-Nya yang tiada sekutu bagi-Nya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger