Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AL-HAJJ

Image result for tafsir muyassar



AL-HAJJ : 1-

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
TERJEMAH :
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
TAFSIR :
Hai manusia, takutlah azab Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya apa yang terjadi pada Hari Kiamat berupa hal-hal menakutkan dan goncangan bumi yang sangat dahsyat, yang mencerai-beraikan semua penjurunya, adalah suatu yang besar, tidak bisa diperkirakan kadarnya, dan tidak ada yang mengetahui hakikatnya kecuali Allah Rabb semesta alam.

AL-HAJJ : 2-

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُم بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
TERJEMAH :
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
TAFSIR :
Pada hari ketika kalian melihat terjadinya kiamat, ibu lupa dengan bayinya yang disusuinya; karena ia tertimpa kesusahan, wanita yang mengandung menggugurkan kandungannya karena ketakutan, dan akal manusia hilang. Mereka seperti orang mabuk, karena sangat mencekam dan menakutkan. Mereka tidak mabuk karena khamar, tetapi adzab yang sangat keras itu telah menghilangkan akal dan kesadaran mereka.

AL-HAJJ : 3-

وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطَانٍ مَّرِيدٍ
TERJEMAH :
Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah [977] tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat,
[977] Maksud “membantah tentang Allah” ialah membantah sifat-sifat dan kekuasaan Allah, misalnya dengan mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu adalah puteri- puteri Allah dan Al Qur’an itu adalah dongengan orang- orang dahulu dan bahwa Allah tidak kuasa menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan telah menjadi tanah.
TAFSIR :
Sebagian pemimpin kekafiran membantah dan meragukan kuasa Allah untuk membangkitkan manusia dari kematiannya; karena mereka tidak mengetahui hakikat kekuasaan ini, dan karena mengikuti para pemimpin kesesatan dari setiap setan yang durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya.

AL-HAJJ : 4-

كُتِبَ عَلَيْهِ أَنَّهُ مَن تَوَلَّاهُ فَأَنَّهُ يُضِلُّهُ وَيَهْدِيهِ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ
TERJEMAH :
yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka.
TAFSIR :
Allah telah menetapkan dan menakdirkan terhadap setan ini bahwa ia akan menyesatkan setiap orang yang mengikutinya, dan tidak menunjukkannya kepada kebenaran. Bahkan ia membawanya menuju adzab Jahanam yang dinyalakan sebagai balasan karena mengikutinya.

AL-HAJJ : 5-

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاء إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّى وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِن بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاء اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنبَتَتْ مِن كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
TERJEMAH :
Proses kejadian manusia dan tumbuh-tumbuhan, adalah bukti yang nyata tentang kebenaran hari berbangkit.
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
TAFSIR :
Hai manusia, jika kalian dalam keraguan bahwa Allah akan menghidupkan orang yang sudah mati, maka sesungguhnya Kami telah menciptakan bapak kalian, Adam dari tanah, kemudian anak keturunannya beranak-pinak dari setetes sperma, yaitu sperma yang dikeluarkan laki-laki ke dalam rahim wanita. Kemudian ia berubah dengan kekuasaan Allah menjadi segumpal darah, yaitu darah merah beku. Kemudian menjadi segumpal daging, yaitu sepotong daging kecil seukuran suapan, lalu sekali tempo ia menjadi ciptaan sempurna yang berakhir dengan keluarnya janin dalam keadaan hidup. Dan pada tempo yang lain, tidak sempurna, lalu ia gugur dalam keadaan tidak sempurna. Demikian itu agar Kami jelaskan kepada kalian akan kesempurnaan kekuasaan Kami mengatur tahap-tahap penciptaan. Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki, yang disempurnakan kejadiannya hingga waktu yang telah ditentukan. Tahapan-tahapan itu menjadi sempurna dengan dilahirkannya janin itusebagai bayi kecil yang tumbuh besar hingga mencapai usia paling kuat, yaitu waktu pemuda, kuat dan akal yang sempurna. Sebagian bayi terkadang mati sebelum itu, dan sebagian dari mereka menjadi tua hingga mencapai usia sangat tua dan lemah akal; sehingga orang yang dipanjangkan umurnya ini tidak mengetahui sesuatu pun yang telah diketahuinya sebelum itu. Kamu melihat bumi ini kering, mati, tidak bertumbuhan. Kemudian apabila Kami menurunkan air padanya, maka bumi menggerakkan tumbuhan lalu tumbuh darinya, meninggi dan bertambah menghijau, serta menumbuhkan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang indah yang menyenangkan orang-orang yang memandangnya.

AL-HAJJ : 6-

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
TERJEMAH :
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq [978] dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
[978] Maksudnya: Allah-lah Tuhan Yang sebenarnya, Yang wajib disembah, Yang berkuasa dan sebagainya.
TAFSIR :
Apa yang telah disebutkan berupa tanda-tanda keuasaan Allah itu, di dalamnya terdapat dalil yang pasti bahwa Allah adalah Rabb yang berhak disembah, yang tidak patut ibadah dilakukan kecuali untuk-Nya. Dia-lah yang menghidupkan segala yang mati, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

AL-HAJJ : 7-

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِي الْقُبُورِ
TERJEMAH :
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
TAFSIR :
Hari kebangkitan itu pasti akan dating, tidak ada keraguan di dalamnya. Dan Allah akan membangkitkan semua orang yang sudah mati dari kubur mereka untuk dihisab dan diberi balasan.

AL-HAJJ : 8-

وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُّنِيرٍ
TERJEMAH :
Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya [979],
[979] Maksud yang “bercahaya” ialah: yang menjelaskan antara yang hak dan yang batil.
TAFSIR :
Di antara orang-orang kafir terdapat orang-orang yang membantah dengan kebatilan terhadap Allah, tauhid-Nya,Rasul-Nya صلی الله عليه وسلم  yang dipilih-Nya, dan al-Qur’an yang diturunkan-Nya. Bantahan tersebut dengan tanpa ilmu, tanpa penjelasan, dan tanpa kitab dari Allah yang berisikan keterangan dan hujjah yang nyata,
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Abu Malik tentang ayat 8 ini, ia berkata : Ayat ini turun pada an-Nadhr bin al-Harits.

AL-HAJJ : 9-

ثَانِيَ عِطْفِهِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَنُذِيقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَذَابَ الْحَرِيقِ
TERJEMAH :
dengan memalingkan lambungnya [980] untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ia mendapat kehinaan di dunia dan dihari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar.
[980] Maksudnya: menyombongkan diri.
TAFSIR :
sambil memalingkan lehernya karena kesombongan, berpaling dari kebenaran, untuk menghalangi orang lain dari masuk ke dalam agama Allah. Kelak ia akan mendapat kehinaan di dunia, dengan tersiarnya keburukannya, dan Kami akan membakarnya dengan api neraka pada Hari Kiamat.

AL-HAJJ : 10-

ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
TERJEMAH :
(Akan dikatakan kepadanya): “Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”.
TAFSIR :
Dikatakan kepadanya : Adzab itu disebabkan kemaksiatan dan dosa yang telah kamu kerjakan, dan Allah tidak akan mengadzab seorang pun dengan tanpa dosa.

AL-HAJJ : 11-

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
TERJEMAH :
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi [981]; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang [982]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
[981] Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan.
[982] Maksudnya: kembali kafir lagi.
TAFSIR :
Di antara manusia ada yang masuk ke dalam Islam dalam keadaan lemah dan ragu-ragu, lalu ia menyembah Allah dengan penuh kebimbangan, seperti orang yang berdiri di tepi gunung atau tembok dengan tanpa berpegangan, dan ia mengikat keimanannnya dengan urusan dunianya. Jika ia hidup dalam kondisi sehat dan lapang, maka ia meneruskan ibadahnya. Sebaliknya, jika ia mendapat ujian dengan suatu yang tidak menyenangkan dan kesusahan, maka ia menisbatkan keburukan hal itu kepada agamanya. Lalu ia berbalik darinya, seperti orang yang membalikkan wajahnya, setelah sebelumnya bersikap istiqomah. Dengan demikian, ia merugi di dunia; karena kekafirannya tetap tidak akan merubah apa yang telah ditetapkan untuknya, dan ia juga merugi diakhirat dengan masuk ke dalam neraka. Itu adalah kerugian yang jelas lagi nyata.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalan Athiyah dari Ibnu Mas’ud berkata : Seorang Yahudi masuk Islam, lalu dia menjadi buta, harta dan anaknya pun lenyap, maka dia merasa sial karena masuk Islam. Dia berkata : Aku tidak meraih kebaikan sama sekali dari agamaku ini, mataku buta, harta dan anakku pun lenyap. Maka turun ayat 11 ini.

AL-HAJJ : 12-

يَدْعُو مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُ وَمَا لَا يَنفَعُهُ ذَلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ
TERJEMAH :
Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfa’at kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
TAFSIR :
Orang yang merugi itu menyembah selain Allah yang tidak dapat memberi mudharat kepadanya bila meninggalkannya, dan tidak pula dapat memberi manfaat kepadanya bila menyembahnya. Itulah kesesatan yang jauh dari kebenaran.

AL-HAJJ : 13-

يَدْعُو لَمَن ضَرُّهُ أَقْرَبُ مِن نَّفْعِهِ لَبِئْسَ الْمَوْلَى وَلَبِئْسَ الْعَشِيرُ
TERJEMAH :
Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfa’atnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat kawan. Balasan terhadap orang yang beriman dan beramal saleh.
TAFSIR :
Ia menyembah orang yang mudaratnya sudah pasti lebih dekat daripada manfaatnya. Orang yang disembah itu adalah seburuk-buruk penolong dan seburuk-buruk kawan.

AL-HAJJ : 14-

إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
TERJEMAH :
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
TAFSIR :
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, teguh di atasnya, dan mengerjakan amal-amal shalih, ke dalam surga-surga yang mengalir sungai-sungai dari bawah istana-istana dan pepohonannnya. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki, yaitu memberi pahala kepada orang-orang yang menaati-Nya sebagai anugerah dari-Nya, dan memberi siksa kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya sebagai keadilan dari-Nya.

AL-HAJJ : 15-

مَن كَانَ يَظُنُّ أَن لَّن يَنصُرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ إِلَى السَّمَاء ثُمَّ لِيَقْطَعْ فَلْيَنظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهُ مَا يَغِيظُ
TERJEMAH :
Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya [983].
[983] Maksud ayat ini ialah, seandainya orang yang memusuhi Nabi Muhammad r tidak senang atas kemajuan Islam bisa naik ke langit dan dapat melihat keadaan di sana, tentu ia akan mengetahui bahwa kemajuan Islam yang tidak ia senangi itu tidak dapat dihalang-halangi. Sebagian ahli tafsir mengartikan: maka hendaklah ia merentangkan tali ke loteng rumahnya kemudian ia mencekik lehernya dengan tali itu.
TAFSIR :
Barangsiapa yang meyakini bahwa Allah tidak akan mendukung Rasul-Nya Muhammad, dengan pertolongan di dunia dengan memenangkan agamanya, dan di akhirat dengan meninggikan derajatnya, serta mengadzab orang-orang yang mendustakannya, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit-langit rumahnya dan mencekik dirinya dengan tali itu, lalu hendaklah ia memutuskan tali itu, kemudian hendaklah ia memperhatikan : Apakah hal itu dapat menghilangkan kemarahan yang dirasakannya dalam dirinya?? Karena Allah sudah pasti akan menolong Nabi-Nya, Muhammad صلی الله عليه وسلم .

AL-HAJJ : 16-

وَكَذَلِكَ أَنزَلْنَاهُ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَأَنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يُرِيدُ
TERJEMAH :
Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata, dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
TAFSIR :
Sebagaimana Allah telah menegakkan hujjah di hadapan orang-orang kafir berupa bukti-bukti kekuasaan-Nya untuk membangkitkan orang-orang yang sudah mati, demikian pula Dia telah menurunkan al-Qur’an. Ayat-ayatnya jelas dalam lafal dan maknanya, yang dengannya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki untuk diberi hidayah; karena tidak ada pemberi petunjuk selain-Nya.

AL-HAJJ : 17-

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
TERJEMAH :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin [984] orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
[984] Lihat not 56.
TAFSIR :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad صلی الله عليه وسلم , orang-orang Yahudi, orang-orang Shabi’in (yaitu kaum yang tetap diatas fitrah mereka, dan tidak memiliki agama resmi yang mereka ikuti), orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi (penyembah api) dan orang-orang musyrik (yaitu para penyembah berhala), Allah akan memberi keputusan di antara mereka semua pada Hari Kiamat, lalu Dia memasukkan orang-orang yang beriman ke dalam surga, dan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu, menyaksikan semua perbuatan para hamba, menghitungnya dan mencatatnya. Kelak Dia akan membalas masing-masing dengan balasan yang pantas diterimanya, balasan yang setimpal dengan perbuatan yang telah mereka lakukan.

AL-HAJJ : 18-

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِّنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَن يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاء
TERJEMAH :
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. Keadaan orang-orang kafir di dalam neraka dan balasan terhadap orang-orang yang beriman.
TAFSIR :
Apakah kamu tidak mengetahui, wahai Rasul, bahwa malaikat yang ada di langit, makhluk yang ada di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon, dan binatang bersujud kepada Allah dalam keadaan tunduk dan patuh?? Banyak di antara manusia yang bersujud kepada Allah dengan ketaatan dan kesadaran, dan banyak pula di antara manusia yang telah ditetapkan adzab atasnya dalam keadaan hina. Siapa saja di antara manusia yang dihinakan Allah, maka tidak ada seorang pun yang akan memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki pada makhluk-Nya yang sejalan dengan hikmah-Nya.

AL-HAJJ : 19-

هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُؤُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
TERJEMAH :
Inilah dua golongan (golongan mu’min dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
TAFSIR :
Ini adalah dua golongan yang berselisih tentang Rabb mereka, yaitu golongan Mukmin dan golongan kafir. Masing-masing golongan mengklaim bahwa merekalah yang benar. Maka orang-orang kafir akan diliputi adzab dalam bentuk pakaian yang dibuat untuk mereka dari api neraka yang akan mereka pakai, lalu pakaian itu menghanguskan tubuh mereka. Dan disiramkan air yang sangat panas di kepala mereka,
Asbabun Nuzul :
Asy-Syaikhan dan lainnya meriwayatkan dari Abu Dzar berkata : Ayat ini turun kepada Hamzah, Ubaidah bin Harts, Ali bin Abi Thalib, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah dan al-Walid bin Utbah.
Al-Hakim meriwayatkan dari Ali berkata : Ayat 19 ini turun pada kami dalam duel kami di perang Badar sampai pada firman-Nya ayat 22.

AL-HAJJ : 20-

يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ
TERJEMAH :
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).
TAFSIR :
dan air itu menjalar ke rongga tubuh mereka lalu melumat segala yang ada di dalamnya hingga tembus kulit mereka lalu kulit itu pun terkelupas.
bagikan ini

AL-HAJJ : 21-

وَلَهُم مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ
TERJEMAH :
Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.
TAFSIR :
Sementara malaikat memukul kepala mereka dengan alat pemukul dari besi.

AL-HAJJ : 22-

كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
TERJEMAH :
Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), “Rasailah azab yang membakar ini”.
TAFSIR :
Setiapkali mereka mencoba keluar dari neraka (karena mereka sangat kesusahan) maka mereka dikembalikan ke dalamnya untuk disiksa, dan dikatakan kepada mereka : Rasakanlah adzab neraka yang membakar ini.

AL-HAJJ : 23-

إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
TERJEMAH :
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.
TAFSIR :
Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal shalih ke dalam surga-surga yang abadi kenikmatannya, yang mengalir sungai-sungai dari bawah istana-istana dan pepohonannya. Di surga itu mereka dihiasi dengan gelang-gelang yang terbuat dari emas dan mutiara, dan pakian sehari-hari mereka di surga adalah sutera, baik laki-laki maupun perempuan.

AL-HAJJ : 24-

وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ وَهُدُوا إِلَى صِرَاطِ الْحَمِيدِ
TERJEMAH :
Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.
TAFSIR :
Sesungguhnya Allah telah menunjukkan mereka di dunia kepada ucapan-ucapan yang baik, yaitu kalimat Tauhid, pujian, dan sanjungan kepada Allah. Sementara di akhirat, Allah menunjukkan mereka kepada pujian kepada-Nya atas kesudahan yang baik ini, sebagaimana Dia telah menunjukkan mereka sebelumnya (semasa di dunia) kepada jalan Islam yang terpuji yang mengantarkan ke surga.

AL-HAJJ : 25-

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاء الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
TERJEMAH :
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.
TAFSIR :
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan mendustakan ajaran yang di bawa oleh Muhammad صلی الله عليه وسلم , menghalangi orang lain masuk ke dalam agama Allah, dan menghalangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم  dan kaum Mukmin dalam peristiwa Hudaibiyah memasuki Masjidil Haram, yang Kami menjadikannya untuk semua orang Mukmin, baik yang bermukim di sana maupun yang dating ke sana, maka mereka akan mendapatkan adzab yang pedih lagi menyakitkan. Barangsiapa yang bermaksud, di Masjidil Haram, menyimpang dari kebenaran secara zhalim, lalu bermaksiat kepada Allah di sana, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Nabi صلی الله عليه وسلم  mengutus Abdullah bin Unais bersama dua orang laki-laki, salah satunya orang Muhajirin dan yang lain orang Anshar, maka mereka saling membanggakan nasab, maka Abdullah bin Unais pun marah, lalu dia membunuh orang Anshar, kemudian murtad dari Islam dan kabur ke Makkah, maka turunlah ayat 25 ini.

AL-HAJJ : 26-

وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَن لَّا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
TERJEMAH :
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud.
TAFSIR :
Ingatlah, wahai Nabi, ketika Kami jelaskan kepada Ibrahim tempat Baitullah, dan Kami menyiapkannya untuknya, sedangkan tempat itu belum diketahui. Dan Kami memerintahkannya agar membangunnya berdasarkan ketakwaan kepada Allah dan mentauhidkan-Nya, serta mensucikan rumah tersebut dari kekafiran,bid’ah dan najis; agar menjadi kelapangan bagi orang-orang yang berthawaf di sekelilingnya dan orang-orang yang mengerjakan shalat di sisinya.

AL-HAJJ : 27-

وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
TERJEMAH :
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus [985] yang datang dari segenap penjuru yang jauh,
[985] “Unta yang kurus” menggambarkan jauh dan sukarnya yang ditempuh oleh jemaah haji.
TAFSIR :
Beritahukanlah, wahai Ibrahim, kepada manusia tentang kewajiban mengerjakan haji atas mereka, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan bermacam-macam keadaan mereka, dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang langsing, (yakni unta yang sedikit dagingnya karena terlalu banyak berjalan dan bekerja bukan karena kurus) yang datang dari segenap jalan yang jauh.

AL-HAJJ : 28-

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
TERJEMAH :
supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan [986] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak [987]. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.
[986] “Hari yang ditentukan” ialah hari raya haji dan hari tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
[987] Lihat not no. 186.
TAFSIR :
Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka berupa diampuni dosa-dosa mereka, mendapatkan pahala karena melaksanakan manasik dan ketaatan mereka, mendapatkan laba dari perdagangan mereka, dan selainnya. Hendaklah mereka menyebut nama Allah saat menyembelih unta, sapi dan kambing untuk mendekatkan diri kepada-Nya pada hari-hari yang telah ditentukan, yaitu 10 Dzulhijjah dan tiga hari sesudahnya, sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya. Mereka diperintahkan untuk memakan sebagian dari sembelihan-sembelihan ini sebagai suatu yang sunnah, dan memberikan sebagiannya yang lain kepada orang fakir yang parah kefakirannya.

AL-HAJJ : 29-

ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
TERJEMAH :
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran [988] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka [989] dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).
[988] Yang dimaksud dengan ‘menghilangkan kotoran” di sini ialah memotong rambut, mengerat kuku, dan sebagainya.
[989] Yang dimaksud dengan “nazar” di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan dilakukan selama ibadah haji.
TAFSIR :
Kemudian orang-orang yang melaksanakan haji hendaklah menyempurnakan manasik mereka yang masih tersisa, dengan melakukan tahallul dan keluar dari ihram mereka. Yaitu dengan menghilangkan kotoran yang menumpuk pada tubuh mereka, memotong kuku mereka, dan mencukur rambut mereka. Hendaklah mereka menyempurnakan haji, umrah dan sembelihan yang mereka wajibkan atas diri mereka. Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf di sekeliling al-Bait al-‘Atiq yang tua itu yang telah Allah bebaskan dari kekuasaan para penguasa durjana, yaitu Ka’bah.

AL-HAJJ : 30-

ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ عِندَ رَبِّهِ وَأُحِلَّتْ لَكُمُ الْأَنْعَامُ إِلَّا مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ
TERJEMAH :
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah [990] maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.
[990] Lihat arti “hurumat” dalam not 119.
TAFSIR :
Apa yang diperintahkan Allah berupa menghilangkan kotoran, memenuhi nadzar, dan thawaf di Baitullah, adalah perkara-perkara yang diwajibkan Allah atas kalian, maka agungkanlah. Barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, diantaranya adalah manasik-Nya dengan melaksanakannya secara sempurna semata-mata karena Allah, maka itu lebih baik baginya di dunia dan akhirat. Allah telah menghalalkan bagi kalian memakan semua binatang ternak, kecuali yang diharamkan-Nya dalam ayat-ayat yang dibacakan pada kalian dalam al-Qur’an, seperti bangkai dan selainnya, maka jauhilah. Di dalamnya berisi pembatalan terhadap sebagian binatang ternak yang diharamkan oleh sebagian bangsa Arab. Dan, jauhilah kotoran, yaitu berhaala, dan dusta yang notabene adalah dusta terhadap Allah.

AL-HAJJ : 31-

حُنَفَاء لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاء فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
TERJEMAH :
dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
TAFSIR :
Lurus karena Allah dalam keikhlasan beramal karena-Nya, menuju ke haribaan-Nya dengan beribadah kepada-Nya semata dan mengesakan-Nya dengan ketaatan, lagi berpaling dari selain-Nya dengan mencampakkan kemusyrikan. Karena barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka permisalannya (dalam hal jauhnya dari petunjuk, kebinasaaannya, kejatuhannya dari keluhuran iman menuju kehinaan kekafiran, dan disambar setan dari berbagai penjuru) adalah seperti orang yang jatuh dari langit, lalu ada dua kemungkinan : ia disambar burung lalu memotong-motong anggota tubuhnya, atau diterbangkan angin yang sangat kencang lalu melemparkannya ke tempat yang sangat jauh.

AL-HAJJ : 32-

ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
TERJEMAH :
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah [991], maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
[991] Arti syi’ar Allah lihat no. 389.
TAFSIR :
Itulah yang diperintahkan Allah, yaitu mentauhidkan-Nya dan memurnikan ibadah karena-Nya. Barangsiapa yang melaksanakan perintah Allah dan mengagungkan rambu-rambu agama, di antaranya amalan-amalan haji berikut tempat-tempat pelaksanaannya, dan sembelihan-sembelihan yang disembelih di sana, yaitu dengan menyembelihnya secara sempurna dan menyebut nama Allah saat menyembelihnya. Pengagungan ini merupakan perbuatan orang-orang yang memiliki hati yang bersifatkan dengan ketakwaan dan rasa takut kepada-Nya.

AL-HAJJ : 33-

لَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ مَحِلُّهَا إِلَى الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
TERJEMAH :
Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu [992] itu ada beberapa manfa’at [993], sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah).
[992] Lihat not. 391.
[993] Maksudnya: binatang-binatang hadyu itu boleh kamu ambil manfa’atnya, seperti dikendarai, diambil susunya dan sebagainya, sampai hari nahar.
TAFSIR :
Pada binatang-binatang sembelihan ini terdapat beberapa manfaat bagi kalian yang bisa kalian petik, yaitu bulu,susu,dikendarai,dan selainnya yang tidak membahayakannya hingga waktu penyembelihannya di al-Bait al-Atiq, yaitu tanah haram seluruhnya.

AL-HAJJ : 34-

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
TERJEMAH :
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
TAFSIR :
Tiap-tiap umat beriman yang telah lalu, Kami tetapkan manasik untuk mereka berupa menyembelih dan mengalirkan darah. Hal itu dimaksudkan agar mereka menyebut nama Allah ketika menyembelih binatang ternak ini yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka, dan bersyukur kepada-Nya. Illah (sembahan kalian), wahai manusia, adalah Illah Yang Maha Esa, yaitu Allah. Taatilah perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya. Berilah kabar gembira, wahai Nabi, kepada orang-orang yang merendahkan dan tunduk kepada Rabb mereka dengan kebaikan dunia dan akhirat.

AL-HAJJ : 35-

الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلَاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
TERJEMAH :
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka.
TAFSIR :
Di antara sifat-sifat orang-orang yang merendahkan diri lagi khusyu’, ialah apabila nama Allah saja yang disebutkan kepada mereka, maka mereka takut kepada siksa-Nya dan takut menyelisihi-Nya. Apabila mereka tertimpa kesulitan dan kesusahan, mereka bersabar terhadap hal itu karena mengharapkan pahala dari Allah, dan mereka mendirikan shalat secara sempurna. Di samping itu, mereka menafkahkan sebagian rizki yang Allah berikan kepada mereka dalam perkara yang diwajibkan atas mereka, berupa zakat, memberi nafkah keluarga, orang-orang yang wajib diberi nafkah, di jalan Allah, dan nafkah yang bersifat anjuran.

AL-HAJJ : 36-

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُم مِّن شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
TERJEMAH :
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.
TAFSIR :
Kami jadikan untuk kalian penyembelihan unta sebagai bagian dari syiar-syiar dan simbul-simbul agama; agar kalian mendekatkan diri kepada Allah dengannya. Kalian, wahai orang-orang yang mendekatkan diri, memperoleh kebaikan padanya dalam hal manfaatnya, yaitu dimakan, disedekahkan, dan mendapatkan pahala. Karena itu ucapkanlah ketika menyembelihnya: Bismillah. Untuk disembelih dalam keadaan berdiri dengan dibentangkan ketiga kakinya dan diikat kaki yang keempat. Apabila tubuhnya telah roboh di tanah, maka sudah halal memakannya. Maka hendaklah orang yang mengorbankannya memakan sebagiannya sebagai bentuk ibadah, dan berilah makan sebagian darinya pada orang fakir (qani’) (yaitu orang fakir yang tidak meminta-minta karena menjaga harga dirinya) dan kepada orang yang membutuhkan yang tidak meminta-minta untuk mencukupi kebutuhannya. Demikianlah Allah menundukkan unta-unta itu untuk kalian, agar kalian bersyukur kepada Allah atas ditundukkannya hal itu bagi kalian.

AL-HAJJ : 37-

لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
TERJEMAH :
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
TAFSIR :
Daging dan darah sembelihan-sembelihan ini sedikit pun tidak akan sampai kepada Allah. Tetapi yang sampai kepada-Nya adalah keikhlasannya dan meniatkannya karena wajah Allah semata. Demikian pula Allah telah menundukkannya untuk kalian, wahai orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah, agar kalian mengagungkan Allah dan bersyukur kepada-Nya atas kebenaran yang Dia tunjukkan pada kalian, karena Dia berhak mendapatkan hal itu. Dan berilah kabar gembira, wahai Nabi, kepada orang-orang yang berbuat baik dengan beribadah kepada Allah semata, dengan segala kebaikan dan keberuntungan.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Juraij berkata : Orang-orang jahiliyah menorehkan daging dan darah unta ke dinding Ka’bah, maka para shahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم  berkata : Kami lebih berhak untuk melakukan itu. Maka Allah menurunkan ayat 37 ini.

AL-HAJJ : 38-

إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ
TERJEMAH :
Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari ni’mat.
TAFSIR :
Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman dari permusuhan orang-orang kafir dan tipu daya orang-orang jahat; karena Allah tidak menyukai setiap orang yang mengkhianati amanat Rabbnya lagi mengingkari nikmat-Nya.

AL-HAJJ : 39-

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
TERJEMAH :
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
TAFSIR :
Kaum muslimin pada mulanya dilarang memerangi kaum kafir, diperintahkan bersabar menghadapi segala gangguan yang menimpa mereka. Namun tatkala gangguan kaum kafir telah mencapai puncaknya, dan Nabi صلی الله عليه وسلم  telah keluar dari Makkah berhijrah ke Madinah, serta Islam telah memiliki kekuatan, maka Allah mengizinkan kaum muslimin untuk berperang, karena mereka telah dizhalimi dan dimusuhi. Dan Allah Mahakuasa menolong mereka dan menaklukkan musuh mereka.
Asbabun Nuzul :
Ahmad, at-Tirmidzi dan dia menghasankannya, al-Hakim dan dia menshahihkannya meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Nabi صلی الله عليه وسلم  keluar dari Makkah, lantas Abu Bakar berkata : Mereka telah mengusir Nabi mereka, niscaya mereka akan binasa. Maka Allah menurunkan ayat 39 ini.

AL-HAJJ : 40-

الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَن يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
TERJEMAH :
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,
TAFSIR :
Yaitu orang-orang yang dipaksa keluar dari kampong halaman mereka. Bukan karena sesuatu yang telah mereka perbuat, melainkan karena mereka masuk Islam dan berkata : Rabb kami hanya Allah semata. Sekiranya Allah tidak mensyariatkan untuk menolak kezhaliman yang bisa diambil manfaatnya oleh semua pemeluk agama-agama samawi, dan menolak kebatilan dengan peperangan yang diizinkan, maka tentulah kebenaran yang terdapat pada setiap umat telah dikalahkan, bumi telah dirusak, dan dihancurkan tempat-tempat ibadah di permukaannya, seperti sinagog para rahib, gereja umat Nasrani, tempat ibadah kaum Yahudi, dan masjid kaum muslimin di mana mereka mengerjakan shalat dan banyak menyebut nama Allah di dalamnya. Barangsiapa yang bersungguh-sungguh menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya atas musuhnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat tidak bisa dikalahkan, lagi Mahaperkasa yang tidak tertandingi. Sungguh Dia menguasai makhluk-Nya dan memegang ubun-ubun mereka.

AL-HAJJ : 41-

الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
TERJEMAH :
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
TAFSIR :
Orang-orang yang Kami janjikan kepada mereka bahwa Kami akan menolong mereka ialah orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di muka bumi dan Kami jadikan mereka sebagai khalifah dengan memenangkan mereka atas musuh mereka, niscaya mereka akan mendirikan shalat dengan melaksanakannya tepat pada waktunya sesuai ketentuan-ketentuannya, mengeluarkan zakat harta mereka, menyuruh semua yang diperintahkan Allah berupa hak-hak-Nya dan hak-hak para hamba-Nya, serta melarang semua yang dilarang Allah dan Rasul-nya. Kepunyaan Allahlah tempat kembali segala urusan, dan kesudahan yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa.

AL-HAJJ : 42-

وَإِن يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَعَادٌ وَثَمُودُ
TERJEMAH :
Dan jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan kamu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh, ‘Aad dan Tsamud,
TAFSIR :
Jika kaummu mendustakanmu, wahai Rasul, maka sebelum mereka, Rasul-Rasul telah duidustakan oleh kaum Nuh,’Ad, Tsamud,

AL-HAJJ : 43-

وَقَوْمُ إِبْرَاهِيمَ وَقَوْمُ لُوطٍ
TERJEMAH :
dan kaum Ibrahim dan kaum Luth,
TAFSIR :
kaum Ibrahim,kaum Luth,

AL-HAJJ : 44-

وَأَصْحَابُ مَدْيَنَ وَكُذِّبَ مُوسَى فَأَمْلَيْتُ لِلْكَافِرِينَ ثُمَّ أَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ
TERJEMAH :
dan penduduk Madyan, dan telah didustakan Musa, lalu Aku tangguhkan (azab-Ku) untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka (lihatlah) bagaimana besarnya kebencian-Ku (kepada mereka itu).
TAFSIR :
dan penduduk Madyan yang telah mendustakan Syu’aib, dan Fir’aun bersama kaumnya yang telah mendustakan Musa. Namun Aku tidak segera mengadzab umat-umat itu, tapi Aku menangguhkan mereka, kemudian Aku hukum masing-masing dari mereka dengan adzab. Maka perhatikanlah bagaimana pengingkaran-Ku terhadap kekafiran dan pendustaan mereka, serta perbuatan mereka menukar nikmat yang ada pada mereka, dengan adzab dan kebinasaan??

AL-HAJJ : 45-

فَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَّشِيدٍ
TERJEMAH :
Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi,
TAFSIR :
Betapa banyak negeri-negeri yang zhalim dengan kekafirannya telah Kami binasakan penduduknya, lalu negeri-negeri mereka hancur kosong dari penduduknya, sumur-sumurnya tidak diambil airnya, dan istana-istananya yang menjulang lagi berhias indah tidak dapat melindungi penghuninya dari adzab yang buruk.

AL-HAJJ : 46-

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
TERJEMAH :
maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
TAFSIR :
Apakah orang-orang yang mendustakan dari penduduk Quraisy itu tidak pernah berjalan di muka bumi untuk menyaksikan bekas-bekas orang-orang yang dibinasakan, lalu mereka berpikir dengan akal mereka sehingga bisa mengambil pelajaran, dan mendengar kisah-kisah mereka dengan penuh perhatian sehingga bisa mengambil pelajaran darinya?? Karena sesungguhnya buta itu bukanlah buta mata, tetapi buta yang membinasakan itu ialah buta mata hati dari melihat kebenaran dan memperhatikannya.

AL-HAJJ : 47-

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
TERJEMAH :
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.
TAFSIR :
Kaum kafir Quraisy meminta kepadamu, wahai Rasul, (karena kejahilan mereka yang sangat parah) agar adzab yang kamu peringatkan terhadap mereka, ketika mereka tetap dalam kekafiran mereka, disegerakan kedatangannya. Allah tidak akan menyelisihi adzab yang diancamkan kepada mereka, karena itu pasti terjadi. Sungguh Allah telah menyegerakan hal itu bagi mereka di dunia dalam peristiwa Badar. Sesungguhnya sehari di sisi Allah (yaitu Hari Kiamat) adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun dunia yang kalian hitung.

AL-HAJJ : 48-

وَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَمْلَيْتُ لَهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ ثُمَّ أَخَذْتُهَا وَإِلَيَّ الْمَصِيرُ
TERJEMAH :
Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Kulah kembalinya (segala sesuatu).
TAFSIR :
Betapa banyak dari negeri-negeri yang zhalim, karena penduduknya tetap dalam kekafiran mereka, lalu Aku tangguhkan dan tidak segera mengadzab mereka sehingga mereka terpedaya. Kemudian Aku hukum mereka dengan adzab-Ku di dunia. Kepada-Kulah tempat kembali mereka setelah kebinasaan mereka, lalu naku akan mengadzab mereka dengan adzab yang pantas bagi mereka.

AL-HAJJ : 49-

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu”.
TAFSIR :
Katakanlah, wahai Rasul : Hai manusia, aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan kepada kalian, penyampai risalah dari Allah.

AL-HAJJ : 50-

فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
TERJEMAH :
Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia.
TAFSIR :
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan keimanan tersebut menetap dalam hati mereka, serta mereka mengerjakan amal-amal shalih, mereka mendapatkan ampunan dari dosa-dosa mereka, ampunan yang menutupi kemaksiatan yang datang dari diri mereka, dan rizki yang baik yang tiada putus-putusnya, yaitu surga.

AL-HAJJ : 51-

وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
TERJEMAH :
Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat- ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.
TAFSIR :
Sementara orang-orang yang berusaha melakukan tipu daya untuk membatalkan ayat-ayat al-Qur’an dengan pendustaan, menentang lagi berusaha mengalahkan, maka mereka itu adalah para penghuni neraka. Mereka masuk di dalamnya dan kekal di dalamnya selama-lamanya.

AL-HAJJ : 52-

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
TERJEMAH :
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat- Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
TAFSIR :
Kami tidak mengutus sebelummu, wahai Rasul, seorang Rasul dan Nabipun melainkan apabila ia membaca kitab Allah, maka setan akan memberikan was-was dan syubhat saat membacanya, untuk menghalangi manusia dari mengikuti apa yang dibacanya. Tetapi Allah membatalkan tipu daya setan, lalu hilanglah was-wasnya, dan mengukuhkan ayat-ayat-Nya yang terang. Allah Maha Mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, tidak ada sedikitpun yang tersembunyi dari-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam ketentuan dan perintah-Nya.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu hatim, dan Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanad shahih dari jalan Said bin Jubair berkata : Nabi membaca di Makkah surat An-Najm, ketika sampai ayat 19-20, setan membisikkan kepada lisannya : Itu adalah Gharaniq yang tinggi dan sesungguhnya syafaat mereka sungguh diharapkan. Orang-orang musyrik pun berkata : Dia tidak pernah menyebut sembahan-sembahan kami dengan baik sebelum hari ini. Nabi bersujud dan mereka bersujud, maka turunlah ayat 52 ini.

AL-HAJJ : 53-

لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِّلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ
TERJEMAH :
agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,
TAFSIR :
Perbuatan setan ini tidak lain hanyalah agar Allah menjadikannya sebagai ujian bagi orang-orang yang dalam hati merela terdapat keraguan dan kemunafikan, dan orang-orang musyrik yang berhati kasar yang tidak terpengaruh dengan hardikan. Sesungguhnya orang-orang yang zhalim dari kalangan kaum munafik dan musyrik itu benar-benar dalam permusuhan yang keras terhadap Allah dan Rasul-nya, serta menyelisihi kebenaran, jauh darinya.

AL-HAJJ : 54-

وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
TERJEMAH :
dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur’an itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
TAFSIR :
Hendaklah orang-orang berilmu yang bisa membedakan dengan ilmunya antara kebenaran dan kebatilan mengetahui bahwa al-Qur’an yang mulia adalah kebenaran yang turun dari sisi Allah kepadamu, wahai Rasul. Tidak ada syubhat di dalamnya dan tiada jalan bagi setan menuju kepadanya, sehingga iman mereka akan bertambah dengannya, dan hati mereka tunduk kepadanya. Sesungguhnya Allah benar-benar menunjukkan orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya kepada jalan kebenaran yang jelas, yaitu Islam yang menyelamatkan mereka dari kesesatan.

AL-HAJJ : 55-

وَلَا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ
TERJEMAH :
Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu- raguan terhadap Al Qur’an, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.
TAFSIR :
Orang-orang kafir yang mendustakan itu terus menerus dalam keraguan terhadap al-Qur’an yang kamu bawa kepada mereka, hingga kiamat dating kepada mereka dengan tiba-tiba. Sedang mereka tetap dalam pendustaan mereka, atau adzab datang kepada mereka pada hari yang ketika itu mereka tidak memiliki kebaikan sedikit pun, yaitu Hari Kiamat.

AL-HAJJ : 56-

الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ
TERJEMAH :
Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam syurga yang penuh keni’matan.
TAFSIR :
Kerajaan dan kekuasaan pada hari itu kepunyaan Allah semata. Dia memberi keputusan di antara orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengerjakan amal-amal shalih, mereka mendapatkan kenikmatan yang abadi di dalam surga.

AL-HAJJ : 57-

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَأُوْلَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ
TERJEMAH :
Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka bagi mereka azab yang menghinakan.
TAFSIR :
Sementara orang-orang yang mengingkari keesaan Allah, mendustakan Rasul-Nya, dan mengingkari ayat-ayat al-Qur’an, maka mereka mendapatkan adzab yang menghinakan mereka di dalam Jahanam.

AL-HAJJ : 58-

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقًا حَسَنًا وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
TERJEMAH :
Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki.
TAFSIR :
Orang-orang yang keluar dari negeri mereka untuk mencari ridha Allah dan menolong agama-Nya, di antara mereka ada yang terbunuh saat berjihad menghadapi kaum kafir, dan ada pula di antara mereka yang mati bukan karena peperangan, agar Allah mengaruniakan kepada mereka surga dan kenikmatannya yang tiada putus-putusnya dan terus menerus. Sesungguhnya Allah benar-benar sebaik-baik pemberi rizki.

AL-HAJJ : 59-

لَيُدْخِلَنَّهُم مُّدْخَلًا يَرْضَوْنَهُ وَإِنَّ اللَّهَ لَعَلِيمٌ حَلِيمٌ
TERJEMAH :
Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (syurga) yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.
TAFSIR :
Sungguh Allah akan memasukkan mereka ke tempat masuk yang mereka sukai, yaitu surga. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui siapa yang keluar di jalan-Nya dan siapa yang keluar karena mencari dunia, lagi Maha Penyantun kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya, sehingga Dia tidak menyegerakan hukuman terhadap mereka.

AL-HAJJ : 60-

ذَلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنصُرَنَّهُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ
TERJEMAH :
Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema’af lagi Maha Pengampun.
TAFSIR :
Itulah perkara yang telah Kami kisahkan kepadamu, yaitu dimasukkannya orang-orang yang berhijrah ke dalam surga. Barangsiapa yang dianiaya dan dizhalimi, maka sesungguhnya ia telah diizinkan untuk membalas orang jahat setara dengan perbuatannya, dan tiada dosa atasnya. Apabila orang yang jahat ini kembali mengganggunya dan berbuat zhalim, maka sesungguhnya Allah akan menolong orang yang teraniaya; karena tidak boleh ia dianiaya disebabkan keadilannya terhadap dirinya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Dia memaafkan orang-orang yang berdosa, sehingga tidak menyegerakan adzab kepada mereka, dan mengampuni dosa-dosa mereka.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Muqatil bahwa ayat ini turun pada pasukan yang dikirim oleh Nabi صلی الله عليه وسلم , mereka bertemu orang-orang musyrik pada dua malam tersisa dari Muharram. Maka sebagian orang-orang musyrik berkata kepada sebagian yang lain : Perangilah shahabat-shahabat Muhammad, karena mereka mengharamkan perang di bulan haram. Dan bahwa shahabat-shahabat Muhammad telah mengingatkan mereka dan meminta kepada mereka agar tidak memerangi mereka, karena mereka tidak menghalalkan perang di bulan haram. Namun orang-orang musyrik menolak, mereka mulai memerangi para shahabat dan berbuat zhalim terhadap mereka. Maka para shahabatpun balas memerangi mereka dan Allah memberi kemenangan kepada mereka. Maka ayat 60 ini pun turun.

AL-HAJJ : 61-

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
TERJEMAH :
Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
TAFSIR :
Yang mensyariatkan bagi kalian hukum-hukum yang adil itu adalah Allah yang Mahabenar, dan Dia Mahakuasa atas apa yang dikehendaki-Nya. Di antara keuasaan-Nya, bahwa Dia memasukkan waktu-waktu malam yang berkurang ke dalam waktu-waktu siang, dan memasukkan wakktu-waktu siang yang berkurang ke dalam waktu-waktu malam. Dan bahwa Allah Maha Mendengar segala suara, Maha Melihat segala perbuatan, tidak ada sedikit pun yang tersembunyi dari-Nya.

AL-HAJJ : 62-

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
TERJEMAH :
(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
TAFSIR :
Hal itu karena Allah adalah sembahan yang hak yang tidak semestinya ibadah dilakukan kecuali karena-Nya, dan bahwa apa yang disembah orang-orang musyrik selain Allah berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan adalah batil yang tidak bisa memberi manfaat dan memberi mudharat. Sesungguhnya Allahlah yang Mahatinggi atas makhluk-Nya, baik Dzat, kekuasaan maupun kekuatan-Nya, Mahasuci dari keserupaan dan tandingan, Mahabesar dalam dzat, nama dan sifat-Nya. Jadi, Dia lebih besar dibandingkan segala sesuatu.

AL-HAJJ : 63-

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَتُصْبِحُ الْأَرْضُ مُخْضَرَّةً إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
TERJEMAH :
Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
TAFSIR :
Apakah kamu tiada melihat, wahai Rasul, bahwa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu bumi menjadi menghijau dengan tumbuhan-tumbuhan yang tumbuh di permukaannya?? Sesunggyuhnya Allah Mahahalus kepada para hamba-Nya dengan mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dari bumi dengan air itu, lagi Maha Mengetahui segala kemaslahatan mereka.

AL-HAJJ : 64-

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
TERJEMAH :
Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
TAFSIR :
Kepunyaan Allahlah segala yang ada di langit dan bumi, baik penciptaan, keuasaan maupun peribadatan. Semuanya butuh kepada pengaturan dan anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya yang tidak membutuhkan kepada sesuatu pun, lagi Maha Terpuji dalam segala keadaan.

AL-HAJJ : 65-

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاء أَن تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
TERJEMAH :
Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia.
TAFSIR :
Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menundukkan bagi kalian apa yang ada di bumi berupa binatang melata, binatang ternak, tanaman, buah-buahan, dan benda-benda mati, untuk kendaraan, makanan, dan semua kemanfaatan kalian, sebagaimana Dia menundukkan bagi kalian bahtera yang berlayar di lautan dengan kekuasaan dan perintah-Nya, lalu mengangkut kalian bersama barang-barang kalian ke negeri-negeri dan tempat-tempat yang kalian kehendaki. Dan Dialah yang menahan langit lalu memeliharanya sehingga tidak jatuh ke atas bumi lalu membinasakan orang-orang yang ada di permukaannya, kecuali bila Dia mengizinkannya?? Sesungguhnya Allah benar-benar merahmati manusia dengan rahmat yang luas di dunia dan akhirat mereka. Di antara rahmat-Nya kepada mereka, adalah Dia menundukkan bagi mereka hal-hal tersebut dan selainnya; sebagai karunia dari-Nya atas mereka.

AL-HAJJ : 66-

وَهُوَ الَّذِي أَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ إِنَّ الْإِنسَانَ لَكَفُورٌ
TERJEMAH :
Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari ni’mat.
TAFSIR :
Dialah Allah yang telah menghidupkan kalian, dengan mengadakan kalian dari ketiadaan, kemudian mematikan kalian ketika habis umur kalian, kemudian menghidupkan kalian dengan kebangkitan (sesudah mati) untuk menghisab amal perbuatan kalian. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingkari  tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah dan keesaan-Nya.

AL-HAJJ : 67-

لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُّسْتَقِيمٍ
TERJEMAH :
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.
TAFSIR :
Tiap-tiap umat dari umat-umat yang telah lalu telah Kami tetapkan suatu syariat dan ibadah yang Kami perintahkan kepada mereka, dan mereka melakukannya. Karena itu, jangan sampai orang-orang musyrik Quraisy membantahmu, wahai Rasul, berkenaan dengan syariatmu, dan apa yang diperintahkan Allah kepadamu dalam manasik dan semua macam ibadah. Serulah mereka untuk mentauhidkan Rabbmu, memurnikan ibadah karena-Nya, dan mengikuti perintah-Nya. Sesungguhnya kamu benar-benar berada di atas agama lurus yang tiada kebengkokan padanya.

AL-HAJJ : 68-

وَإِن جَادَلُوكَ فَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ
TERJEMAH :
Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah: “Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan”.
TAFSIR :
Jika mereka terus membantahmu dengan kebatilan terhadap apa yang kamu serukan kepada mereka, maka janganlah melayani mereka. Tetapi katakanlah kepada mereka : Allah lebih mengetahui apa yang kalian kerjakan berupa kekafiran dan pendustaan. Karena mereka itu selalu menentang dan menolak.

AL-HAJJ : 69-

اللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
TERJEMAH :
Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya.
TAFSIR :
Allah akan memutuskan di antara orang-orang muslim dan orang-orang kafir pada Hari Kiamat tentang perselisihan mereka dalam urusan agama. Dalam ayat ini terdapat etika yang baik dalam menjawab orang yang membantah karena pembangkangan dan penolakan.

AL-HAJJ : 70-

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاء وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
TERJEMAH :
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.
TAFSIR :
Apakah kamu tidak mengetahui, wahai Rasul, bahwa Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan bumi dengan pengetahuan sempurna yang telah dicatat-Nya dalam al-Lauh al-Mahfuzh?? Sesungguhnya pengetahuan itu adalah mudah bagi Allah yang tidak dapat dilemahkan oleh suatu pun.

AL-HAJJ : 71-

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَا لَيْسَ لَهُم بِهِ عِلْمٌ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِن نَّصِيرٍ
TERJEMAH :
Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun.
TAFSIR :
Orang-orang kafir Quraisy tetap dalam kemusyrikan kepada Allah, sekalipun sudah tampak jelas kebatilan ajaran yang mereka anut. Mereka menyembah sembahan-sembahan, yang tidak pernah turun dalam salah satu kitab-kitab Allah suatu bukti yang menerangkan bahwa sembahan-sembahan tersebut layak untuk disembah. Mereka sendiri tidak mempunyai pengetahuan tentang perkara yang mereka buat-buat dan mereka ada-adakan terhadap Allah. Padahal yang sebenarnya mereka hanyalah mengikuti nenek moyang mereka dengan tanpa bukti. Apabila dating waktu penghisaban di akhirat, maka orang-orang musyrik tidak mendapatkan seorang penolong pun yang akan menolong mereka, atau menghindarkan adzab dari mereka.

AL-HAJJ : 72-

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا الْمُنكَرَ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
TERJEMAH :
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: “Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?” Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
TAFSIR :
Apabila dibacakan ayat-ayat al-Qur’an yang jelas di hadapan orang-orang musyrik, niscaya kamu akan melihat ketidaksukaan tampak pada wajah mereka. Hampir saja mereka memukul orang-orang Mukmin yang mengajak mereka kepada agama Allah dan membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka. Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul : Tidakkah aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih tidak menyenangkan kalian daripada mendengarkan kebenaran dan melihat orang-orang yang menyerukan kepadanya?? Ialah neraka yang telah Allah sediakan bagi orang-orang kafir di akhirat. Itulah seburuk-buruk tempat kembali mereka.

AL-HAJJ : 73-

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَن يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِن يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَّا يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
TERJEMAH :
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.
TAFSIR :
Hai manusia, telah dibuat permisalan, maka dengarkanlah dan perhatikanlah : Sesungguhnya berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang kalian sembah selain Allah itu tidak akan mampu secara bersama-sama menciptakan seekor lalat, maka bagaimana mungkin bisa menciptakan yang lebih besar dari itu?? Demikian pula mereka tidak mampu mengambil apa yang dirampas lalat dari mereka, maka adakah kelemahan setelah itu?? Jadi keduanya adalah sama-sama lemah ; ‘pencari itu’, yaitu sembahan yang disembah selain Allah, tidak mampu menyelamatkan apa yang telah dirampas lalat darinya. Begitu pula ‘yang dicari’, yaitu lalat. Maka bagaimana mungkin berhala-berhala dan tandingan-tandingan tersebut dijadikan sebagai sembahan-sembahan, padahal ia sedemikian lemah??

AL-HAJJ : 74-

مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
TERJEMAH :
Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
TAFSIR :
Orang-orang musyrik itu tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, ketika mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Padahal Dia Mahakuat yang menciptakan segala sesuatu, lagi Mahaperkasa yang tidak terkalahkan.

AL-HAJJ : 75-

اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
TERJEMAH :
Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
TAFSIR :
Allah memilih utusan-utusan dari kalangan malaikat untuk diutus kepada para Nabi-Nabi-Nya, dan memilih Rasul-Rasul dari kalangan manusia; untuk menyampaikan risalah-Nya kepada makhluk. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan para hamba-Nya, lagi Maha Melihat segala sesuatu, dan orang-orang yang dipilih-Nya dari makhluk-Nya untuk mengemban risalah-Nya.

AL-HAJJ : 76-

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ
TERJEMAH :
Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan.
TAFSIR :
Dia mengetahui apa yang di hadapan malaikat-malaikat dan Rasul-Rasul-Nya sebelum menciptakan mereka, dan mengetahui apa yang akan terjadi setelah kebinasaan mereka. Hanya kepada Allah sematalah segala urusan dikembalikan.

AL-HAJJ : 77-

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
TERJEMAH :
Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.
TAFSIR :
Hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Muhammad صلی الله عليه وسلم , ruku’lah dan sujudlah dalam shalat kalian, sembahlah Rabb kalian semata-mata tanpa ada sekutu bagi-Nya, dan berbuatlah kebajikan agar kalian beruntung.

AL-HAJJ : 78-

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
TERJEMAH :
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu [994], dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong.
[994] Maksudnya: dalam kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad r
TAFSIR :
Berjihadlah memerangi nafsu kalian, dan laksanakanlah perintah Allah dengan sempurna. Ajaklah manusia ke jalan-Nya, dan berjihadlah dengan harta, lisan dan jiwa kalian, dengan niat yang ikhlas karena Allah, memasrahkan hati dan raga kalian kepada-Nya. Dia telah memilih kalian untuk mengemban agama ini, dan Dia telah memberi anugerah kepada kalian dengan menjadikan syariat kalian sebagai syariat yang lapang. Tidak ada kesempitan dan kesulitan dalam takalif (tugas-tugas agama) dan hukum-hukum-Nya, sebagaimana yang pernah diberlakukan terhadap sebagian umat-umat sebelum kalian. Agama yang lapang ini adalah agama bapak kalian, Ibrahim. Allah telah menamai kalian orang-orang muslim (muslimin) sejak dahulu dalam kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, dan dalam al-Qur’an ini. Allah mengistimewakan kalian dengan pilihan ini agar penutup para Rasul, Muhammad صلی الله عليه وسلم , menjadi saksi atas kalian bahwa dia telah menyampaikan risalah Rabb-nya kepada kalian. Dan agar kalian menjadi saksi atas umat-umat lainnya bahwa rasul-rasul mereka juga telah menyampaikan kepada mereka sebagaimana yang telah disampaikan Allah kepada kalian dalam kitab-Nya. Karena itu, hendaklah kalian mengetahui kadar nikmat ini lalu mensyukurinya, dan memelihara rambu-rambu agama dengan melaksanakan shalat sesuai rukun-rukun dan syarat-syaratnya, mengeluarkan zakat yang difardhukan, mencari perlindungan kepada Allah, dan bertawakal pada-Nya. Karena Dialah sebaik-baik Pelindung bagi siapa yang menjadikan-Nya sebagai Pelindung, dan Dialah sebaik-baik penolong bagi siapa yang minta pertolongan kepada-Nya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger