Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AL-MUKMINUUN

Image result for tafsir muyassar



AL-MUKMINUUN : 1-

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
TAFSIR :
Sungguh beruntung orang-orang yang yakin kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan syariat-Nya.

AL-MUKMINUUN : 2-

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
TERJEMAH :
(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,
TAFSIR :
Di antara sifat mereka adalah khusyu’ di dalam shalatnya. Hati mereka focus di dalam shalat dan anggota tubuh mereka tenang.
Asbabun Nuzul :
Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah dulu bila shalat, beliau memandang ke langit, maka turun ayat 2 ini. Maka beliaupun menundukkan pandangannya.

AL-MUKMINUUN : 3-

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
TERJEMAH :
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
TAFSIR :
Mereka meninggalkan segala sesuatu yang tidak mengandung kebaikan, baik ucapan maupun perbuatan.

AL-MUKMINUUN : 4-

وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ
TERJEMAH :
dan orang-orang yang menunaikan zakat,
TAFSIR :
Mereka membersihkan jiwa dan harta mereka dengan membayar zakat sesuai dengan jenis hartanya.

AL-MUKMINUUN : 5-

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
TERJEMAH :
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
TAFSIR :
Mereka menjaga kemaluannya dari perkara-perkara yang haram. Yaitu zina, homoseksual dan segala perbuatan keji lainnya.

AL-MUKMINUUN : 6-

إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
TERJEMAH :
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki [995]; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
[995] Maksudnya: budak-budak belian yang didapat dalam peperangan dengan orang kafir, bukan budak belian yang didapat di luar peperangan. Dalam peperangan dengan orang-orang kafir itu, wanita-wanita yang ditawan biasanya dibagi-bagikan kepada kaum Muslimin yang ikut dalam peperangan itu, dan kebiasan ini bukanlah suatu yang diwajibkan. Imam boleh melarang kebiasaan ini lihat selanjutnya not. 282.
TAFSIR :
Kecuali dengan para istri dan hamba sahaya yang mereka miliki. Bukan sesuatu yang tercela dan terlarang berhubungan intim dan bermesraan dengan mereka karena Allah telah menghalalkannya.

AL-MUKMINUUN : 7-

فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
TERJEMAH :
Barangsiapa mencari yang di balik itu [996] maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
[996] Maksudnya: zina, homosexueel, dan sebagainya.
TAFSIR :
Barangsiapa yang mencari kesenangan selain dengan istrinya atau hamba sahayanya, maka mereka adalah orang-orang yang melewati batas kehalalan menuju keharaman. Sungguh ia telah mengantarkan dirinya kepada adzab dan kebencian Allah.

AL-MUKMINUUN : 8-

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
TERJEMAH :
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
TAFSIR :
Mereka adalah orang-orang yang menjaga segala sesuatu yang diamanahkan kepadanya dan menepati semua yang mereka janjikan.

AL-MUKMINUUN : 9-

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
TERJEMAH :
dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
TAFSIR :
Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat pada waktunya sesuai dengan yang disyariatkan dari Nabi.

AL-MUKMINUUN : 10-

أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ
TERJEMAH :
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,
TAFSIR :
Merekalah orang-orang Mukmin yang akan mewarisi surga.

AL-MUKMINUUN : 11-

الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
TERJEMAH :
(ya’ni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
TAFSIR :
Mereka akan mewarisi tempat yang paling tinggi dan paling tengah di dalam surga. Dan ini merupakan tempat yang paling istimewa. Mereka akan kekal di dalamnya, tidak akan terputus dan tidak hilang kenikmatannya.

AL-MUKMINUUN : 12-

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
TAFSIR :
Sungguh Kami telah menciptakan Adam dari tanah yang diambil dari segala bagian bumi.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Umar berkata :Aku bertepatan dengan Rabbku dalam empat perkara, turun ayat 12. Ketika ayat 121 itu turun aku berkata : Maka Mahasuci-lah Allah, Pencipta yang paling baik.

AL-MUKMINUUN : 13-

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ
TERJEMAH :
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
TAFSIR :
Kemudian Kami ciptakan keturunannya dari sperma. Yaitu sperma yang keluar dari tulang rusuk lelaki kemudian disimpan dengan kokoh di dalam rahim perempuan.

AL-MUKMINUUN : 14-

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
TERJEMAH :
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
TAFSIR :
Kemudian sperma tersebut Kami jadikan segumpal darah, yaitu darah yang merah. Lalu segumpal darah itu setelah empat puluh hari Kami jadikan segumpal daging, yaitu sepotong daging seukuran bisa dikunyah. Setelah itu Kami jadikan segumpal daging yang lentur tersebut menjadi tulang dan Kami bungkus tulang itu dengan daging. Kemudian Kami tumbuhkan menjadi makhluk yang berbentuk lain yang ditiupkan ruh ke dalamnya. Mahasuci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan yang terbaik.

AL-MUKMINUUN : 15-

ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ
TERJEMAH :
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
TAFSIR :
Setelah itu wahai manusia sekalian, sesudah sampai batas kehidupan dan menjalani umur yang diberikan, kalian akan meninggal.

AL-MUKMINUUN : 16-

ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
TERJEMAH :
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
TAFSIR :
Kemudian setelah kalian meninggal dan kehidupan dunia selesai, kalian akan dibangkitkan dalam keadaan hidup dari kubur kalian untuk dihisab dan menerima balasan (yakni pada Hari Kiamat).

AL-MUKMINUUN : 17-

وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَائِقَ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غَافِلِينَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).
TAFSIR :
Sungguh Kami telah menciptakan di atas kalian tujuh langit. Yang satu berada di atas yang lain. Kami tidak akan lalai terhadap yang Kami ciptakan. Kami tidak lengah dan lupa terhadap para makhluk.

AL-MUKMINUUN : 18-

وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاء مَاء بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
TERJEMAH :
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
TAFSIR :
Kami turunkan hujan dari langit sesuai dengan kebutuhan para makhluk. Dan Kami jadikan air itu menetap di bumi. Sesungguhnya Kami kuasa untuk menghilangkan air yang menetap itu. Di dalam ayat ini ada ancaman kepada orang-orang yang zhalim.

AL-MUKMINUUN : 19-

فَأَنشَأْنَا لَكُم بِهِ جَنَّاتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَابٍ لَّكُمْ فِيهَا فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
TERJEMAH :
Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan,
TAFSIR :
Dengan air itu Kami tumbuhkan untuk kalian kebun kurma dan anggur. Di dalamnya kalian peroleh berbagai macam bentuk buah dan sebagiannya kalian makan.

AL-MUKMINUUN : 20-

وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِن طُورِ سَيْنَاء تَنبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِّلْآكِلِينَ
TERJEMAH :
dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.
TAFSIR :
Dan Kami tumbuhkan untuk kalian pohon zaitun yang tumbuh di sekitar gunung Thur (Sina’). Kemudian diperas menjadi minyak untuk minyak wangi dan bumbu makanan.

AL-MUKMINUUN : 21-

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُّسقِيكُم مِّمَّا فِي بُطُونِهَا وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan,
TAFSIR :
Sesungguhnya kalian wahai para manusia!! Bisa mengambil pelajaran dalam penciptaan unta, sapid an kambing. Kami memberi minum kalian dari air susu yang ada dalam perutnya. Pada binatang-binatang ternak itu terdapat faidah lain yang banyak untuk kalian, seperti bulu, kulit dan yang semisalnya. Dan sebagian dari binatang-binatang tersebut kalian memakannya.

AL-MUKMINUUN : 22-

وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ
TERJEMAH :
dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut.
TAFSIR :
Dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu dinagkut baik di daratan maupun di lautan.

AL-MUKMINUUN : 23-

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”
TAFSIR :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan mengemban dakwah Tauhid. Ia berkata kepada kaumnya : Sembahlah hanya Allah semata. Karena tidak ada bagi kalian Illah yang berhak disembah selain Allah. Beribadahlah kepada-Nya dengan ikhlas. Apakah kalian tidak takut terhadap adzab-Nya??

AL-MUKMINUUN : 24-

فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن قَوْمِهِ مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُرِيدُ أَن يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاء اللَّهُ لَأَنزَلَ مَلَائِكَةً مَّا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ
TERJEMAH :
Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu.
TAFSIR :
Pembesar kaumnya mendustakannya dan berkata kepada kaumnya : Sesungguhnya ia hanya manusia biasa seperti kalian. Tidak beda sedikit pun dari kalian. Ia hanya menginginkan dengan ucapan-ucapannya kepemimpinan dan kemuliaan atas kalian. Jika Allah memang hendak mengutus seorang Rasul kepada kita pastilah ia berasal dari golongan malaikat. Kita tidak pernah mendengar hal seperti itu dari ayah-ayah dan nenek moyang kita yang dahulu.

AL-MUKMINUUN : 25-

إِنْ هُوَ إِلَّا رَجُلٌ بِهِ جِنَّةٌ فَتَرَبَّصُوا بِهِ حَتَّى حِينٍ
TERJEMAH :
la tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu.”
TAFSIR :
Nuh hanyalah seorang yang terjangkit penyakit gila. Maka tunggulah hingga ia sembuh dan meninggalkan dakwahnya, atau meninggal maka kemudian kalian akan tenang dari dirinya.

AL-MUKMINUUN : 26-

قَالَ رَبِّ انصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ
TERJEMAH :
Nuh berdo’a: “Ya Tuhanku, tolonglah aku [997], karena mereka mendustakan aku.”
[997] Pertolongan yang dipermohonkan oleh Nuh kepada Allah ialah membinasakan kaumnya sehabis-habisnya. Lihat selanjutnya surat (71) Nuh ayat 26.
TAFSIR :
Nuh berkata : Ya Rabb!! Tolonglah aku dari mereka karena mereka telah mendustakanku terhadap risalah-Mu yang aku sampaikan.

AL-MUKMINUUN : 27-

فَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ أَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَإِذَا جَاء أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ فَاسْلُكْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْ وَلَا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ
TERJEMAH :
Lalu Kami wahyukan kepadanya: “Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tanur [998] telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
[998] Yang dimaksud dengan “tanur” ialah semacam alat pemasak roti yang diletakkan di dalam tanah terbuat dari tanah liat, biasanya tidak ada air di dalamnya. Terpancarnya air di dalam tanur itu menjadi suatu alamat bahwa banjir besar akan melanda negeri itu.
TAFSIR :
Lalu Kami wahyukan kepadanya : Buatlah bahtera di bawah pengawasan, perintah dan pertolongan kami. Kamu di bawah perlindungan dan penjagaan Kami. Maka apabila perintah Kami telah dating untuk menimpakan adzab kepada kaummu dengan ditenggelamkan, yang dimulai dengan angin topan, dan air yang memancar dengan kuat dari tannur, yaitu tempat memasak roti. Hal itu merupakan tanda datangnya adzab. Maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis) makhluk hidup agar terjaga keturunannnya. Dan juga masukkanlah keluargamu kecuali orang yang telah ditetapkan akan ditimpa adzab karena kekufurannya seperti istri dan putramu. Dan janganlah kamu meminta-Ku untuk menyelamatkan kaummu yang zhalim, karena mereka itu pasti akan ditenggelamkan, tanpa bisa tidak. Ayat ini menetapkan sifat mata bagi Allah sesuai dengan keagungan-Nya tanpa penyerupaan dan pertanyaan bagaimana bentuknya.

AL-MUKMINUUN : 28-

فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
TERJEMAH :
Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.”
TAFSIR :
Apabila kamu telah berada di atas bahtera itu dan sudah merasa tenang di atasnya. Yaitu kamu dan orang-orang yang bersamamu selamat dari tenggelam, maka ucapkanlah : Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang kafir.

AL-MUKMINUUN : 29-

وَقُل رَّبِّ أَنزِلْنِي مُنزَلًا مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ الْمُنزِلِينَ
TERJEMAH :
Dan berdo’alah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.”
TAFSIR :
Dan berdoalah : Ya Rabb!! Mudahkanlah diriku untuk turun di tempat yang diberkahi lagi aman, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat. Di dalam ayat ini ada pelajaran dari Allah untuk para Hamba-Nya agar ketika turun di suatu tempat berdoa dengan doa ini.

AL-MUKMINUUN : 30-

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ وَإِن كُنَّا لَمُبْتَلِينَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya pada (kejadian) itu benar-benar terdapat beberapa tanda (kebesaran Allah), dan sesungguhnya Kami menimpakan azab (kepada kaum Nuh itu).
TAFSIR :
Sesungguhnya dengan selamatnya orang-orang Mukmin dan hancurnya orang-orang kafir adalah merupakan bukti yang sangat jelas atas kebenaran para utusan Allah dengan apa yang mereka bawa dari Allah. Dan sungguh Kami benar-benar menguji umat-umat dengan mengutus para rasul kepada mereka sebelum turunnya adzab kepada mereka.

AL-MUKMINUUN : 31-

ثُمَّ أَنشَأْنَا مِن بَعْدِهِمْ قَرْنًا آخَرِينَ
TERJEMAH :
Kemudian, Kami jadikan sesudah mereka umat yang lain [999].
[999] Maksudnya: kaum ‘Ad sebagai yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan itulah yang dipegangi oleh jumhur mufassirin, dan rasul yang diutus dalam kalangan mereka yang disebut dalam ayat 32 berikut ialah Nabi Hud u
TAFSIR :
Kemudian Kami jadikan sesudah kaumnya Nabi Nuh umat yang lain yaitu kaum ‘Ad.

AL-MUKMINUUN : 32-

فَأَرْسَلْنَا فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ
TERJEMAH :
Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): “Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya).
TAFSIR :
Lalu Kami utus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yaitu Hud yang berkata kepada mereka : Sembahlah Allah saja karena tiada sembahan yang haq untuk kalian sembah selain Dia. Apakah kalian tidak takut dengan adzab-Nya jika kalian menyembah selain Dia??

AL-MUKMINUUN : 33-

وَقَالَ الْمَلَأُ مِن قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاء الْآخِرَةِ وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ
TERJEMAH :
Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: “(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.
TAFSIR :
Para pemuka mereka yang mempunyai kedudukan di dalam kaumnya, yang kafir kepada Allah, yang mengingkari kehidupan akhirat, dan yang paling durhaka dengan kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada mereka berupa kemewahan hidup berkata : Orang yang mengajak kalian kepada mentauhidkan Allah ini, tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kalian, dia makan dari apa yang kalian makan, dan minum dari apa yang kalian minum.

AL-MUKMINUUN : 34-

وَلَئِنْ أَطَعْتُم بَشَرًا مِثْلَكُمْ إِنَّكُمْ إِذًا لَّخَاسِرُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi.
TAFSIR :
Sesungguhnya jika kalian menaati seseorang yang sama seperti kalian, niscaya kalian benar-benar akan menjadi orang-orang yang merugi. Karena kalian telah meninggalkan tuhan-tuhan kalian dan malah mengikutinya.

AL-MUKMINUUN : 35-

أَيَعِدُكُمْ أَنَّكُمْ إِذَا مِتُّمْ وَكُنتُمْ تُرَابًا وَعِظَامًا أَنَّكُم مُّخْرَجُونَ
TERJEMAH :
Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu) [1000]?,
[1000] Maksudnya; dikeluarkan dalam keadaan hidup sebagai waktu di dunia.
TAFSIR :
Bagaimana mungkin kalian membenarkan apa yang dijanjikannya bahwa bila kalian telah mati serta telah menjadi tanah dan tulang belulang kalian hancur, akan dikeluarkan dari kubur kalian dalam keadaan hidup??

AL-MUKMINUUN : 36-

هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوعَدُونَ
TERJEMAH :
jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu,
TAFSIR :
Wahai kaumku, benar-benar jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kalian, yaitu ancaman bahwa setelah kalian mati akan dibangkitkan dari kubur dalam keadaan hidup.

AL-MUKMINUUN : 37-

إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
TERJEMAH :
kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup [1001] dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi,
[1001] maksudnya: di samping sebagian dari manusia meninggal dunia, maka ada manusia yang lain dilahirkan.
TAFSIR :
Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini. Para orang tua akan meninggal dan hiduplah anak-anaknya. Kita tidak akan dibangkitkan dari kubur untuk hidup lagi.

AL-MUKMINUUN : 38-

إِنْ هُوَ إِلَّا رَجُلٌ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا وَمَا نَحْنُ لَهُ بِمُؤْمِنِينَ
TERJEMAH :
Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya”.
TAFSIR :
Da’i yang mengajak kalian untuk beriman tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan atas nama Allah. Dan kita bukanlah orang yang membenarkan apa yang diucapkannya kepada kita.

AL-MUKMINUUN : 39-

قَالَ رَبِّ انصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ
TERJEMAH :
Rasul itu berdo’a: “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku.”
TAFSIR :
Rasul mereka itu berdoa kepada Rabbnya : Wahai Rabbku!! Tolonglah aku karena mereka telah mendustakanku.

AL-MUKMINUUN : 40-

قَالَ عَمَّا قَلِيلٍ لَيُصْبِحُنَّ نَادِمِينَ
TERJEMAH :
Allah berfirman: “Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.”
TAFSIR :
Allah mengabulkan doanya dan berfirman : Sebentar lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal. Yakni tidak perlu waktu lama bagi mereka para pendusta itu untuk menjadi orang-orang yang menyesal.

AL-MUKMINUUN : 41-

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنَاهُمْ غُثَاء فَبُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
TERJEMAH :
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir [1002] maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu.
[1002] Maksudnya: demikian buruknya akibat mereka, sampai mereka tiada berdaya sedikitpun, tak obahnya sebagai sampah yang dihanyutkan banjir, padahal tadinya mereka bertubuh besar-besar dan kuat-kuat.
TAFSIR :
Dalam waktu yang sebentar, datanglah kepada mereka suara yang mengguntur disertai dengan angin yang dahsyat. Allah memusnahkan mereka dan mereka pun mati semua. Seakan mereka menjadi sampah yang dihanyutkan banjir. Maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zhalim dan alangkah jauhnya mereka dari rahmat Allah. Berhati-hatilah wahai orang yang mendengar dari mendustakan seorang Rasul yang akan mengakibatkan ditimpa adzab seperti kaum-kaum terdahulu.

AL-MUKMINUUN : 42-

ثُمَّ أَنشَأْنَا مِن بَعْدِهِمْ قُرُونًا آخَرِينَ
TERJEMAH :
Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain [1003].
[1003] Maksudnya: kaum Nabi Saleh, kaum Nabi Luth, dan kaum Nabi Syu’aib.
TAFSIR :
Kemudian Kami ciptakan sesudah para pendusta tersebut umat-umat yang lain dan para makhluk yang lain. Seperti kaum Nabi Luth, Syu’aib, Ayyub dan Yunus semoga Allah selalu memberikan keselamatan kepada mereka semua.

AL-MUKMINUUN : 43-

مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ
TERJEMAH :
Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu).
TAFSIR :
Tidak satu umat pun yang berdusta bisa memajukan dan mengahirkan saat kehancurannya yang telah ditetapkan.

AL-MUKMINUUN : 44-

ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَا كُلَّ مَا جَاء أُمَّةً رَّسُولُهَا كَذَّبُوهُ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُم بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ فَبُعْدًا لِّقَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ
TERJEMAH :
Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain [1004]. Dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia), maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman.
[1004] Maksudnya: oleh karena masing-masing umat itu mendustakan rasul-Nya, maka Allah membinasakan mereka dengan berturut-turut.
TAFSIR :
Kemudian Kami utus para rasul Kami kepada umat-umat tersebut secara berturut-turut. Ketika seorang Rasul dating kepada umatnya, umat itu mendustakannya. Maka Kami timpakan kehancuran dan kebinasaan kepada mereka secara berturut-turut. Tiada tersisa kecuali hanya berita kehancuran mereka saja. Kami jadikan mereka sebagai pelajaran bagi manusia setelahnya. Yaitu kehancuran dan kebinasaan bagi sebuah kaum yang tidak percaya kepada para Rasul dan tidak menaati mereka.

AL-MUKMINUUN : 45-

ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَى وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُّبِينٍ
TERJEMAH :
Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata [1005],
[1005] Yang dimaksud tanda-tanda kebesaran Allah dan bukti yang nyata dalam ayat ini ialah: mu’jizat Nabi Musa yang sembilan buah, lihat not 869.
TAFSIR :
Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (kebesaran) Kami yang Sembilan, yaitu, tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, angin taufan, paceklik, dan kekurangan buah-buahan sebagai bukti nyata yang menundukkan hati manusia, maka hati orang-orang Mukmin pasrah menerimanya dan akan menjadi bukti atas orang-orang yang menolaknya.

AL-MUKMINUUN : 46-

إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا عَالِينَ
TERJEMAH :
kepada Fir’aun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takbur dan mereka adalah orang-orang yang sombong.
TAFSIR :
Kami mengutus Musa dan Harun kepada Fir’aun raja Mesir dan para pembesar kaumnya. Mereka menyombongkan diri dan menolak untuk beriman kepada Musa dan Harun. Mereka adalah para penguasa yang telah berbuat kelaliman dan kezhaliman kepada rakyatnya.

AL-MUKMINUUN : 47-

فَقَالُوا أَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عَابِدُونَ
TERJEMAH :
Dan mereka berkata: “Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?”
TAFSIR :
Dan mereka berkata : Apakah patut kita percaya kepada dua orang manusia yang seperti kita juga, padahal kaum mereka Bani Israil di bawah kekuasaan kita dan orang-orang yang menghambakan diri kepada kita??

AL-MUKMINUUN : 48-

فَكَذَّبُوهُمَا فَكَانُوا مِنَ الْمُهْلَكِينَ
TERJEMAH :
Maka (tetaplah) mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan.
TAFSIR :
Mereka mendustakan risalah yang dibawa keduanya. Maka mereka termasuk orang-orang yang dibinasakan dengan ditenggelamkan ke dalam laut.

AL-MUKMINUUN : 49-

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya telah Kami berikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.
TAFSIR :
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kitab Taurat kepada Musa, agar ia memberikan petunjuk kepada kaumnya kepada kebenaran.

AL-MUKMINUUN : 50-

وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ
TERJEMAH :
Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir [1006].
[1006] Yaitu: suatu tempat di PaIestina.
TAFSIR :
Dan Kami jadikan Isa putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata atas kekuasaan Kami. Yaitu Kami menciptakannya tanpa seorang bapak. Dan Kami jadikan untuk mereka tempat tinggi yang datar, penuh dengan rumput dan sumber air bersih yang mengalir yang nampak oleh mata.

AL-MUKMINUUN : 51-

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
TERJEMAH :
Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saIeh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
TAFSIR :
Wahai para Rasul!! Makanlah dari rizki yang baik dan halal. Kerjakanlah amalan shalih karena sesungguhnya Aku Maha Mengetahui perbuatan yang kalian kerjakan. Dan tiada sedikitpun amalan kalian yang tersembunyi dari diri-Ku. Ayat ini ditujukan kepada para Rasul dan umatnya secara keseluruhan. Ayat ini juga menjadi dalil bahwasanya memakan makanan yang halal bisa membantunya dalam beramal shalih. Dan sesungguhnya akibat makan makanan yang haram sangat berbahaya di antaranya adalah tertolaknya doa.

AL-MUKMINUUN : 52-

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ
TERJEMAH :
Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu [1007], dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.
[1007] Lihat not surat Al Anbiya (21) ayat 92.
TAFSIR :
Wahai para Rasul!! Sesungguhnya agama kalian adalah satu yaitu Islam. Dan Aku adalah Rabb kalian maka bertakwalah kepada-Ku dengan melaksanakan perkara-perkara yang Aku perintahkan dan menjauhi segala sesuatu yang Aku larang.

AL-MUKMINUUN : 53-

فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
TERJEMAH :
Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).
TAFSIR :
Kemudian pengikut-pengikut agama para Rasul itu menjadi beberapa golongan dan kelompok. Mereka menjadikan agama terpecah belah menjadi beberapa aliran padahal mereka diperintahkan untuk bersatu. Tiap-tiap kelompok merasa bangga dengan pendapatnya dan menyangka dirinya berada di atas kebenaran, sedangkan yang lain di dalam kesalahan. Di dalam ayat ini terkandung ancaman keras dari berkelompok-kelompok dan berpecah belah di dalam agama.

AL-MUKMINUUN : 54-

فَذَرْهُمْ فِي غَمْرَتِهِمْ حَتَّى حِينٍ
TERJEMAH :
Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu.
TAFSIR :
Wahai para Rasul!! Biarkanlah mereka dalam kesesatan dan kebodohannya terhadap kebenaran sampai turun adzab kepada mereka.

AL-MUKMINUUN : 55-

أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُم بِهِ مِن مَّالٍ وَبَنِينَ
TERJEMAH :
Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa),
TAFSIR :
Apakah orang-orang kafir itu mengira bahwa apa yang telah Kami karuniakan kepada mereka di dunia berupa harta dan anak-anak merupakan bentuk kebaikan yang Kami segerakan untuk mereka karena mereka berhak menerimanya??

AL-MUKMINUUN : 56-

نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لَّا يَشْعُرُونَ
TERJEMAH :
Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar [1008].
[1008] Lihat surat (9) At Taubah ayat 55, dan lihat surat (3) Ali Imran ayat 178.
TAFSIR :
Sesungguhnya hal itu Kami segera berikan kepada mereka sebagai bentuk ujian dan tipu daya kepada mereka. Namun mereka tidak menyadarinya.

AL-MUKMINUUN : 57-

إِنَّ الَّذِينَ هُم مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,
TAFSIR :
Sesungguhnya di antara bentuk takutnya orang-orang yang takut kepada Rabb-nya adalah mereka sangat berhati-hati dan merasa takut dengan segala sesuatu yang Allah ancamkan kepada mereka.

AL-MUKMINUUN : 58-

وَالَّذِينَ هُم بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ
TERJEMAH :
Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka,
TAFSIR :
Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Allah di dalam al-Qur’an dan mereka mengamalkannya.

AL-MUKMINUUN : 59-

وَالَّذِينَ هُم بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ
TERJEMAH :
Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun),
TAFSIR :
Dan orang-orang yang memurnikan ibadahnya hanya kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

AL-MUKMINUUN : 60-

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
TERJEMAH :
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka [1009],
[1009] Maksudnya: karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan untuk dihisab, maka mereka khawatir kalau-kalau pemberian-pemberian (sedekah-sedekah) yang mereka berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan itu tidak diterima Tuhan.
TAFSIR :
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beramal kebaikan dan kebajikan, dengan hati yang was-was sekiranya amalan mereka tidak diterima dan tidak mampu menyelamatkan diri mereka dari adzab Rabb mereka, pada saat mereka nanti kembali kepada-Nya untuk dihisab.

AL-MUKMINUUN : 61-

أُوْلَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ
TERJEMAH :
mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya [1010].
[1010] Maksudnya: orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang disebutkan dalam ayat-ayat 57, 58, 59, dan 60 itulah yang bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan kebaikan-kebaikan itu akan diberikan kepeda mereka dengan segera sejak di dunia ini.
TAFSIR :
Mereka itulah orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan. Mereka berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bersegera kepada setiap amal shalih. Mereka adalah orang-orang yang selalu berlomba-lomba dalam kebaikan.

AL-MUKMINUUN : 62-

وَلَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا وَلَدَيْنَا كِتَابٌ يَنطِقُ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
TERJEMAH :
Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran [1011], dan mereka tidak dianiaya.
[1011] Maksudnya: Kitab tempat malaikat-malaikat menuliskan perbuatan-perbuatan seseorang, biarpun buruk atau baik, yang akan dibacakan di hari kiamat (Lihat surat (45) Al-Jatsiyah ayat 29).
TAFSIR :
Kami tiada membebani seorang hamba pun dari para hamba Kami melainkan menurut kesanggupannya dalam beramal. Amal perbuatan mereka tertulis di sisi Kami. Di dalam kitab yang menyimpan semua amal perbuatan yang diangkat oleh malaikat. Malaikat yang akan berbicara dengan benar atas perbuatan mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang dizhalimi.

AL-MUKMINUUN : 63-

بَلْ قُلُوبُهُمْ فِي غَمْرَةٍ مِّنْ هَذَا وَلَهُمْ أَعْمَالٌ مِن دُونِ ذَلِكَ هُمْ لَهَا عَامِلُونَ
TERJEMAH :
Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan dari (memahami kenyataan) ini, dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain daripada itu, mereka tetap mengerjakannya.
TAFSIR :
Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan yang dalam dari al-Qur’an dan yang ada di dalamnya. Mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan buruk di samping syirik mereka. Allah menangguhkan mereka sehingga mereka bisa melaksanakannya. Maka mereka akan mendapatkan murka dari Allah dan adzab-Nya.

AL-MUKMINUUN : 64-

حَتَّى إِذَا أَخَذْنَا مُتْرَفِيهِم بِالْعَذَابِ إِذَا هُمْ يَجْأَرُونَ
TERJEMAH :
Hingga apabila Kami timpakan azab [1012], kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka, dengan serta merta mereka memekik minta tolong.
[1012] Maksudnya azab di akhirat.
TAFSIR :
Hingga apabila Kami timpakan adzab kepada orang-orang yang hidup mewah dan orang-orang yang kufur terhadap nikmat di antara mereka, serta merta mereka memekik dan merintih minta tolong.

AL-MUKMINUUN : 65-

لَا تَجْأَرُوا الْيَوْمَ إِنَّكُم مِّنَّا لَا تُنصَرُونَ
TERJEMAH :
Janganlah kamu memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan dari Kami.
TAFSIR :
Kemudian dikatakan kepada mereka : Janganlah kalian memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kalian tidak akan mampu menolong diri kalian dan tidak ada seorang pun yang mampu menolong kalian dari adzab Allah.

AL-MUKMINUUN : 66-

قَدْ كَانَتْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ تَنكِصُونَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya ayat-ayatKu (Al Qur’an) selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kamu selalu berpaling ke belakang,
TAFSIR :
Sesungguhnya ayat-ayat al-Qur’an telah dibacakan kepada kalian agar kalian beriman kepadanya, tetapi kalian justru berpaling darinya, tidak mau mendengar, tidak membenarkan dan tidak mengamalkan seperti orang yang berbalik ke belakang dan mundur.

AL-MUKMINUUN : 67-

مُسْتَكْبِرِينَ بِهِ سَامِرًا تَهْجُرُونَ
TERJEMAH :
dengan menyombongkan diri terhadap Al Qur’an itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari.
TAFSIR :
Hal itu kalian lakukan dengan menyombongkan diri terhadap orang lain tanpa kebenaran karena adanya Baitul Haram. Kalian berkata : Kami adalah pemilik Baitul Haram dan kami pasti tidak akan pernah kalah. Kalian membuat majelis-majelis untuk ngobrol di sekitarnya dengan ucapan-ucapan yang buruk.

AL-MUKMINUUN : 68-

أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ أَمْ جَاءهُم مَّا لَمْ يَأْتِ آبَاءهُمُ الْأَوَّلِينَ
TERJEMAH :
Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?
TAFSIR :
Apakah mereka tidak merenungkan al-Qur’an sehingga mereka akan membenarkannya, ataukah mereka menolak untuk beriman dengan datangnya Rasul dan kitab hanya karena keduanya belum pernah datang kepada nenek  moyang mereka sehingga mereka mengingkari dan menolaknya??

AL-MUKMINUUN : 69-

أَمْ لَمْ يَعْرِفُوا رَسُولَهُمْ فَهُمْ لَهُ مُنكِرُونَ
TERJEMAH :
Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya?
TAFSIR :
Ataukah mereka menolak untuk mengikuti kebenaran, karena Rasul yang diutus kepada mereka, Muhammad sama sekali tidak terkenal di kalangan mereka. Karena itu mereka mengingkarinya??

AL-MUKMINUUN : 70-

أَمْ يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءهُم بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
TERJEMAH :
Atau (apakah patut) mereka berkata: “Padanya (Muhammad) ada penyakit gila.” Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu.
TAFSIR :
Bahkan mereka menganggapnya orang yang gila?? Sungguh mereka telah mendustakannya. Sesungguhnya beliau datang dengan membawa al-Qur’an, tauhid dan agama yang benar. Dan kebanyakan dari mereka membenci kebenaran karena dengki dan sombong.

AL-MUKMINUUN : 71-

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ
TERJEMAH :
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur’an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.
TAFSIR :
Andaikata Allah memberikan syariat yang sesuai dengan hawa nafsu mereka, pastilah akan binasa langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka sesuatu yang membawa kebanggaan dan kemuliaan mereka, yakni al-Qur’an. Tetapi mereka malah berpaling dari al-Qur’an.

AL-MUKMINUUN : 72-

أَمْ تَسْأَلُهُمْ خَرْجًا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
TERJEMAH :
Atau kamu meminta upah kepada mereka?”, maka upah dari Tuhanmu [1013] adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rezki Yang Paling Baik.
[1013] Yang dimaksudkan upah dari Tuhan ialah rezki yang dianugrahkan Tuhan di dunia, dan pahala di akhirat.
TAFSIR :
Ataukah yang membuat mereka menolak untuk beriman karena kamu wahai Rasul meminta upah atas dakwahmu kepada mereka sehingga mereka menjadi bakhil?? Janganlah kamu melakukannya. Karena sesungguhnya pahala dan pemberian Allah lebih baik, dan Dia adalah pemberi rizki yang paling baik. Tidak seorang pun yang mampu menandingi untuk memberi rizki sebagaimana Allah memberi rizki.

AL-MUKMINUUN : 73-

وَإِنَّكَ لَتَدْعُوهُمْ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.
TAFSIR :
Sesungguhnya kamu wahai Rasul benar-benar menyeru kaummu dan yang lainnya kepada agama yang lurus, yakni agama Islam.

AL-MUKMINUUN : 74-

وَإِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ عَنِ الصِّرَاطِ لَنَاكِبُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus).
TAFSIR :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Kebangkitan dan hisab, dan tidak beramal untuk menghadapi keduanya lewat jalan agama yang lurus, niscaya mereka akan menyimpang pada jalan selainnya.

AL-MUKMINUUN : 75-

وَلَوْ رَحِمْنَاهُمْ وَكَشَفْنَا مَا بِهِم مِّن ضُرٍّ لَّلَجُّوا فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
TERJEMAH :
Andaikata mereka Kami belas kasihani, dan Kami lenyapkan kemudharatan yang mereka alami [1014], benar-benar mereka akan terus menerus terombang-ambing dalam keterlaluan [1015] mereka.
[1014] Maksudnya: bahaya kelaparan. Pernah kaum musyrikin itu mengalami kelaparan, karena tidak datangnya bahan makanan dari Yaman, ke Mekah, sedang Mekah dengan sekitarnyapun dalam keadaan paceklik, hingga amat melaratlah mereka di waktu itu.
[1015] Yang dimaksud dengan “thughyaan” (keterlaluan) dalam ayat ini ialah kekafiran yang sangat, kesombongan dan permusuhan terhadap Nabi Muhammad r dan kaum muslimin yang kesemuanya telah melampaui batas perikemanusiaan.
TAFSIR :
Andaikata mereka Kami belas kasihani dan Kami lenyapkan kemudharatan yang mereka alami, yakni paceklik dan kelaparan, niscaya mereka akan tetap terus menerus di dalam kekufuran dan kedurhakaan, terombang-ambing dalam kebingungan dan kesesatan.

AL-MUKMINUUN : 76-

وَلَقَدْ أَخَذْنَاهُم بِالْعَذَابِ فَمَا اسْتَكَانُوا لِرَبِّهِمْ وَمَا يَتَضَرَّعُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka [1016], maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri.
[1016] Yang dimaksud dengan azab tersebut antara lain kekalahan mereka pada peperangan Badar, yang dalam peperangan itu orang-orang yang terkemuka dari mereka banyak terbunuh atau ditawan, dan musim kering yang menimpa mereka, hingga mereka menderita kelaparan. (lihat not ayat 75 surat ini).
TAFSIR :
Sesungguhnya Kami telah menimpakan berbagai macam bentuk musibah kepada mereka. Namun mereka tetap tidak mau tunduk kepada Rabb-nya, dan juga tidak berdoa kepada Allah dengan khusyu’ pada saat musibah itu menimpa.
ASBABUN NUZUL :
Al-Baihaqi meriwayatkan dalam ad-Dalail dengan lafazh : Pada saat Tsumamah bin Utsal Al-Hanafi dibawa kepada Nabi صلی الله عليه وسلم  dalam keadaan tertawan, beliau membebaskannya lalu diapun masuk Islam, lalu pergi ke Makkah lalu pulang ke Yamamah. Dia mengembargo Makkah dengan tidak mengirim gandum ke sana, sampai-sampai orang-orang Quraisy harus makan kotoran campur darah. Lalu Abu Sufyan datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم , ia berkata : Bukankah kamu berkata bahwa kamu diutus sebagai rahmat bagi alam semesta?? Nabi صلی الله عليه وسلم  menjawab : Benar. Dia berkata : Kamu telah membunuh orang tua dengan pedang dan membunuh anak-anak dengan kelaparan. Lalu turun ayat 76 ini.

AL-MUKMINUUN : 77-

حَتَّى إِذَا فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًا ذَا عَذَابٍ شَدِيدٍ إِذَا هُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ
TERJEMAH :
Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu tempat azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa.
TAFSIR :
Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu tempat adzab yang sangat pedih di akhirat nanti, di waktu itulah tiba-tiba mereka menjadi putus asa terhadap segala macam bentuk kebaikan. Mereka dalam kebingungan tidak mengerti apa yang harus dilakukan.

AL-MUKMINUUN : 78-

وَهُوَ الَّذِي أَنشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ
TERJEMAH :
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur [1017].
[1017] Yang dimaksud dengan bersyukur di ayat ini ialah menggunakan alat-alat tersebut untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan keesaan Tuhan, yang dapat membawa mereka beriman kepada Allah Iserta ta’at dan patuh kepada-Nya. Kaum musyrikin memang tidak berbuat demikian.
TAFSIR :
Dia-lah yang telah menciptakan untuk kalian pendengaran agar bisa mendengar, menciptakan penglihatan agar bisa melihat dan hati agar kalian bisa berfikir. Namun, rasa syukur kalian terhadap kenikmatan-kenikmatan tersebut amat sedikit sekali.

AL-MUKMINUUN : 79-

وَهُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
TERJEMAH :
Dan Dialah yang menciptakan serta mengembang biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpunkan.
TAFSIR :
Dia-lah yang telah menciptakan seluruh manusia yang ada di muka bumi. Hanya kepada-Nya kalian dihimpun setelah kalian meninggal. Dan perbuatan kalian akan diberi balasan yang baik maupun yang buruk.

AL-MUKMINUUN : 80-

وَهُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
TERJEMAH :
Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?
TAFSIR :
Hanya Dia-lah yang menghidupkan dari yang tidak ada dan mematikan setelah adanya kehidupan. Dia-lah yang mengatur pertukaran malam dan siang dan perbedaan keduanya. Apakah kalian tidak memahami kekuasaan dank e-esaan-Nya??

AL-MUKMINUUN : 81-

بَلْ قَالُوا مِثْلَ مَا قَالَ الْأَوَّلُونَ
TERJEMAH :
Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang dahulu kala.
TAFSIR :
Namun orang-orang kafir tidak beriman dengan Hari Kebangkitan. Bahkan mereka menolaknya dengan mengulang-ulang perkataan yang serupa dengan pendahulunya yang ingkar.

AL-MUKMINUUN : 82-

قَالُوا أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
TERJEMAH :
Mereka berkata: “Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan ?
TAFSIR :
Mereka berkata : Apakah betul, apabila kami telah mati dan jasad serta tulang belulang kami berada di dalam bumi akan bisa hidup kembali?? Hal ini tidak akan mungkin terjadi dan tidak bisa terbayangkan.

AL-MUKMINUUN : 83-

لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا هَذَا مِن قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini [1018] dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!”.
[1018] Maksudnya diancam dengan hari berbangkit.
TAFSIR :
Sesungguhnya perkataan itu juga pernah disampaikan kepada bapak-bapak kami sebagaimana yang kamu katakan wahai Muhammad kepada kami!! Dan kami tidak melihat kebenarannya. Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!!

AL-MUKMINUUN : 84-

قُل لِّمَنِ الْأَرْضُ وَمَن فِيهَا إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?”
TAFSIR :
Katakanlah kepada mereka : Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kalian mengetahui??

AL-MUKMINUUN : 85-

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
TERJEMAH :
Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?”
TAFSIR :
Mereka akan mengetahui dengan pasti bahwasanya hal itu adalah kepunyaan Allah. Dia-lah yang menciptakan dan yang memilikinya. Katakanlah kepada mereka : Apakah hal itu tetap tidak membuat kalian mengerti bahwasanya Allah pasti juga mampu membangkitkan dan menghimpun orang yang sudah mati??

AL-MUKMINUUN : 86-

قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?”
TAFSIR :
Katakanlah (kepada mereka) : Siapakah pemilik langit yang tujuh dan ‘Arsy yang agung yang merupakan makhluk paling besar dan paling tinggi??

AL-MUKMINUUN : 87-

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
TERJEMAH :
Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak bertakwa?”
TAFSIR :
Mereka akan menjawab dengan pasti : Itu adalah kepunyaan Allah. Katakanlah kepada mereka : Apakah kalian tidak takut dengan adzab-Nya, jika kalian menyembah kepada selain Dia??

AL-MUKMINUUN : 88-

قُلْ مَن بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?”
TAFSIR :
Katakanlah (jika kalian mengetahuinya) : Siapakah sang pemilik segala sesuatu?? Siapakah yang di tangan-Nya terdapat perbendaharaan segala sesuatu?? Siapakah yang melindungi semua orang yang meminta perlindungan kepada-Nya, yang tidak ada seorangpun yang mampu melindungi seseorang yang akan dihancurkan oleh Allah. Dan tidak ada yang bisa menolak keburukan yang sudah ditakdirkan oleh Allah??

AL-MUKMINUUN : 89-

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ
TERJEMAH :
Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?”
TAFSIR :
Mereka pasti akan menjawab : Hal itu semua adalah kepunyaan Allah. Katakanlah kepada mereka : (kalau demikian), kenapa kalian menghilangkan akal kalian, menipunya dan memalingkannya dari mengesakan Allah dan menaati-Nya serta dari membenarkan perkara-perkara yang akan terjadi di Hari Kebangkitan dan hari dikumpulkannya para makhluk??

AL-MUKMINUUN : 90-

بَلْ أَتَيْنَاهُم بِالْحَقِّ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
TERJEMAH :
Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran [1019] kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.
[1019] Yang dimaksud dengan “kebenaran” dalam ayat ini ialah kepercayaan tentang tauhid dan hari berbangkit.
TAFSIR :
Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka yang mengingkari ajaran yang ada di dalam risalah Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم  . Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta dalam penyekutuan mereka dan dalam pengingkaran mereka terhadap Hari Kebangkitan.

AL-MUKMINUUN : 91-

مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِن وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ إِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
TERJEMAH :
Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,
TAFSIR :
Allah tidak menciptakan untuk diri-Nya seorang anak pun. Dan tidak ada sesembahan selain Dia yang bersama-Nya. Karena sekiranya ada sesembahan lebih dari satu, niscaya masing-masing sesembahan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya. Dan sebagian sesembahan itu akan mengalahkan sebagian yang lain seperti raja-raja yang ada di dunia ini. Maka akan hancurlah tatanan yang ada di alam semesta. Mahasuci Allah dan Mahaagung dari apa yang mereka sifatkan kepada-Nya, yakni mempunyai sekutu atau mempunyai anak.

AL-MUKMINUUN : 92-

عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
TERJEMAH :
Yang mengetahui semua yang ghaib [1020] dan semua yang nampak, maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang mereka persekutukan.
[1020] Lihat not 14.
TAFSIR :
Hanya Dia yang mengetahui semua yang ghaib dari para makhluk-Nya dan semua yang Nampak. Mahasuci Allah dari sekutu seperti yang mereka sangka.

AL-MUKMINUUN : 93-

قُل رَّبِّ إِمَّا تُرِيَنِّي مَا يُوعَدُونَ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Ya Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang diancamkan kepada mereka,
TAFSIR :
Katakanlah wahai Rasul : Ya Rabb, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku adzab-Mu yang Engkau ancamkan kepada mereka yang telah berbuat syirik,

AL-MUKMINUUN : 94-

رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِي فِي الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
TERJEMAH :
ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim.”
TAFSIR :
maka jangan hancurkan diriku bersama mereka. Selamatkanlah diriku dari adzab dan murka-Mu. Janganlah Engkau jadikan diriku bersama-sama dengan golongan orang musyrik yang zhalim. Namun jadikanlah diriku termasuk golongan orang-orang yang Engkau ridhai.

AL-MUKMINUUN : 95-

وَإِنَّا عَلَى أَن نُّرِيَكَ مَا نَعِدُهُمْ لَقَادِرُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu apa yang Kami ancamkan kepada mereka.
TAFSIR :
Sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu apa yang Kami ancamkan kepada mereka berupa adzab.

AL-MUKMINUUN : 96-

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ السَّيِّئَةَ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَصِفُونَ
TERJEMAH :
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan [1021].
[1021] Maksudnya: perkataan-perkataan dan perbuatan- perbuatan kaum musyrikin yang tidak baik itu hendaklah dihadapi oleh Nabi dengan yang baik, umpama dengan mema’afkannya, asal tidak membawa kepada kelemahan dan kemunduran da’wah.
TAFSIR :
Wahai Rasul!! Jika sekiranya musuh-musuhmu berbuat buruk terhadap dirimu, baik dengan ucapan maupun perbuatan, janganlah engkau membalasnya dengan keburukan. Namun tolaklah perbuatan buruk mereka dengan berbuat baik kepada mereka. Kami lebih mengetahui apa yang disifatkan orang-orang musyrik itu berupa kesyirikan dan pendustaan. Kami akan membalas mereka dengan balasan yang paling buruk.

AL-MUKMINUUN : 97-

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ
TERJEMAH :
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.
TAFSIR :
Katakanlah wahai Nabi : Ya Rabb-ku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan yang menipu pada kebatilan, kerusakan, menentang kebenaran dan penyakit was-was.

AL-MUKMINUUN : 98-

وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
TERJEMAH :
Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”
TAFSIR :
Dan aku berlindung kepada-Mu wahai Rabb, dari kedatangan mereka di dalam sesuatu dari urusan-urusanku.

AL-MUKMINUUN : 99-

حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
TERJEMAH :
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) [1022],
[1022] Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratil maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman.
TAFSIR :
Allah mengabarkan tentang keadaan orang kafir dan orang yang merendahkan syariat-Nya yang sedang sakaratul maut hingga datang kematian kepadanya dan menyaksikan adzab yang disediakan untuk dirinya, dia berkata : Wahai Rabb, kembalikanlah aku ke dunia.

AL-MUKMINUUN : 100-

لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
TERJEMAH :
agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan [1023].
[1023] Maksudnya: mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, yaitu kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat.
TAFSIR :
Agar aku melaksanakan apa yang telah aku tinggalkan, yakni iman dan taat. Dia tidak akan bisa berbuat seperti yang dia inginkan, dan permintaannya tidak akan dikabulkan dan juga tidak ditunda. Namun hal itu adalah perkataan yang diucapkannya saja dan tidak akan bermanfaat. Dan ia adalah orang yang tidak bisa dipercaya. Meskipun ia dikembalikan ke dunia niscaya, ia akan kembali kepada perkara-perkara yang dilarang. Orang-orang yang sudah meninggal akan selalu berada di dalam barzakh, yakni dinding pemisah antara dunia dan akhirat hingga hari kebangkitan dan hari perhimpunan.

AL-MUKMINUUN : 101-

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءلُونَ
TERJEMAH :
Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu [1024], dan tidak ada pula mereka saling bertanya.
[1024] Maksudnya: pada hari kiamat itu, manusia tidak dapat tolong menolong walaupun dalam kalangan sekeluarga.
TAFSIR :
Apabila sudah terjadi Hari Kiamat, dan malaikat sudah meniup sangkakala, manusia dibangkitkan dari kubur mereka. Maka pada saat itu tidak ada yang menyombongkan diri dengan nasabnya sebagaimana mereka membanggakan nasabnya saat di dunia. Dan tidak ada yang saling bertanya antara satu dengan lainnya.

AL-MUKMINUUN : 102-

فَمَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
TERJEMAH :
Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya [1025], maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
[1025] Maksudnya: orang-orang mu’min yang beramal saleh.
TAFSIR :
Barangsiapa yang banyak kebaikannya dan berat timbangannya ketika dihisab, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan dengan surga.

AL-MUKMINUUN : 103-

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ
TERJEMAH :
Dan barangsiapa yang ringan timbangannya [1026], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.
[1026] Maksudnya: orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak dihargai oleh Allah di hari kiamat itu. Lihat ayat 105, surat (18) Al Kahfi.
TAFSIR :
Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, lebih berat keburukannya, sedangkan keburukan paling besar adalah kesyirikan, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri, berada kekal di dalam Neraka Jahanam.

AL-MUKMINUUN : 104-

تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ
TERJEMAH :
Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.
TAFSIR :
Muka mereka dibakar api neraka. Dan mereka di dalam neraka itu bermuka muram, mengkerut bibirnya dan keluar gigi-giginya.

AL-MUKMINUUN : 105-

أَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ
TERJEMAH :
Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?
TAFSIR :
Dikatakan kepada mereka : Bukankah ayat-ayat al-Qur’an telah dibacakan kepada kalian pada saat di dunia, tetapi kalian selalu mendustakannya??

AL-MUKMINUUN : 106-

قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ
TERJEMAH :
Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat.
TAFSIR :
Yakni ketika para Rasul itu menyampaikan risalahnya kepada mereka dan memperingatkan mereka, mereka berkata pada Hari Kiamat : Wahai Rabb kami!! Kami telah dikalahkan oleh kejahatan diri kami, dan hawa nafsu kami yang telah menguasai diri kami dalam ilmu-Mu yang mendahului. Dan dikarenakan perbuatan kami ini, kami tersesat dari hidayah.

AL-MUKMINUUN : 107-

رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ
TERJEMAH :
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.”
TAFSIR :
Wahai Rabb kami!! Keluarkanlah kami dari neraka dan kembalikanlah kami ke dunia. Maka jika kami kembali pada kesesatan, sesungguhnya kami adalah orang-orang zhalim yang pantas untuk diadzab.

AL-MUKMINUUN : 108-

قَالَ اخْسَؤُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ
TERJEMAH :
Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.
TAFSIR :
Allah berfirman kepada mereka : Tinggallah di dalam neraka dengan kehinaan dan janganlah kamu berbicara dengan diri-Ku. Maka terputuslah doa dan harapan mereka saat itu.

AL-MUKMINUUN : 109-

إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo’a (di dunia): “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.
TAFSIR :
Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku yakni orang-orang yang beriman berdoa : Wahai Rabb kami!! Kami telah beriman, maka tutupilah dosa-dosa kami dan berilah kami rahmat, karena Engkau adalah sebaik-baik yang memberikan kasih saying.

AL-MUKMINUUN : 110-

فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّى أَنسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنتُم مِّنْهُمْ تَضْحَكُونَ
TERJEMAH :
Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka,
TAFSIR :
Kalian sibuk mengejek mereka hingga kalian lupa mengingat Allah. Kalian selalu mendustakan dan kalian menertawakan mereka sebagai ejekan dan olokan.

AL-MUKMINUUN : 111-

إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُونَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang [1027].”
[1027] Maksud ayat 108, 110 dan 111 ialah bahwa orang-orang kafir itu diperintahkan tinggal tetap di neraka dan tidak boleh berbicara dengan Allah, karena mereka selalu mengejek-ejek orang-orang yang beriman, berdo’a kepada Allah supaya diberi ampun dan rahmat.
TAFSIR :
Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada kelompok ini dan hamba-hamba-Ku yang beriman dengan surga. Karena kesabaran mereka menghadapi gangguan dan menaati Allah.

AL-MUKMINUUN : 112-

قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ
TERJEMAH :
Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?”
TAFSIR :
Orang-orang yang celaka yang berada di dalam neraka ditanya : Berapa tahun kalian tinggal di dunia, dan berapa banyak ketaatan yang sudah kalian sia-siakan ketika di dunia??

AL-MUKMINUUN : 113-

قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلْ الْعَادِّينَ
TERJEMAH :
Mereka menjawab: “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.”
TAFSIR :
Karena di dalam tempat yang menakutkan dan dahsyatnya adzab mereka menjawab : Kami tinggal di dunia sehari atau setengah hari saja. Maka tanyakanlah kepada ahli hisab yang telah menghitung bulan dan hari.

AL-MUKMINUUN : 114-

قَالَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
TERJEMAH :
Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui [1028]
[1028] Maksudnya: mereka hendaknya harus mengetahui bahwa hidup di dunia itu hanyalah sebentar saja, sebab itu mereka seharusnya janganlah hanya mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja.
TAFSIR :
Allah berfirman kepada mereka : Kalian tidak tinggal di dunia melainkan hanya sebentar saja. Jika sekiranya kalian sabar di dalamnya untuk taat kepada Allah niscaya kalian akan beruntung dengan mendapatkan surga, kalau sekiranya di sisi kalian terdapat ilmu tentang itu. Hal itu terjadi karena waktu mereka di dunia hanya sebentar saja jika dibandingkan dengan panjangnya waktu mereka di dalam neraka, yakni selama-lamanya.

AL-MUKMINUUN : 115-

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
TERJEMAH :
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
TAFSIR :
Apakah kalian mengira wahai para makhluk, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main saja, tanpa ada perintah, larangan, pahala dan adzab. Dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami di akhirat untuk dihisab dan diberi basalan??

AL-MUKMINUUN : 116-

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
TERJEMAH :
Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.
TAFSIR :
Maka Mahatinggi Allah, Raja yang mampu berbuat segala sesuatu. Dan Dia-lah raja yang sebenarnya. Janji-Nya pasti benar, ancaman-Nya pasti benar, dan segala sesuatu yang datang dari-Nya adalah benar. Mahasuci Allah dari menciptakan sesuatu yang sia-sia dan main-main. Tidak ada Illah yang berhak disembah selain Dia, Rabb ‘Arsy yang mulia yang merupakan makhluk Allah paling besar.

AL-MUKMINUUN : 117-

وَمَن يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِندَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
TERJEMAH :
Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.
TAFSIR :
Barangsiapa meneymbah sesembahan yang lain di samping menyembah Allah yang Esa, padahal tidak ada suatu dalil pun atas keberkahan ibadahnya, maka sesungguhnya balasan atas perbuatannya yang buruk ada di sisi Rabbnya nanti di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak akan beruntung dan selamat di Hari Kiamat nanti.

AL-MUKMINUUN : 118-

وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
TERJEMAH :
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik.”
TAFSIR :
Dan katakanlah wahai Nabi : Wahai Rabb!! Berilah ampunan atas dosa-dosa dan berilah rahmat kepadaku. Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik kepada orang yang telah berbuat dosa. Maka Allah menerima taubatnya dan tidak menyiksanya sebab perbuatan dosanya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger