Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AS-SAJDAH

Image result for tafsir al muyasar

(1) Alif Laam Miim [1179]
[1179] Lihat not 10
Alif Laam Miim. Perbicaraan tentang hutuf-huruf penggalan ini telah hadir di awal surat al-Baqarah.

(2) Turunnya Al-Quraan yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.
Al-Qur’an yang dibawa oleh Muhammad  صلی الله عليه وسلم ini tidak mengandung keraguan bahwa ia diturunkan dari sisi Allah, Rabb seluruh makhluk.

(3) Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia Muhammad mengada-adakannya.” Sebenarnya Al-Quraan itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.
Namun orang-orang musyrikin justru berkata : Muhammad صلی الله عليه وسلم  telah membuat al-Qur’an. Mereka dusta, karena al-Qur’an adalah haq yang pasti yang diturunkan kepadamu (wahai Rasul) dari Rabbmu, agar dengan al-Qur’an itu kamu memberi peringatan kepada suatu kaum yang belum didatangi pembawa peringatan sebelummu. Semoga mereka mau mengikuti petunjuk, mengetahui yang haq dan beriman kepadanya serta mendahulukannya, di samping itu mereka pun beriman kepadamu.

(4) Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy [1189]. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at [1190]. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
[1189] Lihat footnote [548] [1190] Lihat arti syafa’at pada footnote [46]
Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, karena sebuah hikmah yang Dia ketahui. Padahal Dia mampu untuk menciptakannya dengan kalimat : Kun, maka iapun jadi. Kemudian Allah bersemayam, yakni naik dan meninggi sehingga Dia di atas Arsy sesuai dengan keagungan-Nya, tidak ditanyakan bagaimana dan tidak disamakan dengan makhluk. Tidak ada untuk kalian (wahai manusia) yang mengurusi perkara kalian, atau pemberi syafaat yang membantu kalian di sisi Allah untuk mengentaskan kalian dari siksa-Nya. Mengapa kalian tidak merenungkan dan memikirkan hal itu sehingga kalian mengesakan Allah dalam uluhiyah-Nya dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya??

(5) Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu [1191]
[1191] Maksud “urusan itu naik kepadaNya” ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat. Ayat ini suatu tamsil bagi kebesaran Allah dan keagunganNya.
Allah mengatur urusan seluruh makhluk dari langit ke bumi, kemudian urusan dan pengaturan tersebut naik kepada Allah dari bumike langit pada hari yang kadarnya seribu tahun dari hari dunia yang dihitung manusia.

(6) Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Itulah Allah yang Maha mencipta dan mengatur segala urusan alam semesta, yang mengetahui apa yang ghaib dari pandangan mata dan apa yang disimpan oleh dada dan disembunyikan dalam hati. Dia mengetahui apa yang disaksikan oleh mata. Dia Mahakuat lagi Mahaperkasa yang tidak dikalahkan, Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

(7) Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Dia-lah Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan Dia mengawali penciptaan manusia yaitu Adam dari tanah.

(8) Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
Kemudian Dia menjadikan anak-anak keturunannya berkembang dari sperma yang lengket dan hina.

(9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Kemudian Allah menyempurnakan penciptaan manusia tanpa contoh sebelumnya dan membaguskannya. Dia meniupkan dari ruh-Nya kepadanya melalui malaikat yang meniupkan ruh kepadanya. Dia menjadikan untuk kalian (wahai manusia) pendengaran dan penglihatan, dengannya kalian bisa membedakan suara-suara, warna-warna, dzat-dzat dan orang-orang, serta nikmat akal yang dengannya kalian bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang berguna dan berbahaya. Namun kalian tidak banyak bersyukur kepada Rabb kalian atas nikmat-nikmat-Nya kepada kalian.

(10) Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah lenyap (hancur) dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru [1192]?” Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya.
[1192] Maksudnya dihidupkan kembali untuk menerima balasan Tuhan pada hari kiamat
Orang-orang yang mempersekutkan Allah yang mendustakan kebangkitan berkata : Apakah bila daging dan tulang kita sudah menjadi tanah di dalam perut bumi, apakah kita akan dibangkitkan sebagai makhluk yang baru lagi?? Mereka merasa hal itu sangat mustahil tapi tanpa berusaha mencari jalan kepada kebenaran. Sebaliknya ia hanyalah kezhaliman dan pengingkaran dari mereka, karena mereka telah ingkar kepada perjumpaan dengan Rabb mereka pada Hari Kiamat.

(11) Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrikin itu : Malaikat maut yang ditugaskan kepada kalian akan mewafatkan kalian. Bila ajal kalian habis maka malaikat tersebut akan mencabut arwah kalian, tidak tertunda sesaat pun. Kemudian kalian dipulangkan kepada Rabb kalian, lalu Dia membalas kalian atas seluruh amal perbuatan kalian. Bila amalnya baik maka balasannya baik, bila amalnya jelek maka jelek pula balasannya.

(12) Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”
Seandainya kamu melihat (wahai manusia) saat para pendosa yang mengingkari kebangkitan menundukkan kepala mereka di hadapan Rabb mereka dengan penuh rasa malu dan kehinaan, mereka berkata : Ya Rabb kami, tunjukkanlah keburukan-keburukan kami, kami mendengar dari-Mu pembenaran apa yang diperintahkan oleh utusan-utusan-Mu di dunia. Kami bertaubat kepada-Mu, pulangkanlah kami ke dunia supaya kami bisa beramal menaati-Mu. Sekarang kami meyakini apa yang dulu di dunia kami ingkari, yaitu keesaan-Mu dan bahwa Engkau membangkitkan manusia dari kubur mereka. Bila kamu (wahai manusia) melihat semua itu, niscaya kamu melihat suatu perkara agung dan musibah yang besar.

(13) Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.”
Kalau Kami berkehendak niscaya Kami memberikan petunjuk kepada orang-orang yang mempersekutukan Allah itu dan membimbing mereka kepada iman. Akan tetapi keputusan-Ku telah bulat dan tetap atas mereka. Aku benar-benar akan memenuhi Jahanam dengan orang-orang yang kafir dan para pelaku kemaksiatan, baik dari kalangan jin maupun manusia seluruhnya. Hal itu karena mereka memilih kesesatan di atas petunjuk.

(14) Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.
Pada saat orang-orang musyrikin itu dimasukkan ke dalam neraka, kepada mereka dikatakan sebagai sebuah penghinaan : Rasakanlah siksa disebabkan kelengahan kalian terhadap kehidupan akhirat, dan terbenamnya kalian dalam kenikmatan dunia. Hari ini Kami membiarkan kalian dalam adzab, maka rasakanlah adzab Jahanam yang tidak terputus akibat dari perbuatan kalian di dunia berupa kekufuran kepada Allah dan kemaksiatan kepada-Nya.

(15) Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud [1193] seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
[1193] Maksudnya mereka sujud kepada Allah serta khusyu’. Disunahkan mengerjakan sujud tilawah apabila membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah yang seperti ini.
Yang membenarkan dan mengamalkan al-Qur’an hanyalah orang-orang yang bila dinasihati dengan al-Qur’an dan dibacakan al-Qur’an kepada mereka, maka mereka sujud kepada Rabb mereka dengan khusyu’ dan tunduk. Mereka menyucikan Allah dalam sujud mereka dengan memuji-Nya. Mereka tidak menyombongkan diri sehingga menolak untuk sujud dan bertasbih kepada Allah, serta beribadah hanya kepada Allah semata.

(16) Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya [1194] dan mereka selalu berdo’a kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.
[1194] Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur untuk mengerjakan shalat malam.
Lambung orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah tersebut terangkat dari kasur tempat tidur mereka. Mereka bertahajud kepada Rabb mereka dalam shalat malam, berdoa kepada-Nya dengan perasaan takut mendapatkan siksa dan berharap pahala. Dan mereka berkenan berinfak dari sebagian harta yang Allah berikan kepada mereka dalam ketaatan kepada-Nya dan di jalan-Nya.
Asbabun Nuzul :
Al-Bazzar meriwayatkan dari Bilal berkata : Kami duduk di masid sementara beberapa orang shahabat Rasulullah
صلی الله عليه وسلم shalat ba’da Maghrib sampai Isya’. Maka turun ayat 16 ini. Namun pada sanadnya terdapat Abdullah bin Syabib, dhaif.
At-Tirmidzi meriwayatkan dan dia menshahihkannya dari Anas bahwa ayat 16 ini turun pada saat menantikan shalat yang disebut dengan Isya’.

(17) Tak seorangpun mengetahui berbagai ni’mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.
Jiwa tidak mengetahui apa yang disediakan oleh Allah untuk orang-orang beriman itu, yang menenangkan mereka dan melapangkan dada mereka, sebagai balasan atas amal perbuatan mereka yang shalih.

(18) Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? Mereka tidak sama.
Apakah orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, membenarkan janji dan ancaman-Nya seperti orang yang kafir kepada Allah dan utusan-utusan-Nya dan mendustakan Hari Kiamat?? Mereka tidak sama di sisi Allah.
Asbabun Nuzul :
Al-Wahidi dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari jalan Said bin Jubair dari Ibnu Abbas berkata : Al-Walid bin Uqbah bin Abu Mu’ith berkata kepada Ali bin Abu Thalib : Aku lebih tajam tombaknya daripada dirimu, lebih luas lisannya dan lebih banyak bala tentaranya daripada dirimu. Ali menjawab : Diam, kamu adalah orang fasik. Maka turun ayat 18 ini. Ibnu Jarir meriwayatkan senada dari Atha’ bin Yasar.
Ibnu Adi dan al-Khathib dalam Tarikhnya meriwayatkan dari jalan al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas senada dengannya.
Al-Khathib dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari jalan Ibnu Lahi’ah dari Amru bin Dinar dari Ibnu Abbas bahwa ia turun berkenaan dengan Ali bin Abi Thalib dan Uqbah bin Abu Mu’ith. Hal itu karena perselisihan yang terjadi di antara keduanya. Begitulah dalam riwayat ini bahwa ia turun berkenaan dengan Uqbah bin al-Walid bukan al-Walid.

(19) Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.
Adapaun orang-orang yang beriman dan mengamalkan apa yang diperintahkan kepada mereka, maka balsan mereka adalah surga-surga sebagai tempat tinggal mereka. Mereka menempatinya dengan penuh kenikmatan sebagai balasan bagi mereka atas ketaatan yang mereka berikan di dunia.

(20) Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: “Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya.”
Adapun orang-orang yang menyimpang dengan tidak taat kepada Allah dan menjalankan kemaksiatan kepada-Nya, maka tempat tinggal mereka adalah Jahanam. Setiap kali mereka ingin keluar darinya, mereka langsung dikembalikan ke dalamnya. Dikatakan kepada mereka sebagai penghinaan dan perendahan : Rasakanlah siksa neraka yang di mana dulu kalian mendustakannya di dunia.

(21) Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).
Dan Kami pasti akan menimpakan kepada orang-orang fasik yang mendustakan itu siksa-siksa dunia berupa ujian, cobaan dan musibah sebelum siksa besar di Hari Kiamat nanti. Di sana mereka disiksa di Neraka Jahanam, dengan harapan mereka akan kembali dan bertaubat dari dosa-dosa mereka.

(22) Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.
Tidak ada yang lebih besar kezhalimannya daripada orang yang dinasihati dengan dalil-dalil dari Allah, kemudian dia berpaling darinya. Dia tidak mengindahkan nasihat-nasihat-Nya, sebaliknya dia justru menyombongkan diri. Sesungguhnya Kami akan membalas orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Allah dan hujjah-hujjah-Nya dan mengingkarinya, sehingga mereka tidak bisa mengambil manfaat darinya.

(23) Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quraan itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil [1195].
[1195] Maksudnya: sebagaimana telah diberikan kepada Musa, Taurat, begitu juga diberikan kepada Muhammad Al-Quraan. Dan sebagaimana Taurat dijadikan petunjuk bagi Bani Israil, maka dijadikan Al-Quraan petunjuk bagi ummatmu.
Sungguh Kami telah memberikan Taurat kepada Musa, sebagaimana Kami memberimu (wahai Rasul) al-Qur’an. Jangan meragukan perjumpaan dengan Musa di malam Isra’ dan Mi’raj. Kami menjadikan Taurat sebagai petunjuk bagi Bani Israil yang membimbing mereka kepada kebenaran dan ke jalan yang lurus.

(24) Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar [1196]. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.
[1196] yang dimaksud dengan “sabar” ialah sabar dalam menegakkan kebenaran.
Kami mengangkat di kalangan Bani Israil para pembimbing dan para penyeru kepada kebaikan yang diteladani oleh manusia. Mereka mengajak manusia kepada Tauhid, menyembah kepada Allah semata dan menaati-Nya. Mereka mendapatkan derajat yang tinggi ini saat mereka bersabar atas perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, berdakwah kepada Allah dan teguh menghadapi gangguan di jalannya. Disamping itu mereka juga membenarkan dengan penuh keyakinan kepada ayat-ayat dan hujjah-hujjah Allah.

(25) Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya.
Sesungguhnya Rabbmu (wahai Rasul) memuliakan di antara orang-orang Mukmin dengan orang-orang kafir di kalangan Bani Israil dan lainnya di Hari Kiamat dengan penuh keadilan dalam perkara yang mereka perselisihkan terkait dengan masalah-masalah agama. Dia membalas masing-masing orang dengan amal perbuatannya, penghuni surga masuk surga dan penduduk neraka masuk neraka.

(26) Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka apakah mereka tidak mendengarkan?
Apakah orang-orang yang mendustakan Rasul itu belum mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, berjalan di negeri mereka lalu menyaksikan dengan mata kepala mereka, seperti kaum Hud,Shalih dan Luth?? Sesungguhnya dalam hal itu terdapat tanda-tanda dan nasihat-nasihat yang membimbing kepada kebenaran para utusan Allah yang datang kepada mereka dan kebatilan syirik yang mereka perbuat. Apakah orang-orang yang mendustakan para Rasul itu tidak mendengarkan nasihat-nasihat dan hujjah-hujjah Allah lalu mengambil manfaat darinya??
(27) Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?
Apakah orang-orang yang tidak mempercayai kebangkitan setelah kematian itu tidak melihat bahwa Kami menggiring air ke bumi yang kering lagi keras yang tidak bertanaman, lalu Kami menumbuhkan tanaman dengan berbagai macam warna yang dimakan oleh ternak-ternak mereka,  dan mereka juga ikut memakannya sehingga mereka bisa hidup?? Apakah mereka tidak melihat nikmat-nikmat ini dengan mata mereka, lalu mereka pun akan mengetahui bahwa Allah yang melakukan hal itu mampu untuk menghidupkan manusia yang mati dan membangkitkan mereka dari alam kubur mereka.
(28) Dan mereka bertanya: “Bilakah kemenangan itu (datang) jika kamu memang orang-orang yang benar?”
Orang-orang yang mempersekutukan Allah itu meminta disegerakannya adzab, mereka berkata : Kapan keputusan yang menetapkan di antara kalian dengan kami untuk menyiksa kami menurut klaim kalian akan datang, bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam klaim kalian.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah, para shahabat berkata : Kita punya suatu hari, padanya kita beristirahat dan menikmati. Maka orang-orang musyrik berkata sebagaimana ayat 28 ini.
(29) Katakanlah: “Pada hari kemenangan [1197] itu tidak berguna bagi orang-orang kafir, iman mereka dan tidak pula mereka diberi tangguh.”
[1197] Hari Kemenangan ialah Hari Kiamat, atau kemenangan dalam Perang Badar, atau penaklukan kota Makkah
Katakanlah (wahai Rasul) mereka : di Hari keputusan dimana saat itu hukuman terhadap kalian akan menimpa kalian, saat itu kalian menyaksikan kematian, iman orang-orang kafir tidak berguna bagi mereka, mereka juga tidak diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki.
(30) Maka berpalinglah kamu dari mereka dan tunggulah, sesungguhnya mereka (juga) menunggu. [1198]
[1198] Nabi Muhammad r bersama orang-orang mu’min disuruh
Berpalinglah (wahai Rasul) dari orang-orang musyrikin itu, jangan menggubris pendustaan mereka. Lihatlah apa yang akan Allah lakukan terhadap mereka. Sesungguhnya mereka menunggu dan menanti lingkaran buruk menimpa kalian, tetapi Allah akan merendahkan dan menghinakan mereka serta memenangkanmu atas mereka. Dan Allah telah melakukan,  segala puji bagi-Nya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger