Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR LUQMAN

Image result for tafsir al muyasar

(1) Alif Laam Miim [1179]
[1179] Lihat not 10
Alif Laam Miim. Perbicaraan tentang hutuf-huruf penggalan ini telah hadir di awal surat al-Baqarah.

(2) Inilah ayat-ayat Al Quraan yang mengandung hikmat,
Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung hikmah yang mendalam.

(3) menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
Ayat-ayat ini adalah hidayah dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik dengan mengamalkan apa yang Allah turunkan dalam al-Qur’an, dan apa yang diperintahkan oleh Rasul-Nya Muhammad صلی الله عليه وسلم  kepada mereka.

(4) (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
Dan orang-orang yang menegakkan shalat dengan sempurna pada waktunya, menunaikan zakat yang diwajibkan atas mereka kepada orang-orang yang berhak menerimanya, dan mereka yakin kepada kebangkitan dan balasan di alam akhirat.

(5) Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Orang-orang dengan sifat-sifat di atas adalah orang-orang yang berjalan di atas keterangan dan cahaya dari Rabb mereka, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat.

(6) Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
Di antara manusia ada yang membeli permainan baru (yaitu semua yang melenakan dari ketaatan kepada Allah dan menghalangi ridha Allah), untuk menyesatkan manusia dari jalan petunjuk ke jalan hawa nafsu, menjadikan ayat-ayat Allah sebagai hinaan. Mereka mendapatkan siksa yang menghinakan dan merendahkan mereka.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalan Aufi dari Ibnu Abbas tentang firman Allah ayat 6. Dia berkata : Ia turun berkenaan dengan seorang laki-laki Quraisy, dia membeli hamba sahaya penyanyi.
Juwaibir meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Ia turun berkenaan dengan an-Nadhr bin al-Harits, dia membeli seorang penyanyi. Dia tidak mendengar seseorang yang ingin masuk Islam kecuali dia dating kepadanya bersama penyanyinya, dia berkata : Beri dia makan, minum dan bernyanyilah, ini jauh lebih baik daripada apa yang diserukan oleh Muhammad kepadamu dalam bentuk shalat dan puasa serta kamu berperang di depannya. Maka ayat 6 ini pun turun.

(7) Dan apabila dibacakan kepadanya [1180] ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan- akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.
[1180] Yang dimaksud dengan “kepadanya” ialah kepada orang yang mempergunakan perkataan-perkataan yang tidak berfaedah untuk menyesatkan manusia.
Bila ayat-ayat al-Qur’an dibacakan kepadanya, dia berpaling dari ketaatan kepada Allah, takabur tanpa mengambil pelajaran, seola-olah dia tidak mendengar apa pun, seolah-olah telinganya tersumbat. Barangsiapa yang keadaannya seperti ini, maka sampaikanlah berita gembira kepadanya wahai Rasul dengan siksa yang menyakitkan dalam api neraka di Hari Kiamat.

(8) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh keni’matan,
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, melaksanakan amal shalih yang diperintahkan kepada mereka, mereka itu akan mendapatkan kenikmatan yang langgeng di surga.

(9) Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Kehidupan mereka di surga tersebut adalah kehidupan abadi, tidak terputus dan tidak berakhir dan Allah menjanjikan itu sebagai janji yang benar. Dia tidak menyelisihi janji-Nya. Dia Mahaperkasa dalam perintah-Nya dan Maha Bijaksana dalam pengaturan-Nya.

(10) Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
Allah menciptakan langit dan meninggikannya tanpa tiang sebagaimana yang kalian saksikan. Dia menancapkan gunung-gunung di bumi dengan kokoh, agar bumi tidak bergerak dan tidak bergoncang sehingga kehidupan kalian tidak rusak. Dia menyebarkan di bumi berbagai macam binatang melata, menurunkan air dari awan, lalu Dia menumbuhkan dengan air itu dari bumi segala tanaman yang berpasangan yang hijau lagi menarik pandangan mata.

(11) Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang- orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.
Segala apa yang kalian saksikan adalah makhluk Allah, maka tunjukkanlah kepadaku (wahai orang-orang musyrikin) apa yang telah diciptakan oleh Illah-Illah kalian yang kalian sembah selain Allah?? Sebaliknya orang-orang musyrik itu dalam keadaan menyimpang yang jauh dari kebenaran dan jalan yang lurus.

(12) Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
Dan Kami telah memberi hamba Kami yang shalih, yaitu Luqman hikmah, yaitu pemahaman dalam agama, akal dan kebenaran dalam berkata. Kami katakan kepadanya : Syukurilah nikmat-nikmat Allah kepadamu untuk-Nya. Barangsiapa yang bersyukur kepada Rabbnya, maka manfaatnya kembali kepada dirinya sendiri. Sebaliknya barangsiapa mengingkari nikmat-nikmat-Nya maka sesungguhnya Allah Mahakaya dari syukurnya, tidak memerlukannya, bagi-Nya segala puji dan sanjungan baik dalam keadaan apa pun.

(13) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Ingatlah (wahai Rasul) nasihat Luqman kepada anaknya saat dia menasihatinya : Wahai anakku, jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu karenanya kamu menzhalimi dirimu. Sesungguhnya syirik adalah perbuatan dosa yang paling besar dan paling buruk.

(14) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1181]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1181] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
Dan Kami memerintahkan manusia agar berbakti dan berbuat baik kepada bapak ibunya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah di atas kelemahan, mengandungnya dan menyapihnya setelah menyusuinya selama dua tahun. Kami berfirman kepadanya : Bersyukurlah kepada Allah kemudian berterima kasihlah kepada bapak ibumu. Hanya kepada-Ku-lah kalian akan kembali, lalu aku akan membalas masing-masing sesuai haknya.

(15) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Bila bapak ibumu (wahai anak yang beriman) berusaha untuk membuatmu mempersekutukan-Ku dengan sesuatu dalam ibadah-mu kepada-ku, di mana kamu tidak memiliki ilmu tentangnya, atau keduanya mengajakmu berbuat maksiat, maka jangan taati keduanya. Karena tidak ada ketaatan bagi makhluk untuk bermaksiat kepada Khalik, namun tetaplah bergaul dengan keduanya di dunia ini dengan baik dalam hal-hal yang bukan mengandung dosa. Wahai anak yang beriman, tempuhlah jalan orang-orang yang bertaubat dari dosanya, kembali kepada-Ku, beriman kepada utusan-Ku Muhammad, kemudian hanya kepada-Ku lah tempat kembali kalian, lalu Aku mengabarkan kepada kalian apa yang dulu kalian kerjakan di dunia, dan Aku membalas setiap pelaku sesuai dengan perbuatannya.

(16) (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus [1182] lagi Maha Mengetahui.
[1182] Yang dimaksud dengan “Allah Maha Halus” ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
Wahai anakku, ketahuilah bahwa keburukan dan kebaikan, sekalipun itu sekecil biji sawi (maksudnya sangat kecil) di perut gunung, atau dimana pun di langit atau di bumi, maka Allah akan mendatangkannya di Hari Kiamat dan menghisabnya. Sesungguhnya Allah Mahalembut kepada hamba-hamba-Nya, Maha Mengenal perbuatan-perbuatan mereka.

(17) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Wahai anakku, dirikanlah shalat dengan sempurna dengan rukun-rukun, syarat-syarat dan wajib-wajibnya. Perintahkan kepada yang baik dan cegahlah dari mungkar dengan lemah lembut dan hikmah sebatas kemampuanmu. Bersabarlah atas apa yang menimpamu dalam rangka beramar ma’ruf bernahi mungkar. Ketahuilah bahwa wasiat-wasiat ini termasuk perkara-perkara yang diperintahkan oleh Allah yang patut untuk dijaga.

(18) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Jangan memalingkan wajahmu dari manusia bila kamu berbicara dengan mereka, atau mereka berbicara kepadamu dalam rangka merendahkan mereka, atau karena kamu menyombongkan diri atas mereka. Jangan berjalan di muka bumi di antara manusia dengan penuh kesombongan dan keangkuhan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri dalam penampilan dan ucapannya.

(19) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [1183] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
[1183] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.
Berjalanlah dengan rendah hati, rendahkanlah suaramu dan jangan meninggikannnya, sesungguhnya suara yang paling buruk dan paling dibenci adalah suara keledai yang terkenal dengan kedunguan dan suaranya yang melengking jelek.

(20) Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
Apakah kalian (wahai manusia) tidak melihat bahwa Allah telah menundukkan apa yang di langit untuk kalian, yaitu matahari, rembulan, awan dan lainnya, dan apa yang di bumi berupa hewan-hewan, pohon-pohon, air dan lainnya yang tidak terhitung, Dia meratakan nikmat-Nya yang lahir kepada kalian pada badan, dan anggota badan dan nikmat batin pada akal dan hati serta apa yang Dia simpan untuk kalian yang tidak kalian ketahui?? Di antara manusia ada yang mendebat tauhid Allah dan keikhlasan ibadah kepada-Nya tanpa hujjah dan keterangan, tanpa kitab yang nyata yang mendukung kebenaran klaimnya.

(21) Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?
Bila dikatakan kepada orang-orang yang mendebat tauhid Allah dan pengesaan ibadah hanya kepada-Nya : Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah kepada nabi-Nya Muhammad صلی الله عليه وسلم. Maka mereka akan menjawab : Kami hanya mengikuti apa yang telah dianut oleh nenek moyang kami berupa kesyirikan dan penyembahan kepada berhala. Apakah mereka tetap akan melakukan itu, sekalipun setan mengajak mereka dan memperindah perbuatan batil mereka, serta kekufuran mereka kepada Alllah sehingga mengantarkan mereka menuju adzab Neraka yang menyala-nyala?

(22) Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.
Barangsiapa yang mengikhlaskan ibadahnya kepada Allah dan niatnya kepada Rabbnya, sedangkan dia berkata-kata baik dan berbuat mulia, maka dia telah memegang sebab  terkuat yang mengantarkannya kepada ridha Allah dan Surga-Nya. Hanya kepada Allah semata segala urusan berjalan, lalu Dia membalas orang yang berbuat baik atas kebaikannya dan orang yang berbuat buruk atas keburukannya.

(23) Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
Jangan bersedih dan berduka atas siapa yang ingkar wahai Rasul, karena kamu telah menunaikan kewajiban menyampaikan dan menjelaskan. Hanya kepada Kami mereka semuanya akan kembali dan berpulang di Hari Kiamat, lalu Kami mengabarkan kepada mereka  tentang amal-amal buruk yang mereka kerjakan di dunia, kemudian membalas mereka atasnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang disimpan oleh dada mereka berupa kekufuran kepada Allah dan mementingkan ketaatan kepada setan.

(24) Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.
Kami membiarkan mereka menikmati kehidupan dunia ini sesaat, kemudian di Hari Kiamat Kami menggiring mereka dan mencampakkan mereka ke dalam adzab yang menyakitkan, ia adalah adzab Jahanam.

(25) Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah : “Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Bila kamu bertanya (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrikin itu dengan nama Allah : Siapa yang menciptakan langit dan bumi?? Niscaya mereka akan menjawab : Allah. Bila mereka menjawab demikian maka katakanlah : Segala puji bagi Allah yang telah memperlihatkan dalil atas kalian dari diri kalian sendiri. Akan tetapi kebanyakan orang-orang musyrikin itu tidak mampu melihat dan merenungkan siapa yang berhak untuk disanjung dan dipuji, oleh karena itu mereka mempersekutukan-Nya dengan sesuatu.

(26) Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Hanya milik Allah segala apa yang di langit dan di bumi, mereka semuanya adalah hamba-hamba-Nya yang Dia ciptakan, Dia yang mengadakan dan mentakdirkan mereka, maka tidak ada yang berhak disembah selain-Nya. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan makhluk-Nya. Bagi-Nya sanjungan dan pujian dalam keadaan apa pun.

(27) Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah [1184]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[1184] Yang dimaksud dengan “Kalimat Allah” ialah: Ilmu-Nya dan Hikmat- Nya.
Seandainya pohon di bumi ini dijadikan sebagai pena, sedangkan tintanya adalah lautan yang ditambah dengan tujuh lautan lagi, lalu pena-pena dan tinta-tinta itu digunakan untuk menulis kalimat-kalimat Allah yang mencakup ilmu dan hukum-Nya, apa yang Dia wahyukan kepada para malaikat dan para utusan-Nya, niscaya pena-pena itu akan patah dan tinta-tinta itu akan habis, namun tidak dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna di mana tidak seorang pun meliputinya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa dalam menimpakan hukuman terhadap siapa yang mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, Maha Bijaksana dalam tatanan-Nya atas makhluk-Nya. Ayat ini menetapkan sifat kalam bagi Allah secara hakiki sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.
Asbabun Nuzul :
Mereka berkata : Kamu telah membaca bahwa kami telah diberi Taurat yang di dalamnya terdapat keterangan dari segala sesuatu. Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda : ia ada dalam ilmu Allah. Maka Allah menurunkan ayat 27 ini. Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya dengan lafazh ini dari jalan Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas.
Abusy Syaikh dalam kitab al-Azhamah dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah berkata : Orang-orang musyrik berkata : Ia hanyalah perkataan, tidak lama lagi ia akan habis. Maka turun ayat 27 ini.

(28) Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja [1185]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
[1185] Maksudnya: menciptakan manusia dan membangkitkan mereka lagi pada hari kiamat adalah amat mudah bagi Allah I
Penciptaan kalian wahai manusia dan kebangkitan kalian di Hari Kiamat dalam kemudahan dan keringanannya tidak lain kecuali seperti menciptakan satu jiwa dan membangkitkannya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar kata-kata kalian, Maha Melihat perbuatan kalian dan akan membalas kalian atasnya.

(29) Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
TAFSIR :
Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah mengambil sebagian waktu dari malam sehingga siangnya menjadi panjang dan malamnya pendek, Dia mengambil sebagian waktu dari siang sehingga malamnya menjadi sangat panjang dan siangnya pendek. Dia menundukkan matahari dan rembulan untuk kalian, masing-masing dari keduanya berjalan diatas orbitnya sampai waktu yang sudah ditentukan dan ditetapkan, tiada sesuatu pun yang samar bagi Allah??

(30) Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak [1186] dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
[1186] Lihat not 978.
Semua itu merupakan bukti keagungan kuasa Allah dan agar kalian mengetahui dan mengakui bahwa Allah adalah Haq pada Dzat, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Dan bahwa apa yang kalian sembah selain Allah adalah batil, dan bahwa Allah adalah Mahatinggi dengan Dzat dan kodrat-Nya. Dia diatas seluruh makhluk, Mahabesar atas segala sesuatu, selain-Nya tunduk kepada-Nya. Hanya Dia semata yang berhak untuk disembah bukan selain-Nya.

(31) Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni’mat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.
Apakah kamu tidak melihat (wahai orang yang menyaksikan) bahwa bahtera-bahtera itu berjalan di laut dengan perintah Allah sebagai nikmat dari-Nya kepada makhluk-Nya, agar Dia memperlihatkan pelajaran-pelajaran dan hujjah-hujjah-Nya atas kalian yang bisa membuat kalian mengambil pelajaran?? Sesungguhnya berlayarnya bahtera-bahtera itu di laut merupakan bukti bagi orang-orang yang sangat sabar dalam menghadapi hal-hal yang diharamkan Allah, dan sangat sabar di atas ketaatan kepada-Nya serta sangat sabar atas takdir-Nya, pandai bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya.
(32) Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus [1187]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
[1187] Yang dimaksud dengan “jalan yang lurus” ialah: mengakui ke-esaan Allah.
Bila orang-orang musyrikin naik bahtera, lalu ombak mengepung bahtera itu dari segala arah seperti awan dan gunung, cemas dan takut tenggelam mendera mereka, maka mereka berdoa kepada Allah dan mengikhlaskannya untuk-Nya semata. Namun ketika Allah telah menyelamatkan mereka ke darat, maka di antara mereka ada yang bersikap tengah dengan bersyukur namun tidak sempurna. Di antara mereka ada yang ingkar dan kafir kepada nikmat-nikmat Allah. Dan tidakmengingkari kepada ayat-ayat dan hujjah-hujjah Kami yang menunjukkan kesempurnaan kuasa dan keesaan Kami, kecuali setiap pengkhianat yang suka membatalkan perjanjian, pengingkar nikmat-nikmat Allah atasnya.
(33) Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
Wahai manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian dan taatilah Dia dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Takutlah kepada Hari Kiamat di mana pada saat itu orang tua tidak bisa membantu anak, dan sebaliknya anak tidak bisa membantu orang tua sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah haq, tidak ada keraguan padanya. Jangan tertipu oleh kehidupan dunia dan keindahannya, sehingga ia melupakan kalian dari kehidupan akhirat. Jangan sampai kalian tertipu dari Allah oleh penipu yang berwujud setan jin atau manusia.
(34) Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok [1188]. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
[1188] Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha.
Sesungguhnya hanya Allah semata bukan selain-Nya yang mengetahui kapan Kiamat tiba. Dia-lah yang menurunkan hujan dari langit, tidak seorang pun selain Allah yang mampu melakukan itu. Dia mengetahui kandungan rahim kaum wanita. Dia mengetahui apa yang akan didapatkan oleh setiap orang di hari esok. Setiap orang tidak mengetahui di bumi mana dia akan mati, sebaliknya yang mengetahuinya hanyalah Allah. Ilmu tentang semua itu hanyalah khusus bagi-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,  meliputi yang Nampak dan yang tidak Nampak, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi-Nya.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Mujahid berkata : Seorang laki-laki dari pedalaman dating, dia berkata : Istriku hamil, katakan kepadaku apa yang akan dia lahirkan?? Negeri kami sedang kekeringan, katakan kepadaku kapan hujan turun?? Kamu tahu kapan aku lahir, maka katakan kepadaku kapan aku mati?? Maka Allah menurunkan ayat 34 ini.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger