(1) Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan ma- laikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sanjungan kepada Allah dengan sifat-sifat-Nya di mana seluruhnya adalah sifat-sifat kesempurnaan, dan dengan nikmat-nikmat-Nya, lahir dan batin, diniah dan duniawiyah, Pencipta langit dan bumi dan Pembuat keduanya tanpa contoh sebelumnya. Dzat yang menjadikan para malaikat sebagai utusan-utusan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, dan pada apa yang Dia kehendaki dari perintah dan larangan-Nya. Di antara keagungan kuasa Allah adalah bahwa Dia menjadikan malaikat memiliki sayap-sayap, dua-dua, tiga-tiga dan empat-empat untuk terbang menyampaikan apa yang Allah tugaskan kepadanya. Dan Allah menambahkan apa yang Dia kehendaki pada penciptaan-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu yang sulit bagi-Nya.
(2) Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang dita- han oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya se- sudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Apa yang Allah buka untuk manusia berupa rizki, hujan, kesehatan, ilmu dan nikmat-nikmat lainnya, tidak seorang pun yang kuasa untuk menahan rahmat tersebut. Sedangkan apa yang Allah tahan darinya, maka tidak ada seorang pun yang mampun melepaskannya sesudah-Nya. Allah Mahaperkasa yang mengalahkan segala sesuatu, Maha Bijaksana yang mengirimkan rahmat dan menahannya sejalan dengan hikmah-Nya.
(3) Hai manusia, ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan) ?
Wahai manusia, ingatlah nikmat Allah kepada kalian dengan hati, lisan dan anggota badan kalian. Tidak ada Kahlik (pencipta) bagi kalian selain Allah yang memberi rizki kepada kalian dari langit dengan hujan, dan dari bumi dengan air, barang tambang dan lainnya. Tidak ada Illah yang haq selain Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya. Lantas bagaimana kalian bisa dipalingkan dari tauhid dan ibadah kepada-Nya??
(4) Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan) maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya ke- pada Allahlah dikembalikan segala urusan.
Bila kaummu mendustakanmu (wahai Rasul), maka sungguh para Rasul sebelummu juga telah didustakan. Segala perkara akan kembali kepada Allah di akhirat, lalu Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan haknya. Ini mengandung hiburan kepada Rasulullah.
(5) Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali- kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
Wahai manusia, sesungguhnya janji kebangkitan, pahala dan hukuman dari Allah adalah haq yang pasti terjadi. Janganlah kalian tertipu oleh kehidupan dunia dengan hawa nafsu dan tuntutannya, serta jangan sampai setan menipu kalian dari Allah.
(6) Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala
Sesungguhnya setan adalah musuh bagi Bani Adam, maka jadikanlah dia sebagai musuh dan jangan menaatinya. Karena dia hanya mengajak orang-orang yang mengikutinya kepada kesesatan, sehingga mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
(7) Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pa- hala yang besar.
Orang-orang yang mengingkari bahwa hanya Allah Illah yang haq, dan mengingkari apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya. Maka bagi mereka adzab yang keras di akhirat. Dan orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya, serta mengamalkan amal-amal shalih, mereka mendapatkan maaf dari Rabb mereka. Dia menghapus kesalahan-kesalahan mereka setelah menutupinya atas mereka. Dan juga mendapatkan pahala yang besar, yaitu surga.
(8) Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik peker- jaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka sesungguhnya Allah me- nyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dike- hendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Apakah orang yang amal-amal buruknya berupa kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah, kekufuran, penyembahan kepada Illah-Illah lain dan berhala-berhala selain Allah diperindah oleh setan sehingga dia melihatnya bagus adalah seperti orang yang diberi petunjuk oleh Allah, sehingga dia melihat yang baik adlaah baik dan yang buruk adalah buruk?? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka janganlah mencelakakan dirimu sendiri karena sedih terhadap kekufuran orang-orang yang tersesat itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui keburukan-keburukan mereka dan akan membalas karenanya dengan balasan paling buruk.
Asbabun Nuzul :
Juwaibir meriwayatkan dari ad-Dhahhak dari Ibnu Abbas berkata : Ayat 8 ini turun di mana Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda : Ya Allah, muliakanlah agama-Mu dengan Umar bin al-Khatthab atau Abu Jahal bin Hisyam. Maka Allah memberi petunjuk kepada Umar dan membiarkan Abu Jahal dalam kesesatan, pada keduanya ia turun.
(9) Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerak- kan awan, maka Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.
Allah mengirimkan angin sehingga angin itu menggerakkan awan, lalu Kami menumpahkannya ke tanah yang gersang. Air hujan turun kepadanya lalu dengannya Kami menghidupkan bumi setelah sebelumnya kering sehingga sekarang ia menghijau karena tumbuh-tumbuhan. Seperti penghidupan bumi inilah Allah menghidupkan orang-orang mati pada Hari Kiamat.
(10) Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuli- aan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik [1250] dan amal yang saleh dinaikkan-Nya [1251]. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana ja- hat mereka akan hancur.
[1250] Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ia- lah Kalimat Tauhid yaitu “Laa ilaaha illallaah”; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan karena Allah.
[1251] Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dina- ikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala.
Barangsiapa mencari kemuliaan di dunia atau di akhirat, maka hendaknya dia mencarinya dari Allah, dan ia tidak akan diperoleh kecuali dengan menaati-Nya, karena seluruh kemuliaan adalah milik Allah. Barangsiapa yang merasa mulia dengan makhluk, maka Allah akan merendahkannya, barangsiapa merasa mulia dengan Khalik maka Allah akan memuliakannya. Hanya kepada-Nya dzikir kepada-Nya naik, sedangkan amal shalih mengangkatnya. Dan orang-orang yang melakukan keburukan-keburukan mendapatkan siksa yang keras, dan maker orang-orang itu akan lenyap sia-sia dan rusak, tidak berguna apa pun bagi mereka.
(11) Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan me- lainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
Allah menciptakan bapak kalian Adam dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya dari air yang hina, kemudian Dia menjadikan kalian laki-laki dan perempuan. Seorang wanita tidak akan hamil dan tidak akan melahirkan kecuali dengan ilmu-Nya. Seseorang juga tidak dipanjangkan umurnya, dan seseorang tidak dipendekkan umurnya kecuali telah termaktub dalam Kitab di sisi Allah, yaitu Luhul Mahfuzh sebelum ibunya mengandung dan melahirkannya. Allah telah mencatat semua itu, dan Dia juga mengetahui sebelum menciptakannya, apa yang telah ditulis dengannya tidak bertambah dan tidak berkurang. Sesungguhnya penciptaan kalian, ilmu tentang keadaan kalian dan penulisannya di Lauhul Mahfuzh, semuanya adalah mudah bagi Allah.
(12) Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap dimi- num dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.
Dua laut tidak sama, ini tawar dan sangat tawar, mudah melewati kerongkongan dan bisa menghilangkan dahaga, sedangkan yang itu sangat asin. Dan dari keduanya kalian makan ikan segar yang lezat. Kalian juga mengeluarkan perhiasan, yaitu mutiara dan batu marjan yang kalian gunakan. Kalian telah melihat bahtera-bahtera membelah air, agar kalian bisa mencari karunia Allah melalui perniagaan dan lainnya. Hal itu mengandung petunjuk bagi kuasa Allah dan keesaan-Nya dan agar kalian bisa bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang Dia berikan kepada kalian.
(13) Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan me- nurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
Allah memasukkan sebagian waktu malam ke dalam siang, sehingga siang bertambah sesuai dengan kadar berkurangnya malam. Allah juga memasukkan sebagian waktu siang ke dalam malam, sehingga malam bertambah sesuai dengan kadar berkurangnya siang. Allah menundukkan matahari dan rembulan, keduanya berjalan untuk waktu yang telah ditetapkan. Yang melaukan ini adalah Allah, Rabb kalian, bagi-Nya seluruh kerajaan. Dan orang-orang yang kalian sembah selain Allah tidak memiliki walau qithmir, yaitu kulit tipis putih antara daging kurma dengan bijinya.
(14) Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan o- leh Yang Maha Mengetahui [1252].
[1252] Dalam hal ini ialah Allah
Bila kalian (wahai manusia) memanggil sesembahan-sesembahan tersebut selain Allah, mereka tidak mendengar panggilan kalian. Dan kalaupun diasumsikan mereka mendengar maka mereka tetap tidak mampu menjawab kalian. Di Hari Kiamat sesembahan-sesembahan tersebut berlepas diri dari kalian, tiada yang mengabarkan kepadamu (wahai Rasul) yang lebih benar daripada Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia- lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
Wahai manusia, kalian membutuhkan Allah dalam segala sesuatu, kalian tidak bisa terlepas dari memerlukan-Nya sekejap pun, sebaliknya Allah Mahakaya sehingga Dia tidak membutuhkan manusia dan tidak memerlukan apapun dari makhluk-Nya. Dia Maha Terpuji pada Dzat, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, Maha Terpuji atas nikmat-nikmat-Nya, karena segala nikmat yang diterima manusia adalah dari-Nya. Bagi-Nya segala puji dan syukur dalam segala keadaan.
(16) Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu).
Bila Allah berkehendak maka Dia membinasakan kalian dan Dia akan mendatangkan kaum yang lain yang menaati-Nya dan menyembah-Nya semata.
(17) Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.
Pembinasaan kalian dan penggantian dengan makhluk yang lain oleh Allah bukanlah sesuatu yang mustahil, sebaliknya ia sangatlah mudah bagi Allah.
(18) Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [1253]. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memi- kul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat ka- mu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya [1254] dan mereka mendirikan sem- bahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu).
[1253] Lihat not 526.
[1254] Sebagian ahli tafsir menafsirkan “bil ghaib” dalam ayat ini ia- lah ketika orang-orang itu sendirian tanpa melihat orang lain.
Jiwa pelaku dosa tidak memikul dosa jiwa yang lain. Bila sebuah jiwa yang berat memikul dosa-dosanya bertanya tentang siapa yang berkenan untuk memikul sebagian dosanya niscaya ia tidak akan menemukannya, sekalipun yang diminta adalah kerabatnya, baik ayah atau saudara atau lainnya. dan engkau (wahai Rasul) hanya memperingatkan orang-orang yang takut kepada adzab Rabb mereka di belakangnya, menunaikan shalat dengan sebaik-baiknya. Barangsiapa yang membersihkan dirinya dari syirik dan kemaksiatan, maka dia hanya membersihkan untuk dirinya sendiri. Hanya kepada Allah tempat kembali seluruh makhluk, lalu Dia membalas masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya.
(19) Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.
Tidak sama, orang yang buta terhadap agama Allah dengan orang yang bisa melihat jalan kebenaran dan mengikutinya.
(20) dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya,
Tidak sama pula kegelapan-kegelapan kekufuran dengan cahaya iman,
(21) dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,
Naungan dengan angin yang panas.
(22) dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang ma- ti. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dike- hendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar [1255].
[1255] Maksudnya: Nabi Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.
Tidak sama orang-orang yang hatinya hidup dengan iman dengan orang-orang yang hatinya mati karena kekufuran. Sesungguhnya Allah mampu memperdengarkan dengan pendengaran kepahaman dan menerima bagi siapa yang Dia kehendaki. Engkau (wahai Rasul) tidak bisa memperdengarkan siapa yang ada dalam kubur. Sebagaimana engkau tidak kuasa memperdengarkan orang-orang mati dalam kubur mereka, engkau juga tidak kuasa untuk memperdengarkan orang-orang kafir tersebut karena hati mereka telah mati.
(23) Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.
Engkau hanyalah pemberi peringatan bagi mereka dari hukuman dan adzab Allah.
(24) Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran [1256] seba- gai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peri- ngatan.
[1256] Yang dimaksud dengan “kebenaran” di sini ialah agama tauhid dan hukum-hukumnya.
Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan kebenaran, yaitu iman kepada Allah dan syariat-syariat agama, penyampai berita gembira dengan surga bagi siapa yang membenarkanmu dan mengamalkan petunjukmu serta sebagai penyampai peringatan kepada siapa yang mendustakanmu dan mendurhakaimu dengan api neraka. Tidak ada satu umat dari umat-umat yang ada kecuali ia telah didatangi oleh Rasul yang memperingatkan akibat dari kekufuran dan kesesatannya.
(25) Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka te- lah datang rasul-rasulnya dengan membawa mu’jizat yang nyata, zubur [1257], dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna [1258].
[1257] Lihat not 256 dan 257.
[1258] Maksudnya: Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki- Nya dengan memberi kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima keterangan-keterangan.
Bila orang-orang musyrikin itu mendustakanmu, maka sungguh orang-orang sebelum mereka telah mendustakan utusan-utusan mereka yang datang kepada mereka dengan membawa mukijzat-mukjizat yang nyata yang menunjukkan kenabian mereka. Para utusan itu juga datang membawa kitab-kitab yang mengumpulkan hukum-hukum dalam jumlah besar, mendatangkan kitab yang terang yang menjelaskan jalan kebaikan dengan jalan keburukan
(26) Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.
Kemudian Aku menimpakan berbagai macam adzab kepada orang-orang kafir. Maka perhatikanlah bagaimana pengingkaran-Ku terhadap perbuatan mereka dan turunnya hukuman-Ku atas mereka??
(27) Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.
Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Kami menyiramkannya ke pohon-pohon di bumi, sehingga Kami mengeluarkan dari pohon-pohon itu buah-buahan yang bermacam-macam warnanya, ada yang merah, ada yang hitam, ada yang kuning dan ada yang lain?? Dan Kami menciptakan gunung dengan keanekaragamannya, ada yang putih dan ada yang merah, dengan berbagai macam warna, dan Kami menciptakan gunung dengan batunya yang sangat hitam.
(28) Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan je- nisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba- Nya, hanyalah ulama [1259]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Ma- ha Pengampun.
[1259] Yang dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah.
Dan Kami juga menciptakan manusia, hewan-hewan, unta, sapi dan kambing dengan warna yang berbeda-beda pula. Ada yang merah, putih, hitam dan ada yang lainnya, seperti perbedaan warna buah-buahan dan gunung. Sesungguhnya yang takut kepada Allah dan membentengi diri dari adzab Allah dengan menaati-Nya dan menjauhi larangan-Nya adalah para ulama, orang-orang yang mengetahui-Nya, mengetahui sifat-sifat-Nya, syariat-Nya dan kuasa-Nya atas segala sesuatu. Di antaranya adalah perbedaan makhluk-makhluk ini sekalipun penciptanya adalah satu, dan mereka merenungkan nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran yang ada padanya. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahakuat yang tidak terkalahkan, Maha Pengampun membalas pahala kepada orang-orang yang menaati-Nya dan memaafkan mereka.
(29) Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendi- rikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
Sesungguhnya orang-orang yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya, menjaga shalat pada waktunya, menafkahkan dari apa yang Kami rizkikan kepada mereka dengan berbagai bentuk nafkah, baik yang wajib, maupun yang dianjurkan, secara rahasia dan terang-terangan. Mereka itu mengharapkan dengan itu sebuah perniagaan yang tidak merugi dan tidak binasa, yaitu ridha Allah kepada mereka, keberuntungan meraih pahala-Nya yang agung,
(30) Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri [1260].
[1260] Lihat not 104.
Agar Allah memberikan pahala amal kebaikan mereka secara sempurna tanpa dikurangi, dan melipatgandakan kebaikan-kebaikan dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun terhadap keburukan-keburukan mereka, Mahasyukur terhadap kebaikan-kebaikan mereka dan memberi mereka balasan yang besar.
(31) Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur’an) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (ke- adaan) hamba-hamba-Nya.
Dan al-Qur’an yang Kami turunkan kepadamu (wahai Rasul) adalah haq yang membenarkan kitab-kitab yang Allah turunkan kepada utusan-utusan-Nya sebelummu. Sesungguhnya Allah Maha Mengenal segala urusan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat amal perbuatan mereka dan akan membalas mereka karenanya.
(31) Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur’an) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (ke- adaan) hamba-hamba-Nya.
Dan al-Qur’an yang Kami turunkan kepadamu (wahai Rasul) adalah haq yang membenarkan kitab-kitab yang Allah turunkan kepada utusan-utusan-Nya sebelummu. Sesungguhnya Allah Maha Mengenal segala urusan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat amal perbuatan mereka dan akan membalas mereka karenanya.
(32) Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang mengania- ya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan [1261] dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
[1261] Yang dimaksud dengan “orang yang menganiaya dirinya sendiri” ia- lah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan “pertengahan” ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan “orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan” ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.
Kemudian setelah binasanya umat-umat, Kami memberikan al-Qur’an kepada orang-orang yang Kami pilih dari umat Muhammad صلی الله عليه وسلم . Di antara mereka ada yang menzhalimi dirinya sendiri dengan melakukan sebagian kemaksiatan. Di antara mereka ada yang pertengahan, yaitu orang yang menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan. Dan di antara mereka ada yang berlomba-lomba dalam kebaikan dengan izin Allah, yakni bersungguh-sungguh dan bersegera dalam melakukan amal-amal shalih, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Pemberian kitab dan pemilihan umat ini adalah karunia yang besar.
(32) Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang mengania- ya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan [1261] dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
[1261] Yang dimaksud dengan “orang yang menganiaya dirinya sendiri” ia- lah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan “pertengahan” ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan “orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan” ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.
Kemudian setelah binasanya umat-umat, Kami memberikan al-Qur’an kepada orang-orang yang Kami pilih dari umat Muhammad صلی الله عليه وسلم . Di antara mereka ada yang menzhalimi dirinya sendiri dengan melakukan sebagian kemaksiatan. Di antara mereka ada yang pertengahan, yaitu orang yang menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan. Dan di antara mereka ada yang berlomba-lomba dalam kebaikan dengan izin Allah, yakni bersungguh-sungguh dan bersegera dalam melakukan amal-amal shalih, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Pemberian kitab dan pemilihan umat ini adalah karunia yang besar.
(33) (Bagi mereka) syurga ‘Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya me- reka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mu- tiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.
Surga tempat tinggal yang langgeng bagi orang-orang yang telah Allah beri kitab. Di dalamnya mereka berhiaskan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan baju biasa mereka di surga adalah sutera, yakni baju-baju yang tipis.
(33) (Bagi mereka) syurga ‘Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya me- reka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mu- tiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.
Surga tempat tinggal yang langgeng bagi orang-orang yang telah Allah beri kitab. Di dalamnya mereka berhiaskan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan baju biasa mereka di surga adalah sutera, yakni baju-baju yang tipis.
(34) Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilang- kan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.
Mereka berkata saat mereka masuk surga : Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan segala kesulitan dari kami, sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun, di mana Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami, Mahasyukur di mana Dia menerima kebaikan-kebaikan dari kami dan melipatgandakannya.
(34) Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilang- kan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.
Mereka berkata saat mereka masuk surga : Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan segala kesulitan dari kami, sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun, di mana Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami, Mahasyukur di mana Dia menerima kebaikan-kebaikan dari kami dan melipatgandakannya.
(35) Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia- Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.
Dia-lah yang membuat kami tinggal di surga dengan karunia-Nya, di dalamnya kami tidak merasa lelah atau capek.
Asbabun Nuzul :
Al-Baihaqi dalam al-Baats dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari jalan Nufai’ bin al-Harits dari Abdullah bin Abu Aufa berkata : Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi صلی الله عليه وسلم : Ya Rasulullah, dengan tidur, Allah menenangkan kita di dunia, apakah di surga ada tidur?? Nabi صلی الله عليه وسلم menjawab : Tidak, karena tidur adalah saudara mati dan di surga tidak ada mati. Dia bertanya lagi : Lalu bagaimana mereka beristirahat?? Hal ini memberatkan Rasulullah صلی الله عليه وسلم , beliau bersabda : Di sana tidak ada kelelahan, semuanya nyaman. Maka turun ayat 35 ini.
(36) Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak di- binasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari me- reka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.
Dan orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, bagi mereka api neraka Jahanam yang membakar. Tidak ditetapkan kematian untuk mereka sehingga mereka bisa mati lalu beristirahat dari adzab, dan siksanya juga tidak akan diringankan dari mereka. Dengan balasan seperti ini Alah membalas setiap orang yang kafir dengan kekufuran mendalam dan bersikukuh mempertahankannya.
(35) Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia- Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.
Dia-lah yang membuat kami tinggal di surga dengan karunia-Nya, di dalamnya kami tidak merasa lelah atau capek.
Asbabun Nuzul :
Al-Baihaqi dalam al-Baats dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari jalan Nufai’ bin al-Harits dari Abdullah bin Abu Aufa berkata : Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi صلی الله عليه وسلم : Ya Rasulullah, dengan tidur, Allah menenangkan kita di dunia, apakah di surga ada tidur?? Nabi صلی الله عليه وسلم menjawab : Tidak, karena tidur adalah saudara mati dan di surga tidak ada mati. Dia bertanya lagi : Lalu bagaimana mereka beristirahat?? Hal ini memberatkan Rasulullah صلی الله عليه وسلم , beliau bersabda : Di sana tidak ada kelelahan, semuanya nyaman. Maka turun ayat 35 ini.
(37) Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : “Ya Tuhan kami, keluar- kanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau ber- fikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang za- lim seorang penolongpun.
Orang-orang kafir itu berteriak minta tolong di Neraka Jahanam karena kerasnya adzab yang mereka terima : Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami dari Neraka Jahanam, kembalikanlah kami ke dunia, kami akan melakukan yang lain dari apa yang kami lakukan di dunia sebelum ini, lalu kami akan beriman sebagai ganti kekufuran. Maka Allah menjawab : Bukankah Kami telah menyediakan usia yang mencukupi bagi kalian . Lalu siapa yang mengambil pelajaran maka dia mengambil pelajaran, Nabi صلی الله عليه وسلم telah datang kepada kalian, sekalipun demikian kalian tetap tidak merenungkan dan mengambil pelajaran?? Maka rasakanlah siksa api neraka Jahanam. Orang-orang kafir itu tidak memiliki penolong yang bisa membantu mereka mengentaskannya dari adzab Allah.
(38) Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala yang ghaib di langit dan di bumi. Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam dada, maka waspadalah jangan sampai Allah mengetahui dadamu memendam keraguan atau kesyirikan dalam keesaan-Nya atau pada kenabian Muhammad صلی الله عليه وسلم atau kalian bermaksiat dengan selain itu.
(39) Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barang- siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.
Allah yang menejadikan kalian (wahai manusia), sebagian meneruskan sebagian yang lain di muka bumi. Barangsiapa di antara kalian mengingkari keesaan Allah, maka kerugian dan kekufuran atas dirinya, kekufuran orang-orang kafir di sisi Rabb mereka tidak menambah kecuali kebencian dan kemarahan, kekufuran mereka kepada Allah tidak menambah mereka kecuali kesesatan dan kebinasaan.
(40) Katakanlah: “Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada me- reka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu seba- hagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka”.
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrikin : Katakanlah kepadaku, apa yang telah dibuat oleh sekutu-sekutu kalian di bumi, atau sekutu-sekutu yang kalian sembah selain Allah itu memiliki wewenang untuk berserikat bersama Allah dalam menciptakan langit, atau Kami memberi kalian sebuah kitab sehingga dengannya mereka memiliki hujjah?? Sebaliknya, apa yang dijanjikan oleh sebagian orang-orang kafir kepada sebagian lainnya hanyalah tipu daya dan kebohongan.
(41) Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyan- tun lagi Maha Pengampun.
TAFSIR :
Sesungguhnya Allah memegang langit dan bumi sehingga keduanya tidak lepas dari tempat masing-masing. Seandainya langit dan bumi lepas dari orbitnya, maka tidak seorang pun yang mampu memegang keduanya sesudah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dengan menunda hukuman-Nya dari orang-orang kafir dan para pendurhaka, Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat dari dosanya dan kembali kepada-Nya.
(42) Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat- umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran),
Orang-orang kafir Quraisy bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang paling kuat : Bila mereka didatangi oleh seorang Rasul dari sisi Allah yang menakut-nakuti mereka dengan adzab Allah, niscaya mereka benar-benar akan menjadi orang-orang yang paling kuat istiqamahnya dan paling teguh mengikuti kebenaran daripada orang-orang Yahudi, Nasrani dan lainnya.Tetapi ketika Muhammad صلی الله عليه وسلم datang kepada mereka, hal itu malah semakin menambah mereka jauh dari kebenaran dan semakin membuat mereka berlari darinya.
Asbabun Nuzul :
Orang-orang Yahudi telah menyatakan kedatangannya kepada orang-orang Nasrani, mereka berkata : Kami telah menanti seorang nabi yang hamper diutus.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abu Hilal bahwa dia mendengar bahwa Quraisy berkata : Kalau Allah mengutus seorang nabi dari kita, maka tidak ada satu umat yang paling taat kepada penciptanya, paling patuh kepada nabinya dan paling kuat berpegangnya kepada kitabnya daripada kami. Maka Allah neurunkan ayat 42 ini.
(43) Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu [1262]. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.
[1262] Yang dimaksud dengan “sunnah orang-orang yang terdahulu” ialah turunnya siksa kepada orang-orang yang mendustakan rasul.
Sumpah mereka bukan dengan tujuan baik dan demi mencari kebenaran, akan tetapi ia adalah kesombongan di muka bumi atas makhluk lainnya, maksud mereka dengannya adalah makar busuk dan tipuan batil, tetapi makar busuk hanya akan menimpa pembuatnya. Bukankah yang dinanti-nantikan oleh orang-orang yang sombong pembuat makar tersebut hanyalah siksa yang telah menimpa orang-orang seperti mereka yang telah mendahului mereka. Kamu tidak akan mendapati perubahan dan pergantian pada sunnah Allah, tidak seorang pun yang mampu mengganti atau merubah adzab dari dirinya atau pada orang lain.
(44) Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaima- na kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesung- guhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Apakah orang-orang kafir Makkah itu tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka melihat bagaimana akibat orang-orang sebelum mereka seperti ‘Ad, Tsamud dan orang-orang seperti mereka, kehancuran yang menimpa mereka, kebinasaan yang menimpa negeri mereka saat mereka mendustakan para Rasul. Padahal orang-orang kafir itu jauh lebih kuat dan lebih tangguh daripada orang-orang kafir Makkah?? Tidak sesuatu pun di langit dan di bumi yang bisa melemahkan Allah atau bisa luput dari-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui perbuatan mereka, Mahakuasa untuk membinasakan mereka.
(45) Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, nis- caya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun [1263] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) me- reka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
[1263] “Daabbah” artinya ialah makhluk yang melata. Tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.
Seandainya Allah menghukum manusia Karena dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan yang mereka lakukan, niscaya Dia tidak akan membiarkan seekor hewan melata pun di muka bumi. Akan tetapi Allah menangguhkan mereka dan menunda hukuman mereka sampai batas waktu yang sudah ditetapkan di sisinya. Bila saat hukuman atas mereka sudah tiba, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. Tidak seorangpun dari mereka yang samar atas-Nya, tidak ada sedikitpun ilmu tentang mereka yang tidak diketahui-Nya, dan Dia akan membalas mereka sesuai dengan apa yang mereka lakukan baik atau buruk.