(1) Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Pujian kepada Allah dengan sifat-sifat-Nya di mana seluruhnya adalah sifat-sifat kesempurnaan, dan dengan nikmat-nikmat-Nya yang lahir maupun yang batin, yang bersifat agama maupun dunia. Dia yang memiliki apa yang dilangit dan dibumi, dan bagi-Nya sanjungan sempurna di akhirat. Dia Maha Bijaksana dalam perbuatan-Nya, Maha Mengenal makhluk-Nya.
(2) Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar dari- padanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia-lah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
Dia Maha Mengetahui apa yang meresap ke dalam bumi berupa tetesan air, mengetahui apa yang keluar darinya berupa tanaman, barang tambang dan air. Dia juga mengetahui apa yang turun dari langit berupa hujan, malaikat dan kitab-kitab, dan apa yang naik kepada-Nya, berupa malaikat dan perbuatan makhluk. Allah Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya sehingga Dia tidak menyegerakan hukuman atas para pendosa mereka, Maha Pengampun bagi dosa-dosa para hamba-Nya yang bertaubat dan bertwakal kepada-Nya.
(3) Dan orang-orang yang kafir berkata: “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami”. Katakanlah: “Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”,
Orang-orang kafir yang mengingkari kebangkitan berkata : Kiamat tidak akan datang kepada kami. Katakanlah wahai Rasul : Tidak demi Allah Rabbku, ia pasti akan datang. Hanya saja saat kedatangannya hanya diketahui oleh Allah yang Maha Mengetahui yang ghaib, di mana tidak samar bagi-Nya seekor semut pun di langit dan di bumi, tiada yang lebih besar atau lebih kecil dari itu kecuali ia telah tertulis dalam kitab yang nyata, yaitu Lauhul Mahfuzh.
(4) supaya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia.
Agar Allah memberi pahala kepada orang-orang yang membenarkan Allah dan mengikuti Rasulullah صلی الله عليه وسلم serta melakukan amal-amal yang shalih. Mereka mendapatkan ampunan bagi dosa-dosa mereka dan rizki yang mulia, yaitu surga.
(5) Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih.
Dan orang-orang yang berusaha menghalang-halangi jalan Allah, mendustakan para utusan-Nya, dan membatalkan ayat-ayat-Nya adalah orang-orang yang menentang dan melawan perintah Allah, mereka akan mendapatkan adzab terburuk dan terberat kepedihannya.
(6) Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
Orang-orang yang diberi ilmu mengetahui bahwa al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari sisi Rabbmu adalah haq. Ia membimbing ke jalan Allah yang Mahaperkasa yang tidak terkalahkan dan tidak terhalangi, sebaliknya Dia mengalahkan segala sesuatu dan mengunggulinya. Dzat Yang Maha Terpuji dalam firman-firman, perbuatan-perbuatan dan syariat-Nya.
(7) Dan orang-orang kafir berkata (kepada teman-temannya). “Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki [1235] yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu telah hancur sehancur-hancurnya, sesungguhnya kamu benar-benar (akan dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru?
[1235] Yang dimaksud dengan seorang laki-laki oleh orang-orang kafir itu ialah Nabi Muhammad r, sebagai penghinaan mereka terhadapnya.
Sebagian orang-orang kafir itu berkata kepada sebagian yang lain dalam rangkan memperolok-olok : Maukah kalian kami tunjukkan seorang laki-laki (maksud mereka adalah Muhammad) yang mengabarkan kepada kalian bila kalian sudah mati, jasad kalian hancur sehancur-hancurnya, lalu kalian akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali dari kubur kalian?? Mereka mengatakan hal ini karena pengingkaran mereka yang besar.
(8) Apakah dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah ataukah ada padanya penyakit gila?” (Tidak), tetapi orang-orang yang tidak ber- iman kepada negeri akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh.
Apakah laki-laki itu berdusta atas nama Allah, atau dia sudah gila sehingga dia berani berbicara sesuatu yang tidak dia ketahui?? Padahal perkaranya tidak seperti yang dikira oleh orang-orang kafir itu, sebaliknya Muhammad adalah orang yang paling jujur di antara orang-orang yang jujur. Dan orang-orang yang tidak mempercayai kebangkitan dan tidak beramal untuknya, mereka dalam adzab yang terus-menerus di akhirat, dan kesesatan yang jauh dari kebenaran di dunia.
(9) Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya).
Apakah orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Hari Akhirat itu tidak melihat keagungan kuasa Allah yang ada di depan mereka dan di belakang mereka, berupa langit dan bumi yang mencengangkan akal, dan bahwa keduanya telah mengelilingi mereka?? Bila Kami berkehendak, maka Kami membenamkan bumi sebagaimana yang Kami lakukan kepada Qarun, atau menurunkan potongan adzab atas mereka sebagaimana yang Kami lakukan kepada kaum Syu’aib, sungguh langit telah menghujani mereka dengan api yang membakar mereka. Sesungguhnya kuasa Kami yang Kami sebutkan di atas mengandung petunjuk yang nyata bagi setiap hamba yang kembali kepada Rabbnya dengan bertaubat, mengakui Tauhid-Nya dan mengikhlaskan ibadah untuk-Nya.
(10) Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuk- nya,
Sungguh Kami telah memberi Dawud kenabian, kitab dan ilmu, dan Kami berfirman kepada gunung-gunung dan burung-burung : Bertasbihlah bersamanya. Dan Kami melunakkan besi baginya, sehingga besi itu layaknya adonan yang dia bisa buat sebagaimana yang dia kehendaki.
(11) (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.
Buatlah baju-baju besi yang sempurna dan luas, tancapkan paku-paku pada sambungan-sambungannya, jangan membuat lingkaran-lingkaran kecil karena ia lemah, sehingga baju perang tidak akan mampu melindungi, dan jangan menjadikannya besar sehingga ia memberatkan pemakainya. Beramallah wahai Dawud dan keluargamu untuk taat kepada Allah. Sesungguhnya Aku Maha Melihat apa yang kalian lakukan, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Ku.
(12) Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)[1236] dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.
[1236] Maksudnya bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perja- lanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula bila ia menga- dakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka kecepatan- nya sama dengan perjalanan sebulan.
Dan Kami tundukkan angin untuk Sulaiman, ia berhembus dari pagi sampai tengah hari sejarah perjalanan satu bulan, dan dari tengah hari sampai malam sejarah perjalanan satu bulan, yaitu menurut perjalanan pada umumnya. Dan Kami menurunkan tembaga untuknya sebagaimana air mengalir, dia menggunakan sesukanya. Dan Kami menunjukkan untuknya jin untuk bekerja kepadanya dengan izin Rabbnya. Barangsiapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami yang telah Kami tetapkan, yaitu mereka harus menaati Sulaiman, maka Kami akan menimpakan kepadanya siksa api neraka yang terus menerus.
(13) Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tung- ku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
Jin membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya berupa tempat-tempat ibadah, gambar-gambar dari kaca dan tembaga, nampan-nampan besar seperti telaga tempat air dan bejana-bejana yang menetap di suatu tempat dan tidak bergerak karena besarnya. Dan Kami berfirman : Wahai keluarga Dawud, beramallah dengan mensyukuri Allah yang telah memberikan kepada kalian, dan hal itu dengan menaati-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Hanya sedikit dari hamba-hamba-Ku yang banyak bersyukur dan Dawud beserta keluarganya termasuk yang sedikit itu.
(14) Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.
Manakala Kami menetapkan kematian atas Sulaiman, jin juga tidak mengetahui kematiannya kecuali oleh petunjuk rayap yang telah menggerogoti tongkatnya yang biasa digunakan oleh Sulaiman untuk bersandar, maka Sulaiman pun jatuh ke tanah. Saat itu jin baru mengetahui, seandainya mereka mengetahui yang ghaib niscaya mereka tidak akan berada dalam siksaan yang menghinakan dan pekerjaan berat untuk Sulaiman, karena mereka mengira bahwa Sulaiman masih hidup. Ayat ini membantah keyakinan sebagian orang bahwa jin mengetahui perkara ghaib, karena bila jin mengetahui perkara gaib niscaya mereka pasti akan mengetahui wafatnya Sulaiman, dan mereka tidak akan hidup dalam siksaan yang menghinakan.
(15) Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.
Kabilah Saba’ di Yaman memiliki tempat tinggal yang membuktikan kuasa Kami, dua kebun di kanan dan kiri. Makanlah dari rizki Rabb kalian dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat-Nya atas kalian, karena negeri kalian bertanah subur dan berhawa bagus, sedangkan Rabb kalian Maha Pengampun terhadap kalian.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ali bin Rabah berkata : Fulan menyampaikan kepadaku bahwa Farwah bin Masik Al-Ghathafani datang kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم, dia berkata : Ya nabiyullah, Saba’ adalah suatu kaum di masa Jahiliyah mereka mempunyai kehormatan, aku khawatir mereka murtad dari Islam, apakah aku harus memerangi mereka?? Nabi صلی الله عليه وسلم menjawab : Aku belum diperintahkan apa-apa pada mereka. Maka Allah menurunkan ayat 15 ini.
(16) Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1237] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr[1238].
[1237] Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib.
[1238] “Pohon Atsl” ialah sejenis pohon cemara “pohon Sidr” ialah sejenis pohon bidara.
Namun mereka berpaling dari perintah Allah, tidak bersyukur kepada-Nya dan mendustakan utusan-utusan Allah. Akibatnya Kami mengirimkan banjir bandang yang dahsyat yang menghancurkan bendungan dan menenggelamkan kebun-kebun. Dua kebun mereka yang berbuah lebat itu Kami ganti dengan dua kebun dengan buah-buahan yang buruk dan berasa tidak enak. Begitu pula pohon Atsl, yaitu sejenis jemara yang tidak berbuah, dan sedikit pohon bidara yang berduri.
(17) Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran me- reka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.
Pergantian dari yang baik kepada yang buruk adalah karena kekufuran mereka dan tidak syukurnya mereka kepada nikmat-nikmat Allah. Dan Kami tidak akan menimpakan hukuman yang keras ini, kecuali untuk orang yang sangat ingkar lagi kafir dengan kekufuran yang mendalam. Dia membalas atas perbuatannya dengan balasan yang semisal.
(18) Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berja- lanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman[1239].
[1239] Yang dimaksud dengan “negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya” ialah negeri yang berada di Syam, karena kesuburannya; dan negeri- negeri yang berdekatan ialah negeri-negeri antara Yaman dan Syam, sehingga orang-orang dapat berjalan dengan aman siang dan malam tanpa terpaksa berhenti di padang pasir dan tanpa mendapat kesu- litan.
Dan Kami menjadikan antara Saba’ yang di Yaman dengan bumi yang Kami berkahi, yaitu Syam, kota-kota yang sambung menyambung. Sebagian terlihat dari sebagian yang lain. Dan Kami menjadikan perjalanan padanya perjalanan yang ditentukan dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa adanya kesusahan padanya. Kami berfirman kepada mereka : Berjalanlah di kota-kota tersebut pada waktu kapan pun kalian ingin, siang atau malam, kalian tidak takut musuh, kelaparan dan kehausan.
(19) Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami[1240]“, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancur- nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.
[1240] Yang dimaksud dengan permintaan ini ialah supaya kota-kota yang berdekatan itu dihapuskan, agar perjalanan menjadi panjang dan mereka dapat melakukan monopoli dalam perdagangan itu, sehingga keuntungan lebih besar.
Karena sikap mereka yang berlebih-lebihan, mereka bosan kepada kemudahan, keamanan dan kemakmuran hidup, mereka berkata : Ya Rabbana, jadikanlah kota-kota Kami berjauhan agar perjalanan kami di antaranya menjadi jauh, sehingga kami tidak menemukan kota yang ramai dalam perjalanan kami. Mereka malah menzhalimi diri mereka dengan kekufuran mereka, maka Kami membinasakan mereka dan menjadikan mereka sebagai pelajaran dan cerita bagi orang-orang yang datang sesudah mereka. Dan Kami memecahkan mereka sehingga mereka bercerai berai, dan negeri mereka pun akhirnya hancur. Sesungguhnya apa yang menimpa Saba’ adalah pelajaran bagi orang yang sangat sabar menghadapi hal-hal yang dibenci lagi berat, pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.
(20) Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang- orang yang beriman.
Iblis menyangka dengan sangkaan tanpa keyakinan bahwa dia akan menyesatkan Bani Adam, dan bahwa mereka akan menaatinya dalam bermaksiat kepada Allah. Maka Allah membenarkan sangkaannya pada mereka, lantas mereka pun menaatinya dan mendurhakai Rabb mereka. Kecuali sekelompok orang-orang yang beriman kepada Allah, mereka tetap teguh di atas ketaatan kepada Allah.
(21) Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidu- pan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
Namun Iblis tetap tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang kafir sehingga bisa memaksa mereka untuk menjadi kafir. Akan tetapi hikmah Allah menuntut untuk memberi kesempatan kepada Iblis untuk menggoda Bani Adam agar apa yang Allah ketahui di alam azali terlihat. Supaya Dia membedakan antara siapa yang membenarkan kebangkitan, pahala dan siksa dengan siapa yang meragukannya. Dan Rabbmu Maha Menjaga segala sesuatu dengan penjagaan-Nya dan membalas atasnya.
(22) Katakanlah: ” Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) sela- in Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di la- ngit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam ( penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mere- ka yang menjadi pembantu bagi-Nya.
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang musyrikin : Panggillah apa yang menurut kalian adalah sekutu-sekutu bagi Allah, lalu kalian menyembahnya selain Allah berupa berhala-berhala, malaikat-malaikat dan manusia. Mintalah mereka untuk menunaikan hajat kalian, karena mereka tidak akan menjawab kalian. Mereka tidak memiliki apa pun seberat semut kecil di langit dan tidak pula di bumi. Mereka tidak memiliki wewenang sedikit pun pada keduanya. Allah tidak dibantu oleh seorang pun dari orang-orang musyrikin itu untuk menciptakan sesuatu, sebaliknya Allah adalah satu-satunya Dzat yang mengadakan. Maka hanya Dia-lah yang patut disembah, tidak seorang pun selain-Nya yang berhak atas itu.
(23) Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apa- kah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar”, dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar[1241].
[1241] Ayat ini menerangkan bahwa pemberian syafa’at hanya dapat berlaku dengan izin Tuhan. Orang-orang yang akan diberi izin memberi sya- fa’at dan orang-orang yang akan mendapat syafa’at merasa takut dan harap-harap cemas atas izin Tuhan. Tatkala takut dihilangkan dari hati mereka, orang-orang yang akan mendapat syafa’at bertanya ke- pada orang-orang yang diberi syafa’at: “Apa yang dikatakan oleh Tuhanmu?”. Mereka menjawab: “Perkataan yang benar”, yaitu Tuhan mengizinkan memberi syafa’at kepada orang-orang yang disukai-Nya yaitu orang-orang mu’min.
Syafaat pemberi syafa’at di sisi Allah tidak akan berguna kecuali bagi siapa yang Allah izinkan. Dan diantara keagungan dan kemuliaan Allah adalah bahwa bila Dia berfirman dengan wahyu lalu penduduk langit mendengar firman-Nya, maka mereka akan gemetar ketakutan, sehingga mereka seperti pingsan. Sehingga pada saat ketakutan itu lenyap dari hati mereka, sebagian bertanya kepada sebagian yang lain : Apa yang difirmankan oleh Rabb kalian?? Malaikat menjawab : Dia berfirman yang haq, dan Dia Mahatinggi dengan Dzat-Nya, kekuasaan-Nya dan kedudukan-Nya, lagi Mahabesar atas segala sesuatu.
(24) Katakanlah: “Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah”, dan sesungguhnya kami atau ka- mu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrikin : Siapa yang memberi kalian rizki dari langit dengan hujan, dan dari bumi dengan tanaman, barang tambang dan lainnya?? Mereka pasti akan mengakui bahwa Dia adalah Allah. Namun bila mereka tidak mengakui, maka katakanlah kepada mereka : Dia-lah Dzat Yang Maha Memberi Rizki. Dan sesungguhnya salah satu di antara kedua kubu, kami atau kalian di atas hidayah yang kokoh dari-Nya, atau dalam kesesatan yang nyata lagi terbenam di dalamnya.
(25) Katakanlah: “Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat”.
Katakanlah : Kalian tidak akan ditanya tentang dosa-dosa kami dan kami juga tidak akan ditanya tentang perbuatan-perbuatan kalian, karena kami berlepas diri dari kalian dan dari kekufuran kalian.
(26) Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”.
Katakanlah : Rabb kami yang mengumpulkan antara kami dengan kalian di Hari Kiamat, kemudian menetapkan keputusan di antara kita dengan adil. Dia Maha Memberi keputusan yang menetapkan hukum di antara makhluk-Nya, Maha Mengetahui apa yang seharusnya diputuskan di antara mereka, mengetahui keadaan makhluk-Nya, tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya.
(26) Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”.
Katakanlah : Rabb kami yang mengumpulkan antara kami dengan kalian di Hari Kiamat, kemudian menetapkan keputusan di antara kita dengan adil. Dia Maha Memberi keputusan yang menetapkan hukum di antara makhluk-Nya, Maha Mengetahui apa yang seharusnya diputuskan di antara mereka, mengetahui keadaan makhluk-Nya, tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya.
(27) Katakanlah: “Perlihatkanlah kepadaku sembah-sembahan yang kamu hu- bungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu-Nya, sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya Dia-lah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijak- sana.
Katakanlah : Tunjukkanlah aku dengan hujjah dan dalil orang-orang yang kalian samakan dengan Allah, lalu kalian menjadikan mereka sekutu-sekutu bagi Allah dalam ibadah, adakah mereka menciptakan sesuatu?? Perkaranya tidak sebagaimana yang mereka kira, karena hanya Allah-lah yang disembah dengan haq, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia Mahaperkasa dalam membalas orang-orang yang mempersekutukan-Nya, Mahabijaksana dalam firman-firman-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya dan pengaturan-Nya terhadap urusan makhluk-Nya.
(27) Katakanlah: “Perlihatkanlah kepadaku sembah-sembahan yang kamu hu- bungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu-Nya, sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya Dia-lah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijak- sana.
Katakanlah : Tunjukkanlah aku dengan hujjah dan dalil orang-orang yang kalian samakan dengan Allah, lalu kalian menjadikan mereka sekutu-sekutu bagi Allah dalam ibadah, adakah mereka menciptakan sesuatu?? Perkaranya tidak sebagaimana yang mereka kira, karena hanya Allah-lah yang disembah dengan haq, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia Mahaperkasa dalam membalas orang-orang yang mempersekutukan-Nya, Mahabijaksana dalam firman-firman-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya dan pengaturan-Nya terhadap urusan makhluk-Nya.
(28) Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruh- nya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
Dan Kami tidak mengutusmu (wahai Rasul) kecuali kepada manusia seluruhnya, sebagai pemberi kabar gembira pahala dari Allah, dan sebagai penyampai peringatan terhadap hukuman-Nya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui kebenaran, sehingga mereka berpaling darinya.
(28) Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruh- nya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
Dan Kami tidak mengutusmu (wahai Rasul) kecuali kepada manusia seluruhnya, sebagai pemberi kabar gembira pahala dari Allah, dan sebagai penyampai peringatan terhadap hukuman-Nya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui kebenaran, sehingga mereka berpaling darinya.
(29) Dan mereka berkata: “Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu ada- lah orang-orang yang benar?”.
Orang-orang musyrikin itu berkata memperolok-olok : Kapan janji yang kalian ancamkan kepada kami bahwa Allah akan mengumpulkan kami pada-Nya, kemudian Dia menetapkan keputusan-Nya di antara kita, bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam apa yang kalian ancamkan kepada kami??
(29) Dan mereka berkata: “Kapankah (datangnya) janji ini, jika kamu ada- lah orang-orang yang benar?”.
Orang-orang musyrikin itu berkata memperolok-olok : Kapan janji yang kalian ancamkan kepada kami bahwa Allah akan mengumpulkan kami pada-Nya, kemudian Dia menetapkan keputusan-Nya di antara kita, bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam apa yang kalian ancamkan kepada kami??
(30) Katakanlah: “Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaatpun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan “.
Katakanlah kepada mereka wahai Rasul “ Kalian memilikil waktu yang telah ditetapkan dan ia pasti akan mendatangi kalian tidak bisa tidak, waktu itu adalah Hari Kiamat. Kalian tidak akan bisa menunda sesaat pun untuk bertaubat, kalian juga tidak bisa memajukannya sesaat pun sebelumnya untuk adzab. Hati-hatilah kepada hari itu, dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapinya.
(31) Dan orang-orang kafir berkata: “Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Qur’an ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya”. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang za- lim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman”.
Orang-orang kafir berkata : Kami tidak akan mau membenarkan al-Qur’an ini dan tidak pula kitab-kitab yang mendahuluinya, seperti Taurat, Injil dan Zabur. Sungguh mereka telah mendustakan seluruh kitab-kitab Allah. Seandainya kamu melihat (wahai Rasul), saat orang-orang zhalim ditahan di depan Rabb mereka untuk menjalani hisab, mereka berbisik-bisik di antara mereka, masing-masing menyalahkan yang lain, niscaya kamu akan melihat sesuatu yang menyeramkan. Orang-orang lemah berkata kepada orang-orang yang sombong, dan mereka adalah para tokoh dan pemimpin yang sesat lagi menyesatkan : Kalu saja kalian tidak menyesatkan kami dari petunjuk, niscaya kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
(30) Katakanlah: “Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari kiamat) yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaatpun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan “.
Katakanlah kepada mereka wahai Rasul “ Kalian memilikil waktu yang telah ditetapkan dan ia pasti akan mendatangi kalian tidak bisa tidak, waktu itu adalah Hari Kiamat. Kalian tidak akan bisa menunda sesaat pun untuk bertaubat, kalian juga tidak bisa memajukannya sesaat pun sebelumnya untuk adzab. Hati-hatilah kepada hari itu, dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapinya.
(32) Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: “Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sen- dirilah orang-orang yang berdosa”.
Para pemimpin berkata kepada para pengikutnya : Apakah kami telah melarang kalian dari hidayah setelah ia datang kepada kalian?? Sebaliknya kalian adalah para pendosa dengan masuk ke dalam kekufuran dengan keinginan dari kalian sendiri dan kerelaan.
(33) Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu ma- lam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami su- paya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya”. Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka ti- dak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Orang-orang lemah berkata kepada para pemimpin dalam kesesatan : Pengaturan kalian terhadap keburukan siang dan malam yang membuat kami terjerumus ke dalam kebinasaan. Kalian meminta kami agar kami kafir kepada Allah dan mengangkat sekutu-sekutu bagi-Nya dalam ibadah. Masing-masing kubu merintihkan penyesalan saat mereka melihat adzab disiapkan untuk mereka. Dan Kami menjadikan belenggu-belenggu di leher orang-orang kafir itu. Mereka tidak dihukum dengan hukuman ini kecuali disebabkan oleh kekufuran mereka kepada Allah dan perbuatan buruk mereka di dunia. Ayat ini memperingatkan dengan keras untuk tidak mengikuti para penyeru kepada kesesatan dan para imam kezhaliman.
(34) Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peri- ngatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu ber- kata: “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk me- nyampaikannya”.
Dan Kami tidak mengutus di sebuah perkampungan seorang Rasul yang mengajak kepada Tauhid Allah dan mengesakan-Nya dalam ibadah, kecuali orang-orang dari penduduknya yang tenggelam dalam hawa nafsu dan syahwat berkata : Sesungguhnya kami (wahai para Rasul) mengingkari apa yang kalian bawa.
Asbabun Nuzul :
Ibnul Mundzir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari jalan Sufyan dari Ashim dari Ibnu Abu Razin berkata : Ada dua orang yang berkongsi, salah satu dari keduanya pergi ke Syam sementara yang lain tetap tinggal, ketika Nabi صلی الله عليه وسلم diutus dia menulis kepada kawannya apa yang dilakukannya?? Maka dia menulis jawaban, bahwa dia tidak diikuti oleh Quraisy kecuali orang-orang rendahan dan orang-orang miskin. Maka dia meninggalkan dagangnya lalu dia mendatangi sohibnya dan berkata : Tunjukkan aku kepadanya. Dia ini membaca sebagian kitab, maka dia datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم , dia bertanya : Kepada apa kamu mendakwahkan?? Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda : Kepada begini begini. Dia berkata : Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah. Nabi صلی الله عليه وسلم balik bertanya : Darimana kamu tahu?? Dia menjawab : Tidak akan diutus seorang Nabi kecuali dia diikuti oleh orang-orang rendahan dan orang-orang miskin. Maka turun ayat 43 ini. Maka Nabi صلی الله عليه وسلم mengirimkan kepadanya : Allah telah menurunkan apa yang membenarkan perkataanmu.
(35) Dan mereka berkata: “Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak- anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab[1242].
[1242] Maksudnya: Oleh karena orang-orang kafir itu mendapat ni’mat yang besar di dunia, maka mereka merasa bahwa mereka dikasihi Tuhan dan tidak akan diazab di akhirat.
Dan mereka berkata : Kami lebih banyak harta dan anak daripada kalian, dan Allah tidak akan memberikan nikmat-nikmat ini kepada kami kecuali karena dia ridha kepada kami, dan kami tidak akan disiksa di dunia dan di akhirat.
(36) Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Katakanlah kepada mereka wahai Rasul : Sesungguhnya Rabbku melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, dan menyempitkan atas siapa yang Dia kehendaki, bukan karena cinta atau benci, akan tetapi untuk menguji. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa hal itu adalah ujian bagi hamba-hamba-Nya, karena mereka tidak memperhatikan.
(37) Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang ber- iman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerja- kan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).
Bukan harta kalian dan anak-anak kalian yang bisa mendekatkan kedudukan kalian di sisi Kami dan meninggikan derajat kalian. Akan tetapi siapa yang beriman dan beramal shalih, maka mereka mendapatkan pahala kebaikan yang berlipatganda. Satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kebaikan sampai tambahan yang dikehendaki oleh Allah. Mereka berada di tempat-tempat yang tinggi di surga, aman dari siksa, kematian dan kesedihan.
(38) Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan ang- gapan untuk dapat melemahkan (menggagalka azab Kami), mereka itu dimasukkan ke dalam azab.
Dan orang-orang yang berusaha membatalkan hujjah-hujjah Kami, menghalang-halangi dari jalan Allah, menentang dan melawan, mereka berada dalam adzab Jahanam di Hari Kiamat. Para malaikat Zabaniyah menyeret mereka ke dalamnya, dan mereka tidak akan keluar darinya.
(39) Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (si- apa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik- baiknya.
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang yang menyombongkan diri dengan harta dan anak-anak mereka : Sesungguhnya Rabbku melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, dan menyempitkan atas siapa yang Dia kehendaki karena sebuah hikmah yang Dia ketahui. Apa pun yang kalian berikan, bila hal itu diperintahkan Allah, maka Dia akan mengganti kalian dengan gantinya di dunia dan dengan pahala di akhirat. Allah adalah sebaik-baik pemberi rizki, maka mintalah rizki dari-Nya semata dan berusahalah dengan sebab-sebab yang Dia perintahkan kepada kalian.
(40) Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”.
Ingatlah wahai Rasul hari di mana Allah mengumpulkan orang-orang musyrikin dan apa-apa yang disembah selain Allah dari kalangan malaikat. Kemudian Allah berfirman kepada para malaikat sebagai pengingkaran atas orang-orang yang menyenbah mereka : Apakah kalian itu yang mereka sembah selain Kami??