Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR HUD

Image result for tafsir muyassar



HUD : 1

الَر كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ
Terjemah :
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci [707], yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
[707] Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain.
Tafsir :
Aliif, laam, raa. Penjelasan tentang penggalan huruf (huruf al-muqaththa”ah) ini telah di bahas pada awal surat al-Baqarah. Ini adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم . Ayat-ayatnya disusun dengan sempurna lagi terjaga dari kekeliruan ataupun kesalahan. Kemudian dijelaskan secara terperinci mengenai perintah dan larangan, halal dan haram dari sisi Allah yang Mahabijaksana dalam mengatur segala urusan dan Maha Mengetahui kesudahan segala urusan.

HUD : 2

أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ اللّهَ إِنَّنِي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ
Terjemah :
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya,
Tafsir :
Turunnya al-Qur”an, penjelasan hukum-hukumnya, dan perinciannya, serta kesempurnaannya itu agar kalian semua tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya aku (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan dari Allah untuk kalian akan siksa-Nya dan pemberi kabar gembira akan pahala-Nya.

HUD : 3

وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنِّيَ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
Terjemah :
dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.
Tafsir :
Dan mohonlah agar Allah mengampuni dosa-dosa kalian, kemudian kembalilah kepada-Nya dengan perasaan menyesal, niscaya Allah akan memberikan kenikmatan di dunia dengan mendapatkan kehidupan yang baik hingga tiba ajal kalian. Dan Allah akan memberikan karunia-Nya dengan sempurna kepada orang yang memiliki keutmaan ilmu dan amal, tidak dikurangi sedikit pun. Dan apabila kalian berpaling dari yang aku serukan, sesungguhnya aku takut bahwa adzab Allah kelak akan menimpa kalian pada hari yang pedih, yaitu Hari Kiamat. Ini merupakan ancaman yang keras bagi orang-orang yang berpaling dari perintah-perintah Allah dan yang mendustakan para Rasul-Nya.

HUD : 4

إِلَى اللّهِ مَرْجِعُكُمْ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Terjemah :
Kepada Allah-lah kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tafsir :
Kepada Allah-lah kalian akan kembali sesudah mati, maka takutlah akan siksa-Nya. Dia-lah Yang Mahakuasa untuk membangkitkan kalian sesudah mati, mengumpulkan kalian, dan membalas amal perbuatan kalian.

HUD : 5

أَلا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُواْ مِنْهُ أَلا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Terjemah :
Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad) [708]. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
[708] Maksudnya: menyembunyikan perasaan permusuhan dan kemunafikan mereka terhadap nabi Muhammad r
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang musyrik itu menyembunyikan kekufuran di dalam hatinya. Mereka menyangka dapat menyembunyikannya dari Allah. Tidakkah mereka tahu ketika mereka menyelimuti tubuhnya dengan kain bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang mereka sembunyikan maupun yang mereka tampakkan?? Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati, yaitu niat mereka dan rahasia-rahasia mereka.

HUD : 6

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
Terjemah :
Dan tidak ada suatu binatang melata [709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya [710]. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
[709] Yang dimaksud “binatang melata” di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[710] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan “tempat berdiam” di sini ialah dunia dan “tempat penyimpanan” ialah akhirat. Dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud “tempat berdiam” ialah tulang sulbi dan “tempat penyimpanan” ialah rahim.
Tafsir :
Allah telah menjamin rizki semua yang melata di permukaan bumi sebagai karunia dari-Nya. Dia mengetahui tempat berdiamnya semasa hidupnya maupun setelah kematiannya, serta Dia mengetahui tempat di mana ia akan mati. Seluruhnya telah tertulis dalam kitab di sisi Allah yang menjelaskan semua itu.

HUD : 7

وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِن بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِنْ هَـذَا إِلاَّ سِحْرٌ مُّبِينٌ
Terjemah :
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya [711], dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini [712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.
[711] Maksudnya: Allah menjadikan langit dan bumi untuk tempat berdiam makhluk-Nya serta tempat berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.
[712] Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. Menurut sebagian ahli Tafsir yang dimaksud dengan kata “Ini” ialah Al Quran ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit.
Tafsir :
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dalam enam masa. Dan sebelum itu Arsy-Nya berada di atas air; untuk menguji kalian, siapakah diantara kalian yang lebih baik ketaatan dan amalnya. Yaitu, orang yang ikhlas beribadah kepada Allah lagi selaras dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah. Jika engkau (wahai Rasul) berkata kepada orang-orang musyrik dari kaummu : Sesungguhnya kalian akan dibangkitkan dalam keadaan hidup sesudah kalian mati. niscaya mereka segera mendustakan seraya berkata : Al-Qur”an yang engkau bacakan kepada kami ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.

HUD : 8

وَلَئِنْ أَخَّرْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِلَى أُمَّةٍ مَّعْدُودَةٍ لَّيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُ أَلاَ يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُواْ بِهِ يَسْتَهْزِؤُونَ
Terjemah :
Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan. niscaya mereka akan berkata: “Apakah yang menghalanginya?” lngatlah, diwaktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya.
Tafsir :
Dan jika Kami tangguhkan adzab yang akan ditimpakan kepada orang-orang musyrik sampai waktu yang ditentukan, mereka menganggapnya lambat dan pasti mereka akan berkata sambil memperolok dan mendstakan : Apa yang menghalangi adzab itu datang, jika memang adzab tersebut benar adanya?? Ingatlah, hari ketika adzab itu diturunkan kepada mereka, maka tidak ada seorangpun yang dapat memalingkan dan mencegahnya dari mereka. Adzab menyelimuti mereka dari segenap penjuru, disebabkan apa yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokannya sebeum datangnya siksa.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Qatadah berkata : pada saat diturunkan surat Al-Anbiyaa ayat 1, beberapa orang berkata : Sesungguhnya Kiamat telah dekat. Maka mereka saling melarang (kemungkaran), tetapi hanya sesaat, kemudian mereka kembali kepada makar mereka, makar yang buruk, maka Allah menurunkan ayat 8 ini. Hadits yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Juraij.

HUD : 9

وَلَئِنْ أَذَقْنَا الإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ
Terjemah :
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.
Tafsir :
Jika Kami memberikan kenikmatan kepada manusia berupa kesehatan serta rasa aman dan sebagainya, kemudian Kami mencabutnya, maka sesungguhnya manusia itu akan sangat berputus asa dari rahmat Allah dan mengingkari nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepadanya.

HUD : 10

وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاء بَعْدَ ضَرَّاء مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ
Terjemah :
Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: “Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku”; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,
Tafsir :
Dan jika Kami berikan manusia itu kelapangan di dunia dan keluasan dalam rizki sesudah mereka merasakan kesempitan hidup, niscaya ia akan berkata : Kesempitan dan kesusahan itu telah hilang dari diriku. Dan dia menyalahgunakan kenikmatan itu untuk membanggakan dan menyombongkan diri di hadapan orang lain.

HUD : 11

إِلاَّ الَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُوْلَـئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
Terjemah :
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
Tafsir :
Tetapi orang-orang yang bersabar atas musibah yang menimpa dengan tetap beriman kepada Allah dan mengharap pahala di sisinya dan mengerjakan amal shalih sebagai bentuk syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya, bagi mereka ampunan atas dosa-dosa mereka dan mendapatkan pahala yang besar di akhirat kelak.

HUD : 12

فَلَعَلَّكَ تَارِكٌ بَعْضَ مَا يُوحَى إِلَيْكَ وَضَآئِقٌ بِهِ صَدْرُكَ أَن يَقُولُواْ لَوْلاَ أُنزِلَ عَلَيْهِ كَنزٌ أَوْ جَاء مَعَهُ مَلَكٌ إِنَّمَا أَنتَ نَذِيرٌ وَاللّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Terjemah :
Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama dengan dia seorang malaikat?” Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu.
Tafsir :
Maka boleh jadi engkau (wahai Rasul) karena begitu besarnya kekufuran dan pendustaan yang engkau lihat pada mereka, engkau hendak meninggalkan sebagian wahyu yang telah Allah turunkan dan perintahkan kepadamu untuk disampaikan, dan hatimu akan merasa sempit karenanya. Engkau khawatir kalau mereka akan meminta darimu permintaan yang menyusahkan, seperti permintaan mereka : Mengapa tidak diturunkan kepadanya harta yang banyak?? Atau : Datang bersamanya malaikat untuk membenarkan risalahnya. Maka sampaikanlah kepada mereka apa yang telah Aku wahyukan kepadamu. Tugasmu hanyalah memberi peringatan dengan apa yang telah Aku wahyukan kepadamu. Dan, Allah Pemelihara segala sesuatu lagi mengatur segala urusan makhluk-Nya.

HUD : 13

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُواْ بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُواْ مَنِ اسْتَطَعْتُم مِّن دُونِ اللّهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Terjemah :
Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu”, Katakanlah: “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”.
Tafsir :
Bahkan apakah orang-orang musrik Makkah itu mengatakan : Sesungguhnya Muhammad telah membuat-buat al-Qur”an ini. Katakanlah kepada mereka : Apabila sangkaan kalian itu benar, maka datangkalah sepuluh surat buatan yang menyerupai al-Qur”an. Panggillah seluruh makhluk Allah yang kalian anggap mampu untuk membantu kalian mendatangkan (membuat) sepuluh surat itu, apabila yang kalian katakan itu memang benar.

HUD : 14

فَإِن لَّمْ يَسْتَجِيبُواْ لَكُمْ فَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أُنزِلِ بِعِلْمِ اللّهِ وَأَن لاَّ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ فَهَلْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ
Terjemah :
Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu [713] Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?
[713] Yakni: Allah saja yang dapat membuat Al Quran itu.
Tafsir :
Apabila orang-orang musyrik itu tidak menerima permintaan kalian (wahai Rasul dan orang-orang yang beriman bersamamu) untuk membuat semisal al-Qur”an, karena semuanya tidak akan mampu untuk membuatnya, maka ketahuilah oleh kalian bahwa al-Qur”an ini diturunkan Allah kepada Rasul-Nya dengan ilmu Allah, dan bukan perkataan manusia. Ketahuilah, bahwa tidak ada Illah yang disembah dengan benar kecuali Allah. Maka apakah setelah menerima hujjah ini, kalian berserah diri dengan tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya??

HUD : 15

مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ
Terjemah :
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Tafsir :
Barangsiapa yang bekerja hanya ingin mendapatkan dunia dan kekayaannya, maka Kami berikan buah dari pekerjaan mereka di dunia sepenuhnya, dan tidak akan dikurangi sedikit pun balasan dari pekerjaan duniawi mereka.

HUD : 16

أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Terjemah :
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan [714].
________________________________________
[714] Maksudnya: apa yang mereka usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di akhirat.
Tafsir :
Mereka tidak akan memperoleh apa pun di akhirat, kecuali Neraka Jahanam yang sangat panas. Lenyaplah manfaat pekerjaan yang telah mereka kerjakan di dunia, dan pekerjaan mereka di dunia sia-sia karena tidak dilakukan untuk mencari keridhaan Allah.

HUD : 17

أَفَمَن كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِّنْهُ وَمِن قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إَمَامًا وَرَحْمَةً أُوْلَـئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَن يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) [715] dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
________________________________________
[715] Ada yang menafsirkan “saksi” di sini dengan Jibril u adapula yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan saksi di sini ialah Al Quran itu sendiri karena Al Quran itu adalah suatu mujizat yang tidak dapat dibantah atau dibatalkan.
Tafsir :
Apakah orang yang mempunyai hujjah dan bukti nyata dari Rabb-nya atas apa yang diimaninya, dan menyeru kepadanya dengan wahyu yang diturunkan Allah, yang didalamnya terdapat bukti ini, kemudian mengemukakan bukti lain yang memperkuatnya, yaitu Jibril atau Muhammad صلی الله عليه وسلم, lalu diperkuat oleh bukti yang ketiga dan sebelum al-Qur”an yaitu Taurat (kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa sebagai penuntun dan rahmat bagi orang yang mempercayainya). Maka, apakah dia itu sama seperti orang yang hanya mengharapkan kehidupan duniawi yang fana dengan segala kesenangannya?? Mereka itulah orang-orang yang membenarkan al-Qur”an dan menjalankan hukum-hukumnya. Barangsiapa yang kufur terhadap al-Qur”an, yaitu mereka yang berkumpul menentang Rasulullah صلی الله عليه وسلم, maka balasannya adalah Neraka. Dia pasti akan memasukinya. Janganlah engkau (wahai Rasul) ragu-ragu terhadap urusan al-Qur”an dan bahwa al-Qur”an diturunkan dari sisi Allah, setelah engkau melihat berbagai dalil dan bukti itu. Dan ketahuilah, bahwa agama inilah yang benar dari Rabbmu, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mempercayainya dan tidak menjalankan apa yang diperintahkan kepada mereka. Ini adalah pengarahan yang bersifat umum kepada umat Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم.

HUD : 18

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِبًا أُوْلَـئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَى رَبِّهِمْ وَيَقُولُ الأَشْهَادُ هَـؤُلاء الَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَى رَبِّهِمْ أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
Terjemah :
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?. Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi [716] akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka”. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,
________________________________________
[716] Maksud “para saksi” di sini ialah: malaikat, nabi-nabi dan anggota-anggota badannya sendiri.
Tafsir :
Tidak ada seorang pun yang lebih zhalim dari orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah. Mereka semua akan dihadapkan kepada Rabb mereka pada Hari Kiamat untuk memperhitungkan perbuatan mereka. Para saksi dari malaikat, nabi dan selainnya berkata : Orang-orang inilah yang telah berdusta atas Rabb mereka di dunia, dan Allah telah murka kepada mereka. Maka Allah melaknat mereka dengan laknat yang tidak terputus, karena kezhaliman mereka telah menjadi sifat yang mendarah daging bagi mereka.

HUD : 19

الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُم بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari akhirat.
Tafsir :
Mereka itulah orang-orang zhalim yang mencegah manusia dari jalan Allah yang menghubungkan kepada-Nya. Mereka menghendaki agar jalan ini bengkok demi mengikuti hawa nafsu mereka. Merekalah orang-orang yang kufur terhadap Hari Akhirat, tidak mempercayai adanya hari Kebangkitan dan Pembalasan.

HUD : 20

أُولَـئِكَ لَمْ يَكُونُواْ مُعْجِزِينَ فِي الأَرْضِ وَمَا كَانَ لَهُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء يُضَاعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ مَا كَانُواْ يَسْتَطِيعُونَ السَّمْعَ وَمَا كَانُواْ يُبْصِرُونَ
Terjemah :
Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya).
Tafsir :
Orang-orang kafir itu tidak mampu untuk menghilangkan siksa Allah di bumi ini terhadap mereka. Dan tidak ada seorangpun yang menjadi penolong mereka untuk mencegah siksa-Nya. Dan siksa terhadap mereka dilipatgandakan di Neraka Jahanam, karena mereka tidak mampu mendengarkan al-Qur”an untuk diambil faedah atau tidak bisa melihat tanda-tanda kekuasaan Allah di dunia ini untuk mendapatkan hidayah. Mereka sibuk dengan kekufuran yang selama ini mereka kerjakan.

HUD : 21

أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ خَسِرُواْ أَنفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ
Terjemah :
Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan.
Tafsir :
Mereka itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri dengan mengada-adakan kedustaan kepada Allah. Hilanglah sesembahan yang mereka ada-adakan yang diklaim bahwa ia mampu memberi mereka syafaat.

HUD : 22

لاَ جَرَمَ أَنَّهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الأَخْسَرُونَ
Terjemah :
Pasti mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi.
Tafsir :
Pastilah di akhirat mereka adalah orang yang paling rugi perniagaannya. Karena mereka menukar kedudukan yang tinggi di surga dengan dasar neraka, maka mereka akan berada di Neraka Jahanam. Dan itulah kerugian yang sangat besar.

HUD : 23

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُواْ إِلَى رَبِّهِمْ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ الجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal shalih, serta merendahkan diri kepada Allah dalam setiap perintah dan larangan-Nya, mereka itulah para penghuni surga. Mereka tidak akan mati didalamnya dan tidak akan keluar darinya selamanya.

HUD : 24

مَثَلُ الْفَرِيقَيْنِ كَالأَعْمَى وَالأَصَمِّ وَالْبَصِيرِ وَالسَّمِيعِ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلاً أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
Terjemah :
Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?.
Tafsir :
Perumpamaan dua golongan kafir dan Mukmin seperti orang buta dan tuli dengan orang yang bisa melihat dan mendengar. Golongan orang kafir tidak bisa melihat kebenaran, sehingga dapat mengikutinya, dan tidak bisa mendengar penyeru Allah sehingga dia mendapatkan hidayah dengannya. Adapun golongan orang beriman dia melihat bukti dan hujjah Allah serta mendengar penyeru Allah, kemudian mengikuti seruan itu. Apakah kedua golongan ini sama?? Apakah kalian tidak mengambil pelajaran dan memikirkannya??

HUD : 25

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu,
Tafsir :
Dan Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya, dia berkata kepada mereka : Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian mengenai siksa Allah, dan pemberi penjelasan bagi kalian atas diutusnya aku untuk menjelaskan perintah Allah dan larangan-Nya.

HUD : 26

أَن لاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ اللّهَ إِنِّيَ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ أَلِيمٍ
Terjemah :
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan”.
Tafsir :
Aku memerintahkan kepada kalian agar tidak menyembah selain hanya kepada Allah. Sesungguhnya kau takut apabila kalian tidak mau menyembah hanya kepada-Nya dan mengesakan-Nya dalam ibadah, Allah akan menimpakan adzab pada hari yang sangat menyedihkan.

HUD : 27

فَقَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قِوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلاَّ بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلاَّ الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِن فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ
Terjemah :
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: “Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta”.
Tafsir :
Maka berkatalah para pemimpin kafir dari kaumnya : Engkau bukanlah malaikat, melainkan manusia biasa seperi kami. Maka bagaimana bisa engkau diberi wahyu sementara kami tidak?? Kami tidak melihat pengikutmu kecuali orang-orang yang rendah dan hina, karena mereka mengikutimu begitu saja tanpa bisa berpikir dan tanpa bisa mempertanyakannya. Kami juga tidak melihat bahwa kalian memiliki lebih banyak rizki dan harta dari kami, ketika kalian telah memasuki agama kalian ini. Bahkan kami yakin bahwa kamu adalah pembohong atas apa yang kamu dakwa.

HUD : 28

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِن كُنتُ عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّيَ وَآتَانِي رَحْمَةً مِّنْ عِندِهِ فَعُمِّيَتْ عَلَيْكُمْ أَنُلْزِمُكُمُوهَا وَأَنتُمْ لَهَا كَارِهُونَ
Terjemah :
Berkata Nuh: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?”
Tafsir :
Nuh berkata : Hai kaumku, bagaimana pendapatmu jika aku memiliki bukti yang nyata dari Rabbku mengenai risalah yang aku bawa, yang menjelaskan kepada kalian ahwa aku diatas kebenaran dari sisi-Nya, dan datang rahmat dari Rabbku padaku, yaitu kenabian dan kerasulan (risalah), tapi disamarkan dari kalian karena kebodohan dan kesombongan kalian. Maka apakah harus kami paksakan agar kalian menerimanya, padahal kalian menentangnya?? Kami tidak akan berbuat hal tersebut. Tetapi kami menyerahkan urusan kalian kepada Allah, sehingga Dia memutuskan apa yang Dia kehendaki dalam urusan kalian.

HUD : 29

وَيَا قَوْمِ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالاً إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلَى اللّهِ وَمَآ أَنَاْ بِطَارِدِ الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّهُم مُّلاَقُو رَبِّهِمْ وَلَـكِنِّيَ أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ
Terjemah :
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui”.
Tafsir :
Nabi Nuh berkata kepada kaumnya : Hai kaumku, aku tidak meminta upah sedikit pun dari kalian (yang harus kalian bayar ketika kalian beriman) atas seruanku agar kalian mengesakan Allah dan beribadah hanya kepada-Nya dengan ikhlas. Akan tetapi, imbalan atas nasihatku kepada kalian ini hanyalah dari Allah. Dan aku tidak akan sekalipun mengusir orang yang beriman, sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Rabb mereka pada Hari Kiamat kelak. Akan tetapi, aku melihat bahwa kalian adalah kaum yang tidak mengetahui, ketika kalian menyuruhku agar aku mengusir para wali Allah dan menjauhkan mereka dariku.

HUD : 30

وَيَا قَوْمِ مَن يَنصُرُنِي مِنَ اللّهِ إِن طَرَدتُّهُمْ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
Terjemah :
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran? [717]
________________________________________
[717] Kata-kata ini diucapkan oleh Nabi Nuh u sewaktu dia didesak oleh golongan kafir yang kaya dari kaumnya untuk mengusir golongan yang beriman, tidak berada, miskin dan papa.
Tafsir :
Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari siksa Allah, jika Allah menurunkan siksa-Nya kepadaku karena aku mengusir orang-orang Mukmin?? Apakah kalian tidak mempertimbangkan perbuatan kalian, sehingga kalian mengetahui mana yang lebih bermanfaat dan mashlahat bagi kalian??

HUD : 31

وَلاَ أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَآئِنُ اللّهِ وَلاَ أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلاَ أَقُولُ إِنِّي مَلَكٌ وَلاَ أَقُولُ لِلَّذِينَ تَزْدَرِي أَعْيُنُكُمْ لَن يُؤْتِيَهُمُ اللّهُ خَيْرًا اللّهُ أَعْلَمُ بِمَا فِي أَنفُسِهِمْ إِنِّي إِذًا لَّمِنَ الظَّالِمِينَ
Terjemah :
Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): “Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib”, dan tidak (pula) aku mengatakan: “Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat”, dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: “Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka”. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.
Tafsir :
Aku tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku memiliki kekuasaan untuk berbuat apa yang aku mau pada perbendaharaan Allah, aku tidaklah mengetahui perkara yang ghaib, dan aku bukanlah salah satu dari malaikat. Dan aku juga tidak akan mengatakan kepada orang-orang mukmin yang lemah yang kalian pandang hina bahwa Allah tidak akan memberi pahala atas amal kalian. Sesungguhnya hanya Allah semata yang mengetahui apa yang ada dalam dada dan hati mereka. Dan jika aku berbuat demikian, maka aku termasuk orang-orang yang zhalim kepada diri mereka dan selain mereka.

HUD : 32

قَالُواْ يَا نُوحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَأَكْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتَنِا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ
Terjemah :
Mereka berkata “Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.
Tafsir :
Mereka berkata : Hai Nuh, engkau telah berbantah-bantahan dengan kami dan engkau memperpanjang bantahan itu. Maka datangkanlah adzab yang kamu janjikan itu jika dakwah dan seruanmu itu memang benar.

HUD : 33

قَالَ إِنَّمَا يَأْتِيكُم بِهِ اللّهُ إِن شَاء وَمَا أَنتُم بِمُعْجِزِينَ
Terjemah :
Nuh menjawab: “Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.
Tafsir :
Nuh menjawab kepada kaumnya : Hanya Allah sendirilah yang dapat mendatangkan adzab kepada kalian jika Dia menghendaki. Dan kalian tidak akan dapat melepaskan diri, jika Dia hendak menurunkan adzab kepada kalian. Karena tidak ada sesuatu pun baik di bumi maupun di langit yang dapat melemahkan-Nya.

HUD : 34

وَلاَ يَنفَعُكُمْ نُصْحِي إِنْ أَرَدتُّ أَنْ أَنصَحَ لَكُمْ إِن كَانَ اللّهُ يُرِيدُ أَن يُغْوِيَكُمْ هُوَ رَبُّكُمْ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Terjemah :
Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.
Tafsir :
Nasihat dan upayaku untuk mengajak kalian beriman tidaklah berguna, jika Allah hendak menyesatkan dan membinasakan kalaian. Allahlah penguasa kalian, dan kepada-Nya-lah kalian dikembalikan di akhirat untuk dihisab dan diberi balasan.

HUD : 35

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ إِنِ افْتَرَيْتُهُ فَعَلَيَّ إِجْرَامِي وَأَنَاْ بَرِيءٌ مِّمَّا تُجْرَمُونَ
Terjemah :
Malahan kaum Nuh itu berkata: “Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja”. Katakanlah: “Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat”.
Tafsir :
Bahkan, kaum Nabi Nuh yang musyrik itu berkata : Perkataannya itu hanyalah bualan saja?? Katakanlah kepada mereka : Jika aku membual kepada Allah akan perkataanku, maka kepada diriku sendirilah dosa itu akan ditimpakan. Dan jika aku benar, maka kalianlah yang berdosa dan durhaka. Aku berlepas diri dari kekufuran, kebohongan dan kedurhakaan kalian.

HUD : 36

وَأُوحِيَ إِلَى نُوحٍ أَنَّهُ لَن يُؤْمِنَ مِن قَوْمِكَ إِلاَّ مَن قَدْ آمَنَ فَلاَ تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُواْ يَفْعَلُونَ
Terjemah :
Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.
Tafsir :
Dan Allah mewahyukan kepada Nuh tatkala kaumnya benar-benar akan ditimpa adzab, bahwa sesungguhnya kaummu tidak aka nada yang beriman kepada Allah, kecuali orang-orang yang telah beriman sebelumnya. Maka janganlah kamu bersedih atas apa yang mereka kerjakan.

HUD : 37

وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلاَ تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ
Terjemah :
Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Tafsir :
Dan buatlah perahu dengan penjagaan, pengawasan, dan pertolongan Kami, dan janganlah engkau meminta agar Aku menunda (turunnya adazab terhadap) orang-orang yang mendzalimi diri sendiri itu dengan kekafiran mereka (yaitu kaummu). Sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan oleh badai. Dalam ayat ini terdapat penetapan (Allah memiliki mata) sesuai dengan apa yang layak nagi-Nya.

HUD : 38

وَيَصْنَعُ الْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلأٌ مِّن قَوْمِهِ سَخِرُواْ مِنْهُ قَالَ إِن تَسْخَرُواْ مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ
Terjemah :
Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: “Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami).
Tafsir :
Dan mulailah Nuh membuat perahu. Setiap kali para pembesar kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Maka Nuh berkata kepada mereka : Jika kalian mengejek kami saat ini karena ketidaktahuan kalian akan kebenaran janji Allah, maka kami akan mengejek kalian besok ketika kalian ditenggelamkan, sebagaimana kalian mengejek kami hari ini.

HUD : 39

فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
Terjemah :
Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal.”
Tafsir :
Kelak, kalian akan mengetahui ketika telah datang ketentuan Allah, siapa yang ditimpa adzab Allah yang menghinakan di dunia dan kemudian ditimpa adzab yang kekal tiada putusnya di akhirat kelak??

HUD : 40

حَتَّى إِذَا جَاء أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلاَّ مَن سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ آمَنَ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلاَّ قَلِيلٌ
Terjemah :
Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur [718] telah memancarkan air, Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
________________________________________
[718] Yang dimaksud dengan dapur ialah permukaan bumi yang memancarkan air hingga menyebabkan timbulnya taufan.
Tafsir :
Hingga ketika telah datang perintah Kami untuk membinasakan mereka sebagaimana yang telah Kami janjikan kepada Nuh, memancarlah air dengan derasnya dari dapur (yaitu tempat pembuatan roti) sebagai tanda datangnya adzab. Kami berkata kepada Nuh : Bawalah ke dalam perahu itu sepasang jantan dan betina dari setiap jenis binatang dan bawa pula keluargamu, kecuali yang telah ditetapkan termasuk orang yang tidak beriman kepada Allah, seperti anak dan istrinya. Bawa pula bersamamu orang-orang yang beriman dari kaummu. Dan yang beriman bersama Nabi Nuh hanya sedikit sekali, meskipun dia (Nuh) tinggal bersama mereka dalam kurun waktu yang lama.

HUD : 41

وَقَالَ ارْكَبُواْ فِيهَا بِسْمِ اللّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Nuh berkata kepada orang yang beriman bersamanya : Naiklah kalian ke dalam perahu dengan menyebut nama Allah ketika berlayar di atas air, dan menyebut nama Allah di akhir perjalanan dan ketika berlabuhnya. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun terhadap dosa dari hamba-Nya yang bertaubat dan kembali kepada-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap mereka, yaitu tidak menyiksa mereka sesudah mereka bertaubat.

HUD : 42

وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلاَ تَكُن مَّعَ الْكَافِرِينَ
Terjemah :
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya [719] – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.”
________________________________________
[719] Nama anak Nabi Nuh u yang kafir itu “Qanaan”, sedang putra-putranya yang beriman ialah: Sam, Ham dan Jafits.
Tafsir :
Dan perahu itu membawa mereka melewati ombak yang besar dan tinggi laksana gunung, dan Nuh memanggil anaknya (yang saat itu berada pada tempat yang terpisah dari orang-orang Mukmin) dan ia berkata : Hai anakku, naiklah bersama kami ke dalam perahu, janganlah engkau bersama orang-orang kafir, sehingga engkau akan tenggelam.

HUD : 43

قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاء قَالَ لاَ عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِلاَّ مَن رَّحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
Terjemah :
Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Tafsir :
Anaknya menjawab : Aku akan naik ke atas gunung yang dapat menyelamatkanku dari air bah ini, yang bisa mencegahku supaya tidak tenggelam. Nuh menjawab : Tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi keputusan dan ketentuan Allah pada hari ini, yaitu untuk menenggelamkan seluruh makhluk-Nya dan menghancurkan mereka kecuali orang-orang yang dirahmati Allah, maka berimanlah engkau dan naiklah ke dalam perahu bersama kami. Kemudian ombak yang tinggi memisahkan Nuh dan anaknya itu, dan ia termasuk orang yang ditenggelamkan dan dibinasakan.

HUD : 44

وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءكِ وَيَا سَمَاء أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاء وَقُضِيَ الأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْداً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Terjemah :
Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan [720] dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi [721], dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim .”
________________________________________
[720] Yakni: Allah telah melaksanakan janjinya dengan membinasakan orang-orang yang kafir kepada Nabi Nuh u dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.
[721] Bukit “Judi” terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.
Tafsir :
Allah berfirman kepada bumi (setelah ditenggelamkan dan dibinasakannya kaum Nuh yang kafir) : Hai bumi, telanlah airmu, dan hai langit hentikanlah hujan. Maka surutlah air. Dan ketentuan Allah telah dijalankan, yaitu membinasakan kaum Nuh. Perahu itu pun berlabuh di atas gunung Judy. Dan dikatakan : Binasalah orang-orang zhalim yang melampaui batas-batas Allah dan yang tidak mau beriman kepada-Nya.

HUD : 45

وَنَادَى نُوحٌ رَّبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابُنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ
Terjemah :
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.”
Tafsir :
Dan Nuh berseru kepada Rabb-nya sambil berkata : Ya Rabbi, sesungguhnya Engkau telah berjanji kepadaku akan menyelamatkanku dan keluargaku dari ditenggelamkan dan dibinasakan, anakku juga termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah benar, tidak ada pelanggaran, dan Engkaulah Hakim yang seadil-adilnya.

HUD : 46

قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلاَ تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Terjemah :
Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya [722] perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”
________________________________________
[722] Menurut pendapat sebagian ahli tafsir bahwa yang dimaksud dengan “perbuatannya”, ialah permohonan Nabi Nuh u agar anaknya dilepaskan dari bahaya.
Tafsir :
Allah berfiman : Hai Nuh, anakmu yang binasa itu bukanlah keluargamu yang telah Aku janjikan untuk diselamatkan, itu karena kekufurannya dan perbuatannya yang tidak baik. Dan Aku melarangmu bertanya meminta sesuatu yang tidak engkau ketahui hakikat sebenarnya. Sesungguhnya Aku memperingatkanmu agar engkau tidak termasuk orang-orang yang bodoh dalam permintaanmu ekpada-Ku mengenai hal itu.

HUD : 47

قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلاَّ تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُن مِّنَ الْخَاسِرِينَ
Terjemah :
Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.”
Tafsir :
Nuh berkata : Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku bernaung dan berlindung kepada-Mu untuk memohon sesuatu yang tidak aku ketahui ilmunya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun atas dosaku dan tidak merahmatiku dengan rahmat-Mu, niscaya aku termasuk orang-orang yang lalai terhadap diri sendiri, bernasib sial, dan binasa.

HUD : 48

قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلاَمٍ مِّنَّا وَبَركَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِّمَّن مَّعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Terjemah :
Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.”
Tafsir :
Allah berfirman : Hai Nuh, turunlah dari perahumu dengan rasa aman dan keselamatan dari Kami serta keberkahan atasmu dan orang-orang yang bersamamu. Dan di sana terdapat pula umat dan golongan yang celaka. Kami berikan kesenangan semasa hidup di dunia, sampai datang ajal mereka, kemudian mereka mendapatkan siksa yang sangat pedih pada Hari Kiamat kelak.

HUD : 49

تِلْكَ مِنْ أَنبَاء الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا كُنتَ تَعْلَمُهَا أَنتَ وَلاَ قَوْمُكَ مِن قَبْلِ هَـذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
Terjemah :
Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Tafsir :
Kisah yang Kami ceritakan kepadamu (wahai Rasul) mengenai Nuh dan kaumnya adalah termasuk berita-berita ghaib tentang peristiwa masa lampau. Kami wahyukan kepadamu, dan engkau bersama kaummu belum mengetahui penjelasan tentang hal ini sebelumnya. Maka bersabarlah atas pendustaan kaummu dan perbuatan mereka menyakitimu, sebagaimana kesabaran para Nabi terdahulu. Sesungguhnya, balasan kebaikan di dunia dan di akhirat adalah bagi orang-orang yang bertakwa yang takut kepada Allah.

HUD : 50

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ إِنْ أَنتُمْ إِلاَّ مُفْتَرُونَ
Terjemah :
Dan kepada kaum Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.
Tafsir :
Dan kepada kaum “Ad, Kami utus saudara mereka, Hud. Dia berkata : Hai kaumku, sembahlah Allah semata, tidak ada sesuatu pun yang lebih berhak disembah kecuali Dia yang Maha-agung lagi Mahatinggi, dan tuluslah dalam beribadah kepada-Nya. Kalian hanyalah pendusta dalam perbuatan syirik kalian kepada Allah.

HUD : 51

يَا قَوْمِ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Terjemah :
Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?”
Tafsir :
Hai kaumku, tidak sedikit pun aku meminta upah atas seruanku untuk ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Tidak ada imbalan atas seruanku ini kepada kalian melainkan dari Allah yang menciptakanku. Apakah kalian tidak berpkir sehingga bisa membedakan yang benar dan yang salah??

HUD : 52

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ
Terjemah :
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”
Tafsir :
Hai kaumku, mintalah ampunan kepada Allah dengan beriman kepada-Nya, kemudian bertaubatlah atas dosa-dosa kalian. Jika kalian melakukan itu, niscaya Allah akan menurunkan hujan deras yang terus-menerus, sehingga bertambahlah kemakmuran kalian. Dan Dia akan menambahkan kekuatan atas kekuatan kalian dengan banyaknya keturunan dan nikmat yang berkesinambungan. Maka janganlah kalian berpaling dari seruanku dan terus menerus dalam kedurhakaan kalian.

HUD : 53

قَالُواْ يَا هُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَن قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ
Terjemah :
Kaum Ad berkata: “Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu.
Tafsir :
Mereka (kaum “Ad) berkata : Hai Hud, kamu tidak mendatangkan suatu bukti nyata yang menunjukkan kebenaran apa yang kamu serukan itu, dan kami tidak akan meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah karena perkataanmu itu. Dan kami tidak akan mempercayai apa yang kamu serukan.

HUD : 54,55

إِن نَّقُولُ إِلاَّ اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوَءٍ قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللّهِ وَاشْهَدُواْ أَنِّي بَرِيءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ
مِن دُونِهِ فَكِيدُونِي جَمِيعًا ثُمَّ لاَ تُنظِرُونِ
Terjemah :
Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.” Huud menjawab: “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.
Tafsir :
Kami tidak berkata apa-apa melainkan bahwa salah satu Tuhan kami menjadikan engkau gila karena engkau melarang kami menyembahnya. Hud menjawab : Aku jadikan Allah sebagai saksi atas perkataanku dan bersaksilah kalian bahwa aku berlepas diri dari yang kalian sekutukan selain Allah, berupa tandingan-tandingan dan berhala-berhala. Oleh karena itu, lihatlah dan bersungguh-sungguhlah kalian dan yang kalian sangka sebagai tuhan untuk mencelakaiku dan jangan kalian tangguhkan barang sesaat pun. Hal itu karena Hud yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa mereka maupun tuhan-tuhan mereka tidak akan mampu mencelakainya.

HUD : 56

إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّهِ رَبِّي وَرَبِّكُم مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلاَّ هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Terjemah :
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun [723] melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya [724]. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus [725].”
[723] Tentang binatang melata lihat Not no. 709. [724] Maksudnya: mengusainya sepenuhnya. [725] Maksudnya: Allah selalu berbuat adil.
Tafsir :
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Rabbku dan Rabb kalian, Pemilik segala sesuatu dan Pengaturnya. Maka aku tidak akan tertimpa apa pun melainkan dengan perintah-Nya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu pun yang berjalan diatas bumi melainkan Allah-lah pemiliknya, dan Dia yang menguasai dan mengaturnya. Sesungguhnya Rabbku berada pada jalan yang lurus, yaitu selalu adil dalam ketetapan, syariat dan perintah-Nya. Allah membalas orang yang berbuat baik dengan kebaikannya dan orang yang berbuat jahat dengan kejahatannya pula.

HUD : 57

فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقَدْ أَبْلَغْتُكُم مَّا أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَيْكُمْ وَيَسْتَخْلِفُ رَبِّي قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلاَ تَضُرُّونَهُ شَيْئًا إِنَّ رَبِّي عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ
Terjemah :
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu.
Tafsir :
Maka apabila kalian berpaling dari seruanku untuk mengesakan Allah dan ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, sesungguhnya aku telah menyampaikan risalah dari Rabbku dan hujjah telah ditegakkan atas kalian. Dan sekiranya kalian tetap tidak beriman kepada Allah, niscaya Allah akan membinasakan kalian dan mendatangkan kaum lain yang akan menggantikan kalian menghuni kediaman dan harta kalian. Mereka ikhlas beribadah kepada Allah dan kalian tidak bisa mendatangkan kemudharatan kepada mereka sedikit pun. Sesungguhnya Rabbku adalah pemelihara segala sesuatu. Dialah yang menjagaku dari keburukan yang akan kalian lakukan terhadapku.

HUD : 58

وَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا نَجَّيْنَا هُودًا وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَنَجَّيْنَاهُم مِّنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ
Terjemah :
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat.
Tafsir :
Dan tatkala datang adzab Kami kepada kaum Hud, maka Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman dengan karunia dan rahmat Kami atas mereka. Kami selamatkan mereka dari adzab yang pedih, yang Allah timpakan kepada kaum “Ad, sehingga tidak ada yang tampak kecuali kediaman-kediaman mereka.

HUD : 59

وَتِلْكَ عَادٌ جَحَدُواْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَعَصَوْاْ رُسُلَهُ وَاتَّبَعُواْ أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ
Terjemah :
Dan itulah (kisah) kaum Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).
Tafsir :
Dan itulah kaum “Ad yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan mendurhakai para Rasul-Nya. Mereka mengikuti perintah penguasa yang sombong terhadap Allah, tidak mau menerima kebenaran dan tidak mau tunduk kepada-Nya.

HUD : 60

وَأُتْبِعُواْ فِي هَـذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا إِنَّ عَادًا كَفَرُواْ رَبَّهُمْ أَلاَ بُعْدًا لِّعَادٍ قَوْمِ هُودٍ
Terjemah :
Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum Ad (yaitu) kaum Huud itu.
Tafsir :
Dan mereka itu selalu diikuti oleh laknat Allah di dunia ini dan kemurkaan Allah pada Hari Kiamat kelak. Ingatlah bahwa sesungguhnya kaum “Ad mengingkari Rabb mereka dan mendustakan para Rasul-Nya. Ingatlah kebinasaanlah yang ditimpakan kepada kaum “Ad (yaitu kaumnya Nabi Hud), disebabkan kemusyrikan dan kekufuran mereka terhadap nikmat Allah.

HUD : 61

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُّجِيبٌ
Terjemah :
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya [726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”
[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Tafsir :
Dan kepada kaum Tsamud, Kami utus saudara mereka, Shalih. Dia berkata : Hai kaumku, sembahlah Allah semata, tidak ada bagi kalian Ilah yang berhak disembah selain Dia yang Mahaagung lagi Mahatinggi. Ikhlas-lah dalam beribadah keapada-Nya. Dia-lah yang memulai peciptaan kalian dari tanah, yaitu dengan menciptakan ayah kalian, Adam, dan menjadikan kalian sebagai pemakmurnya (bumi). Maka mohonlah kepada Allah agar mengampuni dosa kalian dan kembalilah kalian kepada-Nya dengan taubat yang baik. Sesungguhnya Rabbku begitu dekat bagi orang yang ikhlas beribadah dan berharap taubat kepada-Nya. Dia juga menjawab doa hamba yang berdoa kepada-Nya.

HUD : 62

قَالُواْ يَا صَالِحُ قَدْ كُنتَ فِينَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هَـذَا أَتَنْهَانَا أَن نَّعْبُدَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا وَإِنَّنَا لَفِي شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ
Terjemah :
Kaum Tsamud berkata: “Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami ? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.”
Tafsir :
Kaum Tsamud berkata kepada Nabi mereka, Shalih : Hai Shalih, sesungguhnya kami berharap bahwa engkau akan menjadi pemimpin yang ditaati di tengah-tengah kami sebelum engkau mengatakan hal tersebut. Apakah engkau melarang kami untuk menyembah tuhan-tuhan kami yang telah turun-temurun disembah oleh leluhur kami?? Sesungguhnya kami benar-benar ragu dan tidak yakin dengan seruanmu (dakwahmu) kepada kami untuk beribadah hanya kepada Allah semata.

HUD : 63

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِن كُنتُ عَلَى بَيِّنَةً مِّن رَّبِّي وَآتَانِي مِنْهُ رَحْمَةً فَمَن يَنصُرُنِي مِنَ اللّهِ إِنْ عَصَيْتُهُ فَمَا تَزِيدُونَنِي غَيْرَ تَخْسِيرٍ
Terjemah :
Shaleh berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.
Tafsir :
Nabi Shalih berkata kepada kaumnya : Hai kaumku, beritahukanlah kepadaku, jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Allah dan di antara bukti itu bahwa Dia telah memberiku risalah kenabian dan hikmah. Maka siapakah yang mampu mencegah siksa Allah yang diturunkan kepadaku, jika aku mendurhakai-Nya dan tidak mau menyampaikan risalah serta nasihat kepada kalian?? Oleh karena itu kalian tidak menambah apapun untukku selain kesesatan dan semakin jauh dari kebenaran.

HUD : 64

وَيَا قَوْمِ هَـذِهِ نَاقَةُ اللّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللّهِ وَلاَ تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيبٌ
Terjemah :
Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.”
Tafsir :
Hai kaumku, ini adalah unta betina Allah, sebagai hujjah dan bukti bagi kalian atas kebenaran seruanku itu. Maka biarkanlah ia mencari makan di bumi Allah, maka kalian bukanlah yang memberinya rizki. Dan janganlah kalian menyembelihnya, sesungguhnya jika kalian berbuat demikian, niscaya adzab yang dekat dari Allah akan menimpa kalian siapa pun yang menyembelihnya.

HUD : 65

فَعَقَرُوهَا فَقَالَ تَمَتَّعُواْ فِي دَارِكُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ ذَلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوبٍ
Terjemah :
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: “Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari [727], itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”
[727] Perbuatan mereka menusuk unta itu adalah suatu pelanggaran terhadap larangan Nabi Shaleh u Oleh sebab itu Allah menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari, maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu.
Tafsir :
Mereka mendustakan Nabi Shalih, dan menyembelih unta itu. Berkata Shalih kepada mereka : Nikmatilah hidup kalian di negeri kalian selama tiga hari, karena sesungguhnya adzab Allah akan diturunkan sesudah hari itu. Itulah janji Allah yang tidak dapat didustakan dan mesti terjadi.

HUD : 66

فَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا نَجَّيْنَا صَالِحًا وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَمِنْ خِزْيِ يَوْمِئِذٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ
Terjemah :
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Tafsir :
Maka ketika datang ketentuan kami, yaitu dengan membinasakan kaum Tsamud, Kami selamatkan Shalih bersama orang-orang beriman yang bersamanya dari adzab dengan rahmat Kami. Dan Kami juga menyelamatkan mereka dari kehinaan pada hari itu. Sesungguhnya Rabbmu (wahai Rasul) Mahakuat lagi Mahaperkasa. Di antara kekuatan dan keperkasaan-Nya itu Dia berkuasa untuk membinasakan umat-umat yang durhaka dan menyelamatkan para rasul serta pengikut-pengikut mereka.

HUD : 67

وَأَخَذَ الَّذِينَ ظَلَمُواْ الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُواْ فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Terjemah :
Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya,
Tafsir :
Dan suara gutur yang sangat keras menimpa penduduk Tsamud yang zhalim. Maka mereka mati di rumah-rumah mereka sendiri dengan cepat dan jatuh bergelimpangan di atas wajah mereka tanpa gerakan.

HUD : 68

كَأَن لَّمْ يَغْنَوْاْ فِيهَا أَلاَ إِنَّ ثَمُودَ كَفرُواْ رَبَّهُمْ أَلاَ بُعْدًا لِّثَمُودَ
Terjemah :
seolah-olah mereka belum pernah berdiam [728] di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.
________________________________________
[728] Demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur oleh guntur itu, tanpa bekas, seakan-akan mereka tidak pernah ada.
Tafsir :
Karena cepatnya mereka mati dan binasa, seolah-olah tidak ada yang pernah hidup di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud adalah penentang ayat-ayat Allah dan hujjah-hujjah-Nya. Ketahuilah, mereka jauh tertolak untuk mendapatkan rahmat Allah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. Maka alangkah sengsara dan hinanya mereka itu!!

HUD : 69

وَلَقَدْ جَاءتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُـشْرَى قَالُواْ سَلاَمًا قَالَ سَلاَمٌ فَمَا لَبِثَ أَن جَاء بِعِجْلٍ حَنِيذٍ
Terjemah :
Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat.” Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.
Tafsir :
Telah datang malaikat kepada Nabi Ibrahim, memberi kabar gembira untuknya dan istrinya, yaitu akan dikaruniai anak dengan nama Ishaq. Kemudian sesudahnya Ya”qub. Mereka berkata : Salam. Ibrahim kemudian menjawab salam yang diucapkannya ini : Salam. Kemudian Ibrahim segera menyuguhkan daging anak sapi panggang untuk mereka makan.

HUD : 70

فَلَمَّا رَأَى أَيْدِيَهُمْ لاَ تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُواْ لاَ تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمِ لُوطٍ
Terjemah :
Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.”
Tafsir :
Maka ketika Ibrahim melihat tangan mereka tidak menyentuh makanan yang di suguhkan dan tidak makan sama sekali, dia merasa aneh dan takut, akan tetapi dia menyembunyikannya. Malaikat itu berkata (ketika dia melihat Ibrahim yang merasa ketakutan) : Jangan takut, sesungguhnya kami adalah malaikat Tuhanmu yang diutus kepada kaum Luth untuk membinasakan mereka.

HUD : 71

وَامْرَأَتُهُ قَآئِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَقَ وَمِن وَرَاء إِسْحَقَ يَعْقُوبَ
Terjemah :
Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya qub.
Tafsir :
Dan istri Ibrahim, Sarah, berdiri di belakang tirai mendengar percakapan mereka. Dia tertawa karena terkejut atas apa yang didengarnya. Maka Kami beri dia kabar gembira melalui lisan malaikat bahwa dia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Ishaq dari suaminya, Ibrahim. Dan anaknya akan tumbuh, lalu setelah Ishaq akan mempunyai cucu bernama Ya”qub.

HUD : 72

قَالَتْ يَا وَيْلَتَى أَأَلِدُ وَأَنَاْ عَجُوزٌ وَهَـذَا بَعْلِي شَيْخًا إِنَّ هَـذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ
Terjemah :
Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.”
Tafsir :
Sarah terkejut mendengar kabar gembira mengenai Ishaq itu, kemudian berkata : Aneh sekali, bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan seorang anak sedangkan aku sudah sangat lemah, dan suamiku pun juga sudah tua dan renta?? Sesungguhnya, mempunyai anak bagi orang tua renta sepertiku dan suamiku benar-benar suatu hal yang sangat aneh.

HUD : 73

قَالُواْ أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللّهِ رَحْمَتُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَّجِيدٌ
Terjemah :
Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”
Tafsir :
Para malaikat itu berkata : Apakah engkau merasa heran terhadap urusan Allah dan ketetapan-Nya?? Sesungguhnya rahmat Allah dan keberkahan-Nya telah dicurahkan atas kalian, hai sekalian keluarga nabi. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Pemilik kemuliaan dan keagungan.

HUD : 74

فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ الرَّوْعُ وَجَاءتْهُ الْبُشْرَى يُجَادِلُنَا فِي قَوْمِ لُوطٍ
Terjemah :
Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.
Tafsir :
Maka ketika hilang rasa takut Ibrahim karena tamunya tidak mencicipi makanan yang dia hidangkan, dan dia telah mendengar berita gembira mengenai Ishaq dan Ya”qub, kemudian dia pun mempertanyakan (kepada utusan Kami) perihal diutusnya mereka untuk menghukum kaum Nabi Luth dan membinasakan mereka.

HUD : 75

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُّنِيبٌ
Terjemah :
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.
Tafsir :
Sesungguhnya Ibrahim itu sangat penyantun, tidak suka penyegeraan siksa (kepada suatu kaum). Dia pun begitu amat rendah hati kepada Allah dan selalu berdoa kepada-Nya. Dia senantiasa bertaubat dan menyerahkan segala urusan kepada Allah.

HUD : 76

يَا إِبْرَاهِيمُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا إِنَّهُ قَدْ جَاء أَمْرُ رَبِّكَ وَإِنَّهُمْ آتِيهِمْ عَذَابٌ غَيْرُ مَرْدُودٍ
Terjemah :
Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.
Tafsir :
Para utusan Allah itu berkata : Hai Ibrahim, tinggalkan perdebatan mengenai urusan kaum Luth dan permintaanmu agar mereka diberi rahmat, karena mereka berhak mendapatkan adzab. Telah datang ketetapan Tuhanmu yang telah ditakdirkan kepada mereka bahwa mereka akan dibinasakan. Sesungguhnya mereka tidak akan mampu menghindar dan tidak ada yang bisa mencegah adzab Allah yang akan diturunkan kepada mereka.

HUD : 77

وَلَمَّا جَاءتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالَ هَـذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ
Terjemah :
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: “Ini adalah hari yang amat sulit [729].”
________________________________________
[729] Nabi Luth u merasa susah akan kedatangan utusan-utuaan Allah itu karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum Luth amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homo sexual. Dan dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.
Tafsir :
Dan ketika datang malaikat Kami itu kepada Nabi Luth, dia merasa sedih dan tidak senang atas kedatangan mereka, karena dia tidak tahu bahwa mereka adalah utusan Allah, dan dia juga takut mereka akan mendapat gangguan dari kaumnya. Kemudian dia berkata : Ini adalah hari penuh ujian dan bencana.

HUD : 78

وَجَاءهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِن قَبْلُ كَانُواْ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَـؤُلاء بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُواْ اللّهَ وَلاَ تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنكُمْ رَجُلٌ رَّشِيدٌ
Terjemah :
Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji [730]. Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal ?”
________________________________________
[730] Maksudnya perbuatan keji di sini ialah: mengerjakan liwath (homosexuil).
Tafsir :
Maka kaum Luth mendatanginya dengan segera untuk berbuat keji. Sejak dulu, dari sebelum kedatangan para malaikat ini, mereka selalu mendatangi laki-laki untuk memuaskan hasrat nafsu mereka, bukan kepada perempuan. Maka berkata Luth kepada kaumnya : Ini anak-anak perempuanku, nikahilah mereka karena mereka lebih suci bagi kalian dari apa yang kalian inginkan. Dia menyebut semua perempuan yang ada pada kaumnya sebagai anaknya, karena nabi pada suatu umat berada pada posisi ayah bagi mereka. Takutlah kalian kepada Allah dan jauhilah siksa-Nya. Janganlah kalian mencemarkan nama baikku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antara kalian laki-laki yang memiliki akal, yang bisa mencegah orang berbuat keji sehingga kekejian itu tidak dilakukan?? Menghina tamu adalah aib atau cela, yang hanya dilakukan oleh orang-orang bodoh!!

HUD : 79

قَالُواْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ
Terjemah :
Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan [731] terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.”
________________________________________
[731] Maksudnya: mereka tidak punya syahwat terhadap wanita.
Tafsir :
Kaum Nabi Luth menjawab : Engkau pun sudah tahu dari dulu bahwa kami tidak menginginkan perempuan dan tidak menyukai mereka. Dan engkau pun sebenarnya tahu apa yang kami inginkan. Yang kami inginkan hanya laki-laki dan kami tidak mau menikahi perempuan.

HUD : 80

قَالَ لَوْ أَنَّ لِي بِكُمْ قُوَّةً أَوْ آوِي إِلَى رُكْنٍ شَدِيدٍ
Terjemah :
Luth berkata: “Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).”
Tafsir :
Luth berkata ketika mereka membantah perkataannya, dan hanya menginginkan perbuatan keji itu : Seandainya aku mempunyai kekuatan dan orang yang dapat menolongku atau keluarga yang bisa kupercayai dan kusandarkan untuk mencegah kalian, niscaya aku akan mencegah kalian dari keinginan kalian.

HUD : 81

قَالُواْ يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَن يَصِلُواْ إِلَيْكَ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ اللَّيْلِ وَلاَ يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ إِلاَّ امْرَأَتَكَ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
Terjemah :
Para utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal [732], kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”.
[732] Kata “tertinggal” di sini terjemahan dari kalimah “yaltafit.” Ada pula mufassir menterjemahkannya dengan “menoleh ke belakang”
Tafsir :
Para malaikat itu berkata : Wahai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan Rabbmu, yang diutus untuk membinasakan kaummu. Mereka tidak akan dapat mengganggumu. Maka keluarlah kamu bersama keluargamu dari desa ini pada akhir malam. Dan janganlah ada seorang pun yang menoleh ke belakang agar tidak melihat adzab yang diturunkan, maka dia akan ikut terkena. Akan tetapi, istrimu yang telah mengkhianatimu dengan menjadi kafir dan munafik akan kami binasakan pula bersama kaummu. Sesungguhnya saat jatuhnya adzab mereka adalah waktu Shubuh, yaitu waktu yang sudah dekat.

HUD : 82,83

فَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ
Terjemah :
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim [733].
[733] Yakni orang-orang zalim itu karena kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Adapula sebagian mufassir mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh dari negeri Mekah.
Tafsir :
Maka tatkala datang ketetapan Kami, yaitu dengan diturunkannya adzab kepada mereka, Kami balikkan kampung mereka, Kami jadikan atasnya yang mereka tinggali berada di bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar. Mereka satu sama lain berbaris saling mengikuti, yang diberi tanda oleh Allah dengan tanda yang telah diketahui, yaitu batu yang tidak mirip dengan batu yang ada di bumi. Batu yang dihujankan Allah kepada kaum Luth ini tidaklah jauh berbeda dengan yang akan dihujankan kepada kaum kafir Quraisy. Dalam ayat ini terdapat ancaman terhadap orang-orang yang berbuat dosa dan menentang Allah.

HUD : 84

وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ وَلاَ تَنقُصُواْ الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِنِّيَ أَرَاكُم بِخَيْرٍ وَإِنِّيَ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُّحِيطٍ
Terjemah :
Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syuaib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat).”
Tafsir :
Dan kepada penduduk Madyan, Kami utus saudara mereka, Syuaib. Dia berkata : Hai kaumku, sembahlah Allah semata, tidak ada bagi kalian sesembahan yang berhak disembah selain Dia yang Mahaagung lagi Mahatinggi maka ikhlaskanlah ibadah hanya kepada-Nya. Dan janganlah kalian mengurangi hak orang-orang dengan mengurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kalian dalam kehidupan yang baik, dan aku khawatir (karena kalian mengurangi takaran dan timbangan) Allah akan menurunkan adzab pada hari yang menyelimuti kalian (Hari Kiamat).

HUD : 85

وَيَا قَوْمِ أَوْفُواْ الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ وَلاَ تَبْخَسُواْ النَّاسَ أَشْيَاءهُمْ وَلاَ تَعْثَوْاْ فِي الأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Terjemah :
Dan Syuaib berkata: “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
Tafsir :
Hai kaumku, sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kalian merugikan orang-orang akan hak mereka dalam segala hal. Janganlah kalian berjalan di bumi Allah dengan berbuat maksiat kepada-Nya dan menyebarkan kerusakan.

HUD : 86

بَقِيَّةُ اللّهِ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ وَمَا أَنَاْ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍ
Terjemah :
Sisa (keuntungan) dari Allah [734] adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu”
________________________________________
[734] Yang dimaksud dengan “sisa keuntungan dari Allah” ialah keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah mencukupkan takaran dan timbangan.
Tafsir :
Sisa keuntungan halal yang kalian peroleh dengan menyempurnakan takaran dan timbangan padanya terdapat berkah dan itu lebih baik daripada kalian memperolehnya dengan cara mengurangi takarannya atau semisal itu dari usaha yang haram. Jika kalian beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya, maka laksanakanlah perintah-Nya. Aku bukanlah pengawas kalian yang menghitung amal-amal kalian.

HUD : 87

قَالُواْ يَا شُعَيْبُ أَصَلاَتُكَ تَأْمُرُكَ أَن نَّتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَن نَّفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاء إِنَّكَ لَأَنتَ الْحَلِيمُ الرَّشِيدُ
Terjemah :
Mereka berkata: “Hai Syuaib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal [735].”
________________________________________
[735] Perkataan ini mereka ucapkan untuk mengejek Nabi Syuaib u
Tafsir :
Mereka berkata : Hai Syuaib, apakah shalat yang senantiasa kamu kerjakan itu menyuruhmu agar kami meninggalkan berhala-berhala dan patung-patung yang telah disembah oleh para leluhur kami, atau melarang kami bekerja mencari harta dengan yang kami bisa, yaitu dengan mengurangi timbangan dan menipu?? Mereka berkata (untuk mengejeknya) : Sesungguhnya engkau sangat pandai lagi baik dalam mengurusi harta.

HUD : 88

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِن كُنتُ عَلَىَ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ إِنْ أُرِيدُ إِلاَّ الإِصْلاَحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلاَّ بِاللّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
Terjemah :
Syuaib berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.
Tafsir :
Syuaib berkata : Hai kaumku, tidakkah kalian melihat bahwa aku berada pada jalan yang jelas dari Rabbku mengenai apa yang aku serukan kepada kalian untuk ikhlas beribadah hanya kepada-Nya dan dari apa yang aku larang kalian darinya, yaitu merusak harta dan Allah telah memberiku rizki yang luas, halal dan baik?? Aku tidak bermaksud menyalahi kalian, yaitu dengan mengerjakan apa yang sudah aku larang. Aku tidak bermaksud apa-apa dengan perintah dan larangan tersebut, melainkan untuk memperbaiki akhlak kalian sesuai dengan kemampuan dan kesanggupanku. Dan tidak ada taufik bagiku (untuk mendatangkan kebenaran dan memperbaiki akhlak kalian) melainkan dengan pertolongan Allah. Hanya kepada Allah semata aku bertawakal, dan kepada-Nya aku kembali dengan bertaubat.

HUD : 89

وَيَا قَوْمِ لاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شِقَاقِي أَن يُصِيبَكُم مِّثْلُ مَا أَصَابَ قَوْمَ نُوحٍ أَوْ قَوْمَ هُودٍ أَوْ قَوْمَ صَالِحٍ وَمَا قَوْمُ لُوطٍ مِّنكُم بِبَعِيدٍ
Terjemah :
Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu.
Tafsir :
Hai kaumku, janganlah permusuhanku, kemarahanku dan perbedaan agama yang aku tentang dan lawan karena kalian kufur terhadap Allah menyebabkan kalian ditimpa adzab sebagaimana yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shalih, yaitu dengan dibinasakan. Juga adzab yang menimpa kaum Luth, padahal kaum Luth itu tidak jauh tempat dan masanya dari kalian.

HUD : 90

وَاسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ
Terjemah :
Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.
Tafsir :
Mohonlah ampun kepada Rabb kalian atas dosa-dosa kalian, kemudian kembalilah menaati-Nya dan teruslah seperti itu. Sesungguhnya Rabbku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih bagi orang yang bertaubat dan kembali kepada-Nya. Dia akan merahmati dan menerima taubatnya. Dalam ayat ini terdapat penetapan sifat rahmat dan mawaddah (pengasih) bagi Allah sesuai dengan yang layak dengan-Nya.

HUD : 91

قَالُواْ يَا شُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيرًا مِّمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَاكَ فِينَا ضَعِيفًا وَلَوْلاَ رَهْطُكَ لَرَجَمْنَاكَ وَمَا أَنتَ عَلَيْنَا بِعَزِيزٍ
Terjemah :
Mereka berkata: “Hai Syuaib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.”
Tafsir :
Mereka berkata : Hai Syuaib, kami tidak paham banyak apa yang kamu katakan. Sesungguhnya kami melihat bahwa kamu hanyalah orang lemah, bukan termasuk para pembesar maupun pemimpin di tengah-tengah kami. Kalau bukan karena keluargamu melindungimu, tentulah kami sudah membunuhmu dengan dirajam (dilempari batu), karena keluarganya termasuk golongan yang seagama dengan mereka. Engkau tidaklah mempunyai kedudukan dan kehormatan pada diri kami.

HUD : 92

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَهْطِي أَعَزُّ عَلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَاتَّخَذْتُمُوهُ وَرَاءكُمْ ظِهْرِيًّا إِنَّ رَبِّي بِمَا تَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Terjemah :
Syuaib menjawab: “Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu?. Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan.”
Tafsir :
Syuaib menjawab : Wahai kaumku, apakah keluargaku lebih perkasa dan mulia menurut kalian daripada Allah?? Dan kalian membuang perintah Rabb kalian dan menempatkannya di belakang kalian, kalian tidak mengerjakan perintah-Nya dan tidak pula menjauhi larangan-Nya. Sesungguhnya pengetahuan Rabbku meliputi apa yang kalian kerjakan, tidak ada amalan kalian yang tersembunyi dari-Nya meskipun sebesar biji dzarrah. Dan Allah akan membalasnya dengan disegerakan ataupun diakhirkan.

HUD : 93

وَيَا قَوْمِ اعْمَلُواْ عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ سَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَمَنْ هُوَ كَاذِبٌ وَارْتَقِبُواْ إِنِّي مَعَكُمْ رَقِيبٌ
Terjemah :
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu.”
Tafsir :
Hai kaumku, berbuatlah sebisa kalian di jalan kalian dan dalam keadaan kalian, aku pun akan terus berbuat di jalanku dan dengan apa yang telah Allah berikan kepadaku, yaitu untuk menyeru kalian kepada tauhid. Maka kalian akan mengetahui siapa di antara kita yang akan mendapatkan adzab Allah yang menghinakan dan siapa pula yang berdusta dalam ucapannya, aku ataukah kalian?? Tunggulah apa yang akan terjadi dengan kalian, sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian. Ini merupakan ancaman yang sangat keras bagi mereka.

HUD : 94

وَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مَّنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُواْ الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُواْ فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Terjemah :
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.
Tafsir :
Maka tatkala datang ketetapan Kami dengan membinasakan kaum Syuaib. Kami selamatkan Rasul Kami, Syuaib beserta orang-orang beriman yang bersamanya dengan rahmat dari Kami. Dan Kami binasakan orang-orang zhalim itu dengan suara yang sangat keras dari langit, lalu membinasakan mereka sehingga mereka mati tersungkur di atas lutut-lutut mereka di kediaman mereka tanpa gerakan.

HUD : 95

كَأَن لَّمْ يَغْنَوْاْ فِيهَا أَلاَ بُعْدًا لِّمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ
Terjemah :
Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.
Tafsir :
Seakan-akan mereka tidak pernah tinggal di tempat itu sebelumnya. Ingatlah, kebinasaan bagi penduduk Madyan (ketika Allah membinasakan mereka) sama seperti binasanya kaum Tsamud. Kedua kaum ini (Madyan dan Tsamud) sama-sama telah dibinasakan.

HUD : 96

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُّبِينٍ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mukjizat yang nyata,
Tafsir :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa bukti-bukti atas keesaan Kami dan hujjah nyata yang terlihat dan dapat direnungkan (dengan hati yang kurus) yang menunjukkan keesaan Allah dan mendustakan segala sesuatu yang disembah selain Allah.

HUD : 97

إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاتَّبَعُواْ أَمْرَ فِرْعَوْنَ وَمَا أَمْرُ فِرْعَوْنَ بِرَشِيدٍ
Terjemah :
kepada Firaun dan pemimpin-pemimpin kaumnya, tetapi mereka mengikut perintah Firaun, padahal perintah Firaun sekali-kali bukanlah (perintah) yang benar.
Tafsir :
Kami mengutus Musa kepada Fir”aun dan para pemimpin, serta pemuka kaumnya. Fir”aun telah kafir dan dia menyuruh kaumnya untuk mengikutinya. Mereka menaatinya dan menentang perintah Musa, padahal tidak ada yang benar dalam perintah Fir”aun dan tidak pula memberi petunjuk. Sesungguhnya dia hanyalah orang yang bodoh, sesat, kafir dan durhaka.

HUD : 98

يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ
Terjemah :
Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi.
Tafsir :
Fir”aun berjalan di hadapan kaumnya pada Hari Kiamat hingga ia memasukkan mereka ke neraka. Sungguh buruk tempat-tempat yang mereka masuki itu.

HUD : 99

وَأُتْبِعُواْ فِي هَـذِهِ لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ بِئْسَ الرِّفْدُ الْمَرْفُودُ
Terjemah :
Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Laknat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan.
Tafsir :
Allah mengikutkan laknat kepada mereka di dunia ini, beserta adzab yang disegerakan untuk mereka dengan ditenggelamkan di laut. Dan begitu pula di Hari Kiamat, mereka mendapatkan laknat yang lain, yaitu mereka dimasukkan ke dalam neraka. Amat buruklah keadaan mereka dengan terkumpulnya dan berturut-turutnya adzab Allah serta laknat di dunia dan di akhirat.

HUD : 100

ذَلِكَ مِنْ أَنبَاء الْقُرَى نَقُصُّهُ عَلَيْكَ مِنْهَا قَآئِمٌ وَحَصِيدٌ
Terjemah :
Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
Tafsir :
Itu adalah sebagian dari cerita penduduk negeri yang telah Kami binasakan, yang Kami ceritakan kepadamu (wahai Rasul), di antara negeri-negeri itu terdapat sisa peninggalannya dan ada pula yang telah musnah tak berbekas sama sekali.

HUD : 101

وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَـكِن ظَلَمُواْ أَنفُسَهُمْ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ مِن شَيْءٍ لِّمَّا جَاء أَمْرُ رَبِّكَ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ
Terjemah :
Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.
Tafsir :
Memusnahkan mereka bukanlah tanpa sebab dan dosa yang karenanya mereka berhak diadzab. Tetapi karena mereka mendhalimi diri sendiri dengan menyekutukan Allah dan berbuat kerusakan di muka bumi. Tuhan-tuhan mereka yang mereka berdoa padanya, meminta pada tuhan-tuhan itu untuk menolak bahaya tatkala datang ketetapan Tuhanmu untuk mengadzab mereka, tuhan-tuhan itu tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka. Dan tuhan mereka itu tidak menambah apa pun, kecuali kehancuran, kebinasaan dan penyesalan belaka.

HUD : 102

وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Terjemah :
Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
Tafsir :
Dan sebagaimana Aku membinasakan penduduk suatu negeri karena mereka menyalahi perintah-Ku dan mendustakan para Rasul-Ku, maka Aku pun akan membinasakan penduduk negeri yang lain apabila mereka menzhalimi diri sendiri dengan kufur kepada Allah, berbuat maksiat terhadap-Nya, dan mendustakan para Rasul-Nya. Sesungguhnya siksa Allah itu sangat pedih, menyakitkan dan keras.

HUD : 103

إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّمَنْ خَافَ عَذَابَ الآخِرَةِ ذَلِكَ يَوْمٌ مَّجْمُوعٌ لَّهُ النَّاسُ وَذَلِكَ يَوْمٌ مَّشْهُودٌ
Terjemah :
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).
Tafsir :
Sesungguhnya yang demikian itu (memusnahkan penduduk terdahulu yang zhalim) itu benar-benar terdapat pelajaran dan peringatan bagi orang yang takut akan hukuman dan adzab Allah di akhirat. Pada hari itulah, dikumpulkannya seluruh umat manusia untuk dihitung amal perbuatannya dan mendapatkan balasan. Hari itu adalah hari yang disaksikan oleh seluruh makhluk.

HUD : 104

وَمَا نُؤَخِّرُهُ إِلاَّ لِأَجَلٍ مَّعْدُودٍ
Terjemah :
Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.
Tafsir :
Dan Kami tidak akan mengundurkan Hari Kiamat, kecuali sampai batas waktu yang ditentukan dalam ilmu Kami. Kami tidak akan menambah maupun mengurangi takdir yang telah ditentukan sesuai hikmah Kami.

HUD : 105

يَوْمَ يَأْتِ لاَ تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ
Terjemah :
Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
Tafsir :
Dan ketika Hari Kiamat itu datang, tidak ada seorang pun yang berbicara kecuali seizing Rabbnya. Di antara mereka ada yang celaka, dan berhak mendapat siksa dan ada yang berbahagia, yang dimuliakan dengan nikmat-Nya.

HUD : 106,107

فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُواْ فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا شَاء رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Terjemah :
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi [736], kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.
________________________________________
[736] Alam akhirat juga mempunyai langit dan bumi tersendiri.
Tafsir :
Adapun orang-orang yang celaka di dunia karena rusaknya akidah dan jeleknya perbuatannya, maka tempatnya di neraka. Mereka mengerang mengeluarkan suara pernapasan dengan dada dengan tersengal-sengal karena pedihnya siksaan yang mereka terima. Itulah suara yang paling buruk dan hina. Mereka tinggal di dalam neraka selamanya sepanjang keberadaan langit dan bumi. Siksa yang mereka terima tidak pernah berhenti dan tidak akan pernah habis, bahkan mereka kekal selamanya. Kecuali yang dikehendaki oleh Rabbmu, yaitu mengeluarkan pelaku maksiat dari kalangan ahli Tauhid setelah sekian waktu tinggal di dalam neraka. Sesungguhnya Rabbmu (wahai Rasul) Mahakuasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya.

HUD : 108

وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُواْ فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا شَاء رَبُّكَ عَطَاء غَيْرَ مَجْذُوذٍ
Terjemah :
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
Tafsir :
Adapun orang-orang yang Allah beri rizki dengan kebahagiaan, maka mereka semua masuk ke dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama keberadaan langit dan bumi, kecuali sebagian golongan yang Allah akhirkan untuk memasukinya. Mereka adalah orang-orang yang berbuat maksiat namun masih beriman mengesakan Allah, maka mereka akan tinggal di neraka beberapa lama, kemudian mereka dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga dengan kehendak dan rahmat Allah. Rabbmu memberikan karunia yang tiada terputus bagi mereka yang berbahagia di surga.

HUD : 109

فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِّمَّا يَعْبُدُ هَـؤُلاء مَا يَعْبُدُونَ إِلاَّ كَمَا يَعْبُدُ آبَاؤُهُم مِّن قَبْلُ وَإِنَّا لَمُوَفُّوهُمْ نَصِيبَهُمْ غَيْرَ مَنقُوصٍ
Terjemah :
Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka [737]. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun.
________________________________________
[737] Maksudnya: jangan ragu-ragu bahwa menyembah berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan buruk akibatnya.
Tafsir :
Maka janganlah engkau (wahai Rasul) ragu-ragu mengenai kebatilan apa yang disembah orang-orang musyrik dari kaummu. Mereka tidak menyembah berhala-berhala itu, kecuali karena mengikuti leluhur mereka terdahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan melaksanakan apa yang telah Kami janjikan kepada mereka dengan sempurna tanpa dikurangi sedikit pun. Ayat ini merupakan peringatan bagi seluruh umat, meskipun redaksinya ditujukan kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم .

HUD : 110

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَاخْتُلِفَ فِيهِ وَلَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيبٍ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu [738]. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka [739]. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Quran.
________________________________________
[738] Ayat ini suatu penghibur kepada Nabi Muhammad r sewaktu beliau menghadapi tantangan terhadap Al Quran oleh orang kafir Mekah. Allah menceritakan bahwa Taurat yang dibawa Nabi Musa u dahulupun juga dapat tantangan oleh orang-orang Yahudi.
[739] Maksudnya: andaikata tidak ada ketetapan penundaan azab terhadap mereka sampai hari kiamat, tentulah mereka dibinasakan dalam waktu itu juga.
Tafsir :
Dan sesungguhnya, Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Nabi Musa. Lalu kaumnya berselisih tentang Kitab itu. Maka sebagian diantara mereka beriman kepadanya dan sebagian lainnya kafir. Hal ini seperti perlakuan kaummu terhadap al-Qur”an. Seandainya tidak ada ketetapan terdahulu dari Rabbmu bahwa Dia tidak akan menyegerakan adzab bagi makhluk-Nya, niscaya terlaksana ketetapan Allah di dunia atas mereka, yaitu dengan dimusnahkannya para pendusta dan diselamatkannya mereka yang beriman. Sesungguhnya orang-orang kafir dari kaum Yahudi dan dari golongan orang-orang musyrik (wahai Rasul) benar-benar berada dalam keraguan dan tidak percaya mengenai al-Qur”an ini.

HUD : 111

وَإِنَّ كُـلاًّ لَّمَّا لَيُوَفِّيَنَّهُمْ رَبُّكَ أَعْمَالَهُمْ إِنَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Terjemah :
Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Tafsir :
Sesungguhnya kepada tiap kaum yang berselisih itu (sebagaimana telah Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (wahai Rasul)) pasti Rabbmu akan menyempurnakan balasan atas perbuatan mereka kelak pada Hari Kiamat. Jika amalnya baik, maka balasannya pun akan baik. Dan jika amalnya buruk maka balasannya pun akan buruk. Sesungguhnya Rabbmu Maha Mengabarkan perbuatan orang-orang musyrik itu. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari amalan mereka. Ayat ini merupakan ancaman dan peringatan bagi mereka.

HUD : 112

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْاْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Terjemah :
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Tafsir :
Maka tetaplah engkau (wahai Rasul) istiqamah bersama orang-orang yang bertaubat pada jalan yang benar sebagaimana telah diperintahkan oleh Rabbmu. Janganlah kalian melampaui batasan yang Allah berikan atas kalian. Sesungguhnya Rabbmu Maha Melihat semua amal yang kalian kerjakan. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya, dan Dia akan memberikan balasan atas semua yang kalian kerjakan.

HUD : 113

وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ
Terjemah :
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim [740] yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
________________________________________
[740] Cenderung kepada orang yang zalim maksudnya menggauli mereka serta meridhai perbuatannya. Akan tetapi jika bergaul dengan mereka tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan.
Tafsir :
Dan janganlah kalian condong kepada orang-orang kafir yang zhalim itu, sehingga kalian disentuh api neraka. Dan kalian tidak mempunyai seorang pun penolong selain Allah yang dapat menolong kalian dan mengatur urusan kalian.

HUD : 114

وَأَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّـيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
Terjemah :
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
Tafsir :
Dan dirikanlah shalat (wahai Nabi) pada kedua tepi siang, yaitu pagi dan petang dan beberapa waktu di malam hari. Sesungguhnya perbuatan baik dapat menghilangkan dosa yang terdahulu dan menghapuskan bekas-bekasnya. Dan perintah mendirikan shalat dan penjelasan mengenai kebaikan dapat menghapus keburukan merupakan peringatan dan nasihat bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran dengannya dan ingat.
Asbabun Nuzul :
Asy-Syaikhan meriwayatkan dari Ibnu Mas”ud bahwa seorang laki-laki mencium seorang wanita, dia datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم dan menceritakannya kepada beliau, maka Allah menurunkan ayat 114 ini. Laki-laki itu berkata : Apakah ini hanya untukku?? Nabi صلی الله عليه وسلم menjawab : Untuk seluruh umatku.

HUD : 115

وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Terjemah :
Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.
Tafsir :
Bersabarlah (wahai Nabi) dalam mendirikan shalat dan dalam menerima keburukan dan kejahatan dari orang-orang musyrik kaummu. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala amal orang-orang yang bebruat kebaikan.

HUD : 116

فَلَوْلاَ كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِن قَبْلِكُمْ أُوْلُواْ بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الأَرْضِ إِلاَّ قَلِيلاً مِّمَّنْ أَنجَيْنَا مِنْهُمْ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مَا أُتْرِفُواْ فِيهِ وَكَانُواْ مُجْرِمِينَ
Terjemah :
Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
Tafsir :
Tidak adakah dari umat-umat terdahulu itu orang-orang baik dan shalih yang melarang orang kafir dari kekafirannya dan dari berbuat kerusakan di muka bumi. Tidak ada di antara mereka itu kecuali sedikit sekali yang beriman, maka Allah selamatkan mereka dari adzab-Nya ketika Allah menurunkan adzab kepada orang-orang zhalim. Orang-orang zhalim dari setiap umat terdahulu itu hanya mementingkan kelezatan dunia dan kenikmatannya. Dan mereka adalah orang-orang berdosa yang zhalim yang hanya memikirkan kenikmatan dunia, maka mereka berhak mendapatkan adzab. Dalam ayat ini terdapat pelajaran dan peringatan bagi orang-orang yang berbuat maksiat dari kaum muslimin, karena mereka tidak bisa terlepas dari menzhalimi diri mereka sendiri.

HUD : 117

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Terjemah :
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
Tafsir :
Dan Rabb-mu (wahai Rasul) tidak akan menghancurkan suatu negeri selama penduduknya berbuat kebaikan di bumi, mereka menjauhi berbuat kerusakan dan kezhaliman. Allah menghancurkan mereka disebabkan kezhaliman dan kerusakan yang mereka perbuat.

HUD : 118

وَلَوْ شَاء رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
Terjemah :
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,
Tafsir :
Jika Rabbmu menghendaki, niscaya Dia menjadikan seluruh manusia itu satu golongan yang berada pada satu agama, yaitu agama Islam. Akan tetapi Allah tidak menghendaki hal itu. Maka manusia tidak henti-hentinya berselisih mengenai agama mereka, dan semua itu sesuai hikmah-Nya.

HUD : 119

إِلاَّ مَن رَّحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأَمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Terjemah :
kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.
Tafsir :
Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu, maka mereka beriman kepada-Nya dan mengikuti para Rasul-Nya. Mereka tidak berselisih mengenai keesaan Allah dan mengenai risalah yang dibawa oleh para Rasul-Nya dari sisi-Nya. Dan telah ditetapkan hikmah-Nya mengenai diciptakannya manusia berbeda-beda, satu golongan celaka dan golongan lain bahagia. Dan masing-masing golongan dimudahkan berjalan sesuai takdir-Nya. Dengan cara seperti inilah terealisasi janji Allah dalam qadha dan qadar-Nya, bahwa Allah akan memenuhi Neraka Jahanam, dari kalangan jin dan manusia yang mengikuti iblis dan tentaranya, dan mereka tidak mendapatkan hidayah untuk beriman.

HUD : 120

وَكُـلاًّ نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاء الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءكَ فِي هَـذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
Terjemah :
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
Tafsir :
Dan Kami menceritakan kepadamu (wahai Rasul) berita para Rasul sebelummu. Semua itu kamu butuhkan untuk menguatkan hatimu dalam menyampaikan tugas risalah. Dan telah datang kepadamu di dalam surat ini dan berita-berita yang terkandung didalamnya, penjelasan mengenai kebenaran yang engkau ada diatasnya. Juga terdapat peringatan terhadap orang-orang kafir dan pengajaran bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya.

HUD : 121,122

وَقُل لِّلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ اعْمَلُواْ عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنَّا عَامِلُونَ
وَانتَظِرُوا إِنَّا مُنتَظِرُونَ
Terjemah :
Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: “Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya Kami-pun berbuat (pula).”Dan tunggulah (akibat perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula).”
Tafsir :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang kafir yang mengingkari keesaan Allah : Berbuatlah semampu kalian di jalan kalian untuk merintangi dakwah dan mencelakai rasul dan orang-orang yang menyambut dakwahnya. Maka kami pun akan berbuat di tempat dan jalan kami dengan bersikap teguh diatas agama kami dan melaksanakan perintah Allah. Maka tunggulah akhir kesudahan urusan kami, dan Kami pun menunggu akhir kesudahan masalah kalian. Ayat ini menyatakan penegasan dan ancaman bagi mereka.

HUD : 123

وَلِلّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Terjemah :
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
Tafsir :
Dan hanya Allah-lah yang mengetahui perkara ghaib di langit maupun di bumi dan hanya kepada-Nya-lah dikembalikan segala urusan di Hari Kiamat kelak. Maka sembahlah Dia (wahai Nabi) dan serahkanlah urusanmu kepada-Nya. Dan Rabbmu tidak akan lupa atas amal yang kalian kerjakan, amal baik maupun buruk. Dan Dia akan membalas masing-masing sesuai dengan amalnya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger