Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AN NAHL

Image result for tafsir muyassar



AN NAHL : 1

أَتَى أَمْرُ اللّهِ فَلاَ تَسْتَعْجِلُوهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Terjemah :
Telah pasti datangnya ketetapan Allah [818] maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
________________________________________
[818] Ketetapan Allah di sini ialah hari kiamat yang telah diancamkan kepada orang-orang musyrikin.
Tafsir :
Sudah dekat datangnya Kiamat dan ketetapan Allah untuk mengadzab kalian, wahai kaum kafir, maka janganlah kalian meminta disegerakan adzab karena melecehkan ancaman Rasul terhadap kalian. Mahasuci Allah dari syirik dan sekutu.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Ketika turun ayat : Telah pasti datangnya ketetapan Allah. Para sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم gemetar, sehingga turun ayat : Maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. Maka mereka pun menjadi tenang.

AN NAHL : 2

يُنَزِّلُ الْمَلآئِكَةَ بِالْرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنذِرُواْ أَنَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنَاْ فَاتَّقُونِ
Terjemah :
Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku”.
Tafsir :
Allah menurunkan para malaikat dengan membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya yang diutus, yaitu : Peringatkanlah manusia dari syirik, dan bahwa tidak ada Illah yang berhak disembah kecuali Aku, maka bertakwalah kepada-Ku dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dari-Ku dan mengesakan-Ku dengan ibadah dan ikhlas.

AN NAHL : 3

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ بِالْحَقِّ تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Terjemah :
Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak [819]. Maha Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan.
________________________________________
[819] Lihat ayat 5 surat (10) Yunus.
Tafsir :
Allah menciptakan langit dan bumi dengan benar, agar keduanya dijadikan sebagai bukti oleh para hamba atas keagungan Pencipta keduanya, dan bahwa hanya Dia sajalah yang berhak disembah. Mahasuci dan Mahabesar Allah dari kemusyrikan mereka.

AN NAHL : 4

خَلَقَ الإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
Terjemah :
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
Tafsir :
Dia menciptakan manusia dari air yang hina, lalu ketika ia merasa kuat dan terpedaya, maka ia menjadi orang yang sangat keras bantahannya terhadap Rabbnya dalam hal mengingkari kebangkitan dan selainnya, seperti perkataannya dalam surat Yasin : 78. Ia melupakan Allah yang telah menciptakannya dari ketiadaan.

AN NAHL : 5

وَالأَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Terjemah :
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.
Tafsir :
Binatang ternak berupa unta, sapi dan kambing telah Allah ciptakan untuk kalian, wahai manusia. Dia menjadikan bulu-bulunya sebagai penghangat, dan berbagai manfaat lainnya pada susu, kulit dan sebagai tunggangan, serta sebagiannya kalian makan.

AN NAHL : 6

وَلَكُمْ فِيهَا جَمَالٌ حِينَ تُرِيحُونَ وَحِينَ تَسْرَحُونَ
Terjemah :
Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.
Tafsir :
Kalian memperoleh padanya keindahan yang memberikan kegembiraan kepada kalian, ketika kalian membawanya kembali ke kandangnya di waktu sore, dan ketika kalian mengeluarkannya ke tempat penggembalaannya di waktu pagi.

AN NAHL : 7

وَتَحْمِلُ أَثْقَالَكُمْ إِلَى بَلَدٍ لَّمْ تَكُونُواْ بَالِغِيهِ إِلاَّ بِشِقِّ الأَنفُسِ إِنَّ رَبَّكُمْ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Tafsir :
Binatang ternak ini memikul barang-barang kalian yang berat ke negeri yang jauh, yang kalian tidak akan sanggup sampai kepadanya kecuali dengan upaya yang keras dari diri kalian dan kesulitan yang besar. Sesungguhnya Rabb kalian benar-benar merahmati kalian dengan rahmat yang luas, baik di dunia maupun di akhirat, di mana Dia menundukkan bagi kalian apa yang kalian butuhkan. Segala puji dan syukur hanya bagi-Nya.

AN NAHL : 8

وَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً وَيَخْلُقُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal [820], dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
________________________________________
[820] Bagal yaitu peranakan kuda dengan keledai.
Tafsir :
Dia telah menciptakan bagi kalian kida, bagal dan keledai, agar kalian menungganginya, dan agar menjadi keindahan dan pemandangan yang menawan bagi kalian. Dia juga menciptakan sarana-sarana transportasi dan selainnya yang tidak kalian ketahui, agar kalian semakin beriman dan bersyukur kepada-Nya.

AN NAHL : 9

وَعَلَى اللّهِ قَصْدُ السَّبِيلِ وَمِنْهَا جَآئِرٌ وَلَوْ شَاء لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ
Terjemah :
Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar).
Tafsir :
Wewenang Allah menerangkan jalan yang lurus untuk menunjukkan kalian, yaitu Islam. Di antara jalan-jalan itu ada jalan yang menyimpang yang tidak mengantarkan kepada hidayah, yaitu segala agama dan ajaran yang menyelisihi Islam. Seandainya Allah menghendaki untuk memberi hidayah kepada kalian, tentulah Dia menunjukkan kalian semua kepada iman.

AN NAHL : 10

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاء مَاء لَّكُم مِّنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ
Terjemah :
Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
Tafsir :
Dia-lah yang menurunkan hujan dari awan untuk kalian, lalu Dia menjadikan sebagian darinya air untuk kalian minum, dan Dia mengeluarkan dengan hujan itu tumbuh-tumbuhan yang padanya kalian menggembalakan ternak kalian, lalu susunya dan kemanfaatannya kembali untuk kalian.

AN NAHL : 11

يُنبِتُ لَكُم بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالأَعْنَابَ وَمِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemah :
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Tafsir :
Dia mengeluarkan untuk kalian dari tanah dengan air yang sama tanaman yang bermacam-macam. Dengannya Dia mengeluarkan zaitun, kurma, dan anggur. Dengannya Dia mengeluarkan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya dalam mengeluarkan semua itu benar-benar terdapat tanda-tanda yang jelas bagi kaum yang mau memperhatikan lalu mengambil pelajaran darinya.

AN NAHL : 12

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالْنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالْنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Terjemah :
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),
Tafsir :
Dia menundukkan malam bagi kalian untuk istirahat kalian, dan siang untuk penghidupan kalian. Dia menundukkan matahari bersinar bagi kalian, dan bulan bercahaya, serta untuk mengetahui tahun dan perhitungan, dan manfaat-manfaat lainnya. Bintang-bintang di langit ditundukkan untuk kalian dengan perintah Allah untuk mengetahui waktu, untuk mengetahui waktu matangnya buah dan tanaman, serta menjadi petunjuk dalam kegelapan malam. Sesungguhnya dalam menundukkan semua itu benar-benar terdapat tanda-tanda yang jelas bagi kaum yang memahami bukti-bukti dan keterangan-keterangan dari Allah.

AN NAHL : 13

وَمَا ذَرَأَ لَكُمْ فِي الأَرْضِ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ
Terjemah :
dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
Tafsir :
Dia menundukkan apa yang diciptakan-Nya untuk kalian di bumi ini berupa binatang, buah-buahan, barang tambang, dan selainnya yang bermacam-macam warna dan manfaatnya. Sesungguhnya pada penciptaan, dan aneka macam warna dan kemanfaatan tersebut, benar-benar terdapat pelajaran bagi kaum yang mau mengambil pelajaran, dan mengetahui bahwa pada penundukkan semua ini terdapat tanda-tanda atas keesaan Allah dan keberkahan-Nya untuk disembah satu-satunya.

AN NAHL : 14

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُواْ مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُواْ مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُواْ مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Terjemah :
Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
Tafsir :
Dialah yang menundukkan lautan untuk kalian, agar kalian makan dari tangkapan kalian berupa ikan-ikannya sebagai daging yang segar, dan kalian mengeluarkan darinya perhiasan yang kalian pakai, seperti mutiara dan permata. Kamu melihat bahtera besar memecah permukaan air pulang dan pergi. Dan, kalian menaikinya; untuk mencari rizki Allah dengan berdagang dan mendapatkan keuntungan darinya, dan mudah-mudahan kalian bersyukur kepada Allah atas besarnya pemberian nikmat-Nya kepada kalian, lalu kalian tidak menyembah selain-Nya.

AN NAHL : 15

وَأَلْقَى فِي الأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلاً لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Terjemah :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,
Tafsir :
Dia menancapkan gunung-gunung di bumi untuk mengukuhkannya hingga tidak menggoncangkan kalian, menciptakan sungai-sungai agar kalian minum darinya, dan menciptakan jalan-jalan di sana agar kalian mendapat petunjuk untuk sampai ke tempat yang kalian tuju.

AN NAHL : 16

وَعَلامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ
Terjemah :
dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.
Tafsir :
Dia menciptakan rambu-rambu di bumi agar kalian bisa tertunjukkan kepada jalan-jalan pada siang hari, sebagaimana Dia menciptakan bintang-bintang sebagai petunjuk pada malam hari.

AN NAHL : 17

أَفَمَن يَخْلُقُ كَمَن لاَّ يَخْلُقُ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
Terjemah :
Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa) ?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran.
Tafsir :
Apakah kalian menjadikan Allah yang menciptakan segala hal ini dan selainnya dalam hal keberkahan-Nya untuk disembah itu sama dengan sembahan-sembahan palsu yang tidak bisa menciptakan apa pun?? Apakah kalian tidak mengingat kebesaran Allah, lalu kalian mengesakan-Nya dengan peribadatan??

AN NAHL : 18

وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Jika kalian berusaha menghitung-hitung nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kalian, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya; karena sedemikian banyak dan beragamnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun bagi kalian, lagi Maha Penyayang kepada kalian; ketika Dia mengampuni keteledoran kalian dalam menunaikan syukur nikmat, tidak memutuskan kenikmatan itu dari kalian karena kelalaian kalian, dan tidak pula menyegerakan hukuman terhadap kalian.

AN NAHL : 19

وَاللّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
Terjemah :
Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan.
Tafsir :
Allah mengetahui semua perbuatan kalian, baik yang kalian rahasiakan dalam diri kalian maupun yang kalian tampakkan kepada orang lain, dan Dia akan memberi balasan kepada kalian atas hal itu.

AN NAHL : 20

وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ
Terjemah :
Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.
Tafsir :
Sembahan-sembahan yang disembah oleh kaum musyrik itu tidak dapat menciptakan apa pun meskipun kecil. Bahkan, berhala-berhala itu sendiri dibuat oleh orang-orang kafir dengan tangan mereka, maka bagaimana mungkin mereka menyembahnya??

AN NAHL : 21

أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

Terjemah :
(Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. Ketakaburan menjadikan seseorang ingkar kepada kebenaran.

Tafsir :
Mereka semua (berhala-berhala itu) adalah benda mati yang tidak memiliki kehidupan dan tidak mengetahui kapan para penyembahnya akan dibangkitkan oleh Allah. Berhala-berhala itu akan dilemparkan bersama mereka semuanya ke dalam neraka pada Hari Kiamat.

AN NAHL : 22

إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَالَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ قُلُوبُهُم مُّنكِرَةٌ وَهُم مُّسْتَكْبِرُونَ

Terjemah :
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.

Tafsir :
Sembahan kalian yang berhak disembah satu-satunya ialah Allah, Illah Yang Maha Esa. Orang-orang yang tidak beriman kepada kebangkitan itu hati mereka ingkar terhadap keesaan-Nya, karena mereka tidak takut terhadap adzab-Nya, sedangkan mereka adalah orang-orang yang menolak menerima kebenaran dan menyembah Allah semata.

AN NAHL : 23

لاَ جَرَمَ أَنَّ اللّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

Terjemah :
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.

Tafsir :
Sungguh Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan berupa keyakinan, perkataan dan perbuatan, serta apa yang mereka nampakkan darinya. Kelak Dia akan membalas mereka atas hal itu. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Nya dan mematuhi-Nya, serta Dia akan membalas mereka akan perbuatan tersebut.

AN NAHL : 24

وَإِذَا قِيلَ لَهُم مَّاذَا أَنزَلَ رَبُّكُمْ قَالُواْ أَسَاطِيرُ الأَوَّلِينَ

Terjemah :
Dan apabila dikatakan kepada mereka “Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Dongeng-dongengan orang-orang dahulu”,

Tafsir :
Apabila orang-orang musyrik itu ditanya tentang apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم , maka mereka menjawab dengan dusta : Ia hanyalah membawa kisah-kisah dan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu.

AN NAHL : 25

لِيَحْمِلُواْ أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلاَ سَاء مَا يَزِرُونَ

Terjemah :
(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.

Tafsir :
Kelak kesudahan mereka adalah memikul dosa-dosa mereka sendiri dengan sempurna pada Hari Kiamat (tidak diampuni sedikit pun dosa mereka) dan mereka juga memikul dosa-dosa orang-orang yang mereka bohingi untuk menjauhkan mereka dari Islam, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun. Betapa buruknya dosa-dosa yang mereka pikul itu.

AN NAHL : 26

قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللّهُ بُنْيَانَهُم مِّنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِن فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَشْعُرُونَ

Terjemah :
Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.

Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang kafir sebelum orang-orang musyrik itu telah merencanakan tipu daya terhadap Rasul-rasul mereka, dan dakwah kebenaran yang mereka bawa. Maka, datanglah adzab Allah yang menghancurkan bangunan rumah mereka dari asas dan pilar-pilarnya, lalu atap-atap rumah menimpa mereka dari atas mereka. Dan kebinasaan datang kepada mereka dari tempat yang mereka anggap paling aman, dari arah yang tidak mereka sangka-sangka dan tidak mereka duga bahwa kebinasaan akan datang kepadad mereka darinya.

AN NAHL : 27

ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُخْزِيهِمْ وَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَآئِيَ الَّذِينَ كُنتُمْ تُشَاقُّونَ فِيهِمْ قَالَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْعِلْمَ إِنَّ الْخِزْيَ ا

Terjemah :
Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mukmin) ?” Berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu: [821] “Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir”,
________________________________________
[821] Yang dimaksud dengan orang-orang yang diberi ilmu ialah : para malaikat, nabi-nabi dan orang-orang mukmin.

Tafsir :
Kemudian pada Hari Kiamat Allah menghinakan mereka dengan adzab, dan mengaakan : Dimanakah sekutu-sekutu-Ku, yaitu tuhan-tuhan yang kalian sembah selain-Ku, agar mereka menghalangi kalian dari adzab-Ku, sedangkan kalian memerangi dan memusuhi para Nabi dan orang-orang Mukmin demi sekutu-sekutu itu??
Para ulama Rabbani mengatakan : Kehinaan dan adzab pada hari itu diperuntukkan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan para Rasul-Nya.

AN NAHL : 28

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ فَأَلْقَوُاْ السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ بَلَى إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”.

Tafsir :
Yaitu orang-orang yang nyawa mereka dicabut malaikat dalam keadaan mereka menzhalimi diri mereka dengan kekafiran. Mereka berserah diri terhadap putusan Allah, ketika mereka melihat kematian, dan mereka mengingkari sembahan-sembahan yang dulu mereka sembah selain Allah, serta mereka mengatakan : Kami tidak melakukan sedikit pun kemaksiatan. Dikatakan kepada mereka : Kalian berdusta, sungguh kalian dulu melakukannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui semua perbuatan kalian, dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan tersebut.

AN NAHL : 29

فَادْخُلُواْ أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ

Terjemah :
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.

Tafsir :
Maka masukilah pintu-pintu Jahanam, kalian tidak akan keluar darinya selamanya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menolak beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya semata serta menaati-Nya.

AN NAHL : 30

وَقِيلَ لِلَّذِينَ اتَّقَوْاْ مَاذَا أَنزَلَ رَبُّكُمْ قَالُواْ خَيْرًا لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ

Terjemah :
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,

Tafsir :
Ketika ditanyakan kepada orang-orang beriman lagi takut kepada Allah : Apakah yang telah diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم?? Mereka menjawab : Allah telah menurunkan kebaikan dan petunjuk kepadanya. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya di dunia ini dan mengajak para hamba Allah supaya beriman dan beramal shalih, mendapatkan anugerah yang besar berupa pertolongan di dunia dan keluasan rizki. Sementara di negeri akhirat kelak, sungguh mereka mendapatkan kebaikan yang lebih besar daripada kebaikan yang mereka peroleh di dunia. Sungguh sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang takut kepada Allah di dunia, lalu mereka takut terhadap siksa-Nya dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, ialah negeri akhirat.

AN NAHL : 21

أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

Terjemah :
(Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. Ketakaburan menjadikan seseorang ingkar kepada kebenaran.

Tafsir :
Mereka semua (berhala-berhala itu) adalah benda mati yang tidak memiliki kehidupan dan tidak mengetahui kapan para penyembahnya akan dibangkitkan oleh Allah. Berhala-berhala itu akan dilemparkan bersama mereka semuanya ke dalam neraka pada Hari Kiamat.

AN NAHL : 22

إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَالَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ قُلُوبُهُم مُّنكِرَةٌ وَهُم مُّسْتَكْبِرُونَ

Terjemah :
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.

Tafsir :
Sembahan kalian yang berhak disembah satu-satunya ialah Allah, Illah Yang Maha Esa. Orang-orang yang tidak beriman kepada kebangkitan itu hati mereka ingkar terhadap keesaan-Nya, karena mereka tidak takut terhadap adzab-Nya, sedangkan mereka adalah orang-orang yang menolak menerima kebenaran dan menyembah Allah semata.

AN NAHL : 23

لاَ جَرَمَ أَنَّ اللّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

Terjemah :
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.

Tafsir :
Sungguh Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan berupa keyakinan, perkataan dan perbuatan, serta apa yang mereka nampakkan darinya. Kelak Dia akan membalas mereka atas hal itu. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Nya dan mematuhi-Nya, serta Dia akan membalas mereka akan perbuatan tersebut.

AN NAHL : 24

وَإِذَا قِيلَ لَهُم مَّاذَا أَنزَلَ رَبُّكُمْ قَالُواْ أَسَاطِيرُ الأَوَّلِينَ

Terjemah :
Dan apabila dikatakan kepada mereka “Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Dongeng-dongengan orang-orang dahulu”,

Tafsir :
Apabila orang-orang musyrik itu ditanya tentang apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم , maka mereka menjawab dengan dusta : Ia hanyalah membawa kisah-kisah dan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu.

AN NAHL : 25

لِيَحْمِلُواْ أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلاَ سَاء مَا يَزِرُونَ

Terjemah :
(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.

Tafsir :
Kelak kesudahan mereka adalah memikul dosa-dosa mereka sendiri dengan sempurna pada Hari Kiamat (tidak diampuni sedikit pun dosa mereka) dan mereka juga memikul dosa-dosa orang-orang yang mereka bohingi untuk menjauhkan mereka dari Islam, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun. Betapa buruknya dosa-dosa yang mereka pikul itu.

AN NAHL : 26

قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللّهُ بُنْيَانَهُم مِّنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِن فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَشْعُرُونَ

Terjemah :
Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.

Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang kafir sebelum orang-orang musyrik itu telah merencanakan tipu daya terhadap Rasul-rasul mereka, dan dakwah kebenaran yang mereka bawa. Maka, datanglah adzab Allah yang menghancurkan bangunan rumah mereka dari asas dan pilar-pilarnya, lalu atap-atap rumah menimpa mereka dari atas mereka. Dan kebinasaan datang kepada mereka dari tempat yang mereka anggap paling aman, dari arah yang tidak mereka sangka-sangka dan tidak mereka duga bahwa kebinasaan akan datang kepadad mereka darinya.

AN NAHL : 27

ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُخْزِيهِمْ وَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَآئِيَ الَّذِينَ كُنتُمْ تُشَاقُّونَ فِيهِمْ قَالَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْعِلْمَ إِنَّ الْخِزْيَ ا

Terjemah :
Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mukmin) ?” Berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu: [821] “Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir”,
________________________________________
[821] Yang dimaksud dengan orang-orang yang diberi ilmu ialah : para malaikat, nabi-nabi dan orang-orang mukmin.

Tafsir :
Kemudian pada Hari Kiamat Allah menghinakan mereka dengan adzab, dan mengaakan : Dimanakah sekutu-sekutu-Ku, yaitu tuhan-tuhan yang kalian sembah selain-Ku, agar mereka menghalangi kalian dari adzab-Ku, sedangkan kalian memerangi dan memusuhi para Nabi dan orang-orang Mukmin demi sekutu-sekutu itu??
Para ulama Rabbani mengatakan : Kehinaan dan adzab pada hari itu diperuntukkan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan para Rasul-Nya.

AN NAHL : 28

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ فَأَلْقَوُاْ السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ بَلَى إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”.

Tafsir :
Yaitu orang-orang yang nyawa mereka dicabut malaikat dalam keadaan mereka menzhalimi diri mereka dengan kekafiran. Mereka berserah diri terhadap putusan Allah, ketika mereka melihat kematian, dan mereka mengingkari sembahan-sembahan yang dulu mereka sembah selain Allah, serta mereka mengatakan : Kami tidak melakukan sedikit pun kemaksiatan. Dikatakan kepada mereka : Kalian berdusta, sungguh kalian dulu melakukannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui semua perbuatan kalian, dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan tersebut.

AN NAHL : 29

فَادْخُلُواْ أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ

Terjemah :
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.

Tafsir :
Maka masukilah pintu-pintu Jahanam, kalian tidak akan keluar darinya selamanya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menolak beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya semata serta menaati-Nya.

AN NAHL : 30

وَقِيلَ لِلَّذِينَ اتَّقَوْاْ مَاذَا أَنزَلَ رَبُّكُمْ قَالُواْ خَيْرًا لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ

Terjemah :
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,

Tafsir :
Ketika ditanyakan kepada orang-orang beriman lagi takut kepada Allah : Apakah yang telah diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم?? Mereka menjawab : Allah telah menurunkan kebaikan dan petunjuk kepadanya. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya di dunia ini dan mengajak para hamba Allah supaya beriman dan beramal shalih, mendapatkan anugerah yang besar berupa pertolongan di dunia dan keluasan rizki. Sementara di negeri akhirat kelak, sungguh mereka mendapatkan kebaikan yang lebih besar daripada kebaikan yang mereka peroleh di dunia. Sungguh sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang takut kepada Allah di dunia, lalu mereka takut terhadap siksa-Nya dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, ialah negeri akhirat.

AN NAHL : 31

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَآؤُونَ كَذَلِكَ يَجْزِي اللّهُ الْمُتَّقِينَ
Terjemah :
(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa,
Tafsir :
Yaitu surga-surga tempat tinggal bagi mereka, mereka menetap didalamnya dan tidak keluar darinya selama-lamanya, yang mengalir sungai-sungai dari bawah pepohonan dan istana-istananya. Di dalam surga mereka mendapat segala apa yang disenangi jiwa mereka. Dengan semisal balasan yang baik inilah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang takut dan bertakwa kepada-Nya,

AN NAHL : 32

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُواْ الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik [822] oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun alaikum [823], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”.
[822] Maksudnya: wafat dalam keadaan suci dari kekafiran dan kemaksiatan atau dapat juga berarti mereka mati dalam keadaan senang karena ada berita gembira dari malaikat bahwa mereka akan masuk syurga. [823] Artinya selamat sejahtera bagimu.
Tafsir :
yaitu orang-orang yang nyawa mereka dicabut oleh para malaikat dalam keadaan hati mereka bersih dari kekafiran. Malaikat berkata kepada mereka : Salaamun alaikum, salam penghormatan yang khusus bagi kalian, dan kalian selamat dari semua petaka. Masuklah kalian ke dalam surga disebabkan apa yang telah kalian kerjakan berupa keimanan kepada Allah dan tunduk kepada perintah-Nya.

AN NAHL : 33

هَلْ يَنظُرُونَ إِلاَّ أَن تَأْتِيَهُمُ الْمَلائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ أَمْرُ رَبِّكَ كَذَلِكَ فَعَلَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّهُ وَلـكِن كَانُواْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Terjemah :
Tidak ada yang ditunggu-tunggu orang kafir selain dari datangnya para malaikat kepada mereka [824] atau datangnya perintah Tuhanmu [825]. Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri,
[824] Yakni: kedatangan malaikat untuk mencabut nyawa mereka. [825] Yakni: kedatangan azab dari Allah untuk memusnahkan mereka.
Tafsir :
Kaum musyrik tidak menunggu selain kedatangan para malaikat kepada mereka; untuk mencabut nyawa mereka dalam keadaan kafir, atau datang petintah Allah untuk menimpakan adzab dengan segera yang akan membinasakan mereka. Sebagaimana mereka mendustakan, demikian pula orang-orang kafir sebelum mereka telah mendustakan, lalu Allah membinasakan mereka. Allah tidak menzhalimi mereka, dengan membinasakan mereka dan menimpakan adzab kepada mereka, tapi merekalah yang menzhalimi diri mereka dengan menjadikan diri mereka layak untuk diadzab.

AN NAHL : 34

فَأَصَابَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا عَمِلُواْ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُواْ بِهِ يَسْتَهْزِؤُونَ
Terjemah :
Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan.
Tafsir :
Maka mereka ditipma adzab karena dosa-dosa yang telah mereka lakukan, dan mereka dikepung adzab yang dulu mereka perolokan.

AN NAHL : 35

وَقَالَ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ لَوْ شَاء اللّهُ مَا عَبَدْنَا مِن دُونِهِ مِن شَيْءٍ نَّحْنُ وَلا آبَاؤُنَا وَلاَ حَرَّمْنَا مِن دُونِهِ مِن شَيْءٍ كَذَلِكَ فَعَلَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَهَلْ عَلَى الرُّسُلِ إِلاَّ الْبَلاغُ الْمُبِينُ
Terjemah :
Dan berkatalah orang-orang musyrik: “Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya”. Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
Tafsir :
Orang-orang musyrik berkata : Jika Allah menghendaki, niscaya kami akan menyembah-Nya semata, dan kami tidak akan menyembah apapun selain-Nya, baik kami maupun nenek moyang kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun yang tidak diharamkan-Nya. Dengan alasan batil semacam inilah orang-orang kafir terdahulu berasalan, sedangkan mereka berdusta; karena Allah telah memerintah dan melarang mereka, memberikan kemampuan kepada mereka untuk sanggup melakukan apa yang dibebankan kepada mereka, dan memberikan kepada mereka kekuatan dan kehendak yang darinyalah muncul perbuatan-perbuatan mereka. Jadi, alasan mereka dengan qadha dan qadar adalah kebatilan yang paling batil setelah para Rasul memberikan peringatan kepada mereka. Maka, tidak ada kewajiban atas para Rasul pemberi peringatan selain menyampaikan dengan jelas tentang apa yang dibebankan kepada mereka.

AN NAHL : 36

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Terjemah :
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut [826] itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya [827]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
________________________________________
[826] Lihat not 162 tentang arti “Thaghut”.
[827] Lihat not 34 tentang arti “disesatkan Allah”.
Tafsir :
Sesungguhnya Kami telah mengutus pada setiap umat yang telah lalu seorang Rasul, yang memerintahkan kepada mereka supaya menyembah Allah dan menaati-Nya semata, serta meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya berupa setan, berhala, orang yang sudah mati, dan selainnya yang dijadikan sebagai penolong selain Allah. Maka, di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah lalu mengikuti para Rasul, dan ada pula penentang yang mengikuti jalan kesesatan, lalu kesesatan menjadi kepastian baginya dan Allah tidak memberi taufik kepadanya. Karena itu, berjalanlah kalian di muka bumi, dan lihatlah dengan mata kalian bagaimana akhir kesudahan dari orang-orang yang mendustakan itu dan kebinasaan apakah yang telah menimpa mereka, agar kalian dapat mengambil pelajaran darinya??

AN NAHL : 37

إِن تَحْرِصْ عَلَى هُدَاهُمْ فَإِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي مَن يُضِلُّ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ
Terjemah :
Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong.
Tafsir :
Jika kamu, wahai Rasul, mencurahkan segenap jerih payahmu untuk menunjukkan orang-orang musyrik itu, maka ketahuilah bahwa Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan mereka tidak mempunyai penolong pun selain Allah yang dapat menolong mereka dan menghalangi adzab-Nya dari mereka.

AN NAHL : 38

وَأَقْسَمُواْ بِاللّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لاَ يَبْعَثُ اللّهُ مَن يَمُوتُ بَلَى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: “Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati”. (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui,
Tafsir :
Orang-orang yang menyekutukan Allah itu bersumpah dengan sumpah yang berat (sungguh-sungguh) bahwa Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati setelah tubuhnya hancur dan bercerai berai. Bahkan, Allah pasti akan membangkitkan mereka sebagai janji yang benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui kekuasaan Allah untuk membangkitkan, lalu mereka mengingkarinya.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Abul Aliyah berkata : Seorang laki-laki musyrik berhutang kepada seorang laki-laki Muslim, ketika dia menagihnya, dia berkata : Yang aku harapkan setelah mati adalah begini begini. Laki-laki musyrik itu menjawab : Kamu mengaku bahwa orang akan dibangkitkan setelah kematian. Maka dia pun bersumpah dengan sumpah yang sungguh-sunggguh bahwa Allah tidak akan membangkitkan siapa yang telah mati, maka ayat 38 ini turun.

AN NAHL : 39

لِيُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي يَخْتَلِفُونَ فِيهِ وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ كَفَرُواْ أَنَّهُمْ كَانُواْ كَاذِبِينَ
Terjemah :
agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta.
Tafsir :
Allah membangkitkan semua hamba, untuk menjelaskan kepada mereka hakikat kebangkitan yang mereka perselisihkan itu, dan agar orang-orang kafir yang mengingkarinya itu mengetahui bahwa mereka berada di atas kebatilan, dan bahwa mereka berdusta ketika mereka bersumpah bahwa tiada kebangkitan.

AN NAHL : 40

إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَن نَّقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Terjemah :
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “kun (jadilah)”, maka jadilah ia.
Tafsir :
Sesungguhnya perkara kebangkitan itu sangatlah mudah bagi Kami. Sebab, jika Kami menghendaki sesuatu, maka Kami hanya perlu mengatakan kepadanya : Jadilah, maka secara tiba-tiba ia menjadi suatu yang ada secara nyata.

AN NAHL : 41

وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ فِي اللّهِ مِن بَعْدِ مَا ظُلِمُواْ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui,
Tafsir :
Orang-orang yang meninggalkan negeri mereka karena Allah, lalu mereka berhijrah sesudah mereka dizhalimi, sungguh Kami akan menempatkan mereka di dunia pada tempat yang bagus, dan sungguh pahala akhirat itu lebih besar, karena balasan mereka di dalamnya adalah surga. Seandainya orang-orang yang tidak berhijrah itu mengetahui dengan penuh keyakinan apa yang ada di sisi Allah berupa pahala bagi orang-orang yang berhijrah di jalan-Nya, niscaya tidak ada seorang pun dari mereka yang tertinggal darinya.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Dawud bin Abu Hind berkata : Ayat 41 dan 42 ini turun pada Abu Jandal bin Suhail.

AN NAHL : 42

الَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.
Tafsir :
Orang-orang yang berhijrah di jalan Allah itu adalah orang-orang yang sabar dalam melaksanakan perintah-perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan terhadap ketentuan-Nya yang menyakitkan, serta hanya kepada Rabb mereka sajalah mereka bersandar, sehingga mereka mendapatkan kedudukan yang besar ini.

AN NAHL : 43

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan [828] jika kamu tidak mengetahui,
________________________________________
[828] Yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab.
Tafsir :
Kami tidak mengutus pada umat-umat sebelummu, wahai Rasul, kecuali Rasul dari kalangan laki-laki, bukan dari kalangan malaikat, yang Kami berikan wahyu kepada mereka. Jika kalian, wahai orang-orang musyrik Quraisy, tidak percaya akan hal itu, maka bertanyalah kepada Ahlul Kitab sebelumnya supaya mereka menyampaikan kepada kalian bahwa para Nabi itu semuanya manusia, jika kalian tidak mengetahui bahwa mereka itu manusia. Ayat ini berlaku umum dalam semua persoalan agama. Jika seseorang tidak memiliki pengetahuan tentangnya, maka hendaklah ia bertanya kepada orang yang mengetahuinya, yaitu ulama yang mendalam ilmunya.

AN NAHL : 44

بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemah :
keterangan-keterangan (mu”jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur”an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka [829] dan supaya mereka memikirkan,
________________________________________
[829] Yakni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al Qur”an.
Tafsir :
Kami mengutus para Rasul terdahulu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan kitab-kitab samawi. Kami turunkan kepadamu, wahai Rasul, al-Qur”an, agar kamu menerangkan kepada manusia makna-makna dan hukum-hukum yang tidak mereka ketahui, dan agar mereka memperhatikannya lalu menjadikannya sebagai petunjuk mereka.

AN NAHL : 45

أَفَأَمِنَ الَّذِينَ مَكَرُواْ السَّيِّئَاتِ أَن يَخْسِفَ اللّهُ بِهِمُ الأَرْضَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَشْعُرُونَ
Terjemah :
maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari,
Tafsir :
Apakah orang-orang kafir yang merencanakan tipu daya itu merasa aman dari ditenggelamkan Allah ke dalam tanah, sebagaimana yang dilakukan terhadap Qarun, atau adzab datang kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari dan tidak mereka duga kedatangannya,

AN NAHL : 46

أَوْ يَأْخُذَهُمْ فِي تَقَلُّبِهِمْ فَمَا هُم بِمُعْجِزِينَ
Terjemah :
atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (azab itu),
Tafsir :
Atau adzab menimpa mereka saat dalam perjalanan mereka atau aktifitas mereka?? Mereka tidak bisa mendahului Allah, tidak bisa luput dari-Nya, dan tidak pula bisa menyelamatkan diri dari adzab-Nya; karena Dia Mahakuat yang tidak bisa dilemahkan oleh suatu pun.

AN NAHL : 47

أَوْ يَأْخُذَهُمْ عَلَى تَخَوُّفٍ فَإِنَّ رَبَّكُمْ لَرؤُوفٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa) [830]. Maka sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
________________________________________
[830] Menurut sebahagian ahli tafsir, “Takhawwuf” berarti dalam keadaan takut.
Tafsir :
Atau Allah mengadzab mereka, dengan mengurangi harta, jiwa dan hasil tanaman, atau saat ketakutan mereka bila Dia mengambilnya dari mereka. Sesungguhnya Rabb kalian benar-benar mengasihi makhluk-Nya dengan rahmat yang luas, baik di dunia maupun akhirat mereka.

AN NAHL : 48

أَوَ لَمْ يَرَوْاْ إِلَى مَا خَلَقَ اللّهُ مِن شَيْءٍ يَتَفَيَّأُ ظِلاَلُهُ عَنِ الْيَمِينِ وَالْشَّمَآئِلِ سُجَّدًا لِلّهِ وَهُمْ دَاخِرُونَ
Terjemah :
Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri?
Tafsir :
Apakah orang-orang kafir itu telah buta, lau mereka tidak melihat sedikit pun dari ciptaan Allah yang memiliki bayangan, seperti gunung dan pepohonan, yang bayangannya terkadang condong ke kanan dan terkadang condong ke kiri; karena mengikuti pergerakan mataharipada siang hari dan bulan pada malam hari, semuanya tunduk kepada keagungan dan kebesaran Rabbnya, dan semuanya tunduk dalam perencanaan pengaturan dan kekuasaan-Nya??

AN NAHL : 49

وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ
Terjemah :
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.
Tafsir :
Semua yang ada di langit dan yang melata di bumi bersujud kepada Allah semata, dan juga para malaikat bersujud kepada-Nya dan tidak menolak dari beribadah kepada-Nya. Malaikat disebutkan secara khusus setelah keumuman, karena keutamaan, kemuliaan dan banyak ibadah mereka.

AN NAHL : 50

يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Terjemah :
Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). Manusia yang dalam keadaan terjepit ingat kembali kepada Allah.
Tafsir :
Malaikat takut kepada Rabb mereka yang ada diatas mereka, baik Dzat, kekuasaan maupun kesempurnaan sifat-sifat-Nya, dan mereka melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka berupa ketaatan kepada Allah. Ayat ini berisikan penetapan sifat Uluw dan Fauqiyyah bagi Allah, yaitu Allah diatas semua makhluk-Nya sebagaimana yang patut menurut keagungan dan kesempurnaan-Nya.

AN NAHL : 51

وَقَالَ اللّهُ لاَ تَتَّخِذُواْ إِلـهَيْنِ اثْنَيْنِ إِنَّمَا هُوَ إِلهٌ وَاحِدٌ فَإيَّايَ فَارْهَبُونِ
Terjemah :
Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut”.
Tafsir :
Allah berfirman kepada para hamba-Nya : Janganlah kalian menyembah dua sembahan, sesungguhnya sembahan kalian hanyalah Illah Yang Maha Esa, maka takutlah kepada-Ku bukan kepada selain-Ku.

AN NAHL : 52

وَلَهُ مَا فِي الْسَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَلَهُ الدِّينُ وَاصِبًا أَفَغَيْرَ اللّهِ تَتَّقُونَ
Terjemah :
Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah ketaatan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah?
Tafsir :
Kepunyaan Allahlah segala yang ada di langit dan dan bumi, baik ciptaan, kekuasaan maupun penghambaan, dan hanya untuk Nya-lah ibadah, ketaatan dan keikhlasan itu selama-lamanya. Apakah patut bagi kalian takut kepada selain Allah dan menyembahnya??

AN NAHL : 53

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
Terjemah :
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
Tafsir :
Nikmat hidayah, sehat badan, kelapangan rizki, banyak anak, dan selainnya yang ada pada kalian, maka itu berasal dari Allah semata. Dialah yang menganugerahkannya kepada kalian. Kemudian, apabila kalian ditimpa penyakit, petaka dan kekeringan, maka hanya kepada-Nyalah hendaknya kalian memanjatkan doa.

AN NAHL : 54

ثُمَّ إِذَا كَشَفَ الضُّرَّ عَنكُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِّنكُم بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ
Terjemah :
Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain),
Tafsir :
Kemudian, apabila Dia telah menghilangkan ujian dan penyakit dari kalian, tiba-tiba segolongan dari kalian menjadikan sekutu-sekutu dan penolong-penolong di samping Rabb mereka yang memberikan anugerah keselamatan kepada mereka.

AN NAHL : 55

لِيَكْفُرُواْ بِمَا آتَيْنَاهُمْ فَتَمَتَّعُواْ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
Tafsir :
Silahkan mereka mengingkari nikmat-nikmat Kami yang telah diberikan kepada mereka, di antaranya petaka dihilangkan dari mereka. Bersenang-senanglah kalian dengan dunia kalian, dan akhir kesudahan dunia adalah lenyap. Kelak kalian akan mengetahui akibat kekafiran dan kemaksiatan kalian.

AN NAHL : 56

وَيَجْعَلُونَ لِمَا لاَ يَعْلَمُونَ نَصِيبًا مِّمَّا رَزَقْنَاهُمْ تَاللّهِ لَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَفْتَرُونَ
Terjemah :
Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu bahagian dari rezki yang telah Kami berikan kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan.
Tafsir :
Di antara keburukan perbuatan mereka bahwa mereka memberikan kepada berhala-berhala yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (padahal berhala-berhala itu tidak mengetahui sedikit pun, tidak memberikan manfaat dan tidak pula menolak mudarat) bagian dari harta yang Allah berikan kepada mereka untuk mendekatkan diri kepadanya. Demi Allah, sungguh kalian akan ditanya pada Hari Kiamat tentang dusta yang kalian ada-adakan terhadap Allah.

AN NAHL : 57

وَيَجْعَلُونَ لِلّهِ الْبَنَاتِ سُبْحَانَهُ وَلَهُم مَّا يَشْتَهُونَ
Terjemah :
Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan [831]. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki).
________________________________________
[831] Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan yaitu malaikat-malaikat karena mereka sangat benci kepada anak-anak perempuan sebagaimana tersebut dalam ayat berikutnya.
Tafsir :
Orang-orang kafir itu menetapkan anak-anak perempuan bagi Allah, lalu mereka mengatakan : Malaikat adalah anak-anak perempuan Allah. Mahasuci Allah dari ucapan mereka. Sementara mereka menetapkan untuk diri mereka sendiri apa yang mereka sukai, yaitu anak-anak laki-laki.

AN NAHL : 58

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأُنثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
Terjemah :
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.
Tafsir :
Apabila ada orang yang mengabarkan kepada salah seorang dari mereka dengan kelahiran anak perempuan, maka menjadi hitamlah wajahnya; karena tidak suka dengan apa yang didengarnya, dan penuh dengan duka dan kesedihan.

AN NAHL : 59

يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِن سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَ سَاء مَا يَحْكُمُونَ
Terjemah :
Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.
Tafsir :
Ia menyembunyikan diri dari kaumnya karena tidak suka bertemu mereka dengan diliputi kesedihan dan aib, disebabkan anak perempuan yang dilahirkan untuknya, dan bingung dengan urusan anak perempuan yang dilahirkan ini : apakah akan membiarkannya hidup dengan menanggung kehinaan, ataukah akan menguburkannya hidup-hidup ke dalam tanah?? Ingatlah, betapa buruknya ketetapan yang mereka putuskan, yaitu menjadikan anak-anak perempuan bagi Allah dan anak-anak laki-laki bagi mereka.

AN NAHL : 60

لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِ وَلِلّهِ الْمَثَلُ الأَعْلَىَ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Terjemah :
Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Tafsir :
Orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat dan tidak beramal untuknya itu mempunyai sifat yang buruk, yaitu lemah, butuh, jahil ddan kufur, sedang Allah mempunyai sifat-sifat yang luhur berupa kesempurnaan dan tidak butuh kepada makhluk-Nya. Dia Mahaperkasa dalam kekuasaan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam perencanaan-Nya.

AN NAHL : 61

وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِم مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِن دَآبَّةٍ وَلَكِن يُؤَخِّرُهُمْ إلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
Terjemah :
Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.
Tafsir :
Seandainya Allah menghukum manusia karena kekafiran dan kedustaan mereka, niscaya Dia tidak akan membiarkan di muka bumi ini orang-orang yang bergerak, tetapi Allah membiarkan mereka sampai waktu yang ditentukan, yaitu akhir ajal mereka. Apabila ajal mereka sudah tiba, maka mereka tidak dapat mengundurkannya sesaat pun dan tidak pula dapat memajukannya.

AN NAHL : 62

وَيَجْعَلُونَ لِلّهِ مَا يَكْرَهُونَ وَتَصِفُ أَلْسِنَتُهُمُ الْكَذِبَ أَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى لاَ جَرَمَ أَنَّ لَهُمُ الْنَّارَ وَأَنَّهُم مُّفْرَطُونَ
Terjemah :
Dan mereka menetapkan bagi Allah apa yang mereka sendiri membencinya, dan lidah mereka mengucapkan kedustaan, yaitu bahwa sesungguhnya merekalah yang akan mendapat kebaikan. Tiadalah diragukan bahwa nerakalah bagi mereka, dan sesungguhnya mereka segera dimasukkan (ke dalamnya).
Tafsir :
Di antara keburukan mereka bahwa mereka menetapkan bagi Allah apa yang tidak mereka sukai bagi diri mereka sendiri, yaitu anak-anak perempuan, dan lidah mereka mengucapkan dengan dusta bahwa mereka akan mendapatkan akibat yang baik. Sungguh mereka akan mendapatkan neraka, dan mereka akan dibiarkan lagi dilalaikan di sana.

AN NAHL : 63

تَاللّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Terjemah :
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
Tafsir :
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul kepada umat-umat sebelummu, wahai Rasul, lalu setan menjadikan mereka memandang baik perbuatan yang mereka lakukan berupa kekafiran, pendustaan, dan penyembahan kepada selain Allah. Setan berkuasa menyesatkan mereka di dunia, dan mereka mendapatkan adzab yang pedih di akhirat.

AN NAHL : 64

وَمَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلاَّ لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُواْ فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Qur”an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Tafsir :
Kami tidak menurunkan al-Qur”an kepadamu, wahai Rasul, melainkan agar kamu menjelaskan kepada manusia agama dan hukum-hukum yang mereka perselisihkan; agar hujjah tegak atas mereka lewat penjelasanmu yang tidak membiarkan kebatilan menyelinap ke dalam jiwa. Dan karena al-Qur”an itu sebagai petunjuk yang tidak membiarkan satu ruang pun bagi keraguan, dan sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman, karena mereka mengikuti petunjuk dan menjauhi kesesatan.

AN NAHL : 65

وَاللّهُ أَنزَلَ مِنَ الْسَّمَاء مَاء فَأَحْيَا بِهِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Terjemah :
Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
Tafsir :
Allahlah yang menurunkan hujan dari awan, lalu dengan hujan itu Dia menumbuhkan tanaman dari bumi setelah sebelumnya tandus dan kering. Sesungguhnya pada diturunkannya hujan dan ditumbuhkannya tanaman benar-benar terdapat bukti atas kekuasaan Allah untuk membangkitkan dan bukti keesaan-Nya bagi orang-orang yang mau mendengarkan, memperhatikan, menaati Allah, dan bertakwa kepada-Nya.

AN NAHL : 66

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُّسْقِيكُم مِّمَّا فِي بُطُونِهِ مِن بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَآئِغًا لِلشَّارِبِينَ
Terjemah :
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya
Tafsir :
Sesungguhnya pada binatang ternak (yaitu unta,sapid an kambing) benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian, wahai manusia. Kalian telah menyaksikan bahwa Kami memberi minum kalian dari kambingnya berupa susu yang keluar di antara tahi (yaitu tahi yang ada dalam perut besar) dengan darah, yang bersih dari segala kotoran, lezat, dan mudah ditelan oleh orang yang meminumnya.

AN NAHL : 67

وَمِن ثَمَرَاتِ النَّخِيلِ وَالأَعْنَابِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Terjemah :
Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.
Tafsir :
Di antara nikmat-nikmat Kami yang Kami berikan kepada kalian, ialah buah kurma dan anggur yang kalian petik, lalu kalian menjadikannya sebagai khamar yang memabukkan (ini sebelum pengharamannya) dan makanan yang baik. Sesungguhnya pada apa yang telah disebutkan itu benar-benar terdapat bukti atas kekuasaan Allah bagi orang-orang yang memikirkan bukti-bukti itu lalu mereka mengambil pelajaran darinya.

AN NAHL : 68

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Terjemah :
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”,
Tafsir :
Dan Rabbmu, wahai Rasul, mengilhamkan kepada lebah : Buatlah untukmu sarang-sarang di perbukitan, pepohonan, dan di rumah-rumah serta atap-atap yang dibangun manusia.]

AN NAHL : 69

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemah :
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
Tafsir :
Kemudian makanlah dari setiap buah-buahan yang kamu sukai, dan tempuhlah jalan-jalan Rabbmu yang ditundukkan untukmu, untuk mencari rizki di perbukitan dan sela-sela pepohonan. Sesungguhnya Dia telah menjadikan hal itu mudah bagimu. Kamu tidak akan tersesat untuk kembali ke sarangmu, walaupun jauh. Dari perut lebah keluarlah madu yang beraneka warna : putih,kuning, merah dan selainnya. Di dalam madu terkandung obat bagi manusia dari berbagai macam penyakit. Sesungguhnya pada apa yang dilakukan lebah itu benar-benar terdapat tanda yang kuat atas kekuasaan Penciptanya bagi orang-orang yang berpikir, lalu mereka mengambil pelajaran darinya.

AN NAHL : 70

وَاللّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لاَ يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
Terjemah :
Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Tafsir :
Allah menciptakan kalian, kemudian mematikan kalian di akhir umur kalian. Di antara kalian ada yang sampai kepada umur yang paling buruk, yaitu tua renta (pikun). Sebagaimana masa kanak-kanaknya, ia tidak mengetahui sedikit pun dari apa yang telah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa, ilmu dan kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu. Allah-lah yang mengembalikan manusia kepada keadaan ini Dia Mahakuasa mematikannya, kemudian membangkitkannya.

AN NAHL : 71

وَاللّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُواْ بِرَآدِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاء أَفَبِنِعْمَةِ اللّهِ يَجْحَدُونَ
Terjemah :
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah [832]?.
________________________________________
[832] Ayat ini salah satu dasar Ukhuwah dan Persamaaan dalam Islam.
Tafsir :
Allah melebihkan sebagian kalian atas sebagian yang lainnya dengan rizki yang diberikan-Nya kepada kalian di dunia, lalu di antara kalian ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang menjadi tuan dan ada yang menjadi budak. Namun, orang-orang yang menjadi tuan itu tidak memberikan kepada budak-budak mereka sebagian rizki yang Allah berikan kepada mereka sehingga budak-budak itu menjadi “sekutu” bagi mereka lagi sejajar dengan mereka dalam hal harta. Jika mereka tidak merelakan hal itu bagi diri mereka, lalu mengapa mereka rela menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu dari hamba-Nya?? Sesungguhnya ini benar-benar kezhaliman dan pengingkaran terbesar terhadap nikmat-nikmat Allah.

AN NAHL : 72

وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
Terjemah :
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?”
Tafsir :
Allah menjadikan istri-istri dari jenis kalian sendiri, agar jiwa kalian tentram bersama mereka. Dia menjadikan anak-anak untuk kalian dari mereka, dan cucu-cucu dari keturunan mereka. Dia memberi kalian makanan yang baik berupa buah-buahan, biji-bijian, daging dan selainnya. Maka, apakah mereka beriman kepada kebatilan, yaitu mempertuhankan sekutu-sekutu mereka, sementara mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah yang tidak terhingga, dan tidak bersyukur kepada-Nya dengan mengesakan-Nya dalam peribadatan??

AN NAHL : 73

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَمْلِكُ لَهُمْ رِزْقًا مِّنَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ شَيْئًا وَلاَ يَسْتَطِيعُونَ
Terjemah :
Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit juapun).
Tafsir :
Orang-orang musyrik menyembah berhala-berhala yang tidak dapat memberikan kepada mereka sedikit pun rizki dari langit seperti hujan, dan dari bumi seperti tanaman. Mereka tidak memiliki kuasa sedikit pun, dan tidak pula mereka dapat menguasainya; karena mereka tidak akan mampu.

AN NAHL : 74

فَلاَ تَضْرِبُواْ لِلّهِ الأَمْثَالَ إِنَّ اللّهَ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Tafsir :
Apabila kalian telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak bermanfaat, maka janganlah kalian, wahai manusia, mengadakan tandingan-tandingan untuk Allah dari makhluk-Nya lalu kalian mempersekutukannya dengan Allah dalam peribadatan. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan, sedangkan kalian lalai, tidak mengetahui kesalahan kalian dan akibat buruk perbuatan kalian.

AN NAHL : 75

ضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً عَبْدًا مَّمْلُوكًا لاَّ يَقْدِرُ عَلَى شَيْءٍ وَمَن رَّزَقْنَاهُ مِنَّا رِزْقًا حَسَنًا فَهُوَ يُنفِقُ مِنْهُ سِرًّا وَجَهْرًا هَلْ يَسْتَوُونَ الْحَمْدُ لِلّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui [833].
________________________________________
[833] Maksud dari perumpamaan ini ialah untuk membantah orang-orang musyrikin yang menyamakan Tuhan yang memberi rezki dengan berhala-berhala yang tidak berdaya.
Tafsir :
Allah membuat perumpamaan untuk menjelaskan kerusakan akidah orang-orang musyrik, dengan seorang hamba sahaya yang tidak mampu bertindak yang tidak memiliki sesuatu apa pun, dan seorang lainnya yang merdeka. Ia memiliki rizki halal yang dikaruniakan Allah kepadanya, memiliki kuasa untuk membelanjakannya dan memberikan sebagian darinya secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Apakah orang yang berakal akan mengatakan bahwa kedua orang tersebut sama?? Demikian pula Allah Sang Pencipta, Raja yang memiliki wewenang, tidak sama dengan makhluk dan hamba-Nya, maka bagaimana mungkin kalian menyamakan di antara keduanya?? Segala puji hanya bagi Allah semata, karena Dia-lah yang berhak mendapatkan pujian dan sanjungan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa pujian dan nikmat itu hanya milik Allah, dan bahwa Dia sajalah yang berhak untuk disembah.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata tentang ayat 75 ini. Ayat ini turun pada seorang laki-laki Quraisy dan hamba sahayanya.

AN NAHL : 76

وَضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً رَّجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لاَ يَقْدِرُ عَلَىَ شَيْءٍ وَهُوَ كَلٌّ عَلَى مَوْلاهُ أَيْنَمَا يُوَجِّههُّ لاَ يَأْتِ بِخَيْرٍ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ وَمَن يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَهُوَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Terjemah :
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?
Tafsir :
Allah membuat perumpamaan lainnya untuk menumbangkan kemusyrikan, dengan dua orang laki-laki : Salah satunya bisu lagi tuli yang tidak bisa memahami dan tidak pula bisa memberikan pemahaman, tidak mampu memberikan kemanfaatan kepada dirinya atau kepada orang lain, dan dia menjadi beban berat bagi orang yang mengurusi dan menanggungnya (walinya). Jika walinya menyuruhnya kepada suatu urusan untuk diselesaikannya, ia tidak berhasil dan tidak kembali kepadanya dengan membawa suatu kebaikan pun. Laki-laki lainnya sehat panca inderanya, ia dapat memberikan kemanfaatan bagi dirinya dan orang lain, menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada di atas jalan yang jelas tiada kebengkokan di dalamnya. Apakah kedua laki-laki ini sama dalam pandangan orang-orang yang berakal?? Maka, bagaimana mungkin kalian menyamakan antara berhala yang bisu lagi tuli dengan Allah Yang Mahakuasa lagi menganugerahkan segala kebaikan??
Asbabun Nuzul :
Ayat 76 ini turun pada Utsman bin Affan dan hamba sahayanya, hamba sahay itu membenci Islam, menolak dan melarangnya bersedekah dan kebaikan, ayat inipun turun pada keduanya.

AN NAHL : 77

وَلِلّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا أَمْرُ السَّاعَةِ إِلاَّ كَلَمْحِ الْبَصَرِ أَوْ هُوَ أَقْرَبُ إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Terjemah :
Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tafsir :
Kepunyaan Allahlah pengetahuan segala yang ghaib (tersembunyi) di langit dan bumi. Perihal kaiamat, dalam hal kedatangannya yang cepat, hanyalah seperti sekejap mata, bahkan lebih cepat daripada itu. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

AN NAHL : 78

وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Terjemah :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Tafsir :
Allahlah yang mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian setelah masa kehamilan, tanpa mengetahui sesuatu pun yang ada di sekitar kalian. Dan Dia memberikan untuk kalian sarana-sarana pengetahuan berupa pendengaran, penglihatan dan hati, agar kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat itu dan mengesakan-Nya dalam peribadatan.

AN NAHL : 79

أَلَمْ يَرَوْاْ إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاء مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلاَّ اللّهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.
Tafsir :
Apakah orang-orang musyrik tidak memperhatikan burung-burung yang dimudahkan untuk terbang di udara antara langit dan bumi dengan perintah Allah?? Tidak ada yang menahannya agar tidak jatuh selain Dia, dengan sayap dan ekor yang diciptakan-Nya untuknya. Sesungguhnya dalam memudahkan terbang dan menahan dari kejatuhan tersebut benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang beriman, karena mereka melihat tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah.

AN NAHL : 80

وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّن بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُم مِّن جُلُودِ الأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ
Terjemah :
Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).
Tafsir :
Allah menjadikan untuk kalian rumah-rumah kalian sebagai istrirahat dan tempat tinggal bersama keluarga kalian, sedang kalian bermukim di pemukiman yang menetap. Dia menjadikan bagi kalian, saat safar, kemah-kemah dari kulit binatang ternak yang ringan kalian bawa pada waktu bepergian, dan ringan untuk kalian dirikan pada waktu kalian bermukim setelah menempuh perjalanan. Dia menjadikan untuk kalian dari bulu domba, onta dan kambing, sebagai perkakas bagi kalian berupa selimut, pakaian, penutup, permadani dan perhiasan, yang kalian nikmati hingga waktu tertentu.

AN NAHL : 81

وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّمَّا خَلَقَ ظِلاَلاً وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُم بَأْسَكُمْ كَذَلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
Terjemah :
Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).
Tafsir :
Allah menjadikan bagi kalian pepohonan dan selainnya sebagai tempat kalian bernaung. Dia menjadikan bagi kalian gua-gua di gunung-gunung sebagai tempat kalian berlindung ketika dibutuhkan. Dia jadikan bagi kalian pakaian dari katun, wol dan selainnya, yang melindungi kalian dari panas dan dingin. Dia menjadikan untuk kalian dari besi apa yang dapat melindungi kalian dari tikaman dan gangguan dalam peperangan kalian. Sebagaimana Allah telah menganugerahkan kepada kalian dengan nikmat-nikmat ini, demikina pula Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian dengan menjelaskan agama yang hak, agar kalian berserah diri kepada perintah Allah semata, dan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.

AN NAHL : 82

فَإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلاَغُ الْمُبِينُ
Terjemah :
Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang [834].
________________________________________
[834] Maksudnya: Nabi Muhammad r tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia beriman.
Tafsir :
Jika mereka berpaling darimu, wahai Rasul, setelah mereka melihat tanda-tanda itu, maka janganlah bersedih. Karena kewajibanmu hanyalah menyampaikan dengan jelas risalah yang diembankan kepadamu. Adapun, memberikan hidayah, maka itu urusan Kami.
Asbabun Nuzul :
Ayat 82. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Mujahid berkata : Seorang laki-laki pedalaman bertanya kepada Nabi صلی الله عليه وسلم , maka beliau membacakan kepadanya ayat 80. Laki-laki pedalaman itu berkata : Ya. Kemudian Nabi صلی الله عليه وسلم membacakan kepadanyalanjutan ayat 80. Dia berkata : Ya. Kemudian Nabi صلی الله عليه وسلم membacakan semua itu kepadanya dan dia berkata : Ya sampai akhir ayat 81. Ketika laki-laki itu pergi dan Allah pun menurunkan ayat 83.

AN NAHL : 83

يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللّهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ
Terjemah :
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. Tiap-tiap rasul menjadi saksi atas umatnya di hari kiamat.
Tafsir :
Orang-orang musyrik itu mengetahui nikmat Allah yang diberikan kepada mereka, dengan diutusnya Muhammad صلی الله عليه وسلم kepada mereka, kemudian mereka mengingkari kenabiannya, dan kebanyakan kaumnya adalah orang-orang yang ingkar kepada kenabiannya, tidak mengakuinya.

AN NAHL : 84

وَيَوْمَ نَبْعَثُ مِن كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا ثُمَّ لاَ يُؤْذَنُ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ وَلاَ هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ
Terjemah :
Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) mereka dibolehkan meminta maaf.
Tafsir :
Sebutkanlah kepada mereka, wahai Rasul, apa yang akan terjadi pada Hari Kiamat, ketika Kami bangkitkan Rasul dari tiap-tiap umat sebagai saksi atas keimanan orang-orang yang telah beriman dari antara mereka, dan kekafiran orang-orang yang kafir, kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir untuk mengemukakan alasan tentang apa yang telah mereka lakukan. Dan mereka tidak diperkenankan meminta keridhaan dari Rab mereka dengan taubat dan amal shalih, karena waktu untuk itu telah berlalu.

AN NAHL : 85

وَإِذَا رَأى الَّذِينَ ظَلَمُواْ الْعَذَابَ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمْ وَلاَ هُمْ يُنظَرُونَ
Terjemah :
Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak puIa mereka diberi tangguh.
Tafsir :
Ketika orang-orang yang zhalim menyaksikan adzab Allah di akhirat, maka adzab tidak diringankan dari mereka sedikit pun, mereka tidak diberi penangguhan, dan tidak pula adzab ditunda dari mereka.

AN NAHL : 86

وَإِذَا رَأى الَّذِينَ أَشْرَكُواْ شُرَكَاءهُمْ قَالُواْ رَبَّنَا هَـؤُلاء شُرَكَآؤُنَا الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوْ مِن دُونِكَ فَألْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ إِنَّكُمْ لَكَاذِبُونَ
Terjemah :
Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka [835], mereka berkata: “Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau”. Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta”.
________________________________________
[835] Yang dimaksud dengan “sekutu” di sini ialah apa-apa yang mereka sembah selain Allah atau syaitan-syaitan yang menganjurkan mereka menyembah berhala.
Tafsir :
Ketika orang-orang musyrik pada Hari Kiamat melihat sembahan-sembahan yang mereka sembah di samping Allah, maka mereka berkata : Wahai Rabb kami, inilah sekutu-sekutu kami yang dulu kami sembah selain-Mu. Maka, sembahan-sembahan itupun mendustakan orang-orang yang dulu menyembahnya, dengan mengatakan : Sesungguhnya kalian, wahai orang-orang musyrik, benar-benar pendusta, ketika kalian menjadikan kami sebagai sekutu-sekutu bagi Allah dan kalian menyembah kami di samping menyembah-Nya. Kami tidak pernah memerintahkannya kepada kalian, dan tidak pula kami menyangka bahwa kami berhak disembah. Maka, celaan itu patut bagi kalian.

AN NAHL : 87

وَأَلْقَوْاْ إِلَى اللّهِ يَوْمَئِذٍ السَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ
Terjemah :
Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan [836].
________________________________________
[836] Yang mereka ada-adakan itu ialah kepercayaan, bahwa Allah mempunyai sekutu-sekutu dan sekutu-sekutu itu dapat memberi syafaat kepada mereka di samping Allah I
Tafsir :
Orang-orang musyrik menampakkan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah pada Hari Kiamat, dan hilang dari mereka dusta-dusta yang dulu mereka ada-adakan, dan bahwa sembahan-sembahan mereka akan memberikan syafaat kepada mereka.

AN NAHL : 88

الَّذِينَ كَفَرُواْ وَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ اللّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُواْ يُفْسِدُونَ
Terjemah :
Orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan kenabianmu, wahai Rasul, mendustakanmu, dan menghalangi orang lain dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Kami tambahkan kepada mereka adzab atas kekafiran mereka dan adzab atas perbuatan mereka menghalangi manusia dari mengikuti petunjuk. Ini disebabkan kesengajaan mereka merusak dan menyesatkan para hamba dengan kekafiran dan kemaksiatan.
Tafsir :
Orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan kenabianmu, wahai Rasul, mendustakanmu, dan menghalangi orang lain dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Kami tambahkan kepada mereka adzab atas kekafiran mereka dan adzab atas perbuatan mereka menghalangi manusia dari mengikuti petunjuk. Ini disebabkan kesengajaan mereka merusak dan menyesatkan para hamba dengan kekafiran dan kemaksiatan.

AN NAHL : 89

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَـؤُلاء وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
Terjemah :
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Tafsir :
Ingatlah, wahai Rasul, ketika Kami bangkitkan pada Hari Kiamat pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka, yaitu Rasul yang Allah utus kepada mereka dari diri mereka sendiri dengan bahasa mereka. Dan Kami datangkan kamu, wahai Rasul, sebagai saksi atas umatmu. Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur”an kepadamu untuk menjelaskan segala urusan yang membutuhkan penjelasan, seperti hukum halal dan haram, pahala dan siksa, dan selainnya. Juga, agar ia menjadi petunjuk dari kesesatan, rahmat bagi orang-orang yang membenarkan dan mengamalkannya, serta kabar gembira yang baik bagi orang-orang Mukmin berupa tempat kembali mereka yang baik.

AN NAHL : 90

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Tafsir :
Sesungguhnya Allah menyuruh para hamba-Nya dalam al-Qur”an ini supaya berlaku adil berkenaan dengan hak-Nya dengan mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan dengan-Nya, dan berkenaan dengan hak para hamba-Nya dengan memberikan kepada setiap orang yang berhak akan haknya. Dia memerintahkan berbuat baik berkenaan dengan hak-Nya, dengan beribadah kepada-Nya dan melaksanakan kewajiban-kewajiban dari-Nya menurut cara yang disyariatkan, berbuat baik kepada sesama dalam kata-kata dan perbuatan, dan menyuruh memberi kepada kaum kerabat sesuatu yang dapat menyambung dan berbakti kepada mereka. Sebaliknya, Dia melarang dari semua kekejian, baik kata-kata maupun perbuatan, melarang apa yang diingkari syariat dan tidak diridhai-Nya berupa kekafiran dan kemaksiatan, melarang menzhalimi dan sewenang-wenang terhadap manusia. Dengan perintah dan larangan ini, Dia memberi pengajaran kepada kalian dan mengingatkan kalian akan berbagai akibat, agar kalian mengingat perintah-perintah Allah dan memetik manfaatnya.

AN NAHL : 91

وَأَوْفُواْ بِعَهْدِ اللّهِ إِذَا عَاهَدتُّمْ وَلاَ تَنقُضُواْ الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
Terjemah :
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
Tafsir :
Tetaplah menepati semua janji yang kalian wajibkan atas diri kalian antara kalian dengan Allah, atau antara kalian dengan manusia, dalam perkara yang tidak menyelisihi Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah sesudah kalian meneguhkannya, padahal kalian telah menjadikan Allah sebagai penjamin atas kalian ketika kalian berjanji pada-Nya. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian lakukan, dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan tersebut.

AN NAHL : 92

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلاً بَيْنَكُمْ أَن تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَى مِنْ أُمَّةٍ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللّهُ بِهِ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Terjemah :
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain [838]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.
________________________________________
[838] Kaum muslimin yang jumlahnya masih sedikit itu telah mengadakan perjanjian yang kuat dengan Nabi di waktu mereka melihat orang-orang Quraisy berjumlah banyak dan berpengalaman cukup, lalu timbullah keinginan mereka untuk membatalkan perjanjian dengan Nabi Muhammad r itu. Maka perbuatan yang demikian itu dilarang oleh Allah I
Tafsir :
Janganlah kalian membatalkan janji kalian, sehingga perumpamaan kalian seperti perempuan yang memintal benang dengan kuat, kemudian ia menguraikannya. Kalian menjadikan sumpah-sumpah yang kalian ucapkan ketika mengadakan perjanjian sebagai alat penipu terhadap orang-orang yang kalian mengadakan perjanjian dengan mereka. Kalian membatalkan janji, ketika kalian mendapati suatu kelompok yang lebih banyak harta dan manfaatnya daripada orang-orang yang kalian berjanji kepada mereka. Sesungguhnya Allah hanyalah menguji kalian dengan apa yang diperintahkan kepada kalian berupa menepati janji, dan melaarang kalian dari membatalkannya. Sungguh Dia akan menjelaskan kepada kalian pada Hari Kiamat apa yang dahlu kalian perselisihkan di dunia, yaitu beriman kepada Allah dan kenabian Muhammad صلی الله عليه وسلم .
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Abu Bakar bin Abu Hafsh berkata : Saidah al-Asadiyah adalah seorang wanita gila, dia mengumpulkan bulu dan serabut, maka turunlah ayat 92 ini.

AN NAHL : 93

وَلَوْ شَاء اللّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلكِن يُضِلُّ مَن يَشَاء وَيَهْدِي مَن يَشَاء وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Terjemah :
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
Tafsir :
Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia memberi taufik kepada kalian semua, lalu Dia menjadikan kalian seagama, yaitu Islam dan iman dan mengharuskan kalian dengannya. Tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya di antara orang-orang yang diketahui-Nya lebih memilih kesesatan, lalu Dia tidak memberinya petunjuk sebagai keadilan dari-Nya. Dan Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara orang-orang yang diketahui-Nya lebih memilih kebenaran, lalu Dia memberi taufik kepada-Nya sebagai karunia dari-Nya. Sungguh Allah akan bertanya kepada kalian semua pada Hari Kiamat tentang apa yang kalian kerjakan di dunia berkenaan dengan apa yang diperintahkan-Nya kepada kalian dan apa yang dilarang-Nya dari kalian, serta Dia akan membalas kalian atas perbuatan tersebut.

AN NAHL : 94

وَلاَ تَتَّخِذُواْ أَيْمَانَكُمْ دَخَلاً بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا وَتَذُوقُواْ الْسُّوءَ بِمَا صَدَدتُّمْ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَلَكُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Terjemah :
Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.
Tafsir :
Janganlah kalian menjadikan sumpah-sumpah yang kalian ucapkan sebagai alat penipu terhadap orang-orang yang kalian bersumpah kepada mereka, lalu kalian binasa setelah sebelumnya kalian aman,, seperti orang yang tergelincir telapak kakinya sesudah kokohnya, dan kalian merasakan adzab yang menyakitkan kalian di dunia. Hal itu dikarenakan kalian menjadi sebab terhalangnya orang lain dari agama ini, ketika mereka melihat pengkhianatan dari kalian, dan kelak kalian mendapatkan adzab yang besar di akhirat.

AN NAHL : 95

وَلاَ تَشْتَرُواْ بِعَهْدِ اللّهِ ثَمَنًا قَلِيلاً إِنَّمَا عِندَ اللّهِ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Tafsir :
Janganlah kalian membatalkan janji Allah, untuk menukar kedudukan dengan sesuatu yang sedikit dari kenikmatan dunia. Sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, yaitu pahala menepati janji, itu lebih baik bagi kalian daripada harga yang sedikit ini, jika kalian termasuk orang-orang yang berilmu. Maka, perhatikanlah perbedaan antara kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

AN NAHL : 96

مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ وَمَا عِندَ اللّهِ بَاقٍ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُواْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Terjemah :
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Tafsir :
Apa yang ada di sisi kalian berupa harta duniawi akan lenyap, sedangkan apa yang ada di sisi Allah yang dipersiapkan untuk kalian berupa rizki dan pahala tidak akan lenyap. Sungguh Kami akan membalas orang-orang yang tabah menanggung beban (di antaranya menepati janji) dengan pahala yang lebih baik daripada perbuatan mereka. Kami memberikan kepada mereka balasan atas perbuatan mereka yang paling kecil, sebagaimana Kami memberikan kepada mereka balasan atas perbuatan mereka yang paling besar sebagai karunia dari-Nya.

AN NAHL : 97

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Terjemah :
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik [839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
________________________________________
[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
Tafsir :
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang bahagia lagi tentram, walaupun sedikit harta. Dan sungguh Kami akan memberi pahala kepada mereka di akhirat dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan di dunia.

AN NAHL : 98

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Terjemah :
Apabila kamu membaca Al Qur an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
Tafsir :
Apabila kamu, wahai Mukmin, hendak membaca sesuatu dari al-Qur”an, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang dijauhkan dari rahmat Allah, dengan mengucapkan : A”udzu billah min asy-syaithan ar-rajim.

AN NAHL : 99,100

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُم بِهِ مُشْرِكُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. Allah lebih mengetahui apa yang bermanfaat dan yang sesuai dengan suatu masa.
Tafsir :
Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mereka hanya bersandar kepada Allah semata. Setan hanyalah memiliki kekuasaan atas orang-orang yang menjadikannya sebagai penolong bagi mereka dan menaatinya, dan orang-orang yang menyekutukan Allah karena menaatinya.

AN NAHL : 101

وَإِذَا بَدَّلْنَا آيَةً مَّكَانَ آيَةٍ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُواْ إِنَّمَا أَنتَ مُفْتَرٍ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: “Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja”. Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Tafsir :
Apabila Kami mengganti suatu ayat dengan ayat lainnya, padahal Allah Sang Pencipta lebih tahu kemashlahatan hamba-Nya berkenaan dengan hukum-hukum yang diturunkan-Nya dalam waktu yang berbeda-beda, maka orang-orang kafir berkata : Kamu, wahai Muhammad, hanyalah pendusta yang mengada-adakan atas nama Allah apa yang tidak difirmankan-Nya. Muhammad صلی الله عليه وسلم bukanlah sebagaimana yang mereka sangka. Bahkan, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui tentang Rabb mereka dan tidak pula tahu tentang syariat dan hukum-hukum-Nya.

AN NAHL : 102

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِن رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُواْ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
Terjemah :
Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
Tafsir :
Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul : Al-Qur”an bukanlah diada-adakan dari sisiku, tetapi ia diturunkan Jibril dari Rabbmu dengan kebenaran dan keadilan; untuk meneguhkan hati orang-orang yang beriman, petunjuk dari kesesatan, dan kabar gembira yang baik bagi orang-orang yang berserah diri dan tunduk kepada Allah Rabb semesta alam.

AN NAHL : 103

وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ لِّسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَـذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِينٌ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: “Sesungguhnya Al Qur”an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)”. Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa “Ajam [840], sedang Al Qur”an adalah dalam bahasa Arab yang terang.
________________________________________
[840] Bahasa “Ajam ialah bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga berarti bahasa Arab yang tidak baik, karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikit-sedikit bahasa Arab.
Tafsir :
Sesungguhnya Kami mengetahui bahwa orang-orang musyrik berkata : Sesungguhnya Nabi mengambil al-Qur”an itu dari seorang manusia keturunan Adam. Mereka berdusta; karena Bahasa orang yang mereka nisbatkan bahwa ia telah mengajarkan kepada Nabi adalah Bahasa Ajam (selain Arab), sedang al-Qur”an adalah dalam Bahasa Arab yang sangat terang.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari jalan Hushain bin Abdullah bin Muslim al-Hadrami berkata : Kami mempunyai dua orang hamba, Yasar dan Jabar, keduanya berbicara dengan baik, keduanya membaca dan mengajarkan ilmu keduanya, Rasulullah صلی الله عليه وسلم melewati keduanya dan mendengar bacaan mereka, maka mereka berkata : Dia belajar darinya. Maka ayat 103 ini turun.

AN NAHL : 104

إِنَّ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللّهِ لاَ يَهْدِيهِمُ اللّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Terjemah :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al Qur an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang kafir yang tidak membenarkan al-Qur”an, Allah tidak akan memberi taufik kepada mereka untuk mendapatkan kebenaran, dan mereka akan mendapatkan adzab yang pedih di akhirat.

AN NAHL : 105

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللّهِ وَأُوْلـئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta
Tafsir :
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan itu hanyalah orang yang tidak beriman kepada Allah dan ayat-ayat-Nya, dan mereka itulah orang-orang yang dusta dalam perkataan mereka itu. Adapun Muhammad صلی الله عليه وسلم yang beriman kepada Rabb-Nya lagi tunduk kepada-Nya, maka mustahil ia berdusta pada Allah dan mengatakan atas nama-Nya apa yang tidak difirmankan-Nya.

AN NAHL : 106,107

مَن كَفَرَ بِاللّهِ مِن بَعْدِ إيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالإِيمَانِ وَلَـكِن مَّن شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّواْ الْحَيَاةَ الْدُّنْيَا عَلَى الآخِرَةِ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Terjemah :
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
Tafsir :
Sesungguhnya yang mengadakan dusta itu hanyalah orang-orang yang mengucapkan kata-kata kufur dan murtad setelah keimanannya. Mereka mendapat kemurkaan Allah, kecuali orang yang dipaksa mengucapkan kekufuran lalu mengucapkannya karena takut di bunuh, sedangkan hatinya tetap kukuh di atas keimanan, maka tiada celaan terhadapnya. Tetapi siapa yang mengucapkan kekafiran, dan hatinya malah merasa tenteram kepadanya, maka mereka akan mendapatkan kemurkaan yang besar dari Allah dan mereka mendapatkan adzab yang besar. Hal itu karena mereka lebih mementingkan dunia dan perhiasannya, serta mereka lebih mendahulukannya daripada akhirat dan pahalanya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir, dan tidak memberi mereka taufik kepada kebenaran.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : ketika Nabi صلی الله عليه وسلم hendak hijrah ke Madinah, orang-orang musyrik menangkap Bilal, Khabbab dan Ammar bin Yasir, Ammar berkata kepada mereka sebuah kalimat yang menyenangkan mereka karena takut, ketika Rasulullah صلی الله عليه وسلم kembali dia menyampaikan hal itu kepada beliau, Nabi صلی الله عليه وسلم bertanya : Bagaimana hatimu pada saat kamu mengucapkannya, apakah ia menerima apa yang kamu katakan?? Dia menjawab : Tidak. Maka Allah menurunkan ayat 106 ini.
Dia meriwayatkan dari Mujahid berkata : Ayat 106 ini turun pada beberapa orang penduduk Makkah yang beriman, lalu sebagian sahabat di Madinah menulis kepada mereka, berhijrahlah, maka mereka keluar dari Madinah, tetapi orang-orang Quraisy menangkap mereka dan memfitnah mereka, akhirnya karena terpaksa mereka menyatakan kafir, kepada mereka ayat 106 ini turun.

AN NAHL : 108

أُولَـئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Terjemah :
Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.
Tafsir :
Mereka itulah orang-orang yang telah Allah kunci hati mereka dengan kekafiran dan lebih mementingkan dunia daripada akhirat sehingga cahaya hidayah tidak sampai kepadanya, menulikan pendengaran mereka dari ayat-ayat Allah sehingga tidak bisa mendengarnya dengan penuh perhatian, dan membutakan penglihatan mereka sehingga tidak bisa melihat bukti-bukti yang menunjukkan uluhiyah Allah (yakni bahwa Dia-lah yang berhak disembah). Mereka itulah orang-orang yang lalai dari adzab yang Allah persiapkan untuk mereka.

AN NAHL : 109

لاَ جَرَمَ أَنَّهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الْخَاسِرونَ
Terjemah :
Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi.
Tafsir :
Sudah pasti bahwa mereka di akhirat adalah orang-orang yang merugi lagi binasa, yaitu orang-orang yang telah memalingkan kehidupan mereka kepada perkara yang berisikan adzab dan kebinasaan mereka.

AN NAHL : 110

ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ هَاجَرُواْ مِن بَعْدِ مَا فُتِنُواْ ثُمَّ جَاهَدُواْ وَصَبَرُواْ إِنَّ رَبَّكَ مِن بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Terhadap orang-orang lemah di Makkah yang disiksa orang-orang musyrik sehingga menyetujui mereka secara zhahirnya, lalu mereka memaksa orang-orang yang lemah itu untuk mengucapkan kata-kata yang membuat mereka senang, sedang hati mereka merasa tenteram dengan keimanan. Tatkala mereka bias bebas, mereka berhijrah ke Madinah, kemudian berjihad di jalan Allah, dan bersabar terhadap beban takalif (tugas-tugas agama), sesungguhnya Rabbmu (sesudah mereka bertaubat) benar-benar Maha Pengampun bagi dosa-dosa mereka lagi Maha Penyayang kepada mereka.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Saad dalam at-Thabaqat meriwayatkan dari Umar bin al-Hakam berkata : Ammar bin Yasir disiksa sehingga dia tidak menyadari apa yang dia katakan, Shuhaib disiksa sehingga dia tidak menyadari apa yang dia katakan, Abu Fakihah disiksa sehingga dia tidak menyadari apa yang dia katakan, Bilal,Amir bin Fuhairah dan beberapa orang muslim lainnya, kepada mereka ayat 110 ini turun.

AN NAHL : 111

يَوْمَ تَأْتِي كُلُّ نَفْسٍ تُجَادِلُ عَن نَّفْسِهَا وَتُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
Terjemah :
(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan).
Tafsir :
ngatkanlah kepada mereka, wahai Rasul, tentang Hari Kiamat, ketika setiap jiwa datang untuk membela dirinya sendiri, dan mengemukakakn segala alasan. Allah akan menyempurnakan balasan apa yang telah dikerjakan oleh tiap-tiap jiwa dengan tanpa menzhaliminya. Dia tidak menambah hukuman kepada mereka, dan tidak pula mengurangi pahala mereka.

AN NAHL : 112

وَضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللّهِ فَأَذَاقَهَا اللّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُواْ يَصْنَعُونَ
Terjemah :
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari ni”mat-ni”mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian [841] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
________________________________________
[841] Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka.
Tafsir :
Allah membuat perumpamaan dengan negeri Makkah yang dahulunya aman dari kezhaliman, dan tenteram dari kesempitan hidup. Rizkinya datang kepadanya dengan mudah dari segala arah, lalu penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada mereka, mempersekutukan yang lain dengan-Nya, dan tidak bersyukur kepada-Nya. Karena itu, Allah mengadzab mereka dengan kelaparan, dan takut terhadap pasukan gerilya dan tentara Rasulullah صلی الله عليه وسلم yang selalu menggentarkan mereka. Hal itu disebabkan kekafiran mereka dan perbuatan mereka yang batil.

AN NAHL : 113

وَلَقَدْ جَاءهُمْ رَسُولٌ مِّنْهُمْ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظَالِمُونَ
Terjemah :
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Tafsir :
Sesungguhnya Allah telah mengutus kepada penduduk Makkah seorang Rasul dari kalangan mereka, yaitu Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم yang mereka kenal nasab, kejujuran dan amanatnya, tetapi mereka tetap tidak mau menerima ajaran yang dia bawa kepada mereka dan tidak membenarkannya. Karena itu, mereka ditimpa adzab berupa kesusahan,kelaparan,ketakutan, dan para pemuka mereka terbunuh dalam perang Badar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zhalim kepada diri mereka sendiri dengan menyekutukan Allah dan menghalangi manusia dari jalan-Nya.

AN NAHL : 114

فَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّهُ حَلالاً طَيِّبًا وَاشْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Terjemah :
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
Tafsir :
Maka makanlah, wahai orang-orang Mukmin, dari rizki yang Allah berikan kepada kalian, dan Dia menjadikannya halal lagi baik bagi kalian. Syukurilah nikmat Allah yang diberikan kepada kalian dengan mengakuinya dan membelanjakannya dalam ketaatan kepada Allah. Jika kalian benar-benar mematuhi perintah Allah, mendengarkan lagi menaati-Nya, maka sembahlah Dia semata yang tiada sekutu bagi-Nya.

AN NAHL : 115

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالْدَّمَ وَلَحْمَ الْخَنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atas kalian bangkai hewa, darah yang mengalir dari binatang sembelihan saat disembelih, daging babi, dan binatang yang disembelih untuk selain Allah. Tetapi barangsiapa yang terpaksa memakan salah satu dari keharaman-keharaman ini karena takut mati, sedangkan ia tidak zhalim dan tidak pula melampaui batas darurat, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun baginya lagi Maha Penyayang kepadanya, Dia tidak menghukumnya atas apa yang telah dilakukannya.

AN NAHL : 116

وَلاَ تَقُولُواْ لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَـذَا حَلاَلٌ وَهَـذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُواْ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ
Terjemah :
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.
Tafsir :
Janganlah kalian, wahai orang-orang musyrik, berkata dusta yang disebut-sebut oleh lidah kalian : Ini Halal, terhadap apa yang telah diharamkan Allah, dan berkata : Ini Haram, terhadap apa yang telah dihalalkan Allah, dengan maksud untuk mengada-adakan dusta terhadap Allah dengan menisbatkan penghalalalan dan pengharaman kepada-Nya. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah tidak akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.

AN NAHL : 117

مَتَاعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Terjemah :
(Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.
Tafsir :
Kesenangan mereka di dunia itu adalah kesenangan yang sedikit lagi bakal lenyap, dan di akhirat kelak, mereka mendapatkan adzab yang pedih.

AN NAHL : 118

وَعَلَى الَّذِينَ هَادُواْ حَرَّمْنَا مَا قَصَصْنَا عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَـكِن كَانُواْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Terjemah :
Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu [842]; dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
________________________________________
[842] Lihat surat Al An”aam ayat 146.
Tafsir :
Terhadap kaum Yahudi Kami telah mengharamkan apa yang telah Kami sampaikan kepadamu sebelumnya, wahai Rasul, yaitu setiap binatang yang memiliki kutu, dan lemak sapi dan kambing, selain lemak yang melekat di punggungnya, ususnya, atau yang bercampur dengan tulang. Kami tidak menzhalimi mereka dengan mengharamkan hal itu atas mereka, tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri dengan kekafiran dan melampaui batas, sehingga mereka pantas mendapatkan pengharaman itu sebagai hukuman bagi mereka.

AN NAHL : 119

ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُواْ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُواْ مِن بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُواْ إِنَّ رَبَّكَ مِن بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Sesungguhnya Rabbmu terhadap orang-orang yang mengerjakan kemaksiatan pada saat mereka tidak tahu akibatnya dan bahwa itu menyebabkan kemurkaan Allah (dan semua orang yang bermaskiat kepada Allah, baik ia tidak sengaja maupun sengaja, adalah jahil berdasarkan pertimbangan ini, meskipun ia tahu tentang pengharamannya) kemudian mereka kembali kepada Allah dari dosa-dosa yang telah mereka lakukan, dan mereka memperbaiki diri dan perbuatan mereka, sesungguhnya Rabbmu (sesudah mereka bertaubat dan melakukan perbaikan) benar-benar Maha Pengampun bagi mereka lagi Maha Penyayang kepada mereka.

AN NAHL : 120

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Terjemah :
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif [843]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),
________________________________________
[843] Hanif maksudnya: seorang yang selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya.
Tafsir :
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam dalam kebajikan. Dia adalah seorang yang taat lagi tunduk kepada Allah. Dia tidak menyimpang dari agama Islam, bertauhid kepada Allah dan tidak musyrik,

AN NAHL : 121

شَاكِرًا لِّأَنْعُمِهِ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Terjemah :
(lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.
Tafsir :
Dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Allah telah memilihnya untuk mengemban risalah-Nya, dan menunjukkannya kepada jalan yang lurus, yaitu Islam.

AN NAHL : 122

وَآتَيْنَاهُ فِي الْدُّنْيَا حَسَنَةً وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
Terjemah :
Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
Tafsir :
Kami berikan kepadanya di dunia nimat yang baik, yaitu mendapat pujian di tengah orang-orang yang datang kemudian dan dijadikan sebagai teladan, serta anak yang shalih. Sesungguhnya dia di sisi Allah di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shalih, orang-orang yang mendapatkan kedudukan yang tinggi.

AN NAHL : 123

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Terjemah :
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Tafsir :
Kemudian Kami wahyukan kepadamu, wahai Rasul : Ikutilah agama Islam sebagaimana agama yang diikuti Ibrahim. Istiqamahlah di atasnya dan jangan menyimpang darinya. Sesunggguhnya Ibrahim bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan selain-Nya.

AN NAHL : 124

إِنَّمَا جُعِلَ السَّبْتُ عَلَى الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) [844] hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.
________________________________________
[844] Menghormati hari Sabtu itu ialah dengan jalan memperbanyak ibadat dan amalan-amalan yang saleh serta meninggalkan pekerjaan sehari-hari.
Tafsir :
Sesungguhnya Allah hanyalah menjadikan pengagungan terhadap hari Sabtu, dengan memfokuskan beribadah di dalamnya, atas orang-orang Yahudi yang berselisih mengenainya di hadapan Nabi mereka, dan mereka memilihnya sebagai ganti hari Jum”at yang diperintahkan kepada mereka supaya diagungkan. Sesungguhnya Rabbmu, wahai Rasul, benar-benar akan memberi keputusan di antara orang-orang yang berselisih itu pada Hari Kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan di hadapan Nabi mereka, dan Dia akan membalas masing-masing dengan balasan yang berhak diterimanya.

AN NAHL : 125

ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Terjemah :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
________________________________________
[845] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Tafsir :
Berdakwahlah, wahai Rasul, yakni Kami dan pengikutmu, kepada agama Rabbmu dan jalan-Nya yang lurus, dengan cara bijak yang Allah wahyukan kepadamu dalam al-Qur”an dan Sunnah. Berbicaralah kepada manusia dengan metode yang cocok bagi mereka, dan nasihatilah mereka dengan nasihat yang baik, menjadikan mereka senang dengan kebaikan dan membuat mereka menyingkir dari keburukan. Debatlah mereka dengan metode debat yang terbaik, yaitu santun dan lemah lembut. Karena tugasmu hanyalah menyampaikan, dan kamu telah menyampaikan. Adapun memberi hidayah kepada mereka, maka ini wewenang Allah semata. Dia lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

AN NAHL : 126

وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُواْ بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُم بِهِ وَلَئِن صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصَّابِرينَ
Terjemah :
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu [846]. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
________________________________________
[846] Maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita.
Tafsir :
Jika kalian, wahai orang-orang Mukmin, ingin menuntut balas terhadap orang-orang yang telah menzhalimi kalian, maka janganlah membalas melebihi kezhaliman mereka terhadap kalian. Jika kalian bersabar, maka itu lebih baik bagi kalian di dunia dengan mendapatkan kemenangan, dan di akhirat dengan mendapatkan pahala yang besar.
Asbabun Nuzul :
Al-Hakim, al-Baihaqi dalam ad-Dalalail dan al-Bazzar meriwayatkan dari Abu Hurairah berkata : Rasululllah صلی الله عليه وسلم berdiri di depan jenazah Hamzah ketika dia gugur syahid tubuhnya dicincang, beliau bersabda : Aku akan membalas untukmu dengan mencincang dari mereka tujuh puluh orang. Maka Jibril pun turun menyampaikan penutup surat An-Nahl ayat 126 ini sampai akhir surat, maka Rasulullah صلی الله عليه وسلم pun menahan diri dan tidak melakukan apa yang beliau inginkan.

AN NAHL : 127

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلاَّ بِاللّهِ وَلاَ تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلاَ تَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ
Terjemah :
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
Tafsir :
Bersabarlah,wahai Rasul, terhadap gangguan yang menimpamu di jalan Allah hingga kelapangan datang kepadamu. Tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah, karena Dia-lah yang menolongmu dan meneguhkanmu di atas perkara tersebut. Janganlah bersedih terhadap orang-orang yang menyelisihimu dan tidak mau menerima seruanmu. Janganlah berduka terhadap makar dan tipu daya mereka. Karena keburukannya akan kembali kepada diri mereka sendiri.

AN NAHL : 128

إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
Tafsir :
Sesungguhnya Allah, dengan taufik, dukungan, penguatan dan pertolongan-Nya, bersama orang-orang yang bertakwa kepada-Nya, dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dia juga bersama orang-orang yang melaksanakan kewajiban-kewajiban dari-Nya dengan baik, melaksanakan hak-hak-Nya, dan senantiasa menaati-Nya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger