Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AN-NAML



AN-NAML : 1-

طس تِلْكَ آيَاتُ الْقُرْآنِ وَكِتَابٍ مُّبِينٍ
TERJEMAH :
Thaa Siin [1091] (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quraan, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan,
[1091] Lihat not no. 10.
TAFSIR :
Thaa, siin. Perbincangan tentang huruf-huruf terpenggal telah hadir di awa; surat al-Baqarah. Ini adalah ayat-ayat al-Qur’an, ayat-ayat sebuah kitab yang mulia, maknanya jelas, petunjuknya terang, mengandung ilmu-ilmu, hikmah-hikmah dan syariat-syariat. Al-Qur’an adalah al-Kitab, Allah memberinya dua nama tersebut.

AN-NAML : 2-

هُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
TERJEMAH :
untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman,
TAFSIR :
Ia adalah ayat-ayat yang membimbing kepada jalan keberuntungan di dunia dan di akhirat, menyampaikan berita gembira berupa pahala yang baik kepada orang-orang yang beriman yang membenarkannya dan mengambil petunjuuknya.

AN-NAML : 3-

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُم بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
TERJEMAH :
(yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
TAFSIR :
Orang-orang yang menegakkan shalat lima waktu dengan rukun-rukunnya yang sempurna dan syarat-syaratnya yang lengkap, menunaikan zakat yang fardhu kepada yang berhak menerimanya. Di samping itu mereka meyakini kehidupan akhirat, termasuk pahala dan hukuman yang ada di sana.

AN-NAML : 4-

إِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُونَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).
TAFSIR :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mempercayai kehidupan akhirat dan tidak beramal untuknya, Kami menjadikan baik amal-amal mereka yang buruk, sehingga mereka akan melihatnya baik. Lalu mereka kebingungan dan terombang-ambing.

AN-NAML : 5-

أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَهُمْ سُوءُ الْعَذَابِ وَهُمْ فِي الْآخِرَةِ هُمُ الْأَخْسَرُونَ
TERJEMAH :
Mereka itulah orang-orang yang mendapat (di dunia) azab yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi.
TAFSIR :
Mereka itu adalah orang-orang yang mendapatkan adzab yang buruk di dunia berupa pembunuhan, ditawan, kehinaan dan kesalahan, sedangkan di akhira mereka adalah orang-orang yang paling berat kerugiannya.

AN-NAML : 6-

وَإِنَّكَ لَتُلَقَّى الْقُرْآنَ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ عَلِيمٍ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al Quraan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
TAFSIR :
Sesungguhnya engkau (wahai Rasul) benar-benar menerima al-Qur’an dari sisi Allah, Dzat yang Mahabijaksana pada penciptaan dan pengaturan-Nya di mana ilmu-Nya mencakup segala sesuatu.

AN-NAML : 7-

إِذْ قَالَ مُوسَى لِأَهْلِهِ إِنِّي آنَسْتُ نَارًا سَآتِيكُم مِّنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ آتِيكُم بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ
TERJEMAH :
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya: “Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang”.
TAFSIR :
Ingatlah kisah Musa saat dia berkata kepada keluarganya dalam perjalanan malamnya dari Madyan ke Mesir : Sesungguhnya aku melihat api, aku akan mencari tahu berita darinya tentang jalan yang benar, atau aku akan membawakan sebongkah api agar kalian bisa menggunakannya untuk melawan hawa dingin.

AN-NAML : 8-

فَلَمَّا جَاءهَا نُودِيَ أَن بُورِكَ مَن فِي النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَا وَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
TERJEMAH :
Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia: “Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”.
TAFSIR :
Manakala Musa datang kepada api, Allah memanggilnya dan mengabarkan kepadanya bahwa tempat ini adalah tempat suci, Allah memberkahinya dan menjadikannya sebagai tempat untuk berbicara kepada Musa dan mengangkatnya sebagai utusan. Dan bahwa Allah memberkahi malaikat yang ada pada api itu dan yang ada di sekitarnya, sebagai ungkapan penyucian bagi Allah Rabb seluruh makhluk dari apa yang tidak layak bagi-Nya.

AN-NAML : 9-

يَا مُوسَى إِنَّهُ أَنَا اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
TERJEMAH :
(Allah berfirman): “Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
TAFSIR :
Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah yang berhak disembah semata, Yang Mahaperkasa yang mampu membalas musuh-musuh-Ku, Yang Mahabijaksana dalam mengatur makhluk-Ku.

AN-NAML : 10-

وَأَلْقِ عَصَاكَ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّى مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ يَا مُوسَى لَا تَخَفْ إِنِّي لَا يَخَافُ لَدَيَّ الْمُرْسَلُونَ
TERJEMAH :
dan lemparkanlah tongkatmu”. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. “Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak takut di hadapan-Ku.
TAFSIR :
Dan lemparkanlah tongkatmu. Maka Musa melemparkannya, ia pun menjadi ular. Manakala Musa melihatnya bergerak-gerak dengan ringan layaknya gerakan ular yang cepat, Musa pun berlari meninggalkannya dan tidak kembali kepadanya. Maka Allah menenangkannya dengan firman-Nya : Wahai Musa jangan takut, sesungguhnya siapa yang Aku utus membawa risalah-Ku tidak patut untuk takut.

AN-NAML : 11-

إِلَّا مَن ظَلَمَ ثُمَّ بَدَّلَ حُسْنًا بَعْدَ سُوءٍ فَإِنِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ
TERJEMAH :
tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); maka seaungguhnya Aku Maha Pangampun lagi Maha Penyayang.
TAFSIR :
Akan tetapi siapa yang melakukan pelanggaran dengan berbuat dosa, kemudian dia bertaubat, sehiingga kebaikan taubat menggantikan keburukan dosa, maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun kepadanya dan Maha Penyayang kepadanya. Maka jangan ada seseorang berputus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya.

AN-NAML : 12-

وَأَدْخِلْ يَدَكَ فِي جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاء مِنْ غَيْرِ سُوءٍ فِي تِسْعِ آيَاتٍ إِلَى فِرْعَوْنَ وَقَوْمِهِ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
TERJEMAH :
Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu [1092], niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena penyakit. (Kedua mu’jizat ini) termasuk sembilan buah mu’jizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir’aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik”.
[1092] Maksudnya: Meletakkan tangan ke dada melalui leher baju.
TAFSIR :
Masukkanlah tanganmu di celah bajumu yang ada di bagian atas dadamu itu, niscaya ia akan keluar bersinar terang seperti salju bukan karena penyakit sopak, dalam kumpulan Sembilan mukjizat; yaitu tangan yang putih,tongkat,tahun paceklik, menipisnya buah-buahan, angin topan, belalang,kutu,kodok dan darah, untuk mendukungmu dalam mengemban risalahmu kepada Fir’aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang keluar dari perintah Allah dan ingkar kepada-Nya.

AN-NAML : 13-

فَلَمَّا جَاءتْهُمْ آيَاتُنَا مُبْصِرَةً قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
TERJEMAH :
Maka tatkala mu’jizat-mu’jizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: “Ini adalah sihir yang nyata”.
TAFSIR :
Manakala mukjizat ini datang kepada mereka dengan jelas dan nyata, siapa yang melihatnya pasti akan mengetahui hakikat dari apa yang ditunjukkannya, mereka berkata : Ini adalah sihir yang jelas lagi nyata.

AN-NAML : 14-

وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
TERJEMAH :
Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.
TAFSIR :
Fir’aun dan kaumnya mendustakan meukjizat yang berjumlah Sembilan itu, padahal ia adalah mukjizat yang jelas yang membuktikan kebenaran kenabian Musa dan dakwahnya. Mereka mengingkari dengan lisan mereka bahwa ia dari Allah, padahal hati mereka meyakininya. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap kebenaran, sebagai bentuk kesombongan sehingga menolak untuk mengakuinya. Maka lihatlah (wahai Rasul) bagaimana akhir perjalanan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan membuat kerusakan di muka bumi, manakala Allah menenggelamkan mereka di laut?? Dan hal itu mengandung pelajaran bagi siapa yang mengambil pelajaran.

AN-NAML : 15-

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman”.
TAFSIR :
Sungguh Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman lalu keduanya mengamalkannya. Keduanya berkata : Segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia ini kepada kami sehingga kami lebih dari hamba-hamba-Nya yang beriman. Ayat ini menunjukkan kemuliaan ilmu dan ketinggian orang yang berilmu.

AN-NAML : 16-

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِن كُلِّ شَيْءٍ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ
TERJEMAH :
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud [1093], dan dia berkata: “Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.
[1093] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan nabi Daud u serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
TAFSIR :
Dan Sulaiman mewarisi bapaknya Dawud dalam kenabian, ilmu dan kerajaan. Dan Sulaiman berkata kepada kaumnya : Wahai manusia, kami diberi pengetahuan dan pemahaman tentang bahasa burung, dan kami diberi segala sesuatu yang di butuhkan. Sesungguhnya apa yang Allah berikan kepada kami merupakan sebuah karunia yang nyata yang membedakan kita dari orang lain.

AN-NAML :  17-

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ
TERJEMAH :
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
TAFSIR :
Bala tentara Sulaiman berkumpul dari kalangan jin, manusia, burung dalam sebuah perjalanan, sekalipun mereka berjumlah besar, mereka tetap tidak dilalaikan, karena masing-masing jenis memiliki komando yang memimpin mereka dari awal sampai akhir, sehingga mereka tetap berdiri secara teratur.

AN-NAML : 18-

حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِي النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
TERJEMAH :
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
TAFSIR :
Ketika mereka tiba di lembah semut, seekor semut berkata : Wahai semut-semut, masuklah kalian ke dalam tempat tinggal kalian, jangan sampai kalian celaka karena Sulaiman dan bala tentaranya, sementara mereka tidak menyadari hal itu.

AN-NAML : 19-

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
TERJEMAH :
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
TAFSIR :
Maka Sulaiman pun tertawa karena perkataan semut tersebut, di mana semut tersebut memahami dan mengetahui bagaimana cara memperingatkan semut-semut lainnya. Maka Sulaiman merasakan nikmat Allah atasnya, maka dia menghadap kepada Allah dengan berdoa : Ya Rabbi, tunjukkan dan bimbinglah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu kepadaku dan kepada bapakku dan agar aku bisa beramal shalih yang Engkau ridhai dariku. Masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam kenikmatan surgamu bersama hamba-hamba-Mu yang shalih yang Engkau ridhai amalnya.

AN-NAML : 20-

وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ
TERJEMAH :
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud [1094], apakah dia termasuk yang tidak hadir.
[1094] Hud-hud: sejenis burung pelatuk.
TAFSIR :
Sulaiman memeriksa keadaan burung-burung yang tunduk kepadanya dan keadaan yang tidak hadir darinya. Di antara burung-burung terdapat Hudhud yang berbeda dan dikenal, Sulaiman tidak melihatnya, dia berkata : Mengapa aku tidak melihat Hudhud yang aku ketahui?? Apakah ia bersembunyi dariku atau ia memang tidak hadir di sini, sehingga aku tidak melihatnya karena ia memang tidak hadir??

AN-NAML : 21-

لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُّبِينٍ
TERJEMAH :
Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.
TAFSIR :
Manakala Sulaiman mengetahui bahwa ia tidak hadir, dia berkata : Aku pasti akan menghukum Hudhud itu dengan hukuman yang setimpal karena dia tidak hadir demi mendidiknya, atau aku akan menyembelihnya sebagai hukuman atas perbuatannya, di mana dia melalaikan tugas yang dibebankan kepadanya, atau ia harus membawa bukti yang nyata yang mengandung alasan dari ketidakhadirannya.

AN-NAML : 22-

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِينٍ
TERJEMAH :
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba [1095] suatu berita penting yang diyakini.
[1095] Saba nama kerajaan di zaman dahulu, ibu kotanya Ma’rib yang letaknya dekat kota San’a ibu kota Yaman sekarang.
TAFSIR :
Tidak lama berselang Hudhud pun hadir, maka Sulaiman menyalahkannya karena ketidakhadirannya dan keterlambatannya. Maka Hudhud berkata kepadanya : Saya mengetahui sesuatu dengan sangat baik yang tidak engkau ketahui, saya datang dari kota Saba’ di Yaman dengan membawa berita yang sangat penting, dan saya benar-benar meyakini kebenarannya.

AN-NAML : 23-

إِنِّي وَجَدتُّ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِن كُلِّ شَيْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
TERJEMAH :
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita [1096] yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
[1096] Yaitu ratu Balqis yang memerintah kerajaan Sabaiyah di zaman Nabi Sulaiman.
TAFSIR :
Saya melihat ada seorang wanita yang berkuasa atas penduduk Saba’, Wanita tersebut diberi segala sebab kekuasaan dunia, ia memiliki singgasana yang agung, dan dia duduk mengatur kerajaannya di atasnya.

AN-NAML : 24-

وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
TERJEMAH :
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
TAFSIR :
Saya melihatnya dan kaumnya menyembah matahari, berpaling dari penyembahan kepada Allah. Setan membaguskan perbuatan mereka yang buruk yang mereka lakukan, sehingga setan memalingkan mereka dari iman kepada Allah dan mentauhidkan-Nya. Mereka tidak tertunjukkan jalan kepada Allah, tauhid dan penghambaan kepada-Nya semata.

AN-NAML : 25-

أَلَّا يَسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
TERJEMAH :
agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi [1097] dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
[1097] Umpamanya: Menurunkan hujan dari langit,menumbuhkan tanam-tanaman, mengeluarkan logam dari bumi dan sebagainya.
TAFSIR :
Setan menghiasi hal itu bagi mereka, agar mereka tidak bersujud kepada Allah yang mengeluarkan sesuatu yang tersembunyi lagi tersimpan di langit dan di bumi berupa hujan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Dan Dia Maha Mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan kalian tampakkan.

AN-NAML : 26-

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
TERJEMAH :
Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar”.
TAFSIR :
Allah Dzat yang tidak ada yang berhak disembah selain-Nya, pemilik ‘Arsy yang agung yang merupakan makhluk yang paling agung.

AN-NAML : 27-

قَالَ سَنَنظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
TERJEMAH :
Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
TAFSIR :
Sulaiman berkata kepada Hudhud : Kami akan meneliti berita yang kamu bawa, apakah kamu benar atau kamu termasuk pembual??

AN-NAML : 28-

اذْهَب بِّكِتَابِي هَذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
TERJEMAH :
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”
TAFSIR :
Pergilah dengan membawa suratku ini ke negeri Saba’, berikanlah ia kepada mereka, lalu menjauhlah sedikit dari mereka di mana kamu masih bisa mendengar pembicaraan mereka, simaklah apa yang mereka perbincangkan.

AN-NAML : 29-

قَالَتْ يَا أَيُّهَا المَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ
TERJEMAH :
Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.
TAFSIR :
Hudhud pergi dan melemparkan surat kepada sang ratu dan diapun membacanya, lalu dia mengumpulkan para pembesar kaumnya. Hudhud mendengar sang ratu berkata kepada mereka : Sesungguhnya aku telah menerima surat yang sangat penting dari orang yang sangat agung.

AN-NAML : 30-

إِنَّهُ مِن سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
TERJEMAH :
Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
TAFSIR :
Kemudian sang ratu menjelaskan isinya, dia berkata : Sesungguhnya ia dari Sulaiman, sesungguhnya ia dibuka dengan : Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”,

AN-NAML : 31-

أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
TERJEMAH :
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
TAFSIR :
Jangan menyombongkan diri dan jangan takabur terhadap ajakanku ini. Datanglah kepadaku dengan tunduk kepada Allah, mengakui keesaan-Nya, menaati dan berserah diri kepada-Nya.

AN-NAML : 32-

قَالَتْ يَا أَيُّهَا المَلَأُ أَفْتُونِي فِي أَمْرِي مَا كُنتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّى تَشْهَدُونِ
TERJEMAH :
Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)”.
TAFSIR :
Ratu berkata : Wahai para pembesar, berikanlah pendapat kalian kepadaku tentang perkara ini, saya tidak akan memutuskan suatu perkara kecuali setelah meminta pendapat kalian dan di hadapan kalian.

AN-NAML : 33-

قَالُوا نَحْنُ أُوْلُوا قُوَّةٍ وَأُولُوا بَأْسٍ شَدِيدٍ وَالْأَمْرُ إِلَيْكِ فَانظُرِي مَاذَا تَأْمُرِينَ
TERJEMAH :
Mereka menjawab: “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada ditanganmu: maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan”.
TAFSIR :
Mereka menjawab : Kami adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dari sisi jumlah dan perlengkapan, orang-orang yang pemberani menghadapi beratnya peperangan, namun urusan ini kembali kepada anda, karena pemegang keputusan adalah Anda, renungkanlah apa yang hendak Anda perintahkan kepada kami?? Kami akan mendengar perintahmu dan menaatinya.

AN-NAML : 34-

قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً وَكَذَلِكَ يَفْعَلُونَ
TERJEMAH :
Dia berkata: “Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.
TAFSIR :
Dia memperingatkan kaumnya untuk tidak memusuhi Sulaiman secara terbuka, dan menjelaskan akibat buruk dari peperangan : Sesungguhnya bila para raja masuk ke sebuah perkampungan dengan kekuatan dan bala tentaranya, maka mereka akan menghancurkannya dan merubah penduduknya yang mulia menjadi terhina, mereka akan membunuh dan menawan, ini adalah adat mereka yang berlaku terus menerus demi membuat manusia takut kepada mereka.

AN-NAML : 35-

وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِم بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu”.
TAFSIR :
Saya akan mengirimkan kepada Sulaiman dan kaumnya sebuah hadiah yang berisi harta-harta paling berharga. Saya hendak mengambil hatinya dengan hadiah itu dan setelah itu kita menunggu apa yang di bawa utusan pembawa hadiah.

AN-NAML : 36-

فَلَمَّا جَاء سُلَيْمَانَ قَالَ أَتُمِدُّونَنِ بِمَالٍ فَمَا آتَانِيَ اللَّهُ خَيْرٌ مِّمَّا آتَاكُم بَلْ أَنتُم بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ
TERJEMAH :
Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: “Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
TAFSIR :
Manakala utusan sang ratu datang kepada Sulaiman membawa hadiah, Sulaiman mengingkari perbuatannya dan menyampaikan kepadanya bahwa Allah telah melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepadanya : Apakah kalian memberiku harta hanya untuk mengambil hatiku?? Kenabian, kerajaan dan harta melimpah ruah yang telah Allah berikan kepadaku jauh lebih baik dan lebih utama daripada apa yang kalian berikan kepadaku. Justru kalianlah orang-orang yang akan berbahagia bila diberi hadiah, karena kalian adalah orang-orang yang gemar bersaing dan membanggakan dunia.

AN-NAML : 37-

ارْجِعْ إِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُمْ بِجُنُودٍ لَّا قِبَلَ لَهُم بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُم مِّنْهَا أَذِلَّةً وَهُمْ صَاغِرُونَ
TERJEMAH :
Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina”.
TAFSIR :
Sulaiman berkata kepada utusan Ratu Saba’ : Pulanglah ke negerimu, demi Allah, saya akan membawa pasukan, di mana orang-orangmu tidak akan mampu menahan dan melawannya. Kami akan mengusir mereka semuanya dari negeri mereka sendiri dalam keadaan hina dan rendah bila mereka tetap tidak mau tunduk kepada agama Allah semata dan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya.

AN-NAML : 38-

قَالَ يَا أَيُّهَا المَلَأُ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَن يَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
TERJEMAH :
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
TAFSIR :
Sulaiman berkata kepada bala tentaranya dari kalangan manusia dan jin yang Allah tundukkan untuknya : Siapa di antara kalian yang mampu membawa singgasananya yang agung sebelum mereka datang kepadaku dalam keadaan tunduk lagi patuh??

AN-NAML : 39-

قَالَ عِفْريتٌ مِّنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَن تَقُومَ مِن مَّقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ
TERJEMAH :
Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”.
TAFSIR :
Seorang jin yang sangat kuat lagi tangguh berkata : Saya akan membawanya kepadamu sebelum engkau meninggalkan majlismu di mana engkau duduk di atasnya untuk menetapkan hukum di antara manusia, sesungguhnya aku adalah jin yang kuat untuk membawanya, dipercaya untuk menjaganya. Saya akan menghadirkannya sebagaimana ia, aku tidak akan mengurangi dan tidak akan mengganti.

AN-NAML : 40-

قَالَ الَّذِي عِندَهُ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَن يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِندَهُ قَالَ هَذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
TERJEMAH :
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab [1098]: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan ni’mat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
[1098] Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
TAFSIR :
Seorang yang memiliki ilmu tentang al-Kitab berkata : Saya akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kelopak matamu berkedip bila ia berkedip untuk melihat sesuatu. Maka Sulaiman mengizinkannya lalu ia berdoa kepada Allah dan ia pun bisa menghadirkannya. Manakala Sulaiman melihatnya hadir dan ada di sisinya, dia berkata : Ini termasuk karunia Rabbku yang telah menciptakanku dan menciptakan alam semesta seluruhnya, untuk mengujiku apakah aku bersyukur dengan mengakui nikmat-nikmat Allah kepadaku, atau kufur dan tidak bersyukur?? Barangsiapa yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah maka manfaatnya kembali kepada dirinya sendiri. Sebaliknya barangsiapa yang ingkar dan menolak untuk bersyukur, maka Rabbku sama sekali tidak memerlukan syukurnya. Dia Maha Pemurah, kebaikan-Nya mencakup seluruh dunia, yang bersyukur maupun kufur, kemudian menghisab dan membalas mereka di akhirat.

AN-NAML : 41-

قَالَ نَكِّرُوا لَهَا عَرْشَهَا نَنظُرْ أَتَهْتَدِي أَمْ تَكُونُ مِنَ الَّذِينَ لَا يَهْتَدُونَ
TERJEMAH :
Dia berkata: “Robahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)”.
TAFSIR :
Sulaiman berkata kepada orang-orangnya : Ubahlah singgasana yang dia duduki ke dalam bentuk yang tidak dia kenali bila dia melihatnya, kita akan melihat apakah dia masih bisa mengenalnya atau tidak.

AN-NAML : 42-

فَلَمَّا جَاءتْ قِيلَ أَهَكَذَا عَرْشُكِ قَالَتْ كَأَنَّهُ هُوَ وَأُوتِينَا الْعِلْمَ مِن قَبْلِهَا وَكُنَّا مُسْلِمِينَ
TERJEMAH :
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: “Serupa inikah singgasanamu?” Dia menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya [1099] dan kami adalah orang-orang yang berserah diri”.
[1099] Maksudnya pengetahuan tentang kenabian Sulaiman u Balqis telah mengetahui kenabian Sulaiman itu, sebelum dipindahkan singgasananya dari negeri Saba’ ke Palestina dalam sekejap mata.
TAFSIR :
Manakala Ratu Saba’ datang ke hadapan Sulaiman di mejelisnya, dia dintanya : Inikah singgasanamu?? Dia menjawab : Ia mirip. Maka Sulaiman mengetahui bahwa jawabannya tepat, dia mengetahui kodrat Allah dan kenabian Sulaiman. Maka Sulaiman berkata : Dan kami telah diberi ilmu tentang Allah dan kodrat-Nya sebelum itu, kami tunduk kepada perintah Allah, mengikuti agama Allah (Islam).

AN-NAML : 43-

وَصَدَّهَا مَا كَانَت تَّعْبُدُ مِن دُونِ اللَّهِ إِنَّهَا كَانَتْ مِن قَوْمٍ كَافِرِينَ
TERJEMAH :
Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.
TAFSIR :
Apa yang dia sembah selain Allah menjadi penghalang baginya untuk menyembah Allah semata. Dia adalah wanita kafir, tumbuh di tengah-tengah kaum kafir, maka diapun memegang agama mereka. Bila tidak maka berarti dia memiliki kecerdasan dan kepintaran yang dengannya dia bisa membedakan antara yang haq dengan yang batil. Akan tetapi akidah-akidah yang rusak mengikir bashirah dalam hati.

AN-NAML : 44-

قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الصَّرْحَ فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَكَشَفَتْ عَن سَاقَيْهَا قَالَ إِنَّهُ صَرْحٌ مُّمَرَّدٌ مِّن قَوَارِيرَ قَالَتْ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
TERJEMAH :
Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca”. Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.
TAFSIR :
Dikatakan kepada Ratu Saba : Masuklah ke dalam istana. Lantainya adalah kaca dibawahnya adalah air. Manakala dia melihat lantai istana, dia mengiranya air yang beriak, maka dia mengangkat kain betisnya untuk masuk ke dalam air. Maka Sulaiman berkata kepadanya : Ia adalah lantai dari kaca yang mulus, air itu dibawahnya. Maka diapun mengetahui kebesaran kerajaan Sulaiman, lantas dia berkata : Ya Rabbi, sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku dengan kesyirikan yang selama ini aku anut, sekarang aku tunduk mengikuti Sulaiman, masuk ke dalam agama Rabbil ‘alamin.

AN-NAML : 45-

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): “Sembahlah Allah”. Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.
TAFSIR :
Sungguh Kami telah mengutus kepada Tsamud saudara mereka Shalih yang mengajak : Hendaknya kalian mentauhidkan Allah, jangan mengangkat sembahan lain selain-Nya. Manakala Shalih datang kepada mereka sebagai penyeru kepada Tauhid dan penyembahan kepada Allah semata, maka kaumnya terbagi menjadi dua kubu: Kubu yang beriman dan kubu yang kafir kepada dakwahnya, dan masing-masing dari keduanya mengaku benar.

AN-NAML : 46-

قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
TERJEMAH :
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”.
TAFSIR :
Shalih berkata kepada kubu yang kafir : Mengapa kalian memilih kekufuran dan perbuatan buruk yang mendatangkan adzab Allah atas kalian, dan meninggalkan iman dan perbuatan baik yang mendatangkan pahala bagi kalian?? Mengapa kalian tidak memohon ampunan kepada Allah pertama kali, bertaubat kepada-Nya dengan harapan kalian diberi rahmat??

AN-NAML : 47-

قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَن مَّعَكَ قَالَ طَائِرُكُمْ عِندَ اللَّهِ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ
TERJEMAH :
Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
TAFSIR :
Kaum Shalih berkata kepadanya : Kami merasa sial karena  dirimu dan orang-orang yang bersamamu yang masuk ke dalam agamamu. Maka Shalih berkata kepada mereka : Apa yang Allah berikan kepada kalian berupa kebaikan dan keburukan Dia-lah yang mentakdirkannya atas kalian, dan Dia akan membalas kalian dengannya. Kalian adalah kaum yang diuji dengan kemakmuran dan kesulitan, kebaikan dan keburukan.

AN-NAML : 48-

وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ
TERJEMAH :
Dan adalah di kota itu [1100] sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
[1100] Menurut ahli Tafsir yang dimaksud dengan kota ini ialah kota kaum Tsamud yaitu kota Al Hijr.
TAFSIR :
Di negeri Shalih, yaitu al-Hijr yang terletak di barat laut Jazirah Arab terdapat Sembilan orang yang selalu membuat kerusakan di bumi, tidak memiliki sedikit pun perbuatan baik.

AN-NAML : 49-

قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
TERJEMAH :
Mereka berkata: “Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar”.
TAFSIR :
Sembilan orang itu, sebagian dari mereka berkata kepada yang lain : Bersumpahlah kalian dengan nama Allah bahwa setiap orang bersumpah untuk yang lain, Kami akan mendatangi Shalih secara tiba-tiba di malam hari untuk membunuhnya dan membunuh keluarganya. Kemudian kami akan berkata kepada keluarga besarnya : Kami tidak tahu menahu tentang pembunuhan terhadapnya, kami adalah orang-orang yang jujur dalam apa yang kami katakan.

AN-NAML : 50-

وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
TERJEMAH :
Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.
TAFSIR :
Mereka menyusun rencana tersebut untuk membinasakan Shalih dan keluarganya sebagai tindak maker dari mereka. Maka Kami menolong Nabi Kami, Shalih dan Kami menimpakan adzab atas mereka saat mereka lengah. Mereka sama sekali tidak menduga balasan tipu daya Kami sebagai balasan atas tipu daya mereka.

AN-NAML : 51-

فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ
TERJEMAH :
Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.
TAFSIR :
Maka lihatlah (wahai Rasul) dengan penglihatan untuk mengambil pelajaran akibat dari pengkhianatan orang-orang tersebut kepada Nabi mereka Shalih. Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.

AN-NAML : 52-

فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
TERJEMAH :
Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.
TAFSIR :
Itu adalah negeri mereka yang kosong, tidak tersisa seorang pun. Allah membinasakan mereka semua disebabkan oleh kezhaliman mereka terhadap diri mereka sendiri dengan kesyirikan dan pendustaan kepada Nabi mereka. Sesungguhnya di balik pembinasaan dan penghancuran tersebut terdapat nasihat bagi kaum yang mengetahui apa yang Kami lakukan terhadap mereka. Ini adalah Sunnah Kami terhadap siapa yang mendustakan para Rasul.

AN-NAML : 53-

وَأَنجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
TERJEMAH :
Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman [1101] dan mereka itu selalu bertakwa.
[1101] Yaitu Shaleh u dan orang-orang yang beriman kepada Allah yang bersama dengan dia.
TAFSIR :
Kami menyelamatkan Shalih dan orang-orang yang beriman kepadanya, yang berlindung dengan iman mereka dari adzab Allah dari apa yang menimpa Tsamud.

AN-NAML : 54-

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ
TERJEMAH :
Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah [1102] itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?”
[1102] Lihat not 275.
TAFSIR :
Ingatlah Luth saat dia berkata kepada kaumnya : Apakah kalian melakukan perbuatan yang sangat-sangat buruk sedangkan kalian menyadari bahwa ia sangat buruk??

AN-NAML : 55-

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاء بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
TERJEMAH :
“Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)”.
TAFSIR :
Kalian mendatangi kaum laki-laki dan meninggalkan kaum wanita. Kalian adalah orang-orang yang jahil terhadap hak Allah atas kalian, maka dengan itu kalian menyelisihi perintah-Nya. Kalian mendurhakai utusan-Nya dengan perbuatan buruk kalian, di mana sebelum kalian, tidak ada seorang pun yang melakukannya.

AN-NAML : 56-

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
TERJEMAH :
Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: “Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda’wakan dirinya) bersih [1103]“.
[1103] Perkataan kaum Luth kepada sesamanya ini merupakan ejekan terhadap Luth dan orang-orang beriman kepadanya, karena Luth dan orang-orang yang bersamanya tidak mau mengerjakan perbuatan mereka.
TAFSIR :
Kaum Luth tidak memiliki jawaban kepada Luth kecuali ucapan sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain : Usirlah kelurga Luth dari negeri kalian, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merasa bersih sehingga tidak mau melakukan hal ini kepada kaum laki-laki. Mereka mengucapkannya sebagai penghinaan kepada Luth.

AN-NAML : 57-

فَأَنجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَاهَا مِنَ الْغَابِرِينَ
TERJEMAH :
Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali isterinya. Kami telah mentakdirkan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
TAFSIR :
Maka Kami menyelamatkan Luth dan keluarganya dari adzab yang akan menimpa kaumnya, kecuali istrinya, Kami mentakdirkannya termasuk orang-orang yang tersapu adzab sehingga dia binasa bersama orang-orang yang binasa. Karena wanita ini adalah penolong kaumnya atas perbuatan buruk mereka dan merelakannya.

AN-NAML : 58-

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا فَسَاء مَطَرُ الْمُنذَرِينَ
TERJEMAH :
Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.
TAFSIR :
Dan Kami menghujani mereka dari langit dengan batu dari tanah yang membinasakan. Hujan yang menimpa orang-orang yang telah diperingatkan memang buruk, orang-orang yang telah disodori hujjah.

AN-NAML : 59-

قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلَامٌ عَلَى عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَى آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?”
TAFSIR :
Katakanlah (wahai Rasul) pujian dan syukur adalah milik Allah, keselamatan adalah dari-Nya dan amanah bagi hamba-hamba-Nya yang Dia angkat untuk mengemban risalah-Nya. Kemudian tanyakan kepada orang-orang musyrikin dari kaummu : Apakah Allah yang memiliki manfaat dan mudarat lebih baik, ataukah Illah lain yang kalian sembah selain Allah yang tidak memiliki manfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain dan tidak pula mudarat??

AN-NAML : 60-

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ السَّمَاء مَاء فَأَنبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَّا كَانَ لَكُمْ أَن تُنبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ
TERJEMAH :
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).
TAFSIR :
Tanyakan kepada mereka : Siapa yang menciptakan langit dan bumi, dan yang menurunkan hujan dari langit lalu dengannya Dia menumbuhkan kebun-kebun dengan pemandangannya yang indah?? Kalian tidak kuasa menumbuhkan pohon-pohonnya  kalau Allah tidak menurunkan kepada kalian hujan dari langit. Sesungguhnya penyembahan kepada Allah adalah haq sedangkan penyembahan kepada selain-Nya adalah batil. Adakah sesembahan lain bersama Allah yang bisa melakukan perbuatan-perbuatan ini, sehingga dia layak disembah dan dipersekutukan dengan-Nya?? Sebaliknya orang-orang musyrikin itu adalah kaum yang menyimpang dari jalan kebenaran dan iman. Lalu mereka pun menyamakan Allah dengan selain-Nya dalam ibadah pengagungan.

AN-NAML : 61-

أَمَّن جَعَلَ الْأَرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلَالَهَا أَنْهَارًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَاسِيَ وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
TERJEMAH :
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut [1104]? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.
[1104] Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan sungai yang besar bermuara ke laut. Sungai yang tawar itu setelah sampai di muara tidak langsung menjadi asin.
TAFSIR :
Apakah penyembahan kepada apa yang kalian persekutukan dengan Rabb kalian lebih baik, ataukah Allah yang menjadikan bumi sebagai tempat tinggal kalian, mengalirkan sungai-sungai di sela-selanya, menjadikan gunung-gunug yang kokoh menjulang dan meletakkan pembatas di antara dua lautan yang tawar dengan yang asin sehingga salah satu dari keduanya tidak merusak yang lainnya?? Adakah sesembahan lain di samping Allah yang bisa melakukan hal itu sehingga kalian menjadikannya sekutu bagi Allah dalam ibadah kalian?? Bahkan kebanyakan orang-orang musyrikin itu tidak mengetahui kadar keagungan Allah, mereka mempersekutukan Allah atas dasar taklid dan kezhaliman.

AN-NAML : 62-

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاء الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
TERJEMAH :
Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi [1105]? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).
[1105] Yang dimaksud dengan “menjadikan manusia sebagai khalifah” ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.
TAFSIR :
Apakah penyembahan kepada apa yang kalian persekutukan dengan Allah lebih baik, ataukah Allah yang menjawab doa orang yang dalam kesulitan bila dia berdoa kepadanya, mengangkat kesulitan yang menimpanya dan menjadikan kalian penerus dari orang-orang sebelum kalian di muka bumi?? Adakah sesembahan lain selain Allah yang bisa melimpahkan nikmat-nikmat tersebut kepada kalian?? Hanya sedikit kalian mengambil pelajaran dan mengingat. Oleh karena itu kalian mempersekutukan Allah dengan selain-Nya dalam beribadah kepada-Nya.

AN-NAML : 63-

أَمَّن يَهْدِيكُمْ فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَن يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
TERJEMAH :
Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya [1106]? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).
[1106] Yang dimaksud dengan rahmat Tuhan di sini ialah air hujan yang menyebabkan suburnya tumbuh-tumbuhan.
TAFSIR :
Apakah penyembahan kepada apa yang kalian persekutukan dengan Allah lebih baik, ataukah Allah yang membimbing kalian dalam kegelapan darat dan laut bila kalian tersesat karena kegelapan menghalangi jalan-jalan kalian, yang mengirimkan angin dengan membawa kabar gembira, dengannya Dia merahmati hamba-hamba-Nya dalam bentuk hujan yang menghidupkan bumi yang mati?? Adakah sesembahan lain selain Allah yang bisa melakukan hal itu sehingga kalian berdoa kepadanya selain Allah?? Mahasuci dan Mahabersih Allah dari apa yang mereka persekutukan dengan selain-Nya.

AN-NAML : 64-

أَمَّن يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَمَن يَرْزُقُكُم مِّنَ السَّمَاء وَالْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
TERJEMAH :
Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: “Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar”.
TAFSIR :
Dan tanyakanlah kepada mereka : Siapa yang mulai menciptakan makhluk dan mematikannya bila Dia berkehendak, kemudian mengembalikannya?? Siapa yang memberi mereka rizki kepada kalian dengan menurunkan hujan dari langit, dan dari bumi dengan menumbuhkan tanaman dan lainnya?? Adakah sesembahan lain selain Allah yang bisa melakukan hal itu?? Katakanlah : Berikanlah bukti kalian bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam klaim kalian bahwa Allah memiliki sekutu dalam kerajaan dan ibadah.

AN-NAML : 65-

قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.
TAFSIR :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka : Tidak seorang pun mengetahui perkara-perkara ghaib yang Allah simpan untuk diri-Nya di langit dan di bumi, mereka juga tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan dari kubur mereka di Hari Kiamat??

AN-NAML : 66-

بَلِ ادَّارَكَ عِلْمُهُمْ فِي الْآخِرَةِ بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ مِّنْهَا بَلْ هُم مِّنْهَا عَمِونَ
TERJEMAH :
Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya.
TAFSIR :
Bahkan ilmu mereka akan sempurna di akhirat. Saat itu mereka baru meyakini kehidupan akhirat, termasuk hal-hal besar yang terjadi di sana mereka menyaksikannya dengan mata mereka. Padahal di dunia mereka meragukannya, bahkan lebih dari itu bashirah mereka tertutup darinya.

AN-NAML : 67-

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا وَآبَاؤُنَا أَئِنَّا لَمُخْرَجُونَ
TERJEMAH :
Berkatalah orang-orang yang kafir: “Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita; apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?
TAFSIR :
Dan orang-orang yang mengingkari keesaan Allah berkata : Apakah kami dan leluhur kami akan dibangkitkan seperti keadaan kami sekarang setelah kami wafat dan setelah kami menjadi tanah??

AN-NAML : 68-

لَقَدْ وُعِدْنَا هَذَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا مِن قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini [1107] dan (juga) bapak-bapak kami dahulu; ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala”.
[1107] Maksudnya: hari kebangkitan.
TAFSIR :
Kami dan leluhur kami sebelumnya juga sudah ditakut-takuti dengan hari kebangkitan ini, dan kami tidak melihat kejadian dan hakikatnya. Ancaman ini hanyalah kebohongan yang ditorehkan oleh orang-orang terdahulu dalam buku-buku mereka dan dusta yang mereka ada-adakan.

AN-NAML : 69-

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.
TAFSIR :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang yang mendustakan tersebut : Berjalanlah di muka bumi, lalu perhatikanlah negeri orang-orang yang datang sebelum kalian dari kalangan para pelaku dosa, bagaimana akhir kehidupan orang-orang yang mendustakan para Rasul?? Allah membinasakan mereka akibat pendustaan mereka, dan Allah akan melakukan hal yang sama terhadap kalian bila kalian tidak beriman.

AN-NAML : 70-

وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُن فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ
TERJEMAH :
Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap apa yang mereka tipudayakan”.
TAFSIR :
Jangan bersedih karena orang-orang musyrikin berpaling darimu dan mendustakanmu, jangan bersempit dada karena ulah makar mereka kepadamu, karena Allah menolongmu atas mereka.

AN-NAML : 71-

وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
TERJEMAH :
Dan mereka (orang-orang kafir) berkata: “Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang-orang yang benar”.
TAFSIR :
Orang-orang musyrikin dari kaummu berkata kepadamu wahai Rasul : Kapan saat terwujudnya ancaman siksa yang telah engkau dan para pengikutmu katakan kepada kami, bila kalian adalah orang-orang yang benar dalam memberikan ancaman kepada kami??

AN-NAML : 72-

قُلْ عَسَى أَن يَكُونَ رَدِفَ لَكُم بَعْضُ الَّذِي تَسْتَعْجِلُونَ
TERJEMAH :
Katakanlah: “Mungkin telah hampir datang kepadamu sebagian dari (azab) yang kamu minta (supaya) disegerakan itu [1108].
[1108] Maksudnya: Allah menerangkan bahwa kedatangan sebagian azab kepada mereka telah pasti. Para mufassirin menafsirkan bahwa azab yang akan segera mereka alami ialah kekalahan mereka di peperangan Badar.
TAFSIR :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka : Sebagian siksa Allah yang kalian minta untuk disegerakan bisa jadi telah dekat saatnya.

AN-NAML : 73-

وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).
TAFSIR :
Sesungguhnya Rabbmu pemilik karunia atas manusia dengan tidak menyegerakan hukuman atas mereka karena kemaksiatan mereka kepada-Nya dan kekufuran mereka kepada-Nya. Akan tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur kepada Allah karena itu, sehingga mereka beriman dan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya.

AN-NAML : 74-

وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan.
TAFSIR :
Sesungguhnya Rabbmu mengetahui apa yang tersimpan dalam dada makhluk-Nya dan apa yang mereka tampakkan.

AN-NAML : 75-

وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاء وَالْأَرْضِ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
TERJEMAH :
Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh).
TAFSIR :
Tiada sesuatu yang ghaib dari pandangan makhluk di langit dan di bumi kecuali ia tertulis dalam kitab yang nyata di sisi Allah. Kitab tersebut meliputi segala apa yang terjadi dan akan terjadi.

AN-NAML : 76-

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَقُصُّ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَكْثَرَ الَّذِي هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya Al Quraan ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya.
TAFSIR :
Sesungguhnya Al-Qur’an ini menyampaikan kebenaran kepada Bani Israil dalam kebanyakan perkara yang mereka perdebatkan.

AN-NAML : 77-

وَإِنَّهُ لَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
TERJEMAH :
Dan sesungguhnya AI Quraan itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
TAFSIR :
Sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar merupakan hidayah dari kesesatan, rahmat dari adzab bagi siapa yang membenarkannya dan mengambil petunjuknya.

AN-NAML : 78-

إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُم بِحُكْمِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ
TERJEMAH :
Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka dengan keputusan-Nya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
TAFSIR :
Sesungguhnya Rabbmu memutuskan di antara dua kubu yang bertikai dari Bani Israil dan lainnya dengan ketetapan hukum-Nya di antara mereka. Dia menghukum pendusta dan membalas orang yang benar. Dia Mahaperkasa yang mengalahkan, ketetapan-Nya tidak ditolak, Maha Mengetahui sehingga tidak samar baginya kebenaran dengan kebatilan.

AN-NAML : 79-

فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّكَ عَلَى الْحَقِّ الْمُبِينِ
TERJEMAH :
Sebab itu bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata.
TAFSIR :
Bersandarlah wahai Rasul dalam segala urusanmu kepada Allah, percayalah kepada-Nya, karena Dia mencukupimu. Sesungguhnya Kamu diatas kebenaran yang nyata yang tidak ada keraguan padanya.

AN-NAML : 80-

إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلَا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاء إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ
TERJEMAH :
Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang.
TAFSIR :
Sesungguhnya kamu (wahai Rasul) tidak kuasa memperdengarkan kebenaran kepada orang yang hatinya telah ditutup oleh Allah lalu Dia mematikannya. Dakwahmu juga tidak akan terdengar oleh siapa yang Allah tulikan pendengarannya dari mendengarkan kebenaran saat mereka berpaling menjauh darimu. Orang yang tuli tidak akan mendengar panggilan sekalipun di datang menghadap, lalu bagaimana bila dia berpaling dan menjauh??

AN-NAML : 81-

وَمَا أَنتَ بِهَادِي الْعُمْيِ عَن ضَلَالَتِهِمْ إِن تُسْمِعُ إِلَّا مَن يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُم مُّسْلِمُونَ
TERJEMAH :
Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat menjadikan (seorangpun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri.
TAFSIR :
Kamu (wahai Rasul) tidak bisa memberi petunjuk dari kesesatan kepada orang yang Allah butakan matanya dari hidayah dan jalan lurus. Kamu tidak mungkin memperdengarkan kecuali siapa yang beriman kepada ayat-ayat Kami, dan mereka adalah orang-orang yang taat dan berserah diri, menjawab dengan baik apa yang kamu dakwahkan.

AN-NAML : 82-

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِّنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ
TERJEMAH :
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami [1109].
[1109] Yang dimaksud dengan “perkataan” di sini ialah ketentuan datangnya masa kehancuran alam. Salah satu dari tanda-tanda kehancuran alam ialah keluarnya sejenis binatang melata yang disebut dalam ayat ini.
TAFSIR :
Bila adzab sudah berhak mereka dapatkan, karena kebengalan mereka dalam kemaksiatan dan pelanggaran, berpalingnya mereka dari syariat dan hukum Allah, sehingga mereka menjadi orang-orang terburuk dari makhluk Allah, maka Kami keluarkan untuk mereka dari bumi di akhir zaman sebuah tanda di antara tanda-tanda Kiamat Kubra, yaitu hewan melata yang menyampaikan kepada mereka bahwa manusia yang mengingkari kebangkitan tidak membenarkan dan tidak mengamalkan al-Qur’an dan agama yang dibawa oleh Muhammad.

AN-NAML : 83-

وَيَوْمَ نَحْشُرُ مِن كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا مِّمَّن يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ يُوزَعُونَ
TERJEMAH :
Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok).
TAFSIR :
Di hari pengumpulan Kami mengumpulkan dari setiap umat orang-orang yang mendustakan dalil-dalil Kami dan hujjah-hujjah Kami. Mereka semuanya ditahan dari yang pertama sampai yang akhir, sehingga mereka semuanya berkumpul, kemudian mereka digiring untuk dihisab.

AN-NAML : 84-

حَتَّى إِذَا جَاؤُوا قَالَ أَكَذَّبْتُم بِآيَاتِي وَلَمْ تُحِيطُوا بِهَا عِلْمًا أَمَّاذَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
TERJEMAH :
Hingga apabila mereka datang, Allah berfirman: “Apakah kamu telah mendustakan ayat-ayat-Ku, padahal ilmu kamu tidak meliputinya [1110], atau apakah yang telah kamu kerjakan?”.
[1110] Maksudnya: orang-orang musyrik Arab mendustakan ayat-ayat Allah, tanpa memikirkannya lebih dahulu.
TAFSIR :
Saat setiap golongan yang mendustakan dari setiap umat sudah hadir, Allah berfirman : Apakah kalian mendustakan ayat-ayat-Ku yang telah Aku turunkan kepada utusan-utusan-Ku, dan ayat-ayat yang Aku tegakkan sebagai bukti atas Tauhid-Ku, dan bahwa hanya Aku-lah semata yang berhak untuk disembah, dan kalian tidak mengetahui kebatilannya, sehingga kalian berpaling darinya dan mendustakannya, atau apakah yang kalian lakukan??

AN-NAML : 85-

وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِم بِمَا ظَلَمُوا فَهُمْ لَا يَنطِقُونَ
TERJEMAH :
Dan jatuhlah perkataan (azab) atas mereka disebabkan kezaliman mereka, maka mereka tidak dapat berkata (apa-apa).
TAFSIR :
Kalimat siksa berlaku atas mereka di sebabkan oleh kezhaliman mereka dan pendustaan mereka. Mereka sama sekali tidak bisa menyodorkan hujjah yang dengannya mereka bisa membela diri dari adzab yang menimpa mereka.

AN-NAML : 86-

أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
TERJEMAH :
Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
TAFSIR :
Apakah orang-orang yang mendustakan tersebut tidak memperhatikan ayat-ayat Kami, bahwa Kami menjadikan malam sebagai waktu istirahat dan mereka pun tidur padanya, sedangkan siang sebagai waktu untuk berusaha demi kehidupan mereka?? Sesungguhnya pada pengaturan malam dan siang mengandung petunjuk bagi kaum yang beriman kepada kesempurnaan kuasa Allah, keesaan-Nya dan keagungan nikmat-nikmat-Nya.

AN-NAML : 87-

وَيَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاء اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
TERJEMAH :
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
TAFSIR :
Ingatlah wahai Rasul saat malaikat meniup sangkakala lalu penghuni langit dan bumi terkejut bukan kepalang karena dahsyatnya tiupan, kecuali siapa yang dikecualikan oleh Allah dari kalangan orang-orang yang Dia muliakan dan jaga dari keterkejutan. Semua makhluk akan datang kepada Rabb mereka dalam keadaan tunduk dan patuh.

AN-NAML : 88-

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
TERJEMAH :
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
TAFSIR :
Dan kamu melihat gunung-gunung, kamu mengira berdiri tegak namun ia berjalan dengan cepat layaknya gerakan awan yang dihembuskan angin. Dan ini adalah ciptaan Allah yang menciptakan segala sesuatu yang sangat bagus dan canggih. Sesungguhnya Allah Maha Mengenal apa yang kalian lakukan wahai manusia, baik berupa kebaikan maupun keburukan dan Dia akan membalas kalian atas itu.

AN-NAML : 89-

مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِّنْهَا وَهُم مِّن فَزَعٍ يَوْمَئِذٍ آمِنُونَ
TERJEMAH :
Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu.
TAFSIR :
Barangsiapa yang datang dengan mentauhidkan Allah, iman kepada-Nya dan beribadah hanya kepada-Nya semata serta amal-amal shalih di Hari Kiamat, maka dia mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah yang lebih baik dan lebih utama darinya, yaitu surga. Mereka juga aman dari ketakutan yang paling besar.

AN-NAML : 90-

وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
TERJEMAH :
Dan barang siapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.
TAFSIR :
Barangsiapa yang datang membawa kesyirikan dan amal-amal buruk lagi mungkar, maka balasan mereka adalah bahwa Allah akan menjungkirkan tubuhnya dengan kepala di bawah ke dalam api neraka di Hari Kiamat. Kepada mereka dikatakan sebagai sebuah celaan : Bukankah kalian dibalas sesuai dengan apa yang kalian perbuat di dunia??

AN-NAML : 91-

إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
TERJEMAH :
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.
TAFSIR :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada manusia : Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini, yaitu Makkah yang Dia haramkan atas makhluk-Nya untuk menumpahkan darah yang haram di dalamnya, atau melakukan kezhaliman di dalamnya terhadap seseorang, atau diburu hewan buruannya atau dipotong pohonnya. Allah Subhanahu memiliki segala sesuatu, dan aku diperintahkan untuk menyembah-Nya semata bukan selain-Nya. Aku juga diperintahkan untuk masuk ke dalam golongan orang-orang yang tunduk kepada perintah-Nya, bersegera dalam menaati-Nya,

AN-NAML : 92-

وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنذِرِينَ
TERJEMAH :
Dan supaya aku membacakan Al Quraan (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan”.
TAFSIR :
Dan membacakan al-Qur’an kepada manusia. Barangsiapa yang mengambil petunjuk dari apa yang terkandung di dalamnya dan mengikuti apa yang aku bawa, maka hal itu jauh lebih baik baginya dan balasannya untuk dirinya sendiri. Tetapi siapa yang tersesat dari kebenaran, maka katakanlah (wahai Rasul) : Sesungguhnya saya hanyalah pemberi peringatan bagi kalian dari adzab Allah dan hukuman-Nya bila kalian tidak beriman. Saya adalah satu dari Rasul-Rasul yang memperingatkan kaumnya, sedangkan saya tidak memegang hidayah sedikit pun.

AN-NAML : 93-

وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَتَعْرِفُونَهَا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
TERJEMAH :
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan”.
TAFSIR :
Katakanlah (wahai Rasul) : Sanjungan yang bagus adalah milik Allah, Dia akan memperlihatkan ayat-ayat-Nya kepada kalian pada diri kalian, pada langit dan juga bumi, sehingga kalian mengetahuinya dengan pengetahuan yang menunjukkan kalian kepada kebenaran dan menjelaskan kebatilan kepada kalian. Dan Rabbmu tidak lalai dari apa yang kalian perbuat, dan Dia akan membalas kalian atasnya.




Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger