Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR ALI IMRAN

Image result for tafsir al muyasar

KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH
Al-Qur'an dan Kitab-kitab yang Sebelumnya
(1) "Alif Lam Mim."
(Alif Lam Mim), keterangan tentang huruf-huruf yang terputus-putus telah berlalu di muka pada permulaan Surat al-Baqarah.
(2) "Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia. Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhlukNya)"112
Dia-lah Allah, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Dia, Yang memiliki sifat kehidupan yang sempurna, sesuai dengan keagunganNya, yang menangani segala sesuatu.

[112] Allah  mengatur langit dan bumi serta isinya.
(3-4) "Dia menurunkan Kitab (al-Qur'an) kepadamu (wahai Rasul) yang membawa kebenaran, yang membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan juga menurunkan Taurat dan Injil, sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan al-Furqan.113 Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat. Dan Allah Mahaperkasa lagi mempunyai balasan
Dia menurunkan al-Qur'an kepadamu wahai Rasul, dengan membawa kebenaran yang tidak ada unsur keraguan padanya sedikit pun, membenarkan kitab-kitab dan rasul-rasul sebelumnya. Dan Dia menurunkan Taurat kepada Musa dan juga Injil kepada Isa  sebelum turunnya al-Qur'an, guna menunjukkan jalan bagi orang-orang yang bertakwa menuju keimanan dan kebaikan agama dan dunia mereka. Dan Dia menurunkan kitab yang membedakan antara kebenaran dengan kebatilan. Dan orang-orang mengingkari ayat-ayat Allah yang diturunkan akan mendapat siksaan yang berat. Dan Allah Mahaperkasa, tidak terkalahkan, mempunyai balasan (azab) kepada orang-orang yang mengingkari hujjah- hujjah dan bukti-bukti (dari)Nya, serta keesaanNya sebagai Tuhan yang berhak disembah.

[113] Al-Furqaan ialah Kitab yang membedakan antara yang haq dengan yang batil, yaitu Al-Qur'an
(5) "Sesungguhnya Allah, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya di bumi maupun di langit"
Sesungguhnya ilmu Allah meliputi seluruh makhlukNya, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya, baik di bumi maupun di langit, sedikit ataupun banyak.
(6) "Dia-lah yang membentuk kalian dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Dia-lah satu-satuNya Dzat yang menciptakan kalian dalam rahim-rahim ibu-ibu kalian sebagaimana yang dikehendakiNya, apakah kalian menjadi laki-laki atau perempuan, berfisik baik atau buruk, celaka atau bahagia. Tidak ada tuhan sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Dia. Dia Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, juga Mahabijaksana dalam penetapan perintah dan pengaturanNya.
(7) "Dia-lah yang menurunkan Kitab (al-Qur'an) kepadamu (wahai Rasul). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat,114 itulah pokok-pokok Kitab (al-Qur' an) dan yang lain mutasyabihat.115 Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya, kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, 'Kami beriman kepadanya (al-Qur an), semuanya dari sisi Tuhan kami.' Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali orang-orang yang berakal."
Dia-lah semata Dzat Yang menurunkan al-Qur'an kepadamu. Di antara (isinya) ada ayat-ayat yang muhkam (jelas makna dan kandungannya); itulah pokok-pokok ajaran al-Qur'an yang menjadi tumpuan rujukan dalam persoalan-persoalan yang masih samar, dan hal-hal yang bertentangan dikembalikan kepadanya. Dan di antaranya ada ayat-ayat lain yang mutasyabihat yang menghimpun beberapa pengertian yang berbeda, yang maksudnya tidak tampak jelas kecuali dengan dipadukan dengan ayat-ayat muhkam. Orang-orang yang hatinya sakit lagi menyimpang dikarenakan buruknya motivasi hati mereka, mereka mengikuti ayat-ayat mutasyabihat belaka, supaya meniupkan syubhat-syubhat di tengah manusia sehingga dapat menyesatkan orang-orang tersebut dan agar menerjemahkan ayat-ayat itu sesuai dengan keyakinan-keyakinan mereka yang batil. Dan tidak ada yang mengetahui hakikat pengertian-pengertian ayat-ayat tersebut selain Allah. Sedang orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan, "Kami beriman kepada al-Qur'an. Semuanya datang kepada kami dari sisi Tuhan kami melalui lisan RasulNya, Muhammad Dan mereka mengembalikan pengertian ayat mutasyabihatnya kepada ayat-ayat muhkamnya. Dan orang yang dapat memahami, mencerna dan menyelami makna-maknanya dengan pemahaman yang lurus adalah orang-orang yang berakal lurus.

[114] Ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan musah.
[115] Ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, atau sulit dipahami, kacuali jika di selaraskan dengan ayat-ayat yang muhkam. atau hanya Allah  yang mengetahuinya.
(8) "(Mereka berdoa), 'Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi'."
Dan mereka mengatakan, "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau belokkan hati kami dari keimanan kepadaMu setelah Engkau mengaruniakan kepada kami hidayah untuk memeluk agamaMu, dan berikanlah kepada kami rahmat yang luas dari karuniaMu. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi, memiliki banyak karunia dan pemberian, Engkau memberi siapa saja yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.''
(9) "'Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau-lah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanyaSesungguhnya AUah tidak menyalahi janji"
Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami mengakui dan bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau akan mengumpulkan seluruh manusia pada hari yang tidak ada keraguan sama sekali tentangnya, yaitu Hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak memungkiri janji yang Engkau sampaikan kepada hamba-hambaMu.
Ancaman Allah Kepada Orang-orang Kafir dan Pengaruh Harta Benda Duniawi
(10) "Sesungguhnya orang-orang yang kafir, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka terhadap (azab) Allah. Dan mereka itu (menjadi) bahan bakar api neraka"
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Agama yang haq dan mengingkarinya, maka harta benda dan anak-anak mereka tidak bermanfaat sedikit pun untuk menyingkirkan siksaan Allah jika siksaan itu menimpa mereka di dunia, begitu juga tidak akan dapat menolak siksaan itu dari mereka di akhirat. Dan mereka itu merupakan bahan bakar neraka pada Hari Kiamat.
(11) "(Keadaan mereka) seperti keadaan pengikut Fir'aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras hukumanNya."
Karakter orang-orang kafir dalam sikap mendustakan (kebenaran) yang mereka perbuat dan hukuman yang menimpa mereka persis seperti keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang kafir sebelum mereka, yang mengingkari ayat-ayat Allah yang amat jelas, maka, Allah menyegerakan siksaan bagi mereka dikarenakan sikap pendustaan yang mereka lakukan dan pembangkangan mereka. Dan Allah sangat keras siksaanNya bagi orang-orang yang kafir kepadaNya dan mendustakan rasul-rasulNya.
(12) "Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang yang kafir, 'Kalian (pasti) akan dikalahkan (di dunia) dan digiring ke dalam Neraka Jahanam (di akhirat). Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal'."
Katakanlah olehmu wahai Rasul, kepada orang-orang yang kafir dari golongan Yahudi dan kaum lainnya, serta orang-orang yang enggan untuk membelamu (dalam Perang Badar), "Sesungguhnya kalian akan menjadi pecundang di dunia dan akan mati di atas kekafiran, serta akan dikumpulkan ke Neraka Jahanam, agar neraka itu menjadi tempat tinggal bagi kalian selama-lamanya. Dan itu adalah seburuk-buruk tempat tinggal."
(13) "Sungguh telah ada tanda bagi kalian pada dua golongan yang berhadap-hadapan.116 Satu golongan berperang di jalan Allah dan yang lain (golongan) kafir yang melihat dengan mata kepala, bahwa mereka (golongan Muslim) adalah dua kali lipat mereka. Allah menguatkan siapa yang Dia kehendaki dengan pertolonganNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati)."
Sungguh telah ada petunjuk yang sangat nyata bagi kalian wahai orang-orang Yahudi, yang arogan lagi membangkang, pada dua golongan yang saling berperang dalam Perang Badar. Satu golongan berjuang untuk menegakkan agama Allah; mereka adalah Muhammad  dan para sahabatnya, dan golongan lain yang kafir kepada Allah yang berperang untuk mempertahankan kebatilan. Golongan itu melihat dengan pandangan mata mereka bahwa kaum Mukminin dua kali lipat dari pasukan mereka sendiri dalam jumlahnya. Dan sesungguhnya Allah telah menjadikan kejadian tersebut sebagai faktor kemenangan kaum Muslimin atas mereka. Dan Allah menguatkan dengan pertolonganNya siapa saja yang Dia kehendaki dari para hambaNya. Sesungguhnya dalam peristiwa yang terjadi ini, terdapat pelajaran agung bagi orang-orang yang memiliki mata hati lurus yang mendapat petunjuk untuk mengetahui hikmah-hikmah dari Allah dan perbuatan-perbuatanNya.
[116] Pertemuan dua golongan itu antara kaum Muslimin dengan kaum musyrikin, terjadi dalam Perang Badar. Badar adalah 
nama suatu tempat yang terletak di selatan Madinah.
(14) "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia kecintaan terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda-kuda pilihan, hewan-hewan ternak,117 dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik"
Dijadikan indah bagi manusia untuk mencintai apa saja yang mereka sukai, berupa wanita, anak-anak, kekayaan yang melimpah, seperti emas, perak, kuda-kuda yang baik, dan binatang-binatang ternak semisal unta, sapi dan kambing, serta tanah yang dijadikan untuk bercocok tanam dan berladang. Semua itu adalah pesona kehidupan dunia dan perhiasannya yang akan sirna. Dan Allah di sisiNya terdapat tempat kembali dan pahala yang baik, yaitu surga.

[117] Hewan-hewan yang termasuk jenis unta, sapi, kambing dan biri-biri.
(15) "Katakanlah, 'Maukah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik dari yang demikian itu?' Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang disucikan, serta ridha Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hambaNya."
Katakanlah wahai Rasul, "Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih baik dari apa yang dijadikan indah bagi manusia di kehidupan dunia ini?" Bagi siapa saja yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah dan takut azabNya, tersedia surga-surga yang di bawah istana-istana dan pepohonannya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan bagi mereka istri-istri yang bersih dari haid, nifas, dan akhlak yang buruk. Dan bagi mereka karunia yang lebih agung dari itu, yaitu menggapai keridhaan dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui semua rahasia yang ada pada makhlukNya, Maha Mengetahui keadaan-keadaan mereka. Dan Dia akan memberikan balasan kepada mereka atas semua itu.
(16) "(Yaitu) orang-orang yang berdoa, 'Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka."
Hamba-hamba Allah yang bertakwa itu mengatakan, "Sesungguhnya kami telah beriman kepadaMu dan mengikuti RasulMu, MuhammadSAW. Maka, hapuslah dari kami dosa-dosa yang telah kami perbuat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka."
(17) "(Juga) orang-orang yang sabar, orang-orang yang benar, orang-orang yang taat, orang-orang yang menginfakkan hartanya, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sahur (sebelum fajar)
Mereka itu adalah orang-orang yang bersifat sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, dalam menjauhi berbagai macam maksiat, dan dalam menghadapi musibah yang menimpa mereka dari ketetapan takdir Allah yang menyakitkan, bersifat jujur dalam ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan, memiliki ketaatan yang sempurna, berinfak dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dan mengucapkan istighfar di akhir malam, karena waktu tersebut merupakan waktu besarnya kesempatan diterima dan dikabulkannya doa.
Pernyataan Allah Tentang Keesaan dan KeadilanNya, serta Agama yang DiridhaiNya
(18) "Allah bersaksi (menyatakan) bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia; sebagai Yang Menegakkan keadilan, dan para malaikat, serta orang-orang yang berilmu (juga bersaksi demikian). Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
Allah mempersaksikan bahwa Dia satu-satuNya Dzat yang berhak diibadahi. Dan Dia menyandingkan persaksianNya dengan persaksian para malaikat dan para ahli ilmu dalam perkara paling agung yang dipersaksikan, yaitu keesaan Allah  dan tegaknya Allah dalam menegakkan keadilan. Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Dia Yang Mahaperkasa, yang tidak ada sesuatu pun yang dikehendakiNya kecuali pasti terjadi, juga Mahabijaksana dalam firman-firman dan perbuatan-perbuatanNya.
(19) "Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Dan tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab,118 kecuali setelah datang ilmu kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya"
Sesungguhnya agama yang diridhai Allah bagi makhlukNya dan Dia mengutus rasul-rasulNya dengan agama itu, serta tidak menerima selainnya adalah agama Islam. Yaitu, kepatuhan kepada Allah semata dengan taat dan berserah diri kepadaNya untuk menghambakan diri, serta mengikuti rasul-rasul dalam ajaran-ajaran yang Allah mengutus mereka dengannya dalam setiap masa sampai ditutup dengan Muhammad , yang Allah tidak menerima dari siapa pun sepeninggal beliau agama selain Islam yang beliau diutus dengannya. Dan tidaklah terjadi perselisihan di antara golongan ahli kitab, Yahudi dan Nasrani, lalu mereka berpecah- belah menjadi golongan-golongan dan berkelompok-kelompok, kecuali setelah hujjah tegak terhadap mereka dengan diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab suci, lantaran dorongan permusuhan, kedengkian, dan hasrat meraih dunia. Dan barangsiapa mengingkari ayat-ayat Allah yang diturunkan dan tanda-tanda petunjukNya yang mengindikasikan kepada rububiyahdan uluhiyahNya, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya. Dan Dia akan memberikan balasan kepada mereka sesuai dengan apa yang telah mereka perbuat.

[118] Ialah Kitab-kitab yang diturunkan sebelum al-Qur'an.
(20) "Maka jika mereka mendebatmu (wahai Rasul), katakanlah, 'Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku'. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang yang ummi119, 'Sudahkah kalian masuk Islam?' Jika mereka telah masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba- hambaNya."
Apabila Ahli Kitab mendebatmu wahai Rasul, tentang tauhid setelah engkau menegakkan hujjah kepada mereka, maka katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya aku ikhlas untuk Allah semata sehingga aku tidak akan menyekutukan seorang pun denganNya, begitu pula orang- orang yang mengikutiku dari orang-orang Mukmin, mereka ikhlas kepada Allah dan tunduk kepadaNya." Dan katakanlah kepada mereka dan kaum musyrikin dari bangsa Arab dan lainnya, "Bila kalian masuk Islam, maka kalian berada di atas jalan yang lurus, hidayah, dan kebenaran. Namun jika kalian berpaling, maka perhitungan amal perbuatan kalian terserah kepada Allah. Aku tidak berkewajiban selain menyampaikan saja. Sedangkan aku telah menjelaskan kepada kalian dan sudah aku tegakkan hujjah-hujjah kepada kalian. Dan Allah Maha Mengetahui hamba-hambaNya; tidak ada sesuatu pun dari keadaan mereka yang samar bagiNya."

[119] Ummi artinya ialah orang yang tidak tahu baca tulis. Menurut sebagian ulama tafsir yang dimaksud dengan orang-orang 
ummi di sini, ialah orang musyrik Arab yang tidak tahu baca tulis. Menurut sebagian yang lain ialah orang-orang yang tidak diberi 
Kitab.
Pembalasan Terhadap Orang-orang yang Membunuh Nabi-nabi
(21) "Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa haq (alasan yang benar), dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka sampaikanlah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih"
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari bukti-bukti kebenaran yang sudah jelas dan risalah yang dibawa oleh para rasul, dan membunuhi para nabi Allah dengan zhalim tanpa ada alasan yang membenarkan hal itu, dan membunuhi orang-orang yang memerintahkan penegakan keadilan dan mengikuti jalan para nabi, maka berilah mereka kabar gembira dengan siksaan yang pedih.
(22) "Mereka itulah orang-orang yang gugur pahala amal mereka di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong."
Mereka itu adalah orang-orang yang telah gugur amal-amal mereka di dunia dan akhirat, maka tidak diterima dari mereka suatu amal kebajikan pun. Dan mereka tidak memiliki penolong yang menolong mereka dari siksaan Allah.
Orang-orang Yahudi Berpaling dari Hukum Allah
(23) "Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang telah diberi bagian Kitab (Taurat)? Mereka diajak (berpegang) pada Kitab Allah untuk memutuskan (perkara) di antara mereka. Kemudian sebagian dari mereka berpaling seraya menolak (kebenaran)."
Apakah kamu sudah melihat wahai Rasul, sesuatu yang lebih mengherankan dari keadaan kaum Yahudi yang telah diberi Kitab (Taurat) oleh Allah, lalu mereka mengetahui bahwa risalah yang kamu bawa adalah merupakan kebenaran, mereka diseru kepada ayat-ayat yang ada dalam Kitabullah, yaitu al-Qur'an, supaya menetapkan putusan antara mereka terkait perkara yang mereka perselisihkan, lalu apabila tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu mereka, kebanyakan dari mereka menolak hukum Allah, sebab sudah menjadi bagian dari kebiasaan mereka berpaling dari kebenaran?
(24) "Hal itu adalah karena mereka berkata, 'Api neraka tidak akan menyentuh kami. kecuali beberapa hari saja.' Mereka teperdaya dalam agama mereka oleh kebohongan yang mereka buat-buat."
Keinginan mereka untuk menyimpang dari kebenaran, sebabnya adalah adanya keyakinan rusak pada diri Ahli Kitab bahwa sesungguhnya mereka itu tidak akan disiksa, kecuali selama beberapa hari yang tidak lama semata. Dan keyakinan ini menyeret mereka untuk bersikap lancang kepada Allah dan mencemooh agamaNya, serta bertahan dengan ajaran agama mereka yang batil yang dengannya mereka menipu diri mereka sendiri.
(25) "Bagaimana jika (nanti) mereka Kami kumpulkan pada Hari (Kiamat) yang tidak diragukan terjadinya, dan kepada setiap jiwa diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah diusahakannya dan mereka tidak dizhalimi (dirugikan)?"
Bagaimanakah jadinya keadaan mereka ketika Allah mengumpulkan mereka untuk memperhitungkan tindak-tanduk mereka pada hari yang tidak ada keraguan sama sekali tentang kedatangannya, yaitu Hari Kiamat, dan masing-masing orang akan mendapatkan balasan atas apa yang diperbuatnya, sedang mereka tidak diperlakukan dengan zhalim sedikit pun?
Bukti-bukti Kekuasaan dan Kebenaran Allah
(26) "Katakanlah (wahai Nabi), 'Ya Allah Pemilik kekuasaan, Engkau memberikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dan siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di TanganMu-lah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu'."
Ucapkanlah olehmu wahai Nabi, sambil menghadap kepada Tuhanmu dengan memanjatkan doa berikut, "Wahai Dzat yang memiliki seluruh kerajaan, Engkau-lah Dzat yang memberikan kerajaan, harta dan kekuasaan di bumi bagi orang yang Engkau kehendaki dari hamba- hambaMu, dan Engkau pula Yang mengambil kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Dan Engkau memberikan kemuliaan di dunia dan akhirat bagi siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau menjadikan kehinaan pada orang yang Engkau kehendaki. Di TanganMu-lah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau-lah satu-satunya Dzat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." Pada ayat ini terdapat penetapan sifat tangan bagi Allah sesuai dengan (kebesaran) Allah .
(27) 'Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup.120 Dan Engkau berikan rizki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan'."
Dan di antara bukti KuasaMu, adalah bahwa sesungguhnya Engkau memasukkan malam ke dalam siang, dan memasukkan siang ke dalam malam. Maka bagian ini menjadi lebih lama, sedang waktu yang lain menjadi lebih pendek. Dan Engkau mengeluarkan yang hidup dari benda mati yang tidak ada unsur kehidupannya sama sekali padanya, seperti ditumbuhkannya tanaman dari biji, dan dilahirkannya orang Mukmin dari orang kafir. Dan Engkau mengeluarkan yang mati dari yang hidup, seperti mengeluarkan telur dari seekor ayam. Dan Engkau memberikan rizki kepada siapa saja yang Engkau kehendaki dari makhlukMu tanpa terkira.

[120] Sebagian ulama tafsir memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam.
(28) "Janganlah orang-orang yang beriman menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin-pemimpin, dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kalian takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kalian akan Diri (siksa)Nya. Dan hanya kepada Allah tempat kembali."
Allah  melarang kaum Mukminin mengangkat kaum kafir sebagai orang-orang yang diberikan loyalitas, dalam bentuk memberikan kecintaan dan pertolongan kepada mereka, dengan tidak mempedulikan kaum Mukminin. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai orang-orang yang diberikan loyalitas, maka sungguh dia telah bersikap anti terhadap Allah, dan Allah juga anti terhadapnya. Kecuali bila kalian berada dalam keadaan lemah lagi takut, maka sesungguhnya Allah memberikan kelonggaran bagi kalian untuk menjalin perdamaian dengan mereka untuk menghindari keburukan mereka, sampai pertahanan kalian menjadi kuat. Dan Allah memperingatkan kalian dari (siksa)Nya. Maka, bertakwalah kepadaNya dan takutlah kepadaNya. Dan hanya kepada Allah-lah tempat kembali semua makhluk untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasannya.
(29) "Katakanlah, Jika kalian menyembunyikan apa yang ada dalam hati kalian atau kalian menampakkannya, Allah pasti mengetahuinya.' Dan Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Katakanlah olehmu wahai Nabi, kepada kaum Mukminin, "Apabila kalian menyembunyikan perasaan yang telah mengendap dalam hati kalian berupa kecintaan kepada kaum kafir dan membela mereka, ataupun menampakkannya, maka tidak ada sesuatu pun dari hal itu yang tersembunyi bagi Allah. Sesungguhnya ilmu Allah meliputi semua yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia memiliki kekuasaan yang sempurna atas segala sesuatu."
(30) "(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa akan mendapatkan (balasan) kebajikan yang telah dikerjakannya dihadirkan, (begitu juga balasan) keburukan yang telah dikerjakannya; di mana dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kalian akan Diri (siksa) Nya. Dan Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hambaNya"
Dan pada Hari Kiamat, Hari Pembalasan amal, tiap-tiap diri mendapati semua yang telah diperbuatnya dari perbuatan yang baik sedang menunggunya dalam keadaan sempurna agar dia diberi balasan karenanya. Dan keburukan yang telah dia perbuat juga dia jumpai tengah menunggunya, di mana dia berharap-harap sekiranya antara dirinya dan perbuatan-perbuatan itu ada masa yang sangat panjang. Maka hendaklah kalian mempersiapkan diri untuk menghadapi hari itu, dan takutlah kalian terhadap siksaan Allah, Tuhan Yang Maha Menundukkan. Dan bersama siksaanNya yang sangat pedih, sesungguhnya Dia  Maha Penyayang kepada hamba-hambaNya.
Bukti Cinta Kepada Allah
(31) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.' Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Katakanlah wahai Rasul, "Bila kalian mencintai Allah dengan sebenar-benarnya, maka ikutilah aku, dan berimanlah kepadaku secara lahir dan batin, niscaya Allah akan mencintai kalian dan menghapus dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hambaNya kaum Mukminin lagi Maha Penyayang kepada mereka." Ayat ini merupakan hakim yang menentukan atas siapa saja yang mengklaim dirinya mencintai Allah , namun tidak mengikuti NabiNya, Muhammad  dengan sebenar-benarnya, tidak menaatinya dalam perintah dan larangannya, bahwasanya dia adalah seorang pendusta dalam pengakuannya itu sampai dia mau mengikuti Rasulullah  dengan sebenar-benarnya.
(32) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Taatilah Allah dan Rasul. Jika kalian berpaling, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir'."
Katakanlah olehmu wahai Rasul, "Taatlah kepada Allah dengan mengikuti KitabNya dan taatilah Rasul dengan mengikuti Sunnahnya saat beliau masih hidup dan sepeninggal beliau." Apabila mereka berpaling darimu dan tetap keras kepala dengan kekafiran dan kesesatan yang mereka pegang teguh, maka mereka bukanlah orang yang pantas mendapat cinta Allah; karena sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir.
KELUARGA IMRAN
Keutamaan Keluarga Imran
(33) "Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing),"
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim , dan keluarga Imran. Dan Dia menjadikan mereka insan-insan terbaik pada masanya.
(34) "(sebagai) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
Para nabi dan para rasul tersebut merupakan garis rangkaian suci yang selalu kontinu dalam keikhlasan kepada Allah dan mentauhidkanNya serta mengerjakan amal shalih berdasarkan wahyuNya. Dan Allah Maha Mendengar perkataan-perkataan hamba-hambaNya, Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan akan memberikan balasan bagi mereka sesuai dengan amal perbuatan tersebut.
(35) "(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, 'Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku bernadzar kepadaMu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepadaMu), maka terimalah (nadzar itu) dariku. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui'."
Dan ingatlah wahai Rasul, peristiwa yang terjadi pada Maryam, juga ibu dan putranya, Isa  guna menyanggah orang-orang yang mengklaim ketuhanan Isa atau statusnya sebagai anak Allah . Yaitu, pada saat istri Imran berkata tatkala mengandung, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menjadikan bagiMu anak yang ada di perutku khusus untukMu, untuk berkhidmat terhadap Baitul Maqdis, maka terimalah dariku. Sesungguhnya Engkau saja Dzat Yang Maha Mendengar permohonanku, lagi Maha Mengetahui niatku."
(36) "Maka ketika melahirkannya, dia berkata, 'Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.' Dan Allah lebih mengetahui apa yang dia lahirkan.' Dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindunganMu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk'."
Ketika usia kandungannya telah genap, dan dia melahirkan jabang bayinya, dia berkata, "Wahai Tuhanku, aku melahirkan seorang anak perempuan yang tidak cocok untuk berkhidmat di dalam Baitul Maqdis." Dan Allah lebih mengetahui jenis kelamin anak yang dilahirkannya. Dan Allah akan menjadikan baginya satu kedudukan tinggi. Dan dia berkata, "Anak lelaki yang aku inginkan dia berkhidmat tidaklah sama seperti perempuan dalam urusan itu, sebab seorang lelaki lebih kuat dan lebih cocok untuk berkhidmat. Dan sesungguhnya aku memberinya nama Maryam, dan aku mintakan perlindungan bagi dirinya dan keturunannya dari setan yang terusir dari rahmatMu."
(37) "Maka Tuhannya menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus untuk ibadah), dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, 'Wahai Maryam! Dari mana ini datang kepadamu?' Dia (Maryam) menjawab,'Itu dari sisi Allah.' Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."
Maka Allah mengabulkan doanya dan menerima nadzar itu darinya dengan baik sekali. Dan Dia mengurus putrinya, Maryam, dengan penuh pemeliharaan dan menumbuhkannya dengan pertumbuhan yang baik. Dan Allah memudahkan Zakaria untuk menjadi pemelihara Maryam, lalu menempatkannya di ruang ibadahnya (Zakaria). Tiap kali menemuinya, Zakaria mendapati di sisi Maryam ada rizki lezat yang telah tersedia. Zakaria bertanya, "Wahai Maryam, dari mana kamu mendapatkan rizki yang baik ini?" Maryam menjawab, "Itu adalah rizki dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah dengan kemurahanNya memberikan rizki kepada siapa saja yang dikehendakiNya dari hamba-hambaNya tanpa perhitungan."
(38) "Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisiMu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa'"
Di saat menyaksikan kemuliaan yang Allah anugerahkan kepada Maryam berupa rizki dan kemurahan dariNya, Zakaria menghadap Tuhannya sembari berdoa, "Wahai Tuhanku, berilah aku dari sisiMu anak lelaki shalih lagi diberkahi. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar (doa) orang yang berdoa kepadaMu."
(39) "Kemudian para malaikat memanggilnya, ketika dia berdiri melaksanakan shalat di mihrab, 'Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat (Firman)121 dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi di antara orang-orang yang shalih'."
Maka para malaikat memanggilnya, ketika dia tengah berdiri di hadapan Allah di tempat ibadahnya seraya memanjatkan doa kepadaNya, "Sesungguhnya Allah memberitahukan kepadamu dengan satu berita yang menggembirakan dirimu. Yaitu, bahwa kamu akan mendapatkan anugerah putra yang namanya Yahya, dia membenarkan kalimat yang datang dari Allah, yaitu Isa putra Maryam dan Yahya akan menjadi pemimpin di tengah kaumnya, dia memiliki kedudukan dan martabat yang tinggi, seorang insan yang menjaga diri, tidak berbuat dosa dan memperturutkan syahwat yang memudaratkan, serta menjadi seorang nabi dari kalangan orang-orang shalih yang telah mencapai puncak keshalihannya."

[121] Yakni, membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kata "kun" (jadilah) tanpa ayah, yaitu Nabi Isa
(40) "Dia (Zakaria) berkata, Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedang aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?' Dia (Allah) berfirman, 'Demikianlah, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki'."
Zakaria berkata kegirangan dan terkaget-kaget, "Wahai Tuhanku, bagaimana bisa aku akan mempunyai anak lelaki, sementara masa tua telah mencapai puncaknya pada diriku, dan istriku seorang wanita mandul yang tidak bisa hamil?" Allah berfirman, "Demikianlah, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki dari perbuatan-perbuatan ajaib lagi tidak sejalan dengan kejadian yang normal."
(41) "Dia (Zakaria) berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda.' Allah berfirman, 'Tanda bagimu adalah bahwa engkau tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan berdzikirlah (mengingat dan menyebut) Tiihanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah (memujiNya) pada waktu petang dan pagi hari'."
Zakaria berkata, "Wahai Tuhanku, adakanlah bagiku satu pertanda yang membuktikan akan munculnya seorang anak dariku, supaya timbul rasa gembira dan perasaan bahagia dalam hatiku." Allah berfirman, "Tanda bagimu yang kamu minta adalah kamu tidak bisa berkomunikasi dengan manusia selama tiga hari, kecuali sekedar dengan bahasa isyarat semata kepada mereka, padahal kamu adalah manusia normal lagi sehat. Pada masa itu, perbanyaklah mengingat Tuhanmu dan shalatlah karenaNya di waktu-waktu penghujung hari dan permulaannya."
(42) "Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, 'Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan memilih (melebihkan)mu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu).'
Dan ingatlah wahai Rasul, ketika para malaikat berkata, "Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih dirimu untuk taat kepadaNya dan menyucikan dirimu dari akhlak-akhlak hina, dan memilih kamu di atas wanita-wanita seluruh dunia pada zamanmu.
(43) 'Wahai Maryam! Taatilah Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang- orang yang rukuk'."
Wahai Maryam, tetaplah kamu di atas ketaatan kepada Tuhanmu secara kontinu, dan berdirilah dengan khusyu' dan tawadhu, serta bersujud dan rukuklah kamu bersama orang-orang yang rukuk sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kenikmatan-kenikmatan yang dilimpah- kanNya padamu."
(44) "Itulah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (wahai Rasul), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena-pena123a mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam, dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar."
Itulah kejadian yang Kami beritakan kepadamu wahai Rasul, tentang berita-berita ghaib yang Allah wahyukan kepadamu, padahal kamu tidaklah berada bersama mereka ketika mereka berbeda pendapat tentang pengasuhan Maryam, siapakah yang paling berhak dan lebih utama untuk menerimanya. Dan terjadilah persengketaan di antara mereka. Lalu mereka mengadakan undian dengan melemparkan anak-anak panah mereka, dan kemudian Zakaria  memenangkan hak pengasuhannya.

[123a] Ada sebagian ulama tafsir yang mengartikan dengan anak panah. Artinya, undian itu dilakukan dengan melempar anak 
panah.
(45) "(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, 'Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan sebuah kalimat (Firman) dariNya; namanya al-Masih Isa putra Maryam,123b seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),'
Dan kamu wahai Nabi Allah, tidaklah berada di sana ketika para malaikat berkata, "Wahai Maryam, sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira untukmu dengan kelahiran seorang anak yang keberadaannya melalui kalimat dari Allah. Maksudnya dengan berfirman kepadanya, 'Jadilah', maka dia pun jadi, dengan nama Isa bin Maryam, yang akan memiliki kedudukan besar di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan di sisi Allah pada Hari Kiamat.

[123b] Kalimat (Firman) dariNya adalah bahwa Allah  mengatakan (jadilah), maka jadilah Nabi lsa dalam perut ibunya, Maryam, tanpa melalui perkawinan.
(46) 'dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang yang shalih'."
Dan dia akan berbicara kepada manusia saat masih menyusu dan belum waktunya untuk bisa berbicara. Dan demikian pula, dia berbicara dengan mereka dalam usia dewasanya dengan wahyu yang Allah wahyu-kan kepadanya. Ini adalah bentuk komunikasi kenabian, dakwah, dan pengarahan. Dia termasuk orang-orang yang shalih dan terpandang dalam ucapan dan amalnya."
(47) "Dia (Maryam) berkata,'Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak laki-laki, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?' Dia (Allah) berfirman, 'Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah? Maka jadilah sesuatu itu'."
Maryam berkata dengan penuh keheranan terhadap perkara tersebut, "Bagaimana aku bisa memiliki seorang anak, sedang aku bukan wanita bersuami atau wanita jalang?" Malaikat berkata kepadanya (menyampaikan Firman Allah), "Apa yang akan terjadi pada dirimu bukanlah perkara mustahil bagi Tuhan Yang Mahakuasa yang berkuasa mengadakan apa saja yang Dia kehendaki dari ketiadaan. Apabila Dia menghendaki menciptakan sesuatu, Dia hanyalah berfirman kepadanya, 'Jadilah', maka ia pun jadi."
(48) "Dan Dia (Aliah) mengajarkan kepadanya (Isa) Kitab,124 Hikmah, Taurat, dan Injil"
Dia mengajarkan kepadanya baca-tulis, juga lurus dalam ucapan dan perbuatan, begitu pula Taurat yang diwahyukan Allah kepada Musa  serta Injil yang Allah turunkan kepadanya.

[124] Al-Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah  sebelumnya selain Taurat dan Injil.
(49) "Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), 'Aku telah datang kepada kalian dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian, yaitu aku membuatkan bagi kalian (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah, dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta125 dan aku menghidupkan orang-orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepada kalian apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagi kalian, jika kalian adalah orang-orang beriman,'
Dan Allah menjadikannya seorang rasul kepada Bani Israil yang berkata kepada mereka, "Sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa satu tanda kebenaran dari Tuhan kalian yang menunjukkan bahwa aku seorang yang diutus dari sisi Allah. Yaitu, aku membuatkan bagi kalian dari segumpal tanah yang berbentuk seperti burung, lalu aku meniup padanya, maka ia menjadi seekor burung yang nyata dengan izin Allah. Dan aku dapat menyembuhkan orang yang terlahir buta dan orang berpenyakit lepra, dan aku dapat menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah. Dan aku kabarkan kepada kalian makanan-makanan yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah-rumah kalian. Sesungguhnya pada kejadian-kejadian yang luar biasa ini yang tidak dalam jangkauan kemampuan manusia sama sekali benar-benar termuat bukti kebenaran bahwa sesungguhnya aku adalah Nabi Allah dan RasulNya, jika kalian memang mau mengimani hujjah-hujjah Allah dan ayat-ayatNya, lagi mengakui keesaanNya.

[125] Ada juga yang menerjemahkannya dengan sopak.
(50) 'dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kalian sebagian dari yang telah diharamkan atas kalian. Dan aku datang kepada kalian membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.'
Dan aku datang kepada kalian dengan membenarkan kandungan yang ada di dalam Taurat, dan untuk menghalalkan bagi kalian dengan dasar wahyu dari Allah sebagian dari apa-apa yang diharamkan Allah atas kalian, sebagai bentuk keringanan dan rahmat dari Allah. Dan aku datang kepada kalian dengan membawa hujjah dari Tuhan kalian tentang kebenaran apa yang aku katakan kepada kalian. Maka bertakwalah kepada Allah dan jangan melanggar perintahNya, dan taatlah kepadaKu dalam perkara yang aku sampaikan kepada kalian dari Allah.
(51) 'Sesungguhnya Aliah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian, karena itu lah Dia. Inilah jalan yang lurus'."
Sesungguhnya Allah yang aku seru kalian kepadaNya, Dia-lah saja Tuhanku dan Tuhan kalian, maka beribadahlah kepadaNya. Aku dan kalian sama dalam kewajiban menghambakan diri dan ketundukan kepadaNya. Itulah jalan yang tidak ada kebengkokan padanya.”
(52) "Maka ketika Isa merasakan kekufuran (keingkaran) mereka (Bani Israil), dia berkata, 'Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?' Para hawariyyun (sahabat setianya) menjawab, 'Kamilah para penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim.'
Maka tatkala Isa  merasakan adanya ketetapan hati dari mereka untuk terus berada di atas kekafiran, dia menyeru para sahabat sejatinya, "Siapakah yang mau bersamaku untuk membela agama Allah?" Para sahabat setia Isa  itu menjawab, "Kamilah penolong-penolong agama Allah dan para penyeru kepadanya. Kami beriman kepada Allah dan mengikuti engkau. Dan saksikanlah wahai Isa, bahwa sesungguhnya kami orang-orang yang berserah diri kepada Allah dengan bertauhid dan taat kepadaNya.
(53) 'Wahai Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang-orang yang memberikan kesaksian'."
Wahai Tuhan kami, kami beriman kepada Injil yang Engkau turunkan, dan kami mengikuti RasulMu, Isa , maka jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bersaksi bagiMu bahwa Engkau adalah satu-satunya yang berhak disembah dan bersaksi bagi para nabiMu bahwa mereka menerima risalah" Mereka itu adalah umat Muhammad  yang telah bersaksi bagi para rasul bahwa mereka itu telah menyampaikan risalah kepada umat-umat mereka.
(54) "Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya"
Dan orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil telah melancarkan makar terhadap Isa  dengan menyuruh seseorang untuk membunuhnya secara diam-diam. Maka Allah mengadakan keserupaan fisik Isa  pada seorang lelaki yang telah memandu mereka kepada Isa . Lalu mereka menangkap dan menyalibnya, didorong atas prasangka mereka bahwa lelaki itu adalah Isa . Dan Allah adalah sebaik-baik Pembalas tipu daya. Dalam ayat ini terdapat penetapan sifat al-Makr (berbuat makar untuk membalas) bagi Allah  sesuai dengan keagungan dan kesempurnaanNya. Karena perbuatanNya itu merupakan makar yang berdasarkan kebenaran dan untuk membalas makar orang-orang yang melancarkan makar.
(55) "(Ingatlah), ketika Allah berfirman, 'Wahai Isa! Sesungguhnya Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepadaku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu (secara haq dan beriman kepada Muhammad sepeninggalmu, menang) di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kiamat. Kemudian kepadaKu kalian kembali, lalu Aku beri keputusan di antara kalian tentang apa yang kalian perselisihkan'."
Dan Allah membalas tipu daya mereka ketika Allah berfirman kepada Isa , "Sesungguhnya Aku mengambilmu dari muka bumi tanpa ada keburukan yang mengertaimu, dan mengangkatmu kepadaKu dengan fisik dan ruhmu, dan membebaskanmu dari orang-orang yang kafir kepadamu dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu, maksudnya berpegang kepada agamamu dan risalah yang kamu bawa dari Allah berupa ajaran agama dan kabar gembira tentang Muhammad dan beriman kepada Muhammad  setelah dia diutus sebagai nabi dan rasul, dan komitmen dengan syariatnya, sebagai orang-orang yang menang atas orang-orang yang mengingkari kenabianmu hingga Hari Kiamat. Kemudian kepadaKu-lah tempat kembali kalian semua pada Hari Perhitungan, lalu Aku putuskan tentang perkara yang beredar di antara kalian terkait status Isa yang saling kalian perselisihkan.
(56) "Maka adapun orang-orang yang kafir (kepada Isa dari kaum Yahudi), maka Aku akan mengazab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong."
Adapun orang-orang yang mengingkari Isa al-Masih dari kalangan bangsa Yahudi atau orang-orang yang bersikap ekstrim terhadapnya dari kalangan umat Nasrani, maka Aku akan menyiksa mereka dengan hukuman dahsyat di dunia, berupa dibunuh, harta dirampok dan sirnanya kekuasaan, dan di akhirat dengan api neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka yang akan menolong mereka dan menepis siksaan Allah dari mereka.
(57) Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim"
Dan adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya dan mengerjakan amal-amal shalih, maka Allah memberi mereka pahala atas amal perbuatan mereka itu dengan nempurna tanpa dikurangi sedikit pun. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kezhaliman dengan berbuat syirik dan kekafiran.
(58) "Demikianlah Kami bacakan kepadamu (wahai Rasul) sebagian ayat-ayat dan peringatan yang penuh hikmah"
Apa yang telah Kami sampaikan kepadamu (wahai Rasul) terkait hakikat Isa  berupa bukti-bukti yang nyata yang menunjukkan akan kebenaran risalah yang kamu bawa dan kebenaran al-Qur'an al-Hakim yang memutuskan antara kebenaran dan kebatilan, maka tidak ada syak dan keraguan padanya.
(59) "Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, 'Jadilah? Maka jadilah dia"
Sesungguhnya penciptaan Isa  oleh Allah tanpa keberadaan seorang ayah, prosesnya menyerupai penciptaan Adam  oleh Allah tanpa keberadaan seorang ayah dan seorang ibu. Hal itu karena Dia menciptakannya dari tanah seluruh permukaan bumi, kemudian berfirman kepadanya, "Jadilah manusia," maka dia pun menjadi manusia. Karenanya, klaim pengkultusan Isa  sebagai tuhan lantaran diciptakan tanpa keberadaan seorang ayah merupakan pernyataan batil. Adam diciptakan tanpa ada bapak dan ibu, dan keduanya sama-sama termasuk hamba Allah.
(60) "Kebenaran itu adalah (yang datang kepadamu) dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau termasuk orang-orang yang ragu"
Kebenaran yang tidak ada keraguan padanya tentang status Isa  adalah keterangan yang datang kepadamu wahai Rasul, yang berasal dari Tuhanmu, maka teruslah kamu di atas keyakinanmu dan keadaanmu dengan meninggalkan kedustaan. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. Pada ayat ini terdapat peneguhan dan penentraman bagi Rasulullah .
(61) "Maka siapa yang mendebatmu dalam hal ini setelah ilmu datang kepadamu, maka katakanlah (wahai Rasul), 'Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak- anak kalian, istri-istri kami dan istri-istri kalian, kami sendiri dan kalian juga, kemudian marilah kita bermubahalah126 memohon agar laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta'"
Maka siapa saja yang mendebatmu wahai Rasul, tentang Isa al-Masih putra Maryam setelah datangnya ilmu yang benar kepadamu tentang Isa maka katakanlah kepada mereka, "Mari kita saling hadirkan anak-anak kami dan anak-anak kalian, istri-istri kami dan istri-istri kalian, diri kami dan diri kalian, kemudian kita menghadap kepada Allah dengan berdoa agar Dia berkenan menurunkan siksaanNya dan laknatNya pada orang-orang yang berdusta dalam ucapannya lagi berkeras hati dalam penentangan."

[126] Mubahalah ialah masing-masing pihak di antara orang-orang yang berbeda pendapat berdoa kepada Aliah M dengan sungguh-sungguh, agar Allah  menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. Nabi mengajak utusan Nasrani Najran bermubahalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad .
(62) "Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan sesungguhnya Allah benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana"
Sesungguhnya berita yang Aku sampaikan kepadamu ini wahai Rasul, perihal Isa  benar-benar merupakan berita yang haq yang tidak ada keraguan padanya. Dan tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah saja. Dan sesungguhnya Allah Mahaperkasa dalam kerajaan-Nya, Mahabijaksana dalam pengaturan dan perbuatanNya.
(63) "Kemudian jika mereka berpaling, maka (ketahuilah) sesungguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan"
Lalu apabila mereka berpaling dari membenarkan dan mengikutimu, maka mereka itulah orang-orang yang melakukan kerusakan. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui mereka dan akan memberikan balasan kepada mereka sesuai dengan perbuatan mereka.
Ajakan Kepada Agama Tauhid, "Millah Ibrahim"
(64) "Katakanlah (wahai Rasul). 'Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang santa antara kami dan kalian, bahwa kita tidak menyembah kecuali Allah dan kita tidak mempersekutukan sesuatu apa pun denganNya, dan bahwa kita ttdak saling menjadikan satu sama lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.' Jika mereka berpaling, maka katakanlah (kepada mereka), 'Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim'."
Katakanlah wahai Rasul, kepada Ahli Kitab dari golongan Yahudi dan Nasrani, "Marilah menuju kalimat lurus lagi haq yang kita pegang semua, yaitu kita mengkhususkan ibadah hanya bagi Allah dan tidak mengadakan sekutu apa pun bersamaNya, berupa patung, berhala, salib, thaghut maupun lainnya, dan hendaknya sebagian kita tidak mengikat diri untuk taat kepada sebagian yang lain dengan mengesampingkan Allah.” Apabila mereka berpaling dari seruan baik ini, maka katakanlah kepada mereka wahai kaum Mukminin, "Saksikanlah kami, bahwa sesungguhnya kami berserah diri, tunduk patuh kepada Tuhan kami dengan penghambaan diri dan ikhlas." Seruan kepada kalimat yang tidak ada perselisihan padanya, selain diarahkan kepada golongan Yahudi dan Nasrani, juga diarahkan kepada orang-orang yang satu tipe dengan mereka.
(65) “Wahai Ahli Kitab! Mengapa kalian berbantah-bantahan127 tentang Ibrahim. padahal Taurat dan Injil diturunkan setelah dia (Ibrahim)? Maka tidakkah kalian mengerti ?"
Wahai orang-orang yang memiliki kitab-kitab (suci) yang diturunkan dari kalangan Yahudi dan Nasrani, bagaimana bisa tiap-tiap dari kalian saling mengklaim bahwa Ibrahim  itu mengikuti agamanya, padahal Taurat dan Injil tidaklah diturunkan kecuali sepeninggalnya? Tidakkah kalian itu memahami kesalahan pernyataan kalian bahwa sesungguhnya Ibrahim  adalah orang Yahudi atau nasrani, padahal sungguh kalian telah mengetahui bahwa ajaran Yahudi dan Nasrani muncul setelat lama dia wafat?

[127] Orang Yahudi dan nasrani masing-masing menganggap Nabi Ibrahim  itu dari golongannya. Lalu Allah  membantah mereka dengan alasan bahwa Nabi Ibrahim  itu datang sebelum mereka.
(66) "Begitulah kalian! Kalian berbantah-bantahan tentang apa yang kalian ketahui,128 tetapi mengapa kalian berbantah-bantahan juga tentang apa yang tidak kalian ketahui?129 Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui"
Wahai kalian, sepatutnya kalian itu mendebat Rasulullah Muhammad  dalam perkara agama yang kalian punya pengetahuan tentang itu dari hal yang kalian yakini kebenarannya di dalam kitab-kitab suci kalian. Maka mengapa kalian justru mendebat dalam hal-hal yang kalian tidak memiliki pengetahuan tentangnya, yakni perihal Ibrahim . Dan Allah mengetahui perkara-perkara dengan seluruh rinciannya yang samar sekalipun, sedang kalian tidak mengetahuinya.

[128] Yakni, tentang Nabi Musa , Nabi Isa  dan Nabi Muhammad .
[129] Yakni, tentang Nabi Ibrahim 
(67) "Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus,130 Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik
Ibrahim itu bukanlah seorang pemeluk ajaran Yahudi juga bukan pemeluk Nasrani. Sebab ajaran Yahudi dan Nasrani tidaklah muncul kecuali setelahnya. Akan tetapi, dia mengikuti perintah Allah dan taat kepadaNya, serta berserah diri kepada Tuhannya, serta dia bukanlah termasuk orang- orang yang musyrik.

[130] Hanif (lurus) berarti Jauh dari syirik (mempersekutukan Allah ) dan Jauh dari kesesalan.
(68) "Sesungguhnya orang yang paling berhak (mengklaim) Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya, Nabi ini (Muhammad), dan orang-orang yang benman. Dan Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman."
Sesungguhnya orang yang paling berhak mengklaim Ibrahim  dan paling spesial kepadanya adalah orang-orang yang beriman kepadanya dan membenarkan risalahnya serta mengikuti ajaran agamanya, dan Nabi ini, yakni Nabi Muhammad , dan orang-orang yang beriman kepadanya. Dan Allah Pelindung bagi orang-orang yang beriman kepadaNya lagi mengikuti ajaran syariatNya. 
(69) "Segolongan Ahli Kitab ingin menyesatkan kalian. Padahal (sesungguhnya) mereka tidak menyesatkan, melainkan diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari”
Golongan Yahudi dan Nasrani mengharap-harap seumpama dapat menyimpangkan kalian wahai kaum Muslimin, dari Islam. Dan tidaklah mereka menyesatkan, kecuali diri mereka sendiri dan para pengikut mereka saja, tetapi mereka tidak memahami dan tidak menyadarinya.
(70) "Wahai Ahli Kitab! Mengapa kalian mengingkari ayat-ayat Allah,131 padahal kalian mengetahui (kebenarannya) ?"
Wahai orang-orang yang menerima Taurat dan Injil, mengapa kalian mengingkari ayat-ayat Allah yang telah diturunkanNya kepada rasul-rasulNya dalam kitab-kitab suci mereka, dan di dalamnya terdapat keterangan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah rasul yang ditunggu- tunggu dan risalah yang dibawanya kepada kalian adalah kebenaran, dan kalian menyaksikannya, akan tetapi kalian justru mengingkarinya?

[131] Yakni, ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad .
(71) "Wahai Ahli Kitab! Mengapa kalian mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan,132dan kalian menyembunyikan kebenaran,133 padahal kalian mengetahui?"
Wahai orang-orang yang dikaruniai Taurat dan Injil, mengapa kalian mencampuradukkan antara kebenaran yang terkandung di dalam kitab-kitab suci kalian dengan perubahan-perubahan yang kalian lakukan dan kebatilan-kebatilan yang kalian tulis dengan tangan-tangan kalian, dan kalian menyembunyikan apa yang ada di dalam dua kitab suci itu terkait sifat-sifat Muhammad  dan bahwa agamanya adalah agama yang haq, sedang kalian mengetahuinya?

[132] Menutupi Firman-firman Allah  yang termaktub dalam Taurat dan Injil dengan perkataan-perkataan yang dibuat-buat oleh mereka (Ahli Kitab) sendiri.
[133] Kebenaran tentang kenabian Muhammad  yang tersebut dalam Taurat dan Injil.
(72) "Dan segolongan Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya), 'Berimanlah kalian kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman pada awal siang dan kafirlah di akhirnya, agar mereka kembali (kepada kekafiran).'
Segolongan orang dari kalangan Yahudi berkata, "Imanilah apa yang diturunkan kepada kaum Mukminin pada pagi harinya, dan ingkarilah hal itu di penghujung harinya, supaya kaum Mukminin itu mengalami keraguan terhadap ajaran agama mereka dan akhirnya meninggalkannya.

(73) "Dan janganlah kalian percaya kecuali kepada orang yang mengikuti agama kalian.134Katakanlah (wahai Rasul), 'Sesungguhnya petunjuk itu hanyalah petunjuk Allah. (Janganlah kalian percaya) bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan kepada kalian, atau bahwa mereka akan menyanggah kalian di hadapan Tuhan kalian.' Katakanlah (wahai Rasul), 'Sesungguhnya karunia itu di Tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui'."
Dan janganlah kalian membenarkan dengan sebenarnya, kecuali orang yang mengikuti agama kalian yang menjadi seorang penganut Yahudi." Katakanlah olehmu wahai Rasul, "Sesungguhnya hidayah dan taufik itu adalah hidayah dan taufik yang berasal dari Allah menuju ke-imanan yang benar." Dan mereka juga mengatakan, "Janganlah kalian tampakkan pengetahuan yang kalian miliki kepada kaum Muslimin, lalu mereka nanti akan belajar kepada kalian sehingga mereka setara dengan kalian dalam ilmu itu, sehingga keunggulan akan menjadi milik mereka di atas kalian atau akan menjadikan pengetahuan itu sebagai hujjah di sisi Tuhan kalian yang mereka kelak akan mengalahkan kalian dengannya." Katakanlah olehmu wahai Rasul, "Sesungguhnya karunia, pemberian dan segala perkara itu seluruhnya ada di Tangan Allah dan di bawah kendali- Nya. Dia memberikannya kepada siapa saja yang dikehendakiNya dari orang-orang yang telah beriman kepadaNya dan kepada RasulNya. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. Ilmu dan anugerah- Nya meliputi seluruh makhlukNya yang berhak mendapatkan karunia dan kenikmatanNya."

[134] Kepada orang yang seagama dengan kalian (Yahudi/Nasrani), agar mereka tidak Jadi masuk Islam atau kepada orang-
orang Islam yang berasal dari agama kalian, agar iman mereka terguncang dan kembali kepada kekafiran,

(74) ”Dia mengkhususkan rahmatNya135 kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah memiliki karunia yang besar.”
Sesungguhnya Allah mengistimewakan dari hamba-hambaNya siapa yang Dia kehendaki dengan kenabian dan hidayah menuju ajaran syariat paling sempurna. Dan Allah mempunyai kebaikan dan anugerah yang banyak lagi luas.

[135] Berupa kenabian dan kerasulan.

Keburukan-keburukan Orang Yahudi
(75) "Dan di antara Ahli Kitab, ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, "Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang- orang buta huruf.' Mereka mengatakan hal yang dusta atas Nama Allah, padahal mereka mengetahui."
Dan di antara golongan Yahudi ada orang yang jika kamu percayakan kepadanya harta yang banyak, dia akan menyerahkan itu kembali kepadamu tanpa mengkhianatinya. Dan di antara mereka juga ada orang yang bila kamu mempercayakan kepadanya satu dinar saja, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali bila kamu telah mengeluarkan segala upaya untuk memintanya. Hal itu disebabkan oleh keyakinan rusak yang menyebabkan mereka menghalalkan harta orang-orang Arab dengan cara- cara batil, dan mereka mengatakan, 'Tidak ada beban dosa dan kesalahan atas kami ketika memakan harta mereka, karena Allah menghalalkannya bagi kami." Ini adalah kedustaan atas Nama Allah. Mereka melontarkannya dengan bibir-bibir mereka, sedang mereka sendiri mengetahui bahwa diri mereka itu benar-benar berdusta.
(76) "Sebenarnya barangsiapa menepati janji dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa."
Persoalannya tidak seperti yang dikira oleh orang-orang yang berdusta itu. Orang yang bertakwa dengan sebenarnya ialah orang yang memenuhi janji yang sudah diadakan oleh Allah padanya berupa melaksanakan amanat, beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya serta berpegang teguh dengan petunjuk dan ajaran syariatNya, dan takut kepada Allah  lalu dia menjalankan perintahNya dan berhenti dari apa yang dilarangNya. Dan Allah mencintai orang-orang yang bertakwa yang menghindarkan diri mereka dari syirik dan perbuatan-perbuatan maksiat.
(77) "Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian (pahala) di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada Hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka (dari dosa-dosa), dan bagi mereka azab yang pedih."
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan pesan-Nya yang sudah Dia sampaikan di dalam kitab-kitab suciNya yang Dia turunkan kepada nabi-nabi mereka, dengan pamrih dan imbalan sepele dari kenikmatan duniawi, mereka itu adalah orang-orang yang tidak memiliki bagian dari pahala di akhirat. Allah juga tidak berbicara dengan mereka dengan hal-hal yang menyenangkan bagi mereka, dan tidak melihat kepada mereka pada Hari Kiamat dengan pandangan kasih sayang, serta tidak membersihkan mereka dari kotoran dosa-dosa dan kekafiran Dan bagi mereka siksaan yang pedih.
(78) "Dan sesungguhnya di antara mereka benar-benar ada segolongan yang memutar-balikkan lidahnya membaca Kitab, agar kalian menyangka (yang mereka baca) itu adalah sebagian dari Kitab, padahal itu bukan dari Kitab dan mereka berkata, 'Itu dari Allah,' padahal itu bukan dari Allah. Mereka mengatakan kedustaan atas Nama Allah, padahal mereka mengetahui"
Dan di antara kaum Yahudi benar-benar terdapat banyak orang- orang yang mengubah-ubah perkataan dari tempat semestinya dan mengganti Kalamullah agar mereka dapat mengesankan kepada orang lain bahwa itu termasuk wahyu yang diturunkan (dari Allah), yaitu Taurat. Padahal itu semua bukan bagian darinya sama sekali. Dan mereka mengatakan, "Ini berasal dari sisi Allah, Allah mewahyukannya kepada NabiNya, Musa ," padahal itu bukan dari Allah. Demi mengais dunia, mereka berkata dusta atas Nama Allah, sedang mereka sendiri sadar bahwa mereka itu berkata dusta. 
Seorang Nabi Tidak Akan Menyuruh Manusia Menyembah Dirinya
(79) "Tidak pantas bagi seseorang yang Allah berikan Kitab, hukum, dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, 'Jadilah kalian sebagai para penyembahku di samping penyembah Allah,' tetapi (justru dia berkata), 'Jadilah kalian orang-orang yang rabbani,136karena kalian mengajarkan Kitab dan karena kalian mempelajarinya!"
Tidak sepatutnya bagi seseorang dari kalangan manusia yang Allah menurunkan kitabNya pada orang tersebut dan menjadikannya sebagai sumber hukum di tengah makhlukNya serta memilihnya sebagai nabi, kemudian dia berkata kepada sekalian manusia, "Sembahlah aku selain Allah," akan tetapi dia mesti akan mengatakan, "Jadilah kalian orang-orang yang bijaksana, ahli fikih lagi orang yang berilmu melalui apa yang kalian ajarkan kepada orang-orang dari wahyu Allah dan apa yang kalian pelajari dalam bentuk menghafal, mempelajari, dan memahaminya."

[136] Orang-orang rabbani ialah orang-orang yang pribadi mereka terwarnai oleh petunjuk dan Syariat Allah , sehingga ucapan, perbuatan, dan tingkah lakunya sejalan dengan apa yang diridhai dan dicintai Allah . Dan sifat ini melekat pada orang-orang yang fakih dalam agama, orang-orang bijak, dan orang-orang yang berilmu.
(80) "Dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kalian menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan-tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kalian menjadi kafir setelah kalian menjadi Muslim?"
Dan tidak sepantasnya bagi salah seorang dari mereka memerintahkan kalian untuk menjadikan malaikat dan nabi-nabi sebagai tuhan-tuhan tandingan yang kalian sembah selain Allah. Apakah masuk di akal wahai sekalian manusia, dia akan memerintahkan kalian untuk kafir kepada Allah setelah kalian tunduk patuh kepada perintahNya?
Janji Para Nabi Kepada Allah Tentang Kenabian Muhammad 
(81) "Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, 'Manakala Aku memberikan Kitab dan hikmah kepada kalian lalu datang kepada kalian seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian akan benar-benar beriman kepadanya dan benar-benar menolongnya.'137 Allah berfirman, 'Apakah kalian mengakui dan menerima perjanjian denganKu atas yang demikian itu?' Mereka menjawab,'Kami mengakui? Allah berfirman,'Maka bersaksilah kalian (para nabi), dan Aku menjadi saksi bersama kalian'."
Dan ingatlah wahai Rasul, tatkala Allah mengambil perjanjian tegas dari seluruh nabi, "Bila Aku membawakan kepada kalian kitab dan hikmah, dan kemudian datang kepada kalian rasul dari sisiKu yang membenarkan apa yang kalian miliki, maka kalian harus sungguh-sungguh beriman kepadanya dan membelanya. Apakah kalian menyetujui dan mengakuinya serta menerima perjanjian tegas itu?" Mereka menjawab, "Kami mengakuinya." Allah berfirman, "Bersaksilah sebagian dari kalian di hadapan sebagian yang lain, dan persaksikanlah hal itu di hadapan umat-umat, dan Aku bersama kalian termasuk di antara mereka yang bersaksi atas kalian dan mereka." Dalam ayat ini, sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dari setiap nabi untuk beriman kepada Muhammad  dan mengambil janji dari umat-umat para nabi itu dengannya.

[137] Para nabi berjanji kepada Allah  bahwa bilamana datang seorang Rasul bernama Muhammad , mereka akan beriman kepadanya dan menolongnya. Perjanjian para nabi ini mengikat pula para umatnya.
(82) "Maka barangsiapa berpaling setelah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
Karenanya, barangsiapa berpaling dari seruan Islam setelah pen-jelasan ini dan perjanjian tersebut yang Allah telah mengambilnya dari para nabiNya, maka mereka itu adalah orang-orang yang keluar dari ajaran Allah dan ketaatan kepada Tuhan mereka.
(83) "Maka apakah selain agama Allah yang mereka cari, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepadaNya (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepadaNya mereka dikembalikan?"
Apakah orang-orang fasik dari para Ahli Kitab itu menginginkan selain agama Allah, yaitu Islam yang Allah mengutus Muhammad  dengannya? Padahal seluruh yang berada di langit dan bumi, berserah diri dan patuh serta tunduk kepada Allah, baik secara tulus seperti kaum Mukminin, maupun secara terpaksa ketika musibah-musibah melanda, saat hal itu tidak bermanfaat bagi mereka, yaitu orang-orang kafir. Sebagaimana telah tunduk kepadaNya seluruh makhluk yang ada. Dan kepadaNya-lah mereka akan dikembalikan pada Hari Kiamat, lalu Dia memberikan balasan kepada masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya. Ini merupakan peringatan dari Allah terhadap makhlukNya agar seseorang dari mereka tidaklah kembali kepadaNya dengan agama selain Islam.
(84) "Katakanlah (wahai Rasul),'Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepadaNya kami berserah diri'."
Katakanlah kepada mereka wahai Rasul, "Kami beriman kepada Allah dan taat kepadaNya. Tidak ada tuhan bagi kami selain Dia, dan tidak ada sesembahan bagi kami selain Dia. Dan kami beriman dengan wahyu yang diturunkan Allah kepada kami, dan yang diturunkan kepada Ibrahim sang khalilullah dan yang diturunkan kepada dua putranya, Isma'il dan Ishaq, dan yang diturunkan kepada cucunya, Ya'qub bin Ishaq, dan yang diturunkanNya kepada asbath, yaitu para nabi yang berada di tengah-tengah suku-suku Bani Israil yang berjumlah dua belas orang dari keturunan Ya'qub, dan (kami beriman kepada) apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, yaitu Taurat dan Injil, dan (kepada) wahyu yang Allah tu-runkan kepada nabi-nabiNya, kami mengimani semua itu. Dan kami tidak bersikap membeda-bedakan antara salah seorang dari mereka. Dan hanya kepada Allah semata kami tunduk dengan ketaatan, mengakui rububiyahuluhiyah, dan kewajiban beribadah kepadaNya."
(85) "Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi."
Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, yaitu berserah diri kepada Allah dengan bertauhid dan tunduk kepadaNya dengan ketaatan dan penghambaan diri, dan tunduk kepada RasulNya, nabi penutup risalah, Muhammad  dengan beriman kepadanya dan mengikutinya serta cinta kepadanya dengan lahir dan batin, maka itu tidak akan diterima darinya, sedang dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi yang telah gagal mendatangkan kebaikan-kebaikan bagi diri mereka sendiri.
(86) "Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar- benar (rasul), dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim."
Bagaimana Allah akan memberikan taufik untuk beriman kepada-Nya dan kepada RasulNya kepada kaum yang mengingkari kenabian Muhammad  setelah keimanan mereka kepadanya, dan mereka sudah bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad  adalah haq dan risalah yang dibawanya adalah kebenaran, dan telah datang kepada mereka hujjah-hujjah dari sisi Allah dan bukti-bukti kebenaran tentang itu? Dan Allah tidaklah memberikan taufik menuju al-haq dan kebenaran kepada golongan yang berbuat kezhaliman. Mereka adalah orang-orang yang berbelok dari kebenaran menuju kebatilan, lalu lebih memilih kekafiran daripada keimanan.
(87) "Mereka itu, balasannya ialah ditimpa laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya"
Mereka itu, orang-orang yang zhalim, balasan mereka adalah laknat Allah, laknat malaikat, dan laknat seluruh manusia tertuju pada mereka. Mereka itu adalah orang-orang yang terusir jauh dari rahmat Allah.
(88) "(mereka masuk neraka), mereka kekal di dalamnya, tidak akan diringankan azab dari mereka, dan mereka tidak diberi penangguhan,"
Mereka tinggal di dalam neraka, siksaan tidak dihentikan dari mereka walaupun sebentar saja sehingga mereka dapat bersantai, dan tidak pula diundurkan dari mereka karena alasan yang mereka kemukakan.
(89) ”kecuali orang-orang yang bertaubat setelah itu, dan melakukan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Kecuali orang-orang yang kembali kepada Tuhan mereka dengan bertaubat nasuha sesudah kekafiran dan kezhaliman mereka, dan memperbaiki apa yang telah mereka rusak dengan taubat mereka, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya. Dia Maha Pengampun terhadap dosa-dosa mereka, juga Maha Penyayang terhadap mereka.
(90) "Sesungguhnya orang-orang yang kafir setelah beriman, kemudian bertambah kekafiran mereka, tidak akan diterima taubat mereka, dan mereka itulah orang-orang yang sesat."
Sesungguhnya orang-orang yang kafir setelah keimanan mereka, dan meneruskan sikap di atas kekafiran sampai mati, taubat mereka tidak akan diterima ketika kematian datang. Dan mereka itu adalah orang-orang yang telah sesat jalan dan salah menempuh jalur.
(91) "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, maka tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong."
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari kenabian Muhammad  dan kemudian mati dalam kekafiran kepada Allah dan RasulNya, maka tidak diterima dari mereka pada Hari Kiamat emas seberat bumi sekalipun untuk menebus dirinya dari siksaan Allah, sekalipun dia benar-benar dapat menebus dirinya. Bagi mereka siksaan yang pedih, dan mereka tidak memiliki siapa pun penolong yang dapat menyelamatkan mereka dari siksaan Allah.
(92) "Kalian tidak akan memperoleh kebajikan, hingga kalian menginfakkan sebagian harta yang kalian cintai. Dan apa pun yang kalian infakkan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."
Kalian tidak akan bisa menggapai surga hingga kalian tulus mendermakan dari apa yang kalian cintai. Dan apa saja yang kalian sedekahkan, sedikit ataupun banyak, niscaya Allah Maha Mengetahuinya, dan akan memberikan balasan kepada setiap orang yang berinfak sesuai dengan amalnya.
BANTAHAN ALLAH TERHADAP PENDAPAT-PENDAPAT AHLI KITAB YANG KELIRU
Bantahan Terhadap Larangan Orang Yahudi Tentang Makanan
(93) "Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan.138 Katakanlah (wahai Rasul), 'Maka bawalah Taurat lalu bacalah, jika kalian adalah orang- orang yang benar'."
Seluruh makanan yang baik-baik, hukumnya halal dikonsumsi bagi anak keturunan Ya'qub kecuali yang diharamkan sendiri oleh Ya'qub atas dirinya karena penyakit yang menimpanya. Dan itu terjadi sebelum turunnya Taurat. Kemudian setelah Taurat diturunkan, Allah mengharamkan atas Bani Israil beberapa jenis makanan yang sebelumnya halal bagi mereka, disebabkan oleh perbuatan zhalim dan sikap mereka yang melampaui batas. Katakanlah kepada mereka wahai Rasul, "Datangkanlah Taurat ke sini dan bacalah kandungannya, bila kalian memang orang-orang yang benar dalam klaim kalian bahwa sesungguhnya Allah itu menurunkan di dalamnya ayat tentang pengharaman hal-hal yang diharamkan oleh Ya'qub atas dirinya sendiri, sehingga kalian mengetahui kebenaran yang datang dalam al-Qur' an bahwa Allah tidak mengharamkan atas Bani Israil sesuatu pun sebelum turunnya Taurat, kecuali apa yang diharamkan sendiri oleh Ya'qub atas dirinya tersebut."

[188] Setelah Taurat diturunkan, ada beberapa makanan yang diharamkan bagi mereka sebagai hukuman. Nama-nama makanan 
Itu disebut di dalamnya. Selaputnya lihat an-Nisa': 160 dan al-An'am: 146.
(94) "Maka barangsiapa mengada-adakan kebohongan atas Nama Allah139 setelah itu, maka mereka itulah orang-orang zhalim."
Maka barangsiapa berdusta atas Nama Allah setelah membaca Taurat dan terangnya kebenaran sejati, maka mereka itu adalah orang- orang zhalim yang mengatakan kebatilan atas Nama Allah.

[139] Dusta atas Nama Allah  ialah dengan mengatakan bahwa sebelum Taurat diturunkan, Allah  telah mengharamkan beberapa makanan kepada Bani Israil.
(95) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Benarlah (segala yang difirmankan) Allah. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang- orang yang musyrik'."
Katakanlah olehmu wahai Rasul, "Mahabenar Allah dalam berita yang dikabarkanNya dan dalam ajaran yang disyariatkanNya. Apabila kalian itu jujur dalam kecintaan kalian dan keterkaitan nasab kalian kepada Khalilullah, Ibrahim , maka ikutilah ajaran agamanya yang telah Allah syariatkan melalui lisan Muhammad . Karena itulah ajaran yang benar yang tidak ada keraguan di dalamnya sama sekali. Dan Ibrahim  bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan sesuatu dengan Allah dalam tauhid dan ibadah kepadaNya."
Bantahan Terhadap Pengakuan Ahli Kitab Tentang Rumah Ibadah yang Pertama
(96) "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Makkah)140 yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam."
Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk peribadahan kepada Allah di muka bumi ialah Baitullah al-Haram yang berada di negeri Makkah. Rumah ini rumah penuh berkah, di mana kebajikan dilipatgandakan di dalamnya dan limpahan rahmat turun di sana. Dan dalam menghadap kepadanya ketika shalat dan mendatanginya untuk pelaksanaan haji dan umrah terdapat kebaikan dan hidayah bagi sekalian manusia secara keseluruhan.

[140] Ahli Kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di Baitul Maqdis. oleh karena Itu Allah membantahnya.
(97) "Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) adalah maqam Ibrahim.141Barangsiapa memasukinya (Baitullah), niscaya dia aman. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang-orang yang mampu142 mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam."
Dan pada Baitullah ini terdapat bukti-bukti nyata bahwa ia dibangun oleh tangan Ibrahim dan sesungguhnya Allah mengagungkan dan memuliakannya. Di antaranya adalah maqam Ibrahim yaitu batu yang Ibrahim berpijak di atasnya ketika dia dan putranya, Isma'il, meninggikan fondasi-fondasi Baitullah. Siapa saja yang memasuki Baitullah ini, maka dia akan merasa aman terhadap jiwanya, tidak ada seorang pun yang berbuat buruk kepadanya. Dan sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas orang yang mampu dari kalangan manusia di mana pun berada untuk mendatangi Baitullah ini guna menjalankan manasik haji. Dan barangsiapa mengingkari kewajiban haji, niscaya dia telah kafir. Dan Allah Mahakaya tidak membutuhkannya, haji dan amal perbuatannya serta juga seluruh makhlukNya.

[141] Lihat al-Baqarah: 125.
[142] Yakni, orang yang sanggup mendapatkan perbekalan, dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani, dan perjalanan pun 
aman, serta keluarga yang ditinggalkan terjamin kehidupannya.
(98) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Wahai Ahli Kitab! Mengapa kalian mengingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kalian kerjakan?"'
Katakanlah olehmu wahai Rasul, kepada Ahli Kitab dari bangsa Yahudi dan Nasrani, "Mengapa kalian menolak hujjah-hujjah Allah yang telah menunjukkan bahwa agama Allah itu adalah Islam, dan mengingkari isi yang terkandung di dalam kitab-kitab suci kalian, berupa petunjuk- petunjuk dan bukti-bukti nyata yang menunjukkannya, sedang kalian itu mengetahuinya? Dan Allah menjadi saksi atas ulah kalian itu." Di sini terkandung peringatan keras dan ancaman terhadap mereka.
(99) "Katakanlah (wahai Rasul), 'Wahai Ahli Kitab! Mengapa kalian menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah, kalian menghendakinya (jalan Allah) bengkok, padahal kalian menyaksikan?'143 Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kalian kerjakan."
Katakanlah wahai Rasul, kepada kaum Yahudi dan Nasrani, "Mengapa kalian menghalang-halangi dari Islam orang yang hendak masuk ke dalamnya, dan kalian mencari-cari cara untuk menyesatkan dan membelokkannya dari jalan lurus dan istiqamah, padahal kalian tahu bahwa risalah yang aku bawa adalah merupakan kebenaran?" Dan Allah tidak lalai terhadap apa yang kalian perbuat dan akan memberikan balasan kepada kalian atas perbuatan tersebut.

[143] "Menyaksikan" maksudnya, mengetahui bahwa agama yang diridhai Allah  adalah agama Islam.
Keharusan Menjaga Persatuan
(100) "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kalian mengikuti segolongan dari orang-orang yang diberi Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kalian menjadi orang-orang yang kafir setelah kalian beriman"
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan mengerjakan ajaran syariatNya, bila kalian menaati segolongan Yahudi dan Nasrani dari orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Kitab Taurat dan Injil, niscaya mereka akan menyesatkan kalian dan melontarkan berbagai syubhat (pendangkalan akidah) kepada kalian terkait agama kalian, supaya kalian kembali mengingkari kebenaran itu sesudah kalian mengimaninya. Maka janganlah kalian merasa aman dari tipu daya mereka terhadap agama kalian, dan jangan kalian menerima pendapat atau usulan dari mereka sama sekali.
(101) "Dan bagaimana kalian (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan RasulNya (Muhammad) pun berada di tengah- tengah kalian? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus."
Bagaimana kalian pantas kafir kepada Allah wahai kaum Mukminin, sedang ayat-ayat al-Qur'an turun dibacakan kepada kalian, dan di tengah kalian terdapat Rasulullah, Muhammad , yang menyampaikannya kepada kalian? Barangsiapa bertawakal kepada Allah dan berpegang teguh dengan al-Qur'an dan as-Sunnah, maka sungguh dia telah memperoleh taufik menuju jalan terang dan jalur yang lurus.
(102) "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepadaNya dan janganlah sekali-kali kalian mati, kecuali dalam keadaan Muslim."
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti RasulNya, takutlah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan cara menaatiNya dan tidak melanggarNya, mensyukuriNya dan tidak mengingkari nikmatNya, serta mengingat-ingatNya dan tidak melupakanNya. Dan teruslah kalian berpegang teguh dengan keislaman kalian hingga akhir hayat kalian, sampai kalian menjumpai Allah, sedang kalian dalam keadaan tersebut.
(103) "Dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (di masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hati kalian, sehingga dengan nikmatNya kalian menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kalian berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kalian agar kalian mendapat petunjuk
Dan berpegang teguhlah kalian semua kepada Kitab suci Tuhan kalian dan petunjuk Nabi kalian, dan jangan melakukan hal-hal yang menyeret kalian kepada perpecahan. Dan ingatlah anugerah besar dari Allah yang tercurah pada kalian, tatkala kalian di masa dahulu wahai kaum Mukminin, sebelum Islam, saling bermusuhan. Kemudian Allah menyatu-kan hati kalian di atas cinta kepadaNya dan cinta kepada RasulNya, dan meletakkan pada hati kalian rasa saling mencintai kepada sesama kalian, sehingga kalian -dengan karunia Allah- menjadi orang-orang bersaudara yang saling mencintai. Padahal dahulu kalian sudah berada di tepi jurang Neraka Jahanam, lalu Allah memberi kalian hidayah kepada Islam dan menyelamatkan kalian dari neraka. Dan sebagaimana Allah telah men-jelaskan kepada kalian simbol-simbol iman yang benar, demikian pula Dia telah menjelaskan kepada kalian segala yang mendatangkan kemaslahatan bagi kalian, agar kalian mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus dan menapakinya, sehingga kalian pun tidak tersesat darinya.
(104) "Dan hendaklah di antara kalian ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar.144 Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Dan hendaklah di antara kalian wahai kaum Mukminin, ada segolongan orang yang mengajak kepada kebaikan dan memerintahkan kepada yang ma'ruf, yaitu mendakwahkan Islam dan ajaran-ajaran syariatnya, dan melarang dari kemungkaran, yaitu apa-apa yang diketahui keburukannya dari segi syariat maupun akal. Mereka itu adalah orang-orang yang beruntung menggapai surga yang penuh kenikmatan.

[144] Ma'ruf ialah segala perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah , sedangkan mungkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan diri dari Allah .
(105) "Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,"
Dan janganlah kalian wahai kaum Mukminin, bersikap seperti Ahli Kitab yang saling bermusuhan dan membenci di antara mereka sendiri, lalu mereka pun berpecah-belah menjadi berbagai kelompok dan golongan, sehingga mereka berselisih dalam perkara pokok-pokok ajaran agama mereka sesudah jelasnya kebenaran bagi mereka. Mereka itu orang-orang yang berhak mendapatkan siksaan yang besar lagi pedih. 
(106) "pada hari itu ada wajah-wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah- wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatakan), 'Mengapa kalian kafir setelah kalian beriman? Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu'."
Pada Hari Kiamat, putih berseri-seri wajah orang-orang berbahagia, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta men-jalankan perintahNya, dan menghitam wajah orang-orang celaka, yaitu orang-orang yang mendustakan RasulNya dan melanggar perintahNya. Adapun orang-orang yang hitam wajahnya, maka dikatakan kepada mereka sebagai celaan, "Apakah kalian telah kafir sesudah beriman, lalu kalian lebih suka memilih kekafiran ketimbang keimanan? Maka rasakanlah siksaan akibat kekafiran kalian.
(107) "Dan adapun orang-orang yang berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.”
Dan adapun orang-orang yang wajahnya putih berseri-seri karena kenikmatan yang menyenangkan dan kabar gembira yang disampaikan kepada mereka, mereka berada di dalam surga Allah dengan segala kenikmatannya, mereka abadi di dalamnya, dan tidak keluar darinya selamanya.
(108) "Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan benar, dan Allah tidaklah berkehendak menzhalimi (siapa pun) di seluruh alam."
Ini adalah ayat-ayat Allah dan bukti-buktiNya yang amat terang, Kami membacakan dan mengabarkannya kepadamu wahai Rasul, dengan benar dan yakin. Dan Allah tidak menzhalimi seorang pun dari makhluk-Nya dan tidak mengurangi sedikit pun dari amal-amal perbuatan mereka; sebab Dia adalah hakim yang Mahaadil yang tidak berbuat kecurangan.
(109) "Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan."
Dan kepunyaan Allah apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi, merupakan milikNya semata, baik dari sisi penciptaan maupun pengaturanNya, dan tempat kembali semua makhluk adalah kepadaNya semata, lalu Dia akan memberi balasan kepada tiap-tiap makhluk sesuai dengan balasan yang pantas diterimanya.
Kelebihan Umat Islam Dari Umat yang Lain
(110) "Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena) kalian menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, serta beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik"
Kalian itu wahai umat Muhammad, adalah sebaik-baik umat dan orang-orang yang paling bermanfaat bagi sekalian manusia, yang mana kalian memerintahkan kepada yang ma'ruf, yaitu segala yang diperintahkan Allah dan RasulNya, dan kalian melarang kemungkaran, yaitu segala yang dilarang Allah dan RasulNya, dan beriman kepada Allah dengan keimanan mantap yang dikuatkan oleh amal perbuatan nyata. Seandainya Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani mau beriman kepada Muhammad  dan kepada risalah yang dia bawa kepada mereka dari sisi Allah, sebagaimana kalian telah beriman kepadanya, niscaya itu akan benar-benar lebih baik bagi mereka di dunia dan akhirat. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman, membenarkan risalah Muhammad  lagi mengamalkannya, namun jumlah mereka sedikit. Sedang kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang keluar dari ajaran agama Allah dan ketaatan kepadaNya.
(111) "Mereka tidak akan memudaratkan kalian, kecuali gangguan-gangguan kecil saja, dan jika mereka memerangi kalian, niscaya mereka mundur berbalik ke belakang (kalah), kemudian mereka tidak mendapat pertolongan "
Golongan Ahli Kitab yang fasik itu tidak akan memudaratkan, kecuali (hanya) dalam bentuk (celaan-celaan) yang menyakitkan pendengaran kalian saja, seperti ucapan-ucapan syirik dan kekafiran, serta yang lainnya. Dan apabila mereka memerangi kalian, pastilah mereka akan terkalahkan, kabur, berbalik, lari tunggang-langgang, kemudian tidak mendapatkan pertolongan untuk mengalahkan kalian dalam keadaan apa pun.
(112) "Kehinaan ditimpakan kepada mereka di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.145 Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa haq (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas."
Allah menjadikan kehinaan dan kenistaan sebagai suatu ketetapan pasti yang tidak pernah terpisah dari kaum Yahudi. Karena itu, mereka adalah kaum terhina lagi ternistakan di mana pun mereka berada, kecuali dengan adanya janji dari Allah dan perjanjian dari manusia, maka barulah mereka merasakan aman pada jiwa dan harta mereka. Itu merupakan perjanjian bagi ahli dzimmah atas mereka dan keharusan bagi mereka untuk menjalankan hukum-hukum Islam. Dan mereka kembali dengan ditimpa kemurkaan Allah yang layak mereka dapatkan. Dan mereka diliputi oleh kehinaan dan kerendahan. Maka tidaklah kamu melihat orang Yahudi kecuali pada dirinya terpancar rasa takut dan ciut terhadap orang-orang beriman. Keadaan kejiwaan yang Allah munculkan pada mereka itu disebabkan oleh kekafiran mereka kepada Allah dan kelakuan melampaui batas yang mereka perbuat terhadap batas-batas Allah, juga karena mereka membunuh para nabi disebabkan kezhaliman dan sikap melampaui batas. Dan tidak ada yang membuat mereka lancang untuk melakukan itu kecuali karena mereka melakukan berbagai maksiat dan melanggar batasan-batasan Allah.

[145] Yakni, perlindungan yang ditetapkan Allah dalam al-Qur'an dan perlindungan yang diberikan oleh pemerintah Islam atas 
mereka.
(113) "Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang berlaku lurus,146 mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka (juga) bersujud (shalat)." 
Ahli Kitab tidak semuanya sama. Di antara mereka ada golongan yang lurus di atas perintah Allah dan beriman kepada RasulNya, Muhammad . Mereka juga bangun menghidupkan malam dengan membaca ayat-ayat al-Qur'an al-Karim, fokus menghadap untuk bermunajat kepada Allah dalam shalat-shalat mereka.

[146] Golongan Ahli Kitab yang telah memeluk agama Islam.
(114) "Mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Dan mereka termasuk orang-orang yang shalih."
Mereka juga beriman kepada Allah dan Hari Akhir, memerintahkan kepada seluruh kebajikan, dan melarang dari keburukan semuanya, serta mereka bersegera mengerjakan kebaikan-kebaikan. Dan mereka itu termasuk hamba-hamba Allah yang shalih.
(115) "Dan kebajikan apa pun yang mereka kerjakan, tidak ada yang mengingkarinya. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa."
Dan amal apa pun, yang banyak atau sedikit dari amal-amal kebajikan yang diperbuat oleh golongan yang beriman ini, maka tidak akan tersia-siakan di sisi Allah. Bahkan perbuatan itu disyukuri (diberi balasan) bagi mereka dan mereka mendapatkan imbalan atas perbuatan tersebut. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa yang mengerjakan kebajikan-kebajikan dan menjauhi hal-hal yang diharamkan, dalam rangka mengharap ridha Allah dan mencari pahalaNya.
Perumpamaan Harta yang Dinafkahkan Orang-orang Kafir
(116) "Sesungguhnya orang-orang kafir, baik harta maupun anak-anak mereka, sedikit pun tidak dapat menolak azab Allah dari mereka. Mereka itu penghuni neraka, (dan) mereka kekal di dalamnya"
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan mendustakan rasul-rasulNya, harta benda mereka dan anak-anak mereka tidak akan dapat menolak sedikit pun siksaan Allah dari mereka di dunia dan akhirat. Dan mereka itu merupakan para penghuni neraka yang akan tinggal terus di dalamnya, tidak keluar darinya selamanya.
(117) "Perumpamaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah ibarat angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzhalimi diri mereka sendiri (dengan berbuat dosa-dosa)f lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzhalimi mereka, tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri."
Perumpamaan apa yang diinfakkan oleh orang-orang kafir dalam berbagai pos kebajikan di kehidupan dunia ini dan pahala yang mereka harap-harapkan, adalah seperti angin yang membawa hawa dingin menusuk yang bertiup menerjang tanam-tanaman satu kaum yang mereka itu mengharapkan hasil panen baiknya, dan gara-gara dosa-dosa yang mereka perbuat, maka angin itu tidak menyisakan sedikit pun dari tanaman itu. Orang-orang kafir itu tidak menjumpai pahala di akhirat. Dan Allah tidak menzhalimi mereka dengan kejadian itu, akan tetapi mereka sendiri yang telah menzhalimi diri mereka sendiri dengan tindak kekafiran dan maksiat mereka tersebut.
Larangan Mengambil Orang Yahudi Sebagai Teman Kepercayaan
(118) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan orang- orang yang di luar kalangan (agama) kalian sebagai teman kepercayaan kalian, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kalian. Mereka senang bila kalian kesusahan. Sungguh telah nyata kebencian dari mulut (omongan) mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami), jika kalian mengerti"
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti RasulNya serta melaksanakan SyariatNya, janganlah kalian mengangkat orang-orang kafir sebagai orang-orang yang kalian berikan loyalitas selain kaum Mukminin, yang kalian bocorkan kepada mereka rahasia-rahasia kalian. Orang-orang itu tidak pernah kendur semangat untuk merusak keadaan kalian, dan mereka amat senang dengan keburukan dan kekalahan yang menimpa kalian. Dan sesungguhnya besarnya kebencian mereka sudah tampak dalam bahasa lisan mereka, dan apa yang dirahasiakan hati-hati mereka berupa api permusuhan lebih besar dan lebih parah. Dan Allah sudah menjelaskan kepada kalian bukti-bukti nyata dan hujjah-hujjah agar kalian memperoleh nasihat dan bersikap waspada bila kalian memang orang-orang yang memahami nasihat-nasihat, perintah dan larangan Allah.
(119) "Beginilah kalian! Kalian menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kalian, dan kalian beriman kepada semua kitab. Apabila mereka berjumpa dengan kalian, mereka berkata, 'Kami beriman,' dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari karena marah dan benci kepada kalian. Katakanlah, 'Matilah kalian karena kemarahan kalian itu? Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati"
Itulah dalil (bukti nyata) yang menunjukkan kesalahan kalian dalam mencintai mereka. Kalian mencintai dan berbuat baik kepada mereka, sedang mereka itu tidaklah mencintai kalian dan justru menyimpan rasa permusuhan dan kebencian terhadap kalian; kalian mengimani semua kitab-kitab suci yang diturunkan, termasuk kitab suci mereka; sedangkan mereka tidak mengimani kitab suci kalian, maka bagaimana pantas kalian menyukai mereka?! Apabila berjumpa dengan kalian, mereka berkata dengan segala kemunafikan mereka, "Kami beriman dan membenarkan." Apabila mereka saling menyendiri dengan sebagian yang lain, maka tam-pak dari mereka kegelisahan dan kesedihan, lalu mereka pun menggigit ujung-ujung jemari mereka karena kebencian, disebabkan mereka melihat keakraban kaum Muslimin dan kepaduan persatuan mereka, kekokohan Islam dan kehinaan mereka dengan Islam. Katakanlah olehmu wahai Rasul, kepada mereka, "Matilah kalian dengan kegelisahan dan kesedihan kalian." Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang disembunyikan oleh hati sanubari (kalian), dan akan memberikan balasan kepada masing-masing orang terhadap apa yang mereka usahakan, yang baik ataupun yang buruk.
KISAH PERANG BADAR DAN UHUD
Sabar dan Tawakal Kepada Allah Adalah Pangkal Kemenangan
(120) "Jika kebaikan datang kepada kalian, (niscaya) itu membuat mereka bersedih hati, tetapi jika kalian tertimpa keburukan, mereka bergembira karenanya. Jika kalian bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka tidak akan memudaratkan kalian sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan."
Dan di antara bentuk permusuhan mereka bahwa sesungguhnya kalian wahai orang-orang Mukminin, jika terjadi pada kalian peristiwa yang baik, seperti kemenangan dan memperoleh harta rampasan, maka tampak jelas pada mereka duka-lara dan kesedihan. Dan apabila terjadi hal-hal buruk pada kalian, berupa kekalahan, berkurangnya harta benda, jiwa dan hasil panen buah-buahan, maka mereka bergembira ria. Apabila kalian bersikap sabar terhadap apa yang menimpa kalian dan bertakwa kepada Allah dalam perkara yang Allah memerintahkan kalian untuk me-lakukannya dan perkara yang Allah larang kalian darinya, maka gangguan dari makar mereka tidak akan memudaratkan kalian. Dan Allah meliputi seluruh kerusakan yang diperbuat oleh orang-orang kafir dan akan membalas mereka karenanya.
(121) "Dan (ingatlah), ketika engkau (wahai Rasul) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos pertempuran.147 Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,"
Dan ingatlah wahai Rasul, ketika kamu keluar dari rumahmu dengan mengenakan perlengkapan perang, mengatur barisan sahabat- sahabatmu, dan menempatkan masing-masing pada posisinya untuk menghadapi kaum musyrikin pada Perang Uhud. Dan Allah Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian, lagi Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian.

[147] Peristiwa ini terjadi pada Perang Uhud yang menurut ahli sejarah terjadi pada tahun ke-3 H.
(122) "ketika dua golongan dari pihak kalian148 ingin (kembali) karena takut (menghadapi musuh), padahal Allah adalah Penolong mereka. Karena itu, hendaklah hanya kepada Allah orang-orang Mukmin bertawakal."
Ingatlah wahai Rasul, ulah Bani Salimah dan Bani Haritsah ketika mereka berkeinginan sendiri untuk pulang bersama pemimpin mereka sang tokoh munafik, Abdullah bin Ubay, karena gentar menghadapi musuh. Akan tetapi, Allah menjaga kaum Mukminin dan melindungi mereka, lalu mereka tetap berjalan menyertai kamu dengan bertawakal kepada Allah. Dan hanya kepada Allah semata hendaknya orang-orang Mukmin bertawakal.

[148] Yakni, Bani Salimah dari suku Khazraj dan Bani Haritsah dari suku Aus, keduanya dari barisan kaum Muslimin.
(123) "Dan sungguh Allah telah menolong kalian dalam Perang Badar, padahal kalian dalam keadaan lemah.149 Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kalian mensyukuriNya."
Dan sungguh Allah telah menolong kalian wahai kaum Mukminin, pada Perang Badar mengalahkan musuh-musuh kalian, kaum musyrikin, kendati jumlah dan perlengkapan kalian sedikit, maka takutlah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan- laranganNya, mudah-mudahan kalian bersyukur kepadaNya atas nikmat-nikmatNya.

[149] Keadaan kaum Muslimin lemah karena mereka sedikit dan perlengkapan mereka kurang.
(124) "(Ingatlah), ketika engkau (wahai Nabi) mengatakan kepada orang-orang beriman, 'Apakah tidak cukup bagi kalian bahwa Tuhan kalian akan memberi bala bantuan untuk kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit) ?'"
Ingatlah olehmu wahai Nabi, keadaan yang meliputi para sahabatmu dalam Perang Badar, ketika kedatangan bala bantuan kaum musyrikin menggentarkan kalian. Maka Kami mewahyukan kepadamu untuk mengatakan kepada mereka, "Tidakkah sudah mencukupi pertolongan Tuhan kalian dengan menguatkan kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan dari langit menuju medan peperangan itu, mereka meneguhkan kalian dan berperang bersama kalian?"
(125) "Ya (cukup). Jika kalian bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kalian dengan tiba-tiba, niscaya Tuhan kalian memberi bala bantuan untuk kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda."
Tentu, jumlah itu sudah mencukupi bagi kalian. Dan kabar gembira lainnya, bila kalian bersabar dalam menghadapi musuh dan bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perkara yang diperintahkanNya kepada kalian dan menjauhi apa-apa yang Dia larang kalian untuk melakukannya, dan orang-orang kafir Makkah datang dengan seketika menyergap dengan cepat untuk menyerang kalian, mereka menyangka akan dapat menghabisi kalian sampai ke akar-akarnya; maka sesungguhnya Allah memperkuat kalian dengan lima ribu malaikat yang datang dengan mengenakan tanda. Maksudnya, mereka mengenakan tanda pengenal untuk diri mereka dan kuda-kuda mereka dengan tanda-tanda yang jelas.
(126) "Dan Allah tidak menjadikannya (pemberian bala bantuan itu) melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) kalian, dan agar hati kalian tenang karenanya. Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana"
Dan Allah tidak menjadikan pertolongan dengan kedatangan malaikat, kecuali sebagai kabar gembira bagi kalian yang Allah menggembirakan kalian dengannya dan agar hati-hati kalian menjadi tentram dan nyaman dengan janji Allah terhadap kalian. Dan tidaklah kemenangan itu, kecuali datang dari sisi Allah yang Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, juga Mahabijaksana dalam pengaturan dan perbuatanNya.
(127) "(Allah menolong kalian dalam Perang Badar dan memberi bantuan) adalah untuk membinasakan segolongan orang-orang kafir,150 atau untuk menjadikan mereka hina, sehingga mereka kembali dalam keadaan gagal (tanpa memperoleh apa pun)"
Dan kemenangan dari Allah bagi kalian dalam Perang Badar adalah untuk membinasakan segolongan dari orang-orang kafir dengan membunuh mereka. Dan orang yang selamat dari mereka dari pembunuhan, akan kembali dengan dirundung kesedihan, jiwanya sesak, tampak padanya kehinaan dan kerendahan diri.

[150] Yakni, dengan terbunuhnya tujuh puluh pemimpin mereka dan tertawannya tujuh puluh orang lainnya
(128) "Engkau (wahai rasul) tidak memiliki wewenang sedikit pun dalam perkara itu;151 apakah Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang zhalim"
Tidak ada wewenang sedikit pun bagimu wahai Rasul, terkait dengan nasib-nasib para hamba. Akan tetapi, seluruh perkara semuanya tergantung kepada Allah  semata, tidak ada sekutu bagiNya. Mungkin saja sebagian orang yang memerangi kalian, hati mereka akan terbuka untuk menerima Islam, lalu mereka memeluk Islam, dan kemudian Allah menerima taubat mereka. Dan barangsiapa tetap bertahan di atas kekafirannya, niscaya Allah akan menyiksa mereka di dunia dan akhirat disebabkan oleh kezhaliman dan perbuatan aniayanya.

[151] Menurut riwayat al-Bukhari mengenai sebab turunnya ayat ini, adalah karena Nabi Muhammad  berdoa kepada Allah agar menyelamatkan suatu kaum dan membinasakan kaum yang lain.
(129) "Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
Dan kepunyaan Allah semata apa-apa yang ada di langit dan apa- apa yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya karena sifat rahmatNya, dan menyiksa siapa saja yang Dia kehendaki karena sifat adilNya. Dan Allah Maha Pengampun terhadap dosa-dosa hamba-hambaNya, juga Maha Penyayang terhadap mereka.
Larangan Melakukan Riba dan Perintah Untuk Bertakwa
(130) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian memakan riba dengan berlipat ganda152, dan bertakwalah kepada Allah agar kalian beruntung"
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti RasulNya serta melaksanakan syariatNya, jauhilah riba dengan segala jenisnya, dan janganlah kalian mengambil tambahan dalam piutang kalian melebihi jumlah modal harta kalian, meskipun sedikit, apalagi bila tambahan itu berjumlah banyak, menjadi berlipat-ganda tiap kali jatuhnya tempo pembayaran hutang. Dan bertakwalah kepada Allah dengan komitmen dengan ajaran syariatNya, dengan harapan kalian mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.

[152] Ini adalah peringatan atas kejinya mengambil atau memakan harta riba secara beriipat-ganda, dan bukan berarti apabila 
tidak berlipat-ganda. riba menjadi boleh; karena riba tetap haram sekalipun sedikit berdasarkan Surat al-Baqarah: 275 dan 278.
(131) "Dan peliharalah diri kalian dari api neraka, yang disediakan bagi orang- orang yang kafir."
Dan adakanlah pelindung antara diri kalian dengan neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Perintah Taat Kepada Allah dan Rasul Serta Sifat-sifat Orang-orang yang Bertakwa
(132) "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kalian diberi rahmat."
Dan taatilah Allah wahai sekalian kaum Mukminin, dalam perkara-perkara ketaatan yang Allah memerintahkan kalian kepadanya dan dalam perkara-perkara yang Allah melarang kalian darinya; termasuk larangan riba dan perkara-perkara terlarang lainnya. Dan taatilah Rasul  supaya kalian memperoleh curahan rahmat, sehingga kalian tidak diazab.
(133) "Dan bersegeralah kalian mencari ampunan dari Tuhan kalian dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
Dan bersegeralah kalian untuk taat kepada Allah dan RasulNya guna menggapai ampunan besar dari Tuhan kalian dan surga yang luas, yang luasnya seluas langit dan bumi, yang telah Allah sediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
(134) "(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan,"
(Yaitu) orang-orang yang menginfakkan harta benda mereka dalam kondisi lapang dan sulit, dan orang-orang yang menahan amarah yang ada di hati mereka dengan bersabar, dan apabila mereka kuasa (untuk membalas), mereka memaafkan orang yang menzhalimi mereka. Inilah bentuk kebaikan yang Allah mencintai orang-orang yang melakukannya.
(135) "dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri mereka sendiri,153 mereka (segera) berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosa mereka, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui"
Dan juga orang-orang yang bila mereka berbuat dosa besar atau mereka berbuat kezhaliman terhadap diri mereka dengan mengerjakan dosa kecil, mereka ingat akan janji Allah dan ancamanNya, lalu mereka kembali kepada Tuhan mereka dengan bertaubat, memohon kepadaNya agar berkenan mengampuni dosa-dosa mereka, sedang mereka itu yakin bahwa sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Allah. Karena itulah, mereka tidak terus berada di atas perbuatan kemaksiatan. Dan mereka menyadari bahwa sesungguhnya bila mereka bertaubat, maka Allah akan menerima taubat mereka.

[153] Yang dimaksud perbuatan keji (fahisyah) ialah dosa besar yang akibatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang 
lain, seperti zina dan riba. Menzhalimi diri sendiri ialah melakukan dosa yang akibatnya hanya menimpa diri sendiri, baik besar 
atau kecil.
(136) "Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal"
Orang-orang yang memiliki sifat-sifat agung tersebut, balasan mereka adalah Allah akan menutupi dosa-dosa mereka, dan bagi mereka surga-surga yang di bawah pepohonan dan istana-istananya mengalir sungai-sungai yang berair sejuk, mereka kekal abadi di dalamnya, tidak keluar darinya selama-lamanya. Dan sebaik-baik pahala orang yang beramal adalah ampunan dan surga.
(137) "Sungguh, telah berlalu sebelum kalian sunnah-sunnah (Allah),154 karena itu berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)."
Allah berfirman kepada orang-orang Mukmin tatkala mereka ditimpa kekalahan dalam Perang Uhud sebagai hiburan bagi mereka, "Bahwa sesungguhnya telah berlalu umat-umat sebelum kalian, di mana kaum Mukminin di antara mengalami cobaan dengan menghadapi peperangan dengan kaum kafir, lalu kesudahan yang baik menjadi milik kaum Mukminin. Maka berjalanlah di muka bumi untuk mengambil pelajaran dari nasib yang dialami oleh orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-rasulNya."

[154] Yang dimaksud dengan Sunnah Allah  di sini ialah hukuman-hukuman Allah  yang brrupa malapetaka dan bencana yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan rasul-rasul.
(138) "inilah (al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa"
Al-Qur'an ini adalah penerangan dan petunjuk menuju jalan yang haq dan pengingat yang menjadikan hati orang-orang yang bertakwa khusyu'. Dan mereka itu adalah orang-orang yang takut kepada Allah. Mereka disebut secara khusus, karena hanya merekalah orang-orang yang dapat mengambil manfaat dari al-Qur'an itu, bukan golongan yang lainnya.
(139) "Dan janganlah kalian (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kalianlah yang paling tinggi (derajatnya), jika kalian adalah orang-orang yang beriman."
Dan janganlah kalian wahai kaum Mukminin, bersikap lemah untuk memerangi musuh kalian, dan janganlah kalian bersedih hati atas kekalahan yang menimpa kalian di Perang Uhud, padahal kalian itu adalah orang-orang yang unggul dan kesudahan yang baik akan menjadi milik kalian, jika kalian beriman kepada Allah dan RasulNya serta mengikuti SyariatNya.
(140) "Jika luka mengenai kalian (pada Perang Uhud), maka luka yang serupa juga telah mengenai mereka (pada Perang Badar). Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar menjadikan sebagian di antara kalian sebagai para syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim,"
Jika kalian wahai kaum Mukminin, mengalami luka, juga terbunuh di Perang Uhud, lalu kalian bersedih karenanya, maka sungguh kaum musyrikin pun telah mengalami luka dan terbunuh yang serupa dengan itu di Perang Badar. Dan hari-hari (kemenangan) itu Allah gilirkan di antara manusia; sekali waktu datang kemenangan dan sekali waktu terjadi kekalahan, karena adanya hikmah pada peristiwa tersebut, hingga Allah mengistimewakan orang yang jujur dari yang selain mereka, dan sebagian orang dari kalian dimuliakan dengan mati syahid. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang menzhalimi diri mereka sendiri dan duduk- duduk saja tidak beranjak menuju peperangan di jalan Allah.
(141) "dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir."
Kekalahan (kalian) yang terjadi pada Perang Uhud merupakan cobaan dan penyucian diri bagi kaum Mukminin, dan pembersihan bagi mereka dari orang-orang munafik serta sebagai kebinasaan bagi orang- orang kafir.
(142) "Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad155 di antara kalian dan (belum) mengetahui orang-orang yang sabar?"156
Wahai sahabat-sahabat Muhammad , apakah kalian menyangka akan memasuki surga, padahal kalian belumlah diuji dengan peperangan dan musibah-musibah besar? Kalian tidak akan memasukinya sampai kalian mengalami cobaan dahulu, dan sampai Allah mengetahui -dengan pengetahuan yang terlihat secara nyata oleh makhluk- orang-orang yang berjihad di jalanNya dari kalian dan orang-orang yang bersabar dalam menghadapi musuh-musuh.

[155] Jihad dapat berarti: (a) Berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang Islam, (b) Memerangi hawa nafsu, (c)
Memdermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam, (d) Memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran.
[156] Maksud "Allah belum mengetahui" di sini dan dalam ayat-ayat yang sepertinya, adalah mengetahui dengan ilmu yang nyata, yakni, Allah  belum melihat amal tersebut dikerjakan oleh manusia, dan bukan pengetahuan yang didahului oleh ketidaktahuan. Hal itu karena Allah  bersifat "mengetahui" semua yang terjadi dan yang akan terjadi sejak zaman Azali, dan sifat "mengetahui" bagi Allah  tidak terpisah dari DzatNya selamanya. Dan Allah  akan membalas manusia berdasarkan amal nyata ini, dan bukan berdasarkan ilmuNya yang azali.
(143) "Dan kalian benar-benar mengharapkan mati (syahid) sebelum kalian menghadapinya; maka (sekarang) kalian sungguh telah melihatnya dan kalian menyaksikannya."
Dan sungguh kalian wahai orang-orang Mukmin, sebelum Perang Uhud mengharap-harapkan berjumpa dengan musuh agar kalian dapat memperoleh kemuliaan berjihad dan mati syahid di jalan Allah yang telah direngkuh oleh saudara-saudara kalian di Perang Badar. Maka sekarang sungguh telah terjadi pada kalian yang kalian harapkan dan kalian cari-cari. Ambillah kesempatan itu oleh kalian. Maka berperanglah dan bersabarlah.
(144) "Dan tidaklah Muhammad itu, kecuali seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul.157 Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kalian berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan memudaratkan Allah sedikit pun. Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
Dan tidaklah Muhammad itu kecuali seorang rasul yang sama dengan rasul-rasul yang telah datang sebelumnya, yang menyampaikan risalah dari Tuhannya. Maka apakah jika dia meninggal dunia lantaran usianya telah berakhir, atau terbunuh sebagaimana diisukan oleh para musuh, kalian akan murtad dari agama kalian, di mana kalian meninggalkan risalah yang dibawa oleh Nabi kalian? Dan barangsiapa yang murtad dari agamanya, maka dia tidaklah mendatangkan kemudaratan bagi Allah sedikit pun. Dia hanyalah mencelakai dirinya sendiri saja dengan kemu-daratan yang amat besar. Adapun orang yang teguh di atas keimanan dan bersyukur kepada Tuhannya atas kenikmatan Islam, maka sesungguhnya Allah memberikan balasan kepadanya dengan balasan yang terbetik.

[157] Nabi Muhammad  ialah seorang manusia yang diangkat Allah  menjadi Rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah wafat karena terbunuh, ada pula yang karena sakit biasa. Karena itu Nabi Muhammad  juga akan wafat seperti halnya rasul-rasul yang terdahulu itu. Pada waktu Perang Uhud berkecamuk tersiar berita bahwa Nabi Muhammad  mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum Muslimin, sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sufyan (pemimpin kaum 
Quraisy). Sementara itu orang munafik mengatakan bahwa kalau Muhammad itu seorang Nabi tentulah dia tidak akan mati terbunuh. Maka Allah  menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum Muslimin dan membantah kata-kata orang munafik itu. (Sebagaimana dalam Shahih al-Bukhari, Bab Jihad). Abu Bakar mengemukakan ayat ini di mana terjadi pula 
kegelisahan di kalangan para sahabat pada hari wafatnya Nabi Muhammad m. Untuk menenteramkan Umar bin al-Khaththab dan sahabat-sahabat yang tidak percaya tentang kewafatan Nabi , (sebagaimana dalam Shahih al-Bukhari).
(145) "Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur
Seseorang tidak akan meninggal dunia kecuali dengan izin Allah dan ketetapan takdirNya dan sampai dia menikmati pentil masa hidup yang Allah tentukan baginya sebagai bentuk ketetapan yang pasti. Dan barangsiapa mencari kesenangan dunia dengan amal shalihnya, maka Kami akan memberikan kepadanya rizki yang telah Kami tentukan bagiannya bagi dirinya, sementara itu, tidak ada bagian pahala baginya di akhirat kelak. Dan barangsiapa mencari pahala dari Allah di akhirat dengan amal perbuatannya, maka Kami akan menganugerahinya apa yang dia inginkan, dan Kami akan berikan balasan kepadanya dengan sempurna, selain rizki yang menjadi bagiannya di dunia ini. Orang ini telah bersyukur kepada Kami dengan ketaatan dan jihadnya. Dan Kami akan membalas orang- orang yang bersyukur dengan kebaikan.
(146) "Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikutnya (yang bertakwa). Mereka tidak (menjadi) lemah semangat karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu (badan mereka) dan tidak (pula) tunduk (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."
Ada banyak nabi terdahulu yang berjuang bersama sejumlah besar dari sahabat-sahabatnya. Mereka itu tidak menjadi lemah akibat luka-luka dan kematian yang menimpa mereka, sebab itu adalah di jalan Tuhan mereka, dan mereka pun tidak patah semangat, dan tidak pula tunduk menyerah kepada musuh mereka. Mereka itu sanggup bersabar menghadapi apa yang menimpa mereka. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersabar.
(147) "Dan tidak lain ucapan mereka kecuali mereka berdoa, 'Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami158 dan tetapkanlah (pendirian) kami,159 dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir'."
Dan tidak ada ucapan (doa) orang-orang yang bersabar itu selain mengatakan, "Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan berlebihan yang kami perbuat dalam urusan agama kami, dan teguhkanlah kaki-kaki kami sehingga kami tidak melarikan diri dari melawan musuh kami, dan tolonglah kami menghadapi orang-orang yang mengingkari keesaanMu dan kenabian para nabiMu."

[158] Melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah .
[159] Agar tidak melarikan diri dari medan perang.
(148) "Maka Allah memberi mereka pahala di dunia160 dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."
Maka Allah pun memberikan kepada orang-orang yang sabar itu balasan mereka di dunia dalam bentuk kemenangan atas musuh-musuh mereka dan kekuasaan penuh bagi mereka di muka bumi dan balasan baik lagi agung di akhirat, yaitu surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan Allah menyukai tiap-tiap orang yang memperbagus ibadah kepada Tuhannya dan interaksinya kepada sesama makhlukNya.

[160] Pahala dunia dapat berupa kemenangan-kemenangan, memperoleh harta rampasan perang, pujian-pujian dan lain-lain.
Peringatan Supaya Waspada Terhadap Ajakan Orang-orang Kafir

(149) "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kalian menaati orang-orang yang kafir, niscaya mereka akan mengembalikan kalian ke belakang (murtad), sehingga kalian akan kembali menjadi orang-orang yang rugi."
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti RasulNya serta menjalankan syariatNya, jika kalian mengikuti orang-orang yang mengingkari hakKu sebagai satu-satunya yang disembah dan tidak beriman kepada Rasul-rasulKu, dari kalangan Yahudi, Nasrani, orang- orang munafik, dan orang-orang musyrik dalam perkara yang mereka perintahkan dan perkara yang mereka larang bagi kalian, niscaya mereka akan menyimpangkan kalian dari jalan kebenaran dan membuat kalian murtad dari agama kalian, sehingga kalian kembali dengan memikul kerugian yang nyata dan kebinasaan yang pasti.
(150) "Tetapi hanya Allah-lah Pelindung kalian, dan Dia adalah Penolong yang terbaik."
Sesungguhnya mereka itu tidak akan menolong kalian, tetapi Allahlah Penolong kalian, dan Dia adalah sebaik-baik Penolong, maka bersama Allah tidak dibutuhkan pertolongan dari orang lain.
(151) "Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah yang Allah tidak menurunkan bukti (hujjah) tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang yang zhalim."
Kami akan lontarkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut dan kecemasan yang sangat besar dikarenakan mereka menyekutukan tuhan palsu dengan Allah, yang mereka itu tidak memiliki dalil atau bukti nyata akan keberhakannya untuk disembah bersama Allah. Maka keadaan mereka di dunia adalah mereka diliputi rasa takut dan hati ciut terhadap kaum Mukminin. Dan adapun tempat mereka di akhirat yang menjadi tempat tinggal mereka, yaitu neraka. Itu disebabkan oleh tindakan kezhaliman mereka dan permusuhan mereka. Dan amatlah buruk tempat ini sebagai tempat tinggal bagi mereka.
Sebab-sebab Kekalahan Umat Islam Dalam Perang Uhud

(152) "Dan sungguh Allah telah memenuhi janjiNya kepada kalian, ketika kalian membunuh mereka dengan izinNya, sampai pada saat kalian lemah dan berselisih dalam urusan itu161 dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepada kalian apa yang kalian sukai.162 Di antara kalian ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kalian ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kalian dari mereka163 untuk menguji kalian, tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kalian. Dan Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang Mukmin
Dan sungguh Allah telah mewujudkan bagi kalian janji yang diberitahukanNya kepada kalian berupa kemenangan, kala kalian berhasil mempecundangi orang-orang kafir di Perang Uhud dengan izin Allah ,sampai akhirnya kalian mengalami rasa takut dan semangat mengendur untuk mengarungi laga peperangan dan kalian berselisih pandangan, apakah bertahan pada posisi-posisi kalian atau meninggalkannya untuk ikut mengumpulkan harta rampasan perang bersama dengan orang- orang yang mengumpulkannya? Dan kalian melanggar perintah Rasul kalian tatkala memerintahkan kalian untuk tidak meninggalkan tempat- tempat kalian dalam keadaan apa pun, maka kekalahan pun menimpa kalian setelah sebelumnya Allah memperlihatkan kepada kalian apa yang kalian senangi, yaitu kemenangan. Dan menjadi jelas bahwa di antara kalian sesungguhnya ada orang yang menginginkan harta rampasan dan sesungguhnya ada juga yang menghendaki (pahala) akhirat. Kemudian Allah memalingkan wajah-wajah kalian dari musuh kalian untuk menguji kalian. Dan sesungguhnya Allah mengetahui penyesalan dan taubat kalian, lalu Dia memaafkan kalian. Dan Allah itu mempunyai karunia besar bagi kaum Mukminin.

[161] Yakni, urusan pelaksanaan perintah Nabi Muhammad  agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditetapkan beliau dalam keadaan bagaimana pun.
[162] Yakni, kemenangan dan harta rampasan.
[163] yaknit kaum Muslimin tidak berhasil mengalahkan mereka.
(153) "(Ingatlah) ketika kalian mendaki (gunung untuk melarikan diri) dan tidak menoleh kepada siapa pun, sedang Rasul (Muhammad) yang berada di antara (kawan-kawan) kalian yang lain memanggil kalian (kelompok yang melarikan diri), karena itu Allah menimpakan kepada kalian kesedihan demi kesedihan,164 agar kalian tidak bersedih hati (lagi) terhadap apa yang luput dari kalian dan terhadap apa yang menimpa kalian. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan."
Ingatlah wahai sahabat-sahabat Muhammad , tentang keadaan kalian ketika kalian mulai mendaki gunung untuk melarikan diri dari musuh-musuh kalian, dan kalian tidak menoleh kepada siapa pun lantaran dahsyatnya suasana, rasa takut dan gentar yang meliputi kalian, sedang Rasulullah  tetap bertahan di tengah medan laga, memanggil-manggil kalian dari belakang kalian dengan meneriakkan, "Kembalilah kepadaku wahai hamba-hamba Allah," sedang kalian tidak mau mendengar dan tidak menoleh. Maka balasan bagi kalian adalah Allah menimpakan pada kalian duka-lara, kegetiran dan kesedihan, agar kalian tidak bersedih hati terhadap kemenangan dan harta rampasan yang luput dari kalian, dan terhadap ketakutan dan kekalahan yang mengenai kalian. Dan Allah Maha Mengetahui seluruh amal perbuatan kalian, tidak ada sesuatu pun dari itu yang tersembunyi bagiNya.

[164] Kesedihan kaum Muslimin disebabkan mereka tidak menaati perintah Rasul yang mengakibatkan kekalahan bagi mereka.
(154) "Kemudian setelah kalian ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepada kalian (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kalian,165 sedangkan segolongan lagi166 telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah.167 Mereka berkata, 'Apakah ada bagi kita suatu (hak campur tangan) dalam urusan itu?' Katakanlah (wahai Rasul), 'Sesungguhnya urusan itu segalanya di Tangan AUah.' Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka tampakkan kepadamu. Mereka berkata, 'Sekiranya ada sesuatu hak bagi kita dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.' Katakanlah (wahai Rasul), 'Meskipun kalian ada di rumah kalian, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.' Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dada kalian dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kalian. Dan Allah Maha Mengetahui isi hati."
Kemudian dengan rahmat Allah kepada kaum Mukminin yang ikhlas, Allah menurunkan ke dalam hati mereka ketenangan dan kepercayaan terhadap janji Allah setelah kecemasan dan kesedihan menimpa mereka. Lalu di antara pengaruhnya, rasa kantuk menggelayuti sebagian golongan dari mereka, yaitu orang-orang yang ikhlas dan diliputi keyakinan, dan segolongan lain dicemaskan hanya oleh keselamatan diri mereka sendiri dan tekad mereka mengendur dan sibuk dengan (keselamatan) jiwa mereka sendiri, serta berburuk sangka kepada Tuhan mereka, agama dan RasulNya. Dan mereka berprasangka bahwa sesungguhnya Allah tidak akan menyempurnakan urusan (agama) RasulNya dan bahwa sesungguhnya Islam tidak akan memiliki kekuatan untuk tegak berdiri. Oleh karenanya, kamu bisa melihat mereka itu menyesali keikutsertaan mereka keluar (dalam berperang), di mana sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Apakah ada pilihan bagi kami untuk tidak ikut keluar berperang?" Maka katakanlah olehmu wahai Rasul kepada mereka, "Sesungguhnya urusan itu semuanya tergantung Allah. Dia-lah Dzat yang menetapkan keluarnya kalian (ke dalam peperangan) dan apa yang terjadi pada kalian." Dan mereka itu menyembunyikan penyesalan mereka atas keikutsertaan mereka dalam peperangan yang tidak mereka tampakkan kepadamu. Mereka mengatakan, "Seumpama kami memiliki hak pilih yang kecil sekalipun, niscaya kami tidak terbunuh (terkalahkan) di sini." Katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya ajal-ajal itu berada di Tangan Allah. Seumpama kalian berada di dalam rumah-rumah kalian sekalipun, dan Allah menakdirkan kalian akan mati, pastilah akan keluar orang-orang yang Allah telah menulis takdir kematian pada mereka menuju tempat mereka akan terbunuh." Dan tidaklah Allah mengadakan kejadian tersebut itu, kecuali demi menguji kandungan hati kalian yang berisi keraguan dan kemunafikan dan untuk menyisihkan hal-hal yang buruk dari yang baik-baik, serta supaya hakikat orang Mukmin kian terang daripada orang munafik di hadapan manusia dalam ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan. Dan Allah Maha Mengetahui semua yang ada di dalam hati makhluk-makhlukNya, tidak tersembunyi bagiNya apa pun dari urusan-urusan mereka.

[165] Yakni, orang-orang Islam yang kuat keyakinannya.
[166] Yakni, orang-orang Islam yang masih ragu-ragu.
[167] Yakni, sangkaan bahwa kalau Nabi Muhammad  itu benar-benar Nabi dan Rasul Allah, tentu dia tidak akan dikalahkan dalam peperangan.
(155) ”Sesungguhnya orang-orang yang berpaling (melarikan diri) di antara kalian pada hari terjadi pertemuan (pertempuran Uhud) antara dua pasukan itu,168 sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat, tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun."
Sesungguhnya orang-orang yang lari di antara kalian wahai sahabat-sahabat Muhammad, dari peperangan ketika pasukan Mukminin berhadapan dengan kaum musyrikin pada Perang Uhud, mereka dijerumuskan setan pada dosa itu dikarenakan sebagian dosa yang mereka perbuat. Dan sesungguhnya Allah telah memaafkan itu dari mereka, sehingga tidak menghukum mereka karenanya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun kepada orang-orang yang berbuat dosa yang mau bertaubat, juga Maha Penyantun, tidak menyegerakan siksaan pada orang yang berbuat maksiat kepadaNya.

[168] Dua pasukan itu ialah pasukan kaum Muslimin dan pasukan kaum musyrikin dalam Perang Uhud.
Menanamkan Jiwa Berkorban dan Berjihad

(156) "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka, apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, 'Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh(Dengan perkataan) yang demikian itu, Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan."
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan mengerjakan ajaran syariatNya, janganlah kalian menyerupai orang- orang yang tidak beriman kepada Tuhan mereka. Mereka berkata kepada saudara-saudara mereka dari kalangan orang-orang kafir, bila mereka ikut keluar mencari penghidupan di muka bumi Allah, atau mereka merupakan prajurit-prajurit yang terjun dalam peperangan lalu mereka tewas atau terbunuh, "Seandainya mereka tidak keluar dan tidak maju berperang, serta tinggal bersama kita, pastilah mereka tidak mati atau terbunuh." Pernyataan ini menambah kegetiran, kesedihan dan penyesalan yang tertancap mendalam pada hati-hati mereka. Adapun orang-orang Mukmin, maka sesungguhnya mereka menyadari bahwa itu terjadi sesuai ketetapan takdir Allah. Lalu Allah memberikan hidayah kepada hati-hati mereka, dan meringankan dari mereka beban musibah (yang menimpa mereka). Dan Allah menghidupkan siapa saja yang ditakdirkanNya tetap hidup, meskipun dia tengah berada dalam perjalanan jauh atau berperang, dan mematikan orang yang telah berakhir ajalnya, meskipun dia berada di kampung halaman sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat, lalu Dia memberikan balasan kepada kalian menurut amal perbuatan tersebut.
(157) "Dan sungguh sekiranya kalian gugur di jalan Allah atau mati,169 ampunan Allah dan rahmatNya benar-benar lebih baik (bagi kalian) daripada apa (harta rampasan) yang mereka kumpulkan."
Dan seandainya kalian terbunuh wahai kaum Mukminin, tatkala kalian tengah berjuang di jalan Allah atau kalian meninggal di tengah pertempuran, pastilah Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan merahmati kalian dengan rahmat dari sisiNya, sehingga kalian pun menggapai keberuntungan dengan memperoleh surga-surga Na'im (yang penuh kenikmatan). Itu lebih baik daripada dunia dan apa yang dikumpulkan oleh para penghuninya.

[169] Meninggal di jalan Allah bukan karena peperangan. 
(158) "Dan sungguh sekiranya kalian mati atau terbunuh, pastilah kepada Allah kalian dikumpulkan."
Apabila ajal-ajal kalian berakhir di kehidupan dunia ini, lalu kalian meninggal di atas ranjang-ranjang kalian, atau kalian terbunuh di medan peperangan, pastilah hanya kepada Allah semata kalian akan dihimpun, lalu Dia membalas kalian menurut amal-amal kalian.
Akhlak dan Beberapa Sifat Nabi Muhammad 
(159) "Maka berkat rahmat Allah engkau (wahai Nabi) berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.170 Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad', maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."
Maka dengan rahmat dari Allah kepadamu dan kepada para sahabatmu wahai Nabi, Allah melimpahkan karuniaNya padamu, sehingga kamu menjadi seorang yang lembut terhadap mereka. Seumpama kamu orang yang berperilaku buruk, dan berpembawaan kasar, pastilah sahabat-sahabatmu akan menjauh dari sekelilingmu. Maka janganlah kamu hukum mereka atas tindakan yang muncul dari mereka pada Perang Uhud. Dan mintakanlah kepada Allah wahai Nabi, supaya mengampuni mereka. Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam perkara-perkara yang kamu membutuhkan adanya musyawarah. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad untuk menjalankan satu urusan dari urusan- urusan, setelah bermusyawarah, maka jalankanlah dengan bergantung kepada Allah semata. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya.

[170] Urusan peperangan dan hal-hal lain yang tidak ada wahyu yang mengaturnya.
(160) "Jika Allah menolong kalian, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kalian, tetapi jika Allah menelantarkan kalian (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolong kalian setelah itu? Maka hendaklah hanya kepada Allah orang-orang Mukmin bertawakal."
Jika Allah menolong kalian dengan kemenangan dan pertolongan- Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan kalian. Dan apabila Dia mengabaikan kalian, maka siapakah gerangan yang akan me-nolong kalian setelah Dia membiarkan kalian? Dan hanya kepada Allah saja, hendaknya orang-orang Mukmin bertawakal.
(161) "Dan tidak mungkin seorang nabi mengambil secara khianat (dari harta rampasan perang). Barangsiapa mengambil secara khianat, niscaya pada Hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang diambilnya secara khianat itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang diusahakannya, dan mereka tidak dizhalimi."
Dan tidak sepatutnya seorang nabi mengkhianati sahabat-sahabatnya dengan mengambil bagian dari harta rampasan selain yang Allah tentukan secara khusus baginya. Dan barangsiapa melakukannya dari kalian, niscaya dia akan datang pada Hari Kiamat dengan memikul apa yang diambilnya itu, untuk dipermalukan di tempat yang disaksikan seluruh makhluk. Kemudian tiap-tiap jiwa akan diberi balasan atas apa yang diusahakannya dengan sempurna tanpa dikurangi dan dizhalimi.
(162) "Maka apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya di Neraka Jahanam? Itulah seburuk-buruk tempat kembali."
Tidaklah sama orang yang niatnya adalah mencari keridhaan Allah dengan orang yang berkubang di dalam maksiat-maksiat yang membuat murka Tuhannya, lalu dengan sebab itu, dia pantas tinggal di Neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
(163) "(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan."
Para penghuni surga yang mengikuti semua yang mendatangkan keridhaan Allah memiliki tingkatan berbeda-beda (di surga). Sedangkan para penduduk neraka yang mengikuti hal-hal yang menyebabkan kemurkaan Allah, mereka berada di tingkat dasar yang berbeda-beda. Mereka tidak sama. Dan Allah Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya.
(164) "Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (al-Qur'an) dan Hikmah (as-Sunnah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesalan yang nyata. "
Sesungguhnya Allah telah mencurahkan kenikmatan kepada kaum Mukminin dari Bangsa Arab, lantaran mengutus di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, membacakan ayat-ayat al-Qur'an kepada mereka, dan menyucikan mereka dari syirik dan moral-moral rusak serta mengajarkan kepada mereka al-Qur'an dan as-Sunnah. Dan mereka dahulu sebelum kedatangan Rasul tersebut benar-benar berada di dalam kesesatan dan kebodohan yang nyata.
Beberapa Sifat Orang-orang Munafik

(165) "Dan mengapa ketika kalian ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kalian telah menimpakan musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuh kalian pada Perang Badar), kalian berkata, 'Dari mana datangnya (kekalahan) ini?' Katakanlah, 'Itu dari (kesalahan) diri kalian sendiri (yang menyalahi perintah Rasul).' Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Dan apakah ketika kalian wahai kaum Mukminin, diterpa musibah, yaitu kekalahan yang menimpa kalian di Perang Uhud, sedang kalian telah menimpakan kekalahan dua kali lipat terhadap kaum musyrikin pada Perang Badar, kalian berkata dengan penuh keheranan, "Bagaimana (kekalahan) ini bisa terjadi, padahal kami adalah kaum Muslimin dan Rasulullah  bersama kami, sedangkan mereka adalah orang-orang musyrik, (lalu bagaimana bisa mereka menang)?" Katakanlah kepada mereka wahai Nabi, "Apa yang menimpa kalian itu datang dari diri kalian sendiri, dikarenakan pelanggaran kalian terhadap perintah Rasul kalian dan ketertarikan kalian untuk mengumpulkan harta rampasan. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa saja yang Dia inginkan. Tidak ada satu pun yang sanggup menggagalkan ketetapanNya.
(166) "Dan apa yang menimpa kalian ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, adalah dengan izin Allah, dan agar Allah mengetahui171 siapa orang (yang benar-benar) beriman,"
Dan peristiwa yang terjadi pada kalian berupa luka dan terbunuh pada Perang Uhud pada hari golongan Mukminin dan golongan musyrikin saling berhadapan, lalu pada awalnya kemenangan menjadi milik kaum Mukminin, dan kemudian pada akhirnya menjadi milik kaum musyrikin, semua itu terjadi sesuai ketetapan Allah dan takdirNya, agar menjadi tampak jelas (terjadi) apa yang diketahui Allah sejak azali; sehingga menjadi jelaslah orang-orang yang jujur (keimanannya) di antara kalian.

[171] Lihat Catatan kaki Surat Ali Imran : 142
(167) "dan agar mengetahui orang-orang yang munafik (yang ketika) kepada mereka dikatakan, 'Marilah berperang di jalan Allah atau ikutlah berangkat (sekalipun tidak ikut berperang).' Mereka berkata, 'Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kalian."172 Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulut mereka apa yang tidak sesuai dengan isi hati mereka. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan."
Dan supaya Dia mengetahui orang-orang munafik yang telah Allah buka tabir yang ada di dalam hati mereka kala kaum Mukminin berkata kepada mereka, "Mari berjuang bersama kami di jalan Allah, atau jadilah kalian penolong kami dengan memperbanyak jumlah personel kami." Mereka malah menjawab, "Seandainya kami tahu kalian akan memerangi seseorang, pastilah kami akan bersama kalian untuk menghadapi mereka." Pada hari tersebut, mereka itu lebih dekat kepada kekafiran daripada kepada keimanan. Sebab sesungguhnya mereka itu mengatakan dengan mulut mereka sesuatu yang tidak terkandung dalam hati mereka. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka.

[172] Ucapan ini dikatakan oleh orang-orang munafik yang ditujukan kepada Nabi  dan para sahabat beliau sebagai ejekan, karena mereka memandang bahwa Nabi  tidak tahu strategi berperang, sebab beliau melakukan peperangan ketika Jumlah kaum Muslimin sedikit. Mereka mengatakan demikian untuk mengelakkan cercaan yang ditujukan kepada mereka karena tidak i
kut 
berperang.
(168) "(Mereka itu adalah) orang-orang yang berkata kepada saudara-saudara mereka sementara mereka tidak turut pergi berperang, 'Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh. Katakanlah,'Cegahlah kematian itu dari diri kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar'."
Orang-orang munafik itu, merekalah orang-orang yang duduk- duduk (tidak ikut pergi ke medan perang), dan mereka berkata kepada saudara-saudara mereka yang menjadi korban bersama kaum Muslimin dalam peperangan mereka melawan kaum musyrikin pada Perang Uhud, "Sekiranya mereka itu mau menuruti kami, pastilah mereka tidak akan terbunuh." Katakanlah kepada mereka wahai Rasul, "Tolaklah kematian dari diri-diri kalian, jika kalian orang-orang yang benar dalam klaim kalian bahwa mereka itu tidak akan terbunuh kalau seandainya menuruti kalian dan kalian selamat dari terbunuh gara-gara tidak beranjak pergi menuju medan peperangan."
Pahala Orang-orang yang Mati Syahid

(169) "Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dijalan Allah itu mati; justru mereka itu hidup, mereka dilimpahkan rizki di sisi Tuhan mereka,"173
Dan jangan sekali-kali kamu wahai Nabi, menyangka bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati, yang tidak merasakan sesuatu pun. Justru sebaliknya, mereka itu hidup dalam kehidupan alam barzakh dalam perlindungan Tuhan mereka yang mereka itu berjihad karenaNya dan tewas di jalanNya, karunia bagi mereka mengalir di surga, dan mereka berlimpah kenikmatan.

[173] Yakni, hidup di alam lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapatkan berbagai kenikmatan dari Allah m. Dan 
hanya Allah m sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup mereka di alam lain tersebut.
(170) "mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka, dan bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka,174bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati"
Kegembiraan telah meliputi mereka tatkala Allah melimpahkan karunia kepada mereka, di mana Dia memberikan kepada mereka dari keagungan dermaNya dan luasnya kemurahanNya bentuk-bentuk kenikmatan dan keridhaan yang menyebabkan pandangan mereka sejuk. Dan mereka itu riang gembira bersama saudara-saudara mereka yang berjihad yang telah mereka tinggalkan dalam keadaan hidup, agar orang-orang (yang masih hidup itu) memperoleh keberuntungan sebagaimana yang sudah mereka dapatkan, karena mereka mengetahui bahwa sesungguhnya mereka akan menggapai kebaikan yang telah mereka dapatkan. Jika mereka mati syahid di jalan Allah dengan ikhlas karenaNya dan tidak ada rasa takut pada mereka terkait dengan apa-apa yang akan mereka hadapi dari perkara-perkara akhirat, dan mereka pun tidak bersedih hati terhadap kesenangan-kesenangan dunia yang luput bagi mereka.

[174] Yakni, teman-teman mereka yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan Allah
(171) "Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan bahwasanya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman,"
Dan sesungguhnya mereka berada dalam kegembiraan mendalam dikarenakan apa yang telah mereka dapatkan berupa kenikmatan-kenikmatan Allah dan karuniaNya yang besar, dan sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman kepadaNya, bahkan Dia akan mengembangkannya dan menambahnya dari karuniaNya.
(172) "(yaitu) orang-orang yang menaati (perintah) Allah dan Rasul setelah mereka mendapat luka (dalam Perang Uhud). Orang-orang yang berbuat kebajikan dan bertakwa di antara mereka mendapat pahala yang besar"
Yaitu orang-orang yang menyambut seruan Allah dan RasulNya, dan mereka keluar untuk menyusul kaum musyrikin sampai daerah Hamra' al-Asad, setelah kekalahan mereka pada Perang Uhud, serta kondisi yang menimpa mereka berupa rasa sakit dan luka-luka, dan mereka tetap mengerahkan segala daya upaya mereka dan tetap berkomitmen dengan petunjuk Nabi mereka. Bagi orang-orang yang berbuat baik dan orang- orang yang bertakwa dari mereka ada pahala yang besar.
(173) "(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, 'Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka,' ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia adalah sebaik-baik Yang menangani urusan (kami)'."
Dan mereka itu adalah orang-orang yang sebagian kaum musyrikin berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Abu Sufyan dan orang-orang yang bersamanya telah membulatkan tekad mereka untuk kembali menyerang kalian untuk membabat habis kalian, maka takutlah kepada mereka dan gentarlah terhadap mereka, karena tidak ada daya upaya dari kalian untuk menahan mereka." Namun intimidasi itu justru meningkatkan keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap janji Allah, dan tidak membelokkan mereka dari tekad mereka. Maka mereka berangkat menuju apa yang dikehendaki Allah, dan berkata, "Hasbunallah," artinya cukuplah Allah sebagai Penolong kami. Dan Dia sebaik-baik Pelindung, yang kepadaNya pengaturan urusan hamba-hambaNya diserahkan.
(174) "Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
Maka mereka kembali dari Hamra' al-Asad menuju Madinah dengan memperoleh kenikmatan dari Allah berupa pahala yang besar dan karunia dariNya berupa kedudukan yang tinggi. Dan sesungguhnya mereka telah memperoleh peningkatan keimanan dan keyakinan serta juga berhasil menghinakan musuh-musuh Allah dan beruntung dengan memperoleh keselamatan dari terbunuh dan peperangan, serta mereka mengikuti keridhaan Allah dengan taat kepadaNya dan kepada Rasul-Nya. Dan Allah memiliki karunia yang besar kepada mereka dan orang selain mereka.
(175) "Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kalian) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kalian orang-orang yang beriman"
Sesungguhnya pihak yang melemahkan semangat kalian hanyalah setan yang datang kepada kalian untuk menakuti-nakuti kalian terhadap para pengikutnya, maka janganlah kalian takut terhadap kaum musyrikin, sebab sesungguhnya mereka itu manusia-manusia lemah yang tidak memiliki satu pun penolong bagi mereka. Dan takutlah kalian hanya kepadaKu dengan cara fokus untuk taat kepadaKu, bila kalian memang orang-orang yang beriman kepadaKu dan mengikuti RasulKu.
Ayat-ayat Untuk Menentramkan Hati Nabi Muhammad 


(176) ”'Dan janganlah engkau (wahai Rasul) dibuat bersedih oleh orang-orang yang bersegera kepada kekafiran;175 sesungguhnya mereka tidak memudaratkan Allah sedikit pun. Allah berkehendak tidak akan memberi suatu bagian (pahala) kepada mereka di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar"
Janganlah sampai orang-orang kafir itu menghunjamkan rasa ke-sedihan ke dalam hatimu wahai Rasul, lantaran begitu cepatnya mereka mengingkari dan memilih kesesatan. Sesungguhnya dengan sikap itu, mereka tidak akan dapat melancarkan mudarat kepada Allah. Mereka itu sesungguhnya hanyalah memudaratkan diri mereka sendiri dengan menghalangi diri mereka dari manisnya iman dan agungnya pahala. Allah menghendaki agar tidak memberikan pahala bagi mereka di akhirat, di-karenakan mereka telah berpaling dari seruan kebenaran. Dan bagi mereka siksaan yang dahsyat.


[175] Yaitu, orang-orang kafir Makkah atau orang-orang Munafik yang selalu merongrong agama Islam
(177) "Sesungguhnya orang-orang yang membeli (menukar) kekafiran dengan iman, tidak memudaratkan Allah sedikit pun; dan mereka akan mendapat azab yang pedih"

Sesungguhnya orang-orang yang menukarkan keimanan dengan kekafiran, mereka itu sekali-kali tidak akan dapat memberikan mudarat kepada Allah sedikit pun. Bahkan sebaliknya, dampak buruk ulah mereka itu kembali kepada mereka sendiri. Dan bagi mereka di akhirat kelak siksaan yang pedih.
(178) "Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka176 lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka, hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan"
Dan janganlah orang-orang yang ingkar menyangka bahwa sesungguhnya bila Kami memanjangkan umur mereka dan memberikan kesenangan kepada mereka dengan berbagai kesenangan dunia, sedang Kami belumlah menyiksa mereka akibat kekafiran dan dosa-dosa mereka, bahwa mereka itu telah memperoleh kebaikan bagi diri mereka. Sesungguhnya Kami hanyalah menunda siksaan mereka dan ajal mereka agar mereka kian bertambah zhalim dan melampaui batas. Dan bagi mereka siksaan yang menghinakan dan menistakan mereka.


[176] Dengan memperpanjang umur mereka dan membiarkan mereka berbuat dosa sesuka hatinya.
(179) "Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kalian sekarang ini,177 sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik. Allah tidak akan memperlihatkan kepada kalian hal-hal yang ghaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasulNya. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya.178 Jika kalian beriman dan bertakwa, maka kalian akan mendapat pahala yang besar"
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan kalian wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti RasulNya serta menjalankan SyariatNya, dalam kondisi kalian ini, di mana orang Mukmin dari kalian masih tersamarkan dengan orang munafik; supaya Dia menyisihkan yang buruk (orang munafik) dari yang baik (orang Mukmin), sehingga orang munafik dapat terbedakan jati dirinya dari orang Mukmin yang benar. Dan dikarenakan hikmah Allah, Dia tidak akan memperlihatkan kepada kalian wahai kaum Mukminin, perkara ghaib yang Dia ketahui dari perkara hamba-hambaNya, sehingga kalian bisa langsung mengenal siapa orang Mukmin dan siapa orang munafik dari mereka. Akan tetapi, Dia menampakkan perbedaan antara mereka melalui coban-cobaan dan bencana. Hanya saja, Allah  telah memilih dan rasul-rasulNya yang Dia kehendaki, lalu Dia memberitahukan kepadanya beberapa dari isi hati sebagian mereka melalui wahyu dariNya. Maka berimanlah kepada Allah dan RasulNya. Dan jika kalian beriman dengan keimanan yang benar dan kalian bertakwa kepada Tuhan kalian dengan menjalankan amal ketaatan kepadaNya, niscaya kalian akan mendapatkan pahala agung di sisi Allah.

[177] Keadaan kaum Muslimin bercampur baur dengan kaum munafik.

[178] Yakni Allah  memilih siapa yang Dia kehendaki dari para rasulNya untuk mengetahui sebagian yang ghaib melalui perantaraan wahyu, seperti mengetahui siapa di antara manusia yang beriman dan siapa yang munafik.
Kebakhilan dan Dusta serta Balasannya


(180) "Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karuniaNya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, justru (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada Hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan."

Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah limpahkan kepada mereka sebagai kemurahan dariNya mengira bahwa sesungguhnya sifat kikir itu lebih baik bagi mereka, bahkan sebaliknya sikap itu amat buruk bagi mereka, sebab sesungguhnya harta benda yang mereka kumpulkan itu akan menjadi beban pikulan yang dikalungkan di pundak-pundak mereka pada Hari Kiamat. Dan Allah , Dia-lah Pemilik seluruh kerajaan dan Dzat Yang tetap kekal setelah kehancuran seluruh makhlukNya. Dia Maha Mengetahui amal perbuatan kalian semuanya dan akan membalas tiap-tiap orang sesuai dengan balasan yang berhak dia dapatkan.
(181) "Sungguh Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, 'Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.' Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka),'Rasakanlah oleh kalian azab yang membakar.!'

Sesungguhnya Allah mendengar pernyataan orang-orang Yahudi yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu miskin, membutuhkan kami meminta dari kami untuk membelanjakan harta benda kepadaNya, sedang kami orang-orang kaya." Kami akan mencatat perkataan yang mereka ucapkan itu dan Kami juga akan mencatat bahwa sesungguhnya mereka itu rela dengan pembunuhan yang dilakukan nenek moyang mereka terhadap nabi-nabi Allah secara zhalim dan penuh permusuhan. Kami akan menyiksa mereka karena perbuatan tersebut di akhirat kelak. Dan Kami akan berkata kepada mereka tatkala mereka sudah berada di dalam neraka, "Rasakanlah siksaan neraka yang membakar."
(182) 'Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan sesungguhnya Allah tidak menzhalimi hamba-hambaNya'."

Siksaan pedih itu dikarenakan apa yang telah kalian perbuat sebelumnya di kehidupan dunia kalian berupa perbuatan-perbuatan maksiat, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan dan keyakinan. Dan sesungguhnya Allah tidaklah sekali-kali menganiaya hamba-hambaNya.
(183) "(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, 'Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sehingga dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api.' Katakanlah (wahai Rasul), 'Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepada kalian, dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kalian sebutkan, tetapi mengapa kalian membunuh mereka, jika kalian orang-orang yang benar?"

Orang-orang Yahudi ketika diajak untuk memeluk Islam, mereka menjawab, "Sesungguhnya Allah telah berpesan kepada kami di Taurat untuk tidak mengimani siapa saja yang datang kepada kami yang mengatakan, 'Sesungguhnya aku adalah utusan Allah', sampai dia membawakan kepada kami sedekah (kurban) yang dia peruntukkan bagi Allah, lalu datanglah api dari langit yang membakarnya." Katakanlah kepada mereka wahai Rasul, "Kalian berdusta dalam ucapan kalian; karena sesungguhnya telah datang kepada bapak-bapak kalian beberapa rasul sebelumku dengan membawa mukjizat-mukjizat dan bukti-bukti nyata yang menunjukkan kebenaran mereka dan dengan membawa apa yang kalian sebutkan tadi dengan membawa kurban yang dimakan oleh api, lalu mengapa bapak-bapak kalian membunuhi nabi-nabi tersebut, jika kalian orang-orang yang benar dalam pengakuan kalian?"
(184) "Maka jika mereka mendustakanmu (wahai Rasul), maka (ketahuilah) rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zubur179 dan Kitab yang memberi perjelasan yang terang."180
Maka apabila orang-orang Yahudi dan selain mereka dari kalangan orang-orang kafir mendustakan dirimu wahai Rasul, sesungguhnya orang-orang yang berada di jalan kebatilan telah banyak mendustakan rasul-rasul sebelummu. Mereka datang kepada kaum-kaum mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat hebat dan hujjah-hujjah nyata serta kitab-kitab suci dari langit yang merupakan cahaya yang menyibak kegelapan-kegelapan dan kitab yang nyata lagi jelas keterangannya.

[179] Zubur Ialah kitab-kitab dan lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad .

[180] Kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi yang berisi hukum syariat seperti Taurat dan Injil.
(185) "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada Hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan (amal) kalian. Maka barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh, dia memperoleh kemenangan. Dan tidaklah kehidupan dunia itu kecuali kesenangan yang memperdaya."

Tiap-tiap jiwa pasti akan merasakan kematian. Dan dengan kejadian itu, seluruh makhluk akan kembali kepada Tuhan mereka untuk memperhitungkan amal perbuatan mereka. Dan sesungguhnya kalian akan memperoleh balasan sempurna atas amal perbuatan kalian secara penuh, tanpa ada pengurangan pada Hari Kiamat. Maka barangsiapa telah dimuliakan oleh Tuhannya dan diselamatkan dari neraka, serta dimasukkan ke dalam surga, sesungguhnya dia telah menggapai puncak harapan yang diinginkannya. Dan tidaklah kehidupan dunia itu, melainkan kesenangan yang akan sirna, maka janganlah kalian teperdaya dengannya.
(186) "Kalian pasti akan diuji pada harta kalian dan diri kalian. Dan pasti kalian akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang- orang yang diberi Kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik. Tetapi jika kalian bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) dibulatkan tekad (untuk dilakukan)."

Wahai orang-orang beriman, pasti kalian akan diuji dalam harta kekayaan kalian dengan perintah mengeluarkan infak yang wajib maupun sunnah dan dengan bencana-bencana yang menimpanya, dan dalam diri kalian dengan ketaatan-ketaatan yang wajib kalian kerjakan, serta (cobaan) dengan luka-luka dan kehilangan nyawa, serta kehilangan orang-orang tercinta yang menimpa kalian. Demikian itu, supaya menjadi jelas perbedaan antara orang Mukmin yang benar dan yang bukan. Dan kalian benar-benar akan mendengarkan dari kaum Yahudi, Nasrani, dan kaum musyrikin omongan-omongan yang menyakitkan pendengaran kalian, berupa ucapan-ucapan syirik dan celaan terhadap agama kalian. Dan apabila kalian mau bersabar wahai kaum Mukminin, menghadapi itu semua, dan bertakwa kepada Allah dengan konsisten untuk taat kepadaNya dan menjauhi maksiat-maksiat kepadaNya, maka sesungguhnya itu termasuk sikap-sikap yang patut dibulatkan tekad untuk dilakukan dan berlomba-lomba di dalamnya.
(187) "Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab, (yaitu), 'Hendaklah kalian benar-benar menerangkannya (isi Kitab itu) kepada manusia, dan janganlah kalian menyembunyikannya,'181 lalu mereka melemparkan (janji itu) ke belakang punggung mereka dan menjualnya dengan harga murah. Maka itu adalah seburuk-buruk jual beli yang mereka lakukan"
Dan ingatlah wahai Rasul, tatkala Allah mengambil janji yang di-kukuhkan dari orang-orang yang telah Allah berikan Kitab kepada mereka dari kalangan Yahudi dan Nasrani, bagi golongan Yahudi kitab Taurat dan bagi golongan Nasrani kitab Injil, yaitu supaya mereka menjalankan kandungannya dan menjelaskan isinya kepada sekalian manusia, serta tidak menyembunyikan dan menutup-nutupinya. Akan tetapi, kemudian mereka meninggalkan janji tersebut dan tidak berpegang padanya, dan mengambil materi yang sedikit sebagai imbalan menutupi kebenaran dan mengubah-ubah Kitab tersebut. Alangkah buruk apa yang mereka perjualbelikan, dengan menyia-nyiakan perjanjian dan menukarkan Kitab tersebut dengannya.


[181] Di antara keterangan yang disembunyikan itu ialah tentang kedatangan Nabi Muhammad .
(188) "Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan (dari keburukan) dan mereka juga suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukanjangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih."

Dan janganlah kamu sekali-kali menyangka bahwa orang-orang yang bergembira dengan apa yang telah mereka perbuat berupa perbuatan- perbuatan buruk, semisal kaum Yahudi, orang-orang munafik dan lain-lain, dan mereka suka pujian orang-orang kepada mereka dengan sesuatu yang tidak mereka kerjakan, maka janganlah sekali-kali kamu menduga bahwa mereka itu akan selamat dari siksaan Allah di dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapat siksaan yang pedih. Dalam ayat ini terkandung ancaman besar terhadap pelaku keburukan yang kagum dengan perbuatannya itu, dan terhadap tiap orang yang berbangga dengan sesuatu yang tidak mereka perbuat supaya orang-orang menyanjung dan memujinya.
(189) "Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Dan kepunyaan Allah saja kerajaan langit dan bumi dan segala yang terdapat pada keduanya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
(190) "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal,"

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa ada contoh sebelumnya dan dalam silih-bergantinya malam dan siang dan perbedaan waktu keduanya dengan memanjang dan memendek benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti agung akan keesaan Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal-akal yang lurus.
(191) "(yaitu) orang-orang yang berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, maka lindungilah kami dari azab neraka.'

Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam seluruh kondisi mereka, baik berdiri, duduk dan dalam keadaan mereka berbaring. Mereka merenungi penciptaan langit dan bumi seraya berkata, "Wahai Tuhan kami, Engkau tidaklah menciptakan makhluk ciptaan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau dari hal itu. Maka jauhkanlah dari kami siksaan neraka.
(192) 'Wahai Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zhalim.'

Wahai Tuhan kami, selamatkanlah kami dari neraka, karena sesungguhnya Engkau ya Allah, barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka karena dosa-dosanya, sungguh Engkau telah mempermalukan dan menghinakannya. Dan tidak ada bagi orang-orang yang berbuat dosa lagi berbuat kezhaliman terhadap diri mereka seorang pun yang dapat menolak siksaan Allah dari mereka pada Hari Kiamat.
(193) 'Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu), 'Berimanlah kalian kepada Tuhan kalian,' maka kami pun beriman, karena itu wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang- orang yang berbakti.'

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Kami telah mendengar seorang penyeru, yaitu NabiMu, Muhammad , yang menyeru sekalian manusia untuk beriman kepadaMu dan mengakui keesaanMu, serta beramal mengejakan syariatMu, lalu kami sambut seruan dakwahnya dan kami imani risalahnya. maka ampunilah dosa-dosa kami dan tutupilah kekurangan-kekurangan kami dan kumpulkanlah kami bersama orang-orang shalih.
(194) 'Wahai Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasulMu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada Hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji'."

Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami apa yang telah Engkau janjikan melalui lisan-lisan rasul-rasulMu berupa kemenangan, kekuasaan, taufik dan hidayah, dan janganlah Engkau permalukan kami dengan sebab dosa-dosa kami pada Hari Kiamat, karena sesungguhnya Engkau Mahamulia, tidak mengingkari janji yang telah Engkau janjikan kepada hamba-hambaMu."
(195) "Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan mereka (dengan berfirman), 'Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kalian, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kalian adalah (saudara dalam Agama) dari sebagian yang lain.182 Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halaman mereka, yang disakiti di jalanKu, yang berperang dan yang terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai pahala dari sisi Allah. Dan di sisi Allah ada pahala yang baik'."
Maka Allah mengabulkan doa mereka dengan tidak menyia-nyiakan usaha orang yang mengerjakan amal shalih dari mereka, baik lelaki maupun perempuan. Dan mereka setara dalam hubungan persaudaraan agama dan diterimanya amal serta pembalasannya. Maka orang-orang yang berhijrah lantaran menginginkan keridhaan Allah  dan diusir dari kampung halaman mereka serta menghadapi gangguan dalam taat kepada Tuhan mereka dan beribadah kepadaNya, dan berjuang serta tewas di jalanNya demi meninggikan kalimatNya, pastilah Allah akan menutupi bagi mereka maksiat-maksiat yang pernah mereka perbuat, sebagaimana Dia telah menutupinya atas mereka di dunia. Dia tidak mengadakan perhitungan dengan mereka atasnya, dan Dia benar-benar akan memasukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawah istana-istana dan pepohonannya sebagai balasan pahala dari sisi Allah. Dan Allah pada sisiNya terdapat balasan pahala yang baik.


[182] Maksudnya sebagaimana laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan, maka demikian pula halnya perempuan berasal dari 
laki-laki dan perempuan. Kedua-duanya sama-sama manusia, tidak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian Iman 
dan amalnya.
Kesenangan Sementara Bagi Orang-orang Kafir dan Kebahagiaan Abadi Bagi Orang-orang Mukmin


(196) "Jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh bolak-baliknya orang-orang kafir (yang bergerak mengurus kegiatan mereka) di seluruh negeri"

Janganlah kamu wahai Rasul, tertipu dengan keadaan orang-orang yang kafir kepada Allah, di mana mereka mendapatkan kenyamanan dalam hidup dan keluasan dalam rizki, serta mobilitas tinggi mereka dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai macam perniagaan, mencari keuntungan dan kekayaan; karena tidak lama lagi semua itu akan lenyap dari mereka. Dan kelak mereka akan terkungkung oleh perbuatan-perbuatan buruk mereka.
(197) "Itu hanyalah kesenangan sedikit (sebentar), kemudian tempat kembali mereka ialah Neraka Jahanam. Dan itu adalah seburuk-buruk tempat tinggal."

Itu hanyalah kesenangan yang sedikit lagi akan sirna, kemudian tempat kembali mereka pada Hari Kiamat menuju neraka. Dan neraka adalah sejelek-jelek tempat yang ditinggali.
(198) "Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka, mereka akan mendapat surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya sebagai karunia dari Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti 

Akan tetapi, orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka, menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-laranganNya, sungguh Allah telah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Itulah tempat tinggal mereka yang abadi, mereka tidak keluar darinya. Dan apa yang ada di sisi Allah itu lebih agung dan lebih utama bagi orang-orang yang taat daripada kenikmatan dunia yang kaum kafir bergelimang hidup dengannya.
(199) "Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada yang beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kalian, dan yang diturunkan kepada mereka, karena mereka berendah hati kepada Allah, dan mereka tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya."

Dan sesungguhnya sebagian dari Ahli Kitab benar-benar ada yang meyakini Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa lagi sembahan Yang berhak diibadahi dan juga mengimani al-Qur'an yang diturunkan kepada kalian serta Taurat dan Injil yang diturunkan kepada mereka, dengan penuh kerendahan diri kepada Allah dan ketundukan kepadaNya. Mereka tidak menggadaikan ayat-ayat Allah dengan secuil harga dari kekayaan dunia yang semu dan tidak menyembunyikan apa yang diturunkan oleh Allah dan tidak mengubah-ubahnya, layaknya para penganut Ahli Kitab selain mereka. Mereka itu memperoleh pahala besar di sisiNya pada hari berjumpa denganNya. Lalu Dia memberikan balasan itu kepada mereka dengan sempurna tanpa ada kekurangan. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitunganNya. Penghitungan amal perbuatan mereka dan proses hisabnya tidaklah menyulitkanNya.
(200) "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah agar kalian beruntung

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya dan melaksanakan syariatNya, bersabarlah di atas ketaatan kepada Tuhan kalian dan terhadap petaka dan bencana yang menimpa kalian, dan teguhkanlah kesabaran kalian untuk menghadapi musuh-musuh kalian sehingga mereka tidak lebih pantang menyerah dibandingkan kalian, dan tegaklah untuk memerangi musuhKu dan musuh kalian serta takutlah kepada Allah dalam seluruh keadaan kalian, semoga kalian memperoleh keberuntungan berupa ridhaNya di dunia dan di akhirat.


















Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger