Latest Audio :

TAFSIR AL MUYASSAR AR RA”D

Image result for tafsir muyassar




AR RA”D : 1

المر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ وَالَّذِيَ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ الْحَقُّ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Alif laam miim raa [764]. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al Quraan). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar: akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya).
[764] Lihat not no. 10.
Tafsir :
Aliif, laam, raa. Penjelasan tentang penggalan huruf (huruf al-muqaththa”ah) ini telah di bahas pada awal surat al-Baqarah. Ini adalah ayat-ayat al-Qur”an yang tinggi kedudukannya. Al-Qur”an ini yang ditrunkan kepadamu (wahai Rasul) adalah kebenaran. Bukan sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang musyrik bahwa engkau mendatangkan al-Qur”an ini dari dirimu sendiri. Kendati demikian, kebanyakan manusia tidak membenarkannya dan tidak pula mengamalkannya.

AR RA”D : 2

اللّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأَجَلٍ مُّسَمًّى يُدَبِّرُ الأَمْرَ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لَعَلَّكُم بِلِقَاء رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
Terjemah :
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Tafsir :
Allahlah yang meninggikan tujuh langit dengan kekuasaan-Nya tanpa tiang sebagaimana yang kalian lihat, kemudian Dia beristiwa (yakni ala wa irtafa”a (tinggi dan meninggi)) di atas Arsy, yaiyu istiwa yang selaras dengan keagungan dan kebesaran-Nya. Dia menundukkan matahari dan bulan untuk kemanfaatan manusia. Masing-masing dari keduanya beredar di orbitnya hingga Hari Kiamat. Dia mengatur urusan dunia dan akhirat, Dia menjelaskan kepada kalian tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan-Nya dan bahwa tiada Illah yang berhak disembah kecuali Dia; agar kalian yakin kepada Allah dan tempat kembali kepada-Nya. Karena itu, percayalah dengan janji dan ancaman-Nya, dan murnikan peribadatan untuk-Nya semata.

AR RA”D : 3

وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا وَمِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemah :
Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan [765], Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
[765] Yang dimaksud “berpasang-pasangan”, ialah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar kecil dan sebagainya.
Tafsir :
Dia-lah Rabb yang menjadikan bumi luas terbentang dan menyiapkannya untuk kehidupan kalian, menjadikan padanya gunung-gunung untuk mengokohkannya, dan sungai-sungai untuk minuman dan kemanfaatan kalian. Dia menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, di antaranya ada yang putih dan hitam, ada yang manis dan asam. Dia menjadikan malam menutupi siang dengan kegelapannya. Sesungguhnya pada semua itu benar-benar terdapat pelajaran-pelajaran bagi kaum yang memikirkannya lalu mengambil pelajarannya.

AR RA”D : 4

وَفِي الأَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِّنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَى بِمَاء وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ فِي الأُكُلِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Terjemah :
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
Tafsir :
Di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan satu sama lain, diantaranya ada tanah yang baik yang bisa menumbuhkan tanaman yang bermanfaat bagi manusia, dan ada pula tanah gersang bergaram yang tidak bisa menumbuhkan tanaman apa pun. Pada tanah yang baik terdapat kebun-kebun anggur, dan Dia menjadikan padanya tanaman bermacam-macam, pohon-pohon kurma yang berhimpun di satu tempat dan tidak berhimpun di satu tempat. Semua itu dalam perawatan yang sama, dan minum dari air yang sama, tetapi berbeda buah, ukuran, rasa dan selainnya. Ini manis dan ini asam. Sebagiannya lebih baik daripada sebagian yang lain dalam hal rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi siapa yang memiliki hati yang memahami perintah dan larangan-Nya.

AR RA”D : 5

وَإِن تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا أَئِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمْ وَأُوْلَئِكَ الأَغْلاَلُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدونَ
Terjemah :
Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Tafsir :
Jika kamu heran, wahai Rasul, karena ketidakimanan kaum kafir setelah bukti-bukti ini, maka yang lebih mengherankan adalah ucapan mereka : Apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah, apakah kami akan dibangkitkan kembali?? Mereka itulah orang-orang yang ingkar kepada Rabb mereka yang telah mengadakan mereka dari ketiadaan. Mereka itulah yang kelak dipasangkan rantai-rantai api di leher mereka pada Hari Kiamat, dan mereka kekal didalam neraka, serta tidak keluar darinya untuk selama-lamanya.

AR RA”D : 6

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِمُ الْمَثُلاَتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ
Terjemah :
Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa, sebelum (mereka meminta) kebaikan [766], padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksanya.
________________________________________
[766] Orang-orang musyrik dengan cara mengejek meminta kepada Nabi Muhammad r, supaya disegerakan turunnya siksa, padahal semestinya mereka lebih dahulu meminta rahmat dan keselamatan.
Tafsir :
Orang-orang yang mendustakan itu meminta kepadamu supaya disegerakan adzab yang tidak Aku segerakan kepada mereka sebelum iman yang diharapkan mendatangkan rasa aman dan kebaikan, padahal telah berlalu bermacam-macam adzab yang menimpa orang-orang yang mendustakan sebelum mereka, maka bagaimana mereka tidak menjadikan mereka itu sebagai pelajaran?? Sesungguhnya Rabbmu, wahai Rasul, benar-benar mempunyai ampunan bagi dosa orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosa mereka atas kezhaliman mereka. Dia membukakan pintu-pintu ampunan untuk mereka, dan menyeru mereka kepadanya, sedangkan mereka menzhalimi diri mereka sendiri dengan kedurhakaan mereka kepada Rabb mereka. Sesungguhnya Rabbmu benar-benar sangat keras siksa-Nya terhadap orang yang tetap meneruskan kekafiran, kesesatan dan kemaksiatan kepada Allah.

AR RA”D : 7

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلآ أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ إِنَّمَا أَنتَ مُنذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ
Terjemah :
Orang-orang yang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?” Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
Tafsir :
Kaum kafir Makkah berkata : Mengapa tidak datang kepadanya mukjizat yang bisa dilihat dengan nyata, seperti tongkat Musa dan unta Shalih. Itu bukan dalam kuasamu, wahai Rasul, karena kamu hanyalah sebagai penyampai kepada mereka, dan pemberi peringatan dari adzab Allah. Bagi tiap-tiap umat ada seorang Rasul yang membimbing mereka kepada Allah Ta”ala.

AR RA”D : 8

اللّهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنثَى وَمَا تَغِيضُ الأَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ وَكُلُّ شَيْءٍ عِندَهُ بِمِقْدَارٍ
Terjemah :
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.
Tafsir :
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap wanita di dalam perutnya, apakah laki-laki atau perempuan?? Celaka atau bahagia?? Dia mengetahui kandungan rahim yang tidak sempurna, lalu gugur atau lahir sebelum Sembilan bulan, dan yang dikandung lebih dari masa itu. Segala sesuatu ditetapkan di sisi Allah dengan ketetapan tertentu berupa kurang atau lebih yang tidak melampaui dari ketentuan tersebut.

AR RA”D : 9

عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ
Terjemah :
Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.
Tafsir :
Allah mengetahui apa yang tidak terlihat oleh mata dan apa yang bisa dilihat, Yang Mahabesar dalam Dzat, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, lagi Mahatinggi atas semua makhluk-Nya dengan dzat-Nya, kekuasaan-Nya dan kekuatan-Nya.

AR RA”D : 10

سَوَاء مِّنكُم مَّنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَن جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ
Terjemah :
Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari.
Tafsir :
Sama saja dalam pengetahuan Allah, siapa yang merahasiakan ucapannya diantara kalian, dan siapa yang menyatakan ucapannya. Sama saja bagi-Nya siapa yang menyembunyikan perbuatannya dalam kegelapan malam, dan siapa yang menampakkan perbuatannya di siang hari.

AR RA”D : 11

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
Terjemah :
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah [767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
________________________________________
[767] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Tafsir :
Allah memiliki malaikat-malaikat yang senantiasa mengikuti manusia secara bergiliran dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya dengan perintah Allah dan mereka mencatat apa yang muncul darinya berupa kebaikan atau keburukan. Sesungguhnya Allah tidak merubah kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum kecuali jika mereka merubah apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka lalu mereka mendurhakai-Nya. Apabila Allah menghendaki petaka kepada suatu kelompok manusia, maka tidak ada tempat berlari darinya. Mereka tidak mendapatkan selain dari Allah seorang pelindung pun yang mengurusi urusan mereka, lalu suatu yang disenangi didatangkan kepada mereka dan suatu yang tidak disenangi dihindarkan dari mereka.

AR RA”D : 12

هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِىءُ السَّحَابَ الثِّقَالَ
Terjemah :
Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.
Tafsir :
Dia-lah yang memperlihatkan kepada kalian kilat di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (yaitu cahaya berkilauan dari arah awan), lalu kalian takut ditimpa petir yang membakar, dan kalian berharap hujan akan turun bersamanya. Dengan kekuasaan-Nya, Dia mengadakan awan yang mengandung air yang banyak untuk kemanfaatan kalian.

AR RA”D : 13

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَن يَشَاء وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
Terjemah :
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.
Tafsir :
Petir bertasbih dengan memuji Allah, tasbih yang menunjukkan ketundukannya kepada Rabbnya, dan para malaikat mensucikan Rabbnya karena rasa takutnya kepada Allah. Allah mengirimkan petir yang membinasakan, lalu dengannya Allah membinasakan siapa saja yang dikehendaki-Nya dari makhluk-Nya. Orang-orang kafir berbantah-bantahan tentang keesaan Allah dan kekuasaan-Nya untuk membangkitkan (manusia dari kematiannya), dan Dia sangat kuat dan keras (siksa-Nya) terhadap siapa yang bermaksiat kepada-Nya.
Asbabun Nuzul :
An-Nasa”I dan al-Bazzar meriwayatkan dari Anas berkata : Rasulullah صلی الله عليه وسلم mengutus seorang laki-laki kepada seorang pemuka jahiliyah untuk mengajaknya kepada Allah, dia berkata : Sesembahanmu di mana kamu mengajakku kepadanya, dari apakah dia terbuat?? Apakah dari besi atau kuningan atau emas atau perak?? Lalu dia datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم dan mengabarkannya, lalu hal itu terulang kedua dan ketiga kali, maka Allah mengirim petir yang membakarnya, kemudian turunlah ayat 13 ini.

AR RA”D : 14

لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِ لاَ يَسْتَجِيبُونَ لَهُم بِشَيْءٍ إِلاَّ كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاء لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ وَمَا دُعَاء الْكَافِرِينَ إِلاَّ فِي ضَلاَلٍ
Terjemah :
Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do”a yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya [769]. Dan do”a (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.
________________________________________
[769] Orang-orang yang mendo”a kepada berhala dimisalkan seperti orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena telapak tangan yang terbuka tidak dapat menampung air.
Tafsir :
Kepunyaan Allah sajalah dakwah tauhid la ilaha illallah. Tiada yang disembah dan dimohon kecuali Dia, sedangkan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat mengabulkan doa orang yang berdoa kepadanya. Keadaan mereka bersama berhala-berhala itu seperti keadaan orang kehausan yang membentangkan kedua telapak tangannya kepada air dari jauh, agar air itu sampai ke mulutnya, tapi air itu tidak sampai kepadanya. Permohonan kaum kafir kepada berhala-berhala itu tidak lain hanyalah klimaks kejauhan dari kebenaran, karena mempersekutukan Allah dengan selain-Nya.

AR RA”D : 15

وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ
Terjemah :
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.
Tafsir :
Hanya kepada Allah-lah semua makhluk yang ada di langit dan bumi bersujud karena tunduk dan patuh. Orang-orang Mukmin sujud dan tunduk kepada-Nya karena kepatuhan dan kesadaran, sedangkan orang-orang kafir tunduk kepada-Nya menurut persangkaan mereka. Karena mereka berlaku sombong dan menolak beribadah kepada-Nya, sedangkan keadaan dan fitrah mereka mendustakan mereka berkenaan dengan hal itu, dan tunduk selaku makhluk kepada kebesaran Allah. Mereka bergerak dengan kehendak-Nya di awal dan akhir siang.

AR RA”D : 16

قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلِ اللّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاء لاَ يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُواْ لِلّهِ شُرَكَاء خَلَقُواْ كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Terjemah :
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
Tafsir :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik : Siapakah Pencipta langit dan bumi dan yang mengatur keduanya?? Katakanlah : Allahlah Pencipta dan yang mengatur keduanya, dan kalian mengakui hal itu. Kemudian, katakanlah kepada mereka disertai dengan hujjah : Apakah kalian menjadikan selain-Nya sebagai sesembahan kalian, padahal mereka tidak mampu memberikan manfaat kepada diri mereka sendiri atau menghindarkan kemudharatan dari diri mereka, apalagi memberikan manfaat kepada kalian atau menghindarkan mudharat dari kalian, dan kalian meninggalkan penyembahan kepada Dzat yang memiliki manfaat dan mudharat tersebut?? Katakanlah, wahai Rasul : Apakah sama, menurut kalian, orang kafir (ia seperti orang buta) dan orang Mukmin (ia seperti orang yang dapat melihat)?? Atau apakah sama, menurut kalian, kekafiran (ia seperti kegelapan) dan iman (dan ia seperti cahaya)?? Ataukah kekasih-kekasih mereka yang mereka jadikan sebagai sekutu-sekutu bagi Allah itu dapat menciptakan sebagaimana ciptaan-Nya, sehingga rancu atas mereka ciptaan para sekutu itu dengan ciptaan Allah, lalu mereka meyakini keberkahan sekutu-sekutu itu untuk disembah?? Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul : Allahlah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan, dan Dia-lah satu-satunya yang berhak untuk disembah. Dia-lah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa yang berhak untuk disembah, bukan berhala-berhala yang tidak bisa memberikan mudharat dan manfaat.

AR RA”D : 17

أَنزَلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاء حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهُ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاء وَأَمَّا مَا يَنفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللّهُ الأَمْثَالَ
Terjemah :
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan [770].
________________________________________
[770] Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air dan buih atau dengan logam yang mencair dan buihnya. Yang benar sama dengan air atau logam murni yang bathil sama dengan buih air atau tahi logam yang akan lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia.
Tafsir :
Kemudian Allah membuat perumpamaan untuk kebenaran dan kebatilan dengan hujan yang diturunkan maka mengalirlah air itu di lembah-lembah menurut ukuran kecil dan besarnya. Arus itu membawa buih yang mengambang diatasnya tanpa ada manfaatnya. Dia membuat perumpamaan lainnya, yaitu logam yang mereka bakar dengan api untuk meleburnya; untuk dijadikan perhiasan, sebagaimana dilakukan pada emas dan perak, atau untuk membuat barang-barang yang bisa mereka manfaatkan, sebagaimana yang dilakukan terhadap bahan kuningan, lalu keluarlah darinya kotorannya yang tiada faidahnya, sebagaimana halnya buih yang bersama air. Dengan perumpamaan seperti inilah Allah membuat perumpamaan bagi kebenaran dan kebatilan : Kebatilan itu laksana buih di atas air yang akan hilang karena tiada faidahnya, sedangkan kebenaran itu laksana air yang murni dan logam yang murni yang tetap di bumi untuk diambil manfaatnya. Sebagaimana Dia menjelaskan perumpamaan-perumpamaan ini kepada kalian, demikian pula Dia membuat perumpamaan-perumpamaan tersebut bagi manusia, agar Nampak jelas kebenaran dari kebatilan, dan petunjuk dari kesesatan.

AR RA”D : 18

لِلَّذِينَ اسْتَجَابُواْ لِرَبِّهِمُ الْحُسْنَى وَالَّذِينَ لَمْ يَسْتَجِيبُواْ لَهُ لَوْ أَنَّ لَهُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لاَفْتَدَوْاْ بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ سُوءُ الْحِسَابِ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
Terjemah :
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
Tafsir :
Orang-orang Mukmin yang menaati Allah dan Rasul-Nya akan mendapatkan surga, sedangkan orang-orang yang tidak taat dan kafir kepada-Nya akan mendapatkan neraka. Sekiranya mereka mempunyai segala yang ada di bumi dan ditambah satu kelipatannya, niscaya mereka akan menyerahkannya sebagai tebusan diri mereka dari adzab Allah pada Hari Kiamat, tapi tebusan mereka tidak akan diterima. Mereka itulah yang akan dihisab atas semua perbuatan buruk yang telah mereka lakukan, dan tempat tinggal mereka adalah Jahanam sebagai hamparan mereka. Itulah seburuk-buruk hamparan yang mereka hamparkan bagi diri mereka.

AR RA”D : 19

أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
Terjemah :
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,
Tafsir :
Apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu, wahai Rasul, dari sisi Allah adalah kebenaran lalu beriman kepadanya itu sama dengan orang yang buta dari kebenaran yang tidak mengimaninya??Sesungguhnya yang mengambil pelajaran hanyalah orang-orang yang memiliki akal yang sehat saja,

AR RA”D : 20

الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللّهِ وَلاَ يِنقُضُونَ الْمِيثَاقَ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,
Tafsir :
yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan mereka tidak mmembatalkan perjanjian yang dikukuhkan yang dengannya mereka berjanji kepada Allah.

AR RA D : 21

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الحِسَابِ
Terjemah :
dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan [771], dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
________________________________________
[771] Yaitu mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan.
Tafsir :
Mereka adalah orang-orang yang menyambung apa yang Allah perintahkan supaya disambung, seperti hubungan Rahim dan orang-orang yang membutuhkan, mereka merasa diawasi Rabb mereka (muroqobatullah), dan mereka takut Rabb mereka menghisab segala dosa mereka dan tidak mengampuni dosa mereka sedikit pun.

AR RA D : 22

وَالَّذِينَ صَبَرُواْ ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَنِيَةً وَيَدْرَؤُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُوْلَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
Terjemah :
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
Tafsir :
Mereka adalah orang-orang yang bersabar menghadapi gangguan, bersabar dalammelaksanakan ketaatan, dan bersabar dari kemaksiatan, karena mencari keridhaan Rabb mereka. Mereka mengerjakan shalat sesempurna mungkin, dan menunaikan dari harta mereka zakat yang diwajibkan dan nafkah yang dianjurkan, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, menolak keburukan dengan kebaikan sehingga kebaikan itu menghapuskan keburukan tersebut. Orang-orang yang bersifatkan dengan sifat-sifat ini, mereka itulah yang akan mendapatkan akibat yang baik di akhirat kelak.

AR RA D : 23

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ
Terjemah :
(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
Tafsir :
Akibat yang baik itu ialah surga “Adn di mana mereka akan tinggal didalamnya dan tidak akan keluar darinya. Mereka bersama-sama dengan orang-orang yang shalih dari bapak-bapak, istri-istri, dan anak cucu, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu, untuk memberi selamat kepada mereka karena masuk surga.

AR RA D : 24

سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
Terjemah :
(sambil mengucapkan): “Salamun “alaikum bima shabartum” [772]. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
________________________________________
[772] Artinya: keselamatan atasmu berkat kesabaranmu.
Tafsir :
Malaikat mengatakan kepada mereka : Salam alaikum, salam penghormatan yang khusus bagi kalian, dan kalian selamat dari segala keburukan, karena kesabaran kalian dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. Maka alangkah baiknya akibat negeri surga.

AR RA D : 25

وَالَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ اللّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُوْلَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
Terjemah :
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).
Tafsir :
Adapun orang-orang yang celaka maka mereka disifati dengan kebalikan sifat-sifat kaum Mukmin. Mereka adalah orang-orang yang tidak menepati janji Allah untuk mengesakan-Nya dengan peribadatan setelah mereka mengukuhkan (mengikrarkan)nya pada diri mereka. Mereka memutuskan apa yang Allah perintahkan supaya disambung, yaitu menyambung rahim dan selainnya, dan mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan kemaksiatan. Orang-orang yang bersifatkan dengan sifat-sifat yang buruk ini, mereka dijauhkan dari rahmat Allah, dan mereka mendapatkan adzab keras yang menyakitkan mereka di negeri akhirat.

AR RA”D : 26

اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاء وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ
Terjemah :
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
Tafsir :
Hanya Allahlah yang meluaskan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-Nya, dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki dari mereka. Kaum kafir bergembira dengan kelapangan dalam kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia ini bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat hanyalah kesenangan sedikit, yang akan segera lenyap.

AR RA”D : 27

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلاَ أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاء وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ
Terjemah :
Orang-orang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan [773] siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”,
[773] Lihat not no. 34.
Tafsir :
Orang-orang kafir berkata sebagai bentuk penentangan : Mengapakah tidak diturunkan kepada Muhammad mukjizat yang nyata sebagaimana mukjizat Musa dan Isa?? Katakanlah kepada mereka : Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang di kehendaki-Nya dari orang-orang yang menentang petunjuk dan mukjizat tidak berguna baginya, dan Dia menunjukkan kepada agama yang benar siapa yang kembali kepada-Nya dan mencari keridhaan-Nya.

AR RA”D : 28

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Tafsir :
Dia menunjukkan orang-orang yang hati mereka tenang dengan mentauhidkan Allah dan mengingat-Nya sehingga menjadi tentram. Ingatlah, dengan menaati Allah, mengingat-Nya dan pahala-Nya, hati menjadi tentram dan senang.

AR RA”D : 29

الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ طُوبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ
Terjemah :
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
Tafsir :
Orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya, serta melakukan amal-amal shalih, mereka mendapatkan kegembiraan, kebahagiaan, keadaan yang baik, dan tempat kembali yang baik ke surga Allah dan keridhaan-Nya.

AR RA”D : 30

كَذَلِكَ أَرْسَلْنَاكَ فِي أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهَا أُمَمٌ لِّتَتْلُوَ عَلَيْهِمُ الَّذِيَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَـنِ قُلْ هُوَ رَبِّي لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ
Terjemah :
Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Quraan) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: “Dia-lah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat”.
Tafsir :
Sebagaimana Kami telah mengutus para Rasul sebelummu, demikian pula Kami mengutusmu, wahai Rasul, di tengah suatu umat yang telah berlalu sebelumnya beberapa umat para Rasul, supaya kamu membacakan kepada umat ini al-Qur”an yang di turunkan kepadamu, padahal keadaan kaummu adalah ingkar terhadap keesaan ar-Rahman (Yang Maha Pemurah). Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul : Yang Maha Pemurah yang tidak kalian jadikan sebagai Ilah yang esa, adalah Rabbku satu-satunya, tiada sesembahan yang berhak di sembah selain Dia. Hanya kepada-Nyalah aku bersandar dan menaruh kepercayaan, serta hanya kepada-Nyalah tempat kembaliku dan kepada-Nyalah aku bertaubat.

AR RA”D : 31

وَلَوْ أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَل لِّلّهِ الأَمْرُ جَمِيعًا أَفَلَمْ يَيْأَسِ الَّذِينَ آمَنُواْ أَن لَّوْ يَشَاء اللّهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيعًا وَلاَ يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُواْ تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُواْ قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلُّ قَرِيبًا مِّن دَارِهِمْ حَتَّى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ
Terjemah :
Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quraan itulah dia) [774]. Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
________________________________________
[774] Dapat juga ayat ini diartikan: “Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan membacanya gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat bicara (namun mereka tidak juga akan beriman).
Tafsir :
Allah menolak orang-orang kafir yang meminta diturunkan mukjizat-mukjizat yang nyata kepada Nabi صلی الله عليه وسلم , seraya mengatakan kepada mereka : Sekiranya ada bacaan (kitab suci) yang bisa dibaca, lalu dengan bacaan itu gunung-gunung hilang dari tempatnya, bumi terbelah menjadi sungai-sungai, atau orang yang sudah mati dapat hidup dan berbicara karenanya (sebagaimana permintaan mereka kepadamu) niscaya al-Qur”an inilah, yang disifati dengan hal itu bukan selainnya. Dan meski demikian mereka tidak beriman kepadanya. Bahkan, kepunyaan Allah semata-lah segala urusan berkenaan dengan mukjizat dan selainnya. Apakah orang-orang Mukmin itu tidak mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki, niscaya semua penduduk bumi beriman dengan tanpa mukjizat?? Orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa musibah disebabkan kekafiran mereka, seperti terbunuh dan tertawan dalam berbagai peperangan yang dilakukan kaum muslimin, atau bencana itu menimpa dekat tempat tinggal mereka, sehingga datang janji Allah berupa kemenangan atas mereka. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji-Nya.
Asbabun Nuzul :
Ath-Thabrani dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata : Mereka berkata kepada Nabi صلی الله عليه وسلم : Jika perkaranya seperti yang kamu katakan maka datangkanlah nenek moyang kami (yang telah mati) terdahulu sehingga kami bisa berbicara dengan mereka dan lapangkanlah gunung-gunung Makkah ini yang telah terasa sempit bagi kami. Maka Allah menurunkan ayat 31 ini.

AR RA”D : 32

وَلَقَدِ اسْتُهْزِىءَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَمْلَيْتُ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ ثُمَّ أَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ
Terjemah :
Dan sesungguhnya telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka Aku beri tangguh kepada orang-orang kafir itu kemudian Aku binasakan mereka. Alangkah hebatnya siksaan-Ku itu!
Tafsir :
Apabila mereka mengolok-olok seruanmu, wahai Rasul, maka sesungguhnya umat-umat sebelummu telah mengolok-olok rasul-Rasul mereka. Karena itu, jangan bersedih. Sunnguh Aku beri penangguhan kepada orang-orang yang kafir itu, kemudian Aku hukum mereka dengan adzab-Ku, dan itu adalah adzab yang sangat keras.

AR RA”D : 33

أَفَمَنْ هُوَ قَآئِمٌ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَجَعَلُواْ لِلّهِ شُرَكَاء قُلْ سَمُّوهُمْ أَمْ تُنَبِّئُونَهُ بِمَا لاَ يَعْلَمُ فِي الأَرْضِ أَم بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ بَلْ زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ مَكْرُهُمْ وَصُدُّواْ عَنِ السَّبِيلِ وَمَن يُضْلِلِ اللّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Terjemah :
Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah: “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu”. Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau kamu mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh syaitan) memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.
Tafsir :
Maka apakah Dzat yang memperhitungkan segala yang diperbuat oleh setiap diri itu lebih berhak disembah, ataukah makhluk-makhluk yang lemah ini?? Mereka (karena kejahilan mereka) menjadikan sekutu-sekutu dari makhluk-Nya untuk mereka sembah. Katakanlah kepada mereka wahai Rasul : Sebutkanlah nama-nama dan sifat-sifat mereka!! Dan, mereka tidak akan mendapati dari sifat-sifat mereka (sekutu-sekutu itu) yang menjadikan mereka berhak untuk disembah. Ataukah kalian hendak memberitahukan kepada Allah tentang sekutu-sekutu di bumi-Nya yang tidak diketahui-Nya, ataukah kalian menamakan mereka sebagai sekutu-sekutu menurut zhahir lafalnya saja tanpa memiliki hakikat?? Bahkan, setan menjadikan orang-orang kafir memandang baik perkataan mereka yang batil dan perbuatan mereka yang menghalangi manusia dari jalan Allah. Barangsiapa yang tidak diberi taufik kepada hidayah-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk, dan menunjukkannya kepada kebenaran dan jalan yang lurus.

AR RA”D : 34

لَّهُمْ عَذَابٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَقُّ وَمَا لَهُم مِّنَ اللّهِ مِن وَاقٍ
Terjemah :
Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.
Tafsir :
Orang-orang kafir yang menghalangi dari jalan Allah, mereka mendapatkan adzab yang berat dalam kehidupan dunia, dengan pembunuhan, penawanan dan kehinaan. Sedang adzab mereka di akhirat itu lebih berat dan lebih keras, dan mereka tidak memiliki seorang pelindung pun yang dapat melindungi mereka dari adzab Allah.

AR RA”D : 35

مَّثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ أُكُلُهَا دَآئِمٌ وِظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ
Terjemah :
Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.
Tafsir :
Sifat surga yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang takut kepada-Nya bahwa sungai-sungai mengalir dari bawah pepohonan dan istana-istananya, buahnya tiada henti-hentinya, naungannya tidak hilang dan tidak pula berkurang. Balasan dengan surga itu adalah kesudahan orang-orang yang takut kepada Allah, lalu mereka menjauhi kemaksiatan kepada-Nya dan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya. Sementara kesudahan orang-orang yang kafir kepada Allah adalah neraka.

AR RA”D : 36

وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَفْرَحُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمِنَ الأَحْزَابِ مَن يُنكِرُ بَعْضَهُ قُلْ إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللّهَ وَلا أُشْرِكَ بِهِ إِلَيْهِ أَدْعُو وَإِلَيْهِ مَآبِ
Terjemah :
Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka [775] bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali”.
________________________________________
[775] Yaitu orang-orang Yahudi yang telah masuk agama Islam seperti Abdullah bin Salam dan orang-orang Nasara yang telah memeluk agama Islam.
Tafsir :
Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka dari kalangan Yahudi dan Nasrani, yaitu orang-orang yang telah beriman kepadamu dari antara mereka, seperti Abdullah bin Salam dan an-Najasyi, bergembira dengan al-Qur”an yang diturunkan kepadamu karena sejalan dengan kitab yang mereka miliki. Sementara di antara golongan-golongan yang bersekutu di atas kekafiran untuk menentangmu, seperti as-Sayyid dan al-Aqib (dua uskup Najran) serta Ka”ab bin al-Asraf, ada yang mengingkari sebagian yang diturunkan kepadamu. Katakanlah kepada mereka : Sesungguhnya Allah hanyalah memerintahkan kepadaku agar aku menyembah-Nya semata dan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya. Hanya kepada-Nyalah aku menyeru manusia, dan hanya kepada-Nya tempat kembaliki.

AR RA”D : 37

وَكَذَلِكَ أَنزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ مَا جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ وَاقٍ
Terjemah :
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quraan itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab [776]. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.
________________________________________
[776] Keistimewaan bahasa Arab itu antara lain ialah: 1. sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, 2. bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3. bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain.
Tafsir :
Sebagaimana Kami turunkan kitab-kitab kepada para nabi lewat lisan mereka, demikian pula Kami telah menurunkan kepadamu, wahai Rasul, al-Qur”an ini dengan bahasa Arab, agar engkau memutuskan perkara dengannya. Jika engkau mengikuti hawa nafsu orang-orang musyrik dalam beribadah kepada selain Allah (setelah kebenaran dari Allah datang kepadamu) maka sekali-kali kamu tidak memiliki penolong yang dapat menolongmu dan menghalangimu dari adzab-Nya.

AR RA”D : 38

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu) [777].
________________________________________
[777] Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi Muhammad r dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat kenabian. Keduanya untuk membantah pendapat mereka bahwa seorang rasul itu dapat melakukan mukjizat yang diberikan Allah kepada rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. Bagi tiap-tiap rasul itu ada Kitabnya yang sesuai dengan keadaan masanya.
Tafsir :
Ketika mereka bertanya : Mengapa kamu, wahai Rasul, menikah dengan wanita?? Maka, sesungguhnya Kami telah mengutus sebelummu Rasul-rasul dari kalangan manusia, dan Kami juga memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Jika mereka mengatakan : Seandainya ia memang seorang Rasul, niscaya ia telah mendatangkan mukjizat-mukjizat yang kami minta, maka tidak ada kekuasaan bagi seorang Rasul untuk mendatangkan mukjizat yang diinginkan kaumnya kecuali dengan seizin Allah. Tiap-tiap perkara yang ditetapkan Allah memiliki ketetapan dan masa tertentu yang telah ditulis Allah di sisi-Nya, yang tidak bisa dimajukan dan ditunda.

AR RA”D : 39

يَمْحُو اللّهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Terjemah :
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).
Tafsir :
Allah menghapuskan hukum-hukum yang dikehendaki-Nya dan selainnya, dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya karena suatu hikmah yang diketahui-Nya. Di sisi-Nya terdapat induk kitab, yaitu al-Lauh al-Mahfuzh, yang didalamnya telah ditetapkan semua ihwal makhluk hingga Hari Kiamat.
Asbabun Nuzul :
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Mujahid berkata, pada saat diturunkan ayat 38. Orang-orang Quraisy berkata : Kami melihatmu tidak memiliki apa-apa wahai Muhammad, perkaranya telah usai. Maka Allah menurunkan ayat 39 ini.

AR RA”D : 40

وَإِن مَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلاَغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ
Terjemah :
Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan kamu (hal itu tidak penting bagimu) karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka.
Tafsir :
Jika Kami perlihatkan kepadamu, wahai Rasul, sebagian adzab yang Kami ancamkan kepada musuh-musuhmu berupa kehinaan, dan siksaan di dunia, maka itu adalah hukuman yang disegerakan kepada mereka. Dan jika Kami mewafatkanmu sebelum engkau melihat hal itu, maka tugasmu hanyalah menyampaikan dakwah, dan Kami-lah yang bertugas menghisab dan membalas mereka.

AR RA”D : 41

أَوَلَمْ يَرَوْاْ أَنَّا نَأْتِي الأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا وَاللّهُ يَحْكُمُ لاَ مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Terjemah :
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi- tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya.
Tafsir :
Apakah orang-orang kafir itu tidak melihat bahwa Kami mendatangi bumi untuk menguranginya dari tepi-tepinya, yaitu lewat penalukkan kaum muslimin terhadap negeri-negeri kaum musyrik dan menggabungkannya dengan negeri-negeri kaum muslimin?? Allah menetapkan hukun, dan tiada yang dapat menolak hukum dan ketetapan-Nya, dan Dia sangat cepat perhitungan-Nya. Karena itu, janganlah mereka meminta adzab disegerakan, karena setiap yang akan datang itu dekat.

AR RA”D : 42

وَقَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلِلّهِ الْمَكْرُ جَمِيعًا يَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ وَسَيَعْلَمُ الْكُفَّارُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ
Terjemah :
Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu.
Tafsir :
Sungguh orang-orang sebelum mereka telah merencanakan tipu daya terhadap rasul-rasul mereka, sebagaimana yang mereka lakukan terhadapmu. Namun, semua makar itu kepunyaan Allah, lalu dia membatalkan makar mereka dan mengembalikannya kepada mereka dengan kegagalan dan penyesalan. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, baik kebajikan maupun keburukan, lalu ia akan diberi balasan.Kelak orang-orang kafir akan mengetahui (ketika mereka datang kepada Rabb mereka), bagi siapakah akibat yang baik setelah kehidupan dunia ini?? Akibat baik itu untuk para pengikut Rasul. Ayat ini berisikan peringatan dan ancaman terhadap orang-orang kafir.

AR RA”D : 43

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَسْتَ مُرْسَلاً قُلْ كَفَى بِاللّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِندَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ
Terjemah :
Berkatalah orang-orang kafir: “Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul”. Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab”. [778]
________________________________________
[778] Yaitu ulama-ulama ahli Kitab yang memeluk agama Islam
Tafsir :
Orang-orang yang kafir mengatakan kepada Nabi Allah : Wahai Muhammad, Allah tidak mengutusmu. Katakanlah kepada mereka : Cukuplah Allah sebagai saksi atas kebenaranku dan kedustaan kalian. Cukuplah persaksian orang-orang yang memiliki ilmu al-Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, yaitu orang-orang yang telah beriman kepada risalahku dan ajaran yang aku bawa dari sisi Allah, serta mengikuti kebenaran, lalu menyatakan persaksian tersebut dan tidak menyembunyikannya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pusat Kajian Sunnah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger